• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT FISIOLOGIS DAN PSIKOlOGIS DONOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANFAAT FISIOLOGIS DAN PSIKOlOGIS DONOR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT FISIOLOGIS DAN PSIKOlOGIS DONOR DARAH SUKARELA BAGI KESEHATAN

Syania Rahma Dhea Arifin

D-III Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang syarahmaa@gmail.com

Abstrak. Kegiatan donor darah merupakan pengambilan darah dalam jumlah yang sudah ditentukan dari seseorang secara sukarela untuk keperluan medis. Darah darah pendonor dihimpun oleh PMI untuk kegiatan transfusi darah. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan manfaat manfaat donor darah bagi tubuh sang pendonor, baik manfaat fisiologis maupun psikologis. Hasilnya yaitu donor darah memiliki banyak manfaat bagi resipien dan pendonor, pendonor akan kehilangan resiko penyakit kardiovaskuler, membantu meghilangkan profil lipid dalam tubuh, serta produksi sel darah merah meningkat. Manfaat psikologis dari donor darah bagi pendonor yaitu keadaan psikologis lebih stabil dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Banyak sekali manfaat yang didapat dari donor darah, namun kurangnya promosi dan penyuluhan dari pihak PMI menyebabkan ketidakseimbangan dari pendonor dan resipien.

Kata Kunci: donor darah, profil lipid, sel darah, psikologi

Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem organ yang mengangkut zat zat metabolisme dari dan ke dalam sel (Wkipedia 2017). Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk transportasi zat nutrisi, garam mineral, gas, hormon, enzim dan zat lain yang dibawa darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Irnaningtyas (2014) mengemukakan bahwa sistem kardiovaskuler terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah. Semuanya berperan penting dalam sistem ini. Darah yang terdiri atas sel sel darah, keping darah, dan plasmadarah berfungsi melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi benda asing.

Sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan oksigen oleh hemoglobin (Pearce 2010: 159). Hemoglobin mengikat oksigen sehingga menjadi oksihemoglobin. Pearce (2010) juga menyatakan bahwa erittrosit berfungsi untuk membawa karbon dioksida ke paru paru. Hemoglbin berikatan dengan karbon dioksida di bagian asam amino pada globin, sehingga disebut karbaminohemoglobin.Pembentukkan eritrosit terjadi di sumsum merah tulang, terutama tulang pendek, piph, dan sternum (Irnaningtyas 2014). Syarifudin (2006: 79) menyatakan bahwa faktor jumlah makanan yang dikonsumsi yang dapat memengaruhi produksi eritrosit yaitu

1. Zat besi yang disimpan di berbagai jaringan terutama hati, karena hati merupakan tempat menyintesis hemoglobin.

(2)

3. Tembaga, bagian essensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+) menjadi fero (Fe2+)

Organ yang tak kalah penting dalam sistem kardiovaskuler adalah jantung. Jantung merupakan organ berupa otot berongga. Fungsi utama jantung adalah untuk memompa darah untuk dialirkan ataudiedarkan ke seluruh tubuh. Irnanigtyas (2014) berpendapat bahwa sel sel jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem penghantar rangsang yang mengatur denyut jantung. Otot jantung akan berkontraksi secara ritmis dan terus menerus memompakan darah melalui sistem sirkulasi yang diatur oleh saraf tidak sadar (saraf otonom) yang meliputi saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

Pembuluh darah merupakan serangkaian tabung (saluran) tertutup an bercabang, yang berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan, dan kembali ke jantung. (Irnaningtyas 2014: 201). Pembuluh darah utama yaitu arteri, kapiler, dan vena. Arteri berfungsi membawa darah meninggalkan jantung, Kapiler berfungsi untuk penghubung antara arteri dan vena, mengambil zat zat dari kelenjar, termpat terjadnya pertukaran antara zat darah dan cairan dalam jaringan, menyerap makanan dari usus, serta menyaring darah yang terdapat pada ginjal. Sedangkan Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung.

Wijaya (2012) berpendapat bahwa donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah. Mendonorkan darah sangat penting dalam system kesehatan. Bila tidak ada yang mendonorkan darah, maka banyak tindakan medis sehari-hari yang tidak dapat dilakukan. Dokter dan dokter bedah sangat bergantung kepada darah yang didonorkan untuk dapat melakukan tindakan medis ataupun operasi untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Menurut Sari (2013), tranfusi darah dibutuhkan untuk menangani pasien anemia berat, pasien dengan kelainan darah bawaan, pasien yang mengalami kecederaan parah, pasien yang hendak menjalankan tindakan bedah operatif, pasien yang mengalami penyakit liver ataupun penyakit lainnya yang mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi darah atau komponen darah sebagaimana mestinya. Transfusi darah juga diperlukan untuk menangani kegawatdaruratan melahirkan dan anak-anak malnutrisi yang berujung pada anemia berat terutama pada negara berkembang.1 Angka kematian akibat dari tidak tersedianya cadangan transfusi darah pada negara berkembang relatif tinggi. Hal tersebut dikarenakan ketidakseimbangan perbandingan ketersediaan darah dengan kebutuhan darah.

(3)

promosi dan penyuluhan tentang pentingnya donor darah untuk sesama manusia yang membutuhkan, serta manfaatnya bagi kesehatan, baik untuk sang pendonor maupun resipien.

Penyakit kardiovaskuler dapat disebabkan oleh hipertensi dan aterosklerosis yang dapat menyebabkan jantung koroner. (Farahdina 2015: 5). Menurut Farahdina (2015), faktor utama risiko penyakit kardiovaskular yaitu hipertensi dan hiperkolesterol. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan kadar kolesterol terutama kolesterol total, Low-density lipoprotein (LDL) dan penurunan High-density lipoprotein (HDL) mempunyai hubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi. Farahdina (2015) mengemukakan bahwa mayoritas penyebab penyakit kardiovaskular adalah peningkatan kadar kolesterol darah, dan tindakan yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah adalah dengan mendonorkan darah. Pearce (2010) juga berpendapat bahwa hubungan donor darah dengan penurunan kadar profil lipid serum meliputi kolerterol total yaitu LDL, HDL, VLDL, serta trigliserda.

Mendonorkan darah berarti tubuh kehilangan volume darah sehingga sel darah merah dan hemoglobin sebagai pembawa oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh hilang (Pearce 2010: 160). Namun tubuh secara berkala akan memperbarui sel sel darah di dalamnya. Terdapat perbedaan terhadap orang yang rutin melakukan donor darah dengan yang tidak, berkaitan dengan lamanya atau durasi pembentukan sel baru. Hal ini didukung oleh manfaat.co.id (dalam https://manfaat.co.id/28-manfaat-donor-darah-bagi-kesehatan/) yang menyatakan bahwa bagi mereka yang rutin melakukan donor darah, regenerasi sel darah merah akan lebih cepat, yakni 48 jam pasca donor, dalam selang waktu tersebut, volume darah yang hilang akan benar benar diganti seluruhnya. Setidaknya 4 hingga 8 minggu, sel darah baru akan terbentuk dan membantu fungsi setiap organ. Sedangkan yang tidak rutin melakukan donor, jika terjadi kehilangan darah, akan mengalami proses regenerasi sel darah merah yang cukup lama yaitu lebih dari 8 minggu (Pearce 2010: 160-161).

(4)

Thalassemia sendiri dapat meyebabkan penderita mengalami gagal jantung, gagal hati, dan gangguan hormonal yang bisa menyebabkan penderita meninggal. (Novianti 2017 dalam https://kumparan.com/andarinovianti/thalassemia-penyakit-kelebihan-zat-besi-yang-menyerang-anak.html). Tanamal (2014) berpendapat bahwa pendonor yang rutin melakukan donor darah akan kehilangan resiko penyakit yang disebabkan oleh penupukan zat besi yang telah disebutkan di atas hal ini disebabkan karena saat melakukan transfusi darah, sang pendonor akan kehilangan darahnya yang secara langsung juga mengalami pengurangan zat besi dalam darahnya.

Keadaan psikologis seseorang setelah mendonorkan darah akan lebih stabil. Seiap pendonor akan merasa telah melakukan tuas mulia dalam misi kemanusiaan yakni menolong sesama dengan mendonorkan darah, satu kantong darah menyelamatkan banyak nyawa. Hal ini dibenarkan kumparan (dalam https://kumparan.com/trending-muslimid/masih-ragu-donor-darah-punya-10-manfaat-ini-lho) yang menyatakan bahwa sang pendonor akan mendapatkan pikiran yang menyehatkan dan akan merasa lebih bahagia pasca donor. Kemampuan pengelolan stress jugaakan lebih meningkat setelah melakukan donor darah. Hal tersebut pasti juga akan berdampak pada kemampuan bersosialisasi dengan lingkugan maupun dengan masalah yang dihadapi.

Simpulan

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem dalam tubuh manusaia yang sangat krusial, sistem ini terdiri dari jantung, darah, serta pembuluh darah, seluruh komponen dalam sistem ini berkedudukan sejajar, yang berarti semua essensial, seluruh komponen memiliki peran, tugas, dan fungsinya masing masing sesuai sistem dan metabiolise dalam tubuh. Sistem kardiovaskuler merupakan pengantar untuk lebih mengetahui tentang kegiatan transfuse darah.

Kegiatan donor darah merupakan pengambilan darah dalam jumlah yang sudah ditentukan dari seseorang secara sukarela untuk keperluan medis. Kegiatan donor darah dibutuhkan untuk tranfusi darah yang sangat krusial di bidang medis, tranfusi darah untuk menangani pasien anemia berat, pasien dengan kelainan darah bawaan, pasien yang mengalami kecederaan parah, pasien yang hendak menjalankan tindakan bedah operatif, pasien yang mengalami penyakit liver ataupun penyakit lainnya.

(5)

Manfaat dari donor darah selain memberikan kesehatan, menyelamatkan jiwa, dan membatu proses penyembuhan dari resepien, antara lain: pendonor akan kehilangan resiko penyakit kardiovaskuler, membantu meghilangkan profil lipid dalam tubuh, pendonor akan kehilangan resiko penyakit akibat penumpukan zat besi dan kanker, serta produksi sel darah merah meningkat. Manfaat psikologis dari donor darah bagi pendonor yaitu keadaan psikologis lebih stabil, pikiran lebih sehat, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Daftar Pustaka

Abdiwan, M. 2015. Ternyata Donor Darah Bisa Mencegah Sakit Jantung dan Kanker (http://bangka.tribunnews.com/2017/01/21/ternyata-donor-darah-bisa-mencegah-sakit-jantung-dan-kanker.html.) diakses pada 6 Oktober 2017.

Budioyono, S. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara.

Sari, S. E. (2013). Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Donor Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Pontianak, 1 (1): 2— 13

Farahdina, Selvia. (2015). Donor Darah dan Fungsi Lipid. Jurnal Mahasiswa Kedokteran Universitas Lampung, 4 (6): 1—6

Gunawan, L. (2007). Hipertensi, penyakit tekanan darah tinggi. Kanisius.

Irnaningtyas. 2014. Biologi untukSMA/MA Kelas XI Kelompok MIPA.

Jakarta:Penerbit Erlangga.

Komandoko, G. 2013. Donor Darah Terbukti Turunkan Resiko Penyakit Jantung dan Stroke. Yogyakarta:Media Presindo.

Novianti, A. 2017. Thalasemia, Peyakit Kelebihan Zat Besi.( https://kumparan.com/andarinovianti/thalassemia-penyakit-kelebihan-zat-besi-yang-menyerang-anak.html.) diakses pada 6 Oktober 2017

Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Terjemahan oleh Sri Yuliani Handoyo. 2013. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

PMI. (2008) .Donor Darah Sukarela. PMI Pusat:Jakarta

Rumyastuti, V. (2015) Analisi Mikrospensi Sistem Peredaran Darah Manusia dalam Buku Teks Biologi SMA Kelas XI di Kabupaten Purbalingga.Disertasi Mahasiswa Kedokteran Universitas Negeri Yogyakarta.

Syarifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan edisi ke 3. Jakarta: EGC.

Tanamal, G. 2016. Pengukuran Komponen Zat Besi pada Laki laki Pendonoor Darah Rutin di Kabupaten Gunung Kidul tahun 2013. Buletin Penelitian Kesehatan, 44 (1) : 1—6

Teratai, P. 2012. Penyakit Akibat Kelebihan Zat Besi. (http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.co.id/2012/10/penyakit-penyakit-akibat-kelebihan-zat.html.) diakses pada 6 Oktober 2017

(6)

Tri Wijaya, Rama. (2012). Donor Darah dapat Menyelamatkan Jiwa,

(http://ramamuare.blogspot.co.id/2012/06/donor-darah-dapat-menyelamatkan-jiwa.html.) diakses pada 29 September 2017

World Health Organization. 2014 10 Facts on Blood. (http://www.who.int/features/factfiles/blood_transfusion/en/). diakses pada 7 Oktober 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan

Hadi sangat ingin menjadi juara kelas seperti Siti. Ia sangat iri dengan nilai- nilai Siti yang selalu bagus. Namun, Hnai tidak mau belajar untuk mendapatkan nilai

[r]

“ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Internet Financial Reporting pada Sektor Properti dan Real Estate di Indonesia dengan variabel Pemoderasi Kinerja. Keuangan”

Tesis Wacana santri perempuan tentang..... ADLN Perpustakaan

Inflasi di Merauke pada September 2016 terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok makanan

Fidel Castro terpaksa turun dari jabatannya sebagai presiden karena mengalami sakit. Dan posisinya pun akhirnya digantikan oleh Raul Castro yaitu adik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan atau Bahan pertimbangan bagi pihak manajemen produksi khususnya yang berkaitan dengan pengendalian mutu