• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN MENTAL MASUK DUNIA KERJA DITINJAU DARI PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PENERIMAAN BIMBINGAN KARIR SISWA SMK Dl DIY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIAPAN MENTAL MASUK DUNIA KERJA DITINJAU DARI PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PENERIMAAN BIMBINGAN KARIR SISWA SMK Dl DIY."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Didaktika, Volume 7. Nomor 1. Januari 2006

KESIAPAN MENTAL MASUK DUNIA KERJA DITINJAU DARI PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PENERIMAAN

BIMBINGAN KARIR SISWA SMK Dl DIY Salamah

Abstract. The aim of this research is to examine the correlation between the implementation on Multiple System Education and earner assistance with attitude readiness to enter working world. The samples of this are 94 students from two SMK, SMK I and SMK II in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Data were taken by proportional technique. Data were analyzed with congelation of reproduction moment multiple correlation. The result shows that there is a significant positive correlation between the implementation of multiple system education and the readiness of entering working world. Based on this finding, it is suggested to school to improve earner assistance, the teachers should monitor system education so the student will more focus on the implementation of that education.

Kata Kunci: Kesiapan mental, Pendidikan Sistem Ganda. Bimbingan Karir.

Menghadapi persaingan dan sekaligus memanfaatkan peluang untuk bekerjasama periu dipersiapkan sumber daya manusia yang handal dan mampu menguasai pengetahuan dan teknologi serta keterampilan dan keahlian profesional. Pembentukan tenaga kerja yang profesional harus dibentuk melalui program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

Pendidikan menengah kejuruan pada dasamya adalah lapangan kerja yang menjadi tempat proyeksi tamatannya, artinya untuk dapat mengemban tugasnya dengan baik dan mencapai tujuan secara efektif maka pendidikan menengah kejuruan tidak dapat dipisahkan dari lapangan kerja. Pendidikan kejuruan dirancang dan dilaksanakan serta dievaluasi secara terkait (link) dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja sehingga hasilnya benar-benar cocok atau sepadan (match) dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

Agar pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan melalui pendidikan menengah kejuruan dapat berdaya guna tinggi dan mampu meningkatkan produktifitas maka diperlukan usaha-usaha ke arah peningkatan kualitas pendidikan sehingga peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Pemberian layanan bimbingan karir di sekolah diharapkan peserta didik memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karimya di masa depan. serta diberikan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk menambah wawasan sebagai modal memasuki dunia kerja.

Penerapan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada lembaga pendidikan kejuruan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam usaha meningkatkan kualitas iulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan ketenagakerjaan sehingga ada mekanisme dalam suatu sistem yang utuh dan mantap bagi usaha pendidikan dan pelatihan sebagai faktor pendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di SMK dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan

(2)

sesungguhnya di institusi pasangan (dunia usaha, dunia industri, dunia kerja) secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu (Depdikbud, 1994: 7). Pengelolaan kegiatan belajar mengajar pada Pendidikan Sistem Ganda ini untuk meningkatkan kebermaknaan proses belajar di sekolah dan institusi pasangan sebagai satu kesatuan yang untuk mencapai kompetensi Iulusan yang dibutuhkan dunia kerja.

Tujuan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda pada SMK di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga kerja yang mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai tuntutan lapangan kerja

2. Memperkokoh "link and match" antara SMK dengan dunia usaha,

3. Meningkatkan efisiensi program pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan yang berkualitas, dan

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan (Depdikbud, 1994 :10).

Tujuan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dapat tercapai ditandai dengan adanya nilai tambah bagi industri, sekolah dan peserta didik pada peserta didik akan dapat meningkatkan harga diri dan percaya diri sehingga mendorong untuk meningkatkan keahlian profesional yang lebih tinggi.

Bimbingan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan, salah satunya adalah bimbingan karir yang diberikan kepada para siswa sehingga mereka dapat memahami dirinya, mengenal dirinya dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya untuk menentukan pilihannya dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan dirinya. Bimbingan karir di SMK sangat penting artinya bagi siswa karena dengan diberikan bimbingan karir, siswa diharapkan dapat memahami, mengarahkan, merencanakan, mempersiapkan dan mengaktualisasikan diri secara bijaksana baik pada pendidikan yang ditekuninya maupun dalam memenuhi pemerintahan pasar kerja.

Yang dimaksud bimbingan karir adalah suatu bimbingan untuk membantu individu dalam memahami diri dan lingkungan atau dunia kerja serta membuat rencana dalam membuat keputusan masa depan (Hattari, 1991 : 55). Bimbingan karir yang dilaksanakan pada SMK yaitu sebagai bantuan yang berpusat pada pembenan informasi pasar kerja dan jabatan, ataupun penyebariuasan informasi jabatan dalam proses kerja yang dilaksanakan dengan pendekatan penyuluhan. Indikator-indikator yang digunakan adalah indikator yang diperkfrakan benar-benar relevan dan sesuai dengan konteks penelitian ini, yakni (1) pemahaman diri. (2) pemahaman nilai, (3) pemahaman lingkungan, (4) hambatan dan cara mengatasinya, dan (5) merencanakan masa depan.

Kesiapan mental merupakan emosi yang serasi pada seseorang dalam persiapan menghadapi sesuatu, dalam konteks penelitian ini adalah persiapan seseorang sebagai calon tenaga kerja yang dilandasi semangat dalam kesiapannya mengahadapi dunia kerja. Kesiapan mental menurut Gulo (1982) suatu titik kematangan psikis untuk menerima dan mempraktekan tingkah laku tertentu. Dipertegas oleh Good (1995: 402) kesiapan mental dan sebagai suatu kemauan/keinginan tertentu yang tergantung pada tingkat kematangan, pengalaman, dan emosi. Kesiapan menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan keadaan berikutnya yang akan dicapai oleh seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kesiapan mental memasuki dunia kerja adalah suatu kondisi pada individu untuk dapat menerima dan mampraktekkan tingkah laku tertentu dalam hubungannya

(3)

dengan pekerjaan yang dipengaruhi oleh kematangan psikis dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan. Kesiapan mental pada aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Indikator-indikator yang digunakan adalah (1) mempunyai pertimbangan yang logis, (2) mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama, (3) mempunyai keberanian untuk bertanggungjawab (4) mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri (5) selalu berusaha untuk mendapatkan kemajuan dan (6) mampu mengendalikan emosi.

Bertitik tolak dari uraian di atas tujuan penelitian ini adalah apakah ada hubungan positif yang signifikan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental untuk dunia kerja, apakah ada hubungan positif yang signifikan penerimaan bimbingan baik dengan kesiapan mental masuk dunia kerja dan apakah ada hubungan positif yang signifikan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental dunia kerja.

METODE

Penelitian ini bersifat sesuai dengan pendekatan ex-post fakto. Populasinya adalah siswa SMK di DIY yang berjumlah 1020 siswa. Sampel Penelitian diambil 94 siswa dengan teknik pengambilan sampel proporsional random sampling.

Dalam penelitian ini terdapat 3 jenis data yang pertu dikumpulkan yaitu data tentang kesiapan mental masuk dunia kerja, data pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan data penerimaan bimbingan karir. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan seperangkat angket yang disusun berdasarkan skala Likert yang telah dimodifikasi.

Analisis data dilakukan dengan teknik statistik yaitu analisis korelasi. Pengujian hipotesis pertama dan kedua dengan teknik korelasi antar variabel yaitu

1) Variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja, 2) Variabel penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja.

Hipotesis yang ke 3 diuji dengan korelasi ganda yaitu variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja. HASIL

Dalam penelitian ini diajukan tiga hipotesis yakni (1) terdapat hubungan positif antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja (2) terdapat hubungan positif penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental masuk dunia kerja, dan (3) terdapat hubungan positif antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel kesiapan mental masuk dunia kerja dengan variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda adalah 0,50, dengan koefisien determinan 0,25. Ini berarti bahwa sumbangan efektifitas variabel ini terhadap kesiapan mental masuk dunia kerja adalah sebesar 25%. Koefisien korelasi antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda tersebut lebih besar daripada r-tabel pada taraf signifikansi 5% atau P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja.

Koefisien korelasi antara variabel kesiapan mental masuk dunia kerja dengan variabel penerimaan bimbingan karir adalah 0,76, dengan koefisien determinan 0,58. Ini berarti bahwa sumbangan efektifitas variabel ini terhadap kesiapan mental masuk dunia kerja adalah 58%. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan penerimaan bimbingan karir menunjukkan bahwa r hitung lebih besar daripada r-tabel pada taraf

(4)

signifikansi 5% antara P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat tiubungan positif antara variabel penerimaan bimbingan karir dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja.

Pengujian korelasi antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja menghasilkan koefisien korelasi ganda sebesar 0,97, dengan determinasi sebesar 0,94. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi ganda antara kesiapan mental masuk dunia kerja dengan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, penerimaan bimbingan karir menunjukkan bahwa harga r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 % atau P < 0,05. Ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara variabel pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan variabel kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian hasil penelitian ini juga dapat mengungkap bahwa pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kesiapan mental dunia kerja siswa SMK.

PEMBAHASAN

Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa teraapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK. Hal ini berarti semakin baik (positif) pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda maka akan dapat meningkatkan kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda yang berkualitas akan dapat mempengaruhi kesiapan mental masuk dunia kerja para siswa, artinya bila keterampilan yang diberikan kepada siswa lengkap, fasilitas sarana prasarana akan memberikan bekal yang baik dalam menumbuhkan kesiapan mental masuk dunia kerja. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya kesiapan mental anak masuk dunia kerja tergantung baik tidaknya pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda yang diberikan oleh sekolah kejuruan.

Uji hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan bimbingan karir dengan kesiapan mental siswa masuk dunia. Hal ini berarti bahwa semakin baik (positif) penerimaan bimbingan karir maka semakin tinggi kesiapan mental masuk dunia kerja oleh karena itu penerimaan bimbingan karir yang ada pada diri siswa sangat periu diperhatikan sebab faktor tersebut dapat memprediksi sumbangan dalam kesiapan mental untuk bekerja. Dengan demikian tinggi rendahnya kesiapan mental anak dalam masuk dunia kerja berhubungan dengan bagaimana penerimaan bimbingan karir yang diperoleh para siswa.

Hipotesis yang ketiga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja bagi para siswa SMK. Hal ini berarti semakin baik dan bermutu pelaksanaan pendidikan ganda dan penerimaan bimbingan karir efektif yang dilakukan bersama-sama akan semakin tinggi kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasii penelitian dan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama dengan kesiapan mental masuk dunia kerja siswa SMK. Hal ini berarti bahwa semakin baik (positif) pelaksanaan pendidikan sisitem ganda dan penerimaan bimbingan karir secara bersama-sama akan semakin baik kesiapan mental masuk dunia kerja.

(5)

meningkatkan bimbingan karir dan meningkatkan pemanfaatan fasilitas belajar dan memilih peralatan belajar yang dapat menarik siswa. Sehingga pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kesiapan mental masuk dunia kerja para siswa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud.1992. Pedoman Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Dikmenjur.

Depdikbud. 1995. Pedoman Bimbingan Kejuruan. Jakarta : Direktorat Dikgutentis

Depdikbud. 1994. Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud Dikmenjur

Depdikbud. 1995. Sistem Pengajuan dan Sertitlkasi PSG. Jakarta: Depdikbud Dikmenjur Moh. Surya, 1995. Kesehatan Mental. Bandung: IKIP Bandung Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CVAIfabeta

Suyata, 2002. Mengkaji Konsep-Konsep Pendidikan Live Skills di Era Global Kecakapan Personal. Yogyakarta : UNY

Wardiman Djoyonegoro. 2002. Life Skills Dalam Pendidikan Nasional di Era Global Makalah. Seminar tentang pespektif Pendidikan Nasional di era Global di UNY.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan perhatian orangtua, layanan bimbingan konseling, dan

Sebuah Draft Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mendapat Gelar Magister Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Sekolah

Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi antara stakeholders internal

Hasil penelitian: 1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Prambanan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan berpikir kritis dan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecakapan literasi digital guru dengan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas layanan dan emotional branding dengan loyalitas

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara konflik peran ganda dengan burnout pada karyawati yang telah