• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TIMBAL BALIK KETAHANAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TIMBAL BALIK KETAHANAN NASIONAL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hukum

Timbal Balik antara Trigatra dan Pancagatra”.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

penelitian ini, khususnya kepada :

1. Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka

penyelesaian penyusunan makalah ini

2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga

tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian

yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang

setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan.

(2)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 1

1.3. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Geostrategi ... 3

2.2. Metode Astagatra ... 4

2.3. Hubungan Geopolitik dan Geostrategi ... 5

2.4. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ... 6

2.5. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara ... 8

2.6. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi ... 8

2.7. Hubungan antar Gatra dalam Trigatra dan Pancagatra ... 9

2.8. Ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pancagatra ... 11

BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan ... 14

3.2. Saran ... 14

(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa

lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting

karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam

memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam

rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta

tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap

eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.

Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara

negara agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan

untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa

Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia sebagai ruang

hidup nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran

pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi “Ketahanan Nasional”.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaklsud dengan Geostrategi ?

b. Apa yang dimaksud dengan Metode Astagatra ?

c. Bagaimana Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi ?

(4)

2 1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Geostrategi ?

b. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Metode Astagatra ?

c. Untuk mengetahui hubungan Geopolitik Dan Geostrategi ?

d. Untuk Mengetahui Hubungan antar Gatra dalam Trigatra dan

(5)

3 BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan

sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik

SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam

kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode

atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses

pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi

pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan

masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.

Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi

negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai

tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi

lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Suatu strategi memanfaatkan

kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk

mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan

tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk

mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam

pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan

integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan

Pembukaan dan UUD 1945.

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan

militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk

mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah

UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia

menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat

geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi

(6)

4 Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional

Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan

Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,

di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar

maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan

integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan

mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja

melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok

pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security,

Juridical justice and social justice, freedom of the people.

2.2. Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan

manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan

segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.

Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur

aspek kehidupan nasional, yaitu:

1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah a. Letak geografi Negara

b. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di

atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas

maksimal, lestari, dan daya saing.

c. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial

a. IDEOLOGI → Value system

b. POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan

kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi

lima fungsi utama :

(7)

5  Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik

 Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat  Pencapaian tujuan

 Usaha integrasi

c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)

d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)

e) HANKAM, meliputi faktor-faktor :

 Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat  Material

 Ilmu pengetahuan dan teknologi  Kepemimpinan

 Pengaruh luar negeri

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara

komprehensif dan integral.

2.3. Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik

Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan

Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia

diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada

perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka

diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin

pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus

dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan

(8)

6 integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan

geostrategi terdapat dalam astra gatra.

2.4. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno

pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang

dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui

wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga

kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai

pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari

awal pembentukan hingga sekarang.

1. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah

Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi

konsep geostrategi Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian

terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang

ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada

waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun

kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman

komunis di Indocina.

2. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep

geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut:

Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk

mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan

nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan,

dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih

progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekadar

membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.

3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian

(9)

7 Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk

mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan

dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas

nasional sehingga tujuan nasional dapat tercapai.

4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam

bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin

dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia

bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:

a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang

berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun

aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup

negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan

nasional.

b. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:

 Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),

 Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),  Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),  Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and

social justice),

 Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri

(freedom of the people).

Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia memiliki dua

sifat pokok sebagai berikut:

 Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,

geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,

hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa

dan negara Indonesia.

 Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan

bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga

(10)

8 2.5. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara

Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti

kemampuan manusia atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap

memperjuangkan kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional sebagaimana

disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan Nasional Idonesia adalah kondisi

dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang

terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi

segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar

maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup

bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2.6. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas

1) Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah

pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.

2) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah

keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala

kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan dalam yang

langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan

negara dan bangsa Indonesia.

3) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah

keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala

ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang

langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan

negara dan bangsa Indonesia.

4) Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No.

SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah merupakan

kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di

(11)

9 tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang

langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas,

identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan

nasional.

5) Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi

dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek

kehidupan bangsa dan negara.

b. Hakikat Ketahanan Nasional

Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan

ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan

hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini

bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam

membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan penyelenggaraan

kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung

makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,

baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di

dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang

akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat

memengaruhi kondisi keseluruhan.

2.7. Hubungan antar Gatra dalam Trigatra dan Pancagatra

Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan

bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan

memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi

tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

1) Trigatra

Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan

penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat

kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :

(12)

10 Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:

 Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

 Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore,

Seram Buru, dan pulau-pulau di sekitarnya.

 Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok,

Sumbawa, dan sekitarnya

 Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.

b) Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam

Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika

ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal

sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya.

c) Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional

yang tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.

2) Pancagtra

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra

yang intagible atau bersifat kehidupan sosial. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :

Gatra Ideologi

Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa

Indonesia mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia

Gatra Politik

Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada

kepentingan nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta

individu. Semua harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis.

Gatra Ekonomi

Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti

(13)

11 berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting

bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Gatra Sosial Budaya

Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam

bermasyarakat yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas

sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai

sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan

membentuk pola budaya, serta fokus budaya.

Gatra Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya

NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam

ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam

maupun dari luar.

Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta

antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut

hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh

menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.

2.8. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia

Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia,

antara lain sebagai berikut :

1) Di dalam era globalisasi sekarang ini dan di masa yang akan datang, tidak

tertutup kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan

nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik

kepentingan nasional mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat

terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa

yang lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk itu

anacaman yang paling realsistik adalah adanya hubungan antara kekuatan

(14)

12 2) Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi

yang bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi

kerakyatan.

3) Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat

dominan.

4) Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli

yang merugikan masyarakat.

5) Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut

menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama

kali akan terancam karena keduanya merupakan initial point, untuk memasuki

kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan

media laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan negara

kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa

depan perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan secara proporsional dan

seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI

AL dan TNI AU serta unsur utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya

kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur,

termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa

depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari laut

oleh kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia.

6) Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain

membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik

banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara

memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia.

Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan

angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif

semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda

dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara

bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman,

Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi

(15)

13 perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa

(16)

14 BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hubungan timbal balik antara trigatra dan pancagatra itu karena mereka

memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain yang membuat

mereka memiliki saling mempunyai hubungan misalnya hubungan antara

pancagatra di dalam trigatra begitu pula trigatra di dalam pancagatra untuk

ketahanan nasional yang kuat.

3.2. Saran

Sebagai perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia yang merupakan suatu

model dalam bernegara dapat dicapai melalui peningkatan pemahaman

pentingnya memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Kondisi ini dapat diwujudkan dengan berbagai tindakan nyata bagi seluruh

elemen masyarakat Indonesia dengan cara :

a. Pemulihan dan peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap

nilai-nilai dasar semangat perasatuan dan kesatuan bangsa,

b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesias terhadap semboyan

makna Bhinneka Tunggal Eka dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara,

c. Mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam

Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, dalam kehidupan

sehari-hari

d. Menciptakan dinamika kehidupan yang harmonis dengan model

pemetaan sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia melalui

pemahaman dan pengelolaan gatra alamiah dan gatra sosial untuk

(17)

15 DAFTAR PUSTAKA

Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM:

Lab PKn.

Lemhanas. 1996. Kewiraan Untuk Mahasiswa. Diterbitkan dengan Kerja Sama

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud dan Gramedia:

Jakarta.

Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM:

Lab PKn.

Nasution, A H. 1977. Sishankamrata/Ketahanan Nasional. Jakarta, Mimeo:

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Anisa Nur Rahmah 2016 Universitas

Untuk merubah paradigma siswa terhadap mata pelajaran ekonomi, yang semula beranggapan tekstual berubah menjadi kontekstual, peneliti merencanakan metode pembelajaran

Program ini merupakan kelanjutan dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada bulan Juli 2015. Program PPL Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada

3) Cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan. 4) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi. Ketentuan ini ditujukan agar

Apakah Pertumbuhan Ekonomi secara parsial memiliki pengaruh positif yang. signifikan terhadap ROA pada Bank

Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya mengalami hambatan fsik maka 5erifikasi adalah dengan pihak keluarganya dengan pertanyaan yang

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau

Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar peserta didik dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi pokok Bunyi pada peserta didik kelas VIIIB