• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 0366/Pdt.G/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 0366/Pdt.G/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 0366/Pdt.G/2014/PA.Spg.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Sampang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama dalam siding majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai talak antara :

PEMOHON ASLI, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan penjual buah, pendidikan SMA, tempat kediaman di Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, selanjutnya disebut sebagai Pemohon;

melawan

TERMOHON ASLI, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan SD, tempat kediaman di Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, selanjutnya disebut sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi ;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 23 Mei 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sampang Nomor 0366/Pdt.G/2014/PA.Spg. tanggal 23 Mei 2014 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa, Pemohon adalah suami sah Termohon yang menikah pada tanggal 26 Mei 2006, di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang dengan status jejaka dan perawan

(2)

sebagaimana ternyata dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 154/64/V/2006 tanggal 26 Mei 2006 ;

2. Bahwa, setelah perkawinan Pemohon dengan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri (Ba'da dukhul) dan dikaruniai 3 orang anak bernama :

a. ANAK I PEMOHON DAN TERMOHON, umur 7 tahun dalam asuhan Pemohon;

b. ANAK II PEMOHON DAN TERMOHON, umur 4 tahun;

c. ANAK III PEMOHON DAN TERMOHON, umur 1 tahun anak kedua dan ketiga dalam asuhan Termohon ;

3. Bahwa, setelah melangsungkan pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama kurang lebih 4 tahun 4 bulan, kemudian pindah ke rumah orang tua Pemohon selama kurang lebih 2 tahun, kemudian pindah ke rumah orang tua Termohon selama kurang lebih 4 bulan ;

4. Bahwa, kurang lebih sejak tahun 2010 antara Pemohon dan Termohon terjadi pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan karena :

a. masalah ekonomi Termohon selalu merasa kurang dan sering mengeluh atas uang pemberian dari Pemohon dan meminta uang yang lebih namun Pemohon tidak bisa menuruti permintaan Termohon tersebut dikarenakan Pemohon belum mempunyai penghasilan lebih;

b. puncaknya Pemohon pamit kepada Termohon untuk pulang ke rumah orang tua Pemohon ;

5. Bahwa, akibat pertengkaran tersebut, antara Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih 1 tahun 2 bulan terhitung sejak bulan Maret 2013 hingga diajukannya perkara ini ke Pengadilan Agama Sampang ;

6. Bahwa, kini Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk berkumpul serumah dengan Termohon karena rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon tidak mungkin harmonis lagi serta sulit diharapkan kelangsungannya ;

(3)

7. Bahwa, Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Sampang memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

PRIMAIR :

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon ;

2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk mengucapkan Ikrar Talak terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di hadapan sidang Pengadilan Agama Sampang ;

3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; SUBSIDAIR :

- Atau apabila Pengadilan berpendapat lain maka saya mohon putusan lain yang seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan, Pemohon hadir sendiri, sedangkan Termohon tidak hadir dan juga tidak mengutus wakil/kuasanya yang sah, padahal untuk itu Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut dan ternyata ketidakhadirannya itu tidak disebabkan suatu halangan yang sah ;

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut namun tidak hadir, maka Majelis Hakim menyatakan proses mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa upaya damai telah dilakukan dengan memberi nasehat agar Pemohon tetap hidup rukun dengan Termohon, namun tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon telah dibacakan di muka persidangan dan Pemohon tetap mempertahankan dalil-dalil permohonannya itu ;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 154/64/V/2006 tanggal 26 Mei 2006 yang diterbitkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang, fotokopi mana telah

(4)

dinazzegel / dibubuhi meterai cukup serta telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.);

Menimbang, bahwa di samping bukti P sebagaimana tersebut di atas, Pemohon telah pula mengajukan saksi-saksi dari keluarga/orang dekatnya, sebagai berikut ;

1. SAKSI I PEMOHON ASLI, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ;

- bahwa, saksi telah lama kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah ibu kandung Pemohon;

- bahwa Pemohon sudah mempunyai isteri bernama TERMOHON ASLI (Termohon) dan dari perkawinannya tersebut, Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang anak;

- bahwa setelah perkawinan, semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah saksi, kemudian pindah lagi ke rumah orang tua Termohon, namun sejak Tahun 2010 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan sejak bulan Maret 2013 antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal tanpa ada komunikasi dan tidak saling mempedulikan lagi; - bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena masalah ekonomi keluarga yang tidak terpenuhi dimana Termohon terlalu menuntut uang belanja di luar kemampuan Pemohon dimana Pemohon hanya bekerja sebagai penjual buah sehingga sering terjadi pertengkaran, bahkan saksi pernah melihat sendiri Pemohon dan Termohon bertengkar karena masalah tersebut;

- bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sampai saat ini sudah kurang lebih 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan lamanya;

- bahwa Saksi sebagai ibu kandung Pemohon atau orang yang dekat dengan Pemohon sudah pernah menasehati Pemohon, tapi usaha tersebut tidak berhasil;

- bahwa Saksi menyatakan tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon;

(5)

2. SAKSI II PEMOHON ASLI, di bawah sumpahnya menurut tata cara agama Islam telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ;

- bahwa, saksi telah lama kenal dengan Pemohon, karena saksi adalah saudara sepupu Pemohon;

- bahwa Pemohon sudah mempunyai isteri bernama TERMOHON ASLI (Termohon) dan dari perkawinannya tersebut, Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 3 orang anak;

- bahwa setelah perkawinan, semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah ke rumah saksi, kemudian pindah lagi ke rumah orang tua Termohon, namun sejak Tahun 2010 antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan sejak bulan Maret 2013 antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal tanpa ada komunikasi dan tidak saling mempedulikan lagi; - bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena masalah ekonomi keluarga yang tidak terpenuhi dimana Termohon terlalu menuntut uang belanja di luar kemampuan Pemohon dimana Pemohon hanya bekerja sebagai penjual buah, bahkan saksi pernah melihat sendiri Pemohon dan Termohon bertengkar karena masalah tersebut;

- bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sampai saat ini sudah kurang lebih 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan lamanya;

- bahwa Saksi sebagai saudara sepupu Pemohon atau orang yang dekat dengan Pemohon sudah pernah menasehati Pemohon, tapi usaha tersebut tidak berhasil;

- bahwa Saksi menyatakan tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Pemohon tidak mengajukan keberatan atau pertanyaan tambahan apapun terhadap saksi dan menyatakan menerima kesaksian saksi tersebut;

Menimbang, bahwa Pemohon di depan sidang menyatakan telah mencukupkan keterangan dan bukti-buktinya sebagaimana tersebut di atas,

(6)

serta telah pula menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya bahwa Pemohon tidak sanggup lagi mempertahankan rumah tangganya dengan Termohon karena seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagaimana yang telah diuraikan oleh Pemohon di dalam surat permohonannya tersebut di atas, sehingga Pemohon telah berbulat tekad untuk menalak Termohon dan selanjutnya Pemohon telah memohon putusan;

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal yang selengkapnya telah dicatat di dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian tak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak datang tanpa alasan yang sah, maka harus dinyatakan tidak hadir, sehingga perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon, dan dengan demikian maka proses mediasi dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Pemohon, maka pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan untuk menalak Termohon dengan alasan seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga (broken marriage) disebabkan karena masalah ekonomi Termohon selalu merasa kurang dan sering mengeluh atas uang pemberian dari Pemohon dan meminta uang yang lebih namun Pemohon tidak bisa menuruti permintaan Termohon tersebut dikarenakan Pemohon belum mempunyai penghasilan lebih, puncaknya Pemohon pamit kepada Termohon untuk pulang ke rumah orang tua Pemohon;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk perkara perdata khusus yang tunduk kepada hukum acara yang bersifat khusus pula, maka berdasarkan azas lex specialis derogat lex generali ketidakhadiran

(7)

Termohon dalam perkara ini tidaklah dapat dianggap sebagai pengakuannya yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna (volledig) dan mengikat (bindend), melainkan hanyalah menggugurkan hak jawabnya terhadap

permohonan Pemohon dan masih harus didukung oleh bukti-bukti lain, sehingga Pemohon tetap dibebani wajib bukti;

Menimbang, bahwa di depan sidang Pemohon telah mengajukan bukti surat dengan kode P. serta 2 (dua) orang saksi sebagaimana terurai di muka, bukti-bukti mana telah memenuhi syarat alat bukti sehingga formil dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini, adapun mengenai nilai pembuktiannya secara materiil akan ditimbang tersendiri;

Menimbang, bahwa bukti P. berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah merupakan bukti otentik yang memuat keterangan tentang telah terjadinya perkawinan antara Pemohon dan Termohon pada tanggal 26 Mei 2006 yang dikuatkan pula dengan kesaksian saksi-saksi, keterangan mana telah sejalan dan mendukung posita pada poin ke (1) permohonan Pemohon, sehingga harus dinyatakan benar Pemohon dan Termohon dalam perkara ini terikat hubungan hukum sebagai suami isteri yang sah;

Menimbang, bahwa perihal terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dalam rumah tangga sebagaimana didalilkan Pemohon pada posita poin ke (4) poin ke (5) dan poin ke (6) didasarkan pembuktiannya kepada kesaksian dua orang saksi, SAKSI I PEMOHON ASLI dan SAKSI II PEMOHON ASLI yang menerangkan dengan segala sebab pengetahuannya bahwa saksi-saksi menyaksikan secara langsung terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon yang berlanjut dengan pisah tempat tinggal serta putus komunikasi sejak bulan Maret 2013 sampai saat ini telah mencapai 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan lamanya, disebabkan masalah ekonomi keluarga yang tidak terpenuhi dimana Termohon terlalu menuntut uang belanja di luar kemampuan Pemohon dimana Pemohon hanya bekerja sebagai penjual buah sehingga sering terjadi pertengkaran, sehingga kesaksian 2 (dua) orang saksi tersebut dipandang cukuplah sebagai bukti yang mendukung dan menguatkan kebenaran dalil-dalil Pemohon yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini;

(8)

Menimbang, bahwa posita-posita yang selebihnya tidak urgen untuk ditimbang satu per-satu, sehingga dianggap telah dipertimbangkan seluruhnya;

Menimbang bahwa dari hasil pembuktian tersebut telah ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :

- bahwa Pemohon dan Termohon terikat hubungan hukum sebagai suami isteri yang menikah secara sah pada tanggal 26 Mei 2006;

- bahwa Pemohon dan Termohon pernah hidup rukun sebagai layaknya suami isteri;

- bahwa sejak Tahun 2010 Pemohon dan Termohon sering berselisih paham dan bertengkar di dalam rumah tangga yang berlanjut dengan pisah tempat tinggal serta putus komunikasi sampai saat diputusnya perkara ini telah mencapai 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan lamanya disebabkan masalah ekonomi keluarga yang tidak terpenuhi dimana Termohon terlalu menuntut uang belanja di luar kemampuan Pemohon dimana Pemohon hanya bekerja sebagai penjual buah sehingga sering terjadi pertengkaran;

- bahwa pihak keluarga Pemohon telah berupaya untuk menasehati Pemohon namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga antara Pemohon dan Termohon yang berlanjut dengan pisah rumah disertai putusnya komunikasi selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan terhitung sejak bulan Maret 2013 tersebut dapatlah diklasifikasi sebagai perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebagai wujud nyata pecahnya hati kedua belah pihak serta putusnya ikatan batin antara Pemohon dan Termohon yang merupakan sendi utama rumah tangga, dan dengan demikian maka pada hakikatnya rumah tangga a quo telah terlepas

dan terurai dari sendi-sendinya sehingga tidak ada lagi harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga;

Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga yang demikian, maka perceraian dipandang lebih membawa mashlahat bagi kedua belah pihak, Pemohon dan Termohon, sebagai way out untuk melepaskan Pemohon dan Termohon dari belenggu penderitaan yang berkepanjangan serta guna

(9)

menghindari kemungkinan terjadinya madharat yang lebih besar atas diri Pemohon dan Termohon, dengan mengambil alih kaidah ushuliyah sebagai pendapat majelis yang berbunyi :

<=>?@AاC=DEAFمHI@ HJ>K@=اLMH

Artinya :

“Menolak (menangkis) kerusakan lebih didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan (yang belum pasti)”.

Menimbang, bahwa dalam setiap persidangan majelis hakim telah tidak berhasil menasehati Pemohon, bahkan di depan sidang Pemohon, telah menampakkan kebulatan tekadnya untuk menceraikan Termohon;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula mendengar keterangan pihak keluarga dan atau orang yang dekat dengan Pemohon yang sekaligus sebagai saksi dalam perkara ini pada pokoknya menyatakan telah tidak sanggup lagi berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon, adapun dari pihak Termohon tidak menghadirkan keluarga atau orang dekatnya karena Termohon tidak pernah datang di persidangan, sehingga maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 telah terpenuhi adanya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di muka, maka permohonan Pemohon telah sesuai dan memenuhi maksud Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang terurai di dalam penjelasan pasal tersebut pada huruf ”f” jo. Pasal 19 huruf ”f” Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 116 huruf ”f” Kompilasi Hukum Islam dan dengan demikian maka permohonan Pemohon dinyatakan telah terbukti menurut hukum dan patut untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa Termohon tidak hadir di muka persidangan tanpa ada alasan yang sah, hal mana telah menggugurkan hak pembelaan atas dirinya dan sesuai ketentuan pasal 125 (1) HIR Pengadilan dapat menjatuhkan putusan secara verstek;

Menimbang, bahwa untuk mewujudkan ketertiban pencatatan perkawinan dan perceraian oleh instansi yang berwenang (Kementrian Agama) sesuai maksud Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang No 3 Tahun 2006

(10)

dan terakhir dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sampang untuk mengirimkan 1 (satu) helai salinan Penetapan terjadinya Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh Pasal tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk lingkup perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat dan memperhatikan segala pasal dari undang-undang dan peraturan yang berlaku serta hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Sampang;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sampang untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 361.000,- (Tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah );

Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Senin tanggal 16 Juni 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 18 Sya’ban 1435 Hijriyah oleh kami Drs. AINURROFIQ ZA, sebagai Ketua Majelis dengan Drs. H. WARNITA ANWAR dan H. SUPRIYADI, S.Ag. masing-masing sebagai Hakim

(11)

Anggota, putusan mana telah diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut yang dihadiri oleh hakim-hakim anggota tersebut dengan dibantu oleh IMRAN SALEH, SH., sebagai Panitera Pengganti, dan dengan dihadiri pula oleh Pemohon tanpa kehadiran Termohon ;

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

Drs. H. WARNITA ANWAR Drs. AINURROFIQ ZA.

Hakim Anggota, Panitera Pengganti,

H. SUPRIYADI, S.Ag. IMRAN SALEH, SH.

Rincian Biaya : A. Biaya Kepaniteraan : 1. Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Redaksi : Rp. 5.000,- B. Biaya Proses : 1. Panggilan : Rp. 270.000,- 2. ATK : Rp. 50.000,- C.Materai : Rp. 6.000,- ---

Jumlah : Rp. 361.000,-(Tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah);

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi terhadap kinerja dosen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan memberikan angket kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai

tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal

Aurantium) merupakan sebuah terapi non farmakologis yang merupakan salah satu alternatif teknik non farmakologis, yang dapat diberikan pada pasien untuk mengurangi

(1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pembukaan, pengoperasian dan penutupan rekening serta

dari tanah dengan lutut agak tertekuk dan gerak bola tertahan oleh telapak kaki, sedangkan tumpuan berat badan pada kaki yang lainnya. 5) Menendang dan

Setelah penulis melakukan penelitian tentang Pola Bimbingan Orang Tua Asuh Dalam Menanamkan Kadisiplinan Anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Rohadi Kaliwungu Kendal,

Penerimaan retribusi parkir di pemerintah Kota Yogyakarta masuk katagori perima karena memberikan kontribusi yang besar (potensil) dengan tingkat pertumbuhan yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut bahwa strategi pemerintah daerah dalam penaganan