• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOTORAN SAPI DAN EM4 Effective

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KOTORAN SAPI DAN EM4 Effective"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Hari/tanggal : Senin, 9 Januari 2017

Bioremediasi Kelas/Kel : B P2/3

Dosen : Ir. Dodit Hadijoyo Yoscarini H M, S.Hut. M.Si Asisten : Rohani Angelia, A.Md

Richardo lpuy, A.Md

PENGARUH KOTORAN SAPI DAN EM4 (

Effective Microorganism 4)

TERHADAP TANAMAN JAGUNG

Oleh : Komariah J3M114065

PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)

BAB1

kebutuhan masyarakat Indonesia adalah hasil produksi pangan. Produksi pangan di Indonesia merupakan suatu hal yang pokok dan penting untuk dipenuhi. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang-orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Di samping itu, jagung juga merupakan bahan baku industri dan pakanternak. Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar 5,16% per tahun sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan bahan baku industri naik sekitar 10,87% per tahun (Roesmarkam dan Yuwono, 2002).

Effectife Microorganism 4 (EM4) merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Menurut Rahayu dan Nur (2002), Mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari asam laktat (Lactobacillus sp), actinomycetes sp, streptomycetes sp, dan yeast (ragi). Miroorganisme menguntungkan tersebut (EM4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya (Hidayat et al., 2006).

Ada banyak manfaat yang dapat dipetik dari limbah ternak. Salah satunya yaitu kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan bokasi kotoran sapi yang akan menjadi sumber unsur hara. Bokasi merupakan pupuk yang bahan dasarnya berasal dari kotoran dan urine ternak. Penggunaan bokashi kotoran sapi maupun mikroorganisme efektif telah banyak diteliti dan pada umumnya hasilnya positif. Pupuk bokashi kotoran sapi merupakan salah satu alternatif dalam penerapan teknologi pertanian organik yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kotoran sapi merupakan bahan organik yang mempunyai prospek yang baik dijadikan pupuk organik (bokasi), karena mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi (Tola dkk., 2007). Oleh karena itu, pada praktikum ini dapat dilihat pengaruh dari pemberian bokasi (kotoran sapi dan EM4) terhadap pertumbuhan jagung.

1.2 Tujuan

(3)

BAB II METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sekop, cangkul, ember, penggaris atau meteran. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kotoran, bioaktivator EM4 dan tanaman jagung (Zea mays, L).

2.2 Cara Kerja

(4)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil data

Tabel 1 Data pertumbuhan jagung kelompok 3/BP-2

Minggu

Ke-0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tinggi jagung ( cm)

8,1 22,3 33,5 62,1 85,3 118,2 162,6 181,7 196,6

Jumlah

Grafik 1 Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 3

3.2 Pembahasan

(5)

penyerapan cahaya matahari yang diperlikan tanaman dalam proses fotosintesis agar dapat menghasilkan fotosintat yang diperlukan tanaman untuk melakukan pertumbuhan dan juga perkembangan. Menurut Sumeru Ashari (1995) menyatakan, bahwa nitrogen didalam tanaman berfungsi sebagai penyusun protoplasma, molekol klorofil, asam nukleat dan sam amino yang merupakan penyusun protein, jika terjadi difisiensi netrogendapat menyebabkan pertumbuhan vegetative maupun generative tanaman terganggu. Unsur P berperan dalam hal pembelahan sel, perkembangan sel, kekuatan batang, kekebalan terhadap penyakit tertentu, pembentukan protein dan mineral. Tanaman yang keku rangan unsur P gejalanya daun berwarna keunguan atau kemerahan. Unsur P merupakan komponen penyusun membrane sel tanaman, penyusun enzim-enzim, penyusun nukleotida ( bahan penyusun asam nukleat). Selain itu juga sebagai karbohidrat, memacu pertumbuhan bunga dan buah serta menentukan kemampuan berkencambah biji yang dijadikan benih, mempercepat pematangan buah dan memperkuat batang agar tidak mudah roboh. Unsur K berperan dalam meningkatkan system perakaran, penghilang efek rebah dan penembahan kekebalan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya batanag dan daun menjadi lemas/ rebah, daun berwarnahijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan batang tidak sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun. Dan Adanya EM4 sebagai elemen tambahan sangat bermanfaat, mengingat cara kerja EM4 dalam tanah secara sinergis dapat meningkatkan kesuburan tanah, baik fisik, kimia, dan biologis sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman (Sutedjo, 1994). Disamping itu, hasil fermentasi bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme efektif 4 (EM4) adalah asam laktat, asam amino, yang dapat diserap langsung oleh tanaman sebagai antibiotik yang mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan (Higa and James, 1997).

(6)

Hasil perlakuan kelompok kami pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung sangat baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dikarena pemberian kotoran sapi dan EM4 sangat cukup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perlakuan P3 adalah perlakuan yang menyediakan unsur hara pas dari yang dibutuhkan oleh jagung manis (Zea mays saccharata) dalam proses pertumbuhan. Sedangkan jika dibandingkan dengan perlakuan P0 (kontrol) memiliki pertumbuhan yang paling lambat yaitu karena media pupuk yang digunakan memiliki terlalu banyak unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal. Sedangkan dengan perlakuan P4 pertumbuhan jagung sangat tinggi dibandingkan dengan kelompok kami, hal ini dikarenakan pertumbuhan tanaman jagung juga tidak hanya dipengaruhi oleh bahan organik yang digunakan saja yaitu kotoran sapi akan tetapi juga dipengaruhi oleh sinar matahari dan hama yang menyerang pertumbuhan tanaman jagung, Pemberian dosis bokhasi yang berbeda pada tanaman jagung seharusnya menunjukkan semakin tinggi dosis yang di beriakn maka semakin bagus pula pertumbuhan dan produksinya. Dosis 20 ton/ha bokashi kotoran sapi memberikan hasil yang tertinggi pada pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (tola dkk., 2007. Pupukan sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa. Hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung kelahan pertaniaan karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Ini terjadi karena mikroba decomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk sehingga tanaman utama akan kekurangan N. bila pukan dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung. EM4 (Effective Microorganism 4) yang diberikan saat proses pembuatan bokasi juga berpengaruh pada pertumbuhan jagung manis. EM4 (Effective Microorganism 4) digunakan untuk mempercepat proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat pada EM4 (Effective Microorganism 4) bersifat baik untuk tanaman dan tanah, sehingga dengan adanya campuran EM4 (Effective Microorganism 4).

(7)

Berdasarkan kesimpulan pada praktikum ini adalah bahwa pemberian kotoran sapi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan jagung manis (Zea mays saccharata) karena memberikan ketersediaan N, P, K yang baik bagi pertumbuhan jagung, dengan adanya campuran EM4 (Effective Microorganism 4) struktur tanah menjadi lebih baik dan meningkatkan unsur N dan P pada tanah Pemberian perlakukan jumlah kotoran sapi yang diberikan pada setiap perlakuan yang berbeda dapat menghasilkan pertumbuhan jagung yang berbeda juga.

(8)

Faisal Hamzah, Dahlan, dan Kaharuddin. 2007. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung. Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol. 3 No. 1.

Higa, T. dan F.D. James, 1997. Effective Microorganism (EM4). Dimensi Baru. Kyusei Nature Farming Societies, Vol. 02/Th 1993. Jakarta

Roesmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

(9)
(10)
(11)
(12)

0

Grafik 1 Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 1 BP2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(13)

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8 Minggu 90

Tinggi Pertumbuhan Jagung (cm)

Tinggi Pertumbuhan Jagung (cm)

Grafik 3. Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 3 B-P2

(14)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

50 100 150 200 250

10.3 22.5

37.4 48.5 79

107.7 135.3

161.5 195.7

Tinggi Tanaman

Tinggi Tanaman

MINGGU

KE-Grafik 5 Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 5 B- P2

Lampiran dokumentasi kelompok 3

Keterangan Dokumentasi

Minggu ke-1

(15)

Minggu ke-3

Minggu ke-4

Minggu ke-5

(16)

Minggu ke-7

Minggu ke-8

Gambar

Tabel 1 Data pertumbuhan jagung kelompok 3/BP-2
Tabel 1. Pertumbuhan dan Jumlah Helai Daun Jagung Kelas B-P2
Grafik 1 Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 1 BP2
Grafik 3. Tinggi pertumbuhan tanaman jagung kelompok 3 B-P2
+2

Referensi

Dokumen terkait

25 Mina Wuwu Demen, Sriharjo, Imogiri, Bantul induk lele 2 paket. 26 Mino Lestari Kediwung, Mangunan, Dlingo induk lele

Anda sedang membaca artikel tentang Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu serta Tata Cara Wudhu Lengkap dan anda bisa menemukan artikel Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu serta Tata Cara

Sujud Tilawah adalah sujud bacaan, maksudnya dalah sujud yang yang dilakukan baik di dalam sholat ataupun di luar sholat sewaktu membaca atau mendengar bacaan

Saran dalam penelitian ini yaitu : (1) bagi Ketua Yayasan Pendidikan dan Kepala Sekolah diharapkan dapat menambah koleksi buku-buku cerita islami yang disesuaikan dengan usia

99 a) Pada manajemen Modal Kerja (MMK) diperoleh nilai t hitung sejumlah 2,595 dengan nilai probabilitas Sig. Yang artinya nilai Sig. Berarti MMK berpengaruh secara parsial

Kesimpulan dari penelitian ini ialah kapang Rhizopus oligosporus dapat dicampur baik dengan bakteri Klebsiella pneumoniae atau Citrobacter freundii dalam suatu media

Oleh karena itu untuk menghilangkan dikotomi dalam pendidikan tersebut, maka didirikanlah sekolah Islam terpadu, sehingga diharapkan dapat melahirkan generasi muslim

Dalam rangka mengadakan upaya program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak untuk mencapai tujuan nasional pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor