• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Askep Keluarga Dengan Asma S 1 Kep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Askep Keluarga Dengan Asma S 1 Kep"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Keluarga

1. Pengertian

Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup secara bersamaan yang di ikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang beriteraksi satu sama lain dan semua mempunyai peran masing-masing dalam keluarga tersebut (Mubarak, 2006).

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah (WHO, 2002).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anaknya (UU No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan). (Stiawati, 2008)

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga adalah mengenal berbagai karakteristik (jenis kelamin, usia, jumlah) dari masing-masing anggota yang membentuk unit keluarga yang lebih spesifik, struktur keluarga menentukan posisi yang diduduki oleh individu yang sibuk dalam interaksi yang teratur dan berulang kali serta berhubungan didalam unit keluarga (Yourburg, 2007).

Ciri-ciri struktur keluarga, antara lain:

a. Terorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga

b. Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

c. Ada perbedaan dan kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya:

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Effendy, 2007).

3. Tahap Keluarga

(2)

Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimum, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator keluarga sejahtera tahap 1.

b. Keluarga Sejahtera Tahap 1 (KS 1)

Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, keluarga berencana (KB), interaksi di dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

c. Keluarga Sejahtera Tahap 11 (KS 11)

Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal serta telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologinya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, yaitu kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.

d. Keluarga Sejahtera Tahap 111 (KS 111)

Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar,kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan keuangan untuk sosial kemasyarakatan, juga berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dsb.

e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus)

Adalah keluarga yang memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun pengembangan serta telah mampu memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat ( Murwani 2007).

4. Tipe Keluarga

Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluargayang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

b. Keluarga Besar (extended family)

Keluargainti ditambah keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi).

Namun dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme. Pengelompokkan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang menjadi :

a. Keluarga Bentukan Kembali (dyadic jamily)

Keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atas kehilangan pasanganny

(3)

Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak anak akibat perceraian atau ditinggal pasangan.Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried teenage mother).

Tipe keluarga Tradisional adalah sebagai berikut: a. Keluarga Binuclear

Keluarga baru terbentuk setelah perceraian dimana anak menjadi anggota dari suatu sistem keluarga yang terdiri dari dua rumah tangga inti, ibu danayah dengan berbagai macam kerja sama antar keduanya serta waktu yang digunakan dalam setiap rumah tangga (Carter, 2003).

b. Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.

c. The childless family

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.

d. The extended family

Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan

e. Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat ”weekend”.

f. Multigenerational famil

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.

g. Kin-network famil

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon, dll) h. Blended famil

Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

i. The single adult living alone/single adult family

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)

j. Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

Adapun tipe keluarga non tradisional adalah :

(4)

b. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosexual eohibiting family).

c. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gai and lesbian family)

d. Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya

5. Tahap Perkembangan

Tugas perkembangan keluarga sesuai tahap perkembangannya. Tahap perkembangan Tugas Perkembangan Utana

Keluarga baru

menikah

a. Membina hubungan intim yang

memuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial

c. Mendiskusikan rencana

mempunyai anak Keluarga dengan anak

baru lahir

a. Mempersiapkan menjadi orang tua.

b. Adaptasi dengan adanya

perubahan anggota

keluarga,interaksi keluarga, hubungan seksual dengan kegiatan

c. Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasanganya

Keluarga dan anak pra sekolah

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misalnya kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di didalam maupun di luar keluarga (keluarga lain maupun lingkungan sekitar)

(5)

individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi). f. Pembagian tanggung jawab

anggota keluarga

g. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi

pertumbuhan dan

perkembangan anak. Keluarga dengan anak

usia sekolah

a. Membantu sosialisasi anak terhadap sekolah lingkungan luar rumah, sekolah dan

kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga. Keluarga dengan anak

remaja

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.

d. Persiapakan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga

untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota

a. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi

(6)

tua dan kegiatan di rumah.

Keluarga usia

pertengahan a. Mempertahankan kesehatanindividu dan pasangan usia pertengahan.

b. Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.

c. Meningkatkan keakraban pasangan.

Tabel 2.1. Tugas Perkermbangan Keluarga (Suprajitno, 2004) 6. Fungsi Keluarga

Menurut Suprajitno (2004) secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

a. Fungsi afektif (the affective f'unection)

Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan. anggota keluarga berhuhungan dengan orang lain. Fungsi ini untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.

b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialication and social placement funetion)

Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk kehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi ( the reproduksi funetion )

Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi (the economic function)

Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhikebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function)

Adalah fungsiuntuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluargaagar tetap memiliki produktivitas tinggi.

7. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu pahami dan dilakukan, meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

(7)

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan beberapa besar perubahannya. b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

Merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyaikemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga, diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga, memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilanjutkan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjaminkesehatan

keluarga.

(8)

B. Konsep Dasar Penyakit Hipertensi 1. Pengertian

Gastritis adalah proses implamasi pada mukosa dan submukosa lambung (Sudoyo, 2006 ).

Gastritis berasal dan kata gast berarti gaster lambung, sedangkan itis adalah radang. Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis berarti inflamasi/peradangan (Anderson, 2008).

Menurut Hembing (2005) gastritis dikenal ( juga dengan penyakit maag, merupakan peradangan pada dinding mukosa lambung yang bersifat kronis sehingga dinding lambung menjadi membengkak, dan luka.

2.2.2 Anatomidan Fisiologi Saluran Pencernaan 1. Anatomi Sistem Pencernaan

Gambar 2.1 Anatomi saluran pencernaan (Syaifuddin, 2006).

Mulut adalah rongga yang diikat secara eksternal oleh bibir dan pipi dan mengarah kepada taring.

Faring adalah organ yang menghubungkan rongga mulut dengan krongkongan. Osofagus adalah saluran yang menghubungkan faring dengan lambung panjangnya + 25 cm.

(9)

Usus Halus berfungsi sebagai penerima zat-zat makanan yang sudah dicerna melalui pembuluh darah dan saluran limfe, menyerap protein dalam bentuk asam amino, karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida. Usus halus terdiri dari duodenum, yeyenum, ileum.

Usus Besar berfungsi menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli dan tempat feses. Usus besar terdiri dari seikum, kolom asenden, appendiks, kolom transversum, kolon desenden, sigmoid.

Rektum terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan besar dengan anus.

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rectum dengan dunia luar (Syaifudin.2006).

Fisiologi Sistem Pencernaan

Pencernaan meruupakan suatu proses biokimia di dalam tubuh yang bertujuan mengolah makanan yang dimakan menjadi zat-zat yang mudah diserap mukosa usus, setiap enzim bekerja dan menyaring makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap makanan lainnya misalnya enzim ptialin bekerja atas gula sedangkan pepsin bekerja atas protein. (Ngastiyah, 2005).

Pada penyakit gastritis bagian yang terserang adalah lambung dan usus, refleks buang air besar mulai dari pengembangan akut rectum di bawah pusat supra spiral dan kontraksi sigmoid akan meningkatkan tegangan rectum. Bersamaan dengan kontraksi tersebut terjadi relaksasi otot spinter ani eksterna yang akan menyebabkan pengeluaran feces atau tinja. (Ngastiyah, 2005).

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut :

Menerima makanan (Mulut)

Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (Mulut, Tenggorokan, Kerongkongan & Lambung)

Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah (Usus)

Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Mulut, Tenggorokan dan Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Lambung

(10)

kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkonan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

Lender asam klorida (HCl) prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein) Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri. Usus Halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Pankreas

Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar : Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa

diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

(11)

Kandung Empedu dan Saluran Empedu Empedu memiliki 2 fungsi penting :

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol Usus Besar

Usus besar terdiri dari : Kolon asendens (kanan) Kolon transversum Kolon desendens (kiri)

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian

otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.(Suzanne, 2002).

Klasifikasi Gastritis Akut

Merupakan kelainan klinis akut akibat diet yang tidak teratur. Gastritis Kronis

Merupakan inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus begina atau maligna dari lambung,atau oleh bakteri Helicobacter pylory(Suzanne, 2002).

Etiologi

Menurut David (2008) gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain : 1. Infeksi bakteri

Sebagian besar populasi dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.

(12)

Obat analgetik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibu profen dan naproxin dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaklandin yang bertugas melindungi dinding lambung.

Penggunaan alkohol secara berlebihan

Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa dalam dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun dalam kindisi normal.

4.Penggunaan kokain

Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis. 5. Stress fisik

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung. 6. Kelainan autoimmune

Autoimmune autrophic gastritis terjadi ketika Sistem kekebalan tubuh menyerang sel - sel sehat yang berada dalam dinding lambung.

7. Crohn’s disease

Walaupun penyakit ini biasanya menyebahkan peradangan kronis pada dinding saluran cerna, namun kadang - kadang dapat juga menyebabkan peradangan pada dinding lambung.

Radiasi and kometerapi

Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadigastritisdan peptic ulcer.

Penyakit bile reflux

Bile (empedu) adalan cairan yang membantu mencerna lemak - lemak dalam tubuh. Cairan ini di produksi oleh hati. Ketika di lepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal sebuah otot sphincher yang berbentuk seperti cincin (pylorik valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastriftis.

Faktor-faktor lain

Gastritis sering juga di kaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati/ginjal.

Patofisiologi

Mekanisme kerusakan mukosa pada gastritis di akibatkan oleh ketidak seimbangan antara faktor-fakto pencernaan, seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mukous, bikarbonat dan aliran darah (Hadi,2007).

Pengaturan sekresi lambung dapat dibagi menjadi fase sefalik, gastric, dan. Intestinal.

1. Fase sefalik

Makanan masuk kedalam lambung sebagai akibat dari melihat, mencium, pemikir, dan mengecap makanan. Fase ini diperantarai seluruhnya oleh saraf fagus. .Impuls eferen kemudian dihantarkan melalui saraf fagus ke lambung. Hasilnya, kelenjar gastrik dirangsang rnengeluarkan asam HCI & pepsinogen.

2. Fase gastric

(13)

merangsang pelepasan hormon gastrin dan secara langsung merangsang kelenjar-kelenjar lambung. Gastri merupakan hormon yang menyebabkan lambung terus menerus mensekresikan cairan lambung.

Asam dalam lumen, empedu, ASA, sepsis alkohol, dll

Gambar 2.2 Patway Gastritis (Hadi, 2007). 2.2.8 Tanda dan Gejala

Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastriurn, mual, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula pendarahanpada saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan

Ulserasi superficiai yang menimbulkan hemorrhagic, ketidak-nyamanan abdomen (mual,anoreksia), muntah serta cegukan, dan dapat terjadi kolik dan diare (Suzanne, 2002)

2.2.9 Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Darah

Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H. pylori dalam darah. Hasil tes yang pasti pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalamhidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien terinfeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung akibat gastritis.

2. Pemeriksaan Pernapasan

Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H. pylori atau tidak.

kebutuhan tubuh Kurangnya pengetahua dan informasi

(14)

Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang positif terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga dilakukanterhadap adanya darah dalam feces. Halinimenunjukkan adanya penyakit.

Endoskopi saluran cerna bagian atas.

Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dimati-rasakan endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan dalam saluran mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau dua jam. Hampir tidak Komplikasi yang sering terjadiadalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.

Rontgen saluran cerna bagian atas.

Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lain diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan rontgen. Cairan iniakan melapisi saluran cerna dan ketika di rontgen. (Suzanne, 2002).

Penatalaksanaan Gastritis Akut

Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindarialkohol dan makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila pendarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.

Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum (misalnya aluminium hidroksida ), untuk menetralisasidigunakan jus lemon encer atau cuka encer. Bila Korosi luas atau berat, emetic dan lavase dihindari karena bahaya perforasi. Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan sedatif, antasida serta cairan intravena. Endoskopi fiber optik mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau jaringan perforasi. Gastrojejunostomi atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilorus (Suzanne, 2002).

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronis diatas dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stress, dan memulai farmakoterapi. H. pyiori dapat diatasi dengan antibiotik (seperti tetrasiklin atau amaksisilin) dan gara- bismuth (Pepto-Bismol). Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami malabsorpsi vitamin B12yang disebabkan olen adanya antibody terhadap faktor intrinsic (Suzanne, 2002).

2.2.11 Komplikasi

(15)

Kebanyakan kanker lambung adalan adenocarcinomas,yang bermula pada sel-sel kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinomas akibat infekst H. pylori. Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat H. Pylori. Akibat MALT (mucosa associated iymph) kanker ini berkembang secara perlahan pada jaringan sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat pada tahap awal (Sudoyo.2006 ).

2.2.12 Pencegahan

Walaupun infeksi H. Pyloritidak dapat selalu dicegah, berikut ini penerapan saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis menurut David (2008) adalah : 1. Makan secara benar

Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam, gorengan atau pentingnya dengan pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya. Masak yang cukup, pada waktunya dan lakukan dengan santai.

2. Hindari alkohol

Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam lambungdan peradangan dan pendarahan.

3. Jangan merokok

Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung, membuat lambung lebih rentan terhadap. Merokok juga meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab lambung. Tetapi, untuk dapat berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok berat. Konsultasikan metode yang dapat membantu untuk berhenti merokok.

4. Lakukan olah raga secara teratur

Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan Jantung, juga dapat usus sehingga membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebin cepat. 5. Kendalikan stress

Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, menurunkan sistem kekebalan tubuh terajadinya permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung dan melambatkan kecepatan bagi sebagian orang tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara effektif dengan cara istirahat yang cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.

6. Ganti obat penghilang nyeri

Bika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS, obat-obat golongan ini akan peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti dengan penghilang nyeri acetaninophen

Gambar

Tabel 2.1. Tugas Perkermbangan Keluarga (Suprajitno, 2004)
Gambar 2.1 Anatomi saluran pencernaan (Syaifuddin, 2006).
Gambar 2.2 Patway Gastritis (Hadi, 2007).Ansietas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis BTS (Budaya Tudang Sipulung) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki

Informasi dari Pak Agus Perkebunan Kalijompo bahwa DAS Kalijompo sekarang sudah berada pada status evakuasi bencana.. banjir

Sikap  Menghargai para pewarta (guru agama, pastor paroki, dll)  Perilaku baik selama dan sesudah mengikuti pembelajaran Pengetahuan Tes Tertulis/lisan tentang:

Proses pelacakan yang telah dilakukan oleh PMIE memberikan gambaran dalam dua aspek yaitu aspek internal, mengenai kondisi internal program studi dari perspektif alumni

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wisata Alam Telaga Claket dan Agrowisata memiliki potensi berupa telaga yang dikelilingi bukit, wisata alam Telaga Claket dan

Kewenangan pemberian grasi oleh presiden menurut hukum nasional diatur dalam UUD 1945 yaitu dalam ketentuan Pasal 14 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa,

Umumnya beban lebih terjadi pada instalasi tambahan yang tidak dikerjakan oleh tenaga yang kompeten, sehingga tidak memperhitungkan kapasitas dari material

Metode geolistrik resistivitas (tahanan jenis) adalah salah satu jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara