• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Perception, Health Education, Abortus Imminens

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Perception, Health Education, Abortus Imminens"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSEPSI IBU HAMIL MENGENAI PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ABORTUS IMMINENS

DI KLINIK BERSALIN ELVINA TANJUNG SARI MEDAN TAHUN 2014

Dina Mariana Br. Sembiring1, Asfriyati, SKM, M.Kes2, dr. Yusniwarti Yusad, M.Si2

1

Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

2

Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat USU

ABSTRACT

Abortion Imminens is showing the occurrence of spotting a threat to the continuation of the pregnancy. Under these conditions it is still possible to continue the pregnancy or maintained, marked with spots to moderate bleeding, cervix closed (due at the time of the inspection there is no opening), uterine appropriate gestational age, lower abdominal cramps, painful contraction twist because there is no or very few, found no abnormalities in the cervix.

This is a descriptive study using a quantitative approach. The population is all pregnant women with gestational age who have passed the first trimester and second trimester extent have checkups more than once in the Maternity Clinic Elvina Medan and Tanjung Sari respondent sample size as many as 65 people.

The results of research on the role of maternal perception of midwives in providing health education about threatened abortion indicates that the majority of respondents perceive less category as many as 28 people ( 43.1 % ) , while the maternal perception of the role of midwives in providing health education in general show that majority of respondents perceive both categories as many as 36 people ( 55.4 % ).

It is recommended to every pregnant women to pay attention to their health by performing monthly pregnancy tests to know as early as possible in pregnancy or complaints for early detection of complications in pregnancy and is expected to health workers in Tanjung Sari Maternity Clinic Elvina need to improve the health care field, especially in providing information or health education about threatened abortion threatened abortion and in case it would need to be monitored more closely so that no further complications.

Keywords: Perception, Health Education, Abortus Imminens

PENDAHULUAN

Abortus Imminens adalah terjadinya perdarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan, ditandai dengan perdarahan bercak hingga sedang, serviks tertutup (karena pada saat pemeriksaan dalam belum ada

pembukaan), uterus sesuai usia gestasi, kram perut bawah, nyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit sekali, tidak ditemukan kelainan pada serviks (Yeyeh Ai. R, 2010).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2002) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus. Pada tahun 2006, Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2006) memperkirakan 4,2 juta abortus

(2)

2 dilakukan setiap tahun di Asia Tenggara, dengan perincian 1,3 juta dilakukan di Vietnam dan Singapura, antara 750.000 sampai 1,5 juta di Indonesia, antara 155.000 sampai 750.000 di Filipina dan antara 300.000 sampai 900.000 di Thailand. Dari data tersebut WHO memprediksikan dari keseluruhan kehamilan dan abortus yang terjadi, 10% diantaranya mengalami abortus secara spontan.

Di Indonesia diperkirakan terdapat 5 juta kehamilan pertahun dan kejadian abortus yang terjadi sebesar 37 kasus untuk setiap 1000 perempuan usia produktif (15-45 tahun). Perkiraan angka ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Dalam skala regional sekitar 29 abortus terjadi untuk 1000 perempuan usia produktif. Di Indonesia diperkirakan sekitar 2-2,5% juga mengalami keguguran setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya (Manuaba, 2010).

Dari survei awal dan kunjungan ulang di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan diperoleh yaitu data abortus imminens pada tahun 2011 sebanyak 10 orang, pada tahun 2012 sebanyak 25 orang, pada tahun 2013 sebanyak 23 orang dan data abortus imminens yang berakhir menjadi abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi pada tahun 2012-2013 sebanyak 12 orang.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens di klinik bersalin elvina tanjung sari medan tahun 2014.

Untuk mengetahui persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens di Klinik Bersalin Elvina Tanjung

Sari Medan Tahun 2014. Menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah serta sebagai pengembangan wawasan keilmuan peneliti mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bidan mengenai pentingnya peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang abortus imminens di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

Sebagai bahan atau data dasar yang dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu hamil pada usia kehamilan trimester I sampai trimester II yang telah memeriksakan kehamilannya minimal dua kali di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

Pengumpulan data diperoleh dari 2 sumber data yaitu :

1. Primer kegiatan wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap ibu-ibu yang menjadi

(3)

3 sampel di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

2. Data sekunder diperoleh dari Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan.

Data yang dikumpulkan diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan analisa data dilakukan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik Pendidikan 1. SMP 5 7,7 2. SMA 39 60,0 3. Perguruan Tinggi 21 32,3 Total 65 100,0 Pekerjaan 1. PNS 6 9,2 2. Pegawai Swasta 12 18,5 3. Wiraswasta 22 33,8 4. IRT 25 38,5 Total 65 100,0 Usia Kehamilan 1. Trimester 1 22 33,8 2. Trimester 2 43 66,2 Total 65 100,0 Periksa hamil yang ke... 1. 2 23 35,4 2. 3 34 52,3 3. 4 7 10,8 4. 5 1 1,5 Total 65 100,0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden banyak pada umur

26-30 tahun (33,8%), berpendidikan SMA (60,0 %). Sebagian besar responden adalah IRT (38,5%), pada usia kehamilan trimester 2 (66,2%),

dan yang memeriksakan

kehamilannya 3 kali (52,3%). Tabel 2. Distribusi persepsi responden mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens No. Kategori n % 1. Baik 11 16,9 2. Cukup 26 40,0 3. Kurang 28 43,1 Total 65 100,0

Dari tabel di atas diketahui bahwa persepsi responden paling banyak dalam kategori kurang yaitu sebanyak 28 orang (43,1%).

Tabel 3. Distribusi persepsi responden mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan secara umum

No. Kategori n %

1. Baik 36 55,4

2. Cukup 29 44,6

3. Kurang 0 0

Total 65 100,0

Dari tabel di atas diketahui bahwa persepsi responden paling banyak dalam kategori baik yaitu sebanyak 36 orang (55,4%).

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu hamil mempunyai persepsi dalam kategori kurang mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens , sedangkan persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan

No. Karakteristik n % Umur 1. <=25 20 30,8 2. 26-30 22 33,8 3. 31-35 10 15,4 4. 36-40 13 20,0 Total 65 100,0

(4)

4 secara umum mayoritas responden mempunyai persepsi dalam kategori baik.

Jika dilihat dari pendidikannya sebagian besar responden berpendidikan SMA. Hal ini berpengaruh terhadap cara berpikir ibu. Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir dalam menghadapi segala sesuatu.

Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Pekerjaan mempengeruhi banyaknya orang yang ditemui dan banyaknya teman bertukar informasi yang secara tidak langsung menambah pengetahuan, sehingga ibu yang bekerja akan memberikan persepsi yang berbeda dibanding dengan ibu yang tidak bekerja.

Jumlah pemeriksaan kehamilan berpengaruh terhadap persepsi ibu hamil karena ibu hamil yang lebih sering periksa kehamilan akan lebih banyak mendapatkan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens maka akan memberikan persepsi yang lebih baik mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens.

Menurut Setiawati (2008), pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Melalui pendidikan kesehatan, tenaga kesehatan membantu masyarakat untuk memahami perilaku mereka, dan bagaimana perilaku ini berpengaruh terhadap kesehatan mereka. Begitu pula dengan pendidikan kesehatan tentang

abortus imminens juga

membutuhkan tenaga kesehatan seperti bidan yang profesional,

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik serta mampu memahami perilaku ibu hamil sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan cara yang tepat agar akhirnya dapat mengubah persepsi dan perilaku ibu hamil dari yang kurang baik menjadi lebih baik.

Kesimpulan

1. Persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mempunyai persepsi dalam kategori kurang yaitu sebanyak 28 orang (43,1%), sedangkan persepsi ibu hamil mengenai peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan secara umum dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mempunyai persepsi dalam kategori baik yaitu sebanyak 36 orang (55,4%). 2. Adanya objek atau peristiwa

akan memberi respon pada individu itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu sama lain. Begitu pula dengan hasil penelitian ini tidak semua responden memberikan persepsi yang sama mengenai pendidikan kesehatan tentang abortus imminens yang diberikan oleh bidan. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat mereka, Perbedaan hasil ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemampuan dan keterbatasan fisik dan alat indera, kondisi lingkungan, pengalaman masa lalu, kebutuhan dan keinginan, kepercayaan, prasangka dan nilai.

(5)

5 Saran

1. Diharapkan kepada setiap ibu hamil agar memperhatikan kesehatannya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulannya untuk mengenal sedini mungkin keluhan pada kehamilan atau untuk memudahkan bidan mendeteksi secara dini komplikasi dalam kehamilan.

2. Diharapkan kepada petugas kesehatan di Klinik Bersalin Elvina Tanjung Sari Medan perlu meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang abortus imminens dan dalam kasus abortus imminens perlu kiranya dipantau lebih ketat sehingga tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya bila melakukan

penelitian dengan kasus yang sama sebaiknya menggunakan

metode yang berbeda dan sampel yang lebih banyak lagi, sehingga hasil lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A, 2004. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta..

Baltus, Rita, K., 1983. Personal Psycology For Life and Work. Mc Graw Hill Book Company. New York. Manuaba, IBG, 2010. Ilmu

Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Hipokrates. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2003.

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007.

Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Pratomo, H, 1986. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat. Depdikbud RI. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono, 2010.

Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Rakhmad, .J, 1992. Psikologi

Komunikasi (Edisi Revisi). PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Setiawati, S, 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Trans Info Media. Jakarta. Yeyeh, Ai Rukiyah dan Yulianti, Lia,

2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Sosial). Cv Trans Info Media. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Distribusi responden  berdasarkan karakteristik  Pendidikan  1.  SMP  5  7,7  2

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan suatu jenis penerima elektron akan dapat bersaing dengan bakteri lain jika di lingkungan hanya terdapat penerima elektron tersebut dengan jumlah

Komisi III DPR RI mendesak Menteri Hukum dan HAM RI untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap orang asing terutama dalam mencegah dan menindak Tenaga Kerja Asing dan Pebisnis

Walaupun pada kenyataannya kini indonesia memiliki Demokrasi Pancasila yang dianggap demagai demokrasi yang pas untuk Indonesia nyatanya belum dilaksanakan sesuai

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Ke~a Universitas Negeri

Penelitian ini menggunakan data tiga saham perusahaan di Indonesia yaitu PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa

Namun kehadiran dari identitas virtual tersebut tidak dapat begitu saja disamakan dengan identitas manusia sebagai personal dalam dunia nyata, karena identitas dalam

Terdapat juga catatan berkaitan hisab gerhana yang telah disusun oleh Ghani Salleh, dalam catatan “Nota Hisab Gerhana Bulan dan Hisab Gerhana Matahari” yang diterbitkan Majlis Agama

The Seventh Grade Students Of SMP Negeri 2 Losari – Cirebon The learning process has been done by teachers in a school year still very less to make the students to more