• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

OLEH :

ALI RAHMAN, S.H.

NIM : 031414153032

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

MINAT STUDI HUKUM PEMERINTAHAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Oleh :

ALI RAHMAN, S.H

NIM. 031414153032

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(3)
(4)

PENGESAHAN PENGUJI

TESIS

DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Oleh :

ALI RAHMAN, S.H. NIM. 031414153032

Tesis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tesis

Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya

Pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 24 Februari 2016

PANITIA PENGUJI

Ketua : Endang Sayekti, S.H.,M.Hum

Anggota : 1. Dr. Sukardi, S.H., M.H.

2. Zendy Wulan Ayu Widhi Prameswari, S.H.,LL.M.

(5)

MOTTO

Hanya manusia yang dapat mendidik dan membimbing seseorang menjadi manusia. Karena itu diutuslah para Nabi dan Rasul ( Arianto Ahmad )

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur Alhamdul lillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala

rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat saya selesaikan. Salam

dan salawat tak lupa penulis sampaikan kepada manusia sempurna penutup para

Nabi kanjeng Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya yang suci, semoga

syafa’at mu engkau curahkan kepada kami.

Saya merasa pada mulanya penyusunan tesis ini terasa sangat berat untuk

memulai dan mengerjakan, namun berkat bimbingan dan petunjuk-Nya akhirnya

tesis ini dapat juga saya selesaikan. Dan terimah kasih yang tak terhingga buat

kedua orang tua saya Abdul Rahman dan Hj. Samsiah dan kedua kakak saya

Abdul Aziz, S.E., dan Muhammad Kahar, S.E. atas dukungan dan doa nya

sehingga saya mampu mendapatkan gelar Magister Hukum di Fakultas Hukum

Universitas Airlangga

Saya sadar bahwa dari segi kualitas, tesis ini masih belum sempurna

mengingat keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,

dengan senang hati dan tangan terbuka saya menerima kritikan dan masukan yang

bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan tesis ini. Selanjutnya saya

ingin menyampaikan juga rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Moh Nasih MT Ak., selaku Rektor

Universitas Airlangga dan segenap jajaran Pembantu Rektor Universitas

Airlangga;

(7)

3. Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H. selaku Ketua Program Studi

Magister Hukum Universitas Airlangga;

4. Dr. Sukardi, S.H.,M.H., selaku Dosen Pembimbing Tesis saya, yang telah

membimbing dengan sepenuh hati dan memberikan kemudahan dalam

penyusunan tesis ini.

5. Zendy Wulan Ayu Widhi Prameswari, S.H.,LL.M., selaku pembimbing

MKPT I dan Dri Utari Christina R, S.H.,LL.M., dan Endang Sayekti,

S.H.,M.Hum selaku dosen penguji yang penuh dengan keikhlasan, kesabaran

dan bijaksana dalam meluangkan banyak waktu untuk memberikan

pengarahan agar tesis ini dapat terselesaikan dengan baik;

6. Para Dosen Magister Hukum Universitas Airlangga Dosen pengajar Program

Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Airangga, Prof. Dr. Peter Machmud

Marzuki, S.H.,M.S.,LL.M., Prof. Dr. Tatiek Sri Djatmiati, S.H.,M.S., Prof.

Dr. Yohanes Sogar Simamora, S.H.,M.Hum., Prof. Dr. Nur Basuki Minarno,

S.H.,M.H., Dr. Sukardi, S.H.,M.H., Dr. Emmanuel Sudjatmoko, S.H.,M.S.,

Dr. Suparto Widjoyo, S.H.,M.H., Dr. Lanny Ramli, S.H.,M.Hum., Dr. Lilik

Putjiastuti, S.H.,M.H., Dr. Dina Sunyowati, S.H.,M.H., Dr. Herini Siti

Aisyah, S.H.,M.H., Dr. Sri Winarsi, S.H.,M.H., Radian Salman, S.H.,LL.M.

Terimakasih atas bimbingan serta pengetahuan baru yang diberikan kepada

penulis selama menempuh pendidikan Magister Ilmu Hukum Universitas

Airlangga.

7. Seluruh Pegawai Magister Ilmu Hukum dan segenap Civitas Akademika

(8)

8. Kepada yang maha guru Arianto Ahmad terima kasih atas keilmuan yang

engkau ajarkan, semoga keberkahan dan kesehatan tetap dilimpahkan oleh

Allah SWT

9. Kepada keluarga besar “Warung Mamake” yang telah menjadi keluarga

penulis di Surabaya, terima kasih atas masakannya yang telah

mengenyangkan penulis selama tinggal di surabaya

10. A. Ryza Fardiansyah, S.H., terima kasih atas pengetahuan yang diberikan

dalam penemuan isu hukum yang akhirnya penulis jadikan sebagai tesis

penulis

11. Muhammad Rizal Rustam, S.H.,M.H., Sayid Muh. Faldy, S.H., Muhammad

Irwan, S.H.,M.H., Raju Aphandi, S.H., A. Adriyanti Akbar, S.H.,M.H.,

Muhammad Firmansyah, S.H., Wiryawan Batara Kencana, S.H., Azrina

Darwis, S.H., Yuda Sudawan, S.H., Suriadi, S.H., Aqmal Firdaus, S.H.,

Mariani Tamma, S.H., Khaerulnisa, S.H., A. Dewi Sahnun, S.H., Rahman,

S.Kom., Nurul Hani Pratiwi, S.H. A. Rinanti Batari, S.H., Haedar Arbit, S.H.,

Ernawati, S.H., A. Sulastri, S.H., Gina MHP, S.H., dan Krisna Saraswati, S.E.

terima kasih telah menjadi keluarga ideologis penulis.

12. Budi, Imam Munandar, Zulqiyam, Muh. Sahlan, Nur Afiat, Salman Al-Farisi,

Ambar, A. Fatimah Sahra, Muhammad Adli Ikram Arif terima kasih untuk

kalian yang masih setia membangun wacana peradaban

13. Seluruh Dewan Pembina, Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah serta seluruh

(9)

kalian sebagai pelayan dalam organisasi kemasyarakatan ini. Salam

Peradaban.

14. Kepada Mas As’ari dan mas Tajus terimah kasih atas bantuan dan

bimbingannya

15. Haerul, S.E., a.k., M. A.k., Muhammad Nur Hidayat, S.IP., Suwahyu,S.H.,

dan Bambang, S.H. terima kasih atas bantuannnya selama penulis di Surabaya

16. Kawan-kawan Magister Hukum Universitas Airlangga, Muhtadin, S.H.,

Arthur Steven Indey, S.H., Wilda Prihatiningtyas, S.H.,M.H., Anisha Tiana,

S.H., M. Yasin, S.H.,M.H., Ferdinan Tambunan, S.H., Maulana A. Haris,

S.H.,M.H., M. Ridwan, S.H., Julius Maloringan, S.H., Wiltor Lamataro, S.H.,

Ayu Sitorus, S.H.,M.H., Jemmi Putra Pratama Simanjuntak, S.H.,M.H.,

Thomas Akwino Rumwarin, S.H.,M.H., Diah Ratri Oktavriana, S.H.,M.H.,

Juliana Hasian Panjaitan, S.H., Eky Larasati, S.H., Rizki Ridha Damayanti,

S.H.

17. Kanda Aswan, S.H.,M.H., A. Haris Katoe, S.IP., Al Furqan, S.H., Marie

Muhammad, S.H., Dimas Tegar, S.H., Asriadi, S.T.,M.T., dan Amy Azizah

terimakasih buat kalian yang telah mengisi waktu penulis selama berada di

(10)

18. Serta semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga dengan adanya tesis ini dapat

memberikan sumbangsih bagi perkembangan dan bermanfaat serta berguna bagi

semua pihak yang membutuhkannya

Surabaya, 10 Maret 2016

(11)
(12)

DEKRIT DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

ABSTRAK

Ali Rahman (031414153032). Dekrit Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, dibimbing oleh Sukardi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wewenang presiden dalam mengeluarkan dekrit dan menjelaskan keberlakuan dekrit yang dikeluarkan presiden

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan historis. Pengumpulan bahan melalui metode studi literature, dengan bahan hukum primer maupun sekunder. Selanjutnya bahan hukum dikaji dan dianalisis dengan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menjawab isu hukum dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1). Dekrit merupakan norma hukum yang dikeluarkan oleh Presiden sebagai kepala negara bertujuan untuk menormalisasikan keadaaan darurat yang terjadi dalam negara. Kewenangan Presiden untuk menetapkan suatu keadaan darurat yang di dalamnya bertentangan dengan undang-undang bahkan undang-undang dasar tidaklah bisa dipisahkan dari akar prinsip kedaulatan rakyat serta kewajiban negara untuk melindungi warga negaranya. Presiden diberikan wewenang untuk menetapkan suatau keadaan bahaya/darurat, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 12 UUD NRI 1945, “Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan Undang-undang”. 2). Keberlakuan Dekrit Presiden dilihat sejauh manakah Presiden mampu mempertahankan langkah yang diambilnya, sebagai bentuk penyelamatan terhadap rakyat dan negara. Dekrit akan diterima keberlakuannya apabila mendapatkan legitimasi dari parlemen sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat sehingga Presiden dan parlemen sama-sama merupakan penjelmaan kedaulatan rakyat, adanya legitimasi dari parlemen tidak terlepas dari pengaruh kuat figur seorang Presiden. Berdasarkan hasil penelitian penulis merumuskan saran sebagai berikut : 1). memberikan baju hukum terhadap dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden agar sebuah dekrit mendapatkan bentuk yuridisnya. 2) menegaskan jenis keadaan darurat untuk penggunaan dekrit oleh presiden dengan merevisi Undang-undang Nomor 23 tahun 1959 tentang penetapan keadaan bahaya.

(13)

DECREE IN THE STATE SYSTEM OF INDONESIA

ABSTRACT

Ali Rahman (031414153032). Decree In The State System Of Indonesia, Advised by Sukardi

This research aimed to analyze the president authority in issuing decrees and explain applicability of Presidential Decree

This research of normative juridical law by using the legislative approach, the conceptual approach, and the historical approach. The collecting of materials were done through by using the method of literature study with primary and secondary legal materials. Furthermore, legal materials were studied and analyzed by using the approaches used in this study to answer the legal issues in this study.

The results showed: 1). a decree of legal norms issued by the President as the head of state aims to normalize emergency situations that occur within the country. The authority of President to establish a state of emergency in which contrary to the laws and even the constitution cannot be separated from the root principle of popular sovereignty and the state's obligation to protect its citizens. From this context of the implementation of government power, if there is an emergency that threatens the safety of citizens, the President is authorized to set an emergency state, as stated in Article 12 of the Constitution 1945, "the President declares a state of emergency. The terms and consequencies of this situations are stipulated by the Constitution". 2) Applicability of Presidential Decree is seen by the extent to whether the President is able to maintain the measures taken, as a form of redemption for his people and country. Decree will be accepted if it is validated by the parliament as representatives of the people in the government elected directly by the people. Thus, both the president and parliament become the embodiment of people’s sovereignty. The legitimacy of the parliament is affected by the strong influence of the figure of a President. Based on the results of the study authors formulate suggestions as follows: 1). provide legal suit against the decree issued by the President in order to obtain a decree juridical form. 2) confirms the types of emergencies for use by presidential decree by revising Law No. 23 of 1959 concerning the establishment of a state of danger.

(14)

DAFTAR PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang No. 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara

Republik Indonesia Serikat Menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik

Indonesia ( Lembaran Negara Nomor 56 Tahun 1950 ).

Konstitusi Republik Indonesia Serikat ( Keputusan Presiden Republik Indonesia

Serikat Nomor 48 Tahun 1950, Lembaran Negara Nomor 3 Tahun 1950 ).

Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Tentang Memorandum DPR-GR

Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia Dan Tata Urutan Peraturan

Perundangan Republik Indonesia.

Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan

Peraturan Perundang-Undangan.

Ketetapan MPR NO.1/MPR/2001 tentang Sikap Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia Terhadap Maklumat Presiden Republik Indonesia Tanggal 23

Juli 2001.

Undang-Undang Nomor 74 Tahun 1957 Tentang Pencabutan "Regeling Po De

Staat Van Oorlog En Beleg" Dan Penetapan "Keadaan Bahaya" (

(15)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1959 tentang Pencabutan Undang-Undang

Nomor 74 Tahun 1957 tentang Penetapan Keadaan bahaya (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 139).

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.53,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 No.82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 5234).

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 1959 tentang

Pemberlakuan Kembali UUD 1945 ( Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959 ).

Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Edisi Revisi, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan

Mahkamah Konstitusi.

(16)

DAFTAR TABEL Konstitusi Republik Indonesia Serikat Kekuasaan Presiden Berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara 1950

(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... I

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...

MOTTO...

1.5.1. Tipe Penelitian ...

1.5.2. Pendekatan Penelitian ...

1.5.3. Bahan Hukum...

1.5.4. Pengumpulan Dan Pengelolaan Bahan Hukum...

(18)

1.5.5. Sistematika Penulisan... 14

BAB II WEWENANG PRESIDEN MENGELUARKAN DEKRIT... 16

2.1. Presiden Sebagai Pemegang Kekuasaan Pemerintahan ...

2.2. Kekuasaan Presiden Dalam Keadaan Darurat...

2.3. Norma Hukum Dalam Keadaan Darurat...

18

34

49

BAB III KEBERLAKUAN DEKRIT YANG DIKELUARKAN PRESIDEN 63

3.1. Keberlakuan Dekrit Presiden Sukarno 5 Juli Tahun

1959...

3.2. Keberlakuan Dekrit Presiden Abdurrahman Wahid 22 Juli

Tahun 2001...

3.3. Keberlakuan Dekrit Kedepannya ... 68

78

79

BAB IV PENUTUP... 92

4.1. Kesimpulan...

4.2. Saran... 92

93

DAFTAR BACAAN

Gambar

Tabel 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini pasien telah didiagnosis perdarahan post partum dini dikarenakan menurut definisinya perdarahan post partum (PPP) dini adalah perdarahan lebih

Dengan kondisi tersebut Blibli.com harus merencakan strategi untuk mengatasi permasalahan ini tentunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang

Pada saat ini, semua alat analisis model SEM tidak fokus untuk menganalisis model SEM tetapi juga memiliki fungsi pemakaian lain, oleh karena itu maka peneliti membangun

Semakin tinggi ROE perusahaan dianggap sebagai kabar baik (good news) karena ROE yang besar berarti semakin besar peluang para investor untuk memperoleh laba bersih

Dari pernyataan penelitian sebelumnya tersebut, penulis tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut filosofi bisnis di dalam sebuah institusi agama (c.q Sinode GKJ)

coli O157:H7 hasil isolasi dari feses ayam memiliki sifat virulensi yang secara fenotipe sama dengan isolat kontrol. McKane dan Kandel (1998) menyatakan bahwa

Meskipun penggunaan internet banking berguna namun bila terdapat kelemahan didalamnya maka dapat mengurangi nilai guna dari suatu internet banking .Hasil penelitian

signature , publikasi dokumen ke dalam format PDF dan XPS dan beberapa keunggulan lainya. Bagi yang sudah pernah menggunakan versi sebelumnya, mungkin agak merasa