• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINAAN AKHLAK MAHMUDAH ANAK PANTI ASUHAN HIKMATUL HAYAT SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBINAAN AKHLAK MAHMUDAH ANAK PANTI ASUHAN HIKMATUL HAYAT SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

45

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan yang ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang yang

diteliti. 1 Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan

verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah

penletian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk

tentang bagaimana penelitian dilakukan.2 Dalam melakukan metode penelitian,

ada beberapa jenis penelitian dan pendekatan yang dapat digunakan, dan dalam

penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian dan jenis penelitian

sebagai berikut:

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendektan kualitatif.

Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah rangkaian kegiatan

atau proses menjaring informasi dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan

1

Sugiyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012), hal. 126.

2 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru,

(2)

suatu objek, dihubungkan dengan suatu masalah, baik dari sudut pandang

teoritis maupun praktis. 3

Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

manusiadalam kawasan sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut

dalam bahasa dan peristilahannya.4

Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong

penulis buku yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif,

“Mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.5

Pendekatan Kualitatif digunakan untuk mengungkapkan daya

deskriptif dari informasi tentang apa yang mereka lakukan, dan yang mereka

alami terhadap focus penelitian. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik

antara lain: ilmiah, manusia sebagai instrument, menggunakan metode

kualitatif, analisis data secara induktif, deskriptif, lebih mementingkan

proses dari pada hasil, adanya focus, adanya kriteria untuk keabsahan data,

desain penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan

disepakati bersama.6

3 Chairul Shaleh, MetodelogiPenelitian Sebuah Petunjuk Praktis. (Yogyakarta: CV. Jaya

Abadi, 2008), hal. 80.

4

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 85

5 Ibid, hlm. 4.

6

(3)

Kegiatan pokok dalam penelitian ini adalah mendiskripsikan dan

menganalisis secara intensif tentang segala fenomena social yang diteliti,

yaitu mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan segala macam

metode ataupun caran dalam melakukan pembinaan tingkah laku anak panti

asuhan Hikmatul Hayat yang akan diperolehsecara kualitatif. Penelitian ini

bukan bersifat kuantitatif yang berbentuk bilangan. Penelitian ini dapat

dideskripsikan sebagai penelitian kualitatif berdasarkan ciri-cirinya sebagai

berikut:

(a)Dilakukan berlatar ilmiah.

(b)Manusia sebagai alat atau instrument penelitian.

(c)Analisis data secara induktif.

(d)Penelitian yang bersifat deskriptif.

(e)Lebih mementingkan proses dari pada hasil.7

2. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata,

gambar, bukan angka.8 Dengan begitu dapat dilihat melalui pengumpulan

datanya tidak ada yang berkaitan dengan angka maupun bilangan. Dan

deskripsinya berupa rangkaian kata perkata yang telah disusun oleh peneliti.

7 Ibid, hal. 8.

8

(4)

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan

untuk mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada

baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.9

Penelitian deskriptif yaitu peneliti yang bermaksud untuk membuat

pecandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Dalam arti ini penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara

deskriptif semata-mata tidakperlu mencari atau menerangkan saling

hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna

dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan

hal-hal tersebut dapat mencangkup juga metode-metode deskriptif.10 Dalam

penelitian ini difokuskan pada pembinaan tingkah laku anak panti asuhan

Hikmatul Hayat.

Dengan demikian peneliti berusaha untuk memahami keadaan anak

suh dalam menerapkan pembinaan tingkah laku terpuji di Panti Asuhan

Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung dan senantiasa berhati-hati

dalam penggalian informasi dilapangan yang kemudian diambil dan

dianalisis untuk mengetahui gambaran keadaan yang sebenarnya dan

dianalisi sesuai dengan prosedur dan jenis penelitian ini.

B.Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti di lapangan sangat

dibutuhkan guna memperoleh data sebanyak mungkin dan mencari keabsahan

dari data yang diperoleh, “dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau

9 Ibid, hal. 9.

10

(5)

dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama”.11

Dalam

penelitian kualitatif “peneliti berperan serta dalam mengadakan pengamatan

dan mendengarkan secara cermat mungkin sampai pada yang

sekecil-kecilnya”.

Dalam proses pengumpulan data yang dilakukan, dengan observasi,

dokumentasi dan wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan

pasif. Maka untuk itu peneliti harus bersikap sebaik mungkin, hati-hati dan

sungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan

sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya.

Dalam penelitian ini, seseorang peneliti merupakan pengamat penuh,

yaitu mengamati kegiatan anak panti asuhan, mulai dari tingkah laku ataupun

kebiasaannya di panti asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung.

Selain itu, kehadiran peneliti di lapangan sejak diizinkannya melakukan

penelitain, yaitu dengan cara mendatangi lokasi penelitian pada waktu-waktu

tertentu dalam situasi yang dibutuhkan peneliti. Peneliti akan hadir di lokasi

sampai diperolehnya kesimpulan yang dirundingkan bersama dan disepakati

oleh informan yang menjadi sumber data.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini, jika dilihat dari lokasi sumber data termasuk kategori

penelitian lapangan (field reseach). Menurut Suryasubrata, penelitian lapangan

bertujuan “mempelajari secara intensif latar belakang, keadaan sekarang,

11

(6)

interaksi lingkungan suatu unit social: individu, kelompok, lembaga, atau

masyarakat.”12

Penentuan lokasi selain dibingkai dalam kerangka teoritik juga

dilandasi oleh pertimbangan tehnik operasional. Untuk itu lokasi penelitian

dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan dapat tidaknya dimasuki dan dikaji

lebih mendalam. Hal ini penting karena betapapun menariknya suatu masalah,

jika setting sulit dimasuki oleh peneliti, maka akan menjadi suatu lokasi atau

setting penelitian memberi peluang yang menguntungkan untuk dikaji.

Lokasi penelitian yang akan dipilih oleh peneliti yaitu di Panti Asuhan

Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung. Panti Asuhan terletak di desa

Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kabuten Tulungagung Jawa Timur.

Yayasan ini merupakan lembaga non formal yang berada dibawah naungan

organisasi Nahdhatul Ulama’ (NU).

Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Lembaga Panti Asuhan

Hikmatul Hayat merupakan salah satu panti asuhan yang secara kuantitas

memiliki anak asuh yang lumayan banyak dan terus berkembang dari segi

tingkah lakunya. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari anak panti mampu

mengaplikasikan akhlakul karimah dalam setiap langkahnya.

D.Sumber Data

Sumber data menjelaskan tentang dari mana dan dari siapa data

diperoleh, data apa saja dikumpulkan, bagaimana informan atau subjek

tersebut, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga validitasnya dapat

12

(7)

terjamin. Sumber data peneliti diperoleh dari wawancara, observasi dan

dokumentasi. Lofland, seperti yang dikutip oleh Moleong menjelaskan bahwa

“sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.”13

Dalam penelitian yang peneliti lakukan sumber datanya meliputi tiga

unsur yaitu:

1. Person yaitu sumber data yang bias menghasilkan data berupa kata-kata dari

hasil wawancara dan hasil pengamatan. Yang termaksud sumber data dalam

penelitian ini adalah unsur manusia dan non manusia. Unsur manusia

meliputi ketua yayasan panti asuhan Hikmatul Hayat, pengasuh, pengurus,

dan anak asuh panti asuhan Hikmatul Hayat. Sumber data prime dalam

penelitian ini adalah pengasuh dan anak asuh sebagai informan kunci dan

sumber data dan sekundernya adalah ketua yayasan, dan pengurus lainnya.

2. Place (tempat) yaitu sumber data yang darinya dapat diperoleh gambaran

tentang situasi kondisi yang berlangsung yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas dalam penelitian dalam pengamatan. Sumber data yang

menyajikan tampilan berupa keadaan dian dan bergerak. Dalam penelitian

ini lokasi yang menjadi sumber data adalah beberapa tempat yang ada di

Panti Asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung. Adapun

tempat-tempat tersebut yakni ruang asrama putri dan putra, ruang belajar,

dapur, rumah pengasuh, masjid Hikmatul Hayat, kantor panti, aula, tempat

13

(8)

bermain, halaman panti, dan beberapa lembaga pendidikan yang berada di

area yang sama dengan panti.

3. Paper (kertas) yaitu sumber data yang menjadikan tanda-tanda berupa

huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain yang untuk memperolehnya

diperlukan metode dokumentasi. Data ini dapat diperoleh melalui

kertas-kertas (buku, majalah, prosedur, arsip, dll) papan pengumuman, papan

nama, dan sebagainya.14 Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan

data-data yang diperlukan dari dokumentasi-dokumentasi yang dimiliki oleh

Panti Asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung, seperti struktur

organisasi, data jumlah anak asuh, program kegiatan, jadwal kegiatan, dan

tata tertib.

E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan.15 Pengumpulan data tidak lain dari suatu

proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data

merupakan langkah yang amat penting diperoleh dalam metode ilmiah, karena

pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian

eksploratif, untuk menguji hipotesa yang dirumuskan. Data yang dikumpulkan

harus cukup valid untuk digunakan.16

Tehnik pengumpulan data pada penelitian adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat

14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 129.

15Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gravia Indonesia, 1988), hal. 211.

16

(9)

dimengerti maknanya secara baik. Apabila dilakukan interaksi dengan subjek

melalui wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena

tersebut berlangsung dan disamping itu untuk melengkapi dan diperlukan

dokumentasi.

Dalam rangka mengupayakan penggalian data sebanyak-banyaknya,

maka penulis hadir di Panti Asuhan HikmatulHayat Sumbergempol

Tulungagung dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala yang diselidiki.17 Orang seringkali mengartikan observasi sebagai

suatu aktifitas yang sempit, ykni memperhatikan sesuatu dengan

menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang

disebut pula dengan pengamat, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya

pengamatan langsung. Di dalam artian observasi dapat dilakukan dengan

tes, kuisioner, rekaman gambar, rekaman suara.18

Observasi merupakan salah satu metode utama dalam penelitian

kualitatif. Secara umum observasi berarti pengamatan, penglihatan.19 Dan

17

Narbuko, Cholid, dan Abu Achmadi, Metode Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara 2002), hal. 70.

18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 156. 19

(10)

dalam penelitian, observasi secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian.20

Observasi ini diakukan dengan cara mengadakan pengamatan

langsung terhadap objek kemudian hasil pengamatan tersebut dituangkan

dalam sebuah catatan. Adapun yang menjadi objek pengamatan dalam

penelitian ini adalah tentang pembinaan tingkah laku anak asuh di Panti

Asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung.

Observasi adalah metode yang digunakan melalui pengamatan

yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan keseluruhan alat indra.21 Dengan mengadakan observasi

menurut kenyataan, dan melukiskannya secara cepat dan cermat untuk

mendapatkan data yang relevan. Secara garis besar tehnik observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik observasi non partisipan dan

tehnik observasi terbuka. Yang dimaksud dengan tehnik observasi non

partisipan, yakni pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan

pengamatan.22 Tehnik observasi non partisipan digunakan karena dalam

proses penelitian ini peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, akan tetapi

hanya berperan mengamati kegiatan. Kalaupun ikut dalam kegiatan itu

hanya dalam lingkup yang terbatas sesuai kebutuhan peneliti untuk

memperoleh data yang benar-benar valid. Pemilihan tehnik jenis ini

dilakukakan agar peneliti dapat lebih focus dalam melakukan pengamatan

20 S. Margono, metodologi Penelitian Pendidikan…, hal. 158. 21 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 217. 22

(11)

terhadap objek yang sedang diamati sehingga data observasi yang dihasilkan

benar-benar valid dan sesuai dengan kondisi yang sedang diamati.

Adapun tehnik observasi terbuka, kehadiran pengamat secara

terbuka diketahui oleh subjek yang secara sukarela memberikan kesempatan

kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi, dan mereka

menyadari ada orang yang mengamati hal yang dilakukan oleh mereka.23

Dengan demikian kehadiran peneliti dalam menjelaskan tugasnya diketahui

oleh orang-orang yang sedang diamati, sehingga terjalin hubungan/interaksi

yang wajar antara pengamat dengan orang yang sedang diamati.

2. Wawancara (interview)

Teknik wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan

data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara

(pengumpul data) kepada responden dan jawaban jawaban-jawaban

responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat

perekam (tape recorder).Dengan demikian teknik wawancara dapat

digunakan pada responden yang dibuat huruf atau tidak terbiasa membaca

dan menulis, termasuk anak-anak.24

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

wawancara adalah percakapan antara dua pihak yaitu antara peneliti dan

informan dengan maksud untuk mencapai tujuan suatu tugas tertentu untuk

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang

23 Ibid, hal. 176.

24 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rodaskarya, 2008),

(12)

informan. Adapun tujuan teknik ini digunakan peneliti yakni untuk

mendapatkan informasi yang terkait dengan:

a. Keadaan tingkah laku anak asuh Panti asuhan

b. Pengolahan data dan hasil pembelajaran akhlak

Jenis wawancara yang dilakukan peneliti ini adalah wawancara

terstruktur, yakni wawancara yang pewancranya menetapkan sendiri

masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara jenis ini disusun dengan rapi dan ketat.25

Tehnik wawancara difokuskan peneliti untuk menggali dan

memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Wawancara dilakukan dengan pengasuh, pengurus dan anak asuh yang

terkait dengan pembinaan tingkah laku anak panti asuhan Hikmatul Hayat

Sumbergepol Tulungagung.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan

untuk , mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik data itu

berupa catatan harian, memori atau catatan penting lainnya. Adapun yang

dimaksud dengn dokumentasi disini adalah data/dokumen yang tertulis.26

Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan

data dari berbagai jenis informasi, dapat juga diperoleh melalui

dokumentasi, seperti surat-surat resmi, catatan rapot, laporan-laporan,

artikel, laporan, media kliping, proposal, agenda, memorandum, laporan

25 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal. 190. 26

(13)

perembangan yang dipandang relevan dengan penelitian yang dikerjakan,

sebagian dibidang pendidikan dokumen ini dapat berupa buku induk, rapot,

studi kasus, model satuan pelajaran guru, dan lain sebagainya.27

Dengan demikian metode dokumentasi peneliti gunakan untuk

mengumpulkan data tertulis yang dibutuhkan oleh peneliti terkait

pembinaan tingkah laku terpuji terhadap anak panti asuhan Hikmatul Hayat

Sumbergempol Tulungagung. Data-data tersebut, seperti: struktur

organisasi, data jumlah anak asuh, program kegiatan, jadwal kegiatan, dan

tata tertib.

F. Analisis Data

Setelah data terkumpulkan melalui tehnik pengumpulan data,

selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Dalam memberikan interpretasi

data yang diperoleh peneliti menggunakan metode deskriptif. Tehnik analisis

deskriptif yaitu suatu tehnik penelitian yang meliputi proses pengumpulan data

yang sudah terkumpul dan tersusun tersebut dianalisis sehingga diperoleh

penelitian data yang jelas.28

Menurut Nana Sudjana, analisis data adalah proses penyusunan,

pengaturan, dan pengolah agar terdapat digunakan membenarkan hipotesis.29

Analisis data merupakan upaya mencari dan mendata secara sistematis catatan

hasil observasi, wawancara dan lain-lainnya untuk meningkatkan pemahaman

27 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal. 217.

28 Winarno Surachmad, Metode Penelitian Ilmiah,(Bandung: Trasito, 1998), hal. 139-140.

29

(14)

peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi

orang lain.30

Pada hakikatnya, analisis data merupakan sebuah kegiatan peneliti

untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan

mengkategorisasikan sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus

penelitian. Dalam pandangan Imam Gunawan penulis buku Metode Penelitian

Kualitatif: teori dan praktik, dinyatakan bahwa : “Melalui serangkaian aktivitas

tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa

disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah”.31 Secara umum,

prosedur analisis data itu mencakup tiga tahap:

a. Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi

data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis dilapangan.32Reduksi

dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan,

mengkode, menelusuri tema, menulismemo, dan lain sebagainya, dengan

maksud menyisihkan data . atau informasi yang tidak relevan. Yang

kemudian disebut diverivikasi.33

Langkah pertama ini berasal dari hasil wawancara dan dokumentasi

yang diperoleh di lapangan. Tujuannya untuk mengumpulkan seluruh data

30 Neong Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Pendekatan Posivistik,

Rasionalistik,Phenomenologik dan Realisme Methafisik Telaah Studi dan Penelitian Agama.(Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), hal. 104.

31

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik..., hlm. 209.

32Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-dasar Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006), hal. 175.

33 Hasan Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Bumi

(15)

tentang bimbingan islam dalam pembinaan tingkah laku terpuji terhadap

anak panti asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung.

b. Data Display (penyajian data)

Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks

naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi tersusun

dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.34

c. Conclusion Drawing (Verification)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan

kegiatan akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan

dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran

kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan. Makna

yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran, kecocokan, dan

kekokohannya. Peneliti harus menyadari dalam mencari makna, ia harus

menggunakan pendektan emik, yaitu kacamata key informan, dan bukan

penafsiran makna menurut pandangan penelitian (pendekatan etnik).

Adapun tujuan untuk membuat deskripsi (gambar/lukisan) secara

sistematis, factual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan

fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif ini dilakukan ketika peneliti

saat berada di lapangan dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah

34

(16)

di dapat lalu dianalisis sedemikian rupa secara sistematik, cermat, dan

akurat.35

Untuk penganalisisan data mentah dalam wujud “Ringkasan Data”

setelah direduksi sampai dengan menjadi produk penelitian yang disajikan

ke dalam skripsi ini, penulis selaku peneliti berusaha menerapkan tiga

macam metode analisis data seperti di bawah ini.

1) Metode deduksi

Yang dimaksud dengan metode deduksi dalam pandangan

Winardi penulis buku yang berjudul Pengantar Metodologi Research,

adalah ”… proses penguraian dari hal-hal yang bersifat umum

(GENERAL) ke hal-hal khusus (PARTICULAR), dari hal-hal yang

universil ke hal-hal individuil, dari premis-premis tertentu ke

kesimpulan-kesimpulan berdasarkannya”. 36 Sementara itu, dalam

pandangan Sutrisno Hadi penulis buku yang berjudul Metodologi

Research, ”dengan deduktif berangkat dari pengetahuan yang bersifat

umum, dan bertitik tolak pada pengetahuan yang umum itu kita hendak

menilai sesuatu kejadian yang khusus”.37

Berpijak pada batasan deduksi yang dipaparkan oleh dua pakar

di atas, maka penerapan metode deduksi dalam skripsi ini, pertama-tama

dimulai dengan dalil (pendapat, teori) yang kemudian diikuti oleh uraian

dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dalam skripsi ini, aplikasi

metode deduksi yang menonjol untuk menganalisis data dapat disimak

35 Ibid, hal 85-89.

36 Winardi, Pengantar Metodologi Research, (Bandung : Alumni , 1979), hlm. 94-95.

37

(17)

pada bab pertama pendahuluan dan bab kedua tinjauan teori serta bab

ketiga metode penelitian.

2) Metode induksi

Yang dimaksud dengan metode induksi dalam pandangan Winardi

penulis buku yang berjudul Pengantar Metodologi Research, adalah ”…

suatu proses penguraian dari kasus-kasus khusus hingga suatu kelompok

kasus secara keseluruhan, dari fakta-fakta konkrit hingga hal-hal yang

bersifat umum (GENERALITIES), dari situasi-situasi individuil ke situasi

universil …”.38

Sementara itu Sutrisno Hadi penulis buku yang berjudul

Metodologi Research berpandangan, bahwa ”berfikir induktif berangkat dari

fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit, kemudian

fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus dan konkrit itu ditarik

generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum”.39

Berpijak pada batasan induksi di atas, maka penerapan metode

induksi ini, pertama-tama dimulai dengan paparan data, kemudian diikuti

dengan temuan dan diikuti pembahasan serta diakhiri dengan penarikan

kesimpulan. Dalam skripsi ini, aplikasi metode induksi yang dapat dianggap

menonjol untuk menganalisis data dapat disimak pada bab keempat paparan

data, temuan, pembahasan dan pada bab kelima penutup sub kesimpulan.

38 Winardi, Pengantar Metodologi Research ..., hal. 94-95.

39

(18)

3) Metode komparasi

Yang dimaksud dengan metode komparasi dalam skripsi ini, adalah

cara penguraian data yang dimulai dengan penyajian pendapat para ahli

untuk dicari persamaan yang prinsipil dan perbedaannya yang juga prinsipil,

setelah hal itu benar-benar diketahui perlu dipertimbangkan secara rasional

untuk kemudian diakhiri dengan penarikan suatu kisimpulan. Atau paling

tidak, diambil satu pendapat yang dipandang paling kuat.40

Dalam skripsi ini, aplikasi metode komparasi untuk menganalisis

data dapat disimak pada hampir setiap bab seperti dalam bab pertama, bab

kedua, bab ketiga, bab keempat ketika peneliti menyajikan pendapat

minimal dari dua pakar mengenai urusan yang sama. Pendapat para pakar

yang disajikan itu lazim memakai redaksi yang berbeda, dengan

kemungkinan unsur-unsur yang dimuatnya adalah sama persis atau ada

perbedaan yang signifikan.

G.Pengecekan Keabsahan Data

Untuk dapat melakukan keabsahan data, maka ada beberapa kriteria

pemeriksaan keabsahan data. Ada empat kriteria pemeriksaan keabsahan data,

yaitu: Pertama, derajat kepercayaan (credibility), penerapan derajad

kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari

nonkualitatif. Kedua, keteralihan (transferadibility), dalam kriteria yang kedua

ini berbeda dengan validitas internal dari nonkualitatif, konsep validitas itu

menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan

40

(19)

pada semua konteks populasi yang sama yang diperoleh atas sampel. Ketiga,

ketergantungan (dependibility), seorang peniliti hendaknya mencari dan

mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Keempat,

kepastian (confirmability), kriteria ini berasal dari objektifitas menurut

nonkualitatif. Sesuatu dikatakan bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat

dan penemuan seseorang.41

Pengecekan keabsahan data yang dilakukan peneliti yaitu:

1. Triangulasi

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluar

penegecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Tehnik triangulasi

yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.42

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi tehnik,

pengumpulan data, dan waktu.

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengn cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b. Triangulasi Tehnik

41 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hal. 173. 42

(20)

Triangulasi tehnik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik

yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek

dengan observasi, dokumentasi atau kuisioner. Bila dengan tiga tehnik

pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang

berbedabeda, maka peneiti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana

yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut

pandangnya berbedabeda.

c. Triangulasi waktu

Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan tehnik wawancara di waktu senggang pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah ataupun urusan, akan

memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu

dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau tehnik lain

dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya. Triangualasi dapat dilakukan dengan cara

mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas

melakukan penyimpulan data.43

43 Sugiono , Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),

(21)

Triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber yaitu

menyimpulkan data dan informasi dari beberapa sumber baik berupa

narasumber maupun dokumen sehingga data yang dibutuhkan telah

terkumpul dan kebenarannya dapat diakui.

2. Pemeriksaan Sejawat

Tehnik pengecekan validitas data ini, bias dilakukan dengan cara

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk

diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.44

Tehnik dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau

hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan

sejawat. Tehnik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu tehnik

pemeriksaan keabsahan data. Dalam proses pengumpulan data, peneliti akan

mengadakan diskusi dengan teman sejawat yang melakukakan penelitian

yang sama dengan system yang terbuka.

H.Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa langkah yang

didasarkan menurut beberapa arti dalam bidang penelitian. Adapun

langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan, meliputi:

a. Observasi pendahuluan atau orientasi untuk mendapatkan informasi awal

atau gambaran umum tentang objek penelitian.

44

(22)

b. Mengurus surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Tulungagung sebagai persyaratan penelitian.

c. Membuat rancangan penelitian.

d. Menyusun pedoman penelitian yang meliputi, pedoman observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

e. Mempersiapkan alat penelitian sebagai penunjang seperti alat perekam,

kamera, buu catatan, dan sebagainya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

berkaitan dengan focus peneliti dilokasi penelitian. Dalam proses

pengumpulan data ini penulis menggunakan metode wawancara,observasi

dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dan dicek

keabsahannya.

3. Tahap Keabsahan Data

Setelah data dari lapangan diperoleh, langkah selanjutnya yaitu

pengecekan keabsahan data yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk

mencegah adanya kesalahan dalam data yang diperoleh.

4. Tahap Pelaporan

Tahap terakhir yaitu pelaporan dari seluruh rangkaian penelitian yaitu

melaporkan hasil penelitian. Penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

“Kami optimistis mampu meraih kemenangan yang kelima kalinya dalam Liga Super Indonesia tahun ini, mengingat penampilan tim yang senantiasa berkembang dari waktu ke

Dari sini dapat disimpulkan bahwa masyarakat berpendidikan tinggi memaknai perhitungan hari dalam pernikahan sebagai symbol untuk merukunkan keluarga karena menurutnya

Program ini bermanfaat bagi para pelatih dan pembina dalam mempersiapkan perencanaan dan pengelolaan pembinaan prestasi untuk menghadapi multi event olahraga dengan

PELATIHAN PELATIH OLAHRAGA TINGKAT DASAR DEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA KEMENPORA

[r]

Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengekspresikan informasi secara holistic dan jelas dari informan (Djam’an Satori & Aan

Pelatihan Pelatih Olahraga Tingkat Muda Bagi Pelatih Cabang Olahraga Unggulan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan Kemenpora RI, diikuti

Jakarta — Sebagai bagian dari wujud nyata komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) terhadap semangat hilirisasi di dalam negeri, PTFI akan terus menjajaki peluang