• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN TEKNIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN TEKNIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA KOTA MALANG"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN TEKNIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA

KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Safrion Yudawinata

08610344

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat disel

esaikan. Penelitian berjudul “Pengaruh

Kemampuan Teknis Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Malang”.

Skripsi ini bukan semata-mata

prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah

Malang, akan tetapi juga merupakan sebuah tanggung jawab moral dan intelektual

bagi setiap orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan.

Penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan, dan saran

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui laporan hasil penelitian ini, peneliti

menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada

pihak-pihak berikut:

1.

Drs. H. Shobari, M.M dan Dra. Hj. Triningsih Sri Supriyanti, M.P selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan

kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan selama penyusunan skripsi;

2.

Dr. Nazaruddin Malik. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis

untuk menimba ilmu;

3.

Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

(11)

4.

Ibu dan adikku tercinta yang telah memberikan banyak doa, dorongan dalam

penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan;

5.

Terimakasih teman-teman manajemen F 2008 atas canda, tawa, suka, duka dan

pengalaman selama berteman. Insya’Allah perteman ini akan terus terjaga.

6.

Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga amal baik dan bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Allah

SWT

Penulis telah berupaya secara optimal untuk menyelesaikan penelitian ini

namun, kritik, saran dan pendapat senantiasa peneliti harapkan dalam rangka

penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfat bagi Mahasiswa,

pemerhati masalah pembelajaran, dan peneliti lain.

Malang , 31 Januari 2013

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Perumusan Masalah ... 5

C.

Pembatasan Masalah ... 6

D.

Tujuan Penelitian ... 6

E.

Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

A.

Penelitian Terdahulu ... 8

B.

Kajian Teori ... 9

1.

Kemampuan Teknis ... 9

a.

Pengertian Kemampuan ... 9

b.

Klasifikasi Kemampuan

... 11

c.

Pengertian Kemampuan Teknis ... 16

2.

Kinerja ... 17

a.

Pengertian Kinerja... 17

b.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 18

c.

Pengukuran Kinerja... 19

C.

Kerangka pikir ... 21

(13)

BAB III. Metode Penelitian

A.

Lokasi Penelitian... 23

B.

Jenis Penelitian... 23

C.

Populasi dan Sampel ... 23

D.

Definisi Operasional Variabel... 24

E.

Jenis dan Sumber Data ... 26

F.

Teknik Pengumpulan Data... 27

G.

Pengukuran Data ... 28

H.

Uji Instrumen ... 30

I.

Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Keadaan Umum Instansi/Perusahaan... 34

1.

...

Sejarah

Umum Perusahaan ... 34

2.

...

Lokasi

Perusahaan ... 35

3.

...

Motto,

Maklumat, Visi dan Misi ... 35

4.

...

Tugas

Pokok PDAM Kota Malang ... 36

5.

...

Struktur

Organisasi... 36

6.

...

Deskrip

si Jabatan ... 39

B.

Karakteristik Responden ... 44

(14)

2.

...

Umur

Responden ... 45

3.

...

Masa

Kerja Responden ... 46

4.

...

Tingkat

Pendidikan Responden ... 47

5.

...

Posisi

yang Pernah Diduduki Responden ... 48

6.

...

Progra

m Peningkatan Kemampuan Teknis Responden... 49

C.

Uji Instrumen ... 50

1.

...

Uji

Validitas ... 50

2.

...

Uji

Reliabilitas ... 52

D.

Hasil Analisis Data... 52

1.

...

Hasil

Analisis Rentang Skala ... 52

2.

...

Hasil

Analisis Regresi Linier Sederhana ... 55

3.

...

Nilai

Koefisien Determinasi... 57

4.

...

Hasil

Uji Hipotesis T ... 57

E.

Pembahasan... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ... 62

(15)

DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Proses Distribusi Air pada PDAM Kota Malang ... 3

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 38

(17)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 1.1 : Tingkat NRW pada PDAM Kota Malang...4

Tabel 2.1 : Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang ....8

Tabel 3.1 : Penilaian Variabel Rentang Skala... ... 32

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan... 46

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 47

Tabel 4.5 : Posisi yang Pernah Diduduki Selama Bekerja ... 48

Tabel 4.6 : Program Peningkatan Kemampuan Teknis ... 49

Tabel 4.7 : Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknis... 51

Tabel 4.8 : Uji Validitas Variabel Kinerja ... 51

Tabel 4.9 : Hasil Uji Reliabilitas ... 52

Tabel 4.10 : Rentang Skala Kemapuan Teknis ... 53

Tabel 4.11 : Rentang Skala Kinerja ... 54

Tabel 4.12 : Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 55

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1.

Kuisioner Penelitian

2.

Data Hasil Kuesioner Penelitian

3.

Hasil Uji Validitas

4.

Hasil Uji Reabilitas

5.

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

6.

Tabel Frekuensi

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Amidi, 2001, Manajemen Modern, Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Armstrong, M. and Baron, A., 1998, Performance Management: The New

Realities, Institute of Personnel and Development, London.

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi Kelima, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Birawa, 2012,

PDAM Kota Malang Berhasil Tekan Kebocoran, Harian Birawa

Mata Rakyat Mitra Birokrat, 11 Juni 2012, Media Online.

Dessler, Gary, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Index, Jakarta.

Farlen, Frans, 2011, Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan pada PT. United Tractors, Tbk Samarinda, Jurnal

MSDM, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Handoko, T. H., 2001, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Mansuia,

BPFE Press, Yogyakarta.

Hendrik, C. Daniel, 2001,

Managing Individual and Group Behaviour in

Organization,

Mc Graw

Hill

co., Tokyo.

http://nrwmalangkota.blogspot.com/2012.10.01.archive.html

http://www.pdamkotamalang.com/2012/user/news/2/101/57

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2006, Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika

Aditama, Bandung.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Cetakan Ketiga, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Margono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Martoyo,

Susilo,

2007,

Manajemen

Sumber

Daya Manusia, BPFE

Yogyakarta.

(20)

http://directory.umm.ac.id/index.php?dir=Suara_Muhammadiyah%2F

SM_13_04%2F. November, 28, 2012.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2006,

Human Resource Management:

Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Salemba Empat, Jakarta.

PERPAMSI, 2012, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia:

Laporan Data PDAM Kota Malang, 2010.

Pribadi, Udik, 2004, Peningkatan Motivasi dan Kemampuan teradap Kinerja

Kerja Karyawan pada PT. ISM Bogasari Four Mills Surabaya, Jurnal

Aplikasi Manajemen, Universitas Brawijaya Malang.

Rao, T. V., 2000, Penilaian Prestasi Kerja, LPPM dan Pustaka Binaman

Pressindo, Jakarta.

Robbins, S. P., 1996, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I dan

II, Prinhalindo, Jakarta.

Robbins, S. P., 2006, Perilaku Organisasi, Alih Bahasa: Benyamin Molan,

Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.

Ruky, Achmad S., 2001, Sistem Manajemen Kinerja, PT. Gramedia, Jakarta.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Swasto, Bambang, 2000, Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pengaruhnya

terhadap Kinerja dan Imbalan, FIA Unibraw, Malang.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai

tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan yang diperlukan

untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber daya

tersebut antara lain terdiri atas sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya

manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya teknologi. Di antara

sumber daya tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia

(SDM-human resources). Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang

digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk

mencapai tujuan organisasi. Tanpa sumber daya manusia, sumber daya lainnya

menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi.

Organisasi atau perusahaan menginvestasikan sumber daya sebagai aset atau

modal, agar tercipta suatu kegiatan organisasi dalam upaya untuk merealisasikan visi,

misi, dan tujuannya. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling

berharga. Oleh karena itu, perusahaan tidak pernah melepaskan perhatiannya untuk

selalu mengolah sumber daya manusia agar memiliki kemampuan yang maksimal dan

dinamis. Sumber daya manusia perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi akan

mampu memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja mereka dalam melaksanakan dan

mencapai sasaran program-program kerja yang telah ditetapkan.

Pentingnya kemampuan yang dimiliki oleh karyawan memiliki hubungan

(22)

2

Kemampuan yang dimiliki oleh karyawan secara langsung juga menentukan sejauh

mana kemampuan seorang karyawan dalam pencapaian kinerja sesuai dengan

ketentuan perusahaan. Dengan adanya kemampuan kerja yang dimiliki oleh

karyawan, maka dengan sendirinya dapat mencerminkan kinerja yang akan dihasilkan

oleh karyawan tersebut.

Kemampuan karyawan merupakan salah satu faktor yang sangat tepat sebagai

upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja memiliki hubungan yang erat

dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalarn menentukan

bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalarn suatu

organisasi. Kinerja karyawan yang meningkat akan turut mempengaruhi prestasi

organisasi tempat karyawan tersebut bekerja, sehingga tujuan organisasi yang telah

ditentukan dapat tercapai.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan penyedia sebagian besar

kebutuhan air bersih di Indonesia, yang terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan

kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM adalah perusahaan daerah sebagai sarana

penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun

legislatif daerah. Sebagai perusahaan daerah, PDAM bertanggung jawab untuk

mengembangkan dan mengelola sistem penyediaan air bersih serta melayani semua

kelompok konsumen dengan harga terjangkau. PDAM juga bertanggung jawab pada

operasional sehari-hari, perencanaan aktivitas, persiapan dan implementasi proyek.

Peran sumber daya manusia sangat penting bagi PDAM sebagai perusahaan

atau instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat.

Mengingat pentingnya sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi,

(23)

3

sumber daya manusianya untuk mengatasi permasalahan pokok yang selalu dihadapi

oleh PDAM di seluruh Indonesia, yaitu kehilangan air tidak berekening atau Non

Revenue Water (NRW).

Gambar 1.1

Proses Distribusi Air pada PDAM Kota Malang

Sumber: PERPAMSI

Gambar 1.1 merupakan gambaran suatu proses distribusi pada PDAM Tirta

Dharma Kota Malang tahun 2010. Mulai dari pengolahan bahan mentah yaitu air,

distribusi melalui pipa, dan menyalurkan air bersih kepada pelanggan. Dari data

PERPAMSI pada tahun 2010, produksi air PDAM sebanyak 37.942.555 m3 (satuan

meter kubik air), dan air bersih yang tersalurkan sebanyak 22.058.268 m3. Selisih

antara produksi air dikurangi dengan air yang telah tersalurkan adalah NRW, yaitu

sebesar 41,86 persen atau sebanyak 15.884.497 m3.

Menurut Teguh Cahyono, selaku Direktur Teknik PDAM Kota Malang,

Minggu (07/10/2012). Untuk menurunkan NRW diperlukan infrastruktur yang

memadai dengan mengadopsi teori 3M, yaitu man, material, money. Sumber daya

manusia sewajarnya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya karena sumber daya

manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan

INPUT

37.942.555 m3

OUTPUT

22.058.268 m3

DISTRIBUSI

NRW

(24)

4

menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Setelah

mempersiapkan sumber daya manusia dengan matang, selanjutnya perusahaan

mempersiapkan aspek material yang terkait dengan berbagai peralatan atau teknologi

yang digunakan untuk menurunkat tingkat kehilangan air. Kebutuhan dana untuk

berinvestasi dari sisi man maupun material memang besar, sehingga perusahaan

mengalokasikan dana untuk menurunkan NRW yang biayanya jauh lebih kecil.

Menurunkan tingkat NRW bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam

waktu satu sampai dua tahun, melainkan pekerjaan yang dilakukan secara

terus-menerus. Dalam menjalankan program perurunan kehilangan air, PDAM memerlukan

karyawan-karyawan yang bisa dihandalkan dan memiliki kompetensi yang tinggi

dalam bidangnya. Hal itu bisa saja direalisasikan jika melihat pada tahun 2012 PDAM

Kota Malang menjalankan berbagai agenda programnya untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusianya melalui program-program pelatihan, seperti pelaksanaan

diklat karyawan untuk menurunkan tingkat NRW.

Tabel 1.1

Tingkat Non Revenue Water (NRW) Pada PDAM Kota Malang

Tahun NRW dalam %

2010 42 %

2011 38 %

2012 30 %

Sumber: PDAM Kota Malang

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun tingkat NRW terus

mengalami penurunan. Penurunan yang paling signifikan adalah pada tahun 2012,

(25)

5

semakin kecil atau menurun, berarti semakin baik kinerja karyawan. Dari tabel 1.1

menunjukkan bahwa kinerja karyawan pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang

semakin baik atau semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Kecilnya angka atau jumlah kehilangan air di wilayah kerja PDAM Tirta

Dharma Kota Malang ini, tak lepas dari peran serta sumber daya manusia yang

dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan karyawan

sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan yang sangat baik. Diharapkan

untuk kedepannya program-progam yang menunjang meningkatnya kemampuan

karyawan, terutama kemampuan teknis untuk mengatasi masalah Non Revenue Water

(NRW) perlu dilakukan secara berkesinambungan dan sistematis.

Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa begitu pentingnya peran kemampuan

teknis karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan

pertimbangan dan fenomena yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Kemampuan Teknis Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota

Malang”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat

pernyataan yang ingin dicari jawabannya dalam suatu penelitian. Berdasarkan judul

dan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dari

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan teknis karyawan bagian kehilangan air pada PDAM Tirta

(26)

6

2. Bagaimana kinerja karyawan bagian kehilangan air pada PDAM Tirta Dharma

Kota Malang?

3. Apakah kemampuan teknis berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja

karyawan pada PDAM Tirta Dharma Kota Malang?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas serta agar tidak terjadi pembiasan

permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu

terbatas pada kemampuan teknis dan kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Dharma Kota Malang pada bagian distribusi dan secara khusus pada

bagian kehilangan air (NRW).

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan teknis karyawan bagian kehilangan air pada

PDAM Tirta Dharma Kota Malang dalam upaya untuk menurunkan tingkat NRW.

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan bagian kehilangan air pada PDAM Tirta

Dharma Kota Malang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan teknis terhadap kinerja

karyawan pada PDAM Kota Malang.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan PDAM Tirta Dharma Kota Malang

(27)

7

pengambilan keputusan dalam bidang pengelolahan sumber daya manusia

perusahaan.

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan konstribusi bagi ilmu manajemen sumber daya manusia serta

memberikan konstribusi bagi pengembangan penelitian di bidang kajian sumber

daya manusia serta penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menambah konsep dasar dalam memahami aspek-aspek manajemen sumber daya

(28)

8

BAB II

TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berikut ini dicantumkan beberapa hasil dari penelitian terdahulu, yang

dijadikan sebagai landasan empiris bagi peneliti dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Judul Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian

Udik Pribadi (2004) “Peningkatan Motivasi dan Kemampuan pada Kinerja Kerja (Studi Penelitian pada Karyawan Tetap Produksi di PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya)”.

X1: Motivasi

1. Kebutuhan eksistensi 2. Kebutuhan relasi 3. Kebutuhan berkembang X2: Kemampuan

1. Kemampuan Teknis 2. Kemampuan perilaku Y: Kinerja

Regresi linier berganda dengan uji F dan t.

Secara simultan dan parsial motivasi dan kemampuan mengalami peningkatan yang signifikan pada kinerja kerja karyawan.

Frans Farlen (2011) “Pengaruh Motivasi Kerja dan

Kemampuan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. United Tractors, Tbk Samarinda)”.

X1: Motivasi

1. Seneng bekerja 2. Bekerja keras 3. Merasa berharga X2: Kemampuan

1. Kesanggupan kerja 2. Pendidikan 3. Masa kerja Y: Kinerja

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja

Regresi linier berganda dengan uji F dan t.

Motivasi kerja dan kemampuan kerja berpengaruh positif secara simultan maupun secara parsial. Peneliti sekarang “Pengaruh Kemampuan Teknis Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Malang”.

X: Kemampuan teknis 1. Pengetahuan 2. Keterampilan Y: Kinerja

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu

Regresi linier sederhana dengan uji t.

(29)

9

Dari tabel 2.1 dapat diketahui perbedaan penelitian terdahulu dengan sekarang

antara lain:

1. Ke dua peneliti sebelumnya menggunakan alat analisis regresi linier berganda

dengan uji F dan t, sedangkan peneliti sekarang menggunakan regrasi linier

sederhana tetapi hanya dengan uji t.

2. Menurut Mangkunegara (2006: 67) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

adalah kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Pada variabel bebas,

peneliti sekarang hanya menggunakan satu variabel yaitu kemampuan. Peneliti

sekarang juga mempersempit variabel bebas kemampuan menjadi subvariabel

yaitu kemampuan teknis.

B. Kajian Teori

1. Kemampuan Teknis

a. Pengertian Kemampuan

Kamus bahasa Indonesia mengartikan kemampuan berasal dari kata

“mampu” yang berarti bisa atau sanggup. Sedangkan kemampuan diartikan

sebagai kesanggupan, kecakapan, kekuatan yang menunjukkan kapasitas fisik

maupun mental dari seorang karyawan untuk melakukan sesuatu. Kemampuan

kerja adalah kapasitas individu atau potensi seseorang untuk melaksanakan

pekerjaan yang menunjukkan kecakapan seseorang seperti kecerdasan dan

keterampilan.

Pada dasarnya kemampuan merupakan suatu hal yang bersifat

(30)

10

tergantung pada pengetahuan dan keterampilannya. Kemampuan bermanfaat

besar bagi karyawan dan organisasi. Bagi karyawan kemampuan dapat

meningkatkan prestasi kerjanya sehingga memperoleh balas jasa yang sesuai

dengan prestasi kerjanya. Bagi organisasi kemampuan yang dimiliki

karyawannya berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi.

Adapun Hadist yang mengisyaratkan tentang pekerjaan yang harus

dilakukan oleh orang yang benar-benar memiliki kemampuan dalam bidang

pekerjaannya, yaitu:

ﺔﻋﺎﱠ ا ﺮﻈﺘْﺎﻓ ﮫ ْھا ﺮْﯿﻏ ﻰ إ ﺮْﻣﻷا ﺪ ْ ا اذإ

“Apabila suatu urusan (amanah) diserahkan kepada orang yang bukan

ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR. Bukhari)

Hadits Rasul tersebut menengarai bahwa hilangnya amanah terutama

disebabkan oleh suatu urusan yang dipegang, ditangani atau dikelola oleh

orang yang bukan ahlinya, yaitu orang yang tidak mengenal dan menguasai

bidang pekerjaannya. Prestasi kerja yang diharapkan dapat terwujud apabila

orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang-orang yang memiliki

kemampuan tinggi atau professional dalam bekerja.

Menurut Robbins (2006: 52) kemampuan kerja dapat diartikan sebagai

kepasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan

tertentu. Sedangkan menurut Gibson (1996: 167) menjelaskan bahwa

kemampuan kerja adalah potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau

(31)

11

Kemampuan kerja adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Tingkat kinerja karyawan akan sangat

tergantung pada faktor kemampuan karyawan itu sendiri seperti tingkat

pendidikan, pengetahuan, pengalaman dimana dengan tingkat kemampuan

yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja semakin tinggi pula. (Stephen P.

Robbins, 1996: 218).

b. Klasifikasi Kemampuan

Menurut Robbins (2006: 51) mengklasifikasikan kemampuan menjadi

dua bagian yaitu:

1) Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk

melakukan kegiatan mental. Ada tujuh dimensi yang membentuk

kemampuan intelektual antara lain:

a) Kecerdasan numerik

Kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat.

b) Pemahaman verbal

Kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dari hubungan

antar kata.

c) Kecepatan perceptual

Kemampuan mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan visual dengan

cepat dan akurat.

(32)

12

Kemampuan mengidentifikasi suatu urutan logis dalam suatu masalah

dan kemudian memecahkan masalah.

e) Penalaran deduktif

Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu

argumen.

f) Visualisasi ruang

Kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak

seandainya posisinya dalam ruang diubah.

g) Memori

Kemampuan mempertahankan dan mengingat kembali pengalaman

masa silam.

2) Kemampuan Fisik

Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang

menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan serupa. Ada

sembilan kemampuan fisik dasar meliputi:

a) Kekuatan dinamik

Kemampuan untuk menggunakan kekuatan otot secara berulang-ulang

sepanjang kurun waktu.

b) Kekuatan otot bawah

Kemampuan untuk menggunakan otot dengan menggunakan otot-otot

ditubuh (terutama perut).

c) Kekuatan statis

(33)

13

d) Kekuatan eksplosit

Kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi eksplosit dalam

satu atau sederetan tindakan eksplosit.

e) Fleksibilitas jangkauan

Kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung sejauh

mungkin.

f) Fleksibilitas dinamik

Kemampuan melakukan gerakan cepat.

g) Koordinasi Tubuh

Kemampuan mengkoordinasikan tindakan-tindakan serentak dari

bagian-bagian tubuh yang berlainan.

h) Keseimbangan

Kemampuan menjaga keseimbangan meskipun ada kekuatan-kekuatan

yang mengganggu keseimbangan itu.

i) Stamina

Kemampuan menggerakkan upaya maksimum yang mensyaratkan

upaya terus menerus.

Menurut Fitz dalam Swasto (2000: 80) mengemukakan bahwa

kemampuan kerja dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Kemampuan pengetahuan, adalah pemahaman secara luas mencakup

segala hal yang pernah diketahui yang berkaitan dengan tugas-tugas

(34)

14

2) Kemampuan keterampilan merupakan kemampuan psikomotorik dan

teknik pelaksanaan kerja tertentu yang berkaitan dengan tugas individu

dalam organisasi.

3) Kemampuan sikap merupakan kemampuan yang mempunyai pengaruh

tertentu terhadap tanggapan seseorang kepada orang lain, obyek dan situasi

yang berhubungan dengan orang tersebut.

Menurut Robert R. Katz dalam Rao (2000: 98), mengklasifikasikan

kemampuan kerja menjadi empat yaitu:

1) Kemampuan konseptual, mencakup kemampuan untuk melihat organisasi

secara keseluruhan

2) Kemampuan manajerial, mencakup pengertian yang berkenaan dengan

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemonitoran, penilaian,

penyeliaaan dan sebagainya.

3) Kemampuan perilaku, mencakup kepandaian orang berhubungan dengan

orang lain.

4) Kemampuan teknis mencakup pengertian mengenai suatu aktivitas khusus

dan kecakapan di dalamnya, terutama yang berkenaan dengan metode,

proses, prosedur dan teknik.

Kemampuan konseptual meliputi kemampuan untuk melihat

perusahaan secara keseluruhan. Kemampuan manajerial mencakup

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemonitoran, pengendalian

dan penilaian. Kemampuan perilaku adalah tingkat kecerdasan dan

keterampilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan

(35)

15

Sedangkan kemampuan teknis mencakup pengetahuan dan

keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan berbagai teknologi dan proses.

Hendrik (2001) mengutip pernyataan dari Jack Halloran yang

mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan dan adalah:

1) Orang yang kreatif mengatur ingin tahunya secara baik, intelektualnya giat

bekerja dan dinamis.

2) Orang yang berani berpikir dan berprasangka terhadap masalah yang

menantangnya.

3) Orang yang terbuka dan menerima informasi, misalnya meminta informasi

dari rekannya untuk keperluan memecahkan masalah.

4) Orang yang matang dan konseptual melalui penelitian dalam menghadapi

masalah.

5) Orang yang mandiri (independent). Ia bekerja sendiri tanpa

menggantungkan dari pada orang lain.

Kennon dan Baron yang dikutip oleh Amin (2001) mengemukakan

tentang ciri-ciri individu yang memiliki kemampuan dan kreatif adalah

sebagai berikut:

1) Lebih menunjukkan sikap dewasa secara emosional dan peka dalam

menangkap masalah dari suatu situasi.

2) Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.

3) Tidak tergantung pada orang lain dan percaya pada diri sendiri.

4) Mampu mengusai diri sendiri.

5) Penuh keberanian yang bermakna.

(36)

16

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka karyawan yang memiliki

kemampuan adalah karyawan yang memiliki rasa ingin tahu yang

dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani mengambil

keputusan, pengetahuan dan kecakapan intelektualnya dimanfaatkan

semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh inovasi dan daya cipta,

bersedia menerima informasi, menghubung-hubungkan ide dengan

pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, cenderung

menampilkan berbagai alternatif terhadap subjek tertentu.

c. Pengertian Kemampuan Teknis

Menurut Covey, Roger, dan Rebecca Merrill dalam Mangkunegara

(2006), kemampuan teknis adalah pengetahuan dan keahlian untuk mencapai

hasil-hasil yang telah disepakati, kemampuan untuk memikirkan persoalan dan

mencari alternatif-alternatif baru.

Kemampuan dibagi kedalam empat golongan yang mencakup

kemampuan teknis, kemampuan manajerial, kemampuan perilaku dan

kemampuan konseptual. Kemampuan teknis mencakup pengetahuan dan

keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan berbagai teknologi dan

proses, (Robert R. Katz dalam Rao, 2000).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

kemampuan teknis adalah kemampuan karyawan dalam menyelesaikan

tugas-tugas khusus yang dibebankan kepadanya yang meliputi pengetahuan kerja

(37)

17

2. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Mathis dan Jackson (2006), menyatakan kinerja atau produktivitas

adalah ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan,

dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan tersebut. Menurut Handoko (2001) Kinerja adalah

proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

Sedangkan menurut Tika (2006) Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan

atau kegaiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam

periode waktu tertentu.

Kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik

kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam

melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan

kepadanya (Mangkunegara, 2006). Menurut Ruky (2001) menyebutkan bahwa

kinerja adalah sejumlah faktor atau karakteristik yang diberlakukan secara

umum untuk semua pekerjaan terdiri dari kuantitas pekerjaan, kualitas

pekerjaan, kejujuran, ketaatan, dan inisiatif serta kecerdasan.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa yang

dimaksud dengan kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil

kerja yang dapat dicapai oleh sumber daya manusia persatuan periode waktu

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya dalam organisasi.

Hasil kerja yang dimaksud dapat berupa hasil kerja secara kualitatif mapun

(38)

18

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja, menurut

Mangkunegara (2006) adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi

(motivation).

1. Faktor kemampuan

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill ). Artinya pegawai

yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari maka ia akan lebih mudah untuk mencapai kinerja yang

diharapkan.

2. Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam

menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi

(tujuan kerja)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Armstrong

(1998: 16-17) adalah sebagai berikut:

1. Faktor individu (personal factors).

Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.

2. Faktor kepemimpinan (leadership factors).

Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan

(39)

19

3. Faktor kelompok/rekan kerja (team factors).

Faktor kelompok/rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan yang

diberikan oleh rekan kerja.

4. Faktor sistem (system factors).

Faktor sistem berkaitan dengan sistem/metode kerja yang ada dan fasilitas

yang disediakan oleh organisasi.

5. Faktor situasi (contextual/situational factors).

Faktor situasi berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan, baik

lingkungan internal maupun eksternal.

Dari uraian yang disampaikan oleh Armstrong, terdapat beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai. Faktor-faktor ini

perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan organisasi jika pegawai

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal.

c. Pengukuran Kinerja

Menurut Mangkunegara (2000) terdapat tiga metode yang digunakan

dalam rangka pengukuran kinerja para karyawan atau pegawai pada

perusahaan, yaitu:

1. Mutu atau kualitas produk.

Pada pengukuran ini perusahaan lebih mendasarkan pada tingkat kualitas

produk yang telah dihasilkan para pegawai atau karyawannya. Pengukuran

melalui kualitas ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana seorang

karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

(40)

20

2. Kuantitas atau jumlah produk.

Pengukuran melalui kuantitas atau jumlah produk yang dihasilkan ini erat

kaitannya dengan kemampuan seorang karyawan dalam menghasilkan

produk dalam jumlah tertentu. Kuantitas ini secara langsung juga

berhubungan dengan tingkat kecepatan yang dimiliki oleh seorang

karyawan dalam menghasilkan produk.

3. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu dalam menghasilkan suatu produk menjadi salah satu

sarana untuk mengukur tingkat kinerja yang telah dicapai oleh seorang

pegawai. Dalam pengukuran ini anggaran perusahaan dapat dijadikan

ukuran atau barometer untuk mengetahui tingkat kinerja yang telah dicapai

seorang karyawan.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2006) terdapat dua aspek standar

pekerjaan yang digunakan untuk mengukuran kinerja para karyawan.

1. Aspek kuantitatif, meliputi:

a) Proses kerja dan kondisi pekerjaan.

b) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan.

c) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.

d) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.

2. Aspek kualitatif, meliputi:

a) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan.

b) Tingkat kemampuan dalam bekerja.

c) Kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan.

(41)

21

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini yaitu bahwa kemampuan teknis

karyawan merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi perusahaan, dalam hal ini

yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Malang. Dengan

adanya kemampuan teknis yang tinggi diharapkan akan mewujudkan kinerja yang

baik, dan nantinya akan berdampak dengan tercapainya tujuan dari perusahaan.

Berdasarkan teori sebelumnya maka dapat digambarkan kerangka pemikiran

yang berkaitan dengan pengaruh kemampuan terhadap kinerja karyawan, yaitu

[image:41.612.127.515.414.531.2]

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kemampuan Teknis dan Kinerja

Sumber: Mangkunegara Sumber:Robert R. Katz

Berdasarkan gambar kerangka pikir 2.1 dapat kita ketahui bahwa kemampuan

teknis yang dimiliki oleh karyawan dalam hal ini yaitu mengenai kemampuan

pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan berbagai teknologi dan proses

dalam bekerja di perusahaan (Robert R. Katz dalam Rao, 2000) akan mempengaruhi

tingkat pencapaian kinerja yaitu mengenai kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja,

dan waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan. (Mangkunegara, 2000). Kemampuan Teknis (X)

 Pengetahuan

 Pengetahuan Teknologi

 Keterampilan

 Proses Kerja

Kinerja (Y)

 Kualitas Hasil Kerja

 Kuantitas Hasil Kerja

(42)

22

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis penulis yaitu diduga variabel

kemampuan teknis berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM

Gambar

Gambar 1.1 Proses Distribusi Air
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

dipindahkan termasuk perpindahan ibuKota ke Banyuwangi. Pada zaman pemerintahan Banyuwangi dipegang Bupati Mas Alit, perkembangan agama Islam tidak dapat dibendung

Berdasarkan nilai hasil validasi yang diperoleh dinyatakan bahwa LKS Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Ekosistem

Berdasarkan analisa tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif diduga karena mencit juga mengalami stres,

Dari hasil pengambilan data saat menggunakan beban-beban yang berbeda dapat diketahui bahwa lampu pijar tidak berpotensi menyumbangkan gangguan harmonisa arus, namun

Dari beberapa pengertian informasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dari suatu sistem yang bermanfaat bagi penerimanya,

Data primer dalam penelitian ini berupa variabel independensi, kompetensi, due profesional care, etika dan kualitas audit yang dikumpulkan melalui penyebaran

[r]

urheilukulttuuria, niin seuroissa tapahtuvaa ruohonjuuritason toimintaa, huippu-urheilua kuin julkista keskusteluakin. Tämän hetkisen julkisen keskustelun luonne ja