• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN SQUARE KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN SQUARE KOTA MALANG"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN

SQUARE KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

MAYA PUSPITA SARI

06610329

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “ Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Matahari Departement Store Malang Town Square Kota Malang ”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi di Universitas

Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dra. Titik Ambarwati, M.M dan Drs. Shobari, M.M, selaku pembimbing I

dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Drs. Eko Handayanto, M.M selaku dosen wali yang telah mendukung dan

memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Pimpinan Matahari Department Store Malang Town Square Kota Malang

yang telah memberikan ijin dan fasilitas bagi penulis untuk melakukan

penelitian.

5. Karyawan Matahari Departement Store Malang Town Square yang telah

(5)

6. Almarhum dan almarhumah papa mama yang selalu memberikan

dukungan, do’a dan kasih sayang semasa hidup sehingga penulis memiliki

motivasi untuk mandiri dalam menyelesaikan skripsi ini serta saudara -

saudara ku kak Sevi, Eko, Bella dan Algo yang tak henti-hentinya

memberikan segala dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman angkatan 2006 khususnya kelas F, terimakasih atas

semangat serta kerja sama nya sehingga penulis terdorong untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga

kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski

demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, Agustus 2012

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 9

1. Pengertian Konflik ... 9

2. Jenis-Jenis Koflik ... 10

3. Sumber-Sumber dan Sebab Terjadinya Konflik ... 12

4. Indikator Konflik ... 16

5. Metode Menangani Konflik ... 17

6. Pengertian Kinerja ... 18

7. Penilaian Kinerja ... 19

8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 20

9. Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja ... 21

10.Kerangka Pikir ... 23

11.Hipotesis ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Jenis Penelitian ... 27

C. Data dan Sumber Data ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

(7)

G. Teknik Pengukuran Data ... 31

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 33

1. Uji Validitas ... 33

2. Uji Reliabilitas ... 34

I. Teknik Analisis Data ... 34

J. Pengujian Hipotesa... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Gambaran Umum Perusahaan ... 38

2. Badan Hukum Matahari ... 39

3. Filosofi Matahari ... 40

4. Sejarah Pergantian Kepemimpinan Matahari Putra Prima... 41

5. Matahari Departemen Store Malang ... 42

6. Matahari Club Card (MMC) ... 45

7. Jam Kerja Karyawan ... 46

8. Sistem Penggajian ... 47

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 47

1. Tingkat Usia Responden ... 47

2. Jenis Kelamin Responden ... 48

3. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ... 49

4. Lama Bekerja Responden ... 50

5. Status Perkawinan Responden ... 51

C. Uji Instrumen ... 52

1. Uji Validitas ... 52

2. Uji Reliabilitas ... 54

D. Hasil Analisis Data ... 55

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 55

a. Variabel Konflik Antar Individu (X1) ... 55

b. Variabel Konflik Antar Kelompok (X2) ... 57

c. Variabel Kinerja Karyawan (Y) ... 58

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

3. Hasil Analisis Uji F ... 63

4. Hasil Analisis Uji t ... 63

5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 68

B. Saran ... 69

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Konflik dan Kinerja... 23

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Deskripsi Penelitian Terdahulu dan Sekarang ... 8

Tabel 2.1 Kisi-kisi Instrumen ... 31

Tabel 3.1 Rentang Skala... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 50

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 51

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 52

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Konflik Antar Individu (X1) ... 53

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Konflik Antar Kelompok ... 53

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

Tabel 4.10 Variabel Konflik Antar Individu ... 56

Tabel 4.11 Variabel Konflik Antar Kelompok... 57

Tabel 4.12 Variabel Kinerja Karyawan... 58

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner Penelitian

2. Data Hasil Penelitian

3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

4. Hasil Uji Validitas

5. Hasil Uji Relibilitas

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Elfiki, Ibrahim, 2008, Terapi Berpikir Positif, Penerbit Zaman, Jakarta.

Handoko, Hani, 2001. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Organisasi, Jild Pertama, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Kartono, K. 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV Rajawali, Jakarta.

Mohyi, Ahmad, 1999, Teori dan Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, CV. Cahaya Press Malang.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Robbins, Stephen, 1994, Teori Organisasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit: Prentice Hall Inc.

Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN; Yogyakarta.

Sari, 2001, Pengaruh konflik terhadap kinerja karyawan pada Hotel Aloha Malang, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Tidak Dipublikasikan.

Sugiyono, 2000. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Umar, Husein, 2001, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Edisi Revisi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(12)
(13)

ϭ

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang atau kelompok yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan. Beragamnya karakteristik atau sifat dari individu di

dalam perusahaan mengaharuskan manajer untuk dapat mengelola konflik tersebut

untuk mengoptimalkan kemampuan kerja karyawan. Tujuannya adalah untuk

kelangsungan hidup perusahaan dan untuk menghadapi tantangan. Kondisi tersebut

menjadikan penerapan manajemen sangat penting di dalam meningkatkan efisiensi

dan efektifitas kegiatan usaha di suatu perusahaan. Dengan adanya hubungan kerja

yang baik dapat dikurangi kemungkinan terjadinya ketidakterpaduan kepentingan

atau tarik menarik kepentingan yang nantinya akan menimbulkan suatu perselisihan

atau konflik dalam organisasi atau perusahaan. Dalam upaya untuk memelihara

hubungan kerja yang serasi dan harmonis sangat penting karena dengan adanya

hubungan yang demikian kontinuitas produksi terjamin dan suasana kerja menjadi

sangat menggairahkan semangat kerjasama sehingga organisasi akan lebih mampu

mencapai tujuannya dan para karyawan lebih terjamin dalam memenuhi

kebutuhannya. Di dalam buku karya Dr. Ibrahim El Fiky menyebutkan bahwa hasil

penelitian Fakultas Kedokteran San Faransisco lebih dari 80% pikiran manausia

bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung

(14)

Ϯ

Matahari Department Store Malang Town Square adalah salah satu cabang

Matahari yang terletak di kota Malang merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang ritel pakaian di bawah grup perusahaan Matahari. Di Matahari Department

Store terbagi atas world atau kategori tertentu seperti, shoes (sepatu), youth girl

(pakaian remaja putri), youthboy (pakaian remaja putra), ladies (pakaian wanita dewasa), man (pakaian pria dewasa), children (anak-anak), BA (Beauty Advisor atau kosmetik) and accessories di mana para karyawan juga terkelompok-keompok dalam

world atau masing-masing bagian. Dalam melaksanakan aktivitas kerjanya, Matahari Malang Town Square ini juga tidak terlepas dari adanya konflik dan dalam

perusahaan konflik yang terjadi adalah konflik antar individu dan antar kelompok

yang disebabkan adanya perbedaan persepsi, perbedaan orientasi, maupun perbedaan

prinsip. Pemicu dari timbulnya konflik ini dikarenakan antar individu kurang

melakukan komunikasi secara efektif, banyak diantara karyawan tersebut tidak

mengenal satu sama lain sehingga sering terjadi kesalahpahaman dalam

berkomunikasi dan acuh tak acuh satu sama lain. Serta adanya perasaan iri hati bila

salah seorang rekan mendapat penghargaan atas kinerjanya. Banyaknya perbedaan

kapentingan dari para karyawan dan saling tidak mau mengalah atau kerjasama,

merasa dirinya sudah bekerja keras dalam bekerja dan paling benar dalam

melaksanakan tugas dari atasan akan menimbulkan konflik antar individu yang

mengakibatkan penurunan kinerja karyawan dan pekerjaan kurang bisa terselesaikan

tepat waktu. Selain itu juga dapat dilihat karyawan perusahaan dalam bekerja kurang

(15)

ϯ

komplain dari pelanggan, kurang bisa menerima perubahan yang terjadi dalam

perusahaan terutama banyaknya pembagian job yang dirasa kurang merata sehingga

kurang bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Dalam hal ini seringnya terjadi

konflik dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan baik itu secara negatif maupun

positif. Berpengaruh negatif apabila konflik menjadi indikator menurunnya kinerja

yang berakibat terganggunya kegiatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tidak

tercapai secara optimal. Sedangkan berpengaruh positif apabila konflik pada tingkat

tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan dapat lebih memacu tingkat kinerja

karyawan dimana pada diri karyawan akan timbul keinginan yang kuat untuk

melakukan sesuatu hingga tercipta kinerja yang memuaskan. Dan ini merupakan

salah satu modal untuk kelangsungan/kontinuitas perusahaan.

Munculnya konflik dalam perusahaan ini juga terus berlanjut maka akan

mengganggu pencapaian tujuan perusahaan dsn akibatnya karyawan merasa tidak

nyaman dalam bekerja sehingga kinerja menjadi rendah. Perusahaan sendiri telah

berupaya mengelola konflik yang terjadi dengan mengambil kebijakan untuk

meningkatkan kerja sama antar individu dan kelompok. Selain itu juga pihak

perusahaan dalam usaha untuk mengurangi adanya konflik maka pihak perusahaan

melakukan pembinaaan dan pengawasan terhadap karyawan perusahaan secara

berkala dengan tujuan untuk membantu sumber daya manusia yang berkualitas.

Konflik yang sering terjadi pada Matahari Department Store Malang Town Square

(16)

ϰ

tersebut dikarenakan terdapat karyawan memiliki perbedaan kepentingan dan

terkadang juga kurangnya komunikasi dalam sesama team sehingga sehingga konflik

antar individu dapat terjadi. Adapun penyebab terjadinya konflik antar kelompok

yaitu lebih dikarenakan rendahnya kesadaran para karyawan untuk saling membantu

dalam aktivitas kerja karyawan antar kelompok yang terbagi atas world atau bagian-bagian tersendiri, para karyawan pada suatu bagian-bagian merasa acuh dan kurangnya

komunikasi antar kelompok sehingga terjadi permasalahan terkait dengan aktivitas

dan kinerja para karyawan di perusahaan. Dalam kinerjanya para karyawan dituntut

untuk mencapai target penjualan pada masing-masing brand atau merk. Target penjualan di bulan April ini sekitar Rp 745.000.000,00 untuk bagian youth girl

(pakaian remaja perempuan). Semua karyawan dituntut untuk saling bekerjasama

dengan baik agar tercapainya target penjualan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menganalisa lebih

lanjut mengenai masalah yang berkaitan dengan konflik dan kinerja karyawan dengan

judul “Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyawan Pada Matahari

Department Store Malang Town Square Kota Malang”

B. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka dari latar belakang masalah dapat

dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konflik antar individu dan kelompok yang ada pada Matahari

(17)

ϱ

2. Bagaimana kinerja karyawan pada Matahari Department Store Malang Town

Square?

3. Apakah konflik antar individu dan kelompok berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan pada Matahari Department Store Malang Town Square?

4. Di antara variabel konflik antar individu dan kelompok, manakah yang paling

berpengaruh terhadap kinerja pada Matahari Department Store Malang Town

Square?

C. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan masalah tidak terlalu luas maka diperlukan suatu

pembatasan masalah yang dimaksudkan untuk mempertegas topik permasalahan lebih

terarah. Di sini penulis membatasi masalah pada obyek penelitian khususnya pada

bagian youth girl (pakaian remaja putri), dengan teori konflik menurut Handoko (2000) yang meliputi konflik antar individu dan kelompok karyawan pada Matahari

Department Store Malang Town Square, sedangkan kinerja menggunakan teori

Mangkunegara (2000).

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui konflik antar individu dan kelompok yang ada pada

Matahari Department Store Malang Town Square.

b. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Matahari Department Store Malang

(18)

ϲ

c. Untuk mengetahui konflik antar individu dan kelompok berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada Matahari Department Store Malang

Town Square.

d. Untuk mengetahui variabel konflik antar individu dan kelompok, manakah

yang paling berpengaruh terhadap kinerja pada Matahari Department Store

Malang Town Square.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran pada

perusahaan untuk dapat mengelola konflik dalam usaha meningkatkan

semangt kerja karyawan pada Matahari Department Store Malang Town

Square

b. Bagi pihak lain sebagai salah satu sumber pengetahuan yang dapat

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Landasan penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah masalah mengenai

konflik yang disusun oleh Sari (2001) dengan judul pengaruh konflik terhadap kinerja

karyawan pada Hotel Aloha Malang. Penelitian ini bertujuan, (i) ingin mengetahui

bagaimana tingkat konflik dan kinerja karyawan, (ii) ingin mengetahui konflik mana

yang lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kemudian digunakan

total sampling mengingat jumlah populasi kurang dari 100. Tehnik pengumpulan data

dilakukan observasi, interview dan kuisioner. Sedangkan tehnik analisanya

menggunakan rentang skala dan regresi berganda membuktikan bahwa: tingkat

konflik antar individu sangat tinggi. Variabel konflik antar individu dan konflik antar

kelompok berpengaruh nyata terhadap kinerja dengan factor dominan konflik antar

individu.

Persamaan pada penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah alat

analisa dan teori yang digunakan yaitu regresi pada variabel yang diteliti yaitu

variabel bebas tterdiri dari konflik antar individu (X1) dan konflik antar kelompok

(X2). Persamaan lainnya yaitu pada alat yang digunakan yaitu analisa regresi

berganda, rentang skala. Sedangkan perbedaannya adalah pada variabel terikat yang

digunakan serta pada objek yang diteliti. Penelitian terdahulu difokuskan padda

(20)

pada kinerja karyawan. Objek penelitian pada penelitian terdahulu adalah pada Hotel

Aloha Malang, sedangkan pada penelitian sekarang difokuskan pada Matahari

Department Store Malang Town Square.

Tabel 1

Deskripsi Penelitian Terdahulu dan Sekarang

Judul Tujuan Penelitian Alat analisis Hasil Penelitian

Penelitian Terdahulu apakah konflik antar individu dan kelompok berpengaruh terhadap kinerja karyawan  Untuk mengetahui

(21)

B. Landasan Teori

1. Pengertian Konflik

Konflik adalah suatu proses yang mulai bila salah satu pihak merasakan

bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang

diperhatikan pihak pertama (Robbins, 1994:124)

Menurut Winardi (1994:1) konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan

pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi.

Mangkunegara (2002:155) mendefinisikan konflik adalah suatu

pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap

dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.

Konflik menurut Kusnadi (2003:58) adalah segala bentuk interaksi yang

bersifat oposisi atau suatu interaksi yang bersifat antagonistik. Konflik terjadi

karena perbedaan atau kelangkaan posisi social dan posisi sumber daya, atau

karena disebabkan system nilai dan penilaian yang berbeda secara ekstrim.

Dari uraian atau penjelasan para ahli dan pendapat lainnya, dapat

disimpulkan bahwa konflik adalah perselisihan antara dua pihak yang ditandai

dengan adanya permusuhan secara terbuka karena dianggap mengganggu dengan

sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya. Selain itu juga timbul

karena adanya perbedaan status, serta persepsi di antara pihak-pihak yang

(22)

2. Jenis-jenis Konflik

Untuk dapat memahami masalah konflik, perlu juga diperhatikan masalah

jenis-jenis konflik tersebut. Jenis-jenis konflik tersebut dijelaskan dan diuraikan

di dalam (Handoko, 2000:349)

a. Konflik intra individu

Yaitu konflik yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian

tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai

permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk

melakukan lebih dari kemampuannya.

b. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama

Konflik ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian atau

juga berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan

bawahan)

c. Konflik antar individu dan kelompok

Yaitu konflik yang berhubungan dengan cara individu menanggapi

tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.

d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama

Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan atau perbedaan yang

menyebabkan perselisihan antar kelompok.

e. Konflik antar organisasi

Yaitu konflik yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi

(23)

timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, jasa, harga-harga lebih rendah

dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Menurut Robbins (1994:453) ada dua pandangan yang dianut oleh

masyarakat dalam menyikapi keberadaan konflik.

a. Pandangan Tradisional

Berpendapat bahwa setiap konflik mempunyai dampak negatif terhadap

keefektifan perusahaan.

b. Pandangan Interacdionist

Berpendapat bahwa suatu perusahaan yang bebas akan konflik adalah

perusahaan tidak tanggap pada kebutuhan akan perubahan. Konflik bisa

menjadi fungsional jika dapat memprakarsai cara-cara baru dan lebih baik.

Kedua pandangan tersebut di atas mampu menggambarkan bahwa konflik

ternyata menimbulkan dua persepsi yang berbeda yaitu pro dan kontra. Lalu

pandangan manakah yang dianggap sebagai pemikiran yang benar ini

tergantung bagaimanakah kita mengelola konflik itu sendiri. Seperti yang

dikemukakan oleh Gibson (1996:439) menyatakan bahwa apakah bersifat

positif atau negatif, hal ini tergantung dari pengaruh konflik terhadap

pencapaian tujuan organisasi. Konflik mungkin dapat bermanfaat jika konflik

digunakan sebagai alat untuk mengadakan perubahan menghasilkan

pemecahan persoalan yang baik, tetapi terlalu banyak konflik mungkin

(24)

3. Sumber-sumber dan Sebab Terjadinya Konflik

Di dalam Robbins (1994:457-465), menunjukkan bahwa

sumber-sumber konflik meliputi:

a. Komunikasi

Salah satu sumber konflik yang sering ditentukan adalah kesukaran dalam

komunikasi. Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang

sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya

individu yang tidak konsisten.

b. Ketergantungan pada Sumber Bersama yang Langka

Potensi konflik akan muncul sebagai akibat ketergantungan pada sumber yang

langka, seperti ruang gerak fisik, peralatan, dana operasi, alokasi anggaran

modal atau jasa-jasa staf yang disentralisasi. Potensi tersebut dapat meningkat

jika anggota-anggota unit merasa bahwa kebutuhan individunya tidak dapat

diperolehnya dari sumber daya yang tersedia ketika kebutuhan unit lain

dipenuhi.

c. saling Ketergantungan Pekerjaan

Merujuk kepada sejauh mana dua unit dalam sebuah organisasi saling

tergantung satu sama lain pada bantuan, informasi, kerelaan, atau aktivitas

koordinasi lain untuk menyelesaikan tugas masing-masing secara efektif.

(25)

Peraturan mengurangi konflik dengan mengurangi kedwi-artian. Formalisasi

yang tinggi membangun cara-cara yang distandarisasi bagi unit-unit untuk

saling bergaul. Penetapan mengenai peran harus jelas sehingga para anggota

unit tersebut mengetahui apa yang diharapkan dari yang lain. Sebaliknya, jika

formalisasi itu rendah, potensi terjadinya pertikaian mengenai batas-batas

kekuasaan akan meningkat.

Sedangkan menurut pendapat Kartono (1994:331) sebab-sebab yang

dapat memicu timbulnya konflik dalam perusahaan:

a. faktor Komunikasi, disebabkan oleh besarnya perusahaan atau organiisasi.

Organisasi yang sangat besar secara implicit memang membawa kesulitan

komunikasi yang bisa menumbuhkan berbagai kesulitan, antara lain berupa:

1) Bermacam-macam unit kerja tidak bisa berkomunikasi dengan baik,

interaksinya terhalang, dan pemisahan jadi semakin kuat.

2) Ketidaklancaran komunikasi antara manajer dengan karyawan

mengakibatkan timbulnya emosi-emosi yang ambisius (samar-samar,

sangsi), rasa tidak pasti, tidak aman, tidak memahami obyektif secara jelas

dan menimbulkan anonimitas. Semua ini memudahkan timbulnya konflik.

3) Relasi yang sangat formal dan non pribadi memudahkan timbulnya konflik

dalam batin individu sendiri dan konflik antar unit.

4) Komunikasi yang tidak baik antara atasan dan bawahan banyak prasangka,

kecemasan dan ketegangan batin, karena buruh dan karyawan serta

(26)

5) Komunikasi yang tidak lancar mengumpulkan banyak kesulitan dan

kesalahpahaman, yang tidak bisa didialogkan, dikomunikasikan dan

dipecahkan bersama.

b. faktor Struktur Organisasi

Konflik pasti banyak terjadi di perusahaan-perusahaan dan

lembaga yang besar dalam struktur organisasi yang kecil dengan tugas-tugas

khusus yang terkendali. Memang, struktur organisasi bisa dikontrol dan

diubah jika dikehendaki. Besarnya organisasi atau perusahaan menstimulir

konflik, sekalipun harus diakui banwa besarnya organisasi tidak selalu harus

menimbulkan konflik, khususnya jika ada komunikasi dan kerjasama yang

baik di antara unit-unit kerja.

c. Faktor Tingkah Laku Pribadi

Jika struktur organisasi merupakan variable yang bisa dikontrol,

maka tingkah laku pribadi itu tidak mudah atau tidak bisa dikontrol. Dalam

faktor tingkah laku ini tercakup:

1) Pribadi Pemimpin

a) Pemimpin atau manajeer yang Otoriter

Pribadi pemimpin atau manajer yang otoriter, dogmatis, kaku dan tidak

bawahannya. Memang, ada kalanya kepemimpinan dengan otoritas dan

alat control yang ketat, sehingga tercipta efisiensi.

(27)

Pribadi pemimpin yang neurotis pasti menjadi sumber timbulnya

konflik, dengan sikapnya yang aneh-aneh dan mau menag sendiri.

Pemimpin tipe ini sering menggunakan mekanisme pembelaan diri dan

pembenaran diri yang negative sifatnya, sehingga tidak habis-habisnya

dia menyebarkan keresahan dan konflik-konflik terbuka.

2) Kepuasan dan apresiasi Terhadap Status Sendiri

Jika seorang tidak bisa mengadakan apresiasi, dan merasa tidak puas sama

sekali terhadap statusnya, maka hal ini pasti menjadi sumber dari

konflik-konflik terbuka dan konflik-konflik lain. Sebabnya ialah statusnya tidak

memuaskan hatinya karena dianggap terlalu tinggi, atau dianggap jauh

lebih rendah jika dibandingkan dengan intelegensi sendiri. Apabila

aspirasi-aspirasi mencapai status lebih tinggi terhalang-halangi, individu

yang bersangkutan cenderung suka berkonflik dengan kawan sekerja dan

atasannya. Dalam hal ini ambisi untuk meningkatkan statusnya mengalami

frustasi hebat.

3) Tujuan yang akan dicapai

Jika tujuan yang ingin dicapai oleh individu-individu dan

kelomok-kelompok itu berbeda, yang saling memotong dan kontroversial

(menimbulkan pertengkaran), tentu akan menambah konflik.

Gibson (1996:440) mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan

(28)

a. Saling ketergantungan pekerjaan yang terjadi bila dua atau lebih kelompok orang

tergantung satu dengan yang lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka

sehingga potensi konflik pada keadaan ini sangat tinggi.

b. Perbedaaan persepsi yang dapat disertai perbedaan tujuan mengenai realitas,

ketidak setujuan atas apa yang sebenarnya dari realitas yang dapat menyebabkan

konflik.

c. Perbedaan status dapat menimbulkan konflik dan dapat menjadi perhatian utama

dalam mengelola perilaku organisasi.

4. Indikator konflik

Setelah mengetahui definisi dari konflik, selanjutnya perlu dikeetahui

indikator dari konflik itu sendiri. Menurut Kusnadi (2003:79) indikator konflik, yaitu:

a. Friksi/pertentangan antar individu dan kelompok

Hubungan antar individu seringkali berada dalam kelompok yang berada

dalam kelompok yang berbeda. Individu yang berada dalam kelompok lain biasanya

akan mendapat atau akan dipengauhi oleh kebiasaan kelompok tersebut sehingga

ketika kembali kepada kelompoknya seringkali tanpa menyadari telah membawa

gagasan atau kebiasaan kelompok lain. Dalam keadaan demikian maka akan mudah

muncul konflik. Perilaku konflik mudah terjadi bila satu piaak berselisih paham atsu

pendapat dengan pihak lain, maka masing-masing individu akan kaku dan tidak mau

menerima langkah-langkah kearah posisi yang mana persetujuan dapat

memungkinkan.

(29)

Hal ini terjadi karena keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang

salah. Dua kelompok akan bergerak ke arah berlawanan berdasarkan permasalahan

yang sama.

c. Perasaan iri hati

Hal ini disebabkan karena adanya perlakuan dan sikap yang tidak adil dari

pimpinan kepada bawahan, baik secara individual maupun secara kelompok.

5. Metode Menangani Konflik

Kegiatan dalam memecahkan masalah atau kesulitan adalah sesuatu hal yang

sangat penting dalam menjalankan aktivitas yang ingin dicapainya agar dapat

menghasilkan sesuatu yang mampu memuaskan dirinya. Begitu pula dengan

perusahaan atau organisasi pada umumnya menginginkan suatu cara untuk dapat

mengatasi konflik yang terjadi alam organisasi atau perusahaan yang

bersangkutan.

Menurut Mochyi (1999:154) ada beberapa metode mengelola konflik agar

manajemen organisasi atau perusahaan berlangsung secara dinamis, yaitu dalam

metode merangsang, mengurangi dan menyelesaikan konflik.

a. Merangsang konflik

1) Mengundang pihak ketiga untuk menggugah konflik

2) Menyimpang dari peraturan kebiasaan yang berlaku, misalnya dengan tidak

mengikut sertakan individu atau kelompok yang biasanya mengambil

keputusan.

(30)

4) Meningkatkan kadar persaingan

5) Memilih dan menetapkan kembali manajer yang cocok.

b. Mengurangi konflik

Pengurangan konflik dilakukan untuk konflik pada tingkat yang lebih

tinggi, yaitu pada tingkat yang merugikan. Untuk mengurangi konflik dapat

dilakukan:

1) Saling memberikan yang positif antara kelompok kerja yang satu dengan yang

lainnya

2) Sering mengadakan kontak sosial

3) Mempersatuka kelompok konflik dengan menciptakan dan meyakinkan mereka

akan adanya musuh bersama

c. Menyelesaikan konflik dilakuka dengan:

1) Metode dominasi yaitu meredakan konflik dengan cara memaksa supaya semua

phak menghentikan konflik

2) Metode kompromi yaitu dengan mengadakan pendekatan yang dilakukan pihak

ketiga (pemimpin) terhadap kelompok atau pihak yang berkonflik.

3) Metode penyelesaian integrated yaitu metode yang berupaya untuk mencari dan

menemukan penyelesaian yang menyeluruh.

(31)

Menurut Mangkunegara (2002:67) istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi keraj atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja merupakan

hasil kerja yang dicapai, baik itu kualitas maupun kuantitas, oleh seseorang dalam

melaksanakan pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi.

Indicator kinerja karyawan:

1. Kualitas layanan

Kualitas layanan adalah ketelitian dan terampil dalam melaksanakan

tugas yang diberikan

2. Kuantitas layanan

Kuantitas layanan adalah seberapa cepat bisa menyelesaikan pekerjaan

yang telah dibebankan.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah tanggung jawab adalah kecermatan dan

inisiatif dalam bekerja dapat dipertanggungjawabkan.

7. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu

(karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut Cascio (1992 :

(32)

tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu

kelompok”. Menurut Bambang Wahyudi (2002:101) “penilaian kinerja adalah

suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja

/ jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”. Menurut

Henry Simamora (338 : 2004) “penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh

organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”.

Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 )

secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat

evaluation dan development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan : 1.

Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi, 2. Hasil penilaian

digunakan sebagai staffing decision, 3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar

meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus

menyelesaikan: 1. Prestasi riil yang dicapai individu, 2. Kelemahan- kelemahan

individu yang menghambat kinerja, 3. Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan

suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun

secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah : 1.

Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, 2. Perbaikan kinerja, 3. Kebutuhan latihan dan

pengembangan, 4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja, 5. Untuk kepentingan

penelitian pegawai, 6. Membantu diaknosis terhadap kesalahan desain pegawai.

(33)

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja, menurut Mangkunegara

(2000:67) adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). 1. Faktor kemampuan

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill ). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari maka ia akan lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan.

2. Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan

dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal seorang karyawan.

Faktor eksternal tersebut sangat erat kaitannya dengan situasi atau kondisi kerja

pada suatu perusahaan atau organisasi sedangkan faktor internal salah satunya

mengenai konflik.

9. Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas tidak dapat dipungkiri

bahwa konflik berhubungan dengan kinerja karyawan. Kondisi kerja juga dapat

(34)

yang timbul seringkali menimbulkan kebosanan dan ketegangan kerja bagi

karyawan.

Menurut Gibson (1996:439), untuk setiap organisasi tingkat optimal

konflik yang terjadi dapat dianggap sangat berguna membantu menghasilkan

kinerja yang positif. Disatu pihak ketika tingkat konflik terlalu rendah kinerjanya

bisa buruk. Kondisi kerja itu sendiri mempunyai definisi segenap keadaan

pekerjaan yang berhubungan dengan keadaan lingkungan tempat untuk bekerja,

dimana menghendaki tempat yang cukup penerangan, hawa yang segar, bebas dari

suara gemuruh, jam kerja yang cukup, serta tempat yang nyaman. Selain kondisi

kerja yang bersifat fisik, kondisi non fisik juga mempengeruhi kinerja karyawan,

seperti misalnya adanya persaingan kompetisi, maupun perselisihan.

Jika kelompok atau bagian organisasi terlibat dalam konflik, suasana

diantara kelompok-kelompok dapat mempengaruhi produktivitas secara

menyeluruh. Dari penjelasan diatas diterangkan bahwa konflik antar kelompok

ataupun konflik antar individu dapat mempengaruhi produktivitas kerja (terdapat

kecenderungan efek negatif).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Tingkat kinerja sangat menentukan tingkat hasil karya seorang karyawan

b. Suasana kerja seorang karyawan dapat mempengaruhi produktivitas organisasi

secara menyeluruh

c. Konflik merupakan salah satu instrument dalam kondisi kerja (suasana kerja)

(35)
(36)

Gambar 2.1

Kurva Konflik dan Kinerja

Sumber: Winardi (1994:67) Konflik

Terdapat adanya sesuatu tingkat fungsional konflik tinggi, dimana

kinerja akan meningkat dan hasil pekerjaan menjadi maksimal. Apabila tingkat

konflik terlampau rendah, justru tidak baik, karena akan menurunkan tingkat

kinerja dan mematikan kreativitas sehingga organisasi atau perusahaan yang

bersangkutan berubah terlampau lamban untuk menghadapi tuntutan baru yang

dihadapinya. Apabila tingkat konflik terlampau tinggi, juga tidak sehat karena

akan menyebabkan kekacauan yang membahayakan kemungkinan-kemungkinan

bagi organisasi tersebut untuk bertahan.

10. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan pengaruh konfik terhadap

kinerja karyawan. Bagannya adalah sebagai berikut:

Ki

(37)

Gambar 2.2

Kerangka Pikir Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyawan

Kerangka pikir yang melandasi penelitian ini adalah bahwa kinerja

pegawai merupakan sesuatu yang dianggap sangat penting bagi organisasi. Dengan

kinerja pegawai yang tinggi diharapkan tercapai tujuan pribadi pegawai maupun

tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara (2002:67) kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja karyawan akan dapat dicapai apabila situasi atau kondisi intern

perusahaan dapat dikendalikan khususnya dalam hal mengelola konflik, karena

konflik dapat berdampak positif dan negatif terhadapa kinerja organisasi (Gibson,

(38)

Tabel 2.1

Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Item

Konflik antar individu Pertentangan antar individu

Komunikasi yang lemah antar individu

Dalam bekerja sering menemui rekan sekerja berusaha saling

Komunikasi yang lemah antar kelompok

Kinerja Kualitas hasil kerja

Kuantitas hasil kerja

Tanggung jawab

 Keteelitian dan kerapian pekerjaan

Jumlah pekerjaan yang diselesaikan tepat waktu atau sesuai dengan batas waktu.

Kecermatan dan inisiatif dalam bekerja

(39)

Bertitik tolak pada permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis dapat

menarik kesimpulan yang sifatnya merupakan jawaban sementara. Dalam penelitian

ini penulis mengajukan hipotesis bahwa:

1. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara konflik antar individu dan konflik

antar kelompok kerja karyawan pada Matahari Department Store Malang Town

Square

2. Diduga konflik antar individu berpengaruh dominan daripada konflik antar

Gambar

Tabel 1
Kurva Konflik dan KinerjaGambar 2.1
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 2.1 Kisi-kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian melalui kuisioner mengenai persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja karyawan yang diterapkan oleh PT Matahari Putra Prima TBK Sub

Dari hasil penelitian melalui kuisioner mengenai persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja karyawan yang diterapkan oleh PT Matahari Putra Prima TBK Sub

memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab petanyaan konsumen 6 Karyawan Matahari department store. bersikap sopan

Pengaruh karakteristik individu, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (sensus pada PT. indomarco prismatama wilayah kota Cirebon). matahari

Dalam suatu lingkungan pekerjaan, penggaruh konflik keluarga terhadap kinerja karyawan sangatlah berpengaruh, hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan

Pengaruh n Konflik kerja Terhadap n Kinerja Karyawan Hasil dari tabel path coefficients menunjukan adanya pengaruh positif variabel konflik kerja terhadap kinerja

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui konflik dan stress kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. b) mengetahui konflik

1 Tahun 2023 41 PEMBAHASAN Pengaruh Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Panama Bali Store Berdasarkan hasil analisis pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan diperoleh