KOVEN AN IN TERN AS ION AL TEN TAN G H AK S IPIL D AN POLITIK1
MU KAD IMAH N egara-n egara Pihak pada Kov en an ini,
M en im bang bahwa, sesuai den gan prin sip-prin sip yan g diproklam asikan pada Piagam Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, pen gakuan atas m artabat yan g m elekat pada dan hak-hak yan g
sam a bagi dan tidak bisa dipisahkan dari sem ua um at m an usia m erupakan lan dasan kebebasan,
keadilan dan perdam aian di dun ia,
M en im bang bahwa hak ini bersum ber dari m artabat yang m elekat pada m anusia,
M en im bang bahwa sesuai den gan Deklarasi Un iversal H ak-hak Asasi Man usia, cita-cita um at m an usia yan g bebas un tuk m en ikm ati kebebasan sipil dan politik, dan kebebasan dari rasa
takut dan kekuran gan han ya dapat dicapai apabila diciptakan kon disi dim an a setiap oran g dapat
m en ikm ati baik hak sipil dan politikn ya, m aupun hak ekon om i, sosial dan budayan ya,
M en im bang kewajiban Negara berdasarkan Piagam Perserikatan Ban gsa-Ban gsa un tuk m em ajukan pen ghorm atan secara un iversal dan pen taatan terhadap hak asasi dan kebebasan
m an usia,
M en y adari bahwa in dividu, yan g m em pun yai kewajiban terhadap in dividu lain n ya dan terhadap kom un itas yan g di dalam n ya ia term asuk, bertan ggun g jawab un tuk berusaha keras bagi
pem ajuan dan pentaatan hak yan g diakui dalam Koven an in i,
M eny etujui pasal-pasal berikut in i:
BAGIAN I Pasal 1
1. Sem ua ban gsa m em pun yai hak m en entukan n asib sen diri. Berdasarkan hak tersebut
m ereka bebas m enentukan status politik m ereka dan bebas berupaya m encapai
pem ban gun an ekon om i, sosial dan budayan ya.
2. Sem ua ban gsa, dem i tujuan m ereka sen diri, dapat secara bebas m en gelola kekayaan dan
sum ber daya alam m ereka tan pa m en guran gi kewajiban apapun yan g m un cul dari
kerjasam a ekon om i internasion al berdasarkan prin sip salin g m en gun tun gkan dan hukum
in tern asion al. Dalam hal apapun tidak dibenarkan untuk m eram pas hak-hak suatu
ban gsa atas sum ber-sum ber pen ghidupan n ya sen diri.
3. Negara-n egara Pihak Koven an in i, term asuk m ereka yan g bertan ggun g jawab atas
pen yelenggaraan Wilayah yan g Tidak Berpem erin tahan Sen diri atau Wilayah Perwalian ,
wajib m em ajukan perwujudan hak atas pen en tuan n asib sen diri, dan wajib m enghorm ati
hak tersebut sesuai den gan ketentuan-ketentuan dalam Piagam Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa.
BAGIAN II Pasal 2
1. Setiap Negara Pihak pada Koven an ini berjanji untuk m en ghorm ati dan m en jam in hak
yan g diakui dalam Koven an in i bagi sem ua in dividu yan g berada di dalam wilayahn ya
dan berada di bawah yurisdikasin ya, tan pa pem bedaan jen is apapun , seperti ras, warn a
kulit, jen is kelam in , bahasa, agam a, pan dan gan politik atau pan dan gan lain n ya, asal-usul
keban gsaan atau sosial, hak m ilik, status kelahiran atau status lain n ya.
2. Apabila belum diatur oleh keten tuan perun dan g-un dan gan atau kebijakan lain n ya, setiap
Negara Pihak pada Koven an in i berjan ji untuk m engam bil langkah-langkah yang
diperlukan , sesuai den gan proses kon stitusion alnya dan sesuai den gan keten tuan
Koven an ini, un tuk m en gam bil tin dakan legislatif atau tin dakan lain n ya yan g m un gkin
perlu bagi pelaksan aan hak yan g diakui dalam Koven an in i.
3. Setiap Negara Pihak pada Koven an in i berjan ji:
(a) m en jam in bahwa setiap oran g yan g hak atau kebebasan n ya sebagaim an a diakui
dalam Koven an in i dilan ggar, akan m em peroleh upaya pem ulihan yan g efektif,
walaupun pelan ggaran tersebut dilakukan oleh seseoran g yan g bertin dak dalam
kapasitas sebagai pejabat n egara;
(b) m en jam in agar setiap oran g yan g m en un tut upaya pem ulihan tersebut harus
diten tukan hakn ya oleh lem baga peradilan , adm in istratif atau legislatif yan g
berwen an g, atau oleh lem baga yan g berwen an g lain n ya, yan g diatur oleh sistem
keadaan darurat tersebut telah dium um kan secara resm i, Negara-negara Pihak pada
Koven an in i dapat m en gam bil upaya-upaya yan g m en yim pan g (derogate) dari kewajiban
m ereka berdasarkan Koven an in i, sejauh hal itu dituntut oleh situasi darurat tersebut,
den gan keten tuan bahwa upaya-upaya tersebut tidak bertentangan den gan kewajiban
diskrim in asi berdasarkan ras, warn a kulit, jen is kelam in , bahasa, agam a, dan asal-usul
sosial.
2. Pen yim pan gan terhadap Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8 (ayat 1 dan 2), Pasal 11, Pasal 15, Pasal
16 dan Pasal 18 tidak boleh dilakukan oleh keten tuan in i.
3. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i yan g m en ggun akan hak un tuk pen yim pan gan
harus segera m em beritahu Negara-n egara Pihak lain n ya dengan perantaraan Sekretaris
J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, ten tan g keten tuan yan g terhadapn ya dilakukan
pen yim pangan dan alasan yan g m endoron g dilakukan n ya penyim pan gan tersebut.
Pem beritahuan lebih lanjut harus dilakukan m elalui perantara yan g sam a, ten tan g
tan ggal diakhirin ya pen yim pan gan tersebut.
Pasal 5
1. Tidak ada satu ketentuan pun dalam Koven an in i yan g dapat ditafsirkan sebagai
m em berikan secara lan gsun g kepada suatu Negara, kelom pok atau perseorangan hak
un tuk m elakukan kegiatan atau tin dak apa pun yan g bertujuan un tuk m en ghan curkan
hak atau kebebasan yan g diakui dalam Koven an in i, atau un tuk m em batasi hak dan
kebebasan itu lebih besar daripada yan g diten tukan dalam Koven an in i.
2. Tidak boleh ada pem batasan atau pen guran gan terhadap hak asasi m an usia yan g
m en dasar yan g diakui atau yan g berlaku di Negara-n egara Pihak pada Koven an in i
m en urut hukum , kon ven si, peraturan atau kebiasaan , den gan alasan bahwa Koven an in i
tidak m en gakui hak-hak tersebut atau m en gakuin ya tetapi dalam tin gkatan yan g lebih
ren dah.
BAGIAN III Pasal 6
1. Setiap m an usia m em pun yai hak un tuk hidup yan g m elekat pada dirin ya. H ak in i harus
dilin dun gi oleh hukum . Tidak seoran g pun dapat diram pas hak hidupn ya secara
sewen an g-wen an g.
2. Di n egara-n egara yan g belum m en ghapuskan hukum an m ati, putusan hukum an m ati
han ya dapat dijatuhkan terhadap kejahatan yan g palin g berat sesuai den gan hukum yan g
berlaku pada saat dilakukan n ya kejahatan tersebut, dan tidak berten tan gan den gan
keten tuan Koven an in i dan Kon ven si ten tan g Pen cegahan dan Pen ghukum an Kejahatan
Gen osida. Hukum an in i han ya dapat dilaksan akan atas dasar putusan akhir yan g
dijatuhkan oleh pen gadilan yan g berwen an g.
3. Apabila peram pasan kehidupan m erupakan kejahatan Gen osida, disepakati bahwa tidak
ada hal-hal dalam Pasal in i yan g m em ben arkan Negara Peserta Koven an in i, un tuk
m en guran gi den gan cara apapun kewajiban yan g dibeban kan berdasarkan keten tuan
4. Siapapun yan g dijatuhi hukum m ati m em pun yai hak un tuk m en dapatkan pen gam pun an
atau kerin gan an hukum an . Am n esti, pen gam pun an atau pen guran gan hukum an m ati
dapat diberikan dalam sem ua kasus.
5. H ukum an m ati tidak dapat dijatuhkan atas kejahatan yang dilakukan oleh seseorang
dibawah usia delapan belas tahun , dan tidak dapat dilaksan akan pada perem puan yan g
ten gah m en gan dun g.
6. Tidak ada satupun dalam Pasal in i yan g dapat digun akan un tuk m en un da atau m en cegah
pen ghapusan hukum an m ati oleh Negara-n egara Pihak pada Koven an in i.
Pasal 7
Tidak seoran gpun dapat diken ai pen yiksaan , atau perlakuan atau hukum an lain yan g
kejam , tidak m an usiawi atau m eren dahkan m artabat. Khususn ya, tidak seoran gpun dapat
dijadikan obyek eksperim en m edis atau ilm iah tan pa persetujuan n ya.
Pasal 8
1. Tidak seoran g pun boleh diperbudak; perbudakan dan perdagan gan budak dalam segala
ben tukn ya dilaran g;
2. Tidak seorang pun boleh diperham bakan.
3. (a) Tidak seoran g pun boleh diwajibkan un tuk m elakukan kerja paksa atau kerja wajib;
(b) Ayat 3 (a) tidak boleh dian ggap sebagai m en ghalan gi, di negara yan g dapat
m en gen akan pem en jaraan den gan kerja berat sebagai hukum an atas suatu kejahatan ,
pelaksan aan kerja berat tersebut sesuai den gan dijatuhkan n ya hukum an dem ikian oleh
pen gadilan yan g berwen an g;
(c) Un tuk m aksud ayat in i, istilah "kerja paksa" atau “kerja wajib” m en cakup:
(i) setiap tugas yan g bersifat m iliter dan , di n egara-negara yan g m en gakui
adan ya keberatan berdasarkan keyakin an , setiap kewajiban n asion al yan g
diharuskan oleh hukum bagi oran g yan g m en yatakan keberatan atas dasar
keyakin an ;
(ii) Setiap tugas yan g ditun tut dalam keadaan darurat atau ben can a yan g
m en gan cam kehidupan atau kesejahteraan kom un itas;
(iii) Setiap pekerjaan atau tugas yan g m erupakan bagian dari kewajiban um um
warga n egara.
Pasal 9
1. Setiap oran g berhak atas kem erdekaan dan keam an an pribadi. Tidak seoran g pun dapat
ditan gkap atau ditahan secara sewen an g-wen an g. Tidak seoran g pun dapat diram pas
kebebasan n ya kecuali berdasarkan alasan -alasan yan g sah, dan sesuai den gan prosedur
2. Siapa pun yan g ditan gkap harus diberitahu, pada saat pen an gkapan , alasan -alasan
pen an gkapann ya, dan harus segera diberitahu m en gen ai tuduhan yan g diken akan
padan ya.
3. Siapa pun yan g ditan gkap atau ditahan berdasarkan tuduhan pidan a harus segera dibawa
ke hadapan hakim atau pejabat lain yan g diberi kewenangan oleh hukum untuk
m elaksan akan kekuasaan peradilan , dan berhak un tuk diadili dalam jan gka waktu yan g
wajar, atau dibebaskan . Seharusn ya bukan m erupakan keten tuan um um bahwa oran g
yan g m en un ggu pem eriksaan pen gadilan harus ditahan , tetapi pem bebasan dapat
dilakukan den gan syarat jam in an un tuk hadir pada waktu pem eriksaan pen gadilan , pada
tahap lain dari proses peradilan , dan , apabila dibutuhkan , pada pelaksan aan putusan
pen gadilan .
4. Siapa pun yan g diram pas kem erdekaann ya den gan cara pen an gkapan atau penahan an ,
m em pun yai hak un tuk disidangkan di depan pen gadilan , agar pen gadilan tan pa
m en un da-n un da dapat m en en tukan keabsahan pen an gkapann ya, dan m em erin tahkan
pem bebasann ya apabila pen ahan an tersebut tidak sah m en urut hukum .
5. Setiap oran g yan g telah m en jadi korban pen an gkapan atau pen ahan an yang tidak sah
berhak m en dapat gan ti rugi yan g harus dilaksan akan .
Pasal 10
1. Setiap oran g yan g diram pas kem erdekaan n ya wajib diperlakukan secara m anusiawi dan
den gan m en ghorm ati m artabat yan g m elekat pada diri m an usia tersebut.
2. (a) Terdakwa, kecuali dalam keadaan khusus, harus dipisahkan dari oran g yan g telah
din yatakan bersalah dan harus diperlakukan secara berbeda, sesuai den gan statusn ya
sebagai oran g yan g m asih harus diten tukan bersalah atau tidakn ya;
(b) Terdakwa yan g belum dewasa harus dipisahkan dari oran g dewasa dan harus secepat
m un gkin diajukan ke pen gadilan .
3. Sistem pen jara harus m en cakup pem bin aan terhadap n arapidan a, yan g tujuan utam an ya
adalah perbaikan dan rehabilitasi sosial n arapidan a. Pelan ggar hukum yan g belum
dewasa harus dipisahkan dari oran g dewasa dan diberikan perlakuan sesuai den gan usia
dan status hukum n ya.
Pasal 11
Tidak seoran g pun dapat dipen jarakan sem ata-m ata atas dasar ketidak-m am puan n ya
m em en uhi kewajiban kon traktualn ya.
Pasal 12
1. Setiap oran g yan g secara sah berada di dalam wilayah suatu Negara, berhak atas
tersebut.
2. Setiap oran g bebas un tuk m en in ggalkan n egara m ana pun , term asuk n egaran ya sen diri.
3. H ak tersebut di atas tidak boleh diken ai pem batasan apapun , kecuali jika diten tukan oleh
hukum , yan g perlu un tuk m elin dun gi keam an an n asion al, ketertiban um um , kesehatan
um um , atau m oral, atau hak dan kebebasan oran g lain , dan kon sisten den gan hak lain n ya
yan g diakui dalam Koven an in i.
4. Tidak seoran g pun boleh secara sewen an g-wen an g dicabut hakn ya un tuk m asuk ke
n egaran ya sen diri.
Pasal 13
Oran g asin g yan g berada secara sah di wilayah Negara Pihak pada Koven an in i dapat
diusir dari Negara tersebut han ya m en urut keputusan yan g dikeluarkan berdasarkan hukum dan ,
kecuali ada alasan -alasan kuat sehubun gan den gan keam an an n asion al, ia harus diberi
kesem patan m en gajukan keberatan terhadap pen gusiran dirin ya, dan m em in ta agar kasusn ya
ditin jau kem bali dan diwakili un tuk keperluan ini, oleh pihak yan g berwen an g atau oran g-oran g
yan g secara khusus ditun juk oleh pihak yan g berwen an g.
Pasal 14
1. Sem ua oran g m em pun yai kedudukan yan g setara di depan pen gadilan dan badan
peradilan . Dalam m en en tukan tuduhan pidan a terhadap dirin ya, atau dalam
m en en tukan segala hak dan kewajiban n ya dalam suatu gugatan , setiap oran g berhak atas
pem eriksaan yan g adil dan terbuka oleh pen gadilan yan g berwen an g, m an diri dan tidak
berpihak dan dibentuk m enurut hukum . Pers dan m asyarakat dapat dilaran g m en gikuti
seluruh atau sebagian sidan g den gan alasan m oral, ketertiban um um atau keam an an
n asion al dalam suatu m asyarakat yan g dem okratis, atau bilam an a perlu, dem i
kepen tin gan kehidupan pribadi pihak yan g bersan gkutan , atau sejauh diperlukan
m en urut pen gadilan dalam keadaan khusus, di m an a publikasi justru dian ggap akan
m erugikan kepen tin gan keadilan itu sen diri; akan tetapi apa pun yan g diputuskan dalam
suatu perkara pidan a atau perdata harus dium um kan , kecuali bilam an a kepen tin gan
an ak-an ak di bawah um ur m en en tukan sebalikn ya, atau bilam an a persidan gan tersebut
m en gen ai perselisihan perkawin an atau perwalian an ak-an ak.
2. Setiap oran g yan g dituduh m elakukan tin dak pidan a berhak dian ggap tidak bersalah
sam pai kesalahan n ya dibuktikan m en urut hukum .
3. Dalam m enen tukan tin dak pidan a yang dituduhkan , setiap oran g berhak atas jam in an
m in im um berikut, dalam persam aan yan g pen uh:
(a) un tuk segera diberitahu secara terperin ci dalam bahasa yan g ia m en gerti, ten tan g
sifat dan alasan tuduhan yan g diken akan terhadapn ya;
pem belaan dan berkom unikasi den gan pen gacara yan g dipilihn ya sen diri;
(c) un tuk diadili tan pa penundaan yan g tidak sem estin ya;
(d) un tuk diadili den gan kehadiran n ya, dan un tuk m em bela dirin ya secara sendiri
atau m elalui pem bela yan g dipilihn ya sen diri; un tuk diberitahu ten tan g hakn ya
atas ban tuan hukum apabila ia tidak m em pun yai pem bela, dan un tuk
m en dapatkan ban tuan hukum jika kepen tin gan keadilan m en ghen daki dem ikian ,
dan tan pa pem bayaran darin ya apabila ia tidak m em iliki cukup saran a un tuk
m em bayarn ya;
(e) un tuk m em eriksa, atau m em in ta diperiksan ya, saksi-saksi yan g
m em beratkan n ya, dan m em in ta dihadirkan n ya dan diperiksan ya saksi-saksi
yan g m erin gan kan n ya, den gan syarat-syarat yan g sam a seperti saksi-saksi yan g
m em beratkan n ya;
(f) un tuk m en dapatkan ban tuan penerjem ah secara cum a-cum a apabila ia tidak
m en gerti atau tidak bisa berbicara dalam bahasa yan g digun akan di pen gadilan;
(g) untuk tidak dipaksa agar m em berikan kesaksian yan g m em beratkan dirin ya, atau
dipaksa m en gakui kesalahan n ya.
4. Dalam hal an ak yan g belum dewasa, prosedur yan g dipakai harus m em pertim ban gkan
usia dan kelayakan bagi pem ajuan rehabilitasin ya.
5. Setiap oran g yan g dijatuhi hukum an pidan a berhak atas pen in jauan kem bali terhadap
keputusan atau hukum an n ya oleh pen gadilan yan g lebih tin ggi, sesuai den gan hukum .
6. Apabila seseoran g telah dijatuhi hukum an atas tin dak pidan a den gan keputusan yan g
bersifat fin al dan , apabila dalam proses selan jutn ya tern yata diputuskan sebalikn ya atau
diam pun i berdasarkan bukti-bukti baru yan g secara m eyakin kan telah m em perlihatkan
adan ya kesalahan dalam pen egakan keadilan , orang yan g telah m enderita hukum an
sebagai akibat putusan tersebut akan diberi kom pensasi sesuai dengan hukum , kecuali
jika dibuktikan bahwa tidak terun gkapn ya fakta yan g tidak diketahui sebelum n ya, baik
seluruhn ya m aupun sebagian , adalah kesalahan n ya sen diri.
7. Tidak seoran gpun dapat diadili atau dihukum kem bali un tuk tin dak pidan a di m an a ia
telah dihukum atau dibebaskan , sesuai den gan hukum dan hukum acara pidan a di
m asin g-m asin g n egara.
Pasal 15
1. Tidak seoran gpun dapat din yatakan bersalah atas suatu tin dak pidan a karen a m elakukan
atau tidak m elakukan sesuatu yan g bukan m erupakan tin dak pidan a berdasarkan hukum
n asion al m aupun in tern asion al pada saat tin dakan tersebut dilakukan . Dem ikian pula
tidak dapat dijatuhkan hukum an yan g lebih berat daripada hukum an yan g berlaku pada
saat tin dak pidan a dilakukan . Apabila setelah dilakukan n ya tin dak pidan a ketentuan
kerin gan an tersebut.
2. Tidak ada sesuatu pun dalam Pasal in i yan g dapat m erugikan persidan gan dan
pen ghukum an terhadap setiap oran g atas tin dakan yan g dilakukan atau yan g tidak
dilakukan , yan g pada saat dilakukan n ya, adalah suatu tin dak pidan a sesuai den gan
prin sip hukum yan g diakui oleh m asyarakat in tern asion al.
Pasal 16
Setiap oran g berhak un tuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum di m an a pun ia
berada.
Pasal 17
1. Tidak seoran g pun yan g dapat secara sewen an g-wen an g atau secara tidak sah dicam puri
m asalah pribadi, keluarga, rum ah atau korespon den sin ya, atau secara tidak sah diseran g
kehorm atan dan n am a baikn ya.
2. Setiap oran g berhak atas perlin dun gan hukum terhadap cam pur tan gan atau seran gan
tersebut.
Pasal 18
1. Setiap oran g berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakin an dan beragam a. H ak in i
m en cakup kebebasan un tuk m en gan ut atau m en erim a suatu agam a atau kepercayaan
atas pilihan nya sen diri, dan kebebasan , baik secara in dividu m aupun bersam a-sam a
den gan oran g lain , dan baik di tem pat um um atau tertutup, un tuk m en jalan kan agam a
atau kepercayaan n ya dalam kegiatan ibadah, ketaatan , pen gam alan dan pen gajaran .
2. Tidak seoran g pun boleh dipaksa sehin gga m en ggan ggu kebebasan n ya un tuk m en gan ut
atau m en erim a suatu agam a atau kepercayaan n ya sesuai den gan pilihan n ya.
3. Kebebasan un tuk m en jalan kan agam a atau kepercayaan seseoran g han ya dapat dibatasi
oleh keten tuan hukum , yan g diperlukan un tuk m elin dun gi keam an an , ketertiban ,
kesehatan atau m oral m asyarakat atau hak dan kebebasan m en dasar oran g lain .
4. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i berjan ji un tuk m en ghorm ati kebebasan orang tua
dan , jika ada, wali yan g sah, un tuk m em astikan bahwa pen didikan agam a dan m oral bagi
an ak-an ak m ereka sesuai den gan keyakin an m ereka sen diri.
Pasal 19
1. Setiap oran g berhak un tuk m em pun yai pen dapat tan pa digan ggu.
2. Setiap oran g berhak atas kebebasan un tuk m en yatakan pen dapat; hak in i term asuk
kebebasan un tuk m en cari, m en erim a dan m em berikan in form asi dan ide apapun , tan pa
m em perhatikan m edian ya, baik secara lisan , tertulis atau dalam ben tuk cetakan , dalam
3. Pelaksan aan hak yan g diatur dalam ayat 2 Pasal in i m en im bulkan kewajiban dan
tan ggun g jawab khusus. Oleh karen a itu hak tersebut dapat diken ai pem batasan tertentu,
n am un pem batasan tersebut han ya diperbolehkan apabila diatur m en urut hukum dan
dibutuhkan un tuk:
(a) m en ghorm ati hak atau n am a baik oran g lain ;
(b) m elin dun gi keam an an n asion al atau ketertiban um um atau kesehatan atau m oral
m asyarakat.
Pasal 20
1. Propagan da apapun un tuk berperan g harus dilaran g oleh hukum .
2. Segala tin dakan yan g m en gan jurkan keben cian atas dasar keban gsaan , ras atau agam a
yan g m erupakan hasutan un tuk m elakukan diskrim in asi, perm usuhan atau kekerasan
harus dilarang oleh hukum .
Pasal 21
H ak un tuk berkum pul secara dam ai harus diakui. Tidak ada suatu pem batasan dapat
diken akan pada pelaksan aan hak tersebut kecuali jika hal tersebut dilakukan berdasarkan
hukum , dan diperlukan dalam m asyarakat yan g dem okratis un tuk kepen tin gan keam an an
n asion al dan keselam atan publik, ketertiban um um , perlin dun gan terhadap kesehatan atau m oral
m asyarakat, atau perlin dun gan terhadap hak dan kebebasan oran g lain .
Pasal 22
1. Setiap oran g berhak atas kebebasan un tuk berserikat den gan oran g lain , term asuk hak
un tuk m em ben tuk dan bergabun g den gan serikat buruh un tuk m elin dun gi
kepen tin gan nya.
2. Tidak satu pun pem batasan dapat dikenakan pada pelaksanaan hak ini, kecuali jika hal
tersebut dilakukan berdasarkan hukum , dan diperlukan dalam m asyarakat yan g
dem okratis un tuk kepentin gan keam anan n asion al dan keselam atan publik, ketertiban
um um , perlin dun gan terhadap kesehatan atau m oral m asyarakat, atau perlin dun gan
terhadap hak dan kebebasan oran g lain . Pasal in i tidak boleh m en cegah pelaksan aan
pem batasan yan g sah bagi an ggota an gkatan bersenjata dan polisi dalam m elaksan akan
hak in i.
3. Tidak ada satu hal pun dalam pasal in i yan g m em beri wewen an g pada Negara-n egara
Pihak pada Kon ven si Organ isasi Buruh In ternasion al 1948 m en gen ai Kebebasan
Berserikat dan Perlin dun gan atas H ak Berserikat un tuk m engam bil tin dakan legislatif
yan g dapat m en guran gi, atau m em berlakukan hukum sedem ikian rupa sehin gga
m en guran gi, jam in an yan g diberikan dalam Koven si tersebut.
1. Keluarga adalah un it kelom pok sosial yan g alam iah dan dasar dan berhak atas
perlin dun gan oleh m asyarakat dan Negara.
2. H ak laki-laki dan perem puan pada usia perkawinan untuk m enikah dan m em bentuk
keluarga harus diakui.
3. Tidak ada sebuah perkawin an pun dapat dilakukan tan pa persetujuan yan g bebas dan
penuh dari para pihak yan g hendak m enikah.
4. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i akan m en gam bil lan gkah-lan gkah yan g
diperlukan un tuk m enjam in kesetaraan hak dan tan ggun g jawab suam i dan istri
m engenai perkawin an , selam a m asa perkawinan dan pada saat perkawin an berakhir.
Ketika perkawin an berakhir, harus dibuat keten tuan yan g diperlukan un tuk m elin dun gi
an ak-an ak.
Pasal 24
1. Setiap an ak, tan pa diskrim in asi yan g berken aan den gan ras, warn a kulit, jen is kelam in ,
bahasa, agam a, asal-usul keban gsaan atau sosial, harta ben da atau kelahiran , berhak
atas upaya-upaya perlin dun gan sebagaim an a yan g dibutuhkan oleh statusn ya sebagai
an ak di bawah um ur, oleh keluarga, m asyarakat dan Negara.
2. Setiap an ak harus didaftarkan segera setelah lahir dan harus m em pun yai n am a.
3. Setiap an ak berhak m em peroleh kewargan egaraan .
Pasal 25
Setiap warga n egara m em pun yai hak dan kesem patan , tan pa pem bedaan sebagaim an a
dim aksud dalam Pasal 2 dan tan pa pem batasan yan g tidak wajar, un tuk:
(a) ikut serta dalam pen yelen ggaraan pem erin tahan , baik secara langsun g ataupun m elalui
perwakilan yan g dipilih secara bebas;
(b) m em ilih dan dipilih pada pem ilihan um um berkala yan g jujur, den gan hak pilih yan g
un iversal dan sederajat, dan dilakukan den gan pem un gutan suara yan g rahasia yan g
m enjam in kebebasan para pem ilih m en yatakan kein gin an n ya;
(c) m en dapatkan akses, berdasarkan persyaratan yan g sam a secara um um , pada din as
pem erintahan di negaran ya.
Pasal 26
Sem ua oran g berkedudukan sam a di depan hukum dan berhak, tan pa diskrim in asi
apapun , atas perlin dun gan hukum yan g sam a. Dalam hal in i hukum harus m elaran g diskrim in asi
apapun , dan m en jam in perlin dun gan yan g sam a dan efektif bagi sem ua oran g terhadap
diskrim in asi atas dasar apapun seperti ras, warn a kulit, jen is kelam in , bahasa, agam a, politik atau
Pasal 27
Di Negara-n egara di m an a terdapat golon gan m in oritas berdasarkan etn is, agam a atau
bahasa, oran g-oran g yan g tergabun g dalam kelom pok-kelom pok m in oritas tersebut tidak dapat
diin gkari hakn ya, dalam kom un itas bersam a an ggota lain dari kelom pok m ereka, un tuk
m en ikm ati budaya m ereka sen diri, un tuk m en jalan kan dan m en gam alkan agam a m ereka sen diri,
atau untuk m en ggun akan bahasa m ereka sen diri.
BAGIAN IV Pasal 28
1. H arus diben tuk Kom ite Hak Asasi Man usia (dalam Koven an in i selan jutn ya akan disebut
sebagai Kom ite). Kom ite akan terdiri dari delapan belas an ggota dan akan m elaksan akan
fun gsi-fun gsi yan g diatur di bawah in i.
2. Kom ite terdiri dari warga n egara dari Negara-n egara Pihak pada Koven an in i yan g
m erupakan oran g-oran g yan g berm oral tin ggi dan diakui kom peten sin ya di bidan g hak
asasi m anusia, dan pertim bangan akan diberikan bagi m anfaat partisipasi sejum lah
oran g yan g m em iliki pen galam an di bidan g hukum .
3. An ggota-an ggota Kom ite akan dipilih dan m enjalan kan tugas dalam kapasitas pribadi
m ereka.
Pasal 29
1. An ggota-an ggota Kom ite dipilih m elalui pem un gutan suara yan g rahasia dari daftar
oran g-oran g yan g m em pun yai kualifikasi yan g diten tukan dalam Pasal 28 , dan
dicalon kan un tuk tujuan itu oleh Negara-n egara Pihak pada Koven an in i.
2. Setiap Negara Pihak pada Koven an in i dapat m en calon kan tidak lebih dari dua oran g.
Oran g-oran g tersebut harus m erupakan warga n egara dari Negara yan g m en calon kan .
3. Seseoran g dapat dicalon kan kem bali.
Pasal 30
1. Pem ilihan awal diselen ggarakan tidak lebih lam bat dari en am bulan setelah tan ggal
berlakun ya Koven an in i.
2. Paling tidak em pat bulan sebelum tan ggal setiap pem ilihan Kom ite, selain dari pem ilihan
un tuk m en gisi kekoson gan yan g diatur dalam Pasal 34, Sekretaris J en deral Perserikatan
Ban gsa-Ban gsa akan m em buat un dan gan tertulis bagi Negara-n egara Pihak pada
Koven an in i un tuk m en yam paikan calon m ereka sebagai an ggota Kom ite, dalam jan gka
waktu tiga bulan .
3. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa akan m en yiapkan daftar n am a sem ua
oran g yan g dicalon kan berdasarkan abjad, den gan m en yebutkan Negara Pihak yan g
pada Koven an in i tidak kuran g dari satu bulan sebelum tan ggal pem ilihan .
4. Pem ilihan anggota Kom ite akan diselen ggarakan pada sidan g Negara-n egara Pihak pada
Koven an in i, yan g diadakan Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa di Markas
Besar Perserikatan Ban gsa-Ban gsa. Pada persidan gan tersebut, di m an a palin g tidak dua
pertiga dari Negara-Negara yang m enjadi Pihak pada Koven an in i harus hadir untuk
m en capai kuorum , oran g yan g dipilih un tuk m en jadi an ggota Kom ite haruslah calon yan g
m en dapatkan jum lah suara terban yak dan m ayoritas m utlak dari suara dari perwakilan
Negara-n egara Pihak yan g hadir dan m elakukan pem un gutan suara.
Pasal 31
1. Kom ite tidak boleh beran ggotakan lebih dari satu warga n egara dari Negara yan g sam a.
2. Pada pem ilihan Kom ite, harus dipertim ban gkan pem bagian geografis yan g m erata dalam
kean ggotaan n ya dan perwakilan dari berbagai bentuk peradaban dan sistem hukum yan g
utam a.
Pasal 32
1. An ggota Kom ite akan dipilih un tuk jan gka waktu em pat tahun . Mereka dapat dipilih
kem bali apabila dicalon kan kem bali. Nam un m asa jabatan un tuk sem bilan an ggota pada
pem ilihan pertam a akan berakhir setelah dua tahun ; segera setelah pem ilihan pertam a,
n am a kesem bilan an ggota akan dipilih m elalui un dian oleh Ketua Persidan gan
sebagaim an a dim aksud dalam Pasal 30 ayat 4.
2. Pem ilihan setelah berakhirn ya m asa jabatan akan diselen ggarakan sesuai den gan
Pasal-pasal sebelum n ya pada bagian Koven an in i
Pasal 33
1. Apabila berdasarkan pen dapat bulat dari para an ggota seoran g an ggota Kom ite telah
berhen ti m elaksan akan fun gsin ya berdasarkan suatu sebab yan g lain dari ketidakhadiran
yan g bersifat sem en tara, Ketua Kom ite akan m em beritahukan n ya pada Sekretaris
J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, yan g kem udian akan m en yatakan bahwa jabatan
an ggota tersebut koson g.
2. Apabila an ggota Kom ite m en in ggal atau m en gun durkan diri, Ketua Kom ite harus segera
m em beritahu Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, yan g kem udian harus
m en yatakan bahwa jabatan tersebut koson g pada tanggal m en in ggaln ya atau pada
tan ggal pen gun duran diri berlaku efektif.
Pasal 34
1. Apabila kekoson gan jabatan telah din yatakan sesuai den gan Pasal 33, dan apabila m asa
din yatakan adan ya kekoson gan tersebut, Sekretaris J en deral Perserikatan
Bangsa-Ban gsa akan m em beritahu setiap Negara Pihak pada Koven an in i, yan g dalam jan gka
waktu dua bulan dapat m en yam paikan calon sesuai den gan Pasal 29 un tuk m en gisi
kekoson gan tersebut.
2. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa akan m enyiapkan daftar m enurut abjad
yan g m em uat n am a oran g-oran g yan g dicalon kan , dan akan m en yam paikan n ya kepada
Negara-n egara Pihak pada Koven an in i. Pem ilihan un tuk m en gisi kekoson gan akan
dilaksan akan sesuai den gan keten tuan-ketentuan yan g relevan dalam bagian Koven an
in i.
3. An ggota Kom ite yan g dipilih un tuk m en gisi kekoson gan yan g telah din yatakan sesuai
den gan Pasal 33, akan m en jabat selam a sisa waktu jabatan an ggota yan g telah
m en goson gkan kursi pada Kom ite berdasarkan keten tuan dalam Pasal tersebut.
Pasal 35
Para an ggota Kom ite, den gan persetujuan dari Majelis Um um Perserikatan
Bangsa-Bangsa, akan m enerim a honorarium dari sum ber-sum ber Perserikatan Ban gsa-Ban gsa
berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan -keten tuan yan g diputuskan oleh Majelis Um um den gan
m em perhatikan tan ggun g jawab yan g pen tin g dari Kom ite.
Pasal 36
Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa akan m en yediakan staf dan fasilitas
yan g dibutuhkan agar Kom ite dapat m elaksan akan fun gsin ya secara efektif berdasarkan Koven an
in i.
Pasal 37
1. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa akan m en yelen ggarakan persidan gan
awal Kom ite di Markas Besar Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
2. Setelah persidan gan awaln ya, Kom ite akan m en gadakan pertem uan pada waktu-waktu
yan g ditentukan dalam peraturan tata kerjan ya.
3. Kom ite biasan ya akan m en gadakan pertem uan di Markas Besar Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa atau di Kan tor Perserikatan gsa-Ban gsa-gsa-Ban gsa di J en ewa.
Pasal 38
Setiap an ggota Kom ite, sebelum m em ulai tugasn ya, wajib berjan ji den gan sun
gguh-sun gguh dalam kom ite terbuka bahwa ia akan m elaksan akan tugasn ya tan pa berpihak dan secara
Pasal 39
1. Kom ite akan m em ilih pejabat-pejabatn ya un tuk jangka waktu dua tahun . Mereka dapat
dipilih kem bali.
2. Kom ite akan m em buat aturan tata kerjan ya sen diri, akan tetapi aturan ini harus
m en en tukan bahwa, an tara lain :
(a) Dua belas an ggotan ya m erupakan kuorum ;
(b) Keputusan -keputusan Kom ite akan diam bil berdasarkan suara m ayoritas an ggota
yan g hadir.
Pasal 40
1. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i berjan ji un tuk m en yam paikan laporan ten tan g
lan gkah-lan gkah yan g telah diam bil un tuk m ewujudkan hak-hak yan g diakui disin i,
beserta kem ajuan yan g telah dicapai dalam pen ikm atan hak-hak tersebut:
(a) Dalam jan gka waktu satu tahun sejak berlakun ya Koven an in i un tuk Negara Pihak
yan g bersan gkutan ;
(b) Setelah itu, kapan saja Kom ite m em in tan ya.
2. Sem ua laporan harus disam paikan kepada Sekretaris J en deral Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa yan g akan m en eruskan n ya kepada Kom ite un tuk dibahas. Laporan harus
m en un jukkan faktor-faktor dan kesulitan -kesulitan , apabila ada, yan g m em pen garuhi
pen erapan Koven an ini.
3. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, setelah berkon sultasi den gan Kom ite,
dapat m en eruskan ke badan -badan khusus bagian terten tu dari salin an laporan yan g
dian ggap m asuk dalam kewen an gan badan khusus tersebut.
4. Kom ite akan m em pelajari laporan -laporan yan g disam paikan oleh Negara-n egara Pihak
pada Koven an in i. Kom ite akan m en eruskan laporan -laporan n ya, beserta kom en tar
um um apabila dipan dan g perlu, kepada Negara Pihak. Kom ite dapat juga m enyam paikan
kom entar-kom entar tersebut bersam a dengan salin an laporan -laporan yang diterim a
Kom ite dari Negara-n egara Pihak pada Koven an in i, kepada Dewan Ekon om i dan Sosial.
5. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i dapat m en yam paikan pada Kom ite pen gam atan
terhadap kom en tar apapun yan g dibuat sesuai den gan ayat 4 dari Pasal in i.
Pasal 41
1. Suatu Negara Pihak pada Koven an in i sewaktu-waktu dapat m en yatakan , berdasarkan
Pasal in i, bahwa ia m en gakui kom peten si Kom ite un tuk m en erim a dan m em bahas
kom un ikasi yan g berhubun gan dengan Negara Pihak yan g m en yatakan bahwa Negara
Pihak lainn ya tidak m em en uhi kewajibann ya berdasarkan Koven an in i. Kom un ikasi
berdasarkan Pasal in i han ya dapat diterim a dan dibahas apabila disam paikan oleh
Tidak satupun kom un ikasi akan diterim a oleh Kom ite, apabila hal tersebut berhubun gan
den gan Negara Pihak yan g belum m em buat pernyataan tersebut. Kom unikasi yang
diterim a berdasarkan Pasal in i akan ditan gan i sesuai den gan prosedur sebagai berikut:
(a) Apabila Negara Pihak Koven an in i m en gan ggap bahwa Negara Pihak lain tidak
m em berlakukan keten tuan -keten tuan Koven an in i, secara tertulis ia dapat
m en gajukan m asalah tersebut un tuk diperhatikan Negara Pihak yan g bersan gkutan .
Dalam jan gka waktu tiga bulan setelah diterim an ya kom un ikasi, Negara yan g
m en erim a harus m en yam paikan pen jelasan atau pern yataan tertulis lain n ya kepada
Negara pen girim ten tan g perm asalahan yan g harus m en cakup, sepan jang
dim un gkin kan dan sesuai, rujukan prosedur dom estik dan langkah pen yelesaian
yan g telah diam bil, yan g sedan g berjalan atau yan g telah tersedia sehubun gan
den gan m asalah tersebut.
(b) Apabila m asalah tersebut tidak dapat diselesaikan secara m em uaskan oleh kedua
Negara Pihak yan g berkepen tin gan , dalam jan gka waktu en am bulan setelah Negara
pen erim a m en erim a kom un ikasi awal, m asin g-m asin g Negara m em pun yai hak un tuk
m en gajukan m asalah tersebut kepada Kom ite, m elalui pem beritahuan kepada
Kom ite dan Negara Pihak lain n ya.
(c) Kom ite han ya akan m en an gan i m asalah yan g diajukan kepadan ya setelah ia
m em astikan bahwa sem ua pen yelesaian dom estik yan g ada telah ditem puh, dan
digun akan sesuai den gan prin sip-prin sip yan g diakui oleh hukum in tern asion al.
Keten tuan in i tidak berlaku apabila pelaksan aan upaya pen yelesaian telah
diperpan jan g secara tidak wajar.
(d) Kom ite akan m en yelen ggarakan sidan g tertutup ketika m em eriksa kom un
ikasi-kom un ikasi berdasarkan Pasal in i.
(e) Den gan m engin gat ketentuan pada sub ayat (c), Kom ite akan m en yediakan jasa-jasa
baikn ya pada Negara Pihak yan g bersan gkutan , den gan m aksud agar ada
pen yelesaian yan g baik tentang m asalah tersebut, berdasarkan pen ghorm atan
terhadap hak asasi m an usia dan kebebasan dasar sebagaim an a diakui pada Koven an
in i.
(f) Dalam m asalah-m asalah yang diajukan padanya, Kom ite dapat m em anggil Negara
Pihak yan g bersan gkutan , sebagaim an a dim aksud dalam sub ayat (b), un tuk
m em berikan in form asi yan g relevan .
(g) Negara Pihak yan g bersan gkutan , sebagaim an a dim aksud dalam sub ayat (b), berhak
un tuk diwakili apabila m asalahn ya dibahas di Kom ite dan m em buat pem belaan
secara lisan dan / atau tertulis.
(h) Kom ite dalam jan gka waktu dua belas bulan setelah tan ggal diterim an ya
pem beritahuan berdasarkan sub ayat (b) akan m en yam paikan laporan :
tercapai, Kom ite akan m em batasi laporan pada pernyataan sin gkat ten tan g fakta dan
pen yelesaian yan g telah dicapai.
(j) Apabila pen yelesaian dalam jan gka waktu yan g diten tukan oleh sub ayat (e) tidak
tercapai, Kom ite akan m em batasi laporan n ya pada pern yataan singkat tentan g fakta;
pem belaan secara tertulis dan tran skrip dari pem belaan lisan yan g dibuat oleh
Negara Pihak yan g bersan gkutan akan dilam pirkan pada laporan tersebut.
Dalam segala m asalah, laporan harus dikom un ikasikan kepada Negara-n egara Pihak
yan g berkepen tin gan .
2. Keten tuan pada pasal in i akan berlaku pada saat sepuluh Negara Pihak pada Koven an in i
telah m em buat deklarasi berdasarkan ayat 1 dari Pasal in i. Pern yataan tersebut akan
diserahkan oleh Negara Pihak un tuk disim pan Sekretaris J en deral Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa, yan g akan m en eruskan salin an n ya kepada Negara-n egara Pihak lain n ya.
Pern yataan dapat ditarik setiap waktu den gan m em beritahukan Sekretaris J en deral.
Pen arikan tersebut tidak akan m em pen garuhi pem bahasan terhadap m asalah yan g
m en jadi isu kom un ikasi yan g telah disam paikan berdasarkan Pasal in i; tidak ada
kom unikasi lan jutan dari Negara Pihak yan g dapat diterim a setelah pem beritahuan
pen arikan pern yataan diterim a oleh Sekretaris J en deral, kecuali jika Negara Pihak yan g
bersan gkutan telah m em buat pern yataan baru.
Pasal 42
1. (a) Apabila sebuah m asalah yan g diajukan kepada Kom ite sesuai den gan Pasal 41 tidak
m en dapat pen yelesaian yan g dirasa m em uaskan oleh Negara-n egara Pihak yan g
berkepen tin gan , Kom ite den gan persetujuan terlebih dahulu dari Negara-negara Pihak
yan g berkepen tin gan dapat m en un juk Kom isi Pen dam ai ad hoc (selan jutn ya disebut
sebagai Kom isi). J asa-jasa baik Kom isi akan disediakan bagi Negara-n egara Pihak yan g
berkepen tin gan den gan m aksud m en capai pen yelesaian yan g bersabahat dalam m asalah
tersebut berdasarkan penghorm atan terhadap Koven an in i.
(b) Kom isi terdiri dari lim a oran g yan g dapat diterim a oleh Negara-negara Pihak yan g
berkepen tin gan . Apabila n egara-n egara Pihak gagal un tuk m en capai persetujuan dalam
jan gka waktu tiga bulan un tuk seleuurh atau sebagian kom posisi Kom isi, para an ggota
Kom isi yan g gagal dipilih m elalui kesepakatan , akan dipilih den gan m en ggun akan
pem un gutan suara yan g rahasia oleh dua pertiga m ayoritas suara dari an ggota Kom ite.
2. Para an ggota Kom isi akan bekerja berdasarkan kapasitas pribadin ya. Mereka tidak boleh
m erupakan warga n egara dari Negara-n egara Pihak yan g berkepen tin gan atau dari
Negara yan g bukan Pihak pada Koven an in i, atau Negara Pihak yan g belum m em buat
pern yataan berdasarkan Pasal 41.
3. Kom isi akan m em ilih Ketuan ya sen diri dan m en etapkan aturan prosedurn ya sen diri.
Ban gsa-Ban gsa atau Kan tor Perserikatan Ban gsa-Ban gsa di J en ewa. Nam un , persidan gan
dapat diselen ggarakan di tem pat-tem pat lain yan g dian ggap baik/ m udah sebagaim an a
diten tukan oleh Kom isi den gan berkonsultasi den gan Sekretaris J en deral Perserikatan
Ban gsa-Ban gsa dan Negara-n egara Pihak yan g berkepen tin gan .
5. Sekretariat yan g disediakan berdasarkan Pasal 36 akan juga m elayan i para an ggota
kom isi yan g ditun juk berdasarkan Pasal in i.
6. In form asi yan g diterim a dan dikum pulkan oleh Kom ite, akan diberikan kepada Kom isi,
dan Kom isi dapat m em an ggil Negara-n egara Pihak yan g berkepen tin gan un tuk
m em berikan in form asi relevan lain n ya.
7. Apabila Kom isi telah len gkap m em bahas m asalah secara keseluruhan , nam un dalam hal
apapun , tidak lebih dari dua belas bulan setelah m en an gan i m asalah, Kom isi akan
m en yam paikan laporan kepada Ketua Kom ite un tuk dikom un ikasikan kepada
Negara-n egara Pihak yaNegara-n g berkepeNegara-n tiNegara-n gaNegara-n .
(a) Apabila Kom isi tidak dapat m en yelesaikan pem bahasan m asalah dalam jan gka waktu
dua belas bulan , Kom isi akan m em batasi laporan n ya pada pern yataan sin gkat
ten tan g status pem bahasan m asalah;
(b) Apabila dicapai pen yelesaian yan g baik terhadap m asalah berdasarkan
pen ghorm atan atas hak asasi m an usia sebagaim an a diakui dalam Koven an in i,
Kom isi akan m em batasi laporan n ya pada pern yataan sin gkat m en gen ai fakta-fakta
dan pen yelesaian yan g dicapai;
(c) Apabila tidak tercapai suatu pen yelesaian sesuai den gan keten tuan yan g diatur dalam
sub ayat (b), laporan Kom isi harus m em uat tem uan -tem uan n ya m en gen ai sem ua
perm asalahan fakta yan g relevan den gan persoalan an tara Negara-n egara Pihak yan g
berkepen tin gan , dan pan dan gann ya terhadap kem un gkin an pen yelesaian yan g baik
atas m asalah tersebut. Laporan in i akan berisi pem belaan tertulis dan transkrip
pem belaan lisan yan g dibuat oleh Negara-n egara Pihak yan g berkepen tin gan .
(d) Apabila laporan Kom isi disam paikan berdasarkan sub ayat (c), Negara-n egara Pihak
yan g berkepen tin gan dalam jan gka waktu tiga bulan setelah diterim an ya laporan
akan m em beritahukan kepada Ketua Kom ite apakah m ereka akan m en erim a atau
tidak isi laporan Kom isi.
8 . Keten tuan Pasal in i tidak m en guran gi tan ggun g jawab Kom ite berdasarkan Pasal 41.
9. Negara-n egara Pihak yan g berkepen tin gan harus m em ikul bersam a dengan rata seluruh
biaya an ggota Kom isi sesuai den gan perkiraan yan g diberikan oleh Sekretaris J en deral
Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
10 . Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa diberi wewen an g un tuk m em bayar
pen geluaran an ggota Kom isi, apabila perlu, sebelum dilakukan pem bayaran kem bali oleh
Pasal 43
Para an ggota Kom ite dan Kom isi Pen dam ai ad hoc yan g dapat ditun juk berdasarkan Pasal
42, berhak atas fasilitas, keistim ewaan dan kekebalan yan g diberikan pada para ahli yan g
m elakukan m isi bagi Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, sebagaim an a diatur dalam bagian -bagian yan g
relevan dari Kon ven si ten tan g Keistim ewaan dan Kekebalan dari Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
Pasal 44
Keten tuan un tuk m en erapkan Koven an in i berlaku tan pa m en ggan ggu prosedur yan g
diten tukan di bidan g hak-hak asasi m an usia oleh atau berdasarkan in strum en -in strum en
pen dirian dan kon ven si-kon ven si dari Perserikatan Ban gsa-Ban gsa dan badan -badan khusus, dan
tidak boleh m en cegah Negara-n egara Pihak pada Koven an in i untuk m en ggunakan prosedur lain
un tuk pen yelesaian sen gketa, sesuai den gan perjan jian in tern asion al yan g um um atau khusus
yan g berlaku di an tara m ereka.
Pasal 45
Kom ite akan m en yam paikan laporan tahun an ten tang kegiatan -kegiatann ya pada Majelis
Um um Perserikatan Ban gsa-Ban gsa m elalui Dewan Ekon om i dan Sosial.
BAGIAN V Pasal 46
Tidak ada satupun dalam Koven an in i yan g dapat ditafsirkan sebagai m en guran gi
keten tuan ketentuan yan g ada dalam Piagam Perserikatan Ban gsaBan gsa dan kon stitusi badan
-badan khusus, yan g m erum uskan tan ggun g jawab m asin g-m asin g organ Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa dan badan -badan khusus, sehubungan dengan m asalah-m asalah yang ditangan i dalam
Koven an in i.
Pasal 47
Tidak ada satupun dalam Koven an in i yan g dapat ditafsirkan sebagai m en gurangi hak yang
m elekat pada sem ua ban gsa un tuk m en ikm ati dan m em an faatkan secara pen uh dan bebas
kekayaan dan sum ber daya alam n ya.
BAGIAN VI Pasal 48
1. Koven an in i terbuka untuk ditan datangan i oleh Negara An ggota Perserikatan Ban
gsa-Ban gsa atau an ggota dari badan khusus, oleh Negara Pihak pada Statuta Mahkam ah
In tern asion al, dan oleh Negara lainn ya yan g telah diun dan g oleh Majelis Um um
Perserikatan Ban gsa-Ban gsa un tuk m en jadi Pihak pada Koven an in i.
J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa un tuk disim pan .
3. Koven an in i terbuka un tuk diaksesi oleh Negara m an apun sebagaim an a dim aksud dalam
ayat 1 Pasal in i.
4. Aksesi akan berlaku efektif den gan disim pan n ya in strum en aksesi pada Sekretaris J enderal
Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
5. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa akan m em beritahukan kepada sem ua
Negara yan g telah m en an datan gan i atau m elakukan aksesi pada Kovenan in i ten tan g
pen yim pan an in strum en ratifikasi dan aksesi.
Pasal 49
1. Koven an in i m ulai berlaku tiga bulan setelah tan ggal disim pann ya in strum en ratifikasi atau
aksesi yan g ketiga puluh lim a pada Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
2. Un tuk setiap Negara yan g m eratifikasi atau m elakukan aksesi pada Koven an in i setelah
disim pan n ya in strum en ratifikasi atau aksesi yan g ketiga puluh lim a, Koven an in i berlaku
tiga bulan sejak tan ggal disim pan n ya in strum en ratifikasi atau aksesin ya sen diri.
Pasal 50
Ketentuan -ketentuan dalam Koven an in i berlaku bagi sem ua bagian dari Negara federal
tan pa ada pem batasan atau pen gecualian apapun .
Pasal 51
1. Negara-n egara Pihak pada Koven an in i dapat m en gusulkan perubahan dan
m en yam paikan n ya pada Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa. Sekretaris
J en deral setelah itu m en gkom un ikasikan usul perubahan apapun dari Negara Pihak pada
Koven an in i, den gan perm in taan un tuk m em beritahukan padan ya apakah m ereka setuju
diadakan kon peren si Negara-n egara Pihak un tuk pem bahasan dan pem un gutan suara
atas usulan tersebut. Apabila palin g tidak sepertiga dari Negara Pihak setuju diadakan n ya
kon peren si, Sekretaris J en deral akan m en yelen ggarakan kon peren si di bawah n aun gan
Perserikatan Ban gsa-Ban gsa. Perubahan yan g ditetapkan oleh m ayoritas Negara Pihak
yan g hadir dan pem un gutan suara pada Kon peren si akan disam paikan pada Majelis
Um um Perserikatan Ban gsa-Ban gsa un tuk m en dapatkan persetujuan .
2. Perubahan -perubahan akan berlaku apabila telah disetujui oleh Majelis Um um
Perserikatan Ban gsa-Ban gsa dan diterim a oleh dua pertiga m ayoritas dari Negara-n egara
Pihak pada Koven an in i sesuai den gan prosedur kon stitusi m asin g-m asin g.
3. Apabila perubahan-perubahan telah berlaku, m aka perubahan tersebut akan m en gikat
Negara-n egara Pihak yan g telah m en erim an ya, sedan g Negara-n egara Pihak lain n ya
m asih tetap terikat pada keten tuan Koven an in i dan perubahan sebelum n ya yan g telah
Pasal 52
Terlepas dari pem beritahuan yan g dibuat berdasarkan Pasal 48 ayat 5, Sekretaris
J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa wajib m em beritahu sem ua Negara yan g dim aksud dalam
ayat 1 dari Pasal yan g sam a, hal-hal sebagai berikut:
(a) pen an datan gan , ratifikasi dan aksesi berdasarkan Pasal 48 ;
(b) tan ggal berlakun ya Koven an in i berdasarkan Pasal 49 dan tan ggal berlakun ya
perubahan -perubahan berdasarkan Pasal 51
Pasal 53
1. Teks Koven an in i dalam bahasa Cin a, In ggris, Pran cis, Rusia dan Span yol m em pun yai
kekuatan yan g sam a, akan disim pan pada arsip Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.
2. Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa wajib m en eruskan salin an resm i