• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESAHAN. Disahkan di xxx, dd/mm/yy. Oleh. Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx. Nama Pangkat NIP. Jakarta, dd/mm//yy.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PENGESAHAN. Disahkan di xxx, dd/mm/yy. Oleh. Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx. Nama Pangkat NIP. Jakarta, dd/mm//yy."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ŝ

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar Udara xxxx menerbitkan Buku Manual Operasi sebagai pedoman teknis dalam menyelenggarakan Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan.

Disahkan di xxx, dd/mm/yy Oleh

Kepala Penyelenggara Pelayanan xxx

Nama Pangkat

NIP.

Jakarta, dd/mm//yy Mengetahui

a.n. DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN Kasubdit Standarisasi & Sertifikasi

Navigasi Penerbangan

Nama Pangkat

(2)

ŝŝ

CATATAN AMANDEMEN

No. Tanggal Perihal Keterangan

01 xx-xx-xxxx

Pemasangan peralatan Radar MSSR dan hasil

commissioning tanggal xx-xx-xxxx Surat xx nomor : xx 02

xx-xx-xxxx

Penambahan jaringan VSAT untuk kebutuhan ...ke

... Surat xx nomor : xx

03 xx-xx-xxxx

Rekondisi peralatan DVOR dan dicapai coverage 150

NM sesuai hasil Commissioning tanggal xx-xx-xxxx Surat xx nomor xxx 04

(3)

ŝŝŝ

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar Udara xx yang terletak di wilayah xx pada koordinat xx 14’26” S dan xxx 10’32” E, sesuai dengan program pemerintah pada pelaksanaan Sertifikasi Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan seperti diamanatkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Nomor PM. 57 tahun 2011 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR Part 171) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2013, telah disusun dokumen Manual Operasi sebagai persyaratan Sertifikasi Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan.

Manual Operasi ini menjadi panduan dan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan Telekomunikasi Penerbangan bagi Bandar Udara xx yang akan selalu diperbaharui dan dicatat sesuai kondisi terkini.

Segala hak dan kewajiban yang termuat didalam Manual Operasi ini tidak dapat diubah atau dikurangi tanpa persetujuan Direktorat Navigasi Penerbangan.

xxxxx, 20xx

KEPALA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

xxxxxxxxxx

XXXX. XXXXXX XXXXXXX

(4)

ŝǀ DAFTAR ISI Halaman Lembaran Pengesahan Catatan Amandemen

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I Gambaran Umum ... 1

Bagian 1.1 Dasar Hukum ... 1

Bagian 1.2 Profil Penyelenggara Pelayanan ... 2

Subbagian 1.2.1 Maksud Dan Tujuan ... 2

Subbagian 1.2.2 Data Umum ... 3

Subbagian 1.2.3 Pelayanan Yang Diberikan ... 3

BAB II Struktur Organisasi... 5

Bagian 2.1 Struktur Organisasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar Udara xxxx... 5

Bagian 2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi ... 6

Subbagian 2.2.1 ATS General Manager... 6

Subagian 2.2.2 Deputy GM of ATS Engineering... .6

Subbagian 2.2.3 ATS Engineering Manager... 7

Subbagian 2.2.4 ATS Engineering Junior Manager... 7

Subbagian 2.2.5 PTO Teknik Elektronika... 8

Subbagian 2.2.6 Pelaksana Ahli Teknik Elektronika... . 8

Subbagian 2.2.7 Pelaksana Terampil Teknik Elektronika... 9

Bagian 2.3 Data Personil ... 10

BAB III Standar Pelayanan ... 11

Bagian 3.1 Standar Kinerja Pelayanan ... 11

Subbagian 3.1.1 Maksud Dan Tujuan SOP ... 11

Subbagian 3.1.2 Ruang Lingkup ... 11

Subbagian 3.1.3 SOP Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan ... 11

Subbagian 3.1.4 SOP Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan ... 16

Subbagian 3.1.5 SOP Pelaksanaan Ground Check ... 22

Subbagian 3.1.6 SOP Dokumentasi ... 25

Subbagian 3.1.7 SOP Pelaporan ... 26

Subbagian 3.1.8 SOP Prosedur Keamanan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan ... 27

Subbagian 3.1.9 SOP Perubahan Pelayanan ... 29

Subbagian 3.1.10 SOP Penanganan Gangguan Pelayanan ... 29

Bagian 3.2 Rumus Nilai Kinerja Pelayanan ... 30

Bagian 3.3 Analisa Beban Kerja Teknisi ... 34

(5)

ǀ

Subbagian 3.3.2 Contoh Penghitungan Analisa Beban Kerja Teknisi

Telekomunikasi Penerbangan ... 35

BAB IV Sistem Manajemen Keselamatan ... 37

Bagian 4.1 Umum ... 37

Bagian 4.2 Manajemen Keselamatan Penyelenggara Pelayanan ... 37

Bagian 4.3 Pelaporan Data Keselamatan ... 39

Bagian 4.4 Mekanisme Monitoring Berkelanjutan ... 41

Bagian 4.5 Investigasi Kejadian Keselamatan ... 42

Bagian 4.6 Forum Keselamatan ... 42

Bagian 4.7 Pelatihan Personel ... 42

BAB V Data Peralatan Telekomunikasi Penerbangan ... 44

Bagian 5.1 Data Peralatan Telekomunikasi Penerbangan ... 44

Bagian 5.2 Data Nilai Kinerja Pelayanan ... 45

BAB VI Penutup ... 46

Singkatan ... 47

(6)

ǀŝ

DAFTAR TABEL

No. Penjelasan Hal

1. Tabel 1 Pelayanan Telekomunikasi

Penerbangan ... 4

2. Tabel 2 Data Personil Inti ... 10

3 Tabel 3 Checklist Panduan SOP Pengoperasian Peralatan ... 12

4. Tabel 4 Checklist Panduan SOP Pemeliharaan Peralatan... 14

5. Tabel 5 Checklist Panduan SOP Perbaikan Peralatan ... 15

6. Tabel 6 Format Laporan Bulanan Unjuk Kerja ... 26

7. Tabel 7 Format Laporan Daftar Peralatan dan Kondisi ... 27

8. Tabel 8 Format Laporan Kondisi Bahaya ... 39

9. Tabel 9 Format Laporan Akhir ... 40

10. Tabel 10 Rencana Pelatihan Personil teknisi ... 43

11. Tabel 11 Data peralatan ... 44

(7)

ǀŝŝ

DAFTAR GAMBAR

No. Penjelasan Hal

1. Gambar 1 Struktur Organisasi Unit Teknis Pelayanan Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Penerbangan………. 5

2. Gambar 2 Evaluasi ketersediaan dan keandalan peralatan ... 32

3 Gambar 3 Grafik Ps = 100 e-t/m ... 33

(8)

ǀŝŝŝ

DAFTAR LAMPIRAN

No. Penjelasan 1. Lamp. 1 Deklarasi Kepala Penyelenggara Pelayanan

Navigasi Penerbangan ... 2. Lamp. 2 Hasil Commisioning Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan ... 3. Lamp. 3 Layout Penempatan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan ... 3. Lamp. 4 Penempatan dan Blok Diagram Peralatan ... 4. Lamp. 5 Spesifikasi Teknis Peralatan ... 5. Lamp. 6 Hasil Site Acceptance Test (SAT) Fasilitas Telekomunikasi

Penerbangan

(9)

ϭ

BAB I

GAMBARAN UMUM

1.1 Dasar Hukum

Standar yang digunakan dalam pengoperasian pelayanan telekomunikasi penerbangan adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2011 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) tentang Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan (Aeronautical Telecommunication Service Providers) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2013; 3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 64 tahun 2011 tentang Kriteria,

Tugas dan Wewenang Teknisi Penerbangan;

4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bandar Udara;

5. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/157/IX/2003 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan;

6. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/98/II/2009 (Advisory Circular Part 171 – 1) tentang Panduan untuk Petunjuk Standar dan Prosedur CASR 171;

7. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/28/II/2009 (Advisory Circular Part 171 – 2) tentang Panduan untuk Persiapan Kasus Keselamatan Mencakup Pelayanan CASR 171;

8. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/32/II/2009 (Advisory Circular Part 171 – 3) tentang Panduan untuk Persiapan Pembuatan Safety Management System (SMS);

9. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/31/II/2009 (Advisory Circular Part 171 – 4) tentang Perangkat Lunak dan Penggunaannya dalam Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan;

10. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 116 / VII /2010 ȋAdvisory Circular Part 171 – 5) tentang Petunjuk dan Tata Cara Penyelenggaraan Kalibrasi Fasilitas Navigasi dan Prosedur Penerbangan;

11. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 99 / II / 2009 (MOS CASR 171) tentang Petunjuk Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 171;

12. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/83/VI/2005 tentang Prosedur Pengujian di Darat (Ground Inspection) Peralatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan;

(10)

Ϯ

13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/176/VI/2001 tentang Sertifikat Kecakapan Teknisi Elektronika Penerbangan dan Teknisi Listrik Penerbangan;

14. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/113/VI/2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan; 15. Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : 24 Tahun 2006

Tentang Jam Operasi Bandara;

16. ANNEX 10 Volume I tentang Radio Navigation Aids;

17. ANNEX 10 Volume II tentang Communication Procedure including those with PANS status;

18. ANNEX 10 Volume III tentang Communication System;

19. ANNEX 10 Volume IV tentang Surveillance and Collision Avoidance System; 20. ANNEX 10 Volume V tentang Aeronautical Radio Frequency Spectrum

Utilization;

21. Dokumen 8071 Volume 1 tentang Testing of Ground-Based Radio Navigation System;

22. Dokumen 8071 Volume 2 tentang Testing of Satellite-Based Radio Navigation System;

1.2. Profil Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

1.2.1 Maksud Dan Tujuan

Manual operasi ini disusun dengan maksud agar standar pelayanan dan pola kerja setiap personel yang terlibat menangani dan bertanggungjawab terhadap kesiapan setiap fasilitas telekomunikasi penerbangan pada penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara xxx sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu juga menjadi acuan bagi para pelaksana/teknisi dalam melaksanakan tugasnya agar memenuhi standar pelayanan yang berlaku.

Adapun tujuan dari disusunnya Manual Operasi ini adalah :

a. Agar petugas dapat menjaga konsistensi dan tingkat kinerja dalam organisasi atau unit kerja;

b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi; c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait; d. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas dilapangan dari penyimpangan atau

kesalahan administrasi lainnya;

(11)

ϯ

1.2.2 Data Umum

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan pada Bandar Udara/Heliport xxxx yang berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis/Badan Usaha di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha.

Nama Penyelenggara Pelayanan Xxx

Pengelola UPT Ditjen Perhubungan Udara/BUMN/BU

Alamat Lokasi Propinsi Jalan xx xx xx ARP

Ruang Udara Yang Dilayani

xx S xx E

U-ATT/AFIS/ADC/APP/ACC

Jam Operasi xx s/d xx UTC

Telepon 00xx 00xx Fax AFTN Address 00xx WWWWWXXXYX E-mail xx@xx.com NPWP 0000.0000.000

1.2.3 Pelayanan Yang Diberikan

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan pada Bandar Udara/Heliport xxxx yang berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis/Badan Usaha di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi penerbangan sebagai berikut:

No Jenis Pelayanan Peralatan Yang Digunakan Kategori Lokasi

Penempatan Peralatan 1. Aeronautical

Broadcasting Service

1. ATIS Merk … … Unit/set komunikasi Tower

2. 3.

2. Aeronautical Fixed 1. AFTN Merk …Type

(12)

ϰ Service 2. AMSS Merk… Type … Unit/set komunikasi 3. Teletype Merk… Type … Unit/set komunikasi 4. Radio Link Merk … Type … Unit/set komunikasi 5. HF SSB Merk … Type … Unit/set komunikasi 6. VSAT Merk … Type … Unit/set komunikasi 7. Link VHF Repeater Merk … Type … Unit/set komunikasi 8. … Unit/set 3. Aeronautical Mobile Service 1 VHF A/G (Tower Set) Merk … Type … Unit/set komunikasi 2 VHF A/G Protable Merk … Type … Unit/set komunikasi 3 Recoder Merk … Type … Unit/set komunikasi 4. … Unit/set 4. ATC Data Processing & Display … Unit/set 5. Aeronautical Radionavigation service 1. VOR Merk … Type … Unit/set Radionavigasi 2. DME Merk … Type … Unit/set Radionavigasi 3. NDB Merk … Type … Unit/set Radionavigasi 4. 6. Surveillance 1.MSSR Merk .. Type ... … Unit/set Pengamatan 2. 7 Other Service

(13)

ϱ

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan yang berlaku, struktur organisasi dan tugas pokok dan fungsi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar Udara xx adalah sebagai berikut

2.1 Struktur Organisasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Bandar

Udara XXXX

Gambar I.1. Struktur Organisasi ATS Engineering dan SMS di Bandar Udara Soekarno-Hatta – Tangerang (Contoh)

ŝƌdƌĂĨĨŝĐ^ĞƌǀŝĐĞƐ 'ĞŶĞƌĂůDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ &ĂĐŝůŝƚLJY :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ^LJƐ͘ƉƌŽĐĞĚƵƌĞ :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ KƉĞƌĂƚŝŽŶY :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ĞƉƵƚLJ'DKĨ d^ŶŐŝŶĞĞƌŝŶŐ ;EĂŵĂͿ ^D^ DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ />^DĂŝŶƚ͘ :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ŝƌŶĂǀƋƵŝƉƚ DĂŝŶƚ͘:ƌ͘DŐƌ ;EĂŵĂͿ ZĂĚĂƌ,ĞĂĚĞƋ͘ DĂŝŶƚ:ƌ͘DŐƌ ;EĂŵĂͿ d^/ŶĨ^LJƐ :ƌ͘DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ D^^ͲW^ DĂŝŶƚ:ƌ͘DŐƌ ;EĂŵĂͿ &W^ͲZW^ :ƌ͘DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ZĞŵŽƚĞŽŶƚƌŽů Θ ><EĞƚ:ƌ͘DŐƌ ZĂĚŝŽdĞůDĂŝŶƚ :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ZĂĚŝŽŽŵDĂŝŶƚ :ƵŶŝŽƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ŝǀŝůŶŐŝŶĞĞƌŝŶŐ :ƌ͘DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ůĞĐƚΘDĞĐŚ ŶŐ:ƌDĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ůĞĐΘ DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ǀŝĂƚŝŽŶdĞůŶŐ DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ŝƌEĂǀΘZĂĚĂƌ ŶŐ͘DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ ƵƚŽ^LJƐƚĞŵ DĂŶĂŐĞƌ ;EĂŵĂͿ

(14)

ϲ

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

2.2.1 ATS General Manager

Tugas dan Wewenang ATS General Manager sebagai berikut :

1. menyiapkan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan unit kerja Air Traffic Services untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Utama;

2. menyusun kegiatan dan evaluasi program fungsi operasi lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan sekitarnya serta pengoperasian pemeliharaan dan perbaikan fasilitas teknik pendukung operasi lalu lintas udara; 3. menyusun sistem dan prosedur serta pembinaan kegiatan operasi lalu lintas udara

di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan sekitarnya serta pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan fasilitas teknik pendukung operasi lalu lintas udara;

4. memantau dan mengajukan usulan kepada Executive General Manager maupun unit-unit kerja lain terkait tentang pelaksanaan fungsi Air Traffic Services di Kantor Cabang Utama;

5. menetapkan dan mengendalikan pelaksanaan program kegiatan unit kerja Air Traffic Services yang tertuang di dalam RKA tahunan maupun triwulanan;

6. menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;

7. memberikan rekomendasi kepada manajemen dan saran kepada unit-unit kerja lain terkait dengan bidangnya untuk kepentingan perusahaan; dan

8. mewakili Executive General Manager selaku counterpart dalam bidangnya dengan pihak-pihak terkait lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.

2.2.2 Deputy GM of ATS Engineering

Tugas dan Wewenang Deputy GM of ATS Engineering sebagai berikut : 1. merencanakan kebutuhan SDM di lingkungan ATS Engineering; 2. mengusulkan rencana Kerja dan Anggaran pada ATS Engineering; 3. bertanggung jawab terhadap realisasi RKA secara efektif dan efisien; 4. melakukan pembinaan SDM di lingkungan ATS Engineering;

5. melaksanakan pengawasan kegiatan operasional di ATS Engineering;

6. melaporkan kepada atasan kondisi peralatan yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik maupun secara insidentil;

7. melaksanakan koordinasi baik secara internal dan eksternal untuk kelancaran pelaksanaan tugas operasional;

8. menghadiri rapat-rapat/seminar yang terkait dengan bidang pekerjaaannya; 9. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan;

(15)

ϳ

11. selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi; 12. mewakili tugas pimpinan apabila diperlukan;

13. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan 14. melaksanakan Waskat di unit kerjanya.

2.2.3 ATS Engineering Manager

Tugas dan Wewenang ATS Engineering Manager sebagai berikut : 1. menyusun rencana sistem pemeliharaan, pencegahan dan pemulihan; 2. menyiapkan dan mengatur program pemeliharaan;

3. mengawasi petunjuk keselamatan kerja dan pengoperasian; 4. merencanakan kebutuhan suku cadang rutin dan non rutin;

5. menginventarisir dan menyusun kebutuhan dokumen untuk pemeliharaan; 6. mengusulkan rencana Kerja dan Anggaran pada Divisi Teknik Elektronika; 7. menganalisa laporan statistik pengoperasian dan pemeliharaan;

8. menyiapkan perencanaan dan pengembangan sarana sesuai kebutuhan;

9. melakukukan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan SDM yang menjadi tanggung jawabnya;

10. melakukan koordinasi dengan unit terkait baik internal maupun eksternal; 11. mengikuti rapat proses pengadaan barang dan pemborongan;

12. selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi;

13. melaporkan kondisi peralatan dan masalah lainnya kepada pimpinan; 14. menghadiri seminar, rapim, dan lokakarya;

15. mewakili tugas pimpinan apabila diperlukan;

16. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan; dan 17. melaksanakan pengawasan melekat di unit kerjanya.

2.2.4 ATS Engineering Junior Manager

Tugas dan Wewenang ATS Engineering Junior Manager sebagai berikut: 1. mengatur pembagian kerja dan membuat jadwal pemeliharaan peralatan; 2. menyusun prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan kerja;

3. mengawasi agar prosedur pemeliharaan dan petunjuk keselamatan kerja dipatuhi; 4. mengawasi pengoperasian dan perawatan peralatan workshop;

5. membuat rencana Kerja dan Anggaran pada Dinas Teknik Elektronika; 6. mengatur penyediaan kebutuhan suku cadang untuk pemeliharaan peralatan; 7. menampung, merekam, dan menindaklanjuti kebutuhan dan atau keluhan dari

pengguna;

8. mengatur dan menyimpan semua dokumen teknik yang berkaitan dengan unitnya; 9. melakukan koordinasi dengan unit terkait dan unit lain guna keselarasan dan

(16)

ϴ

10. membuat laporan berkala kepada atasan, mengenai kondisi fasilitas dan kegiatan yang telah dilakukuan, serta secara khusus melaporkan hal yang dinilai tidak wajar untuk ditindak lanjuti;

11. selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi;

12. mengawasi ketertiban, kebersihan dan kerapihan kerja di lingkungan kerjanya; 13. mewakili tugas pimpinan apabila diperlukan;

14. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan; 15. melaksanakan (pengawasan melekat) di unit kerjanya. 2.2.5 PTO Teknik Elektronika

Tugas dan Wewenang PTO Teknik Elektronika sebagai berikut:

1. mengkoordinir tugas-tugas pelaksana yang berada di bawah tanggung jawabnya; 2. melakukan analisis dan evaluasi terhadap permasalahan teknis yang dihadapi oleh

kelompoknya;

3. memastikan kesiapan semua jenis peralatan yang berada di bawah tanggung jawabnya sehingga dapat menjamin kelancaran operasional;

4. mengkoordinir dan melaksanakan preventive & corrective maintenance peralatan sampai dengan Tk. IV;

5. merencanakan dan melaksanakan modifikasi peralatan seijin atasan; 6. menentukan skala prioritas pekerjaan untuk kelancaran operasional;

7. melakukan koordinasi dengan unit terkait baik secara teknis dan operasional dalam rangka menjamin kesiapan peralatan;

8. menyusun kebutuhan suku cadang yang diperlukan dan pengembangan fasilitas untuk mendukung kelancaran operasional;

9. melakukan pengawasan dan pembinaan SDM yang menjadi tanggung jawabnya; 10. memastikan terlaksananya ketertiban, keamanan dan kerapian serta kebersihan

fasilitas dan lingkungan di unit kerjanya;

11. mencatat serta melaporkan seluruh kegiatan kepada atasan; dan 12. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

2.2.6 Pelaksana Ahli Teknik Elektronika

Tugas dan Wewenang Pelaksana Ahli Teknik Elektronika sebagai berikut : 1. mengupayakan kelancaran dan kesiapan peralatan operasional;

2. melaksanakan preventive & corrective maintenance sampai dengan Tk. III; 3. mengajukan usulan-usulan pemecahan permasalahan teknis;

4. melakukan modifikasi peralatan guna menunjang kelancaran tugas bersama dengan PTO dan kelompoknya;

5. mengajukan kebutuhan suku cadang yang diperlukan;

6. menjaga ketertiban, keamanan dan kerapihan serta kebersihan fasilitas dan lingkungan di unit kerjanya;

(17)

ϵ

8. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

2.2.7 Pelaksana Terampil Teknik Elektronika Tugas dan Wewenang :

1. mengupayakan kelancaran dan kesiapan peralatan operasional.

2. melaksanakan preventive & corrective maintenance sampai dengan Tk. III. 3. mengajukan usulan-usulan pemecahan permasalahan teknis.

4. melakukan modifikasi peralatan guna menunjang kelancaran tugas bersama dengan PTO dan kelompoknya.

5. mengajukan kebutuhan suku cadang yang diperlukan.

6. menjaga ketertiban, keamanan dan kerapihan serta kebersihan fasilitas dan lingkungan di unit kerjanya.

7. mencatat serta melaporkan seluruh kegiatan kepada atasan.

(18)

ϭϬ

2.3 Data Personil

Tabel 2 : Data Personil (Contoh)

No Nama / Pangkat /

Gol/ NIP Jabatan

Pendidikan Sertifikat Kecakapan Rating Formal Non Formal Jenis Tahun Berakhir Jenis Tahun Berakhir 1 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Kepala Bandara 2 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Pimpoksi Unit Fasilitas Trlnav 3 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Koordinator Pelaksana fas. Telekomunikasi 4 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Koordinator Pelaksana fas. Komunikasi / Eletronika 5 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksna 6 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Koordinator Pelaksana fas. Navigasi 7 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksna 8 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Koordinator Pelaksana fas. Sicuriti/keaman an 9 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksana 10 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksana 11 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksana 12 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Teknisi Pelaksana 13 XXXXX Pangkat/Gol NIP. Asisten Teknisi Pelaksana

(19)

ϭϭ

BAB III

STANDAR PELAYANAN

3.1 STANDAR KINERJA PELAYANAN

Dalam mencapai dan memenuhi standar kinerja pelayanan yang diberikan kami menuangkan dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) yang berdasarkan peraturan yang berlaku.

3.1.1 Maksud dan Tujuan SOP

SOP ini dimaksudkan agar seluruh personel teknisi telekomunikasi penerbangan dan pihak terkait lainnya menerapkan pola kerja yang baku dalam menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi penerbangan, sehingga memenuhi standar pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.1.2 Ruang Lingkup

Berikut ini SOP yang digunakan dalam menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi penerbangan:

1. SOP Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan; 2. SOP Dokumentasi;

3. SOP Pelaporan;

4. SOP Keamanan Fasilitas; 5. SOP Gangguan Pelayanan;dan 6. SOP Perubahan Pelayanan.

3.1.3 SOP Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan SOP ini mencakup beberapa SOP, yaitu : 1. SOP Pengoperasian Peralatan; 2. SOP Pemeliharaan Peralatan dan 3. SOP Perbaikan Peralatan.

(20)

ϭϮ

3.1.3.1 SOP Pengoperasian 3.1.3.1.1 Umum

SOP Pengoperasian dibuat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang ada, untuk dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan tanggung jawabnya. 3.1.3.1.2 Ruang Lingkup

SOP ini berisi tentang prosedur pengoperasian peralatan, yang mengacu pada manual book peralatan sesuai dengan jenis dan tipe masing-masing peralatan. 3.1.3.1.3 Checklist Panduan SOP Pengoperasian Peralatan

NO. ITEM PEMENUHAN CATATAN

YA TIDAK

Nama, Merk, Type Peralatan dan lokasi penempatan A Prosedur Menghidupkan Peralatan

1 Memeriksa Kondisi Lingkungan (kondisi shelter dll)

2 Memeriksa Kebersihan

3 Memeriksa Sumber Daya Listrik 4 Memeriksa Back Up Sumber Daya

Listrik

5 Memeriksa Kondisi AC 6 Menghidupkan Peralatan 7 Memastikan Peralatan

Beroperasi/Tidak

8 Melaporkan Kepada Unit Operasional (ATC)

9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book

B Prosedur Mematikan Peralatan 1 Memeriksa Kondisi Lingkungan 2 Mematikan Peralatan

3 Mematikan Sumber Daya Listrik 4 Mematikan Back Up Sumber Daya

Listrik

5 Memeriksa Keamanan Peralatan 6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log

Book

(Disesuaikan dengan kondisi masing-masing peralatan)

Gambar

Tabel 1 : Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan (Contoh)
Gambar I.1. Struktur Organisasi ATS Engineering dan SMS  di Bandar Udara Soekarno-Hatta – Tangerang (Contoh)
Tabel 2 : Data Personil (Contoh)
Table 3 : Checklist Panduan SOP Pengoperasian Peralatan

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi: Berdasarkan pemaparan dari berbagai jurnal penelitian ilmiah menyampaikan bahwa penggunaan media vidio dalam pemberian penyuluhan pada anak- anak tentang

Peneliti tertarik untuk mengkaji makna pada simbol-simbol yang ada pada kesenian tradisional, terutama untuk meneliti makna pada simbol-simbol yang ada pada kesenian Tari

Timbulnya gangguan listrik disebabkan oleh banyak faktor, seperti: (1) beban yang terlalu berat sehingga arus listrik yang mengalir terlalu besar dan melebihi batas kemampuan

Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas kepala

Sebelumnya penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Perancangan Program Simulasi Perambatan

Syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum sudah sesuai dengan kondisi klien yang dalam hal ini klien

Menimbang, bahwa perihal terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga sebagaimana didalilkan Pemohon pada posita poin ke

Masih dalam kerangka adaptasi terhadap kondisi ekologis, cara-cara yang lebih efektif dalam mengeksploitasi sumberdaya dilakukan dengan menggunakan teknologi baru