• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah PPKn Tentang Desa Desa Sukamanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah PPKn Tentang Desa Desa Sukamanah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Lembaga dalam suatu pemerintahan memiliki masing - masing peran dan fungsi serta kewenangan, yang dalam fungsinya masing-masing dari setiap lembaga saling berkesinambungan satu sama lainnya. Di Indonesia terdapat adanya pembagian peran dan fungsi dari setiap lembanga Negara dan itu tidak hanya terjadi pada pemerintahan pusat saja.

Pembagian fungsi tersebut juga terjadi di daerah desa. Dalam sebuah desa, juga terdapat adanya lembaga atau perangkat-perangkat desa. Dan setiap perangkat desa memiliki peran dan tugas masing-masing. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara desa. Keberadaan BPD dalam pemerintahan desa adalah bukti pelibatan masyarakat dalam bidang penyelengaaraan pemerintahan yang mempunyai fungsi mengayomi masyarakat, membuat suatu rancangan peraturan desa dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan Desa?

2. Apa yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa dan Perangkat Desa? 3. Apa fungsi dari Desa?

3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi mengenai Desa.

2. Memberikan informasi mengenai Pemerintahan Desa dan Perangkat Desa. 3. Memberikan informasi mengenai fungsi dari Desa.

4. Manfaat

(2)

BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN 1. Desa

Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil.

a. Pengertian Desa Menurut Beberapa Ahli dan Sumber

a) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa

Disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b)Bambang Utoyo

Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.

c) R. Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.

d)Sutarjo Kartohadikusumo

Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat.

e) William Ogburn dan MF Nimkoff

Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas. f) S.D. Misra

Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.

g) Paul H Landis

Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. h)UU no. 22 tahun 1999

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten.

i) UU no. 5 tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Perbedaan Desa Dengan Kelurahan

(3)

dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Kelurahan sendiri merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW)

Kewenangan desa adalah:

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa.

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

 Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

 Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.

2. Pemerintahan Desa Dan Perangkat Desa a. Pemerintahan Desa

Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri atas Pemerintah Desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersamaBadan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.

Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh penduduk desa setempat. Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa sesuai Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 sebagai berikut :

1. Bertakwa kepada Tuhan YME. 2. Setia kepada Pacasila sebagai dasar

negara, UUD 1945 dan kepada NKRI, serta Pemerintah.

3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat.

4. Berusia paling rendah 25 tahun. 5. Bersedia dicalonkan menjadi

Kepala Desa. Desa paling lama 10 tahun atau 2 kali masa jabatan.

10. Memenuhi syarat lain yang diatur Perda Kab/Kota.

Tujuan dan tanggung jawab kepala desa sebagai berikut: 1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa

2. Membina kehidupan masyarakat desa 3. Membina perekonomian desa

4. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa 5. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa

(4)

b. Perangkat Desa

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.

Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. perangkat desa juga mempunyai tugas untuk mengayomi kepentingan masyarakatnya.

a) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

b) Keuangan Desa

Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa didanai dari APBD. Penyelenggaraan urusan pemerintah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa.

Sumber pendapatan desa terdiri atas:

 Pendapatan Asli Desa, antara lain terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa (seperti tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa), hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong.

 Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota.

 bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

 bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;

 hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.  Pinjaman desa.

 APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan. Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.

3. Fungsi Desa

Fungsi desa adalah sebagai berikut:

(5)
(6)

BAB III. DESA SUKAMANAH 1. Profil Desa Sukamanah

Desa Sukamanah terletak di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan luas wilayah 566,8 ha, terbagi menjadi tanah darat seluas 126 ha dan tanah sawah seluas 440,8 ha. Sukamanah berada 8 km dari ibu kota kecamatan yang dilalui oleh dua desa yaitu, Desa Nanggerang dan Desa Lengkong Jaya.

Batas Desa Sukamanah sebagai berikut:

Utara : Desa Linggasirna Kecamatan Sariwangi Timur : Desa Cikunten Kecamatan Singaparna Selatan : Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang Barat : Desa Sirnasari Kecamatan Sariwangi

Desa Sukamanah terdiri dari 27 RT, 8 RW, dan 3 dusun, Dusun Kadunenggang, Dusun Sukabirus, dan Dusun Sindangsono. Setiap dusun dipimpin oleh kepala dusun yang bertanggung jawab langsung kepada Drs. Totong Ahmad selaku kepala desa. Hingga akhir bulan Juni 2013, jumlah penduduk Desa Sukamanah adalah 6877 jiwa dengan 1800 Kepala Keluarga.

Seluruh warga Desa Sukamanah beragama Islam. Islam di desa ini terbagi menjadi tiga aliran, Muhammadiyah, NU, dan Persis. Meskipun ter bagi menjadi beberapa aliran, tidak pernah terjadi konflik antar aliran di desa ini. Warga desa dapat melaksanakan ibadah berdasarkan aliran masing-masing tanpa masalah.

Pendidikan akhir mayoritas penduduk Desa Sukamanah adalah Sekolah Dasar, dilanjutkan dengan SMP. 1500 orang termasuk dalam usia kerja produktif, hampir sebagian adalah buruh tani, sebagian lainnya berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin.

Lokasi Desa Sukamanah yang dekat dengan jalan raya menuju Singaparna membuat perekonomian di desa ini cukup maju. Bisa dibilang, Desa Sukamanah merupakan desa dalam tahap transisi, sudah lebih maju dari desa biasa, namun belum bisa disebut sebagai kota. Uniknya, meskipun perekonomian Desa Sukamanah relatif maju, para pemudanya justru banyak yang merantau ke Jakarta, Bandung, dan Tangerang, kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pelayan di restoran.

Banyaknya pemuda yang merantau ke luar daerah membuat yang tersisa di desa ini kebanyakan adalah lansia dan anak-anak. Hal ini juga mengakibatkan organisasi kepemudaan macam Karang Taruna tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Warga Desa Sukamanah rutin mengadakan pengajian setiap hari, kecuali pada hari Sabtu. Mereka juga mengadakan pengajian di hari-hari sakral tertentu seperti malam Nisfu Sya’ban. Selama Bulan Ramadhan, sekolah di Desa Sukamanah diliburkan dan diganti dengan Pesantren Kilat (Sanlat) yang dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 25 Ramadhan.

(7)

1. Aji Marjuk

Menurut salah satu mantan kepala Desa Sukamanah Abdul Somad, desa ini berpotensi dalam bidang Pertanian. Hal tersebut terlihat dari luas lahan pertanian yang mendominasi desa ini yaitu sebesar 204 ha untuk pertanian,dengan lahan paling luas 1 ha/kk dan 87 ha darat berikut lahan pemakaman.

Desa ini dulu terkenal dengan tempat perang karena sebelumnya pada tahun 1948-1949 pernah diblokade oleh DI (Darul Islam), karena seringnya terjadi tindakan anarkis atau kekacauan di Cigalontang ini, sehingga desa ini sulit untuk berkembang.

Pada tahun 1950 di bawah pimpinan Kepala Desa Abdul Somad Desa Sukamanah mulai bangkit dari keterpurukan, hal tersebut terlihat dengan kemajuan yang pesat khususnya di bidang pertanian yang semakin melimpah, kemudian dari segi pendidikan yang sebelumnya masyarakat hanya melanjutkan tingkat SD sampai SMP PGRI sekarang bisa sampai ke tingkat perguruan tinggi. Meletusnya Gunung Galunggung tahun 1982 membuat 188 Kepala Keluarga pindah dari desa ini.

2. Profil Desa Sukamanah 2014 Berdasarkan Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek a. Aspek Politik dan Pemerintahan

Deskripsi mengenai kondisi politik dan pemerintahan Desa Sukamanah didapatkan dari hasil wawancara dengan Kepala Desa Sukamanah dan hasil sosialisasi dengan organisasi serta lembaga yang terdapat di Desa Sukamanah.

Struktur pemerintahan Desa Sukamanah terdiri atas : 1. Kepala Desa

2. Sekretaris Desa yang disingkat sebagai PLT

3. Kaur Pemerintahan (Mengurusi masalah yang berkaitan dengan hal yang berkaitan dengan kondisi pemerintahan Desa Sukamanah), Kaur Ekonomi dan Bangunan (Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi dan pembangunan di Desa Sukamanah), Kaur Kesejahteraan Masyarakat, dan Kaur Umum.

4. Polisi Desa.

5. Kepala Kedusunan I (Mengepalai Kampung Eureun Moyan, Kampung Kadunenggang, dan Kampung Cipalembuan), Kepala Kedusunan II (Mengepalai 3 kampung, yaitu Kampung Sukabirus, Kampung Parakan Panjang, dan Kampung Nanggeleng), dan Kepala Kedusunan III (Mengepalai Kampung Sindangsono Lebak, Kampung Sindangsono Tonggoh, Kampung Nyantong, dan Kampung Mende).

6. Pamong Tani Desa. 7. Ulu-Ulu.

8. Amil.

(8)

Lembaga dan organisasi yang terdapat di Desa Sukamanah adalah : 1. BPD (Badan Pemerintahan Desa).

2. LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat diketuai oleh Iing Sarkim, wakil ketua H. Halimi, sekretaris Mukhlis Hidayat, dan bendahara Dede Hakim).

3. PKK mewadahi kegiatan ibu-ibu Desa Sukamanah.

4. Linmas merupakaan lembaga yang ditujukan untuk mengurusi masalah keamanan di Desa Sukamanah.

5. Karang Taruna (untuk mengarahkan kegiatan remaja Desa Sukamanah ke arah positif).

6. Posyandu. 7. KKMD.

8. Kelompok Tani (Kelompok Tani di Desa Sukamanah tergabung di dalam Gapoktan. Gapoktan adalah Gabungan Kelompok Tani di Desa Sukamanah yang mewadahi 4 kelompok tani yang lain. Keempat Kelompok Tani tersebut diantaranya adalah Kelompok Wanita Tani, Kelompok Tani Bale Endah I, Kelompok Tani Bale Endah II, dan Kelompok Tani)

9. MUI. 10. DKM.

Berikut jumlah anggota dari lembaga dan organisasi yang terdapat di Desa Sukamanah :

1. BPD : 10 orang

2. LPM : 10 orang

3. PKK : 33 orang

4. Linmas : 30 orang

5. Karang Taruna : jumlah anggota belum didata oleh Karang Taruna 6. Posyandu : jumlah anggota belum didata oleh Posyandu 7. KKMD : jumlah anggota belum didata oleh KKMD 8. Kelompok Tani : 4 kelompok tani

9. MUI : 1 MUI

10. DKM : 15 DKM di 15 mesjid di Desa Sukamanah

b. Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian

Pengetahuan di bidang ekonomi yang diperoleh berasal dari hasil wawancara dengan Kepala Desa Sukamanah dan hasil sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Desa Sukamanah. Wawancara dan sosialisasi dilaksanakan secara bertahap.

Berdasarkan data yang diterima, tanah kas Desa Sukamanah adalah seluas 1000M. Perkebunan Palawija seluas 20 H. Terdapat tiga sungai di Desa Sukamanah yaitu, Sungai Cilutung, Sungai Cilembu, dan Sungai Cigelem. Terdapat pula 3 irigasi pedesaan di Desa Sukamanah, sedangkan daerah yang ditanami padi sangat luas.

(9)

10% dari jumlah tersebut bermatapencaharian sebagai petani pemilik sawah, sedangkan buruh tani masih merupakan mata pencaharian terbesar di Desa Sukamanah.

Desa Sukamanah memiliki potensi perekonomian yang baik. Terdapat 3 Penggilingan Padi, 46 toko, 2 koperasi, 20 pengrajin industri kecil, sedangkan 60 orang lainnya bermatapencaharian di bidang jasa.

c. Aspek Pendidikan

Pendidikan terakhir warga Desa Sukamanah adalah SD. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan perkembangan Desa Sukamanah terhambat. Seperti pada sektor perekonomian, koperasi desa belum terbentuk karena kurangnya pengetahuan tentang pembentukan koperasi dan cara pegaplikasiannya. Warga Desa Sukamanah yang mengenyang pendidikan yang lebih tinggi, rata-rata memilih untuk bekerja diluar wilayah Desa Sukamanah, sehingga orang-orang yang berkompeten untuk memajukan desa tidak ikut serta dalam mengaplikasikan ilmunya diberbagai sektor di Desa Sukamanah.

Desa Sukamanah terdapat 3 PAUD, 2 TK, 3 SD, 2 SMP, 2 SMA, dan 3 Pesantren. Dilihat dari jumlah sekolah yang hanya ada 15 gedung sekolah dari berbagai tingkatan, tidak mecukupi untuk menampung warga desa usia sekolah untuk mengenyam pedidikan.

d. Aspek Kesehatan

Tempat pelayanan kesehatan di Desa Sukamanah terbagi atas PUSKESMAS Pembantu, Pusat Kesehatan Masyarakat, dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jumlah rata-rata pasien adalah sebanyak 4 sampai 10 orang penduduk kampung yang terbagi pada 3 dusun. PUSKESMAS ini melayanani pasien dengan penyakit ringan seperti demam, flu, dan batuk.

Untuk melayani pasien dengan penyakit yang lebih serius akan dirujuk ke Pusat Kesehatan Kecamatan Cigaloantang. PUSKESMAS pembantu ini diketuai oleh ahli kesehatan yang merupakan lulusan Keperawatan dan obat yang diberikan ke penduduk adalah stok obat dari pemerintah, yang berada dalam kategori Obat Bebas Terbatas.

Tipe obat yang terdapat di PUSKESMAS pembantu ini adalah tablet, kapsul, salep dan injeksi. Kesehatan Ibu dan Anak diketuai oleh bidan yang memberi layanan kesehatan seperti bersalin dan KB (Keluarga Berencana) dalam bentuk injeksi dan IUD.

e. Aspek Kehiduan Agama Masyaakat

Sebagian besar warga Desa Sukamanah memeluk agama Islam. Nuansa islam merasuk di setiap sendi kehidupan warga Desa Sukamanah. Keberadaan pesantren mencerminkan tingginya tingkat kesadaran warga Desa Sukamanah dalam menjunjung tinggi nilai-nilai islam.

(10)

f. Aspek Budaya Masyarakat

Bahasa sunda menjadi bahasa utama yang dituturkan oleh warga Desa Sukamanah. Budaya berbahasa sunda sangat dijunjung tinggi oleh warga desa mulai dari tokoh masyaakat, hingga anak usia dini yang baru belajar berbicara.

Dalam hal berpakaian, warga Desa Sukamanah selalu menggunakan pakaian yang tertutup dan sebagian besar wanita memakai kerudung dalam kegiatan kesehariannya. Lalu ada ciri khas lain dai desa ini, yaitu para petani wanita biasa memakai penutup kepala yang telah dibentuk sedemikian rupa ketika mereka pergi bertani. Rumah yang terbuat dari bilik bambu masih dapat ditemkan di Desa Sukamanah. Rata-rata dibagian depan atau belakang rumah warga Desa Sukamanah terdapat kolam ikan yang berfungsi sebagai MCK, tempat cuci piring, sekaligus penampung kotoran ternak yang kandangnya biasa diletakkan di atas kolam tersebut. Terdapat pula satu pengajin batik dan satu pengrajin bambu.

g. Temuan Kondisi Masyarakat

Dilihat dari berbagai aspek, Desa Sukamanah memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat menjadi desa yang desa yang lebih maju. Kondisi politik dan pemeritahan Desa Sunkamah cenderung berada di keadaa yang stabil. Perekonomian Desa Sukamanah dapat lebih dikembangkan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya alam yang terdapat di Desa Sukamanah.

Dalam bidang pedidikan, kesadaran warga untuk mengenyang pedidikan sudah dapat dirasakan, degan kesadaran akan pentingnya keperluan kepemilikan ijazah untuk bekerja di pabrik-pabrik diluar wilayah Desa Sukamanah.

Kesadaran warga Desa Sukamanah dalam aspek kesehatan harus lebih ditingkatkan, dilihat dari kebiasaan buruk warga menjadikan kolam ikan di sekitar rumahnya sebagai MCK sekaligus tempat mencuci piring.

Nuansa Islam memberikan pengaruh yang besar terhadap kondisi kehidupan warga Desa Sukamanah. Tingkat kriminalitas di Desa Sukamanah termasuk ke dalam kategori yang sangat rendah. Budaya Sunda yang melekat di setiap sendi kehidupan masyarakat Desa Sukamanah memberikan nilai positif pada pelestarian kebudayaan Sunda di tanah Parahyangan.

h. Potensi Masyarakat

Secara umum masyarakat Desa Sukamanah memiliki potensi untuk bertransformasi dari desa berkembang menjadi desa maju. Aspek politik dan pemerintahan, aspek ekonomi dan mata pencaharian, aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek kehidupan agama masyarakat, dan aspek budaya masyarakat merupakan aspek-aspek penting yang berkesinambungan dalam memajukan Desa Sukamanah.

Dalam bidang politik dan pemerintahan, Desa Sukamanah tergolong memiliki struktur pemerintahan yang telah tersusun rapi. Pembagian kerja dari tiap lembaga dan organisasi berfungsi untuk menggali serta memelihara potensi yang ada di Desa Sukamanah. PKK Desa Sukamanah mewadahi kegiatan ibu-ibu di wilayah Desa Sukamanah. Maka, ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Sukamanah dapat diberdayakan untuk melakukan kegiatan positif yang diharapkan dapat membantu kemajuan perekonomian di wilayah Desa Sukamanah.

(11)

Berikut ini ada beberapa gambar yang menunjukan profil Desa Sukamanah

Kantor Kepala Desa Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu Kegiatan KeluargaBerencana

Peternakan ayam milik warga yang ada di Desa

Bukti bahwa masyarakat Desa berpotensi dalam bidang pertanian.

Perikanan milik warga yang ada di

Desa

Peternakan sapi milik warga yang

ada di Desa

(12)

BAB IV. KESIMPULAN

Desa adalah wilayah administrative yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih langsung melalui pemilihan kepala desa (Pilkades). Masa jabatan kepala desa adalah enam tahun dan bisa diperpanjangan dengan periode lagi. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah salah satu perangkat desa. Di dalam desa terdapat RT dan RW yang masing-masing bertanggung jawab kepada kepala desa.

Banyak lembaga-lembaga yang dikembangkan oleh masyarakat, seperti Karang Taruna, PKK, Kelompok Tani dan DKM. Semua itu diwujudkan semata untuk mensejahterakan masyarakat serta memajukan masyarakat.

(13)

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Desa

https://www.google.com/search?

q=hubungan+pemerintah+desa+dengan+rw&oq=hubun&aqs=chrome.0.69i59j69i 57j0l4.2633j0j1&sourceid=chrome&es_sm=122&ie=UTF-8

http://abdurrohimmahfudz.blogspot.com/2013/03/lembaga-pemerintahan-desa-dan-kecamatan.html

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dengan Pemerintah Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Hubungan antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Badan Permusyawaratan Desa, atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan

Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut dengan BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

Dalam Pasal 61 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, dimana demokrasi yang dimaksud adalah bahwa dalam

melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 61, BPD merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang berfungsi