• Tidak ada hasil yang ditemukan

Templat tugas akhir S1 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Templat tugas akhir S1 (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN DAN PENGENALAN ALAT

(AUTOPIPET DAN pH METER)

MUHAMMAD ALWIN AZHARI (G84130075)

AMIK CHOIRUL A. (G84110030)

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

1

PENDAHULUAN

Autopipet dan pH meter merupakan alat yang umum ditemui di laboratorium biokimia. Kedua alat tersebut memiliki fungsi dan peranan masing-masing dalam penelitian biokimia. Penting bagi seorang biokimiawan menguasai penggunaan instrumen-instrumen tersebut. Keterampilan menggunakan peralatan laboratorium sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dengan menguasai teknik penggunaan instrumen laboratorium, kesalahan atau galat data yang diperoleh dapat diminimalkan.

Autopipet sering juga disebut pipet mikro adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan suatu cairan dengan tingkat presisi yang tinggi. Skala pengukuran pada autopipet adalah μL. Pipet ini dikhususkan untuk memindahkan cairan atau sampel dalam jumlah yang sangat sedikit dengan teliti. Banyak prosedur penelitian yang mengharuskan seorang peneliti menggunakan pipet mikro, seperti saat mengisolasi DNA, elektroforesis, dan sebagainya (Septiana et al 2012). Autopipet digunakan bersama dengan sebuah tip yang ukurannya disesuaikan dengan volume cairan yang akan dipipet. Semakin besar volume yang akan dipipet, semakin besar pula ukuran tip-nya. Tip juga berfungsi sebagai wadah cairan yang akan dipindahkan. Perlu diperhatikan bahwa ketika memipet menggunakan autopipet, cairan yang dipipet tidak boleh sampai masuk ke dalam pipet. Hal tersbut dapat mengganggu kerja pipet bahkan membuat pipet tidak dapat digunakan lagi. Selain itu, bagian luar autopipet juga terbuat dari bahan yang tidak kuat sehingga pengguna tidak boleh terlalu menekan atau memutar tombol yang terdapat pada pipet. Kesalah yang mungkin terjadi saat penggunaan pipet mikro adalah pemasangan tip yang tidak benar atau kurang kuat sehingga memungkinkan tip tersebut dapat terlepas, dan dapat berkurangnya volume cairan yang digunakan akibat dipindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain.

pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH (derajat keasaman) suatu larutan. Alat ini dapat mengukur keasaman suatu larutan melalui elektrodanya yang sensitif. Alat ini dapat menentukan derajat keasaman suatu larutan berdasarkan konsentrasi ion H+ yang terdapat di dalam larutan tersebut (Laily et al 2014). Elektroda pada pH meter adalah bagian yang paling sensitif dan tidak boleh berada dalam kondisi kering. Elektroda yang akan digunakan harus dibilas dan diseka dengan hati-hati agar tidak mengganggu sensitivitas elektroda. Elektroda juga harus direndam pada suatu larutan khusus agar tidak kering pada saat tidak digunakan. Pembacaan skala pada elektroda dapat dipengaruhi keakuratannya oleh beberapa hal, antara lain pakaian operator dan alat elektronik lain yang ada di sekitarnya, gelembung udara yang terdapat dalam pelindung plastik elektroda, serta suhu sampel yang tidak merata dan akan mengakibatkan turbulensi termal.

(4)

2

METODE

Bahan dan Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, pipet mikro, tabung effendorf, neraca analitik, pH meter, gelas piala 100 mL, pipet mohr 25 mL, dan bulb. Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain, akuades, larutan KH2PO4 1/15 M, asam asetat 0.1 N, Na-asetat 0.1 N, dan NaH2PO4 1/15 M.

Prosedur Percobaan

Penggunaan Autopipet

Tabung effendorf kosong ditimbang bobotnya di neraca analitik dan nilai bobotnya dicatat. Akuades 100 μL dipipet dengan autopipet dan dimasukkan ke dalam tabung effendorf. Tabung yang telah berisi akuades tersebut ditimbang lagi dan bobotnya dicatat.

Penggunaan pH meter

Ada tiga jenis larutan yang harus disiapkan terlebih dahulu. Larutan A terdiri atas 50 mL KH2PO4 1/15 M dan 50 mL asam asetat 0.1 N, larutan B terdiri atas 65 mL Na-asetat 0.1 N dan 35 mL asam asetat 0.1, dan larutan C terdiri atas 25 mL NaH2PO4 1/15 M dan 25 mL KH2PO4 1/15 M. Setiap larutan diukur pH-nya dengan menggunakan indikator universal dan pH meter. Kemudian, Hasil dari pengukuran pH kedua indikator tersebut dibandingkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Autopipet merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dengan volume tertentu dengan tingkat presisi yang tinggi. Presisi yang dimaksud ialah tingkat ketepatan dan ketelitian dari alat tersebut. Autopipet disebut juga pipet mikro karena digunakan untuk mengambil cairan dengan volume μL. Autopipet sangat sering dilakukan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian dalam bidang seluler, seperti isolasi DNA, elektroforesis, dan sebagainya (Septiana et al 2012). Pipet mikro termasuk alat yang membutuhkan perawatan khusus. Kondisi pipet harus tetap diperhatikan pada saat penyimpanan maupun pada saat pemakaian. Disarankan untuk tidak terlalu menekan atau memutar terlalu keras setiap tombol pada pipet mikro. Hal tersebut dapat mengakibatkan pipet menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

(5)

3

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa volume yang berhasil dipipet ke dalam tabung effendorf adalah 80 μL bukan 100 μL. Hal ini dapat terjadi akibat beberapa kesalahan pada saat praktikum. Pemasangan tip pipet yang tidak benar, kondisi pipet mikro yang digunakan, serta kemungkinan terjadinya pengurangan volume akuades akibat pemindahan dari satu wadah ke wadah yang lain dapat menjadi sumber kesalahan pada praktikum autopipet ini.

pH meter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman) suatu cairan. Bagian pH meter yang dapat mengukur derajat keasaman suatu larutan adalah elektrodanya yang sangat sensitif. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur keasaman suatu larutan berdasarkan konsentrasi ion H+ yang terdapat di dalam larutan (Laily et al 2014). Elektroda pada pH meter adalah bagian yang paling sensitif dan tidak boleh berada dalam kondisi kering. Elektroda yang akan digunakan harus dibilas dan diseka dengan hati-hati agar tidak mengganggu sensitivitas elektroda. Elektroda juga harus direndam pada suatu larutan khusus agar tidak kering pada saat tidak digunakan. Selain itu, pH meter juga harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan dengan menggunakan buffer yang memiliki pH 4, 7, dan 10 (Maitimu et al 2012).

(6)

4

spesifik untuk mempertahan pH darah. Jika tidak ada buffer karbonat dalam darah, manusia dapat menderita penyakit asidosis atau alkalosis. Buffer fosfat berfungsi mempertahankan pH cairan intrasel di seluruh tubuh, seperti ginjal, air ludah, dan sebagainya (Putri et al 2010).

Praktikum ini melatih keterampilan praktikan dalam menggunakan pH meter untuk mengukur pH beberapa larutan buffer. Adapun hasil pengukuran pH dari larutan-larutan tersebut adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa adanya perbedaan nilai pH yang diukur dengan indikator universal dan yang diukur dengan pH meter. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh sensitivitas dari alat ukur yang digunakan. Indikator universal hanya mengukur pH berdasarkan warna yang ditampakkannya dan ketelitiannya rendah, bahkan pembacaannya dapat salah akibat galat paralaks. pH meter mengukur derajat keasaman suatu larutan berdasarkan konsentrasi ion H+ dengan ketelitian hingga 0,01. Hasil yang ditampilkan pH meter dapat lebih akurat dibandingkan hasil indikator universal. Namun, nilai pH meter juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti baju operator, alat elektronik lain, gelembung dalam pelindung elektroda, serta suhu larutan yang tidak merata.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Keterampilan menggunakan instrumen laboratorium sangat penting dimiliki oleh biokimiawan. Autopipet yang digunakan pada saat praktikum memiliki ketetapatan volume pemipetan hanya 80%. Hal ini dapat diakibatkan berkurangnya cairan yang dipipet akibat dipindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain. Nilai pH yang ditunjukkan oleh indikator universal dan pH meter juga berbeda. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan dari ketelitian pengukuran kedua alat tersebut dan faktor-faktor yang memengaruhi kerja masing-masing alat tersebut.

Saran

(7)

5

DAFTAR PUSTAKA

Laily AN, Holil K, Griana TP, Susanti N. 2014. Petunjuk Praktikum Teknik Instrumentasi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Maitimu CV, Legowo AM, Al-Baarri AN. 2012. Parameter keasaman susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun aileru (Wrightia caligria). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(1): 7-11.

Putri WS, Supriyanti FMT, Zackiyah. 2010. Penentuan aktivitas dan jenis inhibisi ekstrak metanol kulit batang Artocarpus heterophyllus LAMK sebagai inhibitor tirosinase. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. 1(1): 94-99.

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 17 perawat shift siang, ada 12 orang perawat sebelum shift pagi memiliki tekanan darah sistolik normal, serta 12 perawat

Uji ini membantu mengidentifikasi orang yang memiliki disfungsi trombosit.Ini adalah kemampuan darah untuk membeku setelah luka atau trauma.Biasanya, trombosit

Menurut Stanton (2010) yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto menjelaskan terdapat empat indikator yang mencirikan harga yaitu :.. Keterjangkauan harga Konsumen bisa menjangkau harga

- jasa angkutan penumpang melalui rute yang ditentukan pada jadwal yang telah ditetapkan dengan menggunakan motor bus, trem, bus dan kereta yang sejenis, dalam batas-batas kota

Dugaan subdivisi genetik pada populasi ikan ini juga didukung oleh data frekuensi ha- plotipe; frekuensi dua jenis haplotipe yang pa- ling sering muncul (ABA dan ABB), pada po-

Pengalaman Kesenangan (X4.3) ‘Pengalaman kesenangan’ konsumen sebagai salah satu indikator dari dimensi ‘motivasi’ memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 0,3667