• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA ORIENTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA ORIENTASI "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, ORIENTASI TUJUAN BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PESERTA DIDIK KELAS X IIS SMA NEGERI 2 CEPU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Dyah eka Pratiwi*, Lyna Latifah

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang Gedung C6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508015 Semarang

*Email: dyaheka93@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua, dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara simultan atau secara parsial. Kedua untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap motivasi belajar secara parsial. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar secara parsial. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap terhadap motivasi belajar terdapat pengaruh signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Terdapat pengaruh signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi. Terdapat pengaruh signifikan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar. Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan Berprestasi, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Ekonomi

Abstract: This study aims to find out the influence or parents parenting and achievement goal orientation towards study economic in a simultaneous or partially. Second to know the influence of parents parenting and achievement goal orientation in studying economic motivation partially. And to know the influence of parents parenting and achievement goal orientation towards study achievement in the students studying economic through study motivation partially. The data collecting methode is by using questionnaire and documentation. While the data analysis methode is using descriptive analysis and inferential statistic. The result of this study showed there is an influence which a significance in the parents parenting and the achievement goal orientation towards study achievement in the economic field. There is a significance influence from the parents parenting and signifcance goal orientation achievement in the study achievement in economic case. There is an significance influence in the parents parenting and goal orientation achievement towards students study motivation. There is a significance influence between study motivation towards studying economic achievement. There is a significance between the parents parenting and studying economic achievement through study motivation. There is a significance influence between studying achievement goal orientation towards study economic field through study motivation.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki modal dasar pembangunan, yaitu dengan tingginya sumber daya manusia Indonesia. Menurut data kemendagri pada akhir tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia sebesar 353.602.815 jiwa (http://www.dukcapil.kemendagri.go.id). Untuk membangunan negara Indonesia tidak cukup dengan besarnya sumber daya manusia saja, akan tetapi membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ditegaskan pada pasal 31 ayat 3 bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur undang. Berdasarkan amanat undang-undang diatas maka pemerintah menyediakan sekolah sebagai tempat melaksanakan kegiatan pendidikan.

(3)

Suharsimi (2012:3) adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk. Dari kegiatan penilaian yang dilakukan akan menghasilkan suatu ukuran dalam bentuk angka yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan proses belajar siswa, yang disebut prestasi belajar.

Prestasi belajar menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik, peserta didik yang dikatakan berhasil adalah peserta didik yang prestasi belajarnya tinggi sedangkan peserta didik yang prestasi belajarnya rendah maka peserta didik tersebut dianggap belum berhasil dalam proses belajar. Prestasi belajar merupakan gabungan hasil belajar beberapa kompetensi dasar, yang dilakukan melalui tes. Hasil tes yang dilakukan dapat memperlihatkan peserta didik yang prestasi belajarnya tinggi dengan peserta didik yang prestasi belajarnya rendah dengan skala nilai berupa huruf, angka, kata atau simbol (Dimyati dan Mudjiono,1994:186).

Mata pelajaran ekonomi dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami, karena mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata sehingga memiliki bahasan yang luas, selain itu mata pelajaran ekonomi juga terdapat banyak teori sehingga sulit untuk dipahami. Prestasi belajar ekonomi merupakan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka setelah peserta didik mengikuti pelajaran ekonomi. Kondisi ideal peserta didik yang telah mengalami proses belajar akan memperoleh prestasi belajar yang baik, yaitu prestasi belajar yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Akan tetapi setelah peneliti melakukan observasi awal di SMA Negeri 2 Cepu, ditemukan fenomena prestasi belajar ekonomi peserta didik yang masih rendah, yaitu terdapat 88% peserta didik yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 75. Berdasarkan fenomena diatas, maka diperlukan penelusuran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik.

(4)

mencoba berbagai tujuan yang diinginkan anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas dan berakhlakul kharimah. Faktor pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak karena pola asuh yang diberikan orang tua merupakan pendidikan pertama dan utama yang diterima oleh anak, sehingga secara tidak langsung pola asuh orang tua dapat membentuk karakter anak yang berpengaruh pada prestasi belajarnya. Hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa pola asuh orang tua peserta didik dalam kategori baik sebesar 48%.

Prestasi belajar ekonomi peserta didik diduga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekstern pola asuh orang tua tetapi juga faktor intern orientasi tujuan berprestasi. Orientasi tujuan berprestasi menurut Ames dan Acher (1998) adaah proses belajar dari kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademis dan lingkungan sekolah. Orientasi tujuan berprestasi menjadi acuan individu untuk terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan tugas tersebut. Sehingga orientasi tujuan berprestasi menjadi acuan atau pemicu peserta didik untuk mencapai suatu prestasi belajar tertentu yang berdampak pada besar kecilnya usaha peserta didik untuk mencapai tujuan berprestasi yang diinginkan. Hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kusioner, diperoleh hasil bahwa orientasi tujuan berprestasi peserta didik dalam kategori baik sebesar 42%.

Faktor intern lain yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi peserta didik, yaitu motivasi belajar. Mc. Donald dalam Djamarah (2008:148) motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini motivasi sebagai variabel intervening yang menjembatani pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi. Motivasi belajar memperkuat pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik, karena motivasi menjadi penggerak dalam diri peserta didik untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dengan menyebar kuesioner diperoleh hasil bahwa motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi sebesar 49%.

(5)

terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara parsial maupun simultan, untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap motivasi belajar dan untuk mengetahui peran motivasi belajar sebagai variabel intervening antara pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi.

METODE PENELITIAN

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Analisis deskriptif hasil penelitian ini dihitung dengan mencari besarnya persentase, sehingga didapatkan kriteria variabel prestasi belajar ekonomi (Y1), pola asuh orang tua (X1), orientasi tujuan berprestasi (X2) dan motivasi belajar (Y2), sebagai berikut:

Tabel 1. Analisis Deskriptif Statistik Prestasi Belajar Ekonomi

Kelas Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Persentase

X IIS 1 30 ≥ 75 6 20% 24 80% 67 mencapai KKM dalam mata pelajaran ekonomi sebesar 88%.

Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistik Variabel Pola Asuh Orang Tua No. Interval Jumlah Persentase Keterangan

1. 85-89 14 15% Baik Sekali

Tabel 3. Analisis Deskriptif Orientasi Tujuan Berprestasi No. Interval Jumlah Persentase Keterangan

(7)

Tabel 4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar No. Interval Jumlah Persentase Keterangan

1. 112-119 10 11% Sangat Tinggi 2. 104-111 27 29% Tinggi 3. 96-103 28 30% Sedang

4. 88-95 17 17% Rendah

5. 80-87 12 13% Sangat Rendah

Jumlah 93 100% -

Kategori Sedang

Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dalam kategori cukup baik sebesar 37%. Sedangkan berdasarkan tabel 3 diatas, dapat disimpulkan bahwa orientasi tujuan berprestasi dalam kategori cukup sebesar 41%. Dan berdasarkan tabel 4 diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam kategori sedang sebesar 30%. Sebelum melakukan uji model analisis jalur dengan regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji syarat asumsi klasik. Hasil uji syarat asumsi klasik sebagai berikut:

Berdasarkan uji normalitas dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov-smirnov dengan prestasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,369 dan signifikansi 0,999>0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data residual berdistribusi normal. Kemudian dengan motivasi belajar sebagai variabel dependen adalah 0,607 dan signifikansi 0,855>0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data residual yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji linearitas dapat diketahui bahwa

Nilai signifikansi pada linearity untuk pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar adalah 0,000<0,05 maka dapat dikatakan bahwa antara pola asuh orang tua dan prestasi belajar ekonomi memiliki hubungan yang linear. Nilai signifikansi pada linearity untuk orientasi tujuan berprestasi adalah 0,000< 0,05 maka dapat dikatakan bahwa antara motivasi belajar dan prestasi belajar ekonomi memiliki hubungan yang linear. Nilai signifikansi pada linearity untuk motivasi belajar adalah 0,000< 0,05 maka dapat dikatakan bahwa antara motivasi belajar dan prestasi belajar ekonomi memiliki hubungan yang linear. Nilai signifikansi pada linearity untuk motivasi belajar adalah 0,001. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa antara pola asuh orang tua dan motivasi belajar memiliki hubungan yang linear. Nilai signifikansi pada linearity untuk motivasi belajar adalah 0,000. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa antara orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar memiliki hubungan yang linear.

(8)

dapat diketahui bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen pada model regresi dengan prestasi belajar maupun motivasi belajar sebagai variabel dependen. Terlihat dari nilai tolerance >0,10 dan VIF <10. Selanjutnya hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan uji glejser dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada masing-masing variabel >0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Berdasarkan uji prasyarat dan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model dapat digunakan sebagai model penelitian karena sudah terbebas dari uji prasyarat dan uji asumsi klasik.

Tabel 5. Hasil Regresi Model 1 Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Motivasi Belajar

Hasil uji analisis jalur 1 dengan motivasi belajar sebagai variabel dependen, maka diperoleh persamaan:

Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+e1

Nilai √ √ √ Sehingga diperoleh persamaan regresi:

Y1 = 15,639 + 0,236X1 + 0,368X2+0,866

Hasil analisis regresi berganda model 1 menunjukkan konstanta sebesar 15,639 ini menunjukkan bahwa ketika semua variabel bebas 0 maka besar motivasi belajar (Y1) adalah 15,639 ditambah dengan besarnya variance yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Koefisien regresi X1 sebesar 0,236 menyatakan bahwa apabila setiap peningkatan variabel pola asuh orang tua (X1) sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan motivasi belajar sebesar 0,236 satuan dengan asumsi variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) tetap. Koefisien regresi X2 sebesar 0,368 ini menunjukkan bahwa apabila setiap peningkatan variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,368 satuan dengan catatan variabel pola asuh orang tua (X1) tetap. Nilai e1 sebesar 0,866

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 15,639 16,195 ,966 ,337

PA ,477 ,197 ,236 2,425 ,017

OTB ,480 ,127 ,368 3,791 ,000

(9)

merupakan variance variabel motivasi belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi.

Tabel 6. Hasil Regresi Berganda Model 2 Pola Asuh Orang Tua, Orientasi Tujuan Berprestasi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Sumber: Hasil perhitungan SPPP tahun 2015

Hasil dari koefisien jalur pada model, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y2 = 11,238+ 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + e2

Nilai √ √ √ Sehingga diperoleh persamaan regresi:

Y2 = 11,238 + 0,357X1 + 0,329X2 + 0,279 Y1 + 0,669

(10)

Dapat disimpulkan bahwa model diatas dapat digunakan sebagai model dalam penelitian ini. Setelah model dapat dijadikan model dalam penelitian, maka langkah selanjutnya, adalah uji hipotesis.

Uji Hipotesis. Uji signifikansi simultan diujikan untuk hipotesis pertama (H1). Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji distribusi F, yang dihitung dengan menggunakan SPSS 21. Jika nilai signifikansi >0,05 maka hipotesis diterima. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 874,497 2 437,248 40,135 ,000b

Residual 980,492 90 10,894

Total 1854,989 92

a. Dependent Variable: PB

a. Predictors: (Constant), OTB, PA

Sumber: Hasil perhitungan SPSS tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka H1 diterima. Besarnya kontribusi variabel pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi Adjusted R2 pada tabel dibawah ini.

Tabel 9. Koefisien Determinasi Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,687a ,471 ,460 3,301

a. Predictors: (Constant), OTB, PA

Sumber: Data Penelitian diolah tahun 2015

(11)

Tabel 10. Hasil Uji t dengan Prestasi Belajar Ekonomi sebagai Variabel Dependen

Hasil uji statistik dengan SPSS 21 pada variabel pola asuh orang tua (X1) diperoleh t hitung= 4,364 dengan sig. = 0,001 < 0,05, ini berarti pola asuh orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar sehingga H2 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 diterima. Besarnya kontribusi pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik sebesar (0,418)2 x 100% = 17,47% dengan asumsi variabel orientasi tujuan berprestasi dianggap tetap. Pada variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) diperoleh t hitung 5,859 dengan sig. 0,000 < 0,05 maka H3 diterima , hal ini berarti terdapat pengaruh orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar peserta didik mata pelajaran ekonomi pada kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 secara signifikan. Kontribusi variabel orientasi tujuan berprestasi terhadap variabel prestasi belajar ekonomi adalah sebesar (0,525)2 x 100% = 27,56%, dengan asumsi pola asuh orang tua dianggap tetap.

Tabel 11. Hasil Uji t dengan Motivasi Belajar sebagai Variabel Dependen Coefficientsa

Beta Zero-order Partial Part

(12)

kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015secara signifikan. Kontribusi variabel pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar sebesar (0,248)2 x 100% = 6,15%, dengan asumsi variabel orientasi tujuan berprestasi dianggap tetap. Pada variabel orientasi tujuan berprestasi (X2) diperoleh t hitung 3,791 dengan sig. 0,000 < 0,05, maka H5 diterima, hal ini berarti terdapat pengaruh orientasi tujuan berprestasi terhadap motivasi belajar peserta didik mata pelajaran ekonomi pada kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015. Kontribusi variabel orientasi tujuan berprestasi terhadap variabel motivasi belajar adalah sebesar (0,371)2 x 100% = 13,76%, dengan asumsi pola asuh orang tua dianggap tetap.

Tabel 12. Hasil Uji t Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1

(Constant) 40,213 3,869 10,394 ,000

MB ,269 ,039 ,589 6,960 ,000 ,589 ,589 ,589

a. Dependent Variable: PB

Sumber: Hasil perhitungan SPSS tahun 2015

Hasil uji statistik dengan SPSS pada variabel motivasi belajar (Y2) diperoleh t hitung = 6,960 dengan sig. 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, sehingga H6 diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar peserta didik mata pelajaran ekonomi pada kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015. Kontribusi variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar (0,589)2 x 100% = 34,69%.

(13)

Pengaruh Pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar

Run MATRIX procedure:

***************************************************************** Preacher And Hayes (2004) SPSS Script For Simple Mediation

Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University http://www.comm.ohio-state.edu/ahayes/

INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION

Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two)

FAIRCHILD ET AL. (2009) VARIANCE IN Y ACCOUNTED FOR BY INDIRECT EFFECT: ,1618

********************************* NOTES ********************************** --- END MATRIX ---

Sumber: Hasil uji SPSS tahun 2015

(14)

Pengaruh orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar

Run MATRIX procedure:

Run MATRIX procedure:

************************************************************************* Preacher And Hayes (2004) SPSS Script For Simple Mediation

Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University http://www.comm.ohio-state.edu/ahayes/

INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION

Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two)

FAIRCHILD ET AL. (2009) VARIANCE IN Y ACCOUNTED FOR BY INDIRECT EFFECT: ,2189

********************************* NOTES ********************************** --- END MATRIX ---

Sumber: Perhitungan dengan SPSS tahun 2015

Hasil inderect effect and signature using normal distribution, pada kolom value sebesar 0,1071 dengan sig (two) 0,0008, karena taraf signifikansi <0,05, hal ini berarti H8 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh orientasi tujuan berprestasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada peserta didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2014/2015 melalui motivasi belajar sebagai variabel intervening diterima.

Pembahasan

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

(15)

pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi maka semakin tinggi prestasi belajar ekonomi peserta didik. Hal ini relevan dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner dalam Khairani (2014:26) yang menyatakan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh adanya interaksi yang terus menerus dengan lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, lingkungan yang mempengaruhi, yaitu pola asuh orang tua. Sejalan juga dengan teori Achievement motivation models McClelland (1961) dalam Khairani (2012:176) menjelaskan bahwa memprediksi perilaku dan kinerja berdasarkan kebutuhan seseorang untuk prestasi, kekuasaan afilisiasi. Kebutuhan disini berkaitan dengan orientasi tujuan berprestasi yang diinginkan oleh peserta didik.

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pola asuh orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar 35,7%. Hal ini menunjukkan semakin baik pola asuh orang tua akan berdampak terhadap meningkatnya prestasi belajar ekonomi pada peserta didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010:61) bahwa orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sugiharto (2007) yang menunjukkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar sebesar 8,5%. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu terbukti bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi peserta didik sehingga orang tua dianjurkan untuk memperbaiki pola asuhnya agar prestasi belajar peserta didik dapat meningkat.

Pengaruh Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

(16)

prestasi belajar ekonomi peserta didik, sehingga diharapkan setiap peserta didik memiliki orientasi tujuan berprestasi.

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar 23,6%. Hal ini menunjukkan semakin baik pola asuh orang tua akan berdampak pada semakin meningkatnya motivasi belajar pada peserta didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu. Hal ini relevan dengan pendapat Syah (2005:152) yang menjelaskan bahwa sifat orang tua terhadap anak, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan dalam keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik maupun dampak buruk terhadap kegiatan belajar anak. Sehingga diharapkan pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak merupakan pola asuh yang berdampak baik pada kegiatan belajar anak, yaitu dengan pola asuh yang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jewrell (200), Endarti (2012) , Hidayah (2012), yang membuktikan bahwa poa asuh orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Sehingga agar motivasi belajar peserta didik meninggkat maka pola asuh yang diberikan oleh orang tua harus baik, karena dengan pola asuh yang baik anak akan merasa diperhatikan, dengan perhatian yang baik dari orang tua maka semangat atau motivasinya akan meningkat.

Pengaruh Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Motivasi Belajar

(17)

Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar 27,9%. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar peserta didik maka prestasi belajar yang diperoleh juga semakin tinggi. Purwanto (2007:73) menjelaskan bahwa motivasi berfungsi sebagai dorongan untuk menggerakkan atau memacu peserta didik agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan. Sejalan dengan teori tersebut penelitian yang dilakukan oleh Inayah, Martono, Sawiji (2013), dan Yulianti (2014) membuktikan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Sehigga diharapkan peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk meningkatakan prestasi belajar ekonomi yang diperolehnya.

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua melalui Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pola asuh orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap pretasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar sebesar 6,6%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh orang tua akan berdampak pada semakin tingginya motivasi belajar, semakin tingginya motivasi belajar akan meningkatkan prestasi belajar ekonomi peserta didik kelas X IIS SMA Negeri 2 Cepu. Motivasi belajar menjadi mediasi parsial dalam pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi. Hal ini relevan dengan teori belajar konstruktivistikme dalam Rifa’i dan Anni (2011:137) bahwa pendidik tidak dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebaliknya peserta didik yang harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Berdasarkan teori belajar konstruktivistivisme ini menggabungkan antara dorongan dari individu dan juga dari luar yaitu pola asuh orang tua. Jadi secara tidak langsung pola asuh orang tua berdampak pada motivasi belajar dan motivasi belajar berdampak pada prestasi belajar ekonomi peserta didik. Pengaruh Orientasi Tujuan Berprestasi melalui Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

(18)

Kemudian Rifa’i dan Anni (2011:128) psikologi kognitif menjelaskan bahwa perilaku man manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Dengan pandangan beberapa ahli diatas sesuai dengan penelitian peneliti yang mengambil faktor motivasi belajar sebagai intervening dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi baik secara simultan maupun parsial. Kedua pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi berpengaruh terhadap motivasi belajar. Ketiga pola asuh orang tua dan orientasi tujuan berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi belajar peserta didik. Oleh karena itu saran yang dapat diberikan yaitu peserta didik hendaknya memperbaiki indikator penghargaan dan alasan kepuasan pada variabel orientasi tujuan berprestasi karena indikator tersebut memperoleh skor terkecil. Dapat ditempuh dengan cara memberikan pujian dan penghargaan kepada peserta didik yang berorintasi pada penguasaan atau nilai yang diperolehnya, dan untuk peserta didik yang memiliki orientasi tujuan kinerja dapat di berikan penghargaan dan pujian serta dapat didukung dengan memberikan materi atau bahan pembelajaran yang dapat menambah pengetahuannya. Memperbaiki indikator mempertahankan pendapatnya dalam variabel motivasi belajar sehingga dengan memperbaiki dan meningkatkan indikator tersebut diharapkan prestasi belajarnya dapat meningkat. Orang tua hendaknya memperbaiki pola asuh yang diberikan anak khususnya pada indikator komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, karena indikator ini memperoleh skor terendah. Komunikasi dua arah dapat dilakukan dengan cara orang tua selalu bertanya bagaimana kegiatan anak setiap harinya dan menanyakan kesulitan atau masalah belajar yang dihadapinya. Guru dan sekolah hendaknya mengarahkan peserta didik untuk memiliki orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

UCAPAN TERIMA KASIH

(19)

3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

4. Lyna Latifah, S.Pd., SE., M.Si., Dosen Pembimbing yang memberikan masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Apri Sukoco Kepala SMA Negeri 2 Cepu yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Bapak, Ibu Guru dan Peserta didik di SMA Negeri 2 Cepu yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Endarti, Aniek. 2014. “ Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Playen Gunung Kidul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta (21 Februari 2015: 11.32) Ifeoma , E. Obi dan Okeke Therese U. 2014. “Influence Of Parenting Styles on-In Scholl

Adolescents Achievement Goal Orientation and Academic Achievement”. Dalam Journal of Psychology Research. Volume 4 No. 5, 364-375

Hidayah, Siti Tsaniyatul. 2012. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Negeri Sindutan Temon Kulon Progo”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Yogyakarta

http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/rekapitulasi-data-kependudukan-per-propinsi-edisi-31-desember-2013 (29 Januari 2015, 20:14)

Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS

Rivers Jr., Jewrell. 2006. “The Relationship Between Parenting Style and Academic Achievement and the Mediating Influences of Motivation, Goal Orientation and Academic Self-Efficacy”. Disertations. Florida State University

Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media

Sardiman. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sawiji, Hery., Trisno Martono, dan Ridaul Inayah. 2013. “Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012”. Dalam Jurnal Insan Mandiri, Volume 1 No. 1. Hal 1-13 Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiharto. 2007. “Pengaruh Sifat Pola Asuh Orang Tua dan Cara Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi”. Semarang: UNNES

(20)

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Wahyuningtyas, Ika Vitasari. 2013. “Hubungan Orientasi Tujuan dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa. Dalam Educational Psychology Journal. ISSN 2252-634X

Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gambar

Tabel 2. Analisis Deskriptif Statistik Variabel Pola Asuh Orang Tua
Tabel 4. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar
Tabel 5. Hasil Regresi Model 1 Pola Asuh Orang Tua dan Orientasi Tujuan Berprestasi terhadap Motivasi Belajar
Tabel 8. Hasil Uji F a
+3

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Jaringan lunak dipisahkan dengan tulang menggunakan raspa Williger’s untuk mendapatkan batas bawah tulang mandibula diikuti dengan penempatan Obwegeser’s retractor yang

[r]

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu mengakses komputer yang menyediakan data sharing, pengujian dengan mengakses langsung no IPv6 yang digunakan, yaitu

Personal Beauty, Klinik Kecantikan, Klinik Kecantikan Personal Beauty, Klinik Kecantikan Jember, Klinik Kecantikan di Jember, Klinik Kecantikan di Kota Jember, Klinik Kecantikan

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

Bintoro, Leonardus Surodilogo, 2010, Analisis pengsruh lingkungsn kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sumber Sehat Semarang ( tidak diterbitkan),

activity of ceria-promoted Ni catalyst supported on powder alumina (96%) was quite close to the equilibrium CO conversion (99.6%) at the same temperature (250 ° C) and CO/S molar