• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TATACARA PELAKSANAAN SEWA

BARANG MILIK NEGARA

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

KEMENT

ERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 33/PMK.06/2012

(2)

2

AGENDA

Ketentuan Umum ….

Prosedur Tata Cara ….

Masa Pelaksanaan Sewa ….

Besaran Nilai Sewa ….

Pengawasan dan Pengendalian ….

(3)

LATAR BELAKANG

Filosofis

• menyikapi perkembangan sesuai

kondisi dan praktik umum di

masyarakat terkait sewa BMN.

• memenuhi asas keadilan dalam

pelaksanaan sewa BMN.

• tertib administrasi dalam pelaksanaan

sewa BMN guna mewujudkan

akuntabilitas pengelolaan BMN,

dengan tetap menjunjung tinggi

good

governance

.

• penegasan pemisahan pemanfaatan

BMN yang tidak sesuai tugas dan

fungsi K/L dalam PP ttg Jenis dan Tarif

PNBP

Surat Menteri Keuangan No.

S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011

Yuridis

• UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara

• Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah jo. PP

Nomor 38 Tahun 2008

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor

96/PMK.06/2007 tentang Tatacara

Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,

Penghapusan dan Pemindahtanganan

Barang Milik Negara

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor

120/PMK.06/2007 tentang

Penatausahaan Barang Milik Negara

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor

179/PMK.06/2009 tentang Penilaian

Barang Milik Negara

(4)

NON TUSI

TUSI

PP 6/2006

PP JENIS DAN

TARIF PNBP

Tindak Lanjut: Kementerian/Lembaga diminta untuk:

Menginventarisir jenis PNBP yang terkait dengan pemanfaatan BMN dalam usulan

revisi RPP/PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada K/L,

Mengusulkan pengaturan jenis dan tarif PNBP dimaksud sesuai PP No. 6/2006

Mengusulkan RPP/revisi PP kepada Menteri Keuangan

PRINSIP DASAR

Slide 4

Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011

Pemanfaatan aset dalam rangka

kelancaran tupoksi seperti pemanfaatan

gedung asrama untuk kegiatan diklat

Pemanfaatan aset yang tidak terkait atau

tidak dalam rangka mendukung

pelaksanaan tupoksi antara lain

pemanfaatan gedung untuk kegiatan

pernikahan dan sejenisnya

Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran

tupoksi, tetapi dalam pelaksanaan

kegiatannya tidak terdapat peran atau tidak

melibatkan kuasa pengguna barang

(5)

LINGKUP PENGATURAN

SEWA BMN

Memberikan pedoman bagi Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa

Pengguna Barang dalam penyewaan BMN

MAKSUD

Terselenggaranya penyewaan BMN yang tertib, terarah, adil, dan akuntabel

guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efektif, efisien, dan optimal.

TUJUAN

Tatacara pelaksanaan sewa atas BMN yang berada pada Pengelola Barang

dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang

LINGKUP

Subjek pelaksana dan objek sewa

Jangka waktu sewa

Besaran sewa

Tata cara pelaksanaan sewa

Pengamanan dan pemeliharaan objek sewa

Penatausahaan

Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sewa

Ganti rugi dan denda

(6)

6

KETENTUAN UMUM

SEWA BMN

pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

Optimalisasi pemanfaatan BMN yg belum/ tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi

Memperoleh fasilitas yang diperlukan dalam rangka menunjang tugas dan fungsi instansi Pengguna Barang Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah.

Optimalisasi

Penunjang

Pengamanan

Tanah/bangunan.

PENGELOLA

• Sebagian T/B • Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola Barang

PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN

PIHAK YANG DAPAT MENYEWA

• Dalam hal memanfaatkan BMN tidak untuk penyelenggaraan tugas & fungsi

Pemda

• Badan Usaha Milik Negara • Badan Usaha Milik Daerah

BUMN/D

• Perorangan • Persekutuan Perdata/Firma/Komanditer • Perseroan Terbatas • Lembaga/organisasi internasional/ • Yayasan • Koperasi

Swasta

• Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI • Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI

• Unit penunjang kegiatan lainnya

Unit penunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan/ negara • Bank Indonesia

• Lembaga Penjamin Simpanan • Badan hukum yang dimiliki negara • Badan hukum internasional/asing

Badan Hukum Lainnya

(7)

CALON PENYEWA menyampaikan dokumen permohonan

PENGAJUAN SEWA

PERMOHONAN/USULAN SEWA Tanah/ Bangunan Selain Tanah/ Bangunan Sebagian Tanah/ Bangunan PENGELOLA BARANG melakukan penelitian atas

kelayakan penyewaan

PENGGUNA BARANG mengajukan usulan kepada

Pengelola Barang untuk menyewakan BMN

berdasarkan :

 Kajian pengguna barang atau

 Permohonan calon penyewa PENGGUNA BARANG

mengkaji permohonan dan menyiapkan dokumen usulan

Selain T/B FORMULA SEWA BESARAN SEWA PENGGUNA BARANG

mengkaji permohonan dan menyiapkan dokumen usulan

Sebagian T/B Nilai BMN > Rp500 juta Nilai BMN < Rp500 juta PENGGUNA BARANG

menghitung nilai BMN untuk dihitung dalam formula sewa

(8)

8

Penilaian Dalam Rangka Sewa BMN

8

BMN Sebagian Tanah dan/atau

Bangunan

Nilai Buku

sampai dengan

Rp500.000.000,-

Penilaian

Penaksiran oleh Pengguna Barang dgn Formula Tarif Sewa Tidak perlu dilakukan penilaian oleh Penilai DJKN

Syarat

1. Nilai Buku tercatat dlm Daftar/Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna sepanjang nilai wajar atas tanah tidak ada; atau

2. Indikasi nilai yg mencerminkan perkiraan nilai tanah sepanjang nilai wajar dan nilai buku tidak ada.

(9)

PENELITIAN USULAN SEWA

KAJIAN ATAS PERMOHONAN/USULAN SEWA

PENGELOLA BARANG

melakukan penelitian atas kelayakan penyewaan

Dalam melakukan penelitian, Pengelola Barang dapat meminta keterangan kepada Pengguna Barang yang menyerahkan BMN

yang diajukan untuk disewakan

Tanah/ Bangunan

Selain Tanah/ Bangunan

Sebagian Tanah/ Bangunan

PENGELOLA BARANG menugaskan Penilai untuk

melakukan penilaian FORMULA SEWA BESARAN SEWA Pengelola Barang melakukan kajian formula sewa PENGELOLA BARANG menghitung besaran sewa

Besaran Sewa = Tarif Pokok Sewa x Faktor Penyesuai Sewa

Pengelola Barang melakukan kajian kelayakan penyewaan

Dalam hal terdapat usulan Sewa dari beberapa calon penyewa dalam waktu yg bersamaan, Pengelola Barang menentukan penyewa dengan didasarkan pada

pertimbangan:

 aspek pengamanan & pemeliharaan BMN

 usulan Sewa yg paling menguntungkan

Persetujuan/ Penolakan

(10)

10

PERJANJIAN SEWA

PROSEDUR SEWA BARANG MILIK NEGARA

PENGGUNA BARANG menerbitkan keputusan sewa Persetujuan sewa Tanah/ Bangunan Selain Tanah/ Bangunan Sebagian Tanah/ Bangunan PENGELOLA BARANG melakukan penandatanganan sewa dengan penyewa

Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam PENGGUNA BARANG melakukan penandatanganan sewa dengan penyewa

CALON PENYEWA

menyampaikan dokumen permohonan

(11)

JANGKA WAKTU SEWA

PERIODESITAS SEWA

JANGKA WAKTU SEWA:

Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian Tanah/ bangunan

PENGELOLA

• Sebagian T/B • Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola Barang

PENETAPAN JK WAKTU SEWA

PERPANJANGAN SEWA

Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam

3 (tiga) bulan 10 (sepuluh) hari - - Sebelum berakhirnya jangka waktu sewa sebagaimana permohonan sewa pertama kali

Per Tahun Per Bulan

Per Hari

Per Jam

(12)

12

ditandatangani oleh pihak penyewa dan dilakukan di kertas bermaterai cukup sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 13

Tahun 1985 dan PP 42 Tahun 2000)

Rp6.000,-

Pasal 12 PP42/2000

PERJANJIAN

SEWA BMN

 Salinan perjanjian sewa disampaikan kepada Pengelola Barang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani.

 Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian ditanggung oleh Penyewa.

 Perjanjian sewa-menyewa paling kurang memuat:

 dasar perjanjian;

 para pihak yang terikat dalam perjanjian;  jenis, luas atau jumlah barang;

 besaran sewa, dan jangka waktu, termasuk periodesitas sewa;

 peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan kategori bentuk kelembagaan penyewa  tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;  hak dan kewajiban para pihak; dan

 hal lain yang diatur dalam persetujuan Pengelola Barang dan keputusan Pengguna Barang.

Tanah/ bangunan

PENGELOLA

• Sebagian T/B • Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola Barang

(13)

PEMBAYARAN SEWA

SEWA BMN

Kategori

Jumlah

Waktu

Cara

Pembuktian

Per Tahun

Sekaligus

2 (dua) hari kerja

sebelum

penandatanganan

perjanjian

Setor ke Kas Umum

Negara

Bukti setor

Per Bulan

Sekaligus

Per Hari

Sekaligus

Sebelum

penandatanganan

perjanjian

- Secara tunai kepada

pejabat pengurus BMN

- Setor ke rekening kas

bendahara penerimaan

Bukti setor/

kuitansi

Per Jam

Sekaligus

BMN luar negeri

dengan pembayaran

di luar negeri

Sekaligus

1 (satu) hari sebelum

penandatanganan

perjanjian

Setor ke rekening kas

(14)

14

PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

SEWA BMN

PENGAMANAN

Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa, baik untuk mencegah

terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang maupun hilangnya

barang.

Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan sewa.

PEMELIHARAAN

Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yang disewa untuk menjaga kondisi

dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan

secara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya yang timbul dari pemakaian dan

pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang disewakan

yang terjadi selama masa sewa hingga kembali ke kondisi pada saat awal sewa.

PERUBAHAN BENTUK

Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola/Pengguna Barang

hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan,

dengan ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi

BMN

(15)

PENATAUSAHAAN

SEWA BMN

Penatausahaan pelaksanaan sewa dilakukan oleh:

Pengguna/Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan

sewa BMN kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum

perhitungan 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya persetujuan Sewa oleh Pengelola

Barang.

Pengguna/Kuasa Pengguna Barang melaporkan berakhirnya pelaksanaan sewa BMN

kepada Pengelola Barang pada akhir masa sewa dengan dilampiri BAST Barang.

Pengguna/Kuasa Pengguna Barang mengungkapkan informasi mengenai BMN yang

disewakan ke dalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sesuai dengan

kewenangannya.

Tanah/ bangunan

PENGELOLA

• Sebagian T/B • Selain T/B

PENGGUNA

(16)

16

PENGAKHIRAN

SEWA BMN

Berakhirnya Sewa

• Berakhirnya jangka waktu sewa

• Pengelola Barang mencabut

persetujuan Sewa dalam rangka

pengawasan dan pengendalian

• Ketentuan lain sesuai peraturan

perundang-undangan

Berakhirnya Perjanjian Sewa

• Jangka waktu sewa berakhir

• Berlakunya syarat batal sesuai

perjanjian

• Ketentuan lain sesuai peraturan

perundang-undangan

Penyewa wajib menyerahkan BMN pada saat berakhirnya sewa dalam keadaan baik

dan layak digunakan secara optimal sesuai fungsi dan peruntukannya, dan dituangkan

dalam BAST

Pengelola/Pengguna melakukan pengecekan BMN yang disewakan sebelum BAST

ditandatangani guna memastikan kelayakan kondisi BMN

(17)

BESARAN TARIF SEWA

FORMULA DASAR

 Perhitungan, pengajuan usulan, persetujuan, penetapan, perjanjian dan pembayaran besaran tarif sewa menggunakan

mata uang setempat.

 Jika nilai usulan lebih besar dari hasil perhitungan, nilai yang dicantumkan dalam surat persetujuan Sewa adalah

sebesar usulan sewa

Tanah/ bangunan

PENGELOLA

• Sebagian T/B • Selain T/B

PENGGUNA

dengan persetujuan Pengelola Barang

PENETAPAN OLEH:

Surat persetujuan Keputusan Sewa Perjanjian Sewa atau TARIF SEWA BMN TARIF POKOK SEWA BMN FAKTOR PENYESUAI SEWA

TARIF DASAR SEWA:

Tanah/bangunan

Sebagian T/B dgn nilai buku > Rp500 juta

Mengkaji usulan sewa dari Pengguna

PENGELOLA

PENGGUNA

DIGUNAKAN OLEH:

Sebagian T/B dgn nilai buku < Rp500 juta Selain T/B

(18)

18

BESARAN TARIF SEWA

FORMULA DASAR

TARIF

SEWA

BMN

TARIF

POKOK

SEWA BMN

FAKTOR

PENYESUAI

SEWA

Tarif Pokok Sewa Tanah Tarif Pokok Sewa Bangunan

Tarif Pokok Sewa Tanah dan Bangunan Tarif Pokok Sewa Selain T/B Tarif Pokok Prasarana Bangunan Faktor variabel sewa tanah (3,33%) Luas tanah Nilai tanah Faktor variabel sewa bangunan (6,64%) Luas bangunan Nilai bangunan Faktor variabel prasarana bangunan (6,64%)

Luas bangunan Dihitung dan

ditetapkan oleh Pengguna berkoordinasi dgn instansi terkait Formula sewa Nilai sewa atau

Tarif Pokok Sewa T/B berikut Prasarana

Jenis Kegiatan Usaha

Bentuk Kelembagaan Periodesitas Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam Bisnis Non-Bisnis Sosial Kategori I Kategori II Kategori III NS = (3,33% x Lt x Nt) +(6,64% x Lb x Nb) + (6,64% x Hp x Np)

(19)

19

JENIS KEGIATAN USAHA

FAKTOR PENYESUAI SEWA

BISNIS

NON

BISNIS

SOSIAL

Kegiatan yang tidak menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan dan/atau tidak berorientasi mencari keuntungan, a/l: - pelayanan kepentingan umum tanpa

pungutan

- kegiatan sosial, keagamaan, kemanusiaan - kegiatan penunjang penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan/negara

- Kegiatan lain yang memenuhi kriteria sosial Kegiatan yang berorientasi semata-mata mencari keuntungan, seperti : perdagangan, jasa

Kegiatan yang menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan namun tidak semata-mata mencari keuntungan , a/l :

pelayanan kepentingan umum dgn pungutan

penyelenggaraan pendidikan nasional

upaya pemenuhan kebutuhan pegawai atau fasilitas yang diperlukan dalam menunjang tusi

kegiatan lain yang memenuhi kriteria non bisnis

JENIS KEGIATAN

(20)

20

BENTUK KELEMBAGAAN

FAKTOR PENYESUAI SEWA

Kategori I Ruang lingkup

a. Swasta/ Perorangan  Perorangan  Persekutuan Perdata  Persekutuan Firma  Persekutuan Komanditer  Perseroan Terbatas  Lembaga/organisasi internasional/asing  Yayasan  Koperasi

b. BUMN/D  Badan Usaha Milik Negara  Badan Usaha Milik Daerah c. Badan hukum

milik negara

 Bank Indonesia

 Lembaga Penjamin Simpanan  Badan hukum yang dimiliki negara  Badan hukum internasional asing d. Lembaga

pen-didikan asing

Lembaga pendidikan asing yang menyelenggarakan pendidikan di Indonesia

Kategori II Ruang Lingkup

a. Yayasan UU 16 /2001 jo. UU 28/2004 b. Koperasi  Koperasi primer

 Koperasi sekunder c. Lembaga

Pendidikan Formal

 Lembaga pendidikan anak usia dini formal

 Lembaga pendidikan dasar

 Lembaga pendidikan menengah

 Lembaga pendidikan tinggi d. Lembaga Pendidikan Non Formal  Lembaga kursus  Lembaga pelatihan  Kelompok belajar

 Pusat kegiatan belajar masyarakat

 Majelis taklim

 Satuan pendidikan yang sejenis

Kategori III Ruang Lingkup

a. Lembaga Sosial

Termasuk lembaga internasional/asing yang menyelenggarakan kegiatan sosial, kemanusiaan dan/atau keagamaan di Indonesia b. Lembaga Kemanusiaan

c. Lembaga Keagamaan

d. Unit Penunjang Kegiatan Penyelenggaraan Negara

 Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI

 Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI

 Unit penunjang lainnya

(21)

BESARAN

FAKTOR PENYESUAI SEWA

TAHUN

100%

HARI

160%

BULAN

130%

JAM

190%

PERIODESITAS

Kategori

BISNIS

(A)

NON

BISNIS

(B)

SOSIAL

(C)

I

100%

50%

10%

II

100%

40%

5%

III

100%

30%

5%

(22)

22

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PELAKSANAAN SEWA BMN

Pengelola Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang atas pelaksanaan Sewa BMN.

Pengguna Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Kuasa Pengguna Barang yang berada di wilayah kerjanya atas pelaksanaan Sewa BMN

Pengelola Barang/Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat pengawas fungsional dalam melakukan pembinaan dan pengawasan.

Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian Sewa BMN yang berada di bawah penguasaannya masing-masing sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani.

 Sebagai tindak lanjut atas pengawasan, Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menerbitkan

surat peringatan/teguran kepada penyewa atas dilakukannya pelanggaran terhadap perjanjian Sewa dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dapat menghentikan kegiatan Sewa

(23)

PENGENDALIAN

PELAKSANAAN SEWA BMN

Pengelola Barang melakukan evaluasi secara berkala atas besaran tarif Sewa setiap tahun

berdasarkan laporan perkembangan pelaksanaan Sewa dari Pengguna Barang, khususnya untuk

periodesitas Sewa per jam, per hari, atau per bulan.

Hasil pelaksanaan evaluasi penghitungan besaran tarif Sewa ditetapkan oleh Pengguna Barang

berdasarkan surat Pengelola Barang.

Dalam rangka pengendalian pelaksanaan Sewa BMN, Pengelola Barang berwenang melakukan

pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan Sewa BMN pada Pengguna Barang/Kuasa

Pengguna Barang, dalam rangka penertiban pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan

perundangundangan.

Sebagai tindak lanjut dari pemantauan dan investigasi dimaksud, Pengelola Barang dapat

meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan Sewa BMN.

Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN berupa sebagian tanah dan/atau

bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan setelah diberikannya persetujuan oleh Pengelola

Barang hingga saat penandatanganan perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengguna

Barang.

Segala akibat hukum yang menyertai pelaksanaan Sewa BMN setelah penandatanganan

perjanjian sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pihak dalam perjanjian Sewa

bersangkutan.

(24)

24

GANTI RUGI

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN

Barang Hilang

Dalam hal BMN selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang selama jangka

waktu Sewa, penyewa wajib mengganti barang yang disewakan dengan barang yang sejenis,

paling lambat pada saat berakhirnya jangka waktu Sewa,

Dikecualikan apabila kehilangan diakibatkan oleh kondisi kahar (

force majeur), maka

penggantian dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Pengguna Barang dengan penyewa

.

Perbaikan dan Penggantian Kerusakan

Dalam hal perbaikan dan/atau penggantian BMN tidak dapat dilakukan, Penyewa

membayar biaya perbaikan dan/atau penggantian tersebut secara tunai ke Kas Umum

Negara paling lama 1 (satu) bulan sejak penetapan oleh oleh:

Pengelola Barang, untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang berada pada

Pengelola Barang;

Pengguna Barang, untuk:

BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang status penggunaannya ada pada

Pengguna Barang; atau

(25)

DENDA

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEWA BMN

 Penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat teguran dalam hal:

 penyewa belum menyerahkan BMN yang disewakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1);  perbaikan dan/atau penggantian terkait kerusakan dan/atau kehilangan belum dilakukan atau diperkirakan

belum selesai dilaksanakan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Sewa; dan/atau

 Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (satu) bulan sejak

diterbitkannya surat teguran, penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan.

 Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (bulan) sejak

diterbitkannya surat peringatan penyewa dikenakan sanksi administratif berupa denda, dengan ketentuan:  sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari besaran Sewa yang dihitung secara proporsional dalam

hitungan harian sesuai keterlambatan penyerahan BMN;

 sebesar 2‰ (dua permil) per hari dari nilai perbaikan dengan ketentuan paling banyak sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai perbaikan; dan/atau

 sebesar 2‰ (dua permil) per hari dari nilai penggantian dengan ketentuan paling banyak sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai penggantiandimaksud.

 Dalam hal denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (3) tidak dilunasi penyewa, maka

penyelesaiannya diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(26)

26

KETENTUAN LAIN-LAIN

SEWA BMN

Rumah negara golongan I dan golongan II yang disewakan kepada pejabat negara/

pegawai negeri, pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang mengatur

mengenai rumah negara.

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 373/KPTS/2001

Tentang Sewa Rumah Negara

Besaran tarif sewa BMN di lingkungan Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.06/2010 tentang Penataan

Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan

perubahannya Nomor 207/PMK.06/2010.

BMN yang berasal dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, mineral dan

(27)

TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi locus of control , iklim kerja, motivasi kerja, dan secara bersama-sama locus of control , iklim kerja, dan motivasi

Didalam Buku profil Desa Pelaga disebutkan bahwa Desa administratif Desa Pelaga yang sekarang ini merupakan gabungan dari dua Desa Administratif yaitu Desa Pelaga dan Desa

Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh (signifikan/ pvalue &lt;  =0.05) adalah variabel B, C dan D bukan berarti variabel yang tidak signifikan tidak

dan mendapatkan data desain dan biaya efektif terhadap tiga teknologi regasifikasi LNG yaitu Open Rack Vaporizer (ORV) dengan menggunakan air laut sebagai sumber panas,

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bimbingan belajar untuk siswa berkesulitan belajar membaca di SD

Hasil analisis menggunakan metode Key Gas mengindikasikan terjadi karbonasi kertas, munculnya formasi partikel karbon pada minyak secara meluas, perubahan warna pada isolasi kertas

Pada data ke-5 yaitu pada tanggal 11 Januari 2016 bahwa proporsi kantong pecah berada di atas batas kontrol atas dengan jumlah kantong pecah sebesar 74 kantong yang

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden yang menjadi anggota sampel