• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANGGUAN KECEMASAN DAN KEPRIBADIAN doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GANGGUAN KECEMASAN DAN KEPRIBADIAN doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………...………...1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG………...…..2 B.RUMUSAN MASALAH ………...….2

PEMBAHASAN

A.GANGGUAN KECEEMASAN...………3 B.GANGGUAN KEPRIBADIAN...………...………3 @Gangguan Penyalahgunaan Obat...………5

PENUTUP

KESIMPULAN……….………..8

(2)

PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

Kecemasan berhubungan dengan sesuatu yang mengancam ataupun dirasa mengancam. Kecemasan terkadang tidak jelas objeknya, mengapa seseorang bisa menjadi cemas. Seseorang sering cemas terhadap sesuatu, dapat mengembangkan kepribadian yang “pencemas” (apapun akan disikapi dengan kecemasan) sehingga akan menimbulkan gangguan.Kecemasan secara umum jika seseorang merasa khawatir karena menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa mengharapkan suatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil (Sumadinata, 2004).

Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami apa yang disebut rasa cemas, gelisah, khawatir, dan panik. Dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap individu seperti reaksi seseorang jika sedang mengalami stress kerapkali disertai dengan suatu kecemasan. Namun apabila suatu individu tidak dapat mengontrol ataupun meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana orang-orang pada umumnya mampu menangani kecemasan tanpa adanya kesulitan yang dianggapnya begitu berarti maka dalam hal ini telah dikatakan penyimpangan.

Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Gangguang kecemasan diperkirakan diderita oleh 1 dari 10 manusia.

Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian negatif dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang.

Gangguan Kepribadian ada yang kontinum sehingga mereka dapat ringan sampai lebih parah dalam hal bagaimana luas dan untuk menunjukkan sejauh mana seseorang fitur gangguan kepribadian tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana, ciri-ciri kepribadian), selama masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll). Gejala dari gangguan kepribadian akan mendapatkan kekuatan dan mulai serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis mereka.

(3)

@Gangguan Penyalahgunaan Obat PEMBAHASAN A.GANGGUAN KECEMASAN

Kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, dkk. 2003)

Kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence mechanism (Freud & Corey, 2005)

Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang disertai dengan menigkatnya ketegangan fisiologis. Suatu dorongan yang menjadi perantara antara suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar. Kecemasan dapat diukur dengan self report, dengan mengukur ketegangan fisiologis, dan dengan perilaku yang tampak (davison, dkk. 2006).

Ciri-ciri Kecemasan

Fisik : Gelisah, gugup. Tangan dan angoota badan yang lain bergetar, banyak berkeringat, mulut atau kerongkongn terasa kering, sulit bicara, sulit bernafas, jantung yang berdebar keras, pusing, merasa lemas, mati rasa, sering buang air kecil.

Kognitif : Khaawatir tentang sesuatu, perasaan tegang, keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi tanpa alasan yang jelas, takut kehilangan kontrol, takut akan tidak mampu mengatasi masalah, dll.

Perilaku : Menghidar, lekat dan dependen, terguncang, sensitif, mudah marah (Nevid, 2003)

Manifestasi Kecemasan

Kognitif (dalam pikiran individu) Motorik ( dalam tingkah laku)

(4)

Jenis-jenis Kecemasan Menurut Sigmund Freud 1.

Kecemasan Realistik. Secara normal, kecemasan realistik sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Sering juga kecemasan realistik disebut degan ketakutan. Sumber dari kecemasan realistik sangat jelas karena memang membahayakan secara fisik. Misalkan dalam kondisi perang, terancam dengan binatang buas, dll.

2.

Kecemasan Moral. Kecemasan moral tidak dirasakan dari dunia luar atau dari fisik. Tetapi dari dunia sosial individu. Super ego yang sudah terintregasi dalam inidividu. Kecemasan moral ini diantara lain adalah misalkan rasa malu, rasa bersalah, atau rasa takut mendapat teguran maupun hukuman, dll.

3.

Kecemasan Neurotik. Kecamasan neurotik ini menimbulkan perasaan takut yang muncul akibat rangsangan-rangsangan dari id. Induvidu akan menjadi gugup, tidak mampu mengandalikan diri, perilaku, akal, bahkan pikiran. Kecemasan neurotik merurpakan sumber terbanyak yang membuat individu terganggu secara psikologis.

B.GANGGUAN KEPRIBADIAN

Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi.

Gangguan kepribadian menurut Kaplan dan Saddock adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian.

(5)

Diagnosa terjadinya gangguan kepribadian pada seseorang yang di dasarkan pada bentuk perilaku, mood, sosial interaksi, impulsif, dapat menjadi suatu hal yang kontroversial dan merugikan individu bersangkutan, kebanyakan orang awam memberikan sebutan label atau pelbagai stigma tertentu pada mereka. Akibatnya, individu tersebut semakin enggan untuk berobat dan melakukan isolasi diri. Kemunculan gangguan kepribadian berawal kemunculan distres, yang dilanjutkan pada penekanan perasaan-perasaan tersebut dan berperilaku tertentu seperti orang mengalami distres pada umumnya.

Faktor Penyebab Munculnya Gangguan Kepribadian 1.Faktor Genetika

Satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar monozigotikyang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.

2.Faktor Temperamental

Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.

3.Faktor Biologis

®Hormon, Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan

peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.

®Neurotransmitter, Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan

serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter tersebut. Meningkatkan kadaar serotonin dengan obat seretonergik tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas.

®Elektrofisiologi

Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram telah ditemukaan pada beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.

4.Faktor Psikoanalitik

(6)

@Gangguan Penyalahgunaan Obat

Adiksi dan Habitusi adalah keadaan bergantung secara fisik pada suatu jenis obat bius.Ketergantungan psikologis itulah yang kemudian disebut sebagai habituasi. Dan keadaannya ditandai dengan adanya toleransi. Habitusi (ketergantungan psikologis) mengacu kepada kebutuhan yang berkembang melalui belajar.

1.Penyalahagunaan Obat (Drug Abuse)

Menurut Chaplin (1995) adalah penggunaan obat bius samapai derajat sedemikian rupa . kecanduan obat bius (Drug addiction) adalah penggunaan obat bius sebagai kebiasaan yang disertai dengan ketergantungan npsikologis dan fisiologis.

2. Penggolongan obat bius

a.Obat Penawar, Mencakup alcohol,barbiturate atau obat bius tidur

(Phenobarbital,Nembutal,seconal), hidrat khoral, brimidal. Dan digunakan untuk merangsang istirahat, relaksasi,tidur,mengurangi/menghilangi kecemasan dan meredakan kejang-kejang / ketegangan.

b.Opiate narcotics, Mencakup candu opium , morfin, kodein,obat-obat

sintesis,Demerol,dan methadon. Dan dapat menimbulkan keadaan euphoria (perasaan senag + keenakan), rasa muak + kantuk, dan apati dan latorgi (kelesuan). Dapat mengurangi rasa sakit. Dan yang kecanduan menjadi amat kuat dan sukar untuk disembuhkan.

c.Stimulus (obat perangsang), Mencakup nikotin (tembakau), kafein (the + kopi),

amphetamine (benzedrine,dexedrine,mathadrine), dan kokain. Amphctamine digunakan untuk mengobati narkolepsi, depresi, obesitas, dan anak hiperaktif. Dan efek sampingnya menenangkan,menekan/menghilangkan rasa lapar,insomania dan euphoria.

d. Obat penenang (Tranquilizers), Mencakup Perantara anti psikotik

(chloramazine,reserpine,dan garam lithium), dan obat anti kecemasan (valium,miltoun,equanil).Berfungsi untuk mengurangi / menghilangkan ketegangan, menekan delusi,halusinasi,dan menyembuhkan gejala-gejala psikosis. Dan banyak digunaka di rsj dan dalam tarf yang ringan di masyarakat luas.

e. Halusinogen (psychedclies), Mencakup LSD (Lysergic acid diethymide) , mescaline

(7)

PENUTUP KESIMPULAN

Kecemasan merupakan suatu sensasi aphrehensif atau perasaan takut yang menyeluruh, dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada setiap individu, akan tetapi bila hal ini terlalu berlebihan maka dapat menjadi suatu yang abnormal. Anxiety disorder berupa gangguan fobia, gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan anxietas menyeluruh, dan gangguan stres pasca trauma. Kecemasan muncul karena individu memikirkan atau membayangkan suatu tindakan atau peristiwa yang dilakukan secara berlebihan, sehingga pada saat melakukan kegiatan tersebut individu cenderung merasa tertekan akan tindakan yang pernah dibayangkannya secara berlebihan. Gangguan kecemasan ini merupakan salah satu bentuk dari penyakit mental. Penyebabnya bisa apa saja, seperti ketidakseimbangan kimia dalam tubuh, perubahan struktur otak, stres lingkungan, trauma dan phobia, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal Jilid 2 . Edsis Kelima.

◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal Jilid 1 . Edsis Kelima.

◙ Alih Bahasa : Tim Fakultas Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga .

◙Dwi Riyanti, B.P., Prabowo,H . 1998. Psikologi Umum 2 . Seri Diktat Kuliah . Jakarta : Fakultas Psikologi Gunadarma .

Referensi

Dokumen terkait

II, (Beirut: Maktabah Al-Hayah Li Ath-Thiba‟ah wa An-Nasyr), h.. Pembiasaan Akhlak Mulia Peserta Didik Kepada Lingkungan Alam beserta isinya adalah anugrah pemberian

ؿ ّخلم ص عوضولداب يملعلا ثحبلا " ىدل وحنلا ميلعت يف تايجيتارتسلإا لا بلاط يف جنيبموف ةيملاسلإا ةفاقثلا دهعم ةسسؤملاب نماثلا ّفصلا ( Poming )

bukan untuk menghabiskan atau merusak barang tersebut karena ijarah tidak sah kecuali pada manfaat suatu barang, sedangkan barangnya tetap ada. 3) Manfaat pada ijarah

Manajer pro- yek harus seseorang yang memiliki kedua kredibilitas administratif dan teknis, yang dapat melaksanakan pekerjaan dengan se- gera dan memuaskan, serta dirasa

laku tersebut terbentuk dalam diri klien. 2) Shaping adalah teknik terapi yang dilakukan dengan mempelajari.. tingkah laku baru secara bertahap. Konselor dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bentuk konstruksi mata pancing biasa dengan mata pancing kirbed bersudut 30 o , dan pengaruh jenis umpan

Keadaan tersebut dapat membuat orang tua cemas dan takut jika prosedur invasif pemasangan infus yang dilakukan akan memberikan efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Program Studi DIII Kebidanan.. Disusun Oleh: Nuranisah