• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH JARINGAN SYARAF TIRUAN .pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH JARINGAN SYARAF TIRUAN .pdf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 MATA KULIAH

JARINGAN SYARAF TIRUAN

KELOMPOK 4

ANGGOTA :

1. MUHAMMAD SYIROZUL M. (141080200204)

2. YOGY RISTRIANA PUTRI (141080200206)

3. M. HARIS PRASETYO (141080200271)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

(2)

2 DAFTAR ISI

MATA KULIAH JARINGAN SYARAF TIRUAN ... 1

DAFTAR ISI... 2

DAFTAR GAMBAR ... 3

DAFTAR TABEL ... 4

1.1 LATAR BELAKANG ... 5

1.2 TUJUAN ... 5

1.3 MANFAAT ... 5

BAB 2 PEMBAHASAN ... 6

2.1 DEFINISI JARINGAN SYARAF TIRUAN ... 6

2.2 PERKEMBANGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ... 8

2.3 PERBANDINGAN ANTARA OTAK MANUSIA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ... 10

BAB 3 KESIMPULAN ... 14

Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural akan meningkatkan kemampuan komputasinya... 14

(3)

3 DAFTAR GAMBAR

(4)

4 DAFTAR TABEL

Table 2.1 Tabel perkembangan jaringan saraf tiruan ... 8 Table 2.2 Tabel perbedaan jaringan syaraf tiruan dan jaringan syaraf alami

(5)

5 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jaringan Syaraf Tiruan merupakan salah satu mata kuliah jurusan teknik informatika. Jaringan syaraf tiruan adalah salah satu sistem pemrosesan yang dirancang dan dilatih untuk memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oleh manusia dalam menyelesaikan persoalan yang rumit dengan melakukan proses belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. Jaringan syaraf mensimulasi struktur proses-proses otak (fungsi syaraf biologis) dan kemudian membawanya kepada perangkat lunak kelas baru yang dapat mengenali pola-pola yang kompleks serta belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu.

1.2 TUJUAN

Tujuan dibuatnya mkalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui:

1. Definisi jaringan syaraf tiruan

2. Perkembangan jaringan syaraf tiruan

3. Perbandingan antara otak manusia dan jaringan syaraf tiruan

1.3 MANFAAT

Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan

mahasiswa mengenai jaringan syaraf tiruan, khususnya mengenai definisi

jaringan syaraf tiruan, perkembangan jaringan syaraf tiruan dan perbandingan

(6)

6 BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI JARINGAN SYARAF TIRUAN

(Pitowarno. 2004) mengatakan bahwa, Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

merupakan system pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip

dengan jaringan syaraf biologi.

Jaringan Syaraf Tiruan sebagai generalisasi model matematika dari

jaringan syaraf biologi, dengan asumsi bahwa:

a) Pemeroses informasi terjadi banyak elemen sederhana (neuron)

b) Sinyal dikirimkan diantara neuron-neuron melalaui

penghubung-penghubung

c) Penghubung anatara neuron memiliki bobot yang akan memperkuat

atau memeperlemah sinyal.

d) Untuk menentukan input, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi

(biasanya bukan fungsi linier) yang dikenakan pada jumlah input yang

diterima.

Besarnya output ini selanjutnya dibandingakan dengan suatu batas

ambang. Dan berkaitan dengan teori Jaringan Syaraf Tiruan, ditentukan

3 hal yaitu:

a) Pola hubungan antar neuron (atau disebut arsitektur jaringan)

b) Metode untuk menentukan bobot penghubung (disebut metode

training/learning/algoritma )

c) Fungsi aktivasi.

Sebagai contoh, perhatikan neuron Y pada gambar 2.1

(7)

7 Y menerima input dari neuron x1, x2 dan x3 dengan bobot

hubungan masing-masing adalah w1, w2 dan w3. Ketiga impuls

neuron yang ada dijumlahkan

net = x1w1 + x2w2 + x3w3

Besarnya impuls yang diterima oleh Y mengikuti fungsi aktivasi y

= f(net). Apabila nilai fungsi aktivasi cukup kuat, maka sinyal akan

diteruskan. Nilai fungsi aktivasi (keluaran model jaringan) juga

dapat dipakai sebagai dasar untuk merubah bobot

Menurut Hermawan, Arief . 2006 . “Jaringan syaraf tiruan didefinisikan

sebagai suatu sistem pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik

menyerupai jaringan saraf manusia”. Jaringan saraf tiruan tercipta sebagai

suatu generalisasi model matematis dari pemahaman manusia (human

cognition) yang didasarkan atas asumsi sebagai berikut :

1. Pemrosesan informasi terjadi pada elemen sederhana yang disebut neuron.

2. Isyarat mengalir di antara sel saraf / neuron melalui suatu sambungan

penghubung.

3. Setiap sambungan penghubung memiliki bobot yang bersesuaian.

4. Setiap sel saraf akan merupakan fungsi aktivasi terhadap isyarat hasil

penjumlahan berbobot yang masuk kepadanya untuk menentukan isyarat

keluarannya.

Menurut teori Haykin (1999,p2) : " Jaringan syaraf tiruan (Artificial

Neural Network) adalah sejumlah besar prosesor yang terdistribusi secara

pararel dan terdiri dari unit pemrosesan sederhana, dimana masing – masing

unit memiliki kecenderungan untuk menyimpan pengetahuan yang dialami

dan dapat digunakan kembali."

Neural Network merupakan kategori ilmu Soft Computing. Neural

Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang

mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan

(8)

8 terjadi di dalam otak manusia. Kemampuan manusia dalam memproses

informasi merupakan hasil kompleksitas proses di dalam otak.

Misalnya, yang terjadi pada anak-anak, mereka mampu belajar untuk

melakukan pengenalan meskipun mereka tidak mengetahui algoritma apa

yang digunakan. Kekuatan komputasi yang luar biasa dari otak manusia ini

merupakan sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu pengetahuan.

2.2 PERKEMBANGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh

McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan

bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural

akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot dalam jaringan yang

diusulkan oleh McCulloch dan Pitts diatur untuk melakukan fungsi logika

sederhana. Fungsi aktivasi yang dipakai adalah fungsi threshold.

Tahun 1958, Rosenblatt memperkenalkan dan mulai mengembangkan

model jaringan yang disebut Perceptron. Metode pelatihan diperkenalkan

untuk mengoptimalkan hasil iterasinya.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table dibawah ini,

Table 2.1 Tabel perkembangan jaringan saraf tiruan

Tahun Orang yg

mengembangkan

Perkembangan JST

1943 Waffen McCulloch

dan Walter Pitts

Merancang model formal yang pertama kali sebagai perhitungan dasar neuron pada jaringan syaraf

1949 Donald O. Hebb

Memperkenalkan teori yang menjelaskan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh neuron yang kini dikenal dengan konsep Hebbian Learning

1952 Ashby Dalam buku the origin of

(9)

9

1954 Minsky Dalam thesis doctor berjudul

“neural network” memperkaya

pemahaman jaringan syaraf tiruan kea rah yang lebih komprehensif.

1954

Farley dan Clark Mensetup model-model untuk

relasi adaptif stimulus-respon dalam jaringan random.

1956 Taylor Meletakan dasar struktur

jaringan syaraf tiruan associative memory.

1958 Rosenblatt Mengembangkan konsep dasar

tentang perceptron untuk klasifikasi pola

1960 Widrow dan Hoff Mengembangkan ADALINE

untuk kendali adaptif dan pencocokan pola yang dilatih dengan aturan pembelajaran Least Mean Square

1962 Dreyfus Memperkenalkan metode

recursive derivation berdasarkan aturan turunan berantai untuk jaringan syaraf tiruan

1965 Nills Nilson Membuat mesin monografi

pertamayang menggunakan teknik jaringan syaraf tiruan.

1969 Kelly Memperkenalkan metode

gradient untuk mendukung proses pembelajaran jaringan lapis banyak

1974 Werbos Memperkenalkan algoritma

backpropagation untuk melatih perceptron dengan banyak lapisan

1974 Stephen Grossberg Mengembangkan teori adaptive

resonance networks

1975 Little dan Shaw Menggambarkan jaringan syaraf

menggunakan model probalistik

1980 Fokushima dan

Miyaka

Mengaplikasikan mesin jaringan syaraf tiruan pada bidang biologi untuk tujuan pencocokan pola secara visual

1982 John Hopfield Mengembangkan jaringan syaraf

(10)

10

1982 Kohonen

Mengembangkan metode pembelajaran jaringan syaraf yang tidak terawasi

(unsupervised learning) untuk pemetaan

1983 Kirkpatrick, Galantt

dan Vecchi

Memperkenalkan teknik statistic yang dikenal simulated annealing

1985 Algoritma pembelajaran dengan

menggunakan mesin Boltzmann yang menggunakan model jaringan syaraf probabilistik mulai dikembangkan

1987 Kosko Mengembangkan jaringan

Adaptive Bidirectional Associative Memory (BAM)

Pengembangan yang ramai dibicarakan sejak tahun 1990 an adalah

aplikasi model-model jaringan syaraf tiruan untuk menyelesaikan berbagai

masalah di dunia nyata.

2.3 PERBANDINGAN ANTARA OTAK MANUSIA DAN JARINGAN

SYARAF TIRUAN

Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) terinspirasi dari penelitian

kecerdasan buatan, terutama percobaan untuk menirukan fault-tolerence dan

kemampuan untuk belajar dari sistem syaraf biologi dengan model struktur

low-level dari otak. Otak terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf yang

saling berhubungan. Sel syaraf mempunyai cabang struktur input (dendrites),

sebuah inti sel dan percabangan struktur output (axon)

Jaringan Syaraf Biologi, Otak manusia memiliki struktur yang sangat

kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari

neuron-neuron dan penghubung yang disebut sinapsis. Neuron bekerja berdasarkan

impuls/sinyal yang diberikan pada neuron. Neuron meneruskannya pada

neuron lain. Diperkirakan manusia memiliki 1012 neuron dan 6x1018

sinapsis. Dengan jumlah yang begitubanyak, otak mampu mengenali pola,

(11)

11 kecepatan yanglebih tinggi dibandingkan komputer digital (Puspitaningrum,

2006). Sebagai perbandingan, pengenalan wajah seseorang yang sedikit

berubah misal memakai topi, memiliki jenggot tambahan dan lainnya akan

lebih cepat dilakukan manusia dibandingkan komputer.

Perbedaan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Jaringan Syaraf Alami

(Biologi)

Table 2.2 Tabel perbedaan jaringan syaraf tiruan dan jaringan syaraf alami

(biologi)

Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Alami ( Biologi )

Memformulasikan model

matematis sel-sel otak

Kinerja sel sel otak manusia dari

berfikir sampai gerakan

Asumsi model matematis

strukturnya :

· Pemrosesan informasi

terjadi pada elemen sederhana

(neuron)

· Sinyal dikirimkan

diantara neuron neuron

melalui penghubung (dendrit

dan akson)

· Penghubung antar elemen

memiliki bobot yang akan menambah atau mengurangi

sinyal

· Untuk menentukan

output, setiap neuron memiliki

fungsi aktivasi (biasanya non

Dilihat struktur sel – sel alami nya :

· Dendrit merupakan suatu

perluasan dari somayang menyerupai

rambut dan bertindak sebagai saluran

masukan.

· Saluran masukan ini menerima

masukan dari sel saraf lainnya

melalui sinapsis.

· Soma dalam hal ini kemudian

memproses nilai masukan menjadi

sebuah output yang kemudian dikirim ke sel saraf lainnya melalui akson dan

(12)

12

Memodelkan hubungan yang

kompleks antara input dan

output untuk menemukan

pola-pola pada data

Sel saraf biologi mempunyai struktur

yang lebih kompleks dan lebih canggih

Jaringan saraf tiruan menawarkan kemampuan sebagai berikut:

1. Nonlinearity. Sebuah neuron buatan bisa saja linear atau tidak linear.

2. Input-output mapping. Sebuah paradigma populer dari pembelajaran

disebut learning with a teacher (belajar dengan guru) atau supervised

learning (pembelajaran terbimbing yang melibatkan modifikasi bobot

sinapsis jaringan saraf tiruan dengan mengaplikasikan kumpulan

sampel training.

3. Adaptivity. Neural network memiliki kemampuan untuk menyesuaikan

bobot sinaptik mereka terhadap perubahan pada lingkunganya.

4. Evidential Response. Dalam konteks klasifikasi pola, jaringan saraf

dapat dirancang untuk memberikan informasi tidak hanya tentang pola

yang khusus.

5. Contextual Information. Pengetahuan direpresentasikan oleh struktur

dan aktivasi dari jaringan saraf.

6. Fault Tolerance. Jaringan saraf yang diimplementasikan pada bentuk

hardware, memiliki potensi untuk bersifat fault tolerant (toleran

terhadap kesalahan), dalam arti bahwa kinerjanya menurun dalam

(13)

13

7. VLSI Implementability. Sifat dasar dari jaringan saraf tiruan yang

parallel membuatnya berpotensi untuk mengkomputasikan tugas-tugas

tertentu dengan cepat.

8. Uniformity of Analysis and Design. Pada dasarnya, jaringan saraf tiruan

dikenal sebagai pemroses informasi.

9. Neurobiological Analogy. Rancangan jaringan saraf tiruan

dianalogikan dengan otak manusia, yang merupakan bukti nyata bahwa

toleransi terhadap kesalahan pada pemrosesan paralel tidak hanya

(14)

14 BAB 3

KESIMPULAN

Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan) merupakan kategori ilmu Soft

Computing. Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak

manusia yang mampu memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses,

dan memberikan output.

Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh

McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan

bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural

(15)

15 DAFTAR PUSTAKA

Arif, F. A. (2013, Maret 24). Jaringan Syaraf Komputer (II). Retrieved from Fadhlin Amalia Arif:

http://fadhlinamalia- fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-75561-Kuliah%20Siscer-Jaringan%20Syaraf%20Tiruan%20(II).html

Azmi, Z., Saripurna, D., & Anwar, B. (2013). Jurnal Ilmiah Saintikom Vol 12. No 2. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Pengenalan Pola Pembukaan Permainan Catur, 14.

Dasar, E. (2012, Oktober 23). Jaringan Syaraf Tiruan. Retrieved from

Elektronika Dasar: http://elektronika-dasar.web.id/jaringan-syaraf-tiruan-neural-network/

Jumarwanto, A., Hartanto, R., & Prastiyanto, D. (2009). Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1. APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN

BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT THT DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS, 11.

Karyono. (2015, Maret 18). Tugas Makalah. Retrieved from Makalah Jaringan Syaraf Tiruan:

https://www.slideshare.net/YonoBocahCibiukAsliCilacapSingKalemDewe k/makalah-jst

Muis, S. (2006). Teknik Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Table 2.1 Tabel perkembangan jaringan saraf tiruan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji coba masing-masing jaringan syaraf tiruan menunjukan bahwa jaringan syaraf tiruan ketepatan diagnosis menurut klasifikasi asma dengan 15 data, jaringan syaraf tiruan

Jaringan syaraf tiruan akan dilatih dengan inputan data numerik hasil dari pengolahan citra tersebut agar mampu memberikan keputusan tentang kualitas dari kacang

Hasil perancangan dan pengembangan sistem pembelajaran Jaringan Syaraf Tiruan model jaringan kompetitif adalah terwujudnya aplikasi perhitungan Jaringan Syaraf

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan spektrum radiasi dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan , dengan tujuan untuk dilatih untuk mengenali dan mengidentifikasi

Algoritma jaringan syaraf tiruan memiliki kemampuan untuk mengenali suatu pola dengan menggunakan pelatihan selayaknya otak manusia bekerja.Jaringan syaraf tiruan (JST)

Dari beberapa penelitian sebelumnya, jaringan syaraf tiruan Backpropagation memberikan hasil yang baik untuk menyelesaikan kasus-kasus yang menggunakan data kompleks seperti kasus

Akurasi yang di dapat dalam pengenalan tanda tangan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Back-Propagation adalah 81.78%, dengan Jaringan Syaraf Tiruan Self Organizing Map 71.83%..

Tujuan dari praktikum jaringan syaraf tiruan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari inplementasi dari konsep jaringan syaraf tiruan yang diterapkan pada dua masalah