• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI MAKALAH New SPPI 1.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVISI MAKALAH New SPPI 1.pdf"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

REVISI MAKALAH

Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam 1

“Pemikiran Prof. Dr Zakiah Darajat”

Dosen Pengampu : Dr. Muh Idris Tunru S.Ag, M.Ag

Nama : Regita Cahyani Mamonto

Nim : 15.2.3.029

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI 1)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

(2)

2 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan makalah saya “Sejarah pemikiran pendidikan Islam 1”. Shalawat serta salam tak lupa pula saya sampaikan kepada junjungan besar kita, tokoh utama dalam sejarah

pemikiran Islam, suri teladan kita, Nabi Muhammad SAW. Yang telah

membawah kita dari alam kegelapan sampai kepada saat ini, yang zaman

modern penuh dengan kemajuan teknologi.

Pada makalah ini saya akan membahas tentang “Pemikiran pendidikan Islam Prof. Dr Zakiah Darajat”, mulai dari historika biografinya hingga pemikiran pendidikan Islam menurut Zakiah darajat, semoga dengan

membaca makalah ini, kita dapat mengambil banyak ilmu pengetahuan,

terutama dalam masalah ilmu kejiwaan menurut Zakiah darajat.

Manado, 1 Januari 2018

(3)

3 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang...1

Rumusan masalah...3

BAB II Pembahasan 1. latar belakang dari keluarga Zakiah darajat...4

2. latar belakang pendidikan zakiah darajat...5

3. karya & karier zakiah darajat...6

4. Pemikiran zakiah darajat tentang pendidikan...8

5. hakikat pendidikan Islam meurut zakiah darajat...16

6. landasan pendidikan menurut zakiah darajat ...17

7. tujuan pendidikan menurut zakiah darajat ...19

8. lingkungan dan tanggung jawab pendidikan menurut zakiah darajat ...20

BAB III Penutup A. Kesimpulan...23

(4)

4 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin bebas dari

obyek yang menjadi sasaranya, yaitu manusia. Karena yang menjadi

topik pembahasaan nya sekarang adalah pendidikan Islam, maka secara

filosofis harus mengikut sertakan obyek utamannya yaitu manusia

dalam pandangan Islam.1Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan terjadi sendiri.2

Manusia sebagai makhluk yang mulia, manusia diciptakan oleh

Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh karena itu ia

lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan

mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk

yang Telah kami ciptakan.

Manusia sebagai khalifah di bumi, bersumber pada firman Allah :





1 Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta, Bumi Aksara 2008) 2 Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspek, Jilid 1,( Jakarta : UI Press,

(5)

5 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

























Terjemahan Q.S Al-Baqarah ayat 30 : “Ingatlah ketika Tuhanmu

berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang

yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Pendidikan Islam menurut konsep pedagogi akan memperhatikan

interaksi-interaksi yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak

yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan, dengan menempatkan

masalah perkembangan kesadaran dan nilai dan tata nilai sebagai pusat

akhir dari segenap tindakan pendidikan.3

Agama Islam ini memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi

seluruh aspek kehidupan manusia, maka pengajaran agama Islam

sebenarnya harus berarti pengajaran tentang tata hidup yang berisi

pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam menjalani

kehidupannya di dunia ini untuk menyiapkan kehidupan yang sejahtera

di akhirat nanti.4

Sehubungan dengan itu dipandang perlu untuk melakukan

kajian terhadap gagasan pemikiran salah satu tokoh pendidikan Islam ,

Salah satunya adalah Prof DR Zakiyah Daradjat seorang tokoh

pendidikan Islam yang multidimensi

3 Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan Multidisipliner,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009)

4 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi

(6)

6 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

B. Rumusan Masalah

1. Apa latar belakang dari keluarganya?

2. Apa latar belakang pendidikan zakiah darajat? 3. Bagaimana karya & karier zakiah darajat?

4. Apakah Pemikiran zakiah darajat tentang pendidikan? 5. Bagaimana gagasan dan pemikiran zakiah darajat tentang

pendidikan Islam?

6. Apa hakikat pendidikan Islam meurut zakiah darajat? 7. Apakah landasan pendidikan menurut zakiah darajat? 8. Apakah tujuan pendidikan menurut zakiah darajat ?

(7)

7 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Historika Biografi Zakiah Darajat A. Latar Belakang Keluarga

Zakiah Darajat dilahirkan di Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah,

Ampek, Angkek, Agam, Kotamadya Bukit Tinggi Sumatera Barat, 6

November 1929. Ayahnya, Haji Daradjat Husain merupakan aktivis

organisasi Muhammadiyah dan ibunya, Rafi'ah aktif di Sarekat Islam.5 Ia merupakan anak pertama dari pasangan tersebut. sejak kecil Zakiah

Daradjat telah ditempa pendidikan agama dan dasar keimanan yang

kuat. Ia sudah dibiasakan oleh ibunya untuk menghadiri

pengajian-pengajian agama dan dilatih berpidato oleh ayahnya.

Zakiah Daradjat meninggal di Jakarta dalam usia 83 tahun pada 15

Januari 2013 sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah di sholatkan, jenazahnya

dimakamkan di Kompleks UIN Ciputat pada hari yang sama. Menjelang

akhir hayatnya, ia masih aktif mengajar, memberikan ceramah, dan

membuka konsultasi psikologi. Sebelum meninggal, ia sempat menjalani

perawatan di Rumah Sakit Hermina, Jakarta Selatan pada pertengahan

Desember 2012.

Semasa hidup, Zakiah Daradjat tidak hanya dikenal sebagai psikolog

dan dosen, tetapi juga muballigh dan tokoh masyarakat. Rektor UIN

Syarief Hidayatullah Jakarta. Komarudin Hidayat menyebut

Zakiyah Daradjat sebagai pelopor psikologi Islam di Indonesia. 6

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mencatat,

Zakiah Daradjat adalah sosok yang bisa diterima dengan baik oleh

semua kalangan. Umar menambahkan, sosok Zakiah Daradjat seperti

sosok Hamka dalam versi Muslimah.

5 Abuddin Nata , Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,(

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005)

(8)

8 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

B. Latar Belakang Pendidikan

Pada usia tujuh tahun, Zakiah sudah mulai memasuki sekolah. Pagi

ia belajar di Standard School Muhammadiyah dan sorenya belajar lagi

di Diniyah School. Semasa sekolah ia memperlihatkan minat cukup

besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan agama. Selain itu, saat masih

duduk di bangku kelas empat SD, ia telah menunjukkan kebolehannya

berbicara di muka umum. Setelah tamat pada 1941.7 Zakiah dimasukkan ke salah satu SMP di Padang Panjang sambil mengikuti sekolah agama

di Kulliyatul Muballighat. Ilmu-ilmu yang diperolehnya dari Kulliyatul

Mubalighat kelak ikut mendorongnya untuk menjadi mubalig.

Pada tahun 1951, ia menamatkan pendidikannya di SMA Setelah itu,

ia memutuskan meninggalkan kampung halamannya untuk melanjutkan

studinya ke Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia mendaftar ke dua perguruan

tinggi dengan fakultas yang berbeda, yaitu Fakultas Tarbiyah Perguruan

Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta dan Fakultas

Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Meskipun ia diterima di

kedua Fakultas tersebut, ia akhirnya hanya memilih mengambil Fakultas

Tarbiyah PTAIN Yogyakarta atas saran kedua orang tuanya. Pada tahun

1956, ia menerima beasiswa dari Departemen Agama untuk melanjutkan

pendidikan ke Mesir.

Di Mesir ia langsung diterima di Fakultas Pendidikan Universitas

Ain Shams,Kairo untuk program S-2. Tesisnya tentang problema remaja

di Indonesia mengantarnya meraih gelar MA pada tahun 1959, setelah

setahun sebelumnya mendapat diploma pasca-sarjana dengan

spesialisasi pendidikan.8 Tidak seperti teman-teman seangkatannya dari Indonesia, setelah menyelesaikan program S-2, Zakiah tidak langsung

pulang. Ia justru malah melanjutkan program S-3 di universitas yang

sama. Ketika menempuh program S-3, kesibukan Zakiah tidak hanya

7 Arif Subhan, Prof Dr.Zakiah Daradjat. Membangun Lembaga Pendidikan Islam Berkualitas, dalam Badri Yatim, Perkembangan Psikologi Agama & Pendidikan Islam di Indonesia ( Jakarta : Logos Wacana Ilmu,1999) H 4

(9)

9 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

belajar. Pada tahun 1964, dengan disertasi tentang perawatan jiwa anak,

ia berhasil meraih gelar doktornya dalam bidang psikologi dengan

spesialisasi psikoterapi dari Universitas Ain Shams. C. Karier

Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1964, Zakiah Daradjat

mengabdikan dan mengembangkan ilmunya untuk kepentingan

masyarakat. 9 Sambil bekerja, Zakiah diberi ruangan khusus untuk membuka praktik konsultasi psikologi bagi karyawan Kementerian

Agama. Namun, karena semakin banyak klien yang datang, ia mulai

membuka praktik sendiri di rumahnya di Wisma Sejahtera, Jalan

Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan pada tahun 1965. Ketika

diwawancara oleh Republika pada tahun 1994, ia menuturkan, "Setiap

hari, selama lima hari dalam sepekan, rata-rata saya menerima tiga

hingga lima pasien, tanpa memandang apakah mereka dari golongan

masyarakat mampu atau bukan." Zakiah mengaku, sering tidak

menerima bayaran apa-apa, "karena memang tujuan saya untuk

menolong sesama manusia. Pada 1967, Zakiah diangkat oleh Menteri

Agama Saifuddin Zuhri sebagai Kepala Dinas Penelitian dan Kurikulum

Perguruan Tinggi di Biro Perguruan Tinggi, Kementerian Agama, Pada

periode selanjutnya, Zakiah Daradjat menjabat sebagai Direktur

Pendidikan Agama mulai tahun 1972, dan tahun 1977 sebagai Direktur

Perguruan Tinggi Agama Islam. Pemikiran Zakiah Daradjat di bidang

pendidikan agama banyak mempengaruhi wajah sistem pendidikan di

Indonesia.10 Semasa menjabat direktur di Kementerian Agama,beliau memanfaatkan sebaik-baiknya untuk pengembangan dan pembaharuan

dalam bidang Pendidikan Islam. Pembaharuan yang monumental yang

sampai sekarang masih terasa pengaruhnya adalah keluarnya Surat

Keputusan Bersama Tiga Menteri (Menteri Agama, Mendikbud,

9 Jajat Burhanuddin, Ulama Perempuan Indonesia, (Gramedia Pustaka Utama,

2002) h 146-154

10 Zakiah darajat, Membina nilai-nilai moral di Indonesia, (Jakarta : Bulan

(10)

10 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

dan Mendagri) pada tahun 1975, yaitu sewaktu jabatan Menteri

Agama diduduki oleh Mukti Ali Melalui surat keputusan tersebut Zakiah

menginginkan peningkatan penghargaan terhadap status madrasah, salah

satunya dengan memberikan pengetahuan umum 70 persen dan

pengetahuan agama 30 persen. Aturan yang dipakai hingga kini di

sekolah-sekolah agama Indonesia ini memungkinkan lulusan madrasah

diterima di perguruan tinggi umum. Upaya lain yang dilakukan Zakiyah

Deradjat adalah Peningkatan mutu Pengelolaan (administrasi) dan

akademik madrasah-madrasah yang ada di Indonesia Sehingga mulai

muncullah apa yang disebut sebagai Madrasah Model.11

Ketika menempati posisi sebagai Direktur Perguruan Tinggi Agama

Islam, seperti dituturkan cendikiawan Azyumardi Azra, Zakiah Daradjat

banyak melakukan sentuhan bagi pengembangan Perguruan Tinggi

Agama Islam (PTAI). Salah satu contoh, untuk mengatasi kekurangan

guru bidang studi umum di madrasah-madrasah, Zakiah Daradjat

membuka jurusan tadris pada IAIN dan menyusun rencana

pengembangan Perguruan Tinggi Agama Islam yang menjadi referensi

bagi IAIN seluruh Indonesia. Melalui rencana pengembangan ini

Kementerian Agama dapat meyakinkan Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas) sehingga IAIN memperoleh

anggaran yang relatif memadai

Di luar aktivitasnya di lingkungan kementerian, Zakiah Daradjat

mengabdikan ilmunya dengan mengajar sebagai dosen keliling

pada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kini UIN) dan beberapa IAIN

lainnya. Pada 1 Oktober 1982, Zakiah dikukuhkan oleh IAIN Jakarta

sebagai guru besar di bidang ilmu jiwa agama. Sebagai pendidik dan

guru besar, ia setia di jalur profesinya hingga akhir hayatnya.12 Hingga usia senja, meski telah pensiun dari tugas kedinasan, Zakiah masih aktif

mengajar di UIN Syarif Hidayatullah dan perguruan tinggi lain yang

11 Abuddin Nata , Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) h.237

12 Zakiah darajat, Pendidikan Islam dalam keluarga dan sekolah, (Jakarta :

(11)

11 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

membutuhkan ilmunya. Selain itu, Zakiah Daradjat sering memberikan

kuliah subuh di RRI Jakarta sejak tahun 1969 sampai dekade 2000-an. Ia

kerap pula diminta mengisi siaran Mimbar Agama

Islam di TVRI Jakarta. Pada 19 Agustus 1999, Zakiah Daradjat

memperoleh Bintang Jasa Maha Putera Utama dari Pemerintah Rapublik

Indonesia. D. Hasil Karya

Banyak hasil karya yang dibuat oleh Zakiyah Daradjat berupa

karangan-karangannya dan penerbitan buku antara lain yang berjudul

1. Ilmu Jiwa Agama

2. Kesehatan Mental dalam Al-Qur'an

3. Ketenangan dan Kebahagiaan dalam Keluarga 4. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia 5. Menghadapi Masa Menopause

6. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental 7. Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an

8. Perawatan Jiwa untuk Anak-anak 9. Problema Remaja di Indonesia.

2. Pemikiran Zakiah Daradjat tentang Pendidikan Islam

Pentingnya pendidikan agama sebagai wahana untuk membentuk

kesehatan mental manusia jelas menjadi tema terpenting pemikiran

Zakiah daradjat.13 Menurut Zakiah: Pendidikan agama mempunyai peran fundamental untuk menumbuhkan potensi fitrah manusia yang

bersifat spiritual dan kemanusiaan. Potensi fitrah ini sangat penting

diwujudkan untuk menumbuhkan kembali makna hidup hakiki, yakni

membentuk manusia modern yang sehat secara biologis dan spiritual.14

13 Zakiah Darajat, Beberapa pemikiran tentang pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’rif, 1980)

(12)

12 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Ia adalah sosok manusia yang mampu menyesuaikan diri sendiri, orang

lain, dan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup.15

Bagi Zakiyah Daradjat, bahwa agama seseorang pada dasarnya

ditentukan oleh pendidikan,pengalaman dan latihan-latihan yang

dilaluinya pada masa kecilnya yang mempengaruhi sikapnya setelah

dewasa.16 Pendidikan Agama pada masa kanak-kanak dilakukan oleh orang tua dengan jalan membiasakannya kepada tingkah laku dan akhlaq

yang diajarkan oleh agama demikian pula dengan nilai-nilai agama dan

kaedah sosial yang lain sedikit demi sedikit harus masuk dalam

pembinaan mental seorang anak .

Pendidikan agama tidak mungkin terlepas dari pengajaran agama .

Jika penanaman jiwa tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dirumah ,

maka harus dilakukan dengan bimbingan seorang guru . karena

bagaimanapun pendidikan aganma memiliki peranan penting untuk

membina mental dan akhlaq anak-anak . Untuk itu pendidikan agama

memiliki peranan penting untuk membina mental dan akhlah anak-anak

Maka pendidikan agama dikeluarga dapat dilanjutkan di sekolah

oleh guru dan dimasyarakat yang di fasilitasi oleh Pemerintah. Zakiyah

berpendapat, pendidikan agama Islam harus ditanamkan sejak kecil

kepada anak-anak, sehingga merupakan bagian dari unsur-unsur

kepribadiannya ,akan cepat bertindak menjadi pengendali dalam

menghadapi segala keinginan-keinginan dan dorongan –dorongan yang

timbul . Karena keyakinan terrhadap agama yang menjadi bagian dari

kepribadian itu akan mengatur sikap dan tingkah laku seseorang secara

otomatis dari dalam.17

Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus di didik melalui proses pendidikan. Nabi

telah mengajak orang unutk beriman dan beramal serta berakhlak baik

15 Nata Abuddin, Pemikiran Pendidikan Islam & Barata. (Jakarta : , PT. Raja

Grafindo Persada. 2000)

(13)

13 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

sesuai dengan ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan.

Dari satu segi kita melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak

ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam segi

lainnya, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga

praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh.

Oleh karena itu pendidikan Islam berisi ajaran tentangsikap dan tingkah

laku pribadi masyarakat,menuju kesejahteraan hidup peroranganan dan

bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan

pendidikan masyarakat18

Dengan demikian hakikat pendidikan Islam berkisar antara dua

dimensi hidup: penanaman rasa takwa kepada Allah dan pengembangan

rasa kemanusiaan kepada sesama. yang pertama dimulai dengan

pelaksanaan kewajiban-kewajiban formal agama berupa ibadah-ibadah.

Dan pelaksanaan itu harus disertai dengan penghayatan yang mendalam.

Sehingga ibadah itu tidak dikerjakan semata-mata sebagai ritual formal

belaka, melainkan dengan keinsafan mendalam akan fungsi edukatifnya

bagi kita.

Dalam pandangan psikologi Islam, kriteria kepuasan, kesehatan

mental atau kebahagiaan batin seseorang tidak semata-mata disebabkan

terpenuhinya kebutuhan material, namun terdapat penyebab lain yang

hakiki, yaitu kebutuhan meta-material, seperti kebutuhan spiritual. 19

Dengan demikian nampaknya kriteria kebahagiaan dalam pandangan

islam kalau dibandingkan dengan teori kebutuhan Abraham Maslow

yang membagi kebutuhan manusia pada dua hirarki, yaitu

kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) yang meliputi kebutuhan flsik, rasa aman,

cinta, harga diri, dan meta-kebutuhan (meia needs) seperti yang

terkandung dalam aktualisasi diri seperti keadilan, kebaikan dan

sebagainya, tentu belumlah lengkap. kepuasan dan kebahagiaan yang

esensial menurut islam terutama yang dikembangkan dalam

18 Syaiful Muzaini, Islam rasional (Bandung : Mizan, 1995)

19 Hanna Bastaman, djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam, (Yogyakarta :

(14)

14 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

sufistik adalah kepuasan dan kebahagiaan yang disebabkan adanya

keridhaan Allah Swt. Ridha Allah menjadi sumber kepuasan hidup,

sebab kondisi itu tidak akan diperolah seseorang kecuali ia beraktivitas

dengan baik, jujur, benar dan mentaati segala aturan, tanpa mengganggu

hak-hak orang lain.

Pelaksanaan nilai agama adakalanya dipengaruhi oleh nilai setempat

seperti pemahanan tentang ayat-ayat suci sebagaimana mestinya,

umpamanya pengertian tuhan yang mengurus seluruh alam

dipersonipikasikan bahwa tuhan ada dimana-mana (imanensi) bahkan

sampai menganggap tuhan menyatu dengan dirinya Maka dari itu

banyak hal yang harus diperhatikan dalam pendidikan.20

Menurut Zakiyah Daradjat Pendidikan Islam meliputi seluruh aspek

atau demensi manusia ( manusia seutuhnya ) . yang dapat atas beberapa

dimensi diantaranya : Fisik, akal, agama, akhlak, kejiwaan , estetika dan

kemasyarakatan.21

Untuk itu dalam tahap pendidikan yang pertama yang harus

diperhatikan bahwa, manusia mempunyai dimensi-dimensi diantaranya.

a. Dimensi Fisik

(yang mana hal ini terdiri dari seluruh perangkat; badan, kepala,

kaki, tangan, dan seluruh anggota luar dan dalam, yang diciptakan oleh

Allah SWT dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Allah berfirman

Dalam surat At-Tiin ayat 4,

























Terjemahan Q.S At-Tiin ayat 4 : Sesungguhnya kami Telah

menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

20 Anwar judi, Al-Tarbiyah wa Bina’i al-ajyali fi dhau’i al-Islami, (Beirut : Dar

Fikr. 1975)

21 Ahmad Tafsir, Epistimologi untuk ilmu pendidikan Islam, Jakarta: (Bandung

(15)

15 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Dimensi ini termasuk yang diperhatikan dalam Islam, karena

dimensi fisik yang bertujuan kebugaran dan kesehatan tubuh yang

terkait dengan ibadah, akhlak dandimensi kepribadian lainnya semua

sifatnya positif.

b. Dimensi akal

hal ini yang membedakan antara manusia dan makhluk Allah SWT

yang lain. Dengan akal manusia memahami, mengamati, berpikir dan

belajar.22 Serta dengan akal itu manusia menusia merencanakan berbagai kegiatan besar dan kecil serta memecahkan berbagai

masalah.memang Allah SWT telah memberi karunia besar kepada manusia untuk memiliki akal yang sedemikian hebatnya. Dari alqur’an dapat diketahui dan disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemikiran tentang keadaan alam dan sunnah Allah di bumi, dan

tentang keadaan umat manusia sepanjang sejarah. Diungkapkan dalam Al-Qur’an surat Al Ahzab ayat 62,





kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah

Allah.

2. Pemikiran manusia tentang pergaulan. Manusia mempunyai

perasaan dan kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain

(16)

16 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Terjemahan Q.S An-Nahl ayat 78 : Dan Allah mengeluarkan kamu

dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan

dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur.

Ini berarti manusia itu lahir ke dunia tidak mengetahui

apa-apa tentang alam ini. Oleh karena itu Allah membekalinya dengan

alat indera dan akal, yang dengan itu ia dapat mencari ilmu dan

dapat mencari ilmu dan alat untuk mengetahui. Dengan sendirinya

manusia bertanggung jawab penuh kepada Allah. Firman Allah dalam surat Al Isra’ ayat 36,

Terjemahan Q.S AL-Israa’ ayat 36: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu

akan diminta pertanggungan jawabnya.

Ayat di atas memberi isyarat kepada kita, bahwa semua alat

indera, lahir, batin, yang dinamakan akal, perlu didayagunakan

sebaik mungkin, untuk memperhatikan makhluk Allah lain di alam

ini.23

10. Dimensi Iman

keimanan yang diajarkan Agama Islam sangat penting artinya bagi

kesehatan mental dan kebahagiaan hidup. Karena keimanan

itu memupuk dan mengembangkan fungsi-fungsi jiwa dan memelihara

keseimbangannya serta menjamin ketentraman batin.24

23 Muhammad Usman, najati Al-Qur’an wa ‘ilma al-nafs, (Beiru : Dar al-Syuruq

1982)

(17)

17 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

11. Dimensi Akhlak

Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hati nurani pikiran,

perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu dan dari kelakuan itulah

lahirlah perasaan moral , yang mana dari situ manusia mampu

membedakan mana yang baik dan yang buruk . Dari sana timbul bakat

akhlaqi yang merupakan kekuatan jiwa dari dalam yang mendorong

manusia untuk melakukan yang baik dan mencegah perbuatan yang

buruk. Allah mendorong manusia untuk memperbaiki akhlaknya, bila ia

terlanjur salah . Firman ALLAH dalam Surat An-Nisa ayat 110



Terjemahan Q.S An-Nisa ayat 110: Dan barangsiapa yang mengerjakan

kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada

Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.

12. Dimensi kejiwaan

Aspek jiwa ini merupakan kekuatan dari dalam yang memadukan

semua unsur pada diri manusia, sebagai penggerak untuk mencapai

tujuan dan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.25 Al-qur’an menghubung kan kejiwaan manusia dengan Allah, agar dapat

membebaskan dirinya dari rasa takut dan memberi rasa aman, agar

hidupnya tentram. Hidup dan umur hanya di tangan Allah,





Terjemahan Q.S Al-Qaaf ayat 43 : Sesungguhnya kami menghidupkan

dan mematikan dan Hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua

makhluk).

25 Dadang hawari, Al-Qur’an : Ilmu kedokteran dan kesehatan jiwa, (Yogyakarta :

(18)

18 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

13. Dimensi Keindahan

Pendidikan Islam juga memperhatikan keindahan pada manusia,

agar manusia itu dapat merasakan keindahan setiap waktu , baik dalam kehidupan duniawi atau ukhrawi. Di dalam Al-qur’an digambarkan dengan bagus sekali tentang dua alam keindahan, yang dapat dipandang

dan didengar atau dibaca.26 Disamping itu kita ketahui, Al-Qur’an sendiri penuh keindahan seni, menceritakan tata susunan alam yang

amat menarik, gambaran pengabdian yang memukau, kata-kata dan

kalimat yang menawan hati. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah 164

:

Terjemahan Q.S AL-Baqarah ayat 164 :Sesungguhnya dalam penciptaan

langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar

di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah

turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi

sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,

dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;

sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum

yang memikirkan.

(19)

19 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

14. Dimensi Sosial kemasyarakatan

hal ini penting untuk membentuk manusia muslim yang tumbuh

secara sosial dengan melatih dirinya dalam pergaulan kemasyrakatan.27 Di dalam Islam pendidikan social, kemasyrakatan ini penting untuk

membentuk manusia muslim yang bertumbuh secara social dan

menjadikan hamba yang saleh dengan menanamkan keutamaan social di

dalam dirinya dan melatihnya dalam pergaulan kemasyrakatan. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan: Mementingkan keluarga dan ibu yang

merupakan wadah pertama dalam pendidikan. Memperhatikan

pendidikan anak dan remaja, sebagai kekayaan masyarakat dan kekuatan

di masa depan bangsa. Pembentukan manusia yang berprestasi dan

ekonomis di dalam hidup. Menumbuhkan kesadaran pada manusia agar

ia dapat menyadari keberadaan dan kemampuannya untuk berperan serta

dalam menciptakan kemajuan masyrakatnya, membelanya dan menjaga

keamanan dan ketentramannya. Membentuk manusia yang luas dan

merasakan bahwa ia anggota di dalam masyarakat dunia.

3. Gagasan dan Pemikirannya dalam Pendidikan Islam28 a. Hakikat Pendidikan

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina

dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami agama

Islam seluruhnya. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya

dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.29 Adapun Pendidikan Agama Islam menurut Zakiyah Darajat adalah

usaha yang ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan

terwujud melalui amal perbuatan dan Pendidikan Agama Islam tidak

hanya bersifat teoritis juga termasuk praktis.

27 H.M, Arifin, Bimbingan timbal balik pendidikan agama di lingkungan keluarga,( Jakarta : Bulan bintang, 1978)

28 Abuddin Nata , Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) h 232-255

29 Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradapan Islam Pada Dunia .(Jakarta: Pustaka

(20)

20 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Zakiyah Deradjat mengemukakan Hakikat Pendidikan mencakup

kehidupan manusia seutuhnya .Pendidikan Agama Islam tidak hanya

memperhatikan satu segi saja seperti segi akidah dll

melainkan Mencakup seluruhnya bahkan lebih luas dari pada semua

itu .Pendidikan Islam juga menjangkau kehidupan dunia dan akhirat

secara seimbang baik jasmani maupun rohani.

Pemikiran Zakiyah Deradjat tersebut memperlihatkan pandangannya

tentang Pendidikan Islam secara Integralistik dan komprehensif yaitu

mencakup seluruh dimensi ,eksistensi,subtansi dan relasi manusia .Hal

ini dapat terwujud bila proses pendidikan berjalan secara terus menerus(

Long Life Education )

Menurut Ibnu Sina dalam bahwa tujuan Pendidikan harus

diarahkan pada pengembangan seluruh Potensi yang dimiliki seseorang

kearah perkembangannya yang sempurna yaitu perkembangan fisik,

ntelektua; dan budi pekerti.

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa manusia seutuhnya yang

untuk kepentingan pendidikan dan pembangunan semua dimensi

tersebut perlu ditumbuh-suburkan dan dikembangkan melalui

pendidikan, baik dalam keluarga, sekolah dan juga masyarakat.

Selanjutnya, menurut Zakiah Daradjat manusia juga mempunyai

kebutuhan pokok yaitu jasmani dan rohani ( kebutuhan akan agama,

kasih sayang, rasa aman, harga diri, bebas, sukses, dan pengenalan).

Kehidupan manusia juga tidak lepas dari adanya tujuan dan konsep

pendidikan dalam Islam yang mana pendidikan Islam berlanjut

sepanjang hayat, mulai dari janin dalam kandungan ibunya, sampai

kepada akhirnya hidup di dunia ini.30 b. Landasan Pendidikan Islam

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai

suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan

30 Abuddin Nata , Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Raja

(21)

21 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

kuat. Oleh karena itu pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk

manusia, harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan

perumusan tujuan pendidikan Islam itu dihubungkan. Landasan itu terdiri dari al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang daapt dikembangkan dengan ijtihad, al maslahah al mursalah, istihsan, qiyas

dan sebagainya.31

Al-Qur’an menggambarkan bahwa Allah SWT. adalah pencipta (الخالق ) dan pemelihara alam semesta (رب العالمين). Dalam penciotaan alam semesta termasuk manusia – Tuhan menempuh proses yang

memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal demikian dikenal

sebagai aturan –aturan yang diterapkan Allah sendiri atau

disebut sunnatullah. Dalam proses Pemeliharaan, Tuhan juga mematuhi

sunnatullah, Tuhan mengurus, memelihara dan menumbuh kembangkan

alam secara bertahap dan berangsur-angsur. Dalam konteks yang terakhir ini, Tuhan berada diposisi pendidik (مربي) yang sesungguhnya. Ketentuan ini meniscayakan penyertaan Tuhan dalam proses pendidikan

tanpa menafikan peran serta manusia.

Peranan manusia dalam pendidikan secara teologis dimungkinkan

karena posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah SWT. yang paling

sempurna dan dijadiakan sebagai khalifah di muka bumi (خالفة فى ,(ضرلاا

Status ini mengimplikasikan bahwa manusia secara potensial

memiliki sejumlah kemampuan yang diperlukan untuk bertindak sesuai

dengan ketentuan Tuhan. Sebagai Khalifah manusia juga mengemban

funsi rububuyah Tuhan terhadap alam semesta termasuk diri manusia itu

sendiri.

Dengan pertimbangan di atas dapat dikatakan bahwa karakter hakiki

pendidikan Islam pada intinya terletak pada fungsi rububiyah Tuhan

yang secara praktis dikuasakan atau dibebankan kepada manusia.

Dengan kata lain bahwa pendidikan Islam itu adalah keseluruhan dari

31 A. Fatah yasin, Dimensi-dimensi pendidikan Islam, )Yogyakarta: Sukses

(22)

22 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

proses dan fungsi rububiyah Tuhan terhadap manusia sejak dari

penciptaan, pertunbuhan dan perkembangannya secara bertahap menuju

kepada dewasa dan kesempurnaan, baik dari aspek akal, kejiwaan

maupun jasmaninya. Atas dasar tugas sebagai khlifatul alam, manusia

harus bertanggung jawab untuk merealisasikan proses pendidikan Islam

tersebut sepanjang kehidupan manusia yang nyata di muka bumi ini.

Selanjutnya Al-Sunnah sebagai landasan pendidikan yang ke dua

berisi akidah dan syariah , yang berisi pedoman demi kemasalahatan

hidupnya dalam segala aspek dengan tujuan untuk membina umat

manusia yang seutuhnya atau seorang muslim yang beriman dan

bertaqwa.yaitu berupa perkataan,atau perbuatan pengakuan Rasul Allah

SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu adalah kejadian atau

perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan

saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Oleh karena itu Sunnah

merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan muslim, sunnah selalu

membuka kemungkinan penafsiran berkembang.

Landasan pendidikan Islam ke tiga adalah Ijtihad ia merupakan

istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu

yang dimiliki oleh ilmuwan syariat islam untuk menentukan suatu

hokum syariat islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh al-qur’an dan As-sunnah ijtihad ini ditujukan untuk mengikuti dan mengarahkan perkembangan zaman yang terus menerus

berubah

c. Tujuan pendidikan Islam

Dalam adagium ushuliyah dinyatakan bahwa “al-umur bimaqashidiha”, bahwa setiap tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Adagium ini

menunjukan bahwa pendidikan seharusnya berorientasi pada tujuan

yang ingin dicapai,32 bukan semata-mata berorientasi pada sederetan materi.33 Yang harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum merumuskan

32 Ramayulis, Ilmu pendidika Islam, (Jakarta : Kalam mulia, 1998)

(23)

23 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

kompnen-komponen pendidikan yang lain. Tujuan merupakan standar

usaha yang akan di lalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai

tujuan-tujuan lain.

Menurut Zakiyah deradjat dalam bukunya Abuddin Nata yang

berjudul Tokoh- tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia

Tujuan Dasar Pendidikan Islam adalah membina manusia agar menjadi

hamba Allah yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya

,perbuatan, pikiran dan perasaannya.34

d. Lingkungan dan Tanggung Jawab Pendididkan

Menurut Zakiah Darajat terdapat tiga lingkungan yang bertanggung

jawab dalam mendidik anak yaitu keluarga (orang tua), sekolah (para

guru) dan masyarakat (Tokoh masyarakat dan pemerintah).

Hal ini sesuai dalam pandangan Islam, tanggung jawab pendidikan

tersebut di-bebankan kepada setiap individu. Dalam







peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya

adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,

keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Kata “ ” dalam ayat ini yang berarti “dirimu”, menandakan bahwa setiap diri pribadi, atau setiap individu harus memiliki tanggung

jawab dalam upaya melaksanakan pendidikan dengan baik,35 agar ia terhindar dari api neraka.

34 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam h 35

35 Hasan langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta : Pustaka al-Husna,

(24)

24 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Dalam sisi lain, ayat tersebut juga menegaskan bahwa di samping

diri pribadi, maka keluarga juga harus dididik dengan baik. Karena ayat

tersebut berbicara tentang diri pribadi dan keluarga, maka jelaslah

bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab semua orang.

Dalam implementasinya, orangtualah sebagai penanggung jawab

pendidikan di lingkungan keluarga atau di rumah tangga; guru-guru dan

pengelolah sekolah termasuk pemerintah sebagai penanggungjawab

pendidikan di lingkungan sekolah; tokoh masyarakat dan selainnya

sebagai penanggungjawab pendidikan di lingkungan masyarakat. Ketiga

pihak ini, masing-masing memiliki tanggung jawab pendidikan secara

tersendiri dalam lingkungannya masing-masing, namun tidaklah berarti

bahwa mereka hanya bertanggung jawab penuh di lingkungannya, tetapi

juga memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam lingkungan

pendidikan lainnya. Orang tua misalnya, ia sebagai penanggungjawab

pendidikan di lingkungan keluarga, tetapi tanggung jawab tersebut

bukan hanya terbatas pada lingkungan rumahtangganya, namun juga

dibutuhkan tanggung jawabnya di lingkungan sekolah dan masyarakat.36 Pendidikan dalam lingkungan rumah tangga, disebut dengan jalur

pendidikan informal Lingkungan rumah tangga atau lingkungan

keluarga, memberikan peranan yang sangat berarti dalam proses

pembentukan kepribadian muslim sejak dini. Sebab di lingkungan inilah

seseorang menerima sejumlah nilai dan norma yang ditanamkan sejak masa kecilnya. Allah swt berfirman dalam QS. Āli Imrān 3/102



bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan

janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama

Islam.

36 H.M Irsyad, djuwaeli Pembaruan kembali pendidikan Agama Islam, (Ciputat :

(25)

25 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa manusia seutuhnya yang

untuk kepentingan pendidikan dan pembangunan semua dimensi tersebut

perlu ditumbuh-suburkan dan dikembangkan melalui pendidikan, baik

dalam keluarga, sekolah dan juga masyarakat. Selanjutnya, menurut

Zakiah Daradjat manusia juga mempunyai kebutuhan pokok yaitu

jasmani dan rohani ( kebutuhan akan agama, kasih sayang, rasa aman,

harga diri, bebas, sukses, dan pengenalan).37

Pandangan Zakiyah Daradjat ini tampaknya dipeengaruhi oleh

keahliannya dalam ilmu jiwa38 dan Pandangan keagamannya hal ini dapat dilihat ketika ia menjelaskan peranan dan tanggung jawab ibu bapak yang mengacu sepenuhnya kepada AlQur’an dan Al –Sunnah

37 Sembodo Ardi Widodo,2003. Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam , PT

Nimas Multima

(26)

26 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

konsep pemikiran Zakiyah Daradjat adalah sebagai berikut:

Pertama : Zakiah Daradjat adalah sosok ilmuwan perempuan yang

multidimensi. Ia tidak hanya dikenal sebagai psikolog, tetapi ia juga

muballigh dan pendidik sekaligus. Menurut beliau pentingnya pendidikan

agama untuk membentuk kesehatan mental manusia jelas menjadi tema

terpenting pemikiran Zakiah daradjat.

Kedua : Sebagai seorang ahli ilmu Jiwa agama yang berpegang

teguh kepada ajaran Al-Quran dan Al-Sunnah. Zakiyah Daradjat juga

seorang pemikir dalam bidang pendidikan Agama Islam yang berlandaskan

Al-quran dan Al-Sunnah yang mana antara ilmu jiwa dan pendidikan agama

sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan sehingga penyampaian

pendidikan agama dapat disesuaikan dengan kondisi si anak yang mana

hasilnya menjadi lebih baik

Ketiga : Sebagai makluk sosial menurut Zakiyah Daradjat

Keluarga merupakan wadah pertama yang kita jumpai setelah kita lahir

dilingkungan, disinilah kita diberi pendidikan pertama oleh ayah dan ibu

kita . Sang ibu juga mendidik kita walau kita masih dalam kandungan .

Dididik dengan hal-hal yang bernafaskan Islam dan melakukan hal-hal yang

sifatnya Thaybiyah ( baik ) . Sehingga diharapkan kita lahir kedunia kelak

menjadi anak yang shaleh dan sholehah

Menurut Zakiyah, pendidikan agama mempunyai peran

fundamental untuk menumbuhkan potensi fitrah manusia yang bersifat

spiritual dan kemanusiaan. Pendidikan agama tidak mungkin terlepas dari

pengajaran agama. Jika penanaman jiwa tidak mungkin dilakukan oleh

orang tua dirumah, maka harus dilakukan dengan bimbingan seorang guru.

Dan begitu juga kepada masyarakat yag juga memikul tanggung jawab

(27)

27 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Keempat : Zakiyah daradjat sebagai seorang yang ahli dalam

Pendidikan agama menggabungkan dengan keahliannya dalam ilmu Jiwa

Agama yang berdasarkan Al –Qur’an dan Al-Sunnah serta Ijtihad

merupakan kolaborasi yang tepat untuk masa kini dalm menghadapi

problema –problema kehidupan di masyarakat sehingga mempengaruhi

konsepsi dalam bidang pendidikan Islam dengan keakhliannya dalam Ilmu Jiwa agama yang berlandaskan Al Qur’an dan Al-Sunnah serta Ijtihad Kelima : Sebagai seorang Pakar Pendidikan Islam . Dari

konsepnya tentang Pendidikan Islam ,Zakiyah Daradjat mengemukakan

bahwa manusia mempunyai dimensi –dimensi yang harus diperhatikan

diantaranya : dimensi fisik, dimensi akal, dimensi Iman, dimensi akhlak,

dimensi kejiwaan dan dimensi keindahan yang mana hal ini dapat

disimpulkan bahwa manusia seutuhnya demi kepentingan pendidikan dan

pembangunan semua dimensi tersebut perlu ditumbuh-suburkan dan

dikembangkan melalui pendidikan ,baik dalam keluarga,sekolah dan juga

masyarakat.

Menurut Zakiyah Daradjat , orang tua adalah Pembina pribadi

yang pertama dalam hidup anak . Kepribadian orang tua, sikap dan cara

hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang

dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang

bertumbuh itu. Orang tua juga harus memperhatikan pembentukan

kepribadian kepada anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pembentukan kepribadian anak diantaranya : Pembinaan iman dan tauhid,

pembinaan akhlak, pembinaan ibadah dan agama. Selanjutnya, guru di

lingkungan sekolah. Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum

untuk menjadi seorang guru yang baik dan diperkirakan dapat memenuhi

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya hendaknya bertakwa kepada

Allah, berilmu, sehat jasmani, baik akhlaknya bertanggung jawab dan

berjiwa nasional. Dan masyarakat. Juga besar pengaruhnya dalam

memberikan arah terhadap pendidikan anak yang masuk dalam pendidikan

Islam. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan

(28)

28 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

perseorangan maupun sebagai keolmpok sosial. Menurut pakar kejiwaan

yang mengatakan bahwa manusia belajar lewat penglihatannya itu sebanyak

(83%), lewat pendengaran nya anak belajar sebanyak (11%), anak yang

berumur satu tahun dapat menangkap tiga kata, umur dua tahun 272 kata,

umur tiga ahun 896 kata, umur empat tahun 1.540 kata, umur lima tahun

2.072 kata dan umur enam tahun 2.562 kata. Kata-kata apa sajakah itu, Bila

mereka orang beriman dan beramal saleh dan sering mengucapkan

kata-kataThayibah, (baik), maka kata-kata itulah yang di dengar anaknya.

Sedangkan sentuhan, pencicipan dan penciuman bersama-sama memberi

pengaruh sebanyak (6 %), jadi pengaruh terbesar adalah lewat penglihatan

dan pendegaran, yaitu (94%).

Zakiyah Daradjat mencoba mengaplikasikan pendidikan dengan

gaya yang sedikit agak berbeda, dia mencoba menarik akar pendidikan

dimulai dari psikologi nya, yaitu dari moral dan tingkah laku baik anak-anak

bahkan remaja. Dalam hal ini beliau melalui penetapan dalam bidang

pendidikan. maupun bidang kejiwaan, beliau berusaha mengembangkan

serta mengamati berbagai konflik yang terjadi di dunia pendidikan dari

kalangan anak-anak remaja yang berkembang pada saat ini.

Keenam : Sebagai seorang pemikir pendidikan Islam . Zakiyah

Daradjat merupakan seorang pemikir dengan gagasan dan ide pemikirannya

dalam pendidikan islam telah merumuskan : a). Hakekat dan tujuan

pendidikan Islam yang mencakup kehidupan manusia seutuhnya yang

mencakup semua dimensi manusia sebagaimana yang ditentukan oleh ajaran

Islam . b) Landasan Pendidikan Islam. Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa landasan pendidikan Islam adalah Alqur’an .Al-Sunnah dan Ijtihad . c)Tujuan Pendidikan Islam . menurut Zakiyah Daradjat tujuan dasar

pendidikan Islam adalah membina manusia agar menjadi hamba Allah

yang shaleh dengan seluruh aspek kehidupannya, perbuatan ,pikiran dan

perasaannya d). Lingkungan dan Tanggung Jawab Pendidikan. Menurut

Zakiyah Daradjat terdapat tiga lingkungan yang bertanggung jawab dalam

mendidik anak yaitu keluarga ( kedua orang tua) , sekolah ( para guru), dan

(29)

29 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Ketujuh : Sebagai seorang Pembaharu , maka Zakiyah Daradjat

merupakan seorang yang berpikir untuk kemajuan ummat hal ini dapat kita

lihat peranannya ketika mengeluarkan gagasan yang pembaharuan yang

monumental yang hingga kini masih terasa pengaruhnya bagi kemajuan

sekolah-sekolah yang dibawah naungan Menteri Agama dengan keluarnya

Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri yaitu Menteri Agama Republik

Indonesia . Mentri Pendidikan dan Kebudayan serta Mentri Dalam Negeri.

Dengan lahirnya SKB Tiga Mentri . Dan Juga Pembaharuan dibidang

peningkatan mutu pengelolaan pada sekolah madrasah-madrasah yang ada

di Indonesia dengan bermunculannya apa yang disebut dengan madrasah

model yang merupakan sekolah unggulan . Serta beliaupun berusaha

meningkatkan mutu guru agama dengan cara menyelesaikan kasus UGA

yang telah salah prosedur yang merugikan bagi kemajuan madrasah –

madrasah yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga dapat diperoleh guru

agama yang berkompeten dibidangnya . Serta menyusun Rencana induk

Pengembangan IAIN untuk jangka waktu 25 tahun

Berdasarkan gagasan Zakiyah Deradjat dan pemikiran nya tentang

Pendidikan Islam yang bersifat Integralistik dan komprehensip, terbukti sesuai dengan konsep Pendidikan Islam yang berpedoman kepada Al Qur’an dan Al-Sunnah serta Ijtihad Tanggung jawab pendidikan terletak kepada

keluarga , Guru dan Masyarakat yang mencakup seluruh aspek yang saling

(30)

30 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

B. Daftar Pustaka

Al-Sirjani raghib, Sumbangan Peradapan Islam Pada Dunia, Jakarta :

Pustaka Al- Kautsar. Rineke Cipta 2012

Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

bedasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : Bumi Aksara 1993

Ardani Mohammad, Nilai-nilai Akhlak/Budi pekerti dalam Ibadah. Jakarta :

CV Karya Mulia. 2001

Djuwaeli, H.M Irsyad, Pembaruan kembali pendidikan Agama Islam,

Ciputat : Yayasan karsa utama mandiri dan pengurus besar mathlat ul’Anwar, 1998

Djumhana, Hanna Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam,Yogyakarta

: Pustaka belajar, 1995

Daradjat Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta : Haji Masagung 1988

Daradjat Zakiah, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta :

Bulan Bintang. 1982

Daradjat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi

Aksara. 1980

Daradjat Zakiah, Islam dan Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung

1996

Daradjat Zakiah, Interelasi Ilmu Pendidikan Islam dengan Disiplin

Ilmu-ilmu Lainnya, dalam Ahmad Tafsir, Epistimologi untuk Ilmu

Pendidikan Islam. Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Gunung Jati.

1995

Daradjat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang 1996

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 2008

Hawari Dadang, Al-Qur’an : Ilmu kedokteran dan kesehatan jiwa,

Yogyakarta : Dana bhakti prima yasa, 1977

Jajat Burhanuddin, Ulama Perempuan Indonesia , Gramedia Pustaka Utama

2002

Judi Anwar, Al-Tarbiyah wa Bina’i al-ajyali fi dhau’i al-Islami, Beirut : Dar

(31)

31 | S e j a r a h P e m i k i r a n P e n d i d i k a n I s l a m 1

Muzani Syaiful, Islam rasional Bandung : Mizan, 1995

Marimba, Ahmad D, Filsafat pendidikan Islam, Bandung : Al-Ma’rif, 1989

Madjid Abdul, & Andatani Dian, Pendidikan Agama Islamber basis

Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2004

Nasution harun, Islam ditinjau dari berbagai aspek, Jilid 1, Jakarta : UI

Press, 1985

Nasution Harun,Islam ditinjau dari berbagai aspek, Jilid 1, Jakarta : UI

Press, 1985

Najati, Muhammad Usman, Al-Qur’an wa ‘ilma al-nafs, Beiru : Dar

al-Syuruq 1982

Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan Multidisipliner,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada . 2009

Nata Abuddin, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia.

Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada . 2005

Nata Abuddin, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam di Indonesia

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2000

Nata Abuddin, Pemikiran Pendidikan Islam & Barata. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada . 2000

Nata Abuddin, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan Institusi

Pendidikannya, PT. Raja Grafindo Persada. 2012

Ramayulis, Ilmu pendidika Islam, Jakarta : Kalam mulia, 1998

Sembodo Ardi, Widodo Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam, PT

Nimas Multima. 2003

Subhan Arif, Daradjat Zakiyah, Membangun Lembaga Pendidikan Islam

Ber kualitas dalam Badri Yatim dkk, Perkembangan PsikologiAgama

& Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana. 1999

Shihab, M.Quraish, Wawasan al-Qur’am : Tafsir maudu’i atas berbagai

persoalan umat, Bandung : Mizan 1996

Yasin fatah, Dimensi-Dimensi Pendididkan Islam . Yogyakarta : Sukses

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran kinerja dari modul WiFi ESP8266 yang digunakan sebagai media untuk mengirimkan data secara wireless, sekaligus sebagai

Alat sistem monitoring suhu ruang server dengan menggunakan arduino sebagai pusat kendalinya, sensor LM35 sebagai sensor suhu, LCD sebagai penampilnya,

Dari hasil analisis tingkat kekeringan di wilayah Lombok bagian selatan dengan menggunakan metode EDI (Effective Drought Index), diperoleh nilai EDI pada stasiun

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Isolat bakteri S-16, dan S-22 isolat koleksi Laboratorium riset enzim, fermentasi dan biomolekuler FMIPA UR yang diisolasi

Dari beberapa penelitian diatas menunjukkan perbedaan mendasar disetiap penelitian mengenai batas usia perkawinan, begitu juga dengan penelitian ini yang menitikberatkan

Selesai.. 91 Setalah diadakan pre test, diadakan pelatihan tentang peningkatan kualitas pendidikan keluarga melalui kegiatan parenting. Hal ini dilakukan agar terjalin

Para Pihak, apabila terlibat dalam kerja sama secara sukarela yang mencakup penggunaan hasil mitigasi yang dapat ditransfer secara internasional menjadi capaian kontribusi

Dalam contoh papan reklame itu, fitur yang harus mereka integrasikan lebih sedikit, hanya sedikit perhatian yang mereka butuhkan untuk mengalokasikan pada