• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wampu, Kabupaten Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang kegiatannya adalah mengusahakan penyediaan air bersih yang sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat di Kabupaten Langkat secara merata dan berkesinambungan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip perusahaan dan pengolahannya dengan tidak mengabaikan aspek sosial, budaya dan kondisi masyarakat. Sebagai perusahaan yang memberikan jasa kepada masyarakat, perusahaan berupaya mengelola manajemen dengan cara-cara profesional demi tercapainya tujuan perusahaan , salah satunya adalah peningkatan kinerja.

Kinerja seseorang atau kelompok dapat dipengaruhi oleh tiga faktor (Henry Simamora dalam Mangkunegara 2009 :4) yaitu : (a). Faktor Individual yang terdiri dari : Kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi. (b)faktor psikologis : Persepsi, Attitude, personality, Pembelajaran, Motivasi. (c)Faktor Organisasi : Sumberdaya, Kepemimpinan, Penghargaan,Struktur, Job Design.

Menurut Rivai (2008: 455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible

yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai suatu keahlian dalam mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan karyawan dan tujuan perusahaan sekaligus tercapai.

(2)

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah pengalaman kerja. Menurut Darma (2009:156) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kinerja seseorang harus “belajar dari pengalaman” dimana tiap tugas yang dilaksanakan oleh seseorang memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar, selama mereka merefleksikan apa yang telah mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya serta mengambil kesimpulan mengenai bagaimana seharusnya perilaku mereka di masa depan apabila mereka harus melaksanakan tugas yang sama.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap salah satu pihak manajemen, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu: (a) Gaya kepemimpinan: Tugas pemimpin disini membangun kesadaran karyawannya seperti : hadir tepat waktu. (b) Sikap Individu: Ada individu yang statis, ada juga yang dinamis. Seperti : Sikap tidak mau meraih prestasi baru, atau hanya diam saja tanpa memberikan komentar pada saat mengadakan rapat. (c) Situasi kerja: Orang dapat bekerja dengan baik jika fasilitas mereka mendukung.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan, bagian Sumber Daya Manusia sangat memperhatikan motivasi kerja para karyawan. Setiap pekerjaan dalam bidang apapun selain membutuhkan kemampuan atau kecakapan pribadi, juga membutuhkan motivasi yang cukup pada diri karyawan, sehingga pekerjaan yang di lakukan dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Tanpa motivasi, karyawan tidak akan dapat melakukan sesuatu. Robins dan Judge (2008) mengatakan bahwa salah satu bentuk ungkapan dari motivasi kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1

(3)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Absensi Karyawan pada kantor Direksi PDAM Tirta Wampu KAB. LANGKAT

Tahun 2011

Sumber :Daftar Absensi Bagian Administrasi dan Umum PDAM tirta Wampu Kab. Langkat. Data diolah

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran karyawan pada kantor Direksi PDAM Tirta Wampu selama tahun 2011 dari bulan Januari – Desember bervariasi setiap bulannya, rata-rata persentasi ketidakhadiran karyawan dalam satu tahun sebesar 15,3%, menurut Flippo (1993:297) rata-rata Bulan Jumlah

karyawan

Jumlah hari kerja

Keterangan Ketidakhadiran Total

Jumlah Karyawan yang Tidak Hadir Tanpa Keterangan Tingkat Absensi (%) C S I TL TK Januari 52 20 30 5 6 11 9 52 7 13,4 Februari 52 18 13 9 9 19 15 65 10 19,2 Maret 52 23 20 11 23 11 12 77 4 7,6 April 52 20 27 17 - 26 16 86 12 23,0 Mei 52 21 20 14 2 28 20 84 15 28,8 Juni 52 20 29 3 - 43 16 91 10 19,2 Juli 52 21 41 5 16 27 - 89 2 3,8 Agustus 52 19 30 14 - 42 6 92 3 5,7 September 52 20 18 5 - 17 10 50 7 13,4 Oktober 52 22 16 9 20 65 10 120 5 9,6 November 52 21 32 8 6 18 20 105 17 32,6 Desember 52 23 44 - 8 19 7 78 4 7,6 Rata-Rata 15,3

(4)

persentasi jumlah ketidakhadiran karyawan yang normal adalah sebesar 4% per tahun. Hal ini berarti persentase sebesar 15,3% menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran karyawan yang mangkir dari tugas dan tanggung jawabnya cukup tinggi.

Dari hasil penelitian dengan mengadakan wawancara kepada beberapa orang pegawai PDAM Tirta Wampu bahwa alasan tingkat ketidakhadiran karyawan rata-rata mencapai 15,3 % disebabkan karena beberapa pegawai tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam bertugas, seperti banyak karyawan yang terlambat datang ke kantor, rendahnya tingkat kehadiran karyawan serta banyak karyawan yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugasnya. Kondisi ini timbul karena lemahnya pemberian motivasi kerja oleh pimpinan kepada para karyawan, kurangnya akan penghargaan terhadap karyawan yang memiliki kinerja baik serta masalah kesempatan promosi cenderung tertutup dan hanya dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kedekatan terhadap atasan perusahaan dan tidak luput juga karena kurangnya pengawasan dari pimpinan terhadap karyawan, sehingga akan dapat mengganggu kinerja karyawan.

(5)

Selanjutnya dapat dilihat pula kinerja karyawan yang kurang baik juga disebabkan oleh kurangnya pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan. Pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya, pengalaman kerja dapat dilihat dari masa kerja karyawan yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi atau organisasi, hal tersebut dapat di lihat pada Tabel 1.2 :

Tabel 1.2

Daftar Masa Kerja Karyawan pada Kantor Direksi PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat Tahun 2011 Masa Kerja ( Tahun ) Jumlah Karyawan 1-5 3 6-10 10 11-15 12 16-20 6 21-25 9 26-30 7 31-35 5 Total 52

Sumber : PDAM Tirta Wampu Kab. Langkat (Data Diolah)

Dari Tabel 1.2 dapat di lihat masa kerja karyawan PDAM Tirta Wampu Kab.Langkat, sebanyak 3 karyawan memiliki masa kerja 1-5 tahun, 10 karyawan memiliki masa kerja 10 tahun, 12 orang memiliki masa kerja 11-15 tahun, 6 karyawan memiliki masa kerja 16-20 tahun, 9 karyawan memiliki masa kerja 21-25 tahun, 7 karyawan memiliki masa kerja 26-30 tahun, dan sebanyak 5 karyawan memiliki masa kerja 31-35 tahun. Dapat dilihat bahwa jumlah karyawan semakin lama memiliki masa kerja semakin sedikit jumlah karyawannya, hal ini disebabkan karena pimpinan menugaskan karyawan senior untuk bertanggung

(6)

jawab dalam memimpin unit-unit PDAM Tirta Wampu yang ada di daerah Kabupaten Langkat yaitu Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, dan 9 unit yang berada di Kabupaten Langkat. Sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan PDAM Tirta Wampu sudah memiliki pengalaman kerja yang baik. Hal ini didukung oleh teori Robbins (2006) yang menyatakan bahwa pekerja tua dan mereka yang masa kerjanya panjang memiliki kinerja yang baik dan menunjukkan kepuasan yang tinggi dibanding dengan karyawan muda. Dengan makin tuanya para pekerja makin sedikit kesempatan alternatif pekerjaan bagi mereka, disamping itu pekerja yang makin tua lebih kecil kemungkinan akan berhenti serta tingkat kemangkiran yang dapat dihindari lebih rendah dibanding karyawan muda.

Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara peneliti yang dilakukan dengan salah satu pihak manajemen PDAM Tirta Wampu mengenai pengalaman kerja, sebagian karyawan –karyawan yang bekerja di perusahaan ini masih memiliki keterbatasan keterampilan dan pengetahuan dalam mengerjakan tugasnya walaupun sudah bekerja lebih dari 5 tahun. hal ini dapat dilihat dari kurangnya percaya diri karyawan serta keraguan karyawan dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.

Kurangnya motivasi karyawan dan rendahnya pengalaman kerja akan menyebabkan tingkat kinerja karyawan menurun sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, seperti yang terlihat pada Tabel 1.3 dibawah ini.

(7)

Tabel 1.3

Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat

Bulan 2007 2008 2009 2010 Januari 14558 14281 14195 13861 Februari 14506 14248 14182 13861 Maret 14447 14218 14187 13842 April 14413 14252 14137 13849 Mei 14401 14118 14071 13943 Juni 14405 14103 13911 13956 Juli 14450 14100 13937 13951 Agustus 14419 14135 13937 13928 September 14426 14142 13863 14008 Oktober 14418 14136 13873 14079 Nopember 14395 14250 13894 14063 Desember 14385 14249 13885 14078 Total 173222 170277 168702 169437

Sumber:Bagian Langganan PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat (Data diolah) Dari Tabel 1.3 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2007-2009, jumlah pelanggan PDAM Tirta Wampu semakin menurun yaitu pada tahun 2007-2008 jumlah pelanggan yaitu173222 menurun menjadi 170277 dengan persentase sebesar 1,72%. Pada tahun 2008-2009 jumlah pelanggan menurun dari 170277 menjadi 168702 dengan persentase sebesar 0,92%. Pada tahun 2009-2010 jumlah pelanggan naik dari 168702 menjadi 169437 dengan persentase 0,43%. Terlihat jelas bahwa kinerja karyawan semakin menurun dan pada tahun 2010 hanya naik 0,43% yaitu 169437.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak manajemen bahwa alasan kinerja perusahaan semakin menurun karena berkurangnya loyalitas konsumen terhadap kinerja perusahaan sehingga konsumen beralih ke pemakaian sumur bor. Ada banyak faktor yang menyebabkan kinerja menurun salah satunya

(8)

yaitu ketidakpuasan karyawan yaitu banyak karyawan yang mangkir dari tugasnya Karyawan juga kurang termotivasi dalam bekerja dan juga kurang terampil dalam menyelesaikan pekerjaannya,. Menurut Robbins (2006) Situasi ketidakpuasan dalam bekerja akan berpengaruh pada diri pekerja, baik hasil fisik maupun psikis, sehingga berdampak pada menurunnya kinerja. Apabila karyawan termotivasi untuk bekerja secara maksimal dan mencapai target pekerjaan, karyawan tersebut dapat dikatakan produktif seperti yang dikatakan oleh Robbins (2006) bahwa karyawan yang puas akan lebih produktif daripada karyawan yang tidak puas karena seseorang yang tingkat kepuasannya tinggi akan memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya. sebaliknya bila karyawan tidak puas terhadap pekerjaan akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut fenomena yang ada. Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah ”Pengaruh motivasi dan Pengalaman kerja terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah motivasi dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PDAM TIRTA WAMPU Kabupaten Langkat?”.

(9)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PDAM TIRTA WAMPU Kabupaten Langkat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

Menberikan saran dan masukan yang bremanfaat bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan demi kemajuan perusahaan.

2. Bagi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU

Merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang dimiliki akan bertambah luas terutama mengenai motivasi dan pengalaman kerja.

4. Bagi Peneliti berikut nya

Sebagai referensi dan sumber referensi dalam penelitian mengenai kinerja karyawan bagi peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Sintasan benih kerapu bebek dengan perlakuan imunostimulan dan bakterin setelah uji tantang dengan penyuntikan VNN dan dipelihara selama 7 hari adalah sebagai berikut; pada

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak cacing tanah ( Pheretima aspergillum ) dapat meningkatkan persentase kontraksi luka dan

[r]

Sistem ini berfungsi sebagai bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah per kecamatan atau per kelurahan meliputi Informasi penyebaran

Metode ini sangat berguna jika kita tidak mengetahui nilai aktual minimum dan maksimum dari data.. Normalization method

Setelah desain bentuk beauty case dipilih 2 desain, kemudian perancang fokus untuk menentukan ukuran pada desain yang telah dipilih pada tahap sebelumnya. Ukuran pada

Kami akan menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi performa turbin uap PLTP Kamojang pada 6 bulan terakhir, variable yang menjadi ukuran untuk mengetahui

Para pekerja juga disarankan untuk selalu berperan aktif pada setiap pelatihan mengenai keselamatan kerja, karena pelatihan ini merupakan bekal dan dasar bagi para