• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Faktor Risiko Umur Jenis Kelami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Faktor Risiko Umur Jenis Kelami"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN No. 1978-3787

Media Bina Ilmiah39

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.comVolume 8, No. 1, Februari 2014

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO UMUR, JENIS KELAMIN, KEGEMUKAN DAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MATARAM

Oleh :

IGusti Made Geria Jelantik Hj. Erna Haryati

Widyaiswara BPTK Mataram Dinkes Prop.NTB

Abstract : There were 2558 cases of Diabetes Mellitus in Mataram on January up to june 2013 recorded at some Public Health Center in the working area of Mataram. From some Public Health Center in Mataram the most number of Diabetes Mellitus cases is in Mataram Public Health Center that is in the amount of 620 cases from January up to June 2013 recorded 96 were Diabetes Mellitus new cases and others 524 were Diabetes Mellitus old cases which consisted of 359 cases on females and other 261 cases on males. This study was aimed to know the relationship between age, sex, obesity and hypertension es the risk factors toward Diabetes Mellitus Type II at the working area of Mataram Public Health Center in 2013. This study is survey analytic that wanted to know how and why health phenomenon happened then analyze dynamic correlation between phenomenon both between risk and effect factors, inter risk factors and effect factors. The population of the study is all adult patients who got medical treatment in Mataram Public Health Center on October 2013 and the number of those patients cannot be determined.Based on the result of the study taken on October 2013 at Mataram Public Health Center showed that : age risk factor got 45 respondents on Diabetes Mellitus case (90%) and on control in the amount of 22 respondent (44%); sex risk factor got 32 respondents on Diabetes Mellitus case (64%) and on control in the amount of 28 respondent (56%); obesity risk factor got 36 respondents Diabetes Mellitus case (72%) and on control got 16 respondent (32%); hypertension risk factor got 44 respondents Diabetes Mellitus case (88%) and on control got 17 respondent (34%).Based on the result of statistic test toward age risk factor, sex, obesity, and hypertension showed that only sex have not significance value statistically and for age risk factor, obesity, and hypertension showed the significance value statistically.Related to the result of the study it is suggested to health institution to do counseling about non communicable disease especially diabetes mellitus as well to the patients about risk factor toward diabetes mellitus.

Keyword: Age, Sex, Obesity, Hypertens and Diabetes Mellitus Type II

PENDAHULUAN

Banyak penyakit degeneratif yang sebenarnya dapat ditunda atau ditekan jumlahnya dengan perbaikan pola hidup. Sebagai contoh, faktor risiko utama Diabetes dapat dimodifikasi dengan perubahan perilaku berisiko seperti konsumsi rokok, kegiatan fisik yang kurang aktif, diet tidak sehat (LestariHandayani, d a n Siswanto, 2004).

Dibandingkan beberapa puskesmas yang ada di wilayah Kota Mataram, jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM), tertinggi pada wilayah kerja Puskesmas Mataram. Di wilayah kerja Puskesmas Cakranegara terdapat 342 orang penderita DM, Puskesmas Dasan Agung terdapat

107 orang penderita DM, Puskesmas Karang Pule terdapat 293 orang penderita DM, Puskesmas Dasan Cermen terdapat 147 orang penderita DM, Puskesmas selaparang terdapat 8 orang penderita DM, Puskesmas Ampenan terdapat 350 orang penderita DM, Puskesmas Sekarbele terdapat 244 orang penderita DM, Puskesmas Tanjung Karang terdapat 447 orang penderita DM, dan tertinggi di Puskesmas Mataram sebanyak 620 orang penderita Diabetes Mellitus.

(2)

_____________________________________________

Volume 8, No. 1, Februari 2014 http://www.lpsdimataram.com kasus Diabetes baru dan 524 kasus Diabetes lama,

yang terdiri dari 359 kasus yang terjadi pada perempuan dan 261 kasus terdapat pada laki - laki. Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, di wilayah kerja Puskesmas Mataram tercatat sebanyak 440 kasus Diabetes Mellitus baru dan 2778 kasus Diabetes Mellitus lama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan, dan Hipertensi dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Mataram tahun 2013.

Umur,

menurutpenelitiandiSwissdikutipolehSuwondoba

hwa padausia≥

60tahun.PenelitiankasuskontroldiIowaolehRobert menunjukkanbahwaumurpenderitadiabetespadaus iatua≥60tahun3kalilebih banyak dari usia muda < 55 tahun.

Umur≥60tahunberkaitandenganterjadinyadia betes karena pada usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena terjadi penurunan sekresi atauresistensi insulinsehingga kemampuan fungsitubuhterhadappengendalianglukosadarahya ngtinggi

kurangoptimal.PenelitiandiAmerikaSerikatdikutip olehRochmahW

menunjukkanbahwadaritahun1996-1997padalansiaumur>60tahun,

didapatkanhanya12%sajapadausiatuadenganDMy angkadarglukosa

darahterkendali,8%kadarkolesterolnormal,hiperte nsi40%,dan50% mengalami gangguan pada

aterosklerosis,makroangiopati,yangfactor-faktortersebutakan

mempengaruhipenurunansirkulasidarahsalah satunyapembuluhdarahbesaratausedangditungkaiy anglebihmudah terjadi diabetes mellitus ( RiniTri Hastuti, 2008 ).

Penyakit Diabetes Mellitus ini sebagian besar dapat dijumpai pada perempuan dibandingkan laki – laki. Hal ini disebabkan karena pada perempuan memiliki LDL atau kolesterol jahat tingkat trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki – laki, dan juga terdapat perbedaan dalam melakukan semua aktivitas dan gaya hidup sehari – hari yang sangat mempengaruhi kejadian suatu

penyakit, dan hal tersebut merupakan salah satu factor risiko terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.

Jumlah lemak pada laki – laki dewasa rata – rata berkisar antara 15 – 20 % dari berat badan total, dan pada perempuan sekitar 20 – 25 %. Jadi peningkatan kadar lipid (lemak darah) pada perempuan lebih tinggi dibandingkan pada laki- laki, sehingga faktor risiko terjadinya Diabetes Mellitus pada perempuan 3-7 kali lebih tinggi dibandingkan pada laki – laki yaitu 2-3 kali, (Imam Soeharto, 2003).

Obesitas adalah ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energi yang disimpan dalam bentuk lemak ( jaringan subkutan tirai usus, organ vital jantung, paru-paru, dan hati). Obesitas juga didefinisikan sebagai kelebihan berat badan. Obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan dengan perhitungan IMT > 27.0.

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg, (Smeltzer, 2001).

Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer, A.dkk, 200).

METODE PENELITIAN

(3)

ISSN No. 1978-3787

http://www.lpsdimataram.comVolu penelitian ini adalah di Puskes dilaksanakan pada bulan Oktobe HASIL PENELITIAN DAN PE

a. Hubungan faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus T Dari hasil penelitian pada sebagian besar mempunyai umu sebanyak 45 orang (90,0 %) de tinggi 82 tahun dan yang ber sebanyak 5 orang (10,0 %) de rendah 24 tahun, sedangkan kontrol sebagian besar memilik sebanyak 28 orang (56,0%) de tinggi 80 tahun dan yang berum orang (44,0 %) dengan umur tahun.

Tabel.1 Distribusi responden terhadap kejadian Diab II di Wilayah Kerja Pu Tahun 2013

Berdasarkan hasil uji Koefis didapat nilai p = 0,000 (p < 0, ada hubungan yang bermakna a kejadian diabetes mellitus tipe I Puskesmas Mataram tahun 2012

b. Hubungan faktor risiko jeni kejadian Diabetes Mellitus T Dari hasil penelitian diketah kasus sebagian besar mempun perempuan yaitu sebanyak 32 o yang berjenis kelamin laki – oarang (36,0 %), sedangkan kontrol juga sebagian besar te kelamin perempuan sebanyak 2 dan pada jenis kelamin laki sebanyak 22 orang (44,0 %).

___________________

olume 8, No. 1, Februari 2014

esmas Mataram dan ber tahun 2013. PEMBAHASAN iabetes Mellitus Tipe Puskesmas Mataram

efisian Kontingensi C 0,05) maka terbukti a antara umur dengan e II diwilayah kerja 12.

enis kelamin terhadap us TipeII.

tahui pada kelompok unyai jenis kelamin

Tabel 2. Distribusi respo kelamin terhad Mellitus Tipe Puskesmas Matar

Berdasarkan hasil uji didapat nilai p = 0,414 terbukti ada hubungan yan kelamin dengan kejadian diwilayah kerja Puskesmas

c. Hubungan faktor risi kejadian Diabetes Me Dari hasil penelitian d kasus sebagian besar ya gemuk ( kegemukan ) ya (72,0 %) dan yang tidak dan normal ) sebanyak sedangkan pada kelompok tergolong tidak gemuk sebanyak 34 orang (68,0 gemuk (kegemukan) terda (32,0%).

Tabel 3. Distribusi res kegemukan terh Mellitus Tipe Puskesmas Matar

Media Bina Ilmiah41

____________________

ponden berdasarkan jenis adap kejadian Diabetes e II di Wilayah Kerja ataram Tahun 2013

uji Koefisian Kontingensi C 4 (p > 0,05) maka tidak ng bermakna antara jenis n diabetes mellitus tipe II

as Mataram tahun 2013.

risiko kegemukan terhadap Mellitus Tipe II.

n diketahui pada kelompok yang tergolong bertubuh yaitu sebanyak 36 orang

(4)

_________________________________ Volume 8, No. 1, Februari 2014

Berdasarkan hasil uji Koefisian K didapat nilai p = 0,000 (p < 0,0 hubungan yang bermakna antara dengan kejadian diabetes melli diwilayah kerja Puskesmas Mataram

d. Hubungan faktor risiko hipert kejadian Diabetes Mellitus Tipe Dari hasil penelitian diketahui kelompok kasus sebagian besar ya hipertensi yaitu sebanyak 44 orang yang tidak menderita hipertensi seba (12,0 %), sedangkan pada kelom sebagian besar tidak menderita hipert 33 orang (66,0 %) dan yang mender sebanyak 17 orang (34,0 %).

Tabel 4. Distribusi responden hipertensi terhadap kejad Mellitus Tipe II di W Puskesmas Mataram Tahun

Berdasarkan hasil uji Koefisian K didapat nilai p = 0,000 (p < 0,0 hubungan yang bermakna anta hipertensi dengan kejadian diabetes m diwilayah kerja Puskesmas Mataram

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian m dapat menyimpulkan sebagai berikut 1. Dari hasil penelitian hubungan umur dengan kejadian diabetes m diWilayah Kerja Puskesmas M 2012 didapat bahwa sebagian be mempunyai umur ≥40 tahun. 2. Dari hasil penelitian hubungan

jenis kelamin dengan kejad mellitus tipe II diWilayah Ker

_______________

http://www.lpsdimatar

n Kontingensi C 0,05) maka ada ara kegemukan ellitus tipe II

m tahun 2012.

ertensi terhadap pe II.

hui bahwa pada yang menderita ng (88,0%) dan ebanyak 6 orang lompok kontrol ertensi sebanyak derita hipertensi

berdasarkan jadian Diabetes Wilayah Kerja un 2013.

n Kontingensi C 0,05) maka ada ntara kejadian s mellitus tipe II m tahun 2013.

maka peneliti ut :

an faktor risiko es mellitus tipe II Mataram tahun besar responden

an faktor risiko jadian diabetes erja Puskesmas

Mataram tahun 2013 didap besar berjenis kelamin pere 3. Dari hasil penelitian hubu kegemukan dengan kejadia tipe II diWilayah Kerja P tahun 2013 didapat bahw bertubuh gemuk (kegemuk 4. Dari hasil penelitian hubu

hipertensi dengan kejadia tipe II diWilayah Kerja P tahun 2013 didapat bahw responden menderita hiper 5. Jumlah kasus Diabetes M

Puskesmas Mataram tahu Januari sampai Oktober ad kasus dengan rincian kas 807 kasus dan kasus baru s 6. Ada hubungan faktor ri kejadian diabetes mellitus Kerja Puskesmas Mataram 7. Tidak ada hubungan f kelamin dengan kejadian tipe II di Wilayah Kerja P Tahun 2013.

8. Ada hubungan faktor dengan kejadian diabetes Wilayah Kerja Puskesma 2013.

9. Ada hubungan faktor risik kejadian diabetes mellitus Kerja Puskesmas Mataram

b. Saran

Berdasarkan penelitian bahwa ada hubungan faktor kelamin, kegemukan dan kejadian diabetes mellitus tipe Puskesmas Mataram tahun 201 kepada :

1. Kepala Puskesmas menugaskan kepada petuga

• Melakukan penyuluhan tidak menular terutam diabetes mellitus.

• Meningkatkan ko kepada penderita ten diabetes mellitus.

taram.com

dapat bahwa sebagian erempuan.

ubungan faktor risiko dian diabetes mellitus Puskesmas Mataram ahwa sebagian besar

ukan).

ubungan faktor risiko dian diabetes mellitus Puskesmas Mataram

ian diabetes mellitus a Puskesmas Mataram

r risiko kegemukan tes mellitus tipe II di mas Mataram Tahun

siko hipertensi dengan tus tipe II di Wilayah 013, maka disarankan

Mataram untuk ugas kesehatan agar: han tentang penyakit ama tentang penyakit

(5)

ISSN No. 1978-3787

Media Bina Ilmiah43

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.comVolume 8, No. 1, Februari 2014

2. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini belum sempurna, untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus sebaiknya sampel diperbesar dan waktu penelitian yang lebih panjang. Dengan demikian diharapkan perilaku masyarakat menjadi lebih baik dengan menerapkannya pola hidup sehat dalam rangka menurunkan angka kejadian Diabetes Mellitus Tipe II yang terjadi di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Admin, 27 Desember 2010. Beberapa Faktor Penyebab Diabeteshttp: //www.tanyaibnu.com/beberapa-faktor-penyebab-penyakit-diabetes/

Darmojo, (1999). Beberapa Aspek Gerontologi Dan Pengantar Geriatri, Buku Ajar Geriatri, BP Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : EGC:Jakarta.

DEPKES RI, (2006). Pedoman Teknis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.

DEPKES RI, (2010b). Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus Di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. DEPKES, Jakarta.

Djarwanto, PS. (2007). Statistik Non Parametrik. BPFE. Yogyakarta.

FKM UNTB (2008). Pedoman Penyusunan Dan Pelaksanaan Ujian Skripsi. Mataram : Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Guibert R dan Franco ED (1999).Choosing a definition of hypertension: impact on epidemiological estimates. J Hypertens.14:1275–1280.

Hasnam, (1991). Endokrinologi. Angkasa Offset. Bandung.

Husein Umar (1999). Metode Penelitian : Aplikasi dalam pemasaran, PT. Gramedia, Jakarta.

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Arch Intern Med. 2003;157:2413–2446.

LestariHandayani, d a n Siswanto, (2004).Permodelan Risiko KejadianDiabetesMellitus.

AnalisisDataSurkesnas2004.

Machfoedz Ircham, Endah Marianingsih, Margono, Heni Puji Wahyuningsih. (2005). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Dan Kebidanan. Yogyakarta. Tramaya Mantra Ida Bagus dan Kastro, (1995). Metode

Penelitian Survai. Penentuan Sampel. Editor Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. LP3ES.Jakarta

Misnadiarly, (2006). Diabetes Mellitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Nursalam (2001). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo Soekidjo (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.

Purnawati, Lies. (1998). Hubungan IMT dengan Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin Pada Pasien Rawat Jalan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Tesis. Depok : FKM UI

Puskesmas Mataram. (2012). Profil Puskesmas Mataram (2011).

(6)

_____________________________________________

Volume 8, No. 1, Februari 2014 http://www.lpsdimataram.com Reta. (2008). Diet Untuk Menghindari

Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2.

http://www.perawatonline.com/index.php?option= com_content&view=article&catid=7:ke

p-komunitas&id=41:diet-untuk-

menghindari-peningkatan-risiko-diabetes-tipe-2&Itemid=6 [19 Agustus 2008]

RiniTri Hastuti, (2008). Faktor-Faktor RisikoUlkusDiabetika

PadaPemderitaDiabetes

Mellitus(StudiKasusdiRSUDDr.MoewardiS

urakarta). Surakarta

Sudoyo AW et al. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Juni 2006 dengan cetakan kedua revisi Mei 2007. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Jakarta.

Sulistijani, Dina Agoes, (2002). Sehat Dengan Menu Berserat. Trubus Agriwidya, Jakarta.

Suyono S, (2004).Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes. Dalam ; Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. Penatalaksanaan Diabetes Terpadu. Balai Penerbitan FKUI Jakarta:1-4

Tjokroprawito, (2001). Angka Kejadian Diabetes Mellitus pada Laki-Laki dan Perempuan di Semarang.

Wiardani, Ni Komang. (2007). Hubungan Pola Makan dan Obesitas sebagai Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Sanglah Denpasar .

Wikipedia Indonesia, (2007).

(http//:www.wikipedia.com.html)

Gambar

Tabel 2. Distribusi respo kelamin terhadponden berdasarkan jenis adap kejadian
Tabel 4. Distribusi  hipertensi terhadap kejad

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen, hasil ini menyatakan bahwa promosi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting

PEJABAT PENGADAAN BARANG DINAS KESEHATAN.

“Begini mas, sebenarnya untuk peningkatan kompetensi guru, selain dari faktor guru tersebut atau pribadi mereka, faktor dari kepemimpinan,tugas dan fungsi saya

Judul keseluruhannya diketik dengan huruf besar, satu spasi yang disusun secara piramida terbalik (bila lebih dari satu baris), dan dicantumkan secara lengkap

Abstract Recent years have seen an increase in the amount of statistics describing different phenomena based on “Big Data.” This term includes data characterized not only by

“ Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, suku bangsa untuk

Dari analisis data penimbangan terhadap angkutan barang yang ditimbang di jembatan timbang Katonsari Demak, masih menunjukkan adanya pelanggaran kelebihan muatan dari batas

Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham, sehingga dewan komisaris bertanggung jawab kepada pemilik saham. Menilai dan menyetujui