• Tidak ada hasil yang ditemukan

E COMMERCE MEMBUAT UKM MENJADI LEBIH BER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "E COMMERCE MEMBUAT UKM MENJADI LEBIH BER"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

E-COMMERCE MEMBUAT UKM MENJADI LEBIH BERSAING

Bhagus Afhandi(1)

(1)Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Universita Komputer Indonesia email: bhagus68.afahandi@gmail.com

Abstract

The development of inforasi teknoli in Indonesia is now growing rapidly. The presence of the internet has succeeded in changing the pattern of fikir or daily activities of Indonesian society. Indonesia is a country that has placed itself the top in Indonesia in e-commerce development in the year 2016-2017 yesterday, internet development last year exceeded 50%. From the ease that has been given by e-commerce companies besah even the SME (Small and Medium Enterprises) have been utilizing E-commerce to improve power. This greeting cukuup interesting analyzed why the SMEs are still there who have not dared to use e-commerce as a medium for cutting.

keywords: e-commerce, ease, internet, ukm

1. Pendahuluan

Sekarang ini dapat kita liat perubahan teknologi informasi sudah berkembang sangat drastis terutama di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi ini telah mendorong para UKM untuk melakukan praktek promosi atau penjualan prodaknya dengan menggunakan teknologi informasi terutama internet atau sosial media. Internet yang merupakan sebuah elemen dari kemajuan teknologi informasi, secara tidak langsung seolah-olah internet ini telah membuka sebuah pasar yang sangat besar, dan di dalam pasar tersebut telah dibuatkan sebuah lapak untuk semua orang pengguna internet tanpa harus dibatasi, guna untuk menjual prodak yang mereka miliki. Sekarang ini bisnis telah menarik internet menjadi bagiannya sehingga

membantu terwujudnya commerce, e-marketing, e-education dll

(2)

Saat ini sudah maraknya bahkan bisa dikatakan semua perusahaan besar sudah memanfaat e-commerce upaya untuk mempromosikan prodaknya maupun meningkatkan omset penjualannya. Stead dan Gilbert (2001) mengutip Nash bahwa sekitar lima sampai sepuluh tahun yang akan datang kegiatan konsumen pada umumnya akan berpaling ke teknologi informasi atau bias disebut internet. Batasan antara e-commerce dan commerce belahan-lahan akan tersingkirkan dengan cepat[3]. Adapun e-commerce ialah melakukan transaksi penjualan atau pembelian melalui media internet baik berupa barng maupun jasa, dan e-busines merupakan sebuah aplikasi perbnagkan melalui media internet di prediksi akan berkembang dengan cepat. Stead dan Gilbert (2001) juga pernah mengutipkan waclauski bahwa pada dasarnya internet (sosial media) akan menjadi suatu media yang dimanfaat sebagai media komunikasi, media penukarn informasi baik berupa barang maupun jas[3].

Dari pernyataan yang pernah dikutipka oleh Stead dan Gilbert (2001) sebelumnya, saat ini kita dapat melihat bahwa pernyataan yang pernah dikutipkan oleh Stand dan Gilbert (2001) tersebut sudah benar-benar terjadi.

Apabila banyaknya perusahaan yang yang telah menerapkan e-commerce, tentu saja salah sasatu alasan perusahaan tersebut memanfaatkan e-commerce sebagai media penjual prodaknya karena banyaknya pengguna internet (sossial media).

Gambar berikut ini akan menujukan perkembangan pengguna internet di Indonesia tahun 2017.

Gambar 3.1

Sumber : Sumber : wearesocial.com

Dari gambar di atas dapat kita artikan bahwa, ada 262.0 juta total populitas di Indonesia dan mencapai 55% urbanisasi, ada 132.7 juta pengguan internet dan mencapai 51% penetrasi, ada 106.0 juta pengguna sosial media yang aktif dengan cara chating dan mencapai 40% instrusi, ada 371.4 juta yang berlangganan dan tembus 142% ppopulasi, ada 92.0 pengguna aktif sosial media melalui handphone dan tembus 35% penetrasi.

Berikut ini merupakan gambar pendpatan pengusaha menggunakan e-commerce pada tahun 2017.

Gambar 3.2

Sumber : wearesocial.com

(3)

berbelanja melalui e-commerce, ada 9% penetrasi e-commerce pembeli dari jumlah populasi yang ada di Indonesia, ada 5.6 dipaparkan sebelumnya bahwa telah

banyaknya perusahaan yang

memanfaatkan e-comerce, dan semakin banyaknya pengguna internet (sosial media) dalam mencari informasi, seolah-oleh memaksa para UKM untuk menggunakan e-commerce apabila ingin bertahan dalam persaingan bisnis pada era sekarang ini. Karena suatu prodak yang sangat berkualitas belum cukup untuk meningkatnkan omset penjualan perusahaan, apalagi suatu usaha yang keci atau baru didirikan seperti UKM. Selain kualitas prodak yang bagus, para UKM juga harus mengikuti trand atau zaman saat ini yaitu memanfatkan e-commerce.

Usaha kecil menengha (UKM) merupakan usaha yang banyak tekuni oleh negara Indonesia saat ini. UKM merupakan sebuah bentuk usaha yang bisa dinilai dari besar kecilnya modal atau usaha menengah memiliki pegawai sekitar 20-99 orang (BPS-2004). Ada dua tantangan utama yang haus dihadapi oleh

wirausahawan Indonesia dalam

perdagangan internasional saat ini yaitu, akses pasar dan semakin meningkatnya daya saing ( Soesastro, 2006 ).

2. METODE

2.1. E-commerce, E-business, dan Kerjasama Secara Digital

Pasar digital merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi menjadi alternative penghubung anatara penjual dan pembeli untuk bertukar informasi, prodak yang berupa barang ataupun jasa, layanan dan sistem pembayaran. Melalui jaringan internet dan komputer siste informasi ini berfungsi sebagai alternative elektroik, dengan biaya yang relative sedang marak saat ini para konsumen dan produsen dapat menyelesaikan transaksi pembelia ataupun penjualan secara digital, tanpa harus saling bertatap muka secara langsung, tanpa harus terikat lokasi, dan dengan digital dapat lebih efektif dan efisien. Internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

2.2. Pwrdagangan Melalui Jaringan Elektronik

Perdagangan melalui elektronik dapat diartikan dengan sangat sempit, yaitu penjualan malalui online, melakukan transaksi malaui media internet tanpa harus langsung berkontak fisik sekalipun, seolah-olah tidak ada alternative lain untuk berkomunikasi selain elektronik.

2.3. Manfaat Berdagang Melalui Media E-commerce atau On-Line

(4)

mencapai kesempurnaan diharapkan dapat menghasilkan tiga manfaat utama yaitu

a. Melakukan pelayanan kepada pelanggan agar menjadi lebih baik tanpa harus mebedakan pelanggan yang satu dengan yang lainnya. Karena pelanggan yang royal buakanlah pelanggan yang memiliki banyak duit akan tetapi berapa kali pelanggan itu membeli prodak kita.

b. Menjaga hubungan dengan masyarakat keuangan ataupun pemasok agar terjalin dengan baik. c. Pengambilan atas invetasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.

Jadi dari tiga manfaat yang dipaparkan diatas tersebut guna memperkuat persaingan pada pada era global saat ini, untuk lebih memperikat hubungan tersebut sebaiknya menggunakan teknologi computer.

Semakin banyaknya orang yang menjadikan internet sebagai pilihan utama untuk pertukaran informasi, pertukaran prodak yang berupa barang ataupun jasa, karena internet telah menyediakan tiga keuntungan berikut bagi pembeli potensial (kotler, 2000).

a. Memberikan kenaman kepada konsumen

Jadi dalam pembelian barang melalui melalui elektronik atau media online dapat dilakukan selama 24 jam sehari.

b. Memberikan kemudahan dalam pencarian informasi

Dengan fasilitas informasi yang mudah dicari dan mudah diakses dari jaringan computer, tanpa harus bertemu langsung dengan konsuman atau tanpa harus kita cari keluar sana.

c. Mengurangi emosional

Mengurangi emosional

misalkan melalui penjualan langsunng, terkadang suka kesal karena biasanya sering terdapat seles yang suka memaksa pelanggan untuk membeli prodakya, lain halnya belanja melalui on-line[4].

Selain itu Kotler (2000) juga menyatakan bahwa internet juga memberikan keuntungan pemasar yang menyalurkan jasa secara on-line yaitu :

a. Lebih cepat mengetahui informasi kondisi pasar, misalkan bias lebih cepat dalam penggantian harga. b. Biaya yang relati lebih murah,

misalkan dalam memperkenalkan prodak, kita tidak perlu mencetak dan mngeririmkan gambar atau katalok prodak kepada konsumen. c. Membangun komunikasi dan

memeperbanyak relasi, misalkan berkomunikasi dengn konsumen bias dengan mengisi feedback yang telah disediakan sebelumnya atau bias juga melalui e-mail dan lain sebagainya.

Sholekan (2009 ; 16) telah

mempaparkan sebuah table

perbandingan perdaganagn melalui media elektronik dengan perdagangan tradisional [5]. Adapun table tersebut ialah sebai berikut :

(5)

Sumber : Sholekan (2009 ; 16)

2.4. Hambatan Perdaganagan Menggunakan Jaringa Elektronik

Dari beberpa wirausaha atau pembisnis di Indonesia terdapat beberapa wirausahawan yang tidak mau menerapkan jaringan elektronik atau e-commerce dalam menjalankan bisnisnya cotoh, dalam sebuah surve tahub 1997, terdapat 60% wirausaha yang memberikan jawaban menunjukan bahwa mereka tidak memanfaatkan e-commerce dalam menjalankan bisnisnya bahkan mereka tidak memiliki rencana untk menerapakan e-commerce dalam melanjutkan bisnisnya dalam waktu tiga tahun yang akan datang. Adapun lasan dari wirausahawan UKM tersebut adalah.

a. Masih merasa nyaman dengan bisnis yang sedang mereka jalani yaitu dengan cara tidak menerapkan e-commerce.

b. Sangat meragukan terkait keamanan e-commerce, salah satunya terlalu banyak mereka memberikan informasi tentang prodak yang mereka jual, dan suatu ketika terjadinya tiruan oleh wirausaha lain tentang prodak yang mereka jual.

c. Biaya yang tinggi.

d. Belum terlalu memahami terkait tentang e-commerce.

e. Belum mapan atau tidak tersedia perangkat lunak yang mereka inginkan.

Laudon dan Laundon (1999) penah mempaparkan sebuah bentuk akan hambatan yang di hadapi oleh perusahaan apabila memanfaatkan internet guna memasarkan prodaknya ialah berikut ini:

a. Unproven business models / Bentuk

bisnis yang tidak pasti

Tidak selamanya internet terbukti bahwa internet merupakan media pemasaran yang efektif juga menjanjikan penggunanya untuk endapatkan keuntungan. Pernyataan tersebut telah dibuktikan oleh

industrial mall yang dijalankan oleh

IBM. Nyatanya kentungan yang mereka peroleh hanya sekedar pengurangan biaya operasional.

b. Business process change requirements

/ proses yang menggantikan persyaratan bisnis

Para pemakai internet

membutuhkan beberapa inovasi baru sperti didalam sebuah perusahaan, kantor perdagangan, maepun dengan konsumen. Inovasi atau perubahan yang dimaksud harus didesain ulang

terutama untuk persediaan supply

chain management yang efektif.

c. Technology hurdles / hambatan

teknologi

Jika memanfaat jaringan elektronik, perusahaan atau organisasi membutuhkan perangkat koneksi telekomunikasi yang relative mahal.

d. Issues legal / Hambatan hokum

(6)

dikarenaka setiap Negara tidak menganut hukum yang sama.

e. Channel conflict / konflik saluran

Konflik ini akan terjadi jika suatu prodak yang ditawarkan sebuah

perusahaan atau organisasi

membuthkan kontak fisik secara langsung.

f. Security and privacy / keamanan dan privacy

Di dunia e-commerce, setiap orang dalam dunia teknologi informasi yang memiliki keahlian khusus akan mudah melakukan kejahatan seperti spy dan intercept, dan hal ini akan merugikan pengguna e-commerce

2.5. Konflik Konflik Saluran

Para pengguna e-commerce atau perdagangan elektronik sewaktu-waktu akan memalahirkan suatu konflik saluran dengan pemakai saluran penjualan pada pemasaran tradisional perusahaan, terutama untk poduk-produk yang sangat minim membutuhkan informasi secara serius tetapi membutuhkan prantara dengan cara langsung kontak fisik supaya bias mencapai para konsumen. Konflik saluran ini merupakan permsalahan yang cukup besar dalam business to business atau dunia e-commerce lantaran konsumen melakukan transaksi pembelian dari pemunafaktur melalui suatu web tidak melalui distributor. Jadi pemanfatan saluran alternative yang dibangun oleh internet membutuhkan perancangan dan pengolahan secara keseluruhan dengan cermat.

2.6. Kepercayaan Dan Keaman Privasi

Menutut pendapat Stead dan Gilbert (2001) bahwa kesadaran akan keamanan akan lahir pada saat pemakai e-purchase menyadari bahwa mereka telah dikirimkan suatu iklan tentang spesifikassi produk

setelah mereka melihat sebuah web site. Mereka juga menegaskan meskipun pemasaran konsumen yang spesifik akan menambah efesiensi dan memperkecil biaya, sebagian konsumen juga merasa informasi personal yang diperoleh akan mengurangi privacy konsumen[6].

E-commerce tidak bias lahir apabila tidak adanya atmosfir kepercayaan antarkonsumen, produsen, maupun para mitra-mitra yang tergabung dengan dalam transaksi on-line karena ralasi dari on-line lebih bersifat umum dibandingankan relasi pedagang “tembok dan gedung” sehingga sebagian besar pelanggan masih was-was untuk melakukan pembelian dengan cara on-line. Para konsumen juga masih khawatir tentang keamanan dan privacy kartu kredit juga data pribadi llainnya yang diberikan melalui internet (Bhatacherjee, 2002; Mcknight, Choundhury, dan Kacmar, 2002).

Keamanan Pada Internet

Keamanan online merupakan sebuah masalah terbesar yang didapat pengguna e-commerce yang mengarah dimana para konsumen di tega era pembayaran, keamanan dan kredibilitas. Konsumen pun menginginkan supaya mereka dapat mem browse setiap web tanpa harus meninggalkan bekas berupa informasi-informasi yang bersifat pribadi mengenai kebiasaan pembeli dan kebiasaan on-line. Para pelanggan juga membutuhkan kepastian bahwa setiap informasi yang sudah disiapkan tidak akan dijual kepada siapapun tanpa sepengetahuan dan seizing mereka. Dari kekhwatiran tersebut, para penjual on-line telah mengambil sikap bahwa akan melindungi informasi konsumn.

(7)

Informasi menegnai privasi pada suatu orang, kelompok, maupun instulasi untuk memposisikan diri mereka dan bagaimana tentang luasnya informasi mengenai apa yang dibicarakan pada orang lain (Malhotra., et al 2004).

Privasi sangat dipengaruhi oleh iklim eksternal seperti industri, budaya, dan hukum. Bagaimanapun, pemahaman seseorang mengenai kondisi ekster juga berbeda menurut karakteristik pribadi dan pengalaman yang telah didapatkan (Donaldson dan Dunfe, 1994). Maka dari itu masing-masing individu memiliki pendapat yang berbeda mengenai nyamannya menfaatkan internet untuk keperluan sehari-hari.

2.7. Masalah Masalah Yang Akan Dihadapi Pemasar Internet

Keandalan

Pada saat pasar tumbang lebih dari 500 poin dalm satu hari terjadi pada tahun 1997, para investor-investor segera mengambil sikap untuk menjual saham. Tetpi mereka langsung menjebak dalam kemacetan internet.

Keandalan merupakan kemampuan suatu perusahaan atau organisasi untuk pula agar konsumen yang telah berbelanja sebelumnya bias memberikan ritem yang tinggi dan ritem tersebut dapat dilihat oeleh para konsumen yang akan berbelanja. Konsumen yang cerdas akan memilih prodak dengan melihat rating dari pembeli sebelumnya dan melihat testimony apakah prodak yang pernah dijual sebelumnya memuaskan atau tidak.

Sasaran profitabilitas

Sebagian besar perusahaan atau organisasi mengejar sejumlah sasaran profibilitas dalam strategy penentuan harganya. Semua pemasar mengerti bahwa :

Laba = Pendapatan – Pengeluaran Pendapatan Total = harga x jumlah terjual

Dalam bisnisnya para UKM telah diperhitungkan pendapatan bersih dengan cara keuntungan dikurangi pengeluaran yang terdiri dari “sewa took, gaji pegawai, supply stok barang, bayar listrik, bayar perawatan alat”).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha kecil menengah (UKM) merupakan suatu model wirausahawan yang dapat dipandang dari sisi besar kecilnya modal dan penghasilan organisasi tersebut, usaha kecil hanya memiliki jumlah pegawai sekitar 1-19 orang. Sedangkan usaha menengah memiliki pegawai sekitar 20-99 orang (BPS-2004).

(8)

alasan mengapa mereka memnfaatkan e-commerce sebagai media untuk mempromosikan dan menjual apa yang terdapat pada bisnisnya, adapun salah satu alasan utama merak ialah, karena dilihat dari tahun ke tahun semakin banyknya pngguna internet yang dijadikan sebagai media untuk mencari dan saling menukar informasi. Dari pernyataan tersebut para UKM seakan diharuskan menggunakan e-commerce apabila ingin bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang telah ada terlebih dahulu.

UKM akan cepat berkembang dalam menjalankan bisnisnya apabila mereka mau merubah pola piker

terkait penjualannya untuk

menggunakan digital, keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan e-commerce dapat meningkatkan profit perusahaan. Banyaknya pengguna internet dan orang yang melakukan pembelian online seprti yang ditunjukan pada gambar 3.1 dapat menjadi alasan mengapa e-commerce diharus diterapkan oleh seiap UKM. Gambar 3.1 pengguna internet dan pembelian online di Indonesia tahun 2016-2017

Gambar 3.1 pengguna internet dan pembelian online di Indonesia tahun 2016-2017.

Sumber : linkedin.com

Keterangan :

Indonesia telah mengalami perubahan darastis menganai pengguna internet yang lebih dari 50% skitar tahun 2016 dan 20017. Indonesia menjadi salah satu Negara dengan peringkat tertinggi di seluruh dunia dan mempercepat perkembangan e-commerce itu sdiri. Dari 3 pengguna internet, lebih dari saatu yang berada di kota melakukan pembelian secara online.

Strategi Pemasaran Untuk Tahap-Tahap Dalm Siklus Hidup Produksi

Pada konsep siklus hidup prodak sering dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melukiskan kinerja dan mekanisme produk pada masa

selanjutnya atau untuk

mengembangkan strategi pemasaran yang harus digunakan saat produk berada pada tahap tertentu.

Hubunagan siklus hidup produk dengan strategi bauran pemasaran digambarkan dalam table 3.2 berikut ini.

(9)

Sumber : kotler (2007 ; 401)

4. KESIMPULAN

Pengguan internet saat ini sudah semakin berkembang di Indonenesia dimanfaatkan oleh individu baik untuk mencari keperluan yang mereka butuhkan maupun untuk saling menukar informasi. Bahkan Indonesia telah menjadi salah satu Negara dengan peringkat tertinggi didunia dalam mempercepar perkembangan e-commerce pada tahun 2016 dan 2017 yang lalu. Dari tiga penduduk Indonesia yang tingggal di perkotaan di Indonesia, sudah lebih dari 1 yang menggunakan media online untuk membeli keperluannya.

Dengan kemudahan yang diberikan oleh e-commerce dalam melakukan transaksi maupun lainnya, bisa dikatakan semua perusahaan besar yang ada di Indonesia telah memilih e-commerce sebbagi media untuk melancarkan bisnisnnya dan memperoleh keuntungan yang lebih daripada penjualan tradisiona.

Oleh karena itu untuk para UKM yang baru mendirikan usahanya, maupun UKM yang sudah lama menjalankan bisnisnya, sudah saatnya mereka memanfaatkan e-commerce apabila ingin bertahan didunia bisnis yang sudah serba elektronik ini. Karena e-commerce juga sangat memberikan manfaat guna untuk mengembangkan suatu usaha.

SUMBER

[1] Martin, E. Wainright, et. Al, (1997), Managing Information Technologi, What managers Need to Know, Third Edition, Prentice Hall International. Inc,

[2] Karagozoglu, N, and M. Lindell, 2004, Electronic Commerce Strategy, Operations, and Performance inSmall and Medium Sized Enterprises, Journal of Small Business and Enterprise Development.

[3] Stead, B.A.; and J. Gilbert “Ethical Issues in Electronic Commerce,” Journal of Business Ethics, No. 34, pp. 75-85. [4] Kotler, P. (2000), Marketing Management,

International ed. Upper Saddle River, N.J.; Prentice-Hall, Inc.

[5] Laudon, K.C,; and J.P, Laudon (1999), Essentials of Management Information

Systems, 3rd ed, Upper Saddle River,

N.J,; Prentice-Hall, Inc.

Gambar

Gambar   berikut   ini   akan   menujukan perkembangan   pengguna   internet   di Indonesia tahun 2017.
Gambar   3.1   pengguna   internet dan   pembelian   online   di   Indonesia tahun 2016-2017.

Referensi

Dokumen terkait

Berita buruk tentang suatu saham yang masuk ke pasar membuat para investor akan cenderung menilai saham tersebut terlalu rendah sehingga saham menjadi

Proses adsorpsi dilakukan dengan mencampur 11 gram adsorben, yang telah divariasi rasio antara kulit telur ayam dan sekam padi, dengan 50 mL larutan zat

Namun dengan kuasa Tuhan, ibu-ibu hamil yang melahirkan bayi prematur dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan bayi

Berdasarkan hasil penelitian analisis data dapat disimpulkan beberapa hal; a) Gaya kepemimp- inan otokratis berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. Candi Jaya Amerta.

Hasil analisis multivariabel menunjukkan variabel akses yang meliputi sumber pelayanan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan metode kontrasepsi memperkecil peluang responden

Indonesia memiliki peluang perkembangan pariwisata masa depan yang cerah. Tidak saja karena terbukanya peluang untuk meraih jumlah wisatawan dunia yang semakin

dengan kata lain dapat dikatakan bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa yang terbentuk di SMK Pratama

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya penambahan gas inert argon dan adanya variasi waktu holding time dapat meningkatkan nilai kalor bahan bakar dari batok