• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integrated Marketing Communications pt Stra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Integrated Marketing Communications pt Stra"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0 of 20

Integrated Marketing Communications (IMC)

Strategi Penerapan di

Perusahaan Logistik & Transportasi

Tugas Individu Mata Kuliah Marketing Management Abul Aswad, S.T

Dosen : Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D.

UNIVERSITAS GAJAH MADA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

(2)

Page 1 of 20

Komunikasi Marketing Terpadu Perusahaan Logistik & Transportasi.

Abstrak

Perusahaan logistic & transportasi bertanggung jawab untuk mengangkut barang dari satu

titik ke titik lainnya dan dalam prakteknya perusahaan logistic & transpotasi juga kerap

melakukan manajemen aliran produk/barang ketika produk/barang tersebut selesai proses

fabrikasi sampai ke tangan konsumen,inti dari bisnis logistic & transportasi adalah

“management of flow”.

Karena itu, dalam logistik dikenal berbagai macam kegiatan, mulai procurementlogistics,

production logistics, distribution logistics, a fter sa les logistics, bahkan disposal logistics

(untuk menangani limbah industri). Melihat luasnya cakupan dan pertumbuhan tuntutan

konsumen di abad ke-21 ini, sampai saat ini dapat dipastikan tidak banyak perusahaan

Indonesia yang siap menghadapinya.

Sebaliknya, bagi pemain besar memilih partner logistik yang tepat menjadi penentu

keberhasilan usaha. Logistik bukan sekadar memindahkan barang, melainkan melibatkan

banyak kegiatan orkestrasi yang menyangkut masalah biaya, teknologi, digital tra cking, keamanan, kebersihan, kesehatan, keamanan bagi lingkungan (green), serta tentu saja asal investasi dan distribusi fisik. Dengan munculnya kantong-kantong ekonomi baru di

daerah-daerah yang infrastrukturnya buruk, jelas dibutuhkan sebuah dukungan logistik yang kuat

pengembangan rencana pemasaran yang matang untuk dapat bersaing di pasar dengan

kondisi pasar yang sempurna.

I. Latar Belakang / Pengantar.

IMC merupakan bagian dari komunikasi pemasaran, suatu aspek yang memegang

peranan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Dalam perkembangannya, komunikasi

pemasaran muncul sebagai bentuk komunikasi yang lebih kompleks. Hal tersebut karena

komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi (Ronald,

2005).

Pemikiran sederhana IMC adalah menyamakan persepsi pelanggan, konteksnya adalah

pemahaman terhadap produk atau jasa. Konvergensi penyamaan persepsi ini akan

(3)

Page 2 of 20 demikian sebaliknya. Karena adanya berbagai keuntungan inilah konsep IMC semakin

banyak digunakan (Shimp, 2003).

Berdasarkan konsep IMC tersebut, terdapat beberapa elemen dasar yang digunakan dalam

Ma rketing Communica tions Mix menurut De Loizer, yang kemudian dirumuskan oleh Belch (1995) menjadi 6 (enam) kegiatan dasar, yaitu advertising, direct ma rketing, intera ctive/internet ma rketing, sales promotions, publicity/public rela tions, persona l selling.

Masing-masing memainkan perannya dalam upaya komunikasi pemasaran (Prisgunanto,

2006:9).

Penulisan ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh

perusahaan PT. Parani Artamandiri sebuah perusahaan logistik & transporta si. Bisnis logistik & transportasi adalah spesialis perdagangan jasa yang menyediakan berbagai fungsi dan

fasilitas untuk transportasi barang. Cakupan bisnis logistik & transportasi sebagai penyedia

jasa transportasi barang dan pihak ketiga (3PL : Third Pa rty Logistic).

Adakalanya persaingan juga menuntut perusahaan melakukan perubahan visi dan misi,

pergantian pimpinan atau bahkan melakukan restrukturisasi dalam perusahaan. Seringkali hal

ini berujung pada dilakukannya repositioning. Dalam konteks ini, maka fungsi Strategic Ma rketing Communica tions menjadi penting untuk dijalankan oleh pihak manajemen dalam rangka mendukung proses repositioning yang dujalankan oleh perusahaan, karena ma rketing communications merupakan infrastruktur professional. Untuk mengembangkan dan mendistribusikan informasi melalui cara yang dapat dipercaya dan tidak lekang waktu (CCI

Study, 2002:24).

Perusahaan perlu membangun kepercayaan dengan secara aktif bekerjasama dengan

public, pelanggan dan karyawan dalam pencapaian dibidang social, financial, dan

lingkungan. Jika fungsi ini bias dijalankan dengan baik maka proses repositioning akan

berjalan seiring dengan goal perusahaan.

Positioning merupakan langkah selanjutnya setelah menetapkan sasaran pasar yang dipilih oleh perusahaan. Langkah inilah yang kemudian nantinya berkembang menjadi

repositioning. Tujuan repositioning adalah untuk menanamkan persepsi ke dalam benak konsumen akan posisi sebuah produk. Positioning, menurut Kasali (1998), adalah strategi komunikasi untuk memasuki pikiran konsumen agar perusahaan/produk/merk/nama memiliki

(4)

Page 3 of 20 Strategi konsolidasi pengiriman dilakukan dengan mengkonsolidasikan beberapa order

pengiriman dari berbagai sumber di suatu Kota ke dalam suatu pengiriman dengan

menggunakan kendaraan yang sama untuk kota tujuan tertentu (Attanasio, et.al, 2007).

Konsolidasi pengiriman dilakukan berdasarkan prinsip economic of sca le, dimana pengiriman dalam kuantitas yang lebih besar sekali waktu, akan lebih menghemat karena biaya yang

dibebankan per produk akan menjadi lebih murah. Dengan demikian, pengguna jasa, harus

mengirimkan produknya sebesar kapasitas truk/armada tersebut sehingga dapat memperoleh

keuntungan dari skala ekonomis ini. Dalam konteks efisiensi penggunaan kendaraan/armada

khususnya Long Haul Transportations yang menerapkan jasa Full Truckload (FTL).

Fokus penulisan ini terletak pada strategi Integra ted Ma rketing Communications (IMC) dari perusahaan logistik & transportasi yang mengalami reposisi berupa peralihan jasa yang

semula hanya aspek transportasi darat berkembang dengan menyediakan transportasi laut.

Penulisan ini merupakan studi kasus pada PT. Parani Artamandiri.

Dalam membuat paper ini penulis menggunakan metode penulisan kualitatif dengan tipe

deskriptif. Teknik pengumpulan data yang menggunakan wawancara mendalam (depth

interview). Wawancara dilakukan dengan tiga narasumber yang memiliki kompetensi dan

kapabilitas di perusahaan yaitu, Bapak Arief Rachman Saleh, selaku pemilik perusahaan,

Bapak Dharmawandi Sutanto, selaku Direktur Finance, Bapak Atok R Ariyanto selaku

Direktur Operasional dan Ibu Liani Lewu selaku Marketing Dept. Head.

II. Struktur Persaingan dan Industri.

Dalam industri logistik & transportasi nama-nama seperti Pandu Logistic, Puninar,

KMDI, Caraka Ekspress, Ritra Logistic, GMT serta para pemain lama yang mengurusi jasa

pengiriman mulai surat sampai dengan paket barang yang merupakan satu-satunya

perusahaan BUMN yaitu Pos Indonesia. Selain itu, nama-nama perusahaan besar berskala

global (Internasional), seperti DHL Express, UPS, TNT Express International, FedEx dan

lain-lain. Banyaknya perusahaan yang bermain di jasa logistik & transportasi menyebabkan

persaingan bisnis di pasar jasa kiriman barang dan paket dokumen ini juga ketat. Pelayanan

terbaik menjadi kata kunci dalam menarik konsumen yang sebanyak-banyaknya. Layanan

tersebut mulai dari penerimaan dan penyortiran barang, layanan pergudangan, penerbangan

kargo, sampai barang selamat diterima konsumen.

Selain menjanjikan pelayanan terbaik, mereka juga berupaya menghadirkan berbagai

(5)

Page 4 of 20 peluang usaha, jasa pengiriman barang ini prospeknya juga masih sangat menjanjikan.

Terlebih dengan adanya trend dikalangan perusahaan-perusahaan besar yang belakangan ini

cenderung menyerahkan (outsourcing) urusan pengiriman barang hingga penanganan gudang kepada perusahaan logistic dalam mata rantai supply chain management (SCM). Untuk segmen SCM ini menuntut bagaimana perusahaan-perusahaan jasa pengiriman barang

tersebut bisa memberikan kepercayaan dan a wa reness dikalangan pengusaha bahwa solusi SCM lebih efisien dan murah dibanding mengelola barang di gudang sendiri.

Frost & Sullivan memprediksi industri logistik Indonesia tumbuh 14.7 persen menjadi

Rp. 1,816 triliun pada tahun 2014, dibandingkan dengan perkiraan Rp. 1,583 triliun setahun

yang lalu karena pertumbuhan di sektor jasa dan peningkatan konsumsi pribadi rumah

tangga. Gopal R, Vice President Global, Transportation & Logistics Practice, Frost &

Sullivan mengatakan bahwa kunci pertumbuhan pada indikator makro ekonomi seperti PDB,

pertumbuhan ekonomi dan paritas daya beli akan mendorong konsumsi pribadi yang

meningkatkan volume perdagangan dan nilai, sehingga mampu mendukung distribusi barang.

"Pertumbuhan dalam perdagangan internasional akan mendorong integrasi regional,

menghilangkan hambatan perdagangan, ditambah dengan kenaikan tingkat containerization

dan kunci ekspansi pada drivers eksternal dari industri seperti ekonomi, demografi dan

konsumer, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya permintaan untuk transportasi,

"tambahnya. Ia juga mengatakan bahwa dalam kelas menengah, pendapatan akan mendorong

permintaan atas barang yang pada gilirannya memicu permintaan transportasi.

Freight movement in Indonesia

"Perkiraan positif pada PDB di Indonesia dan peningkatan neraca perdagangan menjadi

kecenderungan ujung tombak dalam bisnis freight forwarder untuk tahun-tahun mendatang,"

jelas Gopal R, Vice President Global, Transportation & Logistics Practice, Frost & Sullivan.

Segmen kelautan Indonesia diperkirakan akan menjadi industri pengangkutan yang paling

menguntungkan pada tahun 2014, dengan total volume 1,04 miliar ton, tumbuh 4,3 persen

setiap tahunnya. Ia pun menambahkan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta akan

meningkatkan kapasitas tahunan dari lima juta TEU kontainer menjadi 18 juta TEU. Ia

mengatakan bahwa volume kargo dengan kereta api diperkirakan akan meningkat 8,5 persen

menjadi 25,5 juta ton pada 2014 dibandingkan dengan 23,6 juta ton pada 2013. Ia

(6)

Page 5 of 20 nya, serta kebutuhan infrastruktur yang luas. Mr. Gopal menargetkan volume pengiriman

barang naik 15,3 persen mencapai 1,34 juta ton dari 1,15 juta ton pada 2013. "Soekarno

Hatta, sebagai gerbang utama untuk perdagangan internasional, akan memiliki pertumbuhan

volume kargo di kisaran antara rata-rata 5% -7, didorong oleh peningkatan konsumsi

masyarakat", tambahnya.

Key industry trends

Mr. Gopal mengatakan bahwa transportasi dan industri logistik Indonesia akan terus

mencatat nilai pertumbuhan yang kuat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan. Jalur angkutan di Indonesia sebagian besar didominasi oleh truk dengan

kapasitas yang hanya dibatasi oleh kemacetan jalan dekat pelabuhan. Pengguna terus

mengharapkan biaya rendah dan para pelanggan menjadi lebih menuntut dan kritis, yang

dibutuhkan adalah memahami keinginan penggunaan konsumen bisnis serta menambah nilai

layanan dan kemauan untuk berubah menjadi sesuai perspektif pelanggan. Mr. Gopal

mengatakan bahwa minyak sawit mentah (CPO) masih menjadi pasar yang menguntungkan

untuk pasar logistik di Indonesia karena jumlah yang diinvestasikan hingga 2014 sekitar Rp

2,4 miliar atau naik sekitar 19 persen dari kapasitas nasional. Dia menambahkan bahwa dari

sektor pertambangan, batu bara dan minyak mentah kemungkinan akan meningkat pada tahun

2014. Ia juga mengatakan bahwa untuk mengurangi investasi pada infrastruktur serta untuk

memfokuskan sumber daya pada R & D dan manufaktur, ada kecenderungan pertumbuhan

fungsi perusahaan-perusahaan outsourcing non-inti dalam kegiatan logistik sebagai pihak

ketiga.

Industri jasa pengiriman, kargo, ekspedisi, logistik, jasa angkutan barang dan sejenisnya

mampu memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada pendapatan sebuah perusahaan.

Tidak heran industri ini kian menjamur. Perkembangan ekonomi nasional membuka peluang

usaha lebih besar bagi bisnis logistik. Pasar dalam negeri kian besar didorong peningkatan

daya beli masyarakat dengan pendapatan perkapita US$ 3.000 (tempo, 2011).

Masih menurut Tempo, omzet bisnis tumbuh pesat 12-15% per-tahun, pada kuartal

I-2011, omzet mencapai Rp. 350 triliun atau naik 15% dari periode yang sama tahun 2010.

Sejalan dengan Tempo, pada tahun 2013, liberalisasi industri logistik mulai diterapkan di

kawasan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

(7)

Page 6 of 20 naik menjadi 1,4 triliun pada tahun ini. Berdasarkan informasi PT Dataindo Inti Swakarsa

(perusahaan yang melakukan survei industri dan menerbitkannya dalam bentuk data dan

informasi keuangan), penyebaran pasar industri ekspedisi/jasa pengiriman serta usaha titipan

berdasarkan wilayah adalah :

Tabel 1. Pasar Industri Logistik & Transportasi dalam Wilayah

No. Wilayah Pangsa Pasar (%)

1. Jakarta 36,8

2. Jawa Barat 3,4

3. Jawa Timur 23,2

4. Jawa Tengah 6,1

5. Sumatera 13,9

6. Bali 5,2

7. Sulawesi 3,8

8. Lain-lain 7,6

Su ber: Majalah Bis is da Ma aje e ’Eksekutif’

Industri ekspedisi di Indonesia tengah berada dalam fase pertumbuhan. Sebagai sesuatu

yang sedang tumbuh, industri ini menunjukkan sejumlah growth indica tors sebagai berikut:  Jumlah pelaku bisnis ini meningkat terus dari tahun ke tahun.

 Jumlah permintaan akan jasanya (demand) juga meningkat pesat.  Banyaknya bermunculan pasar-pasar baru (calon pemakai jasa)  Banyaknya produk-produk baru yang layak di proses oleh industri ini.

Gambar 1. Segmentasi Produk dan Jasa Industri Ekspedisi

Para pelaku industri forwarding/ekspedisi biasanya terdiri dari kelompok Ekspedisi

Muatan Kapal Laut (EMKL), Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), dan Ekspedisi

Muatan Kereta Api (EMKA), serta perusahaan freight forwarder. Pada 2005 ada 1.701

perusahaan yang bergerak di bisnis ini, atau bertambah 44 perusahaan dibandingkan pada

(8)

Page 7 of 20 EMKL merupakan jasa ekspedisi yang paling banyak dimanfaatkan berbagai sektor

industri di Indonesia. Porsi EMKL sekitar 50% dari total industri forwarding/ekspedisi,

disusul EMPU (20%), dan EMKA (20%). Sisanya, 10%, merupakan jasa freight forwarding.

Gambar 2. Segmentasi Produk dan Jasa Industri Ekspedisi

Sumber: wartaekonomi.com

Dalam industri ekspedisi dan pengepakan ini terdapat 3 (tiga) jenis pasar yang saling

berbeda, yakni genera l freight (muatan umum), specialized freight (muatan barang khusus), serta muatan angkutan udara, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan segmen pasar, maka pengguna utama jasa industri ekspedisi adalah industri

manufaktur, industri grosir dan industri retail (pengecer).

Gambar 3. Segmentasi Pasar Utama Industri Ekspedisi

(9)

Page 8 of 20 Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa industri manufaktur merupakan segmen pasar

terbesar bagi industri ekspedisi. Sektor manufaktur sangat bergantung pada ekspedisi, karena

sektor ini mengandalkan pada pengiriman barang dan produk yang tepat waktu dan

senantiasa dapat diandalkan (timely and reliable). Entah itu barang mentah, setengah jadi atau yang masih perlu prosesing akhir (finishing). Di luar itu, para produsen memerlukan jasa ekspedisi untuk mengantarkan produknya dari pabrik ke gudang atau ke sentra-sentra

distribusi.

Selama ini perangkat aturan yang mengatur tentang usaha ini hanya UU no. 6 Tahun 1964

tentang monopoli pengiriman jasa surat oleh PT. Pos Indonesia yang sudah mulai di”utak atik”

serta Kepmen Perhubungan Tahun 1989 serta sebagian dalam UU No. 21 Tahun 1992 tentang

Pelayaran. Dengan sedikitnya perangkat aturan yang mengatur bisnis ini, maka solah-olah

Pemerintah masih belum serius menggarap usaha ini padahal usaha ini dapat memberikan

masukan ke negara lebih dari Rp. 200 miliar per tahun.

Perusahaan-perusahaan ekspedisi di Indonesia tergabung dalam sebuah asosiasi yaitu

GAPEKSI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia). Salah satu kegiatan GAFEKSI

adalah sebagai penyelenggara Pendidikan dan Latihan bagi anggota GAFEKSI di seluruh

Indonesia.

III. Profil Perusahaan. 1. Sejarah Singkat.

PT. Parani Artamandiri merupakan sebuah perusahaan logistik & transportasi yang

berdomisili di Jakarta, core bisnis yang di jalani nya adalah pengiriman unit motor, mobil,

cargo in-out bound.

Membangun bisnis sejak tahun 1970-an, PT. Parani telah membuktikan eksistensi nya

dalam dunia logistic & transportasi. Tergabung dalam Asosiasi Logistik & Transportasi

Nasional dan Gabungan Perusahaan Ekspedisi & Forwarder Indonesia, PT. Parani memiliki

komitmen yang kuat dalam berbisnis, dengan visi “ Menjadi perusahaan logistic & transporta si terbesa r di Indonesia yang memberikan layanan solusi Ter-integra si dan inova tif“.

(10)

Page 9 of 20

yang sa ling menguntungkan “, dan penerapan kebijakan internal dengan berpegang teguh pada nilai-nilai inti perusahan “ ACTIVE ”.

2. Armada.

Mengandalkan jumlah armada truck yang mencapai lebih dari 500 armada truck dengan

berbagai daya kapasitas angkut muatan.

Gambar 4. Total Armada Darat (Truck)

(11)

Page 10 of 20 3. Bauran Konsumen.

a. Department 2 Wheel Drive.

Gambar 6. Bauran Customer Jenis MOTOR Tahun 2012

Gambar 7. Bauran Customer Jenis MOTOR Tahun 2013

b. Departement 4 Wheel Drive.

(12)

Page 11 of 20 Gambar 9. Bauran Customer Jenis MOBIL Tahun 2013

c. Department Car Carrier (CC).

Gambar 10. Bauran Customer Jenis Car Carrier Tahun 2012

(13)

Page 12 of 20 d. Department Self Drive (SD).

Gambar 12. Bauran Customer Jenis Self Drive Tahun 2012

Gambar 13. Bauran Customer Jenis Self Drive Tahun 2013

IV. Pembahasan/Opsi Strategi Pemasaran.

Tipe segmentasi dari PT. Parani sebelum dan sesudah reposisi tidak mengalami

perubahan, yaitu secara geografis (wilayah). Meskipun tidak terjadi perubahan dalam tipenya,

namun segmentasi tersebut mengalami perluasan armada. Sebelum reposisi PT. Parani hanya

menangani customer dengan armada darat. Sedangkan setelah reposisi, segmentasi tersebut

meluas ke seluruh Indonesia dengan bantuan kapal yang dimiliki. Satu-satunya alasan

dipilihnya tipe segmentasi yang demikian adalah karena Logistik & Transportasi merupakan

jenis usaha yang berbasis pada wilayah. Diketahui bahwa sebelum PT. Parani mengalami

(14)

Page 13 of 20 Segmentasi PT. Parani kemudian mengalami perluasan setelah reposisi. Hasil tersebut

diperkuat oleh pernyataam Bapak Arief yang menyampaikan tidak terjadi perubahan yang

signifikan pada segmentasi PT. Parani. Perubahan hanya terjadi melalui perluasan jangkauan

pasarnya saja. Sedangkan untuk tipe dari segmentasi itu sendiri tidak didapati adanya

penambahan tipe segmentasi, melainkan tetap menerapkan tipe segmentasi secara geografis.

Meskipun yang terdeteksi secara jelas hanya segmentasi dari tipe geografi, namun ternyata

setelah dikaji lebih dalam lagi, penulis menemukan bahwa terdapat tipe lainnya, yaitu

behavioral. Parani Artamandiri tanpa disadari juga menerapkan tipe segmentasi behavioral,

khususnya dalam hal loyalitas pelanggan. Segmentasi yang dulu mereka miliki rupanya

adalah klien-klien yang justru tingkat loyalitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan sekarang

saat segmennya lebih meluas secara geografis. Meluasnya jangkauan pasar yang dimiliki PT.

Parani, maka kompetitor yang dihadapi pun semakin banyak. Dengan demikian strategi agar

posisi barunya lebih unggul dibandingkan para kompetitornya harus dirancang dengan baik.

Setelah segmentasi, tahapan selanjutnya yang dialami oleh perusahaan yang mengalami

reposisi adalah perubahan target market. Begitu juga demikian dengan PT. Parani. Sebelum

reposisi jenis targetting yang diterapkan adalah single segment concentration, yaitu

perusahaan menawarkan satu produk untuk satu segmen pasar (Kotler dan Keller, 2008).

PT. Parani pada saat sebelum reposisi menawarkan jasa pengiriman barang untuk

konsumen-konsumennya yang terjangkau via darat. Hal tersebut disebabkan karena fungsi

awal dari perusahaan memang terbatas pada armada darat saja. Jenis targeting yang

diterapkan oleh PT. Parani setelah reposisi adalah market spelization, yaitu perusahaan

menawarkan semua jenis produk ke satu segmen pasar (Kotler dan Keller, 2008). Semua

jenis produk yang dimaksud adalah segala macam bentuk jasa yang ditawarkan oleh

umumnya Logistik & Transportasi kepada cakupan wilayah pasar barunya yang kini meluas

ke seluruh Indonesia, tergantung dengan kebutuhan dan permintaan masing-masing

konsumen. Hal tersebut disebabkan oleh perluasan segmen yang menyebabkan semakin

beragamnya permintaan pelanggan yang kemudian diikuti dengan kesanggupan PT. Parani

dalam menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diminta oleh pelanggan.

Saat ini target PT. Parani tidak hanya pada perusahaan otomotif, tetapi jangkaunya lebih

luas dari perusahaan mana saja, PT. Parani juga menangani jasa pengiriman barang-barang

(15)

Page 14 of 20 perusahaan forwarder atau perusahaan jasa pengiriman dimana kerjanya adalah untuk

membantu dalam pengiriman barang, dokumen dan pengiriman tersebut adanya asuransi.

Setelah menentukan target, positioning merupakan langkah selanjutnya. Langkah inilah

yang kemudian nantinya berkembang menjadi repositioning atau menetapkan positioning

secara ulang. Tujuan positioning adalah untuk menanamkan persepsi ke dalam benak

konsumen mengenai posisi suatu produk. Berdasarkan pengertian yang ditulis oleh Kasali

(1998), positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki pikiran konsumen, agar suatu

perusahaan/produk/merek/nama memiliki arti. Maka, dalam konteks penulisan ini PT. Parani

menanamkan kembali persepsi ke dalam benak konsumen bahwa kini Parani bukan lagi

hanya mengirimkan barang via darat namun juga via laut. Berkaitan dengan eksistensi PT.

Parani memiliki posisi yang diterapkan sebelum adanya reposisi adalah dengan menerapkan

cara positioning menurut pemakai, ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik

untuk sejumlah kelompok pemakai. Sehingga pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau

lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas (Kotler, 1997).

Dalam hal ini Parani bertindak sesuai dengan fungsi awal didirikannya, yaitu sebagai

penyedia jasa pengiriman via darat bagi mereka yang membutuhkan jasa tersebut. Setelah

dilakukannya reposisi, Parani menerapkan penentuan posisi harga atau kualitas. Disini

produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik (Kotler, 1997). Parani tidak hanya

mengirimkan via darat saja melainkan juga merupakan competitor dari forwarder lain karena

dapat dan mampu menjangkau, atau mengerjakan semua pekerjaan tersulit sekalipun sampai

ke tujuan pelosok di seluruh Indonesia meskipun harganya tidak selalu lebih murah

dibandingkan dengan kompetitornya.

Ibu Liani: “Ya hanya diperuntukkan bagi yang memerlukan jasa pengiriman da ra t itu tadi...Sedangkan ka lau yang setelah reposisi itu, kita menjangkau sampa i dooring-nya . Itu

yang membuat menjadi lebih profitable”.

Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa posisi Parani

sebelum dilakukannya reposisi hanya diperuntukkan bagi konsumen yang memerlukan jasa

via darat saja dan Parani pada saat itu tidak mempunyai target yang tinggi karena Parani pada

saat sebelum reposisi Parani hanya sebuah perusahaan Transportasi dan menghadapi

persaingan yang cukup banyak pada bidang yang sama. Pada saat sebelum reposisi Parani

hanya melayani pengiriman sampai administrasi bea cukai di pelabuhan saja, hal tersebut

menjadi kekurangan Parani sebelumnya, akan tetapi setelah menentukan posisinya yang baru

(16)

Page 15 of 20 segmen tentu memiliki karakteristik yang berbeda, jika perusahaan tetap menggunakan

positioning lama untuk menyasar segmen baru, maka posisi tersebut belum tentu cocok.

Untuk itu, jika berniat masuk ke pasar baru, lakukanlah repositioning. Selain itu setelah

melakukan reposisi Parani mulai bangkit dan menjadi perusahaan yang mampu bersaing

dengan kompetitor dari jasa forwarder lainya, sebab Parani pada saat ini jasa pelayanan

Parani dapat menjangkau tujuan pengiriman sampai ke pelosok daerah yang sulit terjangkau

di Indonesia, hal tersebut menjadi kelebihan bagi Parani sehingga pada saat ini Parani lebih

berkembang dari sebelumnya.

Menghadapi hal tersebut Parani harus bisa mengatur strategi agar para kuli jasa angkut

barang untuk menurunkan secara manual, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi

Parani dan menjadi keunggulan tersendiri bagi Parani sehingga posisi Parani saat ini cukup

kuat dibenak konsumennya.

1. Strategi IMC Yang Diterapkan Sebelum dan Sesudah Reposisi

Strategi IMC yang diterapkan oleh PT. Parani Artamandiri sebelum reposisi hanya

terbatas pada perpaduan bentuk promosi berupa direct marketing dan komunikasi pemasaran

tradisional yaitu WOM (word of mouth). Pasar yang monoton menyebabkan perusahaan ini

tidak harus melakukan banyak perpaduan bentuk promosi. Seperti halnya yang disampaikan

oleh (Sagala, 2007) bahwa strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif

mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang

untuk memenangkan kompetisi.

Begitu juga halnya dengan PT. Parani Artamandiri yang mengintegrasikan resource dan

capabilitasnya yang ada untuk menjalankan kehidupan perusahaannya dengan kondisi

perusahaan pada saat itu. Setelah reposisi, strategi IMC yang diterapkan lebih beragam

meliputi perpaduan antara personal selling, sales promotion, dan juga public relations.

Strategi yang digunakan pada saat sebelum reposisi adalah strategi promosi mulut ke

mulut atau sering disebut Word Of Mouth (WOM), informan juga mengatakan sebelum masa

reposisi dalam mempromosikan jasa Parani sekalipun tidak pernah menggunakan jasa

periklanan seperti perusahaan-perusahaan saingan lainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa

(17)

Page 16 of 20 dengan menyebar luaskan dari mulut ke mulut. Peter Olson, 2005 bahwa salah satu alasan

penggunaan WOM adalah karena calon konsumen menyadari adanya merek yang

dikomunikasikan.

Menurut Ibu Liani setelah dilakukannya reposisi, strategi IMC yang dilakukan mulai

berkembang menjadi direct marketing melalui website, facebook dan terlebih lagi email.

Menurutnya, email berguna untuk melakukan transaksi permintaan dan penawaran.

Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan setiap perusahaan dekat dengan

konsumen meskipun melalui media elektronik. Pemanfaatan media Internet untuk alat

komunikasi pemasaran jasa Parani mempunyai peranan penting dalam menjalankan

perusahaan.

Menurut Pak Arief sebelum dilakukannya reposisi, strategi IMC pada Parani adalah direct

marketing melalui telepon dan fax. Selain itu, dalam hal mendapatkan pelanggan baru,

strategi melalui mulut ke mulut lebih berjasa.

Berikut adalah hasil kutipan wawancara dengan Pak Arief mengenai strategi IMC

sebelum reposisi:

“ ……….. Jadi stra tegi untuk pema sa ran yang ka mi pa ka i paling hanya lewa t telepon

dan fax saja . Tapi pa ling seringnya ka laupun dapa t klien ba ru, ya sambung menyambung

dari klien satu ke lainnya”

Menurut Bapak Arief setelah adanya reposisi, strategi yang diaplikasikan dalam Parani

untuk memasarkan jasanya mulai berkembang, selain direct marketing melalui fax dan

telepon yang tetap masih digunakan, dengan kecanggihan, maka Parani melakukan IMC yang

salah satunya dengan menggunakan website. Email juga digunakan oleh Parani untuk

memasarkan jasanya.

Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Parani setelah reposisi sangat membantu,

dimana dalam menerapkan komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan, pihak

Parani mengikuti perkembangan teknologi seperti menggunakan telepon, email, dll.

Pemasaran melalui e-mail (e-mail marketing) merupakan suatu alat yang termasuk pemasaran

elektronik (e-marketing). E-mail marketing termasuk dalam kelompok komunikasi

pemasaran langsung (direct marketing) juga (Kalyanam dkk, 2002 dalam Ratih 2009).

Pemasaran melalui e-mail juga mempengaruhi dalam pemrosesan informasi periklanan oleh

konsumen, khususnya para pengguna Internet. Sehingga, pesan dari beberapa bentuk

(18)

Page 17 of 20 pengukuhan Parani kepada para pelanggan dan calon pelanggan barunya bahwa Parani telah

melakukan perubahan

Selain hal – hal yang telah disebutkan, promosi yang digunakan oleh Parani antara lain

dengan pemberikan potongan harga, membangun hubungan baik dengan klien dengan

konseling, menggunakan fax, email, dll. Berikut adalah petikan wawancara dengan ibu Liani

mengenai jenis promosi yang berhasil mempersuasi klien Parani:

“Yang pendekatan secara personal ya … kalau menurut saya. Karena menurut

pengala man ka mi, orang ka lau sudah pendeka tan seca ra persona l, sering kali mereka kemudian tidak lagi mikir masalah harga.”

Secara tidak langsung, kutipan pernyataan tersebut menyatakan bahwa dengan semakin

berkembangnya Parani pasca reposisi, personall selling juga diterapkan dalam perusahaan ini.

Pendekatan secara personal atau berbicara secara face-to-face dengan pelangan menjadi lebih

baik, sedangkan dengan media telepon sebagai pendukung keberhasilan perbincangan

kesepakatan dengan para pelanggan. Keterpaduan antara direct marketing dan personal

selling terwujud dalam pernyataan tersebut dimana pemasaran langsung terintegrasi dengan

bentuk promosi lainnya guna memperoleh pelanggan. Terkait dengan penjualan tatap muka

terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi

yang di lakukan kedua belah pihak bersifat individual dan dua arah, sehingga penjual, atau

dalam hal ini penawar jasa dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik

tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampai pesan atau percakapan yang mereka

lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.

Kegiatan penjualan tatap muka ini tidak hanya terjadi di tempat pembeli. Setelah Parani

mengalami reposisi, promosi yang paling mempersuasi konsumen adalah direct marketing

karena lebih real time dan intens. Meskipun demikian, penulis juga menemukan bentuk

promosi lain yang ternyata diaplikasikan oleh Parani, yaitu sales promotion berupa potongan

harga. Meskipun secara divisi kepegawaian dalam Parani tidak terdapat divisi public

relations, namun secara fungsional public relations, khususnya metode konseling tidak luput

diterapkan oleh Parani dalam usahanya memperkenalkan posisi barunya di dalam benak para

konsumen maupun calon konsumennya. Walaupun perbedaan konseling dan personal selling

dapat dikatakan tipis. Namun keduanya dapat saling bersinergi terutama kali ini bagi Parani

(19)

Page 18 of 20 Faktor lain yang dapat membantu dalam menjalankan IMC adalah pelanggan yang

merasa puas dengan jasa pelayanan Parani dan juga ketentuan proses pembayaran dari Parani

yang tidak menyulitkan klien menjadi faktor pembantu.

Bapak Dharma: “Faktor lainnya faktor koneksifita s. Kalau sudah kena l dan paham

kinerjanya Pa rani, ba ik atau buruk, mulutnya klien pa sti ga bisa dan ga mungkin diam saja . Jadi itu yang bikin kami ha rus betul betul profesiona l da lam bekerja . Ya supaya nama

Pa rani ini tetap ha rum

Faktor yang mendukung komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Parani

adalah konektifitas atau hubungan antara pihak Parani dengan pihak client atau pelanggan,

sebab dengan mengetahui dan paham akan kerja Parani dan profesionalisme dalam bekerja

sama dengan pihak pelanggan dimana hal tersebut dapat mempertahankan nama Parani di

tengah persaingan jasa pengiriman yang semakin ketat. Parani yang mulai dikenal oleh para

konsumennya dan dipercaya sebagai jasa pengiriman yang baik karena mengetahui pelayanan

yang diberikan kepada para pelanggannya.

V. Kesimpulan.

Strategi Integra ted Ma rketing Communica tions (IMC) yang diterapkan oleh PT. Parani Artamandiri dalam upaya reposisinya adalah dengan menerapkan beberapa bentuk promosi

namun terintegrasi dengan satu tujuan / goals yang sama, yaitu memperkenalkan dan

kemudian mempertegas kepada masyarakat umum/public bahwa perusahaannya telah

menambahkan jasa baru berupa pengiriman via laut. Beberapa bentuk promosi yang

diterapkan untuk mewujudkan tujuan tersebut antara lain dengan menggunakan metode word of mounth, direct ma rketing yang di lakukan oleh department marketing dan operasional,

persona l selling, sa les promotion, dan public relations. Keseluruhan metode tersebut saling bersinergi dan terkait satu dengan yang lainnya sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Untuk mengkomunikasikan dan mengukuhkan posisi barunya di benak konsumen, yaitu

sebagai perusahaan dengan Integra ted Solution, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang seperti Parani ini menggunakan integrasi dari bentuk – bentuk promosi

yang secara garis besar berbasis hubungan personal. Hal itu dikarenakan oleh segmen dan

target market yang terbatas pada golongan-golongan tertentu (pihak yang membutuhkan jasa

(20)

Page 19 of 20 VI. Daftar Pustaka.

CCI Study. 2002. Pra ctices & Trends in Corporate communication. December 2002. Fandy, Tjiptono, 1997. Strategi Pema sa ran. Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pa sa r Indonesia . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Prisgunanto, I., 2006, Komunika si Pema saran, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Shimp, Terence A., 2003, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunika si Pema sa ran Terpadu, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2013. Ma rketing Management. Edisi 14. Pea rson horizon.

Majalah Bisnis dan Manajemen. Eksekutif. No.327, November 2006.

Laksita Putri Kusumaningayu : 2008, Strategi IMC da lam Reposisi pada CV. Kha tulistiwa Int Ca rgo,

Gambar

Tabel 1.  Pasar Industri Logistik & Transportasi dalam Wilayah
Gambar 2. Segmentasi Produk dan Jasa Industri Ekspedisi
Gambar 4. Total Armada Darat (Truck)
Gambar 6. Bauran Customer Jenis MOTOR Tahun 2012
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sistem OPSS yang telah dibuat dalam studi ini secara efektif dapat digunakan untuk proses pengiriman ( submission ) paper untuk suatu kegiatan konferensi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab menurunnya penerimaan pajak penerangan jalan di Kota Jambi periode 2001-2009 dan berapa besar efisiensi dan

PT Bakrie Telecom menggunakan ITIL V3 sebagai salah satu best practice dalam menerapkan Service Desk yang didalamnya terdapat penerapan Service Request Management (SRM),

Untuk menganalisis faktor-faktor strategis yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan pengembangan usaha penangkar bibit jeruk siam (Citrus nobilis) di Kabupaten Sambas

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan media maket pada anak kelompok A TK Pembina Cawas Klaten Tahun Ajaran

• Undelivery Outbound Coordinator : adalah orang yang bertugas untuk menerima barang atau dokumen yang memiliki status non-Delivery (openPOD, undel, dan reDelivery) pada

Menentukan hasil terbaik dari metode Ranked Positional Weight untuk diusulkan agar diterapkan pada lini produksi Battery Dry Cell Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari

Pendekatan kontekstual ( ContextualTeaching and Learning / CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia