• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD Kristen 3 E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas 4 SD Kristen 3 E"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 3 Eben Haezer kelas 4 semester II tahun pelajaran 2014/2015. Sekolah tersebut terletak di Jalan Jenderal Sudirman 11B Salatiga. Kelas 4 SD Kristen 3 Eben Haezer berjumlah 51 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 4A dengan jumlah 26 siswa dan kelas 4B dengan jumlah 25 siswa. Kelas tersebut akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas 4B sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), sedangkan pada kelas 4A sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.

4.2. Hasil Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010: 207) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh respoden atau sumber lain terkumpul. Oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji normalitas, homogenitas, dilanjutkan dengan uji beda

rata-rata hasil belajar siswa (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Berikut adalah

uraian hasil analisis data dalam penelitian.

4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

(2)

5% sebesar 0,396. Dari jumlah 30 soal terdapat 23 soal yang valid, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Hasil Validitas Instrumen

Menguji reliabilitas variabel menggunakan input data yang sama dengan data validitas. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian adalah dengan menggunakan metode Cronbach Alpha.

Tabel 4.2

Berdasarkan tabel 4.2 tentang hasil uji reliabilitas dengan jumlah soal pilihan ganda yang terdiri dari 23 soal ini, terdapat Cronbach’s Alpha (r) sebesar 0,937, maka instrument dinyatakan reliable.

(3)

4.2.2 Uji Normalitas

4.2.2.1Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas data pre-test menggunakan metode Shapiro-Wilk. Data yang dianalisis adalah nilai dari pre-test pada siswa kelas 4 SD Kristen 3 Eben Haezer sebelum dilakukan perlakuan baik pada kelas eksperimen atau kelas kontrol. Berikut disajikan hasil analis uji normalitas pada tabel 4. 3:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Eksperimen ,179 25 ,038 ,918 25 ,047

Kontrol ,204 26 ,007 ,914 26 ,032

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa data kelas eksperimen nilai signifikansinya sebesar 0,047 dan data kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,032. Karena kedua kelas tersebut mempunyai signifikansi lebih dari 0,05 jadi data kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi normal.

4.2.2.2Uji Normalitas Post-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai post-test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas data post-tes juga menggunakan metode Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas post-test dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Uji Normalitas Post-testKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai

(4)

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa data kelas eksperimen nilai signifikansinya sebesar 0,033 dan data kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,029. Karena kedua kelompok tersebut mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05 jadi data berdistribusi normal.

4.2.3 Uji Homogenitas

4.2.3.1 Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai pre-test sebelum dilaksanakan perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis data dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

PRE-TEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,537 1 49 ,467

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,467 > 0,05, maka nilai signifikan kedua kelas lebih dari 0,05 yang berarti data kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian sama atau homogen.

4.2.3.2Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai post-test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji homogenitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan untuk mengetahui tingkat varian data yang sama atau tidak. Berikut pada tabel 4.6 adalah hasil uji homogenistas post-test:

Tabel 4.6

Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

POST-TEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(5)

Dari data hasil tes homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilakukan uji homogenitas. Berdasarkan tabel 4.6 ditunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah 0,298 > 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen) tersebut sama atau homogen.

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.3.1 Analisis Deskriptif Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pengukuran deskriptif variable disajikan dalam table 4.7 dibawah ini merangkum data pre-test siswa kelas 4 SD Kristen 3 Eben Haezer pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maximum, mean dan standar deviasi.

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptives

PRE-TEST

N Mean Std.

Deviation

Std. Error Minimum Maximum

EKSPERIMEN 25 71,1200 10,91375 2,18275 43,00 85,00 KONTROL 26 72,7308 9,58565 1,87990 52,00 88,00 Total 51 71,9412 10,18707 1,42648 43,00 88,00

Berdasarkan tabel 4.7 tentang statistik deskriptif pre-test menunjukkan bahwa data pre-test siswa kelas 4 SD Kristen 3 Eben Haezer pada kelas eksperimen dalam mata pelajaran matematika dengan jumlah 25 siswa mempunyai skor nilai terendah 43 dan skor nilai tertinggi 85 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 71,1200 serta standar deviasinya sebesar 10,91375. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa mempunyai skor nilai terendah 52 dan skor nilai tertinggi 88 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 72,7308 serta standar deviasinya sebesar 9,58565.

4.3.2 Analisis Deskriptif Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(6)

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptives

POST-TEST

N Mean Std. Deviation Std. Error Minimum Maximum

EKSPERIMEN 25 91,5200 5,45527 1,09105 84,00 100,00 KONTROL 26 86,3846 6,24869 1,22547 76,00 96,00

Total 51 88,9020 6,36633 ,89146 76,00 100,00

Berdasarkan tabel 4.8 tentang statistik deskriptif post-test menunjukkan bahwa data post-test siswa kelas 4 SD Kristen 3 Eben Haezer pada kelas eksperimen dalam mata pelajaran matematika dengan jumlah 25 siswa mempunyai skor nilai terendah 84 dan skor nilai tertinggi 100 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 91,5200 serta standar deviasinya sebesar 5,45527. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa mempunyai skor nilai terendah 76 dan skor nilai tertinggi 96 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 86,3846 serta standar deviasinya sebesar 6,24869.

4.4 Hasil Uji Hipotesis Data Penelitian

4.4.1Uji Hipotesis pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

(7)

Tabel 4.9

Uji T pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa pada tabel Independent Samples T-Test bahwa nilai signifikansi pada kolom T-Test For Equality Of Means diperoleh nilai signifikan 0,578 > 0,05, yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

4.4.2 Uji Hipotesis post-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

(8)

Tabel 4.10

Uji T post-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat pada tabel Independent Samples T-Test bahwa nilai signifikansi pada kolom T-Test For Equality Of Means diperoleh nilai signifikan 0,03 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberi perlakuan antara kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

4.5 Diskripsi Hasil Data Penelitian

4.5.1 Diskripsi Hasil pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Penggambaran distribusi skor pre-test siswa kelas eksperimen dan kontrol diklasifikasikan berdasarkan perolehan pre-test. Sebelum menampilkan skor pre-test siswa dalam bentuk interval harus menentukan interval yang akan

t-test for Equality of Means

(9)

Batas 1 = mean + 0,5. SD

= 71,9412 + (0,5 . 10,18707) = 77 (hasil pembulatan) Batas 2 = mean - 0,5. SD

= 71,9412 - (0,5 . 10,18707) = 67 (hasil pembulatan)

Maka interval kategori skor pre-test adalah sebagai berikut: Tinggi = nilai > 77

Sedang = 67 < nilai < 77 Rendah = nilai < 67

Hasil pengukuran pre-test terdapat subyek penelitian depat dilihat pada tabel 4.11:

Tabel 4.11

Diskripsi Hasil pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kategori Kelas eksperimen Kelas control

F % F %

Tinggi 7 28% 8 31%

Sedang 13 48% 12 44%

Rendah 5 24% 5 25%

(10)

Grafik 4.1

Hasil pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

4.5.2Diskripsi Hasil post-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Penggambaran distribusi skor post-test siswa kelas eksperimen dan kontrol diklasifikasikan berdasarkan perolehan post-test. Interval dalam distribusi skor post-tes siswa kelas eksperimen dan kontrol menggunakan rumus interval menurut Sudijono (2008 : 11), sebagai berikut:

Batas 1 = mean + 0,5.SD => batas atas Batas 2 = mean - 0,5.SD => batas bawah

Setelah menentukan batas atas dan batas bawah maka didapat tiga kelas interval yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi, sebagai berikut:

Batas 1 = mean + 0,5. SD

= 88,9020 + (0,5 . 6,36633) = 92 (hasil pembulatan) Batas 2 = mean - 0,5. SD

= 88,9020 - (0,5 . 6,36633) 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

N

il

ai

Siswa

ke-Eksperimen

(11)

= 86 (hasil pembulatan)

Maka interval kategori skor post-test adalah sebagai berikut: Tinggi = nilai > 92

Sedang = 86 < nilai < 92 Rendah = nilai < 86

Hasil pengukuran post-test terdapat subyek penelitian depat dilihat pada tabel 4.12:

Tabel 4.12

Diskripsi Hasil post-test Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Kategori Kelas eksperimen Kelas kontrol

F % F %

Tinggi 12 48% 9 35%

Sedang 7 28% 6 23%

Rendah 6 24% 11 42%

(12)

Grafik 4.2

Hasil post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.6 Analisis Hasil Penelitian

4.6.1 Observasi

Observasi dalam penelitian ini oleh guru kelas 4 yang memantau jalannya pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian atau langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat menyatakan bahwa kedua model pembelajaran yang diterapkan peneliti dalam kegiatan mengajar pada siswa kelas 4A dan siswa kelas 4B SD Kristen 3 Eben Haezer sudah dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan perolehan skor yang diberikan oleh observer pada pembelajaran, didapat nilai 3 dan 4 pada lembar observasi pembelajaran. Hasil observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada pertemuan pertama didapat 25 aspek dari 26 apek pembelajaran dan dipertemuan kedua didapat semua apek 25 aspek perolehan skor pembelajaran. Sedangkan hasil observasi kegiatan pembelajaran model pembelajaran konvensional pada

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

N

il

ai

Siswa

ke-Eksperimen

(13)

pertemuan pertama didapat 18 aspek dari semua apek pembelajaran dan dipertemuan kedua didapat 19 aspek dari 20 aspek skor pembelajaran. Dalam analisis pembelajaran ini dilaksanakan selama 2x pertemuan pada kelas 4A sebagai kelas kontrol dan IVB sebagai kelas eksperimen dalam pembelajaran matematika materi Simetris di SD Kristen 3 Eben Haezer.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menjabarkan pembahasan terhadap hasil penelitian. Pengukuran pemahaman konsep matematika materi ajar simetris antara kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hasil perhitungan didapat dari nilai t adalah 3,121 dengan nilai signifikansi 0,03, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari 0,05 atau 0,03 < 0,05. Berdasarkan data rata-rata hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada kelas eksperimen adalah 91,500 lebih tinggi dari penggunaan model konvensional pada kelas kontrol dengan rata-rata hasil belajarnya adalah 86,3846. Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika.

(14)

yang terbaik, sehingga berdampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan menerapkan model pembelajaran yang baru, agar siswa tidak merasa jenuh sehingga termotivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Pada kelompok kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional, perananan guru lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan aktifitas siswa. Aktivitas siswa dalam proses kegiatan pembelajaran kurang berperan aktif karena model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terpusat pada guru yang seringkali kurang memperhatikan kondisi siswa. Guru memberikan penjelasan tentang materi melalui ceramah dan siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru sehingga saat evaluasi mereka cenderung menghafal tentang materi yang telah dipelajari.

Gambar

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
tabel berikut :
tabel berikut:
Tabel 4.10
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu, ada tiga aspek yang diamati dalam meningkatkan hubungan media audio

• Semua data yang dimasukkan ke dalam komputer akan ditukarkan kepada

Al Sadah, Anwar Khalifa, “Development of Islamic banking supervision and regulation in Bahrain”, Documentation of Islamic Banking Products Conference and Workshop, Institute

Pendapat tersebut dapat dilihat melalui penelitian ini dimana terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi masyarakat tentang menguras, mengubur, dan menutup (3M)

Hasil uji statistik menyimpulkan bahwa ada kontribusi fungsi sosial keluarga terhadap perilaku remaja merokok p=0,000, dengan nilai OR=3,7 , artinya keluarga

Untuk mengatasi genangan yang ada pada ruas jalan tersebut, perlu dilakukan normalisasi atau pengerukan saluran drainase yang ada, supaya saluran tersebut bisa

Pengeplotan ini adalah untuk memvisualisasikan hasil pengolahan data, yanag pertama yaitu nilai anomali TEC di setiap stasiun pengamatan, dan yang kedua adalah posisi

kepemimpinan kharismatik adalah kepemimpinan yang bersandar kepada kepercayaan santri atau masyarakat umum sebagai jama‟ah, bahwa kiai yang merupakan pemimpin pesantren