• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai,"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tindakan siklus I belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, sehingga dilanjutkan kes siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai, dengan demikian ketuntasan penelitian ini dapat diselesaikan melalui dua siklus. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian kedua siklus tersebut dapat dilihat pada pembahasan berikut.

4.1.1 Hasil Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Nopember t 2012. Sesuai prosedur penelitian yang dikemukakan pada bab III sebelumnya, siklus I ini dilakukan melalui 4 tahap, yakni: tahap persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Hasilnya diuraikan sebagai berikut :

4.1.1.1 Tahap Persiapan

Pada persiapan tindakan siklus I, peneliti menerapkan penggunaan metode demonstrasi. Hal ini untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, serta siswa dapat berperan dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, sehingga siswa tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran. Dengan aktifnya siswa selama proses pembelajaran berlangsung mereka akan mendapatkan kemampuan yang baik.

Berikut persiapan tindakan siklus I yaitu: 1) Menyiapkan RPP dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2) Menyiapkan pertanyaan yang sudah

(2)

tertulis pada lembar soal yang nantinya akan dijawab oleh siswa. 3) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru dan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dan kemampuan siswa menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku.

1.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas sebagai guru pengamat. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dengan tiga tahapan yaitu kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti 45 menit, dan kegiatan penutup 15 menit atau 1 x pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I diawali dengan materi menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Setelah itu guru mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang digunakan. Setelah mempersiapkan materi kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan dasar kepada siswa, siswapun menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban yang keliru diluruskan oleh guru bersama siswa lainnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

Kegiatan selanjutnya menjelaskan materi secara singkat dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi yang mereka belum ketahui. Dalam kegiatan tanya jawab siswa terlihat antusias, setelah melakukan diskusi, guru menugaskan siswa untuk melakukan demonstrasi dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Selanjutnya siswa melakukan demonstrasi sesuai petunjuk yang disampaikan guru.

Contoh : Perhatikan sudut satuan di samping di samping Jiplaklah pada kertas kemudian guntinglah!

(3)

Gunakanlah gunting sudut satuan untuk mengukur besar sudut di bawah ini!

Setelah sudut satuan kita letakkan di sudut ABC ternyata sudut ABC.

Pada saat melakukan demonstrasi besar sudut di atas siswa kelihatan aktif dan semangat dan guru meakukan bimbingan kepada siswa yang belum mampu menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Setelah selesai melakukan demonstrasi siswa melaporkan hasil di depan kelas. Siswa lainnya mendengarkan hasil yang disampaikan oleh temannya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku secara benar. Selanjutnya guru bersama siswa memberikan kesimpulan tentang materi selama proses pembelajaran.

4.1.1.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Adapun hasil observasi proses belajar mengajar mangacu pada lembar pengamatan yang telah disiapkan oleh guru dengan aspek 1) Guru menjelaskan tentang cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 2) Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 3) Guru memberikan contoh soal cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 4) Guru memberikan kesempatan untuk berpikir menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, 5) Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan demonstrasi dan berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan

(4)

tidak baku, 6) Guru menilai hasil kerja siswa, 7) Guru memberikan kesimpulan bersama tentang materi. Dari hasil observasi terhadap kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui metode demonstrasi pada tindakan siklus I diperoleh hasil pada tabel di bawah ini:

Tabel 1 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek yang Diamati Kategori

B C K

1 Guru menjelaskan tentang cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi

- -

2 Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi.

- √ -

3 Guru memberikan contoh soal cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi

- -

4 Guru memberikan kesempatan untuk berpikir

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku.

- √ -

5 Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan

demonstrasi dan berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku

- -

6 Guru menilai hasil kerja siswa √ - -

7 Guru memberikan kesimpulan bersama tentang

materi √ - - Jumlah 5 2 Persentase 71.43% 28.57% Keterangan : B = Baik C = Cukup D = Kurang

Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru pada siklus I mengalami peningkatan untuk kategori baik sudah mencapai 71.43% dan untuk kategori cukup mencapai 28.57%.

(5)

Setelah dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran, selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi dan sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari kondisi awal. Adapun hasil aktivitas siswa pada tindakan siklus I dapat diuraikan melalui tabel berikut. Tabel 2 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I

No Aspek yang Diamati Nilai Jumlah

Siswa Persentase 1 Kemampuan

mendemonstrasikan besar sudut dengan satuan tidak baku

Mampu 7 63.64%

Tidak Mampu 4 36.36%

2 Kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku

Mampu 7 63.64%

Tidak Mampu 4 36.36%

Dari hasil tabel tersebut dapat dijelaskan tenang hasil kemampuan siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku telah mengalami peningkatan pada tindakan siklus I sebagai berikut:

1. Aspek kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan meningkat sejumlah 8 orang siswa dengan ketuntasan sebesar 63.64%, sedankgan tidak mampu mengalami tinggal sejumlah 4 orang siswa dengan persentase 36.36%.

2. Aspek kemampuan mendemonstrasikan besar sudut dengan satuan tidak baku, siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan meningkat sejumlah 8 orang siswa dengan ketuntasan sebesar 63.64%, sedankgan tidak mampu mengalami tinggal sejumlah 4 orang siswa dengan persentase 36.36%. Selain data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa di atas, ada juga hasil tes evaluasi belajar pada materi besar sudut seperti pada tabel dibawah ini:

(6)

Tabel 3 : Hasil Tes Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

Nilai Jumlah Kriteria

Tuntas Tidak Tuntas

60 4 - √ 70 2 √ - 80 4 √ - 85 1 √ - Jumlah 7 4 Persentase 63.64% 36.36%

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat dapat diketahui bahwa pada siklus I ini hasil tes evaluasi belajar siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi telah mengalami peningkatan dari 11 orang, tuntas 7 orang atau 63.64% dan tidak tuntas 4 orang atau 36.36%. Ini membuktikan bahwa kemampuan siswa kelas IV SDN Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara sedikit meningkat. Walau mengalami peningkatan, tapi masih ada 4 orang siswa belum mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditetapkan dengan KKM 70.

4.1.1.4 Tahap Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui selama melakukan penelitian. Di samping itu rekleksi dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap materi kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku guna untuk meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih maksimal dari yang sebelumnya.

Beradasarkan hasil analisis, maka dalam pelaksanaan tindakan siklus I belum banyak peningkatan dan hasilnya belum optimal. Permasalahan dari siswa yang ditemui pada saat pelaksanaan tindakan adalah:

(7)

1. Siswa kurang mampu menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. 2. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa dalam penggunaan metode

pembelajaran demonstrasi sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pembelarannya.

3. Pembelajaran yang dilkukan melebihi waktu yang ditentukan.

4. Siswa terlihat kurang bisa menjalin kerjasama dengan kelompoknya dalam menggunakan metode demonstrasi

Hasil refleksi menunjukan berupa temuan tingkat keefektifan desain pembelajaran dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi dan daftar permasalahan yang muncul dilapangan dituangkan kembali ke dalam rancangan tindakan refleksi terhadap rancangan yang telah di susun kembali kedalam tindakan sebelum digunakan. Untuk menghubungkan apakah ada peningkatan dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku berdasarkan pedoman hasil tes kemampuan siswa melalui pembelajaran metode demonstrasi sudah mulai meningkat.

Adapun permasalahan yang ditemui oleh peneliti dalam proses pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku guna belum optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu masih ada 4 orang siswa yang mengalami kesulitan untuk menghitung menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi sehingga masih perlu bimbingan dari guru.

Dari hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat

(8)

proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan perbaikan pada rencana tindakan siklus berikutnya yaitu:

1. Guru hendaknya terus memotivasi siswa agar memiliki hasrat untuk belajar dan memotivasi siswa untuk lebih aktif lagi dalam belajar.

2. Guru hendaknya menyusun pembelajaran disesuaikan dengan waktu yang tersedia.

3. Guru hendaknya membimbing siswa dalam diskusi kelompok dan memberikan arahan yang jelas mengenai penggunaan metode demonstrasi

Kendala untuk siklus I merupakan rancangan tindakan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi dirasakan oleh guru, dan belum dilaksanakan dengan sempurna oleh peneliti oleh karena itu, akan diperbaiki dalam tindakan siklus II.

4.1.2 Hasil Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Nopember 2012. Sesuai prosedur penelitian yang dikemukakan pada bab III sebelumnya, siklus II ini dilakukan melalui 4 tahap, yakni: tahap persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Hasilnya diuraikan sebagai berikut :

4.1.2.1 Tahap Persiapan

Pada persiapan tindakan siklus II, peneliti tetap menerapkan penggunaan metode demonstrasi. Hal ini untuk dimaksudkan untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I.

(9)

Berikut persiapan tindakan siklus II yaitu: 1) Menyiapkan RPP dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2) Menyiapkan pertanyaan yang sudah tertulis pada lembar soal yang nantinya akan dijawab oleh siswa. 3) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru dan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dan kemampuan siswa menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku.

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas sebagai guru pengamat. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dengan tiga tahapan yaitu kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti 45 menit, dan kegiatan penutup 15 menit atau 1 x pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II masih tetap dengan materi menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Setelah itu guru mempersiapkan materi dan media pembelajaran yang digunakan. Setelah mempersiapkan materi kemudian guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan dasar kepada siswa, siswapun menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban yang keliru diluruskan oleh guru bersama siswa lainnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

Kegiatan selanjutnya menjelaskan materi secara singkat dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi yang mereka belum ketahui. Dalam kegiatan tanya jawab siswa terlihat antusias, setelah melakukan diskusi, guru menugaskan siswa untuk melakukan demonstrasi dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Selanjutnya siswa melakukan demonstrasi sesuai petunjuk yang disampaikan guru.

(10)

Contoh : Perhatikan sudut satuan di samping di samping Jiplaklah pada kertas kemudian guntinglah!

Gunakanlah gunting sudut satuan untuk mengukur besar sudut di bawah ini!

Setelah sudut satuan kita letakkan di sudut ABC ternyata sudut ABC.

Pada saat melakukan demonstrasi besar sudut di atas siswa kelihatan aktif dan semangat dan guru meakukan bimbingan kepada siswa yang belum mampu menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku. Setelah selesai melakukan demonstrasi siswa melaporkan hasil di depan kelas. Siswa lainnya mendengarkan hasil yang disampaikan oleh temannya. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku secara benar. Selanjutnya guru bersama siswa memberikan kesimpulan tentang materi selama proses pembelajaran.

4.1.2.3 Tahap Pemanatauan dan Evaluasi

Dari hasil observasi terhadap kegiatan guru meliputi aspek-aspek 1) Guru menjelaskan tentang cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 2) Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 3) Guru memberikan contoh soal cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi, 4) Guru memberikan kesempatan untuk berpikir menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, 5) Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan demonstrasi dan

(11)

berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, 6) Guru menilai hasil kerja siswa, 7) Guru memberikan kesimpulan bersama tentang materi. Diperoleh hasil yang digambarkan dalam tabel di bawah ini

Tabel 4 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II N

o Aspek yang Diamati

Kategori

B C K

1 Guru menjelaskan tentang cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi

- -

2 Guru mengadakan tanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi.

- -

3 Guru memberikan contoh soal cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi

- -

4 Guru memberikan kesempatan untuk berpikir menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku.

√ - -

5 Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan demonstrasi dan berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku

- -

6 Guru menilai hasil kerja siswa √ - -

7 Guru memberikan kesimpulan bersama

tentang materi √ - - Jumlah 7 Persentase 100% Keterangan : B = Baik C = Cukup D = Kurang

Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru pada siklus II mengalami peningkatan untuk kategori baik sudah mencapai 100%.

(12)

Setelah dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran, selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi dan sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari kondisi awal. Adapun peningkatan hasil aktivitas siswa pada tindakan siklus II berupa kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi dapat diuraikan melalui tabel berikut.

Tabel 5 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II

No Aspek yang Diamati Nilai Jumlah

Siswa Persentase 1 Kemampuan

mendemonstrasikan besar sudut dengan satuan tidak baku

Mampu 10 90.91%

Tidak Mampu 1 9.09%

2 Kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku

Mampu 10 90.91%

Tidak Mampu 1 9.09%

Dari hasil tabel tersebut dapat dijelaskan tenang hasil kemampuan siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku telah mengalami peningkatan pada tindakan siklus II sebagai berikut:

1. Aspek kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku, siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan meningkat sejumlah 10 orang siswa dengan ketuntasan sebesar 90.91%, sedankgan tidak mampu mengalami tinggal sejumlah 1 orang siswa dengan persentase 9.09%.

2. Aspek kemampuan mendemonstrasikan besar sudut dengan satuan tidak baku, siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan meningkat sejumlah 10 orang siswa dengan ketuntasan sebesar 90.91%, sedankgan tidak mampu mengalami tinggal sejumlah 1 orang siswa dengan persentase 9.09%.

(13)

Selain data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa di atas, ada juga hasil tes evaluasi belajar siswa pada materi menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi seperti dijelaskan pada tabel yang terdapat dibawah ini.

Tabel 6 : Hasil Tes Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Nilai Jumlah Kriteria

Tuntas Tidak Tuntas

65 1 - √ 80 5 √ - 85 2 √ - 90 3 √ - Jumlah 10 1 Persentase 90.91% 9.09%

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat dapat diketahui bahwa pada siklus II ini hasil tes evaluasi belajar siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi telah mengalami peningkatan yang optimal menjadi 10 orang tuntas atau 90.91 dan 1 orang tidak tuntas atau 9.09%. Ini membuktikan bahwa kemampuan siswa kelas IV SDN Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara meningkat. Namun demikian masih ada 1 orang siswa belum mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditetapkan dengan KKM 70.

4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi

Kesimpulan dari hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat berupa peningkatan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara telah memenuhi standar keberhasilan dan

(14)

tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup besar.

Dari hasil diskusi dengan guru pengamat yang bersangkutan maka penelitian tindakan kelas ini cukup sampai pada siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

4.2 Pembahasan

Pada pelaksanaan siklus I masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan masih bingung dalam menggunakan pembelajaran metode demonstrasi yang dipakai dalam penelitian ini disebabkan karena baru pertama kalinya siswa melakukan penentuan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi. Siswa juga masih kurang bisa bekerjasama dengan teman sekelompoknya agar pembelajaran berjalan dengan baik. Namun walaupun demikian siswa terlihat senang dalam pembelajaran. Nilai kemampuan siswa yang diperoleh pada siklus I masih dibawah nilai KKM yang sudah ditetapkan.

Pada pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II ssiwa mulai aktif dalam pembelajaran dan sudah mampu melakukan kegiatan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi. Walaupun masih terlihat 1 orang yang masih kesulitan dengan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi. Tetapi setelah mendapatkan contoh penyelesaian masalahnya, rata-rata siswa dapat menyelesaikan soal tersebut dengan menemukan jawaban-jawaban soal. Hasil kemampuan yang diperoleh

(15)

siswa pada pelaksanaaan tindakan siklus II menunjukkan nilai yang tinggi dan melebihi nilai ketuntasan yang ditetapkan.

Hasil tes kemampuan siswa pada siklus I mencapai ketuntasan belajar mencapai 63.64% atau sejumlah 7 orang siswa. sedangkan 36.36% tidak mampu atau sejumlah 4 orang. Hasil tes siklus II mengalami peningkatan dibanding dengan ketuntasan pada siklus I. pada tindakan siklus II mencapai ketuntasan sebesar 90.91% atau sejumlah 0 orang siswa, dan 9.09% atau sejumlah 1 orang siswa berada dalam kategori tidak mampu. Hal ini disebabkan siswa masih kurang mahir dalam melakukan kegiatan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi. Ditinjau dari ketuntasan belajar naik dari 63.64% pada siklus I menjadi 90.91% pada siklus II.

Setelah dicermati oleh peneliti, siswa yang belum mencapai ketuntasan ternyata adalah siswa yang berkesulitan dalam kemampuan berhitung. Hasil penyelesaiannya serta langkah-langkah pekerjaannya sudah mengarah kepada jawaban yang benar tetapi ketika harus menghitung terlihat masih kesulitan dengan tanda ada 1 orang siswa yang meminta dijelaskan lagi bagaimana cara menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi.

Berdasarkan capaian hasil tersebut peneliti bersama guru pengamat sepakat bahwa hasil yang diperoleh sudah cukup dan tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya, karena indikator yang ditetapkan sudah tercapai dan melebihi standar yang ada.

Sehingga hipotesis tindakan yang berbunyi : jika guru menggunakan metode demonstrasi maka kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan

(16)

tidak baku pada siswa kelas IV SDN 1 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara akan meningkat, dapat diterima dan terbukti.

Dari hasil pembahasan tentang peningkatan kemampuan menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi sangat erat kaitannya dengan teori yang dinyatakan oleh Rusyan (2005: 106) bahwa “Metode demonstrasi adalah merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan”. Dalam hal ini dengan demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang sesuai dengan harapan. Menurut Roestyah (1991: 83). mengemukakan bahwa “demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses”

Sehubungan dengan pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa metode demonstrasi menunjukkkan proses terjadinya pemahaman dan kemampuan siswa terhadap pelajaran dan berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna pada diri siswa.

Suksesnya penggunaan metode demonstrasi membuktikan bahwa penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku melalui metode demonstrasi. Sedangkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada materi dan lokasi penelitian.

Gambar

Tabel 1 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Tabel 3 : Hasil Tes Evaluasi Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II  N
Tabel 5 :   Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Inti utama dari inisiatif kota ramah anak menurut Unicef (Unicef, 2004) adalah kota yang menjamin hak setiap anak sebagai warga kota, mereka memiliki hak untuk mempengaruhi

Analisis keranjang pasar dengan Algoritma Apriori merupakan salah satu metoda data mining yang bertujuan untuk mencari pola assosiasi berdasarkan pola belanja

Setelah dilakukan analisa kendall tau diketahui bahwa nilai signifikasi 0,000(p<0,05), dengan demikian Ho ditolak Hα diterima jika significant hitung kurang dari 0,05

banyak maka, ada yang beberapa lolos sampai ked!oden!m dan  berkembang biak' ada kebanyakan kas!s gastroenteritis, organ t!b!h yang diserang adalah !s!s' Didalam

Pengumpulan data dari penelitian ini adalah: (1) data hasil belajar dari siklus I dan siklus II yang dilakukan siswa dan diambil dari penilaian tes hasil belajar oleh

Dengan menggunakan aplikasi mudah alih pengiraan sasaran CGPA (e-KIRA CGPA) yang dibangunkan, pelajar dapat menetapkan matlamat pencapaian akademik di setiap semester

Hasil Pengujian Hipotesis 7 Hasil pengujian hipotesis ketujuh yang menujukkan hubungan variabel umur perusahaan terhadap profitabilitas, dimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa

Teori Arsitektur: 1) Arsitektur ialah struktur dari elemen-elemennya, yang dikatagorikan dalam aspek Fungsi-bentuk-makna. 2) Aspek Fungsi berupa kegiatan atau kumpulan