• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang lingkup akuntansi manajemen DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ruang lingkup akuntansi manajemen DI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER

“RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN”

Disusun Oleh:

LULUK AL MAKNUN

12080 574 239

Manajemen Keuangan 2012 B

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mengoperasikan sebuah organisasi yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan. Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dll.

Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Artinya manajemen harus memperoleh informasi tentang masukan dan keluaran operasi atau perusahaan untuk dasar operasinya. Tanpa informasi tentang masukan dan keluaran, maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan system informasi yang memadai. Yaitu system informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. System informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan manajemen, dan system informasi yang berhubungan dengan akuntansi tersebut disebut Akuntansi Manajemen.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang melatarbelakangi lahirnya Akuntansi Manajemen? b. Apa Tujuan Akuntansi Manajemen?

c. Bagaimana Peran Akuntansi Manajemen dalam Organisasi? d. Apa Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan?

e. Bagaimana perkembangan akuntansi manajemen dan tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang?

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan latar belakang lahirnya Akuntansi Manajemen? b. Menjelaskan tujuan Akuntansi Manajemen?

c. Menjelaskan Peran Akuntansi Manajemen dalam Organisasi

d. Menejelaskan Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Lahirnya Akuntansi Manajemen a. Sejarah Akuntansi Manajemen

Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.

Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.

Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).

b. Perspektif Akuntansi Manajemen

(4)

bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan, yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan pengambil keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam pengambilan keputusan.

Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi/keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi tersebut di mana titik sentralnya untuk pihak-pihak di dalam organisasi/perusahaan.

Seperti kalkulasi biaya produk, kalkulasi biaya suatu aktivitas, kalkulasi biaya suatu departemen dan lain-lain. Akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.

Informasi akuntansi manajemen disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan keuangan seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut aktivitas, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban dan laporan biaya mutu (quality cost report), laporan biaya daur hidup produk (product-life-cycle cost), biaya penambah dan bukan penambah ( value-and non-value-added cost), laporan biaya pemasaran.

Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap analisis konsekuensi setiap alternatif yang mungkin dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Hal ini memungkinkan manajemen melakukan pengambilan keputusan untuk memilih alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan. Jadi prinsip akuntansi manajemen: 1) Membantu manajer menjalankan peran mereka dalam melakukan kegiatan

perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

2) Informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah, dan untuk mengevaluasi kinerja

2.2 Fungsi, Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen

(5)

Manajer keuangan membutuhkan informasi terkait dengan aktifitas keuangan perusahaan seperti pendanaan modal kerja, beban biaya cost of fund terhadap sejumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal, rasio keuangan dan lainnya.

Manajer Produksi membutuhkan data informasi mengenai rincian biaya Cost of good sold atau harga pokok produksi seperti total biaya produksi, biaya per unit produk, beban tenaga kerja langsung, serta biaya overhead lainnya yang secara langsung berperan dalam proses produksi.

Manajer Pemasaran membutuhkan data informasi seluruh komponen biaya terkait dalam penetapan harga jual produk, penentuan sistem penjualan secara kredit atau tunai, beban komisi penjualan, marketing fee, serta informasi nilai discount untuk produk tertentu dalam rangka peningkatan volume penjualan.

Pihak Top Manajemen membutuhkan informasi ini terkait pengambilan kebijakan strategis perusahaan misalnya dalam penyusunan anggaran, ekspansi usaha, diversifikasi produk, maupun kebijakan investasi lainnya.

a. Fungsi Akuntansi Manajemen dalam Organisasi

Dipandang dari tugas, fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dibagi dua kelompok, yaitu :

1. Fungsi Garis (Link Manager)

Adalah para pejabat/pegawai atau bagian tertentu dalam suatu organisasi yang mempunyai tugas langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.

Contoh :

Para manajemen lini seperti :

 Manajer produksi Sedan.

 Manajer Prtoduksi Motor

 Manajer Produksi Bus

2. Fungsi Staf

(6)

b. Tujuan Akuntansi Manajemen

Mulyadi (2001:16) mengemukakan secara ringkas konsep dan kegunaan setiap tipe informasi akuntansi manajemen dalam bentuk tabel, antara lain :

1) Informasi Akuntansi Penuh (full accounting information). Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi ini mencakup informasi aktiva, pendapatan, dan atau biaya. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang lalu bermanfaat untuk : pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, untuk mengetahui berapa biaya untuk mengeluarkan sesuatu dan penentuan harga jual dalam cost-type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk : penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer dan penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

2) Informasi Akuntansi Diferensial (differential accounting information). Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan lain. Informasi akuntansi ini mempunyai dua unsur pokok, yakni : merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang pula.

(7)

proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Dengan demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

c. Ruang Lingkup Manajemen

1. Organisasi dan Tujuan Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan. Contoh :

 Panitia 17 Agustus

 Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat  PT Indofood

 Departemen Keuangan

2. Strategi

Adalah pemilihan alternatif untuk mencapai tujuan bagi perusahaan. Satu set strategi yang perlu dijalankan bagi organisasi yang bertujuan mendapatkan laba, yaitu : Memilih produk/jasa apa yang hendak dijual, Bagaimana membuat produk/jasa, dan Bagaimana memasarkannya.

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah gambaran tentang kelompok-kelompok kerja atau tempat-tempat pimpinan. Serta penjelasan mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang.

2.3 Peran Akuntansi Manajemen dalam Organisasi dan Peranan Informasi Bagi Manajer

a. Organisasi dan Sasarannya

(8)

mengarahkan kerja organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai sasaran yang sama namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh keuntungan

Selain sasaran untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan pada perusahaan, organisasi/perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas.

b. Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Informasi

Akuntansi Manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Informasi adalah suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan.

Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan kata lain hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda dengan berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal maupun internal. Berikut Karakteristik informasi yang berkualitas :

Tepat waktu : Informasi harus tepat waktu karena apabila informasi datang terlambat maka informasi tersebut tidak berguna lagi. Ketepatan waktu sangat diperlukan manajemen dalam persaingan global. manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.

(9)

Informasi akuntansi manajemen mengacu pada proses perbaikan nilai secara terus menerus untuk menambah nilai produk atau jasa yang berkaitan dengan rencana, desain, ukuran dan operasi system informasi financial dan nonfinancial yang membimbing dan mengarahkan tindakan manajemen, memotivasi perilaku, dan mendukung serta menciptakan nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. Berikut Manfaat Informasi: Dapat mengurangi ketidakpastian, Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik, Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal, Membantu manajemen dalam penilaian kinerja, Membantu perencanaan manajemen, dan Memotivasi Manajemen.

d. Peranan Akuntansi Manajemen bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam Organisasi

Hirarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan manajemen bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang berbeda-beda.

Contoh :

Pada organisasi bengkel supervisor merupakan manajemen tingkat bawah (operational level). Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya. Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen menengah, informasi yang dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas (senior executive). Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya.

(10)

e. Peranan informasi bagi manajer

Seperti yang telah kita ketahui informasi sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu manajer sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dan mengarahkan organisasi agar dapat mencapai sasaran.

Sedangkan informasi itu sendiri merupakan “mesin” yang membuat manajemen berjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut.

Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil keputusan dengn lebih terarah dan efektif.

f. Peran Akuntansi Manajemen

Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.

(11)

dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum :

1. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.

2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.

(12)

pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.

2.4 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Keterangan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

Audience Eksternal Internal

Tujuan Melaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternal

Waktu Terlambat, historis Saat ini, orientasi masa yang akan datang.

Tipe Informasi Hanya mengukur keuangan. Keuangan dan

operasional dan

pengukuran fisik proses, teknologi, supplier,

kebutuhan stratejik dan operasional

(13)

Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen juga memiliki persamaan yaitu :

1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.

2. Sama-sama menggunakan informasi operasi yang sama.

2.5 Perkembangan Akuntansi Manajemen dan Tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang

Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di USA mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad 20. Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin perusahaan dan pemakai intern lainnya.

Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan digantikan dengan penentuan cost sediaan (inventory costing). Perubahan orientasi akuntansi manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern (untuk kepentingan pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi keuangan bagi pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an.

Pelaporan keuangan kepada pihak luar menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal dikembangkkan di USA. Manajer perusahaan bersedia untuk menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar. Kenyataannya pada saat itu, informasi biaya produk secara individual yang lebih rinci dan teliti tidak diperlukan. Selama perusahaan memiliki produk yang homogen, yang mengkonsumsi sumber daya dengan proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya yang lebih berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar adalah cukup baik dan memadai. Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk menjalankan sistem akuntansi biaya lebih rinci, kenyataannya melebihi manfaat yang diperoleh.

(14)

manajemen. Usaha untuk memperbaiki akuntansi biaya pada saat itu, pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, dan tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi kepentingan manajemen.

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial, banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan lingkungan ekonomi yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-praktik informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.

Pada tahun-tahun terakhir ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi USA, dan telah menimbulkan respon dari banyak perusahaan manufaktur di USA, yang secara dramatis mengubah cara perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka. Dengan perubahan ini, sistem akuntansi manajemen tradisional tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, sistem akuntansi manajemen yang baru, kemudian muncul. Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen, adalah :

1) Kemajuan teknologi informasi

Dengan teknologi informasi pada tingkat perkembangannya sekarang, manajemen mampu memproduksi produk yang tidak terbayangkan sebelumnya, dan dengan mudah dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka. Dilain pihak, akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilaksanakan dengan cara manual.

2) Implementasi just-in time (JIT) manufacturing

(15)

JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada customermaupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi berikutnya. Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan kepada customer dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau Total Quality Control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian dipundak setiap karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses produksi, sampai produk mencapai pembeli.

4) Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk

Banyak perusahaan yang memproduksi berbagai macam kelompok produk yang masing-masing produk mengkonsumsi sumber daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu sama lain, sehingga pembebanan biaya overhead pabrik tidak mencerminkan keterserapan produk tersebut. Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat, sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi semakin pendek.

5) Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing (CIM)

Dengan digunakannya CIM dalam pabrik, perusahaan mampu memproduksi produk berdasarkan order, bukan atas dasar prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan mengurangi sediaan secara besar-besaran. CIM juga mengurangi secara signifikan penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengolahan produk.

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) banyak dikembangkan dan diimplementasikan oleh organisasi dengan fokus yang telah diperluas agar memungkinkan melayani kebutuhan pelanggan dan mengelola rantai nilai perusahaan. Penekanan waktu, kualitas dan efisiensi untuk mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing perlu dilakukan. Sebagai tambahan, manajer harus memutuskan posisi strategis perusahaan. Posisi yang dipilih dapat mempengaruhi sifat sistem informasi akuntansi manajemen.

(16)
(17)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen ; Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat.

Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, Jakarta : BPFE 2002

Referensi

Dokumen terkait

(4) Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima penghasilan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi sebagaimana

Sedangkan dalam hal interventie apabila banding atas putusan sela terhadap penolakan masuknya pihak ketiga diterima maka perkara diperiksa kembali oleh pengadilan

Standar Isi: ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus

Judul : Penerapan Direct Instruction (Pembelajaran Langsung) Untuk Meningkatkan Kadar Keaktifan Dan Pemahaman Konsep IPA Biologi Pada Siswa SLTP (th 2003)3. Program : DIK Tahun :

Justeru, pendidikan literasi di Malaysia, terutamanya dalam Bahasa Melayu kian menjadi suatu mata pelajaran terpenting di sekolah memandangkan program literasi ini

Dalam manajemen waktu, mahasiswa dilatih untuk mengelola waktu secara efisien dengan membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan waktu agar

mewajibkanya yakni setara atau lebih dari 85 gram emas maka harta yang wajib dikeluarkan hanya 2,5 % saja. Misalnya: seseorang memiliki harta sebanyak Rp. Para fuqoha

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemantangan karir dengan PWB pada siswa kelas XII di SMAN 5 Semarang, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r xy =