• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam Macam Paragraf Berdasarkan Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam Macam Paragraf Berdasarkan Tujuan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. PARAGRAF EKSPOSISI a. Pengertian Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

b. Ciri-Ciri Paragraf Eksposisi

 Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan.

 Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.  Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku.

 Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.

c. Macam Macam dan Contoh Paragraf Eksposisi 1) Eksposisi Definisi

Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.

2) Eksposisi Proses

Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri. Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh – sungguh.

3) Eksposisi Klasifikasi

Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

4) Eksposisi Ilustrasi (Contoh)

(2)

balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

5) Eksposisi Perbandingan & Pertentangan

Pasca gempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda – tenda darurat.

6) Eksposisi Laporan

Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya “Pagi Pesan, Sore Huni”. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.

2. PARAGRAF PERSUASI a. Pengertian Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu. Lebih tepatnya lagi paragraf persuasi adalah paragraf yang dibuat oleh penulis untuk membuat penerima informasi menjadi tertarik dengan isi dan ide atau gagasan dalam informasi tersebut lalu mau mengikuti atau dipengaruhi oleh informasi tersebut.

b. Ciri-Ciri Paragraf Persuasi  Ada kata ajakan.

 Pemberi Informasi menempatkan diri di posisi anda (soelah merasakan hal yang sama seperti ketidaknyamanan atau kegelisahan yang anda rasakan agar mendapat perhatian anda).

 Tujuan dan ajakannya jelas.

c. Contoh-Contoh Paragraf Persuasi

(3)

sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen.

 Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.

3. PARAGRAF DESKRIPSI a. Pengertian Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang isinya melukiskan suatu objek dengan rangkaian kata-kata yang dapat merasang indra pembaca. Artinya penulis menginginkan agar pembaca bisa ikut melihat, mendengar dan merasakan melalui tulisan yang ditulisnya.

b. Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi

 Memberikan gambaran tentang suatu benda, tempat atau suasana.  Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra.

 Mempunyai tujuan agar seolah - olah pembaca bisa ikut mendengar, melihat atau merasakan apa yang dideskripsikan oleh penulis.

 Memberikan penjelasan mengenai objek yang dideskripsikan, bisa berupa warna, ukuran, sifat dan lain -lain.

c. Contoh Paragraf Deskripsi

(4)

4. PARAGRAF ARGUMENTASI a. Pengertian Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentatif adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta.Deskripsi merupakan suatu karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Dalam argumentatif, penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh. Dasar karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi

 Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin mengenai topik yang dibahas.  Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.  Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.  Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis.  Penutup berisi kesimpulan.

c. Karakteristik paragraf argumentasi

 Kalimat utama/pendahuluan berupa pernyataan/gagasan penulis yang menarik perhatian pembaca.

 Diikuti kalimat-kalimat penjelas yang berisi argumen-argumen untuk meyakinkan atau membuktikan kebenaran gagasan awal penulis.

 Ditutup dengan kesimpulan yang menegaskan gagasan awal penulis.

Paragraf argumentasi dan eksposisi seringkali sulit dibedakan. Karena bentuk dari keduanya hampir sama. Meskipun demikian, keduanya tetap memiliki perbedaan.

(5)

Penutup

Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.

Menegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya.

d. Contoh Paragraf Argumentasi Berdasarkan Pola Pegembangannya 1) Sebab ke Akibat

Jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

Contoh :

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.

2) Akibat ka Sebab

Kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.

Contoh :

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.

5. PARAGRAF NARASI a. Pengertian Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah karangan atau cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel, cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan termasuk jenis tulisan narasi. Selain itu paragraf ini bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga sang pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu.

b. Ciri-Ciri Paragraf Narasi

(6)

 Adanya sebuah unsur tindakan, proses atau kejadian yang dapat dijelaskan secara beruntun.

 Adanya fakta riil dan keterangan riil yang digunakan untuk mendukung ide pokok dalam paragraf tersebut.

 Adanya kronologi atau runtutan waktu. Masih berhubungan dengan poin nomer 2, kronologi yang muncul dalam sebuah paragraf narasi merupakan elemen yang melekat dari tiap tiap kejadian yang ada didalamnya.

 Memiliki nilai estetika. Dalam paragraf narasi diharapkan penulis bisa lebih membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi yang akan digunakan. Selain itu gaya penyusunan kalimat juga akan mempengaruhi hal tersebut.

c. Macam-Macam dan Contoh Paragraf Narasi 1) Narasi Informatif

Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

Contoh :

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan, karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogyakarta dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

2) Narasi Ekspositorik

Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.

Contoh :

(7)

mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahmad, sang pengantin.

3) Narasi Artistik

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

Contoh :

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

4) Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Contoh :

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel rekapitulasi akan disajikan rekapan dari hasil penelitian yang menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

 Menuliskan informasi penting tentang semangat persatuan dan Kesatuan tentang teks sejarah menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan

4 Dalam penelitian peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen semu ( quasi eksperimental ), yaitu subjek sampel diambil dari kelompok yang ada, atau disebut

Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM akan diberi pengayaan berupa mengerjakan tugas membuat surat tanggapan pribadi tentang kegiatan yang bersangkutan

Dalam kehidupan nyata apabila seseorang memiliki ketiga karakter ini kemungkinan besar orang tersebut memiliki potensi kuat menjadi kontributor seperti yang

Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal,

[r]

Berdasarkan hasil tersebut maka tingkat ketidaktepatan kode diagnosis di Rumah Sakit X Jawa Timurdengan total sebesar 168 BRM rawat jalan dan BRM rawat inap dengan persentase