• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PRODUKSI DAN PENANGANAN BENIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEKNIK PRODUKSI DAN PENANGANAN BENIH"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PRODUKSI DAN PENANGANAN

BENIH

Tatiek Kartika Suharsi

(2)

Benih komersial

Merupakan produk perusahaan benih

Perusahaan benih adalah perusahaan besar yang spesifik, menghasilkan benih bermutu

Perusahaan benih mendapatkan benih sumber dari Perusahaan benih mendapatkan benih sumber dari berbagai tempat :

1. Suatu tempat yang mempunyai kondisi iklim sesuai untuk menstimulasi pembungaan dan isolasi

(3)

Benih sumber tanaman kehutanan, batang

bawah ta naman buah, tanaman tahunan lain

diperoleh dari :

2. Hasil koleksi benih, benih dikoleksi dari

alam, pohon- pohon di hutan, tanaman

pinggir jalan atau taman- taman kota

pinggir jalan atau taman- taman kota

3. Kebun benih : benih sumber lebih

terkontrol mutu genetikanya. Biasanya

kebun benih letaknya terisolir, dan pohon

induknya merupakan hasil okulasi entres

superior sehingga seragam genetiknya

(4)

Benih sumber tanaman kehutanan, batang

bawah ta naman buah, tanaman tahunan lain

diperoleh dari :

4. Limbah industri buah olahan : biasanya

untuk tanaman buah, benih untuk

menghasilkan batang bawah berasal dari

menghasilkan batang bawah berasal dari

limbah industri buah kaleng. Pear, apel,

apricot.

(5)

Pemanenan dan Pengolahan Benih

Tanaman Herba

Waktu memanen buah atau biji untuk benih

harus ditentukan dengan cermat :

a. Panen dilakukan pada saat benih telah

a. Panen dilakukan pada saat benih telah

mencapai matang fisiologis. Ciri benih

telah matang fisiologis, bobot kering

maksimal, viabilitas dan vigor maksimal.

(6)

Pemanenan dan Pengolahan Benih Tanaman

Herba

b. Ciri buah yang bijinya sudah matang fisiologis

: terjadi perubahan warna dari hijau ke merah,

coklat, kuning

Buah menjadi lebih lunak

Buah menjadi lebih lunak

c. Bila benih telah matang fisiologis dibiarkan di

lapangan : kadar air benih fluktuatif

viabilitas, vigor menurun

(7)

Pola pematangan buah, pemanenan dan

penanganan pasca panen

Pola pematangan buah 1.

Yaitu buah kering, pecah (deshiscen) : folikel, polong, kapsul, silique, kerucut

• Bila buah matang di lapang pecah benih

tersebar di lapang tersebar di lapang

• Panen sebelum matang (mendekati matang)

• Akibatnya tingkat kematangan buah tidak sama

• Pemilahan benih yang sudah matang dan belum

matang dengan blower

• Panas yg disebabkan blower benih menjadi

dorman

(8)

Pola pematangan 2.

Yaitu buah kering tidak pecah (indeshisen), kariopsis, achenium (padi, jagung, buah bunga matahari)

• Ciri tanaman yang benihnya sudah matang fisiologis

tanaman merunduk, rebah.

• Panen dilakukan manual atau dengan mesin yaitu

• Panen dilakukan manual atau dengan mesin yaitu

mesin pemotong, mesin perontok atau kombinasi pemotong dan perontok

• Pembersihan benih dengan blower (jumlah kecil)

atau ASC (air screne cleaner) pembersihan dan

(9)
(10)

Pengeringan Benih dengan pola pematangan 2

• Panen dilakukan pada saat RH rendah benih

kering karena desikasi. Bila panen pada RH tinggi benih sulit dipipil, dirontokkan sehingga benih

mengalami kerusakan mekanis

• Benih harus segera dikeringkan setelah dipanen.

• Benih harus segera dikeringkan setelah dipanen.

Terlambat dikeringkan benih (> 20% ka) yang

bertumpuk akan mengalami pemanasan, sehingga viabilitas dan vigor menurun

• Pengeringan dilakukan secara alami atau mengguna

(11)
(12)
(13)
(14)

Pola pematangan 3.

Buah berdaging tidak pecah waktu matang: buah berry, pome, hesperidium dll

• Buah dipanen manual atau dirontokkan

• Buah diekstraksi yaitu mengeluarkan benih dari

dalam buah. Buah dibuka manual atau buah di maserasi (dihancurkan)

maserasi (dihancurkan)

• Benih langsung dikeringkan hingga kadar air aman

simpan (misalnya cabe)

• Benih dan pulp difermentasi (misalnya tomat)

• Benih dipisahkan dari pulp, dicuci dikeringkan hingga

(15)

Pemanenan dan Pengolahan Benih Tanaman Tahunan

• Cara memanen buah pada tanaman tahunan pohon

dan perdu : mengguncang pohonnya (dengan tree

shaker pada Pinus) , memetik manual atau dengan

alat, buah tanaman yang telah jatuh disapu

• Cara cara panen seperti itu, maka benih tanaman

• Cara cara panen seperti itu, maka benih tanaman

tahunan viabilitasnya bervariasi antar tahun, antar area produksi, antar tanaman

• Untuk mengantisipasi mutu benih yg variatif :

dilakukan cutting test sebelum buah dari bermacam

lot dicampur yaitu melihat benih dan embrio setiap lot benih.

(16)

Ekstraksi benih tanaman tahunan

• Buah deshiscen, kerucut Pinus buah dijemur

Sisik kerucut atau buah membuka benihnya keluar

Penjemuran kerucut konifer 2-3 minggu secara alami, pengeringan kerucut dengan alat menggunakan suhu

46-60oC, lama pengeringan tergantung jenisnya

Kulit buah yang tebal pada beberapa tanaman,

• Kulit buah yang tebal pada beberapa tanaman,

ekstraksi benih dengan memukul buahnya secara hati hati atau membuat alat ekstraksi yang sesuai

• Alat khusus juga dibuat untuk menghilangkan

(17)

Penyimpanan Benih

• Benih disimpan agar pada saat benih akan digunakan

viabilitas benih tetap tinggi

• Viabilitas benih sebelum disimpan tergantung faktor

faktor produksi dan pengolahan benih (ekstraksi, pengeringan, pembersihan dan pemilahan benih) pengeringan, pembersihan dan pemilahan benih)

• Viabilitas benih setelah disimpan tergantung pada

viabilitas benih sebelum disimpan (Va atau viabilitas awal) dan laju kemunduran benih dalam

penyimpanan

(18)

Periode Viabilitas Benih

Short live seed : periode hidup benih hanya beberapa hari, beberapa bulan paling lama satu tahun. Benih akan segera tumbuh begitu jatuh ke tanah. Disebut benih rekalsitran.

Medium live seed : benih masih tetap hidup pada periode 2-3 tahun maksimal hingga 15 tahun. Makin periode 2-3 tahun maksimal hingga 15 tahun. Makin rendah kadar air benih, suhu dan RH tempat

penyimpanan periode viabilitas benih makin panjang

Long live seed : periode viabilitas hingga 20 tahun

(19)

Faktor yang mempengaruhi viabilitas benih selama disimpan

Kadar air benih

Benih rekalsitran atau short live seeds kehilangan viabilitasnya bila diturunkan kadar air benihnya Contohnya : benih durian, nangka, coklat

Contohnya : benih durian, nangka, coklat

Medium dan long live seed atau benih ortodoks

harus diturunkan kadar airnya agar dapat disimpan la ma (4-6%).

Kadar air benih fluktuatif selama disimpan menurunkan periode viabilitas benih

(20)

Permaslahan terjadi di penyimpanan bila kadar air benih meningkat : kadar air 8-9% insekta aktif dan bereproduksi, kadar air 12-14% fungi aktif, diatas 18-20% terjadi heating, diatas 40-60% terjadi

perkecambahan di penyimpanan

Suhu

“Rule thumb “ Harrington :

“Rule thumb “ Harrington :

a. Setiap penurunan kadar air benih 1% (antara 5-14 %) periode hidup be nih menjadi dua kali b. Setiap penurunan 5oC suhu penyimpanan

(21)
(22)
(23)

Kondisi simpan short live seeds

Modifikasi kondisi simpan dapat

memperpanjang periode viabilitas benih

Kondisi simpan vacuum, meningkatkan

Kondisi simpan vacuum, meningkatkan

konsentrasi carbon dioksida, mengganti

oksigen dengan nitrogen

(24)

Tipe tipe penyimpanan benih

Open storage (penyimpanan terbuka)

Tanpa mengontrol suhu penyimpanan dan kadar air benih. Benih komersial dalam jumlah besar

disimpan dalam bin, karung atau kontener lain yang tidak kedap. Lamanya benih hidup tergantung pada RH dan suhu ruang simpan, jenis benih dan kondisi tidak kedap. Lamanya benih hidup tergantung pada RH dan suhu ruang simpan, jenis benih dan kondisi benih sebelum disimpan

Ruang simpan dingin dan kering kondisi bagus

Ruang simpan hangat dan lembab kondisi buruk

(25)

Penyimpanan suhu hangat, RH terkontrol

Benih setelah dikeringkan disimpan dalam ruang dengan suhu terkontrol. Direkomendasikan untuk benih tanaman sayuran :

Disimpan pada suhu 27oC, RH < 45% selama beberapa hari. Benih disimpan pada 21oC, RH < 60%

hari. Benih disimpan pada 21oC, RH < 60%

Benih disimpan menggunakan wadah kedap udara : kaleng aluminium, glass jars, kantong aluminium

Benih yang disimpan pada tempat kedap dengan kadar air serendah mungkin : 5.0% benih tomat, cabe. 6.0% benih mentimun, semangka, terung

(26)
(27)

Penyimpanan suhu dingin tanpa atau dengan mengontrol RH (Penyimpanan dingin dan kering)

Suhu rendah yang digunakan : 4.5-10⁰C

RH < 70%

Kadar air benih 3-8 %

Menggunakan kemasan kedap

Setelah benih keluar dari penyimpanan, kondisi yg

Setelah benih keluar dari penyimpanan, kondisi yg baik : RH < 50%, kadar air diturunkan sampai ke kadar air aman.

Untuk benih tanaman sayuran

Benih yang disimpan dengan cara penyimpanan ini :

Abies sp, Fraxinus sp., Pinus sp. , Picea sp.

(28)
(29)

Penyimpanan dingin dan lembab

Suhu penyimpanan 0 -10oC

Benih tanpa diturunkan kadar air nya.

Digunakan wadah yang dapat menjaga kelembaban benih

RH penyimpanan 80-90 %RH penyimpanan 80-90 %

Prosedur penyimpanan cara ini sama dengan prosedur stratifikasi benih

Beberapa benih tan Acrons dan Nut berukuran besar diselimuti parafin, atau disemprot lateks sebelum disimpan.

Benih Citrus sp. , Castanea sp. , Quercus sp.

(30)
(31)
(32)
(33)

27/02/2018 13:52

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kegiatan pengabdian ini pun selaras dengan program digitalisasi sekolah yang digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dimana para guru diharapkan

Setelah diberi penjelasan sebelumnya, guru mengulang lagi pertanyaan : “bagaimana pipa yang semakin sempit dapat menaikkan air semakin tinggi?” Siswa menjawab,

Berdasarkan hasil penilaian kinerja keterampilan pemecahan masalah, hasil tes keterampilan pemecahan masalah dan hasil tes belajar yang ditunjukkan siklus I ada

Jumhur ulama berpendapat bahwa orang yang menggelapkan harta rampasan, yang bunuh diri, dan orang-orang durhaka lainnya hendaklah di shalatkan. Berkata Ibnu

Pemilihan ini terjadi karena tidak adanya perbedaan pengaruh lama pipping pada telur tetas yang disemprot dengan larutan jeruk nipis dan larutan gula pada dosis

Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh bobot badan induk terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot tetas DOC pada ayam Kedu jengger merah

-DGL .63 ³.$5&lt;$ 0$1',5,´ 6HORQJ WLGDN PHPEXDW EXNX EHVDU QHUDFD VDOGR VDPSDL GHQJDQ ODSRUDQ NHXDQJDQ /DSRUDQ NHXDQJDQ NRSHUDVL EHUXSD ODSRUDQ SHU EXODQ EHULVL ODSRUDQ SLQMDPDQ

Dari penelitian yang dilakukan dan berda- sarkan pembuktian secara simulasi meng- gunakan Simulink MATLAB, maka dapat diberikan kesimpulan untuk melakukan tun- ing parameter