ANALISIS
Tujuan
Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan
ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Materi
Konsiderasi ekonomi dalam evaluasi suatu proposal
teknik, meliputi pengertian aliran uang, perubahan nilai
uang karena waktu (
Time Value of Money
), konsep
Definisi Analisis Teknik dan Biaya
Anallisis Teknik dan Biaya adalah kumpulan
metoda yang digunakan untuk menganalisis
alternatif-alternatif mana yang harus dipilih
secara sistematis sesuai dengan kondisi tertentu.
Analisis Ekonomi Teknik disebut juga Analisis
Teknik dan Biaya.
Pengertian-pengertian dasar yang banyak
digunakan adalah :
Aliran kas (
cash flow
)
Pengaruh waktu terhadap nilai uang (
time value of
money
)
Ekivalensi (
equivalence
)
Suku bunga majemuk
Tata Tertib :
Keterlambatan kedatangan maksimal 5
menit,
> 5 menit
tidak diijinkan ikut
PBM saat itu
Tidak membawa buku dan alat tulis,
tidak diijinkan ikut PBM saat itu
Minimal total kehadiran 80 %,
diperbolehkan ikut ETS dan atau EAS
Kehadiran 15 %, Tugas 15 %, ETS 30 %,
Sistem Evaluasi
Evaluasi Tengah Semester 30%
Evaluasi Akhir Semester
40%
Kehadiran
15%
Quis
15%
PENDAHULUAN
ANALISA
Sekilas pengertian tentang Analisa
Teknik & Biaya
Faktor ekonomi menjadi
pertimbangan yang strategis di
dalam aktivitas keteknikan,
praktek keteknikan menjadi begitu
responsive dan kreatif. Konsep
yang ekonomi, jika secara
hati-hati dihubungkan dengan fakta,
mungkin bermanfaat di dalam
Tujuan
Untuk memahami pertimbangan-pertimbangan
ekonomis dalam evaluasi suatu proposal teknik
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Materi
Konsiderasi Analisa Teknik & Biaya (ATB) dalam
evaluasi suatu proposal teknik, meliputi
pengertian aliran uang, perubahan nilai uang
karena waktu (
Time Value of Money
), konsep
ekivalensi, indikator-indikator perbandingan
alternatif dan kriteria pengambilan keputusan.
Pengertian MARR dan metode penetapannya.
Pengaruh Pajak pada aliran uang, serta analisis
ekonomi bagi proyek-proyek umum (
Benefit Cost
Rasio Analysis
). Pengertian depresiasi dan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pokok Bahasan :
1.
Analisis Pengambilan Keputusan
2.
Proses Pengambilan Keputusan
3.
Kombinasi Alternatif
4.
Pemecahan Masalah
1. Analisis Pengambilan Keputusan :
Pengambilan keputusan merupakan bagian utama
dari keberadaan manusia dalam memecahkan
masalah yang dihadapi setiap hari.
- Masalah dibagi dlm 3 kategori
:
1.
Simple Problems, merupakan masalah yg
solusinya tidak perlu terlalu banyak
pertimbangan karena bukan sesuatu yang
penting.
2.
Intermediate Problems, merupakan masalah yang
solusinya perlu pertimbangan & analisis pada
satu bidang ilmu tertentu.
Analisis pengambilan keputusan dilakukan
dgn 2 cara :
- Analisis Kualitatif :
dilakukan untuk menghadapi masalah sederhana
& pengambil keputusan memiliki pengalaman
akan masalah sejenis.
-
Analisis Kuantitatif
:
2. Proses Pengambilan Keputusan
Langkah – langkah :
1)
Tujuan
2)
Mengumpulkan data-data yg relevan
3)
Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih
4)
Memilih kriteria untuk Mengenali masalah
5)
Mendefinisikan menentukan alternatif terbaik
6)
Membangun hubungan antara tujuan, alternatif, data,
kriteria yang dipilih untuk dijadikan suatu model
7)
Memperkirakan akibat-akibat yg ditimbulkan dari
setiap alternatif.
3. Kombinasi Alternatif
Alternatif yang dianalisis dapat dikelompokkan ke
dalam 3 kategori :
1. Mutually exclusive (bersifat eksklusif satu sama
lain)
.
Pada kategori ini hanya dipilih satu alternatif
dari sejumlah alternatif yang ada.
2. Independent (bersifat tidak tergantung satu sama
lain).
Pemilihan terhadap suatu alternatif tidak
tergantung pada pemilihan alternatif lain.
Dimungkinkan tidak memilih satu alternatif pun,
memilih satu alternatif,
memilih beberapa
alternatif atau bahkan semua
alternatif.
3. Contingent (bersifat tergantung satu sama lain).
Contoh Mutually Exclusive
:
Terdapat tiga alternatif proyek : A, B dan C. Jika
alternatif yang ada bersifat
mutually exclusive satu
sama lain, akan terdapat empat kemungkinan
kombinasi alternatif yang bersifat eksklusif satu
sama lain seperti tabel berikut :
Mutually Exclusive
Proyek
Keterangan
A B C
Contoh Independent :
Jika alternatif yg ada bersifat
independent, maka
akan terdapat 2ⁿ = 2
3= 8 kemungkinan kombinasi
alternatif yg bersifat eksklusif satu sama lain
seperti tabel berikut ( n = jumlah alternatif) :
Independent Proyek Keterangan
A B C
Contoh Contingent :
Jika ada alternatif yg
Contingent (bersifat
tergantung satu sama lain), misalnya alternatif C
baru dapat dipilih kalau alternatif A terpilih, maka
akan terdapat kemungkinan kombinasi alternatif
yang bersifat eksklusif satu sama lain seperti tabel
berikut :
Contingent Proyek Keterangan
A B C
Kombinasi 1 0 0 0 Tidak satupun dipilih Kombinasi 2 1 0 0 Pilih proyek A
Kombinasi 3 0 1 0 Pilih proyek B Kombinasi 4 1 0 1 Pilih proyek A dan C Kombinasi 5 1 1 0 Pilih proyek A dan B Kombinasi 6 1 1 1 Pilih semua proyek
Ket : (nilai 0 = alternatif ditolak dan nilai 1 = alternatif diterima). Setiap baris bilangan biner menggambarkan kemungkinan kombinasi
4. Pemecahan Masalah
- Pelaksanaan langkah-langkah
pengambilan keputusan hingga memilih
alternatif terbaik belum mampu
memecahkan masalah yang dihadapi.
Untuk melakukan pemecahan masalah,
alternatif terbaik yang dipilih haruslah
diterapkan dan dilaksanakan.
- Penerapan dan pelaksanaan alternatif
terbaik
yang
diperoleh
dapat
saja
memberikan hasil yang
tidak sesuai
dengan harapan. Oleh karena itu,
perlu
dilakukan evaluasi untuk melihat hasil
KONSEP EKUIVALENSI
Pokok Bahasan :
1.
Nilai Waktu Dari Uang (
Time Value of Money
)
2.
Bunga Sederhana (
Simple Interest
)
3.
Bunga Majemuk (
Compound Interest
)
4.
Hukum 72
5.
Konsep Ekuivalensi
6.
Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis ATB
1. Nilai Waktu dari Uang
Nilai waktu dari Uang dpt diistilahkan sebagai berikut :
Rp 1000,- saat ini akan lebih berharga bila dibandingkan Rp 1000,- pada tahun depan. Hal ini disebabkan adanya bunga.
- Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam, bisa juga diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.
- Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir periode tertentu,dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut.
Contoh : Jika bunga sebesar Rp 100,- dibayarkan di akhir tahun
2.Bunga Sederhana
-
D
efinisi : jika total bunga yg diperoleh
berbanding linear dgn besarnya pinjaman
awal/pokok pinjaman,
tingkat suku bunga dan
lama periode pinjaman yang
disepakati.
-
Bunga sederhana jarang digunakan dlm praktik
komersial modern.
3. Bunga Majemuk
-
Definisi : Bunga yg diperoleh dlm setiap periode
yg didasarkan pd pinjaman pokok ditambah dgn
setiap
beban bunga yg terakumulasi sampai
dengan awal
periode tsb.
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah
pinjaman di awal tahun berikutnya. Perhitungan total
pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga
dapat dilihat pada tabel berikut :
Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir
tahun ketiga adalah sebesar Rp
1.331,-(1)
Konsep Ekuivalensi
Definisi : semua cara pembayaran yg
memiliki daya tarik yg sama bagi
peminjam untuk membayar kembali
pokok pinjaman dan bunga.
- Ekuivalensi tergantung pada :
a. Tingkat suku bunga
b. Jumlah uang yg terlibat
Perhatikan Tabel Berbagai Cara Pembayaran Pinjaman
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok di tambah bunga yang jatuh tempo
1 1.000,00 100,00 1.100,00 250,00 350,00
2 750,00 75,00 825,00 250,00 325,00
3 500,00 50,00 550,00 250,00 300,00
4 250,00 25,00 275,00 250,00 275,00
Thn
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yg jatuh tempo, pinjaman pokok dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4.
1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
2 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
3 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 100,00
4 1.000,00 100,00 1.100,00 1000,00 1.100,00
Thn
Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yg sama besar, yang terdiri dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yg
jatuh tempo
1 1.000,00 100,00 1.100,00 215,47 315,47
2 784,53 78,45 862,98 237,02 315,47
3 547,51 54,75 602,26 260,72 315,47
4 286,79 28,68 315,47 286,79 315,47
2.618,8
Thn
Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun ke-4
1 1.000,00 100,00 1.100,00 0,00 0,00
2 1.100,00 110,00 1.210,00 0,00 0,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00 0,00 0,00
4 1.331,00 133,10 1.464,00 1000,00 1.464,10
- Cara lain untuk melihat mengapa semua cara
pembayaran itu dikatakan ekuivalen pada tingkat
suku bunga 10% adalah membandingkan total
bunga pinjaman yg dibayarkan dgn total
pinjaman selama 4 tahun.
-
Perhatikan tabel Perbandingan Total
Bunga thd Total pinjaman berikut
:
Total Bunga
Pembelian sepeda motor secara kredit
Harga tunai Rp 11.045.000,00
Kredit 36 bln = 36 x Rp 444.000 = Rp
15.984000,00
Kredit 42 bln = 42 x Rp 410.000 = Rp
17.220.000,00
Hukum 72
Kegunaan
:untuk mengetahui perkiraan waktu yg diperlukan agar nilai
investasi tunggal berjumlah dua kali lipat pada suatu tingkat suku bunga majemuk tertentu.
- Cara perhitungannya adalah membagi angka 72 dgn tingkat suku bunga yg digunakan :
n
perkiraan =72 : i
Contoh Soal:
Berapa perkiraan waktu yg diperlukan untuk menggandakan uang sebesar Rp 1.000.000,- menjadi Rp 2.000.000,- pada tingkat suku bunga 15% per tahun ?
Penyelesaian :
n
perkiraan = 72/15 = 4,8Kesimpulan :
- Dengan suatu tingkat suku bunga yg
sama, dapat dikatakan bahwa setiap cara
pembayaran di masa yg akan datang
yang akan melunasi sejumlah uang yg
dipinjam saat ini adalah ekuivalen satu
sama lain.
6. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis
ATB
Agar dpt menentukan pilihan terbaik, harus
dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari
masing-masing alternatif. Nilai uang baru bisa dibandingkan
bila berada pada waktu yang sama.
Jika nilai uang
berada pada waktu yang berbeda, harus dibawa
terlebih dulu ke waktu yang sama.
Penerapan Ekuivalensi dalam analisis ATB adalah
menjadikan nilai uang dari masing-masing alternatif
yang akan dibandingkan menjadi nilai-nilai yang
BUNGA DAN TINGKAT BUNGA
Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil
dari menanam modal, yang dapat dilakukan
sebagai uang yang dipinjamkan atau disebut juga
sebagai keuntungan (profit).
Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan
yang diperoleh dari penanaman modal dengan
modal yang ditanam tersebut dalam periode
waktu tertentu
atau dapat dinyatakan sebagai
perbandingan antara jumlah uang yang harus
dibayarkan untuk
penggunaan suatu modal
dengan modal yang digunakan.
Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil
dari menanam modal, yang dapat dilakukan
sebagai uang yang dipinjamkan atau disebut juga
sebagai keuntungan (profit).
Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan
yang diperoleh dari penanaman modal dengan
modal yang ditanam tersebut dalam periode
waktu tertentu
atau dapat dinyatakan sebagai
perbandingan antara jumlah uang yang harus
dibayarkan untuk
penggunaan suatu modal
dengan modal yang digunakan.
BUNGA DAN TINGKAT BUNGA
Nilai Uang dari Waktu
Dalam melakukan ekivalensi nilai uang perlu mengetahui 3 hal, yaitu :
1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan 2. Periode / Waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Bunga
bunga yang dinyatakan per unit waktu
Jenis Bunga untuk melakukan perhitungan nilai
uang:
1. Bunga Sederhana
I = P x
i
x
n
I = Bunga yang terjadi (Rupiah) P = Induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = Tingkat bunga per periode
n = Jumlah periode yang dilibatkan
2.
Bunga Majemuk
I = P x
i
hasilnya ditambah dengan besarnya bunga yang
telah terakumulasi
Contoh Soal Bunga Sederhana :
Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000,- selama 3 tahun
dgn tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yg
digunakan adalah bunga sederhana ?
Penyelesaian :
Total bunga selama 3 tahun : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300 Total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga
adalah :
F = 1000 + 300 = 1300
Sehingga total pembayaran pada akhir tahun ketiga sebesar Rp
1300,-Contoh soal Bunga Majemuk
- Contoh Soal :
Seseorang pinjam uang sebesar Rp 1000,- selama 3 thn dgn suku bunga 10% per thn.
Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga majemuk?
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut :
Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga adalah sebesar Rp
1.331,-(1)
Tahun Jumlah Pinjaman (2) pada awal tahun pada akhir tahun
1 1000,00 100,00 1.100,00
Diagram Alir Kas
Aliran Kas Netto = Penerimaan - Pengeluaran
Diagram Alir Kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi yang dilukiskan pada garis skala waktu.
Ada 2 segmen dalam suatu Diagram Aliran Kas :
1. Garis Horisontal yang menunjukkan skala waktu (periode).
2. Garis – garis Vertikal yang menunjukkan aliran kas.
Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal periode 1 (satu)
Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal periode 1 (satu)
0 1 2 3 4 5 n
1
periode
pengeluaran penerimaa
Bunga dan Rumus-rumus Bunga
Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu (Time value of money)
Transaksi cash flow untuk beberapa tahun tidak boleh
dijumlahkan karena harga uang pada tahun sekarang berbeda dengan harga uang pada tahun yang akan datang
Rp. 5.000,- tahun sekarang, lebih tinggi nilainya dengan Rp.
5.000,- pada tahun-tahun yang akan datang, karena adanya
konsep suku bunga (interest rate).
Misal:
Pinjam Rp.100.000 Bunga 1,5% per bulan
Maka tingkat suku bunga = 1,5 x 12 = 18%/per tahun , dan suku bunga 18% disebut bunga nominal (sederhana).
Perhitungan suku Bunga Majemuk adalah sebagai berikut:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan. Berapa yang harus dibayarkan setelah 1 tahun kemudian?
Bulan Total dana yang dipinjamkan
0 100.000
1 100.000 + 0,015(100.000) = 100.000(1+0,015)
2 100.000(1+0,015) + [0,015x100.000(1+0,015)] = 100.000(1+0,015)2
3 100.000(1+0,015)2+ [0,015x100.000(1+0,015)2] =100.000(1+0,015)3
4 100.000(1+0,015)3+ [0,015x100.000(1+0,015)3] =100.000(1+0,015)4
……..
119.560 – 100.000
Suku bunga majemuk : = --- x 100%=0,195619,56% 100.000
Jadi bunga majemuk lebih besar daripada bunga nominal
Rumus suku bunga majemuk: i effective = ( 1+ i )n –1
Dimana : ieffective = interest;
n = jangka waktu modal didepositokan/dipergunakan
Contoh : Pinjaman Rp. 1.000.000 i = 1,5% tiap bulan
Berapa besar bunga (i) untuk n = 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun? Solusi :
i = 1,5% = 0,015 per bulan
3 bulan = i = ( 1+ 0,015)3-1 = 0.045678 atau Rp 45.678
6 bulan = i = ( 1+ 0,015)6-1 = 0.093443 atau Rp 93.443
9 bulan = i = ( 1+ 0,015)9-1 = 0.14339 atau Rp 143.390
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Simbol pada Bunga Majemuk:
P = Present worth (jumlah uang saat ini)
F = future worth (jumlah uang masa datang)
n = number /time jangka waktu/umur teknis
(minggu, hari, bulan, tahun)
i = interest rate suku bunga/periode
A = annual pembayaran seragam atau secara
merata / periode
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 45
Single-Payment Compound-Amount
Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Year Amount at Beginning of Year
Interest Earned During
Year
Compound Amount at End of Year
1 P(1+i)0 P(1+i)0 i P(1+i)0 + P(1+i)0 i = P(1+i)1
2 P(1+i)1 P(1+i)1 i P(1+i)1 + P(1+i)1 i = P(1+i)2
3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2 + P(1+i)2 i = P(1+i)3
n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)3 + P(1+i)3 i = P(1+i)4
Single-Payment Compound-Amount Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
0
1 2 3 n-1 n
Single-Payment
Present-Worth Factor
F = P (1 + i)n atau F = P F/P,i,n( )
P diketahui
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 47
Mencari F, jika diketahui P
Contoh :
Bunga 10% per tahun, uang Rp 1.000.000 akan ekivalen dengan berapa dalam waktu 3 tahun?
P = 1000.000 , i = 0,10
F = 1000.000 (1+0,10)3
= 1000.000 (F/P,10%,3)
F = 1000.000 (1,3310) = 1.331.000
F = P (1 + i)n atau F = P (
)
F/P,i,n
0
1 2 3 n-1 n
P=1000.0 00
F=?
Mencari P, jika diketahui F
Contoh :
Berapa modal yang harus di investasikan pada 1 Januari 2011 agar pada 1 Januari 2021 modal tersebut menjadi Rp.1.791.000, dengan bunga 6% per tahun F = 1.791.000
Pembahasan:
n = 10 tahun; F = Rp.1.791.000 P = F(P/F,i,n) = 1.791.000 (1+0,06)-10
= 1.791.000 (0,5584) = Rp. 1.000.000
0
1 2 3 n-1 n
P=?
F=1.791.00
Contoh soal 1
Seseorang meminjam Rp 1.200 diawal tahun pertama
dengan rencana mengembalikan pada akhir tahun ke-5.
Tetapi di awal tahun ke -3, orang tersebut menambah
pinjaman sebesar Rp 800 yang akan dikembalikan
bersamaan dengan pengembalian pinjaman pertama.
Berapa besar uang yang harus dikembalikan di akhir tahun
ke-5, jika tingkat suku bunga 12% per tahun?
1.20 0
800
1 2 3 4 5
Contoh soal 2
Seseorang meminjamkan uang di awal tahun pertama dengan rencana akan dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800 dan Rp 1.200 di akhir tahun ke-5. Berapa besar uang yang dipinjamkan, jika tingkat suku bunga 15%?
P = P1 + P2
Contoh soal 3
Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di
awal tahun ke-3, dia menambah investasinya sebesar 1,5 kali dari investasi pertama. Jika tingkat bunga 10% per tahun, dan diinginkan agar nilai
investasinya menjadi Rp 2.000 di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi yang ditanamkan diawal tahun pertama dan dan awal tahun ke-3?
F= 2000
X
1.5 X
I = 10%
0 1 2 3 4
5 2000 2000 = F1 + F2= X(F/P, 10%, 5 +
1.5X(F/P,10%,3)
2000 = X(1.6105) + 1.5X(1.331) X = 554.48
Contoh soal 4
Jika investasi sebesar Rp 1000 diawal tahun pertama dan Rp
1500 di awal tahun ke-4 memberikan hasil Rp 4200 pada akhir tahun ke-5. Berapa besar tingkat bunga yang berlaku?
1500
Jika i = 15% 1000(2.01136) + 1500(1.3225) = 3.995 Jika i = 18% 1000(2.28776) + 1500(1.3924) = 4.376
Contoh soal 5
Seseorang mengharapkan untuk
menerima Rp 10 juta pada akhir 2010
dan pada akhir 2011. Berapa besar
05 06 07 08 09
10 11
P=?
10
jt 10 jt
i = 10%
P = P1 + P2
=10 jt (P/F,10%,5) + 10 jt(P/F,10%,6) = 10 jt (0.6209) + 10 jt (0.5645)
3.3 UNIFORM SERIES FORMULAS
Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus
kas masuk atau arus kas keluar yang besarnya
sama,A,yang terjadi setiap akhir periode selama
n
periode
dengan tingkat suku bunga ,i, per tahun. Deret seragam
seperti itu disebut anuitas.
Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan
kondisi :
1. P berada satu periode sebelum A pertama.
2. F berada bersamaan dengan A terakhir
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 58
Contoh :
Jika seseorang menabung Rp.100.000 tiap bulan selama 25 bulan dengan bunga 1 % per bulan, berapakah yang ia miliki pada bulan ke25 tersebut ?
Solusi :
Diagram aliran kas dari contoh ditunjukkan pada gambar dibawah ini
F = A(F/A, i%,N)
= Rp 100.000 (F/A,1%,25) = Rp 100.000 (28.243) = Rp 2.824.300
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 60
3.3.2 Mencari A, jika diketahui F
Contoh soal
Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali
berturut-turut di setiap akhir tahun agar terakumulasi
menjadi Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4, bila tingkat
bunga 10%?
Nilai Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4 ekivalen dengan
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 62
3.3.4 Mencari A, jika diketahui P
Contoh soal
Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap
akhir tahun selama 4 tahun berturut-turut yang ekivalen dengan Rp 1000 di awal tahun pertama dengan tingkat bunga 10% per tahun?
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 64
3.3.4 Mencari P, jika diketahui A
Contoh soal
Berapa nilai ekivalen dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun
dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 315,47 denngan tingkat bunga 10% per tahun?
P=? i=10 %
1 2 3 4
A A A A
A=315,47
Rumus : P= A(P/A,i, n)
= 315,47 (P/A, 10%,4) = 315,47 (3.16987) = 1,000
Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut
RI-1504/Ekonomi Teknik/2004/SEW/#1 66
Deret Gradient
(Jumlah kenaikan yang sama)
0 1 2 3 4 n-2 n-1 n
G
2 G
3 G
(n-3) G
(n-2) G
(n-1) G Biaya perawatan kendaraan bermotor
tahun pertama Rp 150 ribu, tahun kedua Rp 175 ribu, dan tahun ketiga Rp 200 ribu dan seterusnya, berarti kenaikan biaya
Selanjutnya :
P = G (P/G,i%, n) rumus 7 A = G (A/G,i%, n) rumus 8 F = G (F/G, i%, n) rumus 9
Contoh :
Perkiraan ongkos operasi dan perawatan mesin-mesin yang digunakan oleh pabrik adalah Rp 6 juta pada tahun pertama, Rp 6,5 juta pada tahun kedua, dan seterusnya selalu meningkat Rp 0,5 juta per tahun sampai tahun ke 5. Bila tingkat bunga 15% per tahun, maka hitunglah:
a. Nilai sekarang dari semua ongkos tersebut (P)
b. Nilai semua ongkos tersebut pada akhir tahun ke 5 (F)
c. Nilai deret seragam dari semua ongkos tersebut selama 5 tahun (A)
Solusi:
a. P = P1 + P2
= 6 juta (P/A,15%,5) + 0,5 juta (P/G,15%,5)
b. Nilai pada akhir tahun ke 5 dapat dihitung F = P (F/P,15%,5)
= 22.999.500 (2,011) = Rp 46.252.000 atau
F = F1 + F2
= 6 juta (F/P,15%,5) + 0,5 juta (F/G,15%,5)
= 6 juta (6,742) + 0,5 juta (11,62) = Rp 46.252.000
c. Nilai deret seragam : A = P (A/P,15%,5)
= 22.999.500 (0,29832) = Rp 6.861.000 atau
A = A1+ A2
= 6 juta + 0,5 juta (A/G,15%,5)
= 6 juta + 0,5 juta (1,723) = Rp 6.861.000
0 1 2 3 4 5
A = 6 jt
Contoh untuk Gradien menurun
1000
800
600 400
200
0 1 2 3 4 5 6 7 i = 10%
Berapakah nilai A agar keseluruhan nilai-nilai pada diagram aliran kas sama?
Solusi :
Harga F7 = 1000 (F/A,10%,5) – 200 (F/G,10%,5) = 1000 (6,1051) – 200 (11,0508) = = 6.105,1 – 2.210,16 = 3.894,94 = F7
A2 = 3.894,94(A/F,10%,7)
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Soal latihan
1. Hitung suku bunga majemuk dalam per tahun bila suku
bunga adalah :
12% per enam bulan
12% per kuartal
12% per bulan
Pembahasan :
a. i dalam setahun jika i per enam bulan =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)
12/6–1 = 0,2544 = 25,44%
b. i dalam setahun jika i per kuartal =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)
12/4–1 = 0,4049 = 40,49%
c. i dalam setahun jika i per bulan =12%
2.
Suku bunga suatu bank 0,5% per minggu. Hitung suku
bunga nominal dan majemuk dalam per tahun !
Pembahasan
Diketahui i per minggu = 0,5% = 0,005
Asumsi i tahun = 52 minggu
i
nominal= 0,5% x 52 = 26% per tahun
i
ef= (1+ 0,005)
52–1 = 0,296 = 29,6% per tahun
3.
Hitung suku bunga majemuk dan nominal jika suku bunga
15% per hari
Pembahasan
Diketahui suku bunga (i ) per hari = 15% = 0,15
Asumsi 1 tahun = 366 hari
i
nominal= 15% x 366 = 54,9% per tahun
5. Seorang mahasiswa yang akan merencanakan pesta wisuda 3
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
6.
Seorang pengusaha merencanakan untuk meminjam uang
sebesar Rp 50 juta pada sebuah bank. Uang tersebut
dikembalikan 5 tahun yang akan datang. Jika bunga 1,5%
per bulan. Berapa uang yang harus di kembalikan?
Pembahasan :
P = Rp 50 juta
n = 5 tahun
Bunga efektif per tahun = (1 + 0,015)
12–1 = 0,1956 =
19,56%
F = P (1+ i )
n= 50 juta (1 + 0,0015 )
5= 50 juta (2,443) = Rp 122,15 jt
P = 50 jt
F = ?
0
Contoh
Sebuah industri yang sedang didirikan membutuhkan sebuah mesin CNC yang harganya saat ini adalah Rp. 200 juta. Pimpinan perusahaan memutuskan untuk membeli mesin tersebut dengan, pembayaran angsuran selama 5 tahun dan dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Jumlah maksimum yang bisa diangsur adalah 75% dari harganya. Bila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan, berapakah besarnya angsuran yang harus dibayar tiap bulan ?
Solusi :
Jumlah yang akan diangsur adalah 75% x Rp. 200 juta = Rp.150 juta.
Besarnya angsuran tiap bulan adalah selama 5 atau 60 bulan A = P(P/A.i%,n)
= Rp. 150 juta (A/P,1 %, 60)
Contoh :
Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran kredit, sebuah rumah ditawarkan dengan membayar uang muka Rp. 10 juta dengan angsuran yang sama selama 100 bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Bila bunga yang berlaku adalah 1 % per bulan, berapakah harga rumah tersebut bila harus dibayar kontan saat ini ?
Solusi :
Harga rumah tersebut saat ini adalah harga uang muka ditambah harga saat ini dari angsuran yang harus dibayar.
Harga saat ini dari angsuran selama 100 bulan adalah : P = A (P/A, i%, N)
= Rp. 200.000 (P/A, 1%,100) = Rp. 200.000 (63,029)
= Rp.12.603.800
jadi harga rumah tersebut saat ini adalah = Rp. 12.603.800 + Rp. 10.000.000
Contoh
Seorang guru yang berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua sampai
berusia 55 tahun berharap agar tabungan itu bisa dinikmati selama 20 tahun mulai umur 56 sampai umur 75 tahun. juga merencanakan akan mengambil uang yang jumlahnya sama tiap tahun selama 20 tahun tersebut. Ia merencanakan akan menabung mulai akhir tahun depan. Bila ia akan menabung dengan jumlah Rp 300,000 per tahun dan bunga yang diperoleh adalah 15% per tahun, berapakah yang bisa dia ambil tiap tahun pada saat usianya antara 56 - 75 tahun ?
Solusi :
30 31 55
A1 = 300.000 56 75 A2= ?
i = 15%
Perhitungan tahap I, total dana pada usia 55 tahun (F55) :
Selanjutnya dipergunakan sebagai
Dasar perhitungan A2:
A2 = P(A/P, 15%, 20)
= 63.837.900 (0,15976) = Rp 10.198.742
Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Contoh:
Perhatikan diagram aliran kas pada gambar 2.16. dengan menggunakan tingkat bunga 12% tentukanlah nilai P, F, dan A dari keseluruhan aliran kas tersebut :
0 1 2 3 4 5
6.000
10.000
3.000
0
12.000
Lanjutan
Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram tersebut
maka dilakukan konversi setiap ada aliran kas ke nilai awal
(ditahun ke 0)
= Rp. 8.000 (0,5674) =.Rp. 4,539,2
Sehingga nilai P keseluruhan aliran kas tersebut adalah,
P = P
0+ P
1+ P
2+ P
3+ P
4+ P
5Lanjutan
Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Dengan mengetahui nilai P maka nilai F (pada tahun ke-5)
dan A (selama 5 tahun) dapat dihitung dengan mudah
sebagai berikut :
F =P(F/P,MN)
= Rp. 29.485,8 (F/P,12%, 5) = Rp. 2.9485,8 (1,762)
= Rp. 51.953,98
A = P (A/P, i%, N)
= Rp. 29.485,8 (A/P,12%, 5) = Rp. 29.485,8 (0,27741) = Rp. 8.179,66
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
1. Bila Rp 1.000.000,- ditabung pada 1-1-1994 dengan suku bunga 15 % per tahun, berapa nilai tabungan itu pada 1-1-2004.
2. Berapa harus
ditabung pada 1-1-1995, dengan suku bunga 20 % per tahun agar nilai tabungan itu menjadi Rp
10.000.000,- pada 1-1-2000.
3. Bila Rp 10.000.000,- ditabung pada 1-1-1999 dengan suku
bunga 25 % per tahun, berapa bisa diambil tiap tahun sejumlah yang sama besar dari 1-1-2000 sampai
dengan 1-1-2005
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
4. Bila Rp 1.000.000,- ditabung tiap
tahun dari 1999 sampai 1-1-2005 dengan suku bunga 12 %/tahun, berapa nilai
tabungan itu pada 2005
5. Berapa harus
ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1992 sampai 1-1-2000 dengan suku bunga 15 %/tahun, agar nilai tabungan itu menjadi Rp 10.000.000,- pada tahun 2000
6. Berapa harus
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
7. Berapa harus ditabung pada 1-1-1996 dengan suku bunga 15 % per tahun agar bisa diambil setiap tahun berturut-turut sbb :
P = G (P/G ; 15 % ; 5) = 500.000 x 5,7751 = Rp
2.887.550,-8. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1996 sampai dengan 1-1-2001 dengan suku bunga 20 % per tahun, agar bisa diambil tiap tahun berturut-turut sbb :
Sehingga sisa tabungan itu persis habis
Sehingga sisa tabungan itu persis habis
A = G (A/G ; 20 % ; 6)
= 1.000.000 x 1,98 = Rp
1.980.550,-Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
9. Berapa modal yang harus diinvestasikan sekarang dengan suku bunga 5 % per tahun, agar dapat disediakan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 5; Rp 12.000.000,- pada tahun ke 10; Rp. 12.000.000,- pada tahun ke 15, dan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 20
Jawab :
n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20
F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta
P1 = F1 (P/F ; 5 %; 5) = 12.000.000 (0,7835) = 9.402.000,-P2 = F2 (P/F ; 5 %; 10) = 12.000.000 (0,6139) = 6.367.000,-P3 = F3 (P/F ; 5 %; 15) = 12.000.000 (0,4810) = 5.720.000,-P4 = F4 (P/F ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,3769) =
4.523.000,-Jadi modal yang harus diinvestasikan : P1 + P2 + P3 + P4 = Rp 27.064.000
Atau F1 = F2 = F3 = F4
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
10. Seseorang mendepositokan uang sekarang Rp 20.000.000,-; 2 tahun kemudian RP 15.000.000,-; 4 tahun kemudian RP
10.000.000,-. Suku bunga 8 % per tahun. Berapa jumlah total pada tahun ke 10 ?
11. Seorang bapak memberi hadiah ultah sebesar RP 1.000.000,- per tahun dalam bentuk tabungan, yaitu dari ultah ke 1 - 18; suku
bunga 20 % per tahun. Sejak ultah ke 19 – 25 si anak mengambil sejumlah Rp 3.000.000,- per tahun. Berapa kelebihan/kekurangan tabungan tersebut ?
Jawab :
128.117.000,-Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
F2’ = P2’ (F/P ; 20 % ; 7) = 128.117.000 (3,5832) = Rp
459.068.830,-Seandainya tidak diambil sampai dengan ultah ke 25 menjadi :
F2 = A2 (F/A ; 20 % ; 7)
12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp
35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa uang yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan selama 8 tahun dengan suku bunga 6 % per tahun
Jawab :
P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8) = 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842)