Anggraeni Setioningsih JP081216 TATA PAMONG DAN PENGENDALIAN
FUNGSI TATA KELOLA
Governance Defined
Tata kelola didefinisikan sebagai struktur dan fungsi perusahaan dalam hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara umum, dan pemegang saham secara khusus. Beberapa faktor umum yang menyebabkan kegagalan fungsi tata kelola perusahaan yaitu :
- Perilaku tidak etis di dalam perusahaan
- Anggota dewan komisaris yang dapat dipengaruhi dan dibujuk oleh chief executives - Direktur yang tidak memperhatikan dan gagal merespon atas isu penting
- Pengendalian internal yang tidak efektif sehingga tidak dapat mendeteksi atau mencegah masalah
- Pengendalian pihak eksternal yang buruk sehingga tidak dapat membuat dan memberlakukan standar yang seharusnya ( pemerintah, auditor, capital market)
Basic Corporate Structure
Modal perusahaan untuk menjalankan operasionalnya diperoleh melaui dua sumber yaitu : modal sendiri (dengan mengeluarkan saham) dan hutang. Pemegang saham (investor) memiliki dua hak yaitu: hak sewa (rent right) dan hak pengendalian (control right). Hak sewa yaitu hak investor untuk mendapatkan imbalan dalam bentuk deviden. Hak pengendalian yaitu keadaan dimana pemegang saham dapat mentransfer saham, menerima pengungkapan laporan keuangan secara akurat, dapat berpartisipasi/ memiliki hak suara dalam RUPS. Saat kondisi ekonomi normal perusahaan berfokus untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Tahap pre-petition (saat posisi ekonomi sulit dimana kemungkinan permohonan pailit meningkat) pergeseran akuntabilitas: maka direksi wajib meminta pertimbangkan akuntabilitas kepada kreditur. Direksi dan manajemen tidak lagi menghawatirkan usaha memaksimalkan nilai dari ekuitas tetapi mereka akan berfokus pada usaha untuk mempertahankan agar tetap going concern. Hal ini bertentangan dengan prinsip pemegang saham yang memiliki strategi memaksimalkan nilai pemegang saham dengan melakukan investasi pada proyek beresiko rendah dan menangguhkan pembayaran dividen kepada pemilik modal (investor modal).
Value Maximization and the Search for Enterprise Value
Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga saham, yang secara umum ditentukan melalui dua cara yaitu : accounting value ( diukur dari laba perusahaan menggunakan EPS dan P/E rasio) dan economic value (jumlah dari aliran kas yang diharapkan dimasa depan). Pada accounting value informasi yang digunakan berasal dari laporan posisi keuangan dan laba/rugi, sedangkan economic value menggunakan informasi yang ada pada laporan arus kas.
Anggraeni Setioningsih JP081216 TATA PAMONG DAN PENGENDALIAN Diffusion, Control, and The Agency Problem
Investor (shareholders) adalah pemilik perusahaan yang tidak menjalankan bisnis perusahaan secara langsung. Investor menunjuk direksi sebagai perwakilan mereka untuk menjalankan perusahaan. Direksi menunjuk manajemen untuk menjalankan bisnis keseharian perusahaan. Adanya perbedaan kepentingan antara berbagai pihak biasa dikenal dengan agency problem, yang berarti adanya konflik yang muncul karena penyalahgunaan kepercayaan antara investor, direksi dan manajemen. Agency problem berfokus pada apakah tindakan direksi dan manajemen beritikad baik dan memajukan kepentingan pemegang saham.
Forms of Ownership and Control
Difusi pemegang saham menyebabkan divergensi antara pemilik dan pengendali. Secara umum, ketika manajemen terpisah dengan penyedia modal, maka manajemen bertugas untuk menggunakan aset secara efisien untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian mencapai titik paling ekstrim ketika kepentingan minor tidak ada. Tingkatan dan struktur dari kepemilikan dan pengendalian terdiri atas:
- Pengendalian sepenuhnya - Pengendalian Mayoritas
- Mekanisme Pengendalian Legal - Voting Trust Control
- Pengendalian Minoritas - Pengendalian Manajemen