• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN METODE ON THE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN METODE ON THE (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN METODE ON THE JOB

TRAINING

Nanda Kresna Putra P. (150121606587)

Prodi Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

nandakresna2@gmail.com

A. Metode Pelatihan Dan Pengembangan

Kata pelatihan dan pengembangan sudah sangat sering kita dengar. Kedua hal ini merupakan bagian vital dalam sebuah organisasi. Pelatihan dan

pengembangan adalah dua hal yang berbeda. Pelatihan (training) adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,

pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang. Sedangkan pengembangan (Development) mempunyai ruang lingkup lebih luas.

Pengembangan merupakan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan

intelektual atau emosional untuk melakukan pekerjaan lebih baik. Terdapat dua macam metode pelatihan yaitu on the job dan off the job. Teknik-teknik

dalam on the job lebih sering digunakan untuk pelatihan. Sedangkan teknik-teknik dalam off the job lebih sering digunakan untuk pengembangan.

B. Teknik-teknik (metode) Pelatihan dan Pengembangan

Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk

meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen

1. Metode praktis (on the job training).

2. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training).

(2)

ada beberapa trade offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:

· Efektivitas biaya.

· Isi program yang dikehendaki. · Kelayakan fasilitas-fasilitas.

· Preferensi dan kemampuan peserta.

· Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih. · Prinsip-prinsip belajar.

1. Pengertian On The job training dan off the job training

On the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain on the job training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon

pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah bepengalaman atau seorang supervisor.

Off the job training atau pelatihan di luar kerja adalah pelatihan yang

berlangsung pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.

2. Tujuan

Tujuan On the job training :

1. Memperoleh pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

2. Mengamati secara langsung apa yang menjadi tanggung jawabnya, melihat apa yang harus dikerjakan, mempu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan benar) kemudian mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan. 3. Meningkatkan kemampuan dan keterampila dengan jelas, mengamati, melihat, dan mengerjakan sendiri dibawah bimbingan supervisor.

4. Meningkatkan kecpatan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan yang sama disertai kepercayaan diri.

5. Meningkatkan diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.

Tujuan off the job training :

(3)

3.Mempunyai kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan karyawan lainnya dari luar lingkungan unit kerjanya.

4. Mendapatkan ide-ide baru yang dapat dibawa kembali ketempat kerjanya. 5. Memperoleh wawasan yang lebih luas.

3. Ciri-Ciri

On the job training :

1. Dilaksanakan di tempat kerja

2. Dilaksanakan pada setiap karyawan baru pindah kebagian lain (mutasi), yang berganti tugas dan tanggung jawabnya, karyawan yang menunjukkan prestasi kurang baik dalam pekerjaannya.

3. Dilaksanakan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut sebagai alat untuk menaikkan jabatan.

4. Pengetahuan/keterampilan berupa pengalaman (praktik langsung). 5. Dilaksanakan secara individual.

6. Biaya relatif kecil.

off the job training :

1. Dilaksanakan dalam suatu ruangan/kelas (diluar tempat kerja) atau dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja.

2. Dilaksanakan pada karyawan yang bekerja tetap untuk mengembangkan diri dan pengembangan karir.

3. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan.

4. Pengetahuan/keterampilan berupa konsep. 5. Dilaksakansecara kelompok.

6. Biaya relatif besar.

4. Persamaan On The Job Training Dan Off The Job Training

1. Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar memiliki kecakapan yang menunjang pekerjaannya.

2. Dilakukan untuk meningkatkan kinerja/prestise serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan.

3. Dilakukan oleh instansi atau perusahaan.

5. Perbedaan On The Job Training Dan Off The Job Training

(4)

2. On the job training dilakukan di tempat kerja sedangkan Offthe job training dilakukan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja.

3. Pada on the job training berupa pengalaman langsung(praktek), sedangkan off the job training berupa pengetahuan/ keterampilan yang diperoleh berupa konsep.

C. Metode Yang Ada Pada On The Job Training

1. Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)

Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan

urutannya.

salah satu teknik dalam on the job di mana pelatih (trainer) diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum trainer tersebut itu memberikan pelatihan kepada staff. Kelebihan dari metode ini adalah pelatih telah mendapatkan keahlian tentang cara melatih sehingga pelatihan dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Kelemahan dari metode ini adalah adanya tambahan biaya untuk melatih para pelatih.

2. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)

Tujuan rotasi kerja adalah memperluas latar belakang karyawan dalam bisnis. Karyawan berpindah dalam periode tertentu dan diberi pengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda serta praktek berbagai majam

ketrampilan manajerial.

Keuntungan menggunakan metode ini antara lain :

1. Memberi latar belakang umum tentang organisasi, dan memberi sudut pandang bersifat organisasional.

2. Mendorong kerja sama antar departemen.

3. Memperkenalkan sudut pandang yang segar secara periodik kepada berbagai unit.

4. Mendorong keluwesan organisasi melalui penciptaan sumber daya manusia yang fleksibel.

5. Mampu melaksanakan penilaian presentasi secara komparatif dengan lebih obyektif.

6. Memperoleh keunggulan dalam setiap situasi.

Sedangkan kelemahan metode ini adalah:

(5)

dirotasi.

2. Waktu kerja singkat.

3. Apprenticeships / understudy / magang.

Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.

Magang dilakukan dengan cara peserta mengikuti kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh pemangku jabatan tertentu yang sudah berpengalaman, untuk mempelajari bagaimana cara melakukan sesuatu kegiatan. Metode ini

digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan sehingga para

karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya. Metode magang tepat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu seperti kayawan pengrajin.

Kelebihan magang adalah peserta/karyawan tidak turut campur secara

langsung dalam pekerjaan sehingga tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan tertentu. Selain itu magang juga dapat memberikan pelatihan yang ekstensif. Sedangkan kelemahan magang adalah waktunya yang relatif lama, biaya yang cukup mahal, dan kemungkinan kurangnya motivasi dari pemangku jabatan tertentu sehingga tidak menunjukkan pekerjaan yang benar.

4. Coaching and counseling / bimbingan dan penyuluhan

Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas

diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara

mengerjakannya.

Dilaksanakan dengan cara peserta harus mengerjakan tugas dengan dibimbing oleh pejabat senior atau ahli. Penyuluhan efektif bila latihannya

diindividualisasikan dan peserta belajar melakukan pekerjaan langsung.

Kelebihan metode ini adalah memudahkan tranfer belajar kepada para peserta/karyawan juga dapat menciptakan hubungan langsung antara

karyawan dengan pelatih. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan waktu kerja penuh yang sesungguhnya.

(6)

Dalam metode ini pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin. Sangat efektif karena peserta mendapat teori dan praktek secara langsung sehingga memudahkan transfer belajar. Selain itu metode ini juga tidak membutuhkan fasiltas yang terpisah. Namun, kelemahan dari metode demonstrasi dan pemberian contoh adalah peserta/karyawan turut campur dengan pekerjaan sehingga jika

melakukan keslahan dapat merusak peralatan yang ada dan menghambat pekerjaan.

6. Penugasan sementara

Penempatan peserta/karyawan pada posisi manajerial atau anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Peserta terlibat dalam

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah organisasional nyata. Kelebihan dari metode penugasan sementara adalah peserta/karyawan diberikan tanggung jawab secara langsung sehingga peserta/karyawan bekerja dengan serius. Kelemahnnya adalah tentang pemberian waktu yang relatif singkat.

Jenis pelatihan OJT yang paling dikenal adalah metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil belajar). Disini, seseorang pekerja yang telah

berpengalaman atau penyelia yang dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih bisa mendapatkan keterampilan dengan mengamati penyelia. Metode ini juga digunakan secara luas pada level

manajemen yang tinggi.

OJT memiliki beberapa keunggulan. Metode ini relatif tidak mahal karena orang yang dilatih belajar sambil bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas diluar kantor yang mahal seperti ruang kelas atau peralat belajar tertentu. Metode ini juga memberikan pembelajaran, karena orang yang dilatih belajar sambil

melakukannya dan mendapatkan timbal balik yang cepat atasprestasi mereka. Tetapi ada beberapa hal untuk diperhatikan saat menggunakan OJT.

Referensi

Dokumen terkait

Metode AHP digunakan untuk Metode ini digunakan untuk mengolah data pada kuesioner, dengan tujuan untuk menentukan peringkat atau rangking faktor komunikasi yang berpengaruh

Pada penelitian ini akan berfokus mengenai bagamaimana player dapat menyelesaikan permainan melalui kontrol pergerakan yang di lakukan, maka membutuhkan suatu

Ingin aku menanyakan pada salah satu tamu tentang siapa sosok itu, tapi selalu kuurungkan niat melihat wajah yang tak bersahabat dari mereka?. Ciumlah aromanya yang masih

Lubis (dalam Suwanan 2010:2) menyatakan bahwa “Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang Penggantian Biaya Kepada Saksi Atau Ahli Dalam

2) Melakukan tindakan tegas pada pelanggaran yang dilakukan aparat Bahwa Samsat Banyuwangi telah menindak tegas bagi para pegawai Samsat yang telah melakukan

Tujuan : faktor ini mengukur tanggungjawab secara langsung pada pemegang jabatan untuk mengawasi, mengkoordinasikan atau mengatur pekerja, atau posisi lainnnya yang sama. Lingkari

dimana disesi ini terapis akan menggali seluruh informasi dari klien tentang keluhan, efek, dampak dan hal-hal lain yang membuat klien mengalami gangguan