• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Profil Kota P rabumulih menggambarkan kondisi kota P rabumulih dari

berbagai aspek. Dari profil Kota P rabumulih diharapkan dapat tercermin

kondisi kota P rabumulih terkait dengan Rencana Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM). Profil Ko ta Prabumulih terdiri dari

gambaran kondisi geografis dan administratif wilayah, gambaran mengenai

demografi, gambaran mengenai topografi wilayah, gambaran mengenai

geohidrologi, gambaran mengenai geologi, gambaran mengenai klimatologi,

dan gambaran mengenai kondisi sosial dan ekonomi.

Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah 4.1

Secara Geografis, Kota Prabumulih terletak antara 30 40 LS dan

1040 - 105 0 BT dengan ketinggian rata-rata 30 - 36 meter dari

permukaan laut . Wilayah Kota Prabumulih sebelah utar a berbatasan

dengan kecamatan lembak dan Kecamatan Tanah Abangdi Kabupaten

Muara Enim, Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan lembak di

Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten

Ogan Ilir, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ram bang dan

Kecamatan Lubai di kabupaten Muara Enim, Sebelah Barat berbatasan

dengan Kecamatan Rambang Dangku di Kabupaten Muara Enim. Kota

Prabumulih memiliki luas wilayah 434,46 km ² . Kota Prabumulih

merupakan daerah perdagangan dan jasa. Dilihat dari posis i geografis

Kota Prabumulih merupakan daerah perlintasan antara kota –kota

kabupaten dan ibukota provinsi Sumatera selatan.

BAB IV

(2)

Gambar 4.1 Peta Administratif Kota Prabumulih

(3)

Tabel 4.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan dikota Prabumulih

No Kecamatan Luas Wilayah (Km²)

1 Rambang Kapak Tengah 72.34

2 Prabumulih Timur 134.00

3 Prabumulih Selatan 96.78

4 Prabumulih Barat 61.34

5 Prabumulih Utara 11.04

6 Cambai 58.96

Jumlah / Total 434.46

Sumber : BPS Kota Prabumulih tahun 2013

Gambaran Demografi 4.2

Jumlah penduduk kota P rabumulih pada pertengahan tahun

2013 adalah sebesar 171.804 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 86.501 jiwa dan Perempuan sebesar 85.303 jiwa; sedangkan

jumlah penduduk pada pertengahan tahun tahun 2 012 adalah sebesar

169.022 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 84.938 jiwa

dan Perempuan sebesar 84.084 jiwa.

Rasio jenis kelamin di Kota P rabumulih pada tahun 2013

sebesar 10 1,40 persen yang berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki

lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Untuk

Wilayah kecamatan rasio jenis kelamin yang tertinggi terdapat di

kecamatan Prabumulih Timur sebesar 10 2,68 persen. Di urutan kedua

adalah kecamatan Prabumulih Selatan sebesar 101,65 persen,

sedangkan diurutan ketiga adalah kecamatan Prabumulih Barat dengan

(4)

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan jenis Kelamin

pada pertengahan Tahun 2013.

No Kecamatan Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

1 Rambang Kapak

Tengah 5853 5880 11733 99.54

2 Prabumulih Timur 32257 31415 63672 102.68

3 Prabumulih Selatan 8 949 8904 17753 101.65

4 Prabumulih Barat 15073 14893 29966 101.21

5 Prabumulih Utara 15 891 15926 31817 99.78

6 Cambai 8478 8385 16863 101.11

Jumlah / Total 86501 85303 171804 101.40

Sumber : BPS Kota Prabumulih 2014

Tabel. 4.3

Luas Daerah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut kecamatan

di kota Prabumulih, tahun 2013

No Kecamatan

Luas

Daerah

(Km²)

Penduduk

Kepadatan

Penduduk

(jiwa /

Km²)

1 Rambang Kapak Tengah 72.340 11733 162.19

2 Prabumulih Timur 134.00 63672 475.16

3 Prabumulih Selatan 96.780 17753 183.44

4 Prabumulih Barat 61.340 29966 488.52

5 Prabumulih Utara 11.040 31817 2881.97

6 Cambai 58.960 16863 286

Jumlah 434.46 171804 395.44

(5)

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk dan penduduk miskin menurut kecamatan

Di Kota Prabumulih Tahun 2013

No Kecamatan Tahun 2013

Jumlah

Penduduk

Jumlah

Penduduk miskin

1

Rambang Kapak Tengah 11733 827

2

Prabumulih Timur 63672 3790

3

Prabumulih Selatan 17753 1414

4

Prabumulih Barat 29966 739

5

Prabumulih Utara 31817 1926

6

Cambai 16863 1782

Jumlah 171804 10478

Sumber : BPS Kota Prabumulih 2014

Tabel 4.5

Jumlah Penduduk di Kota Prabumulih Pada Tahun 2009 - 2012

No Kecamatan Jumlah Penduduk

2010 2011 2012 2013

1

(6)

2 Prabumulih Timur 57044 59905 61888 63672

3

Prabumulih Selatan

17014 17431 17552

17753

4

Prabumulih Barat

29569 28839 29842

29966

5

Prabumulih Utara

31524 31895 31753

31817

6

Cambai

15952 16638 16475

16863

Jumlah 161984 165960 169022 171804

Sumber : BPS Kota Prabumulih 2014

Tabel. 4.6

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas menurut jenis kegiatan utama

di kota Prabumulih, Tahun 2010-2013

No Jenis Kegiatan Utama Tahun

2010 2011 2012 2013

I Angkatan Kerja 73152 76462 76503 77382

a). Bekerja 65974 70795 69746 73231

b). Menganggur 7178 5667 6757 4151

II Bukan Angkatan Kerja 39504 35065 37955 41929

a). Sekolah 10797 10210 12354 12383

b). Mengurus Rumah Tangga 24387 21162 22535 24070

c) Lainnya 4320 3693 3066 5476

Tingkat Patisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) 64.93 68.56 66,84 64.86

Tingkat Pengangguran 9.81 7.41 8,83 5.36

(7)

Gambaran Topografi 4.3

Berdasarkan ketinggiannya wilayah Kota Prabumulih berada di

dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara10 – 50 mdpl, dan

rata-rata ketinggian Kota Prabumulih adalah 34 mdpl. Berdasarkan

kemiringan Kota Prabumulih terbagi 3 bagian yang terdiri dari

kemiringan kurang dari 3%,3-12%, dan lebih dari 12%. Sebagian besar

wilayah Kota Prabumulih adalah merupakan daerah relatif datar (56%)

dan landai (35%). Hanya kurang dari 8%saja wilayah kota Prabumulih

yang memiliki karateristik bergelombang (kemiringan lebih besar dari

12%)

Gambaran Geohidrologi 4.4

Kota Prabumulih terdapat 3 (tiga) aliran sungai yaitu Sungai

Kelekar, Sungai Rambang dan Sungai Lematang. Berdasarkan data

geomorfologi struktur tanah tertutup oleh endapan batu berumur

kuarter yang terdiri dari pasir ha lus, lanau, lempung dan endapan

alluvial dengan vegetasi penutup didominasi oleh rumput dan semak

belukar.

Kondisi sungai-sungai yang mengalir di Kota Prabumulih dapat

dikatakan cukup mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat pada musim

kemarau, dimana ti nggi air permukaan dan debit air sangat menurun

drastis. Aliran sungai sebenarnya sangat potensial sebagai penunjang

gerak pembangunan. Namun apabila kurang diperhatikan, maka tidak

mustahil kondisi ini akan menjadi lebih parah. Oleh karena itu, perlu

(8)

(terutama daerah hulu) untuk melestarikan sumberdaya yang ada.

Potensi sumber daya air Kota Prabumulih dari Air tanah (Sumur Gali

maupun Sumur Bor) maupun aliran dari PDAM ditelah dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pertanian, industri, rumah

tangga, dan keperluan lainnya. Jumlah penduduk yang terlayani air

bersihnya dari PDAM Tirta Prabu baru sekitar 14 % pada tahun 2012

4.5 Gambaran Geologi

Kota Prabumulih memiliki jenis ta nah berlapis alluvial, liat dan

berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung

minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Prabumulih - Jambi.

Tanah relatif datar dan rendah, tempat - tempat yang agak tinggi

terletak di bagian utara kota. Sebagian Kota Prabumulih digenangi air

terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.

4.6 Gambaran Klimatologi

Kota Prabumulih memiliki tropika basah. Seperti iklim

kebanyakan di wilayah Indonesia, secara umum ada dua musim, yaitu

musim kemarau da n musim penghujan. Pola musim berganti sesuai

dengan iklim global. Adapun data curah hujan dapat dilihat pada Tabel

2.3 di bawah ini :

Tabel 4.7

Data Curah Hujan Tahun 2013 Kota Prabumulih

(9)

4. Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2014 Kota Prabumulih

Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Maret sedangkan

jumlah hari hujan paling banyak bulan Januari sebanyak 29 hari berarti

pada bulan tersebut hanya 2 hari Kota Prabumulih tidak hujan. Rata –

rata curah hujan di Kota Prabumulih pada tahun 201 2 sebesar 14,20

mm/hari.

4.7 Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Dengan memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada

tahun 2015 yang akan mencapai 4,1 persen dan pertumbuhan ekonomi

nasional 201 5 yang akan berkisar 6,8-7,0 persen pertahun,

perekonomian Kota Prabu mulih diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,4

persen. Sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi tahun 201 5 yaitu

sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 5,70 persen. Sumber

utama pertumbuhan ekonomi Kota Prabumulih ditentukan oleh

peningkatan konsumsi rumah tangga, ekspor dan pembentukan modal

domestik bruto atau investasi dan konsumsi pemerintah . Selain itu,

pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh peningkatan produksi dan

nilai tambah dari sektor pertanian terutama subsektor tanaman pangan,

perkebunan dan p eternakan; sektor pertambangan dan penggalian ;

(10)

Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomi

tahun 2015 dan juga fluktuasi harga berbagai komoditas, tingkat inflasi

pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai 6,0 persen. Tingkat inflasi

ini lebih tinggi dibanding perkiraan inflasi tahun 2014 sebesar 7,0

persen. Kebijakan yang diarahkan untuk mengendalikan inflasi antara

lain adalah stabilisasi harga pangan, pengurangan biaya trasnportasi

dan pengamanan pasokan bahan bakar minyak. Pengendalian harga

pangan akan dilakukan melalui peningkatan produksi pangan dan

pengamanan jalur distribusi pangan dari daerah penghasil pangan ke

pasar. Upaya pengurangan biaya transportasi akan ditempuh melalui

perbaikan prasarana transportasi dan penambahan sarana transportasi.

Pengamanan pasokan bahan bakar minyak akan dilakukan dengan

menjaga keseimbangan pasokan dan menertibkan alokasi bahan bakar

minyak.

Tabel 4.8

Kerangka Ekonomi Makro Kota Prabumulih

INDIKATOR 2010 2011 2012 2013

Pertumbuhan Ekonomi 5,47 5,18 5,69 5,70 PDRB ADHB (Rp Trilyun) 2,964 3,430 3,878 4,374 PDRB/kapita (Rp Juta) 14,654 16,453 18,604 19,565

Inflasi (%/tahun) 8,35 10,02 6,99 6,91

Tingkat Kemiskinan (%) 12,93 11,05 11,71 11,30 Tingkat Pengangguran (%) 9,81 7,41 8,83 5,36 Sumber : Bappeda Kota Prabumulih Tahun 2014

Penetapan berbagai asumsi kerangka ekonomi makro Kota

Prabumulih ditujukan untuk memberikan suatu dorongan (stimulus)

dan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha untuk melakukan

investasi ba ru dan mengembangkan usaha. Dengan bertambahnya

(11)

diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja, peningkatan

pendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jang ka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Prabumulih Tahun 2013-2018, tahap

pembangunan 2015 merupakan tahapan untuk perwujudan Prabumulih

menjadi Prima dan Berkualitas. Pada tahap pembangunan ini

Prabumulih menjadi yang terdepan.

Tahap pembangunan 2015 terutama d iarahkan untuk

mendukung tercapainya Prabumulih menjadi yang terdepan dengan

dukungan klaster usaha pertanian yang maju dan modern; serta

Prabumulih menjadi industri energi dengan dukungan klaster industri

energi, dan industri pengolahan yang terpadu dan saling mendukung.

Kebijakan ekonomi Kota Prabumulih Tahun 201 5 juga

didorong untuk memperkuat pelaksanaan berbagai kebijakan

Pemerintah tahun 201 5 antara lain Percepatan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milineum (MDGs); Percepatan Peningkatan

Penanggulangan Kemiskinan melalui empat klaster: perlindungan sosial

berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan

PNPM Mandiri; peningkatan akses usaha mikro dan kecil pada

sumberdaya produktif melalui kredit usaha rakyat, serta peningkatan

dan perluasan program pro-rakyat dan Perluasan Kesempatan Kerja.

Kebijakan ekonomi Kota Prabumulih Tahun 201 5 juga

diarahkan untuk mendukung penguatan keterkaitan (konektivitas)

pembangunan antar Kecamatan sebagai wujud dari pelaksanaan

pembangunan berdimensi kewilayah an. Oleh sebab itu, kebijakan

ekonomi tahun 2015 akan didukung dengan reorientasi seluruh

prioritas prioritas kebijakan dan program untuk setiap SKPD dan

Kecamatan secara lebih baik, terukur dan komprehensif. Dengan

pemahaman keterkaitan ekonomi antar wilayah Kecamatan secara lebih

(12)

secara bertahap akan menjadi lebih akurat dalam mendukung

peningkatan produktivitas dan daya saing daerah.

Penekanan pembangunan berdimensi kewilayahan pada tahun

2015 menegaskan pentingnya optimalisasi potensi Kecamatan,

peningkatan daya saing daerah, dan penguatan keterkaitan ekonomi

antardaerah. Kebijakan ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang

dituangkan dalam empat strategi pembangunan ( Four Track Strategy ):

peningkatan pertumbuhan ekonomi ( pro-growth), penurunan

kemiskinan ( pro-poor), pengurangan pengangguran ( pro-jobs), dan

pengurangan dan pencegahan kerusakan lingkungan (pro-environment).

Pembangunan berdimensi kewilayahan juga diarahkan untuk

mengurangi kesenjangan pembangunan antarkecamatan.

Kebijakan ekonomi Kota Prabumulih Tahun 201 5 juga

ditujukan untuk mendorong penguatan kerjasama dan keterkaitan antar

wilayah dan pengembangan daerah yang menyangkut Provinsi

Sumatera Selatan dalam suatu kesatuan w ilayah berlandaskan

keterikatan etnis, sosial dan kultural.

Berbagai kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan pada tahun

2015 akan didukung dengan berbagai program dan kegiatan

pembangunan yang berpihak kepada rakyat miskin antara lain program

berobat dan sekolah gratis, bantuan hukum gratis, bantuan bedah rumah

bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap, bantuan benih/bibit dan

sarana produksi pertanian, pengembangan ternak integrasi sapi-sawit, dan

pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM-K).

Upaya percepatan pengurangan kemiskinan juga didorong oleh

berbagai program yang diarahkan untuk memperluas cakupan program

pembangunan berbasis masyarakat, meningkatkan akses masyarakat

miskin terhadap pelayanan dasar , serta mengamankan berbagai

kebutuhan pokok masyarakat dengan akses dan harga yang terjangkau.

(13)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran yang

umum digunakan untuk menilai kualitas hidup manusia. IPM Kota

Prabumulih meningkat selama lima tahun terakhir. Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) secara khusus mengukur capaian pembangunan manusia

menggunakan komponen dasar kualitas hidup. IPM mengukur

pencapaian keseluruhan dari suatu negara dalam tiga dimensi dasar

pembangunan manusia, yaitu lamanya hidup, diukur dengan harapan

hidup pada saat lahir, pengetahuan/tingkat pendidikan, diukur dengan

kombinasi antara angka melek huruf pada penduduk dewasa (dengan

bobot dua per tiga) dan rata-rata lama sekolah (dengan bobot sepertiga)

dan suatu standar hid up yang layak diukur dengan pengeluaran per

kapita yang telah disesuaikan.

Dengan demikian IPM akan memberikan pengukuran yang

menyeluruh terhadap pembangunan karena mencakup aspek kesehatan

yang dalam hal ini diwakili oleh Angka Harapan Hidup, aspek

pendidikan yang diwakili oleh Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama

Sekolah serta aspek ekonomi yang diwakili oleh komponen daya beli.

Perkembangan besaran IPM dari waktu ke waktu akan merupakan

gambaran dari perkembangan kesejahteraan masyarakat suatu wilayah.

Tabel 2.1 4 di bawah ini menggambarkan perkembangan IPM

dan komponennya di Kota Prabumulih selama periode 200 8-2012.

Secara umum IPM mengalami trend yang meningkat selama periode

tersebut yang tentu saja merupakan gambaran adanya peningkatan

kesejahteraan m asyarakat selama periode tersebut. Peningkatan itu

ternyata tercermin dari keempat komponen IPM tersebut di atas. Angka

Harapan Hidup meningkat dari 71,1 tahun pada tahun 200 8 menjadi

72,07 tahun pada tahun 20 12, cerminan meningkatnya derajat

kesehatan mas yarakat Prabumulih dalam periode tersebut. Aspek

(14)

dan Rata-rata Lama Sekolah juga menunjukkan trend yang meningkat

selama periode tersebut juga sebagai gambaran meningkatnya

pendidikan masya rakat selama 200 8-2012. Aspek yang terakhir

merupakan aspek ekonomi yang memperlihatkan meningkatnya daya

beli masyarakat Prabumulih periode 2008-2012 tersebut.

Tabel 4.9

IPM dan Komponen, Kota Prabumulih 2008 - 2012

IPM dan Komponen 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

IPM 73,2 74,0 74,27 74,94 75,45

Angka Harapan Hidup 71,1 71,1 71,91 72,32 72,70

Angka Melek Huruf 98,29 99,60 98,66 98,71 99,00

Rata-rata Lama Sekolah 8,88 8,88 9,16 9,25 9,30

Sumber: BPS Kota Prabumulih

Trend IPM menunjukkan peningkatan periode 20 08-2012,

nilai IPM Kota Prabumulih masih jauh dari nilai IPM maksimum yaitu

100. Pada tahun 2012, nilai IPM Kota Prabumulih mencapai 75,45 masih

menduduki urutan kedua setelah Kota Palembang dengan nilai 77,38 .

Namun demikian, angka ini masih berada di atas nilai IPM Nasional

(15)

IPM tertinggi adalah Kota Palembang dengan nilai IPM sebesar

76,23, disusul oleh Kota Prabumulih dengan nilai IPM sebesar 7 4,27.

Sedangkan IPM terendah dimiliki oleh Kabupaten Musi Rawas dengan

nilai IPM sebesar 6 7,64, disusul oleh Kabupaten Empat Lawang dengan

nilai IPM sebesar 68,78 (Tabel 2.14).

Tabel 4.10

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2008-2012

Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Ogan Komering Ulu 71,92 72,36 73,14 73,59 74,01 Ogan Komering Ilir 69,64 70,06 70,16 71,07 71,45

Muara Enim 69,91 70,38 70,81 71,26 71,65

Lahat 69,99 70,53 71,30 71,83 72,29

Musi Rawas 66,77 67,33 67,64 68,38 69,01

Musi Banyuasin 70,54 71,13 71,81 72,44 73,15

Banyuasin 69,08 69,45 69,78 70,28 70,70

OKU Selatan 70,66 71,02 71,42 71,82 72,29

OKU Timur 68,88 69,39 69,68 70,34 70,72

Ogan Ilir 68,67 69,17 69,51 70,09 70,52

Empat Lawang 67,68 68,15 68,78 69,08 69,69

Palembang 75,49 75,83 76,23 76,69 77,38

Prabumulih 73,20 73,69 74,27 74,94 75,45

Pagaralam 72,16 72,48 73,19 73,70 74,15

Lubuklinggau 69,69 70,18 70,56 71,10 71,46

Penukal Abab Lematang Ilir Musi Rawas Utara

Sumatera Selatan 72,05 72,61 72,95 73,42 73,99

Sumber: Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

(16)

Perkembangan perekonomian di Prabumulih tidak terlepas

dari perkembangan ekonomi Provinsi, nasional dan dunia. Tercatat l aju

pertumbuhan ekonomi Kota Prabumulih cenderung meningk at dari

tahun ke tahun. Selama periode 2008-2012, pertumbuhan ekonomi

tanpa migas rata-rata sebesar 7,38 persen per tahun. Sementara

pertumbuhan ekonomi rata-rata dengan migas hanya sebesar 5,69

persen. Pola pertumbuhan ini memperlihatkan bahwa sektor non migas

menjadi penggerak utama bagi perekonomian Kota Prabumulih.

Seluruh sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan positif

terutama sektor sekunder dan tersier yang laju pertumbuhannya

memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kota

Prabumulih. Tig a sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi di tahun

2012 adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Bangunan

dan Sektor Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan. Sementara,

kontribusi sektor primer semakin menurun menjadi sebesar 33,16

persen.

Pergeseran ini dapat dinilai sebagai suatu perubahan positif,

hal ini tidak lain dikarenakan sektor primer terutama sektor

pertambangan dan penggalian sebagai kontributor terbesar terhadap

total PDRB Kota Prabumulih memiliki sumber daya yang lama kelamaan

akan habis dan tidak dapat diperbaharui. Sehingga peningkatan sektor

tersier diharapkan akan sangat membantu perkembangan Kota

Prabumulih ke depan. Selain, itu sektor primer terutama sektor

pertanian sebagai basis ekonomi masyarakat sudah cukup stabil dan

kuat untuk menopang tahap perkembangan ekonomi selanjutnya.

Tabel 4.11

Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013

(17)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Listrik, Gas, & Air Bersih

3,96 6,2

Perdagangan, Hotel &

Restoran 4,77

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan 8,65

PDRB DENGAN MIGAS 4,24 5,4

7

5,3

9 5,60 5,41 5,23

PDRB TANPA MIGAS 5,94 7,0

2

7,2

2 7,43 7,45 7,02

Sumber : BPS Kota Prabumulih

Perekonomian global terus mengalami penurunan sejalan

dampak krisis di negara maju. Pada tahun 2012, ekonomi global tumbuh

melambat menjadi 3,2 persen, lebih r endah dibandingkan tahun 2011

sebesar 3,9 persen. Memburuknya pertumbuhan ekonomi di Negara

maju terutama disebabkan oleh kinerja perekonomian Negara-negara di

kawasan eropa yang masih dihadapkan dengan persoalan utang,

kontraksi fiskal, terbatasnya ruang kebijakan moneter, tingkat

pengangguran yang meningkat tajam, rapuhnya sektor keuangan serta

merosotnya kepercayaan pasar. Sementara itu kinerja perekonomian

Indonesia menunjukkan capaian yang cukup baik di tengah

perekonomian dunia yang melemah dan mengalami ketidakpastian.

Kota Prabumulih merupakan bagian dari Sumatera Selatan

(18)

mampu memberi kontribusi sebesar Rp. 206,3 triliun atau sebesar 2,5

persen terhadap PDB, dengan laju pertumb uhan ekonomi sebesar 6,01

persen (dengan migas) dan 7,93 persen (tanpa migas). Perekonomian

Sumatera Selatan masih berbasis pada sektor-sektor primer. Sektor ini

memberikan kontribusi sekitar 38 persen terhadap perekonomian

Sumsel. Sektor primer mempunyai sub sektor andalan yaitu sub sektor

migas dan sub sektor perkebunan. Perkebunan itu sendiri didominasi

oleh perkebunan karet dan kelapa sawit.

Pembangunan merupakan proses pertumbuhan ekonomi

secara terus menerus. Pembangunan dilakukan pada berbagai bida ng

dengan satu tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Sumatera Selatan secara umum dan Prabumulih secara

khusus yang merupakan daerah dengan pertumbuhan

perekonomiannya sangat ditunjang oleh sektor pertambangan dan

penggalian. Sektor ini menyumbang 25-35 persen dari total PDRB Kota

Prabumulih setiap tahunnya. Pada tahun 2013, sektor ini memberikan

kontribusi sebesar 23,58 persen.

Tabel 4.12

Struktur Perekonomian Kota Prabumulih Tahun 2003, 2008 dan 2013 (dalam persen)

Sektor Dengan Migas Tanpa Migas

2003 2008 2013 2003 2008 2013

1 2 3 4 5 6 7

Pertanian 11,00 8,96 7,65 16,06 13,08 9,95 Pertambangan dan

Penggalian 31,95 31,94 23,58 0.59 0,61 0,54

Sektor Primer 42,95 40,90 31,23 16,65 13,69 10,49

Industri Pengolahan 7,10 6,16 6,28 10,37 9,00 8,17 Listrik, Gas dan Air bersih 0,40 0,26 0,25 0,58 0,38 0,33 Bangunan 10,36 10,17 12,08 15,13 14,86 15,72

Sektor Sekunder 17,86 16,59 18,61 26,08 24,24 24,22

Perdagangan, Hotel dan

Restoran 18,83 22,44 26,74 27,51 32,76 34,80

(19)

Komunikasi 3,18 3,49 3,68 4,64 5,10 4,79

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan 8,71 8,63 10,21 12,73 12,60 13,29

Jasa-jasa 8,48 7,95 9,53 12,39 11,62 12,41

Sektor Tersier 39,20 42,47 50,16 57,27 62,08 65,29 Sumber : BPS Kota Prabumulih

Struktur perekonomian Kota Prabumulih pada tahun 2013

didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 26,74

persen dan sektor pertambangan dan migas sebesar 23,58 persen. Hal

ini mengindikasikan bahwa potensi sumber daya alam berupa migas

yang dimiliki Kota Prabumulih masih cukup tinggi, tetapi kontribusinya

terus menurun, sehingga dapat disusul oleh sektor perdagangan, hotel

dan restoran yang memberikan kontribusi lebih besar.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencerminkan

output yang dihasilkan masyarakat pada suatu daerah tertentu dan

indikator ini digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu

wilayah. Oleh karena itu, membaiknya perekonomian Kota Prabumulih

dapat ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB Kota Prabumulih yang terus

meningkat di setiap tahunnya. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku

dengan migas tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 4.374 miliar atau

meningkat sebesar 12,68 persen dibanding tahun 2012 yang berjumlah

Rp. 3.882 miliar. Semen tara nilai PDRB atas harga berlaku tanpa migas

tahun 2013 sebesar Rp.2.913 miliar yang juga mengalami peningkatan

sebesar 15,38 persen dibandingkan jumlah tahun 2012 yang sebesar Rp.

2.913 miliar.

Jika dilihat dari struktur pembentuknya, maka PDRB

Prabumulih tahun 2013 didominasi oleh kontribusi sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang nilainya mencapai Rp. 1.169 miliar atau 26,74

persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 1.031 miliar

(20)

atau 12,08 persen, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan yang nilainya mencapai Rp. 446,785 miliar atau 10,21

persen. Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi terendah adalah

sektor listrik, gas dan air bersih yang hanya men capai Rp. 11,152 miliar

atau 0,25 persen saja.

Inflasi

Perkembangan harga dalam makro ekonomi merupakan suatu

variable yang sangat penting bagi pemerintah untuk menyusun

kerangka kebijaksanaan pembangunan. Dapat dilihat dari sisi produsen

(supply), produsen akan memperoleh keuntungan (profit) yang leb ih

banyak dengan tingkat harga yang tinggi, sebaliknya justru merugikan

dari sisi demand sebagai konsumen akhir. Dengan tingginya tingkat

harga tentunya akan mengurangi kemampuan daya beli masyarakat,

sehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan.

Laju in flasi merupakan perbandingan antara PDRB atas dasar

harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan. Laju inflasi

menggambarkan adanya kenaikan harga-harga secara agregat. Laju

inflasi yang terlalu tinggi dapat menunjukan adanya ketidakstabilan

dalam pe rekonomian. Secara keseluruhan laju inflasi di tingkat

produsen seluruh sektor ekonomi tahun 2013 sebesar 6,91 persen

dengan migas dan 7,39 persen tanpa migas. Dengan migas, laju inflasi

meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Begitu juga

dengan laju inflasi tanpa migas yang mengalami kenaikan.

Tabel 4.13

Laju Inflasi Kota Prabumulih Tahun 2009-2013 (dalam Persen)

No Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 4 5 6 7 8

1 Pertanian -1,2 6,65 8,63 4,37 6,44

(21)

4 Listrik, Gas dan 2,78 0,57 5,12 4,07 4,57 5

Bangunan

5,66 5,41 8,95 8,85 6,40

6

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

6,65 6,89 7,77 7,94 8,24

7

Pengangkutan dan Komunikasi

-0,55 1,31 4,68 5,99 6,54

8

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

6,89 3,68 7,83 7,26 8,25

9

Jasa-jasa

10,42 6,79 7,02 9,93 6,54

Rata-rata Pertumbuhan (dengan

Migas)

-1,01 8,35 10,00 6,98 6,91

Rata-rata Pertumbuhan (tanpa Migas) 5,41 5,77 7,80 7,83 7,39

Sumber : BPS Kota Prabumulih

Sebaliknya sektor yang memiliki laju inflasi terendah adalah

sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 4,57 persen. Diikuti oleh

sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,39 persen. Secara

subsektoral, subsektor pos dan telekomunikasi mencapai inflasi

terendah dibandingkan subsektor-subsektor lainnya, yaitu sebesar 1,37

(22)

komunikasi yang ditawarkan oleh berbagai provider komunikasi yang

ada. Bahkan angka inflasi untuk s ubsektor ini selama tahun 200 9

sampai 2013 bernilai negative, meskipun cenderung mengalami

peningkatan kembali menuju kearah positif.

Tabel 4.14

Laju Inflasi Kota Prabumulih, Sumatera Selatan dan Nasional Tahun 2009-2013

Tahun

Inflasi

Prabumulih Inflasi Sumsel

Inflasi Nasional

2009 -1,01 1,85 2,78

2010 8,35 6,02 6,96

2011 10,02 3,78 3,79

2012 6,99 - 4,30

2013 6,91 7,04 8,38

Sumber : BPS Kota Prabumulih

Pada tabel 6.14 dapat diketahui bahwa selama periode tahun

2009-2013, inflasi di Prabumulih cenderung lebih tinggi dibandingkan

inflasi Sumatera Selatan maupun Nasional.

Dilihat dari sisi pendapatan perkapita pada tahun 2013,

pendapatan regional per-kapita Kota Prabumulih atas dasar harga

berlaku sebesar Rp. 20.391.646,- (dengan migas) dan Rp.

15.667.758,-(tanpa migas). Angka ini mengalami peningkatan masing-masing

sebesar 55,40 persen dan 74,36 persen terhadap tahun 2008.

Sedangkan pendapatan regional berdasarkan harga konstan sebesar Rp.

7.736.937,-(dengan migas) atau meningkat 15,16 persen da n Rp.

5.908.286,- (tanpa migas) atau meningkat sebesar 25,29 persen dari

tahun 2008.

Tabel 4.15

(23)

TahunADHB ADHK

2003 7.332.050 5.018.982 6.526.926 4.115.469

2008 13.122.553 8.986.086 6.718.691 4.715.913

2013 20.391.646 15.667.758 7.736.977 5.908.286

Sumber : BPS Kota Prabumulih

Secara ringkas perekonomian Kota Prabumulih dapat dilihat

dari catatan cap aian positif pembangunan selama kurun waktu

2010-2013, sebagai berikut :

Secara umum pertumbuhan ekonomi Prabumulih kurun waktu 1.

2010-2012 mengalami peningkatan. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kota Prabumulih tahun 2010 sebesar 5,47%. Tahun 2011 menurun

menjadi 5,18%, sementara pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi

tercatat sebesar 5,69%. Pertumbuhan ekonomi Prabumulih pada

prinsipnya masih dibawah rata-rata Nasional dan Sumsel.

Pertumbuhan ekonomi Prabumulih masih didominasi oleh sektor 2.

tersier yaitu pegangkutan d an komunikasi, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Pada kurun

waktu 2010-2012, kontribusi sektor primer sebesar 20% - 25%

terhadap pembentuk PDRB Prabumulih. Sementara sektor sekunder

dan tersier rata-rata berkontribusi sebesar 50,48%.

Stabilitas perekonomian Prabumulih cukup baik, salah satu 3.

indikatornya adalah tingkat inflasi yang masih terkendali. Inflasi menggambarkan besarnya perubahan harga barang dan jasa yang

beredar di pasaran. Angka inflasi Prabumulih sendi ri mengalami

peningkatan dari 6,99% pada tahun 2012 menjadi 7,04% pada tahun

2013.

Upaya Pemerintah Kota Prabumulih untuk mengurangi jumlah 4.

(24)

cukup efektif, antara lain melalui program berobat gratis , sekolah

gratis dan bantuan hukum gratis serta bedah rumah milik sendiri.

Hal ini ditandai dengan berkurangnya persentase penduduk miskin

dari tahun ke tahun. Tahun 2009 jumlah penduduk miskin Kota

Prabumulih sebesar 13,93%, tahun 2010 berkurang menjadi 12,93%

dan tahun 2011 turun menjadi 12,19% serta pada tahun 2012

menjadi 11,71%.

Tingkat pengangguran terbuka di Prabumulih juga mengalami 5.

penurunan maupun peningkatan yang cukup signifikan. Tingkat

pengangguran tahun 2009 sebesar 11,47%, angka ini menurun pada

tahun 2010, dimana angka pengangguran mencapai 9,81%. Pada

tahun 2011 turun kembali menjadi sebesar 7,41%. Tetapi pada

tahun 2012 meningkat menjadi 8,83% dan pada Tahun 2013 Tingkat

Pengangguran di Kota Prabumulih mengalami penurunan menjadi

5,36%

Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) Prabumulih Tahun 2010 6.

sebesar 74,27 mengalami peningkatan dari Tahun 2009 yang

sebesar 73,69. Peningkatan IPM ini mencirikan adanya

perkembangan positif dan adanya peningkatan dimensi Pendidikan

(Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah), Kesehatan (Angka

Harapan Hidup) serta Daya Beli Masyarakat (Pengeluaran per

Kapita).

Tahun 2015 merupakan tahun ke dua dari pelaksanaan RPJMD

Tahun 2013-2018. Untuk mengimplementasikan pelaksanaan RPJMD

tersebut, berbagai program kegi atan telah dilaksanakan untuk

meningkatkan efektivitas pembangunan Kota Prabumulih melalui 5

(lima) Prioritas Pembangunan ya itu : Peningkatan dukungan

masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah pada setiap unit

(25)

sarana-prasarana perkotaan menuju Kota Prima dan Berkualitas melalui

pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan, mencapai

target pembangunan bidang ekonomi, mencapai target bidang

pendidikan, mencapai target bidang kesehatan.

Hasil pelaksanaan pembangunan terutama yang mendukung

capaian indikator kinerja dalam RPJMD Kota Prabumulih Tahun 2013-2018

untuk masing-masing urusan, sebagai berikut :

Prioritas : Peningkatan dukungan masyarakat terhadap

penyelenggaraan pemerintah pada setiap unit penyelenggaraan pemerintahan

Seperti dimaklumi bersama bahwa, peningkatan dukungan

masyarakat sangat diperlukan sekali dengan tingkat layanan unit kerja

terhadap penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana tercapainya target

Pemerintah Kota Prabumulih ya ng telah berhasil dalam pencapaian

perolehan kinerja pemerintah berupa predikat Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) dalam pengelolaan keuangan yang diberikan oleh BPK perwakilan

Propinsi Sumatera Selatan secara target kinerja Pemerintah Kota

Prabumulih untuk pertama kalinya memperoleh penghargaan dimaksud

yang merupakan suatu prestasi sangat gemilang pada tahun 2014 sebagai

tahun pertama kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih

periode 2013-2018.

Prioritas : Mewujudkan kelengkapan sarana-prasarana perkotaan menuju Kota Prima dan Berkualitas melalui pembangunan infrastruktur yang memadai dan berwawasan lingkungan.

Pencapaian di urusan Pekerjaan Umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pembangunan Jalan a.

Salah satu target rencana Dinas Pekerja an Umum Kota Prabumulih

adalah proporsi kondisi jalan mantap atau baik. Indikator kondisi jalan

mantap pada tahun 2012 mencapai 366,827 Km² akan ditingkatkan pada

(26)

Pembangunan Sarana Air Bersih b.

Yang menjadi pokok perluasan sar ana air bersih pun cukup penting

menjadi target kinerja pemerintah kota Prabumulih yang hanya sebesar

20% pada tahun 2012 penduduk berakses air minum akan meningkat

menjadi 52% pada tahun 2015.

Penanganan Sampah c.

Masalah yang cukup besar menjadi target ki nerja Kota Prabumulih

didalam penanganan penanggulangan sampah pada tahun 2012 sebesar

54% perlu ditingkatkan menjadi 64% untuk tahun 2015.

Jaringan Drainase d.

Sistem jaringan drainase skala kawasan dan kota pun dapat ditingkatkan

dari 180 Km’ pada tahun 2012 menjadi 192 Km’ di tahun 2015.

Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

Keberhasilan yang dicapai Kota Prabumulih melalui Dinas

Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup adalah m eningkatnya

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah untuk Kota Prabumulih dari Pajak

Mineral bukan Logam dan Batuan serta Pajak Air Tanah mencapai sebesar

362,82% yaitu Rp. 2.394.615.794,- dari target sebesar Rp. 660.000.000,-

yang rinciannya adalah :

Pajak air tanah sebesar Rp. 10.594.675,- dari Rp. 10.000.000,- atau

-105,95% dan Pajak min eral bukan logam dan batuan sebesar Rp.

2.384.021.119,- dari target Rp. 650.000.000,- atau 367%.

Tahun 201 2 dan 2013 Kota Prabumulih telah berhasil

mendapatkan piala Adipura sebagai bentuk penghargaan kota terbersih,

(27)

Pengembangan jaringan gas kota untuk tahun 2013 telah terpasang

sebanyak 4.650 rumah dan diperkirakan pasangan jaringan gas kota ini akan

berlanjut sebanyak 5.000 rumah lagi yang diperuntukkan bagi Kelurahan

Mangga Besar dan Kelurahan Prabujaya, dan juga Kota Prabumulih telah

ditetapkan sebagai daerah percontohan jaringan gas secara Nasional.

Urusan Perhubungan

Pencapaian dan realisasi indikator kinerja di nas perhubungan

dapat diuraikan sebagai berikut :

Pelayanan angkutan jalan, yaitu menyediakan angkutan umum yang

1)

melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan

yang juga angkutan umum yang melayani jaringan trayek guna

menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang

telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia.

Pelayanan fasilitas perlengkapan jalan guna menyediakan rambu-rambu

2)

lalulintas, guadril, marka jalan, lampu lalulintas pada jalan dalam Kota

Prabumulih.

Penyediaan Sumber Daya Manusia di bidang terminal, pengujian

3)

kendaraan bermotor, MRLL, evaluasi andalalin serta pengelolaan parker

dan SDM pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan

angkutan umum.

Urusan Komunikasi dan Informatika

Sesuai dengan Renja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika masih terkendalanya urusan bidang komunikasi dan

informatika yaitu :

(28)

Masih belum tertatanya sarana prasarana kominfo serta pelayanan yang b.

masih terbatas.

Rendahnya ketrampilan dan keahlian tekhnis aparatur kominfo sehingga c.

menyulitkan implementasi peraturan perundang-undangan.

Beberapa keberhasilan dan prestasi pelaksanaan pembangunan

yang dicapai dalam kurun waktu tahun 2 013 hingga saat ini antara lain

adalah:

Pemerintah Kota Prabumulih telah berhasil meraih pre dikat Wajar 1.

Tanpa Pengecualian (WTP) tahun 2013 dari BPK Republik Indonesia

melalui Perwakilan BPK Provinsi Sumatera Selatan.

Dijadikan sebagai Daerah Percontohan Pengelolaan Jaringan Gas Kota di 2.

Indonesia oleh Presiden Direktur Pertamina Gas (Pertagas) B apak

Herdra Jaya.

Memperoleh prestasi gemilang di kancah Nasional Tim Penggerak PKK 3.

Kota Prabumulih, juara pertama Lomba Halaman Asri Teratur Indah dan

Nyaman (HATINYA) PKK tingkat Nasional yang diikuti oleh seluruh Kota

yang ada di Indonesia.

Perolehan Me dali Emas atas keberhasilan Qori Abdurahman dari 4.

kategori hafalan atau tahfidz Al qur’an 10 Juz dalam MTQ ke XXVI tingkat

Provinsi Sumatera Selatan di Kota Sekayu Kabupaten Musi Banyu Asin.

Prioritas : Pembangunan bidang ekonomi Urusan Perumahan

Perbaikan kualitas pemukiman baik di perkotaan maupun di

perdesaan merupakan sasaran perencanaan pembangunan perumahan,

di Kota Prabumulih jumlah rumah tangga miskin yang menempati

(29)

melalui verifikasi dan validasi data tersebut turun menjadi 937 unit

rumah yang memerlukan perbaikan secara menyeluruh dengan

pendanaan dari APBD maupun Infaq PNS dilingkup Pemerintah Kota

Prabumulih yang dikelola oleh BAZDA Prabumulih yang adalam

setahunnya mencapai 60 unit rumah tidak layak huni. Adapun capaian

kinerja tersebut tidak hanya dilakukan pada bedah rumah saja tetapi

Pemerintah Kota Prabumulih telah berkomitmen untuk memperbaiki

sektor-sektor lainnya berupa :

Bantuan melakukan pembedahan r umah tidak layak huni sebanyak 1.

937.

Bantuan pemasangan listrik kepada masyarakat miskin sebanyak 2.

452.

Bantuan modal usaha akan diberikan kepada 721 orang masyarakat 3.

miskin sebagai penanggulangan kemiskinan.

Bantuan bibit karet sebanyak 65 orang 4.

Bantuan lapangan usaha berupa pekerjaan sebanyak 52 orang 5.

Bantuan sarana air bersih sebanyak 21 rumah tangga miskin 6.

Urusan Ketenagakerjaan

Berdasarkan data dari BPS Kota Prabumulih , Penduduk usia

kerja (15+) Kota Prabumulih 2013 berjumlah 120.337 orang dengan

angkatan kerja mencapai 77.382 orang atau bertambah sebanyak 879

orang dari tahun 2012 yang sebesar 76.503 orang. Jumlah yang bekerja

sebesar 73.231 orang , terjadi peningkatan sebesar 3.485 orang

dibanding tahun 2012 yaitu sebanyak 69.746 orang . Pada tahun 2 013,

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Prabumulih sebesar 5,36%.

Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 64,86% dan

(30)

Pengangguran Terbuka (TPT) Perempuan 4,81%. Dimana targe t

pengurangan pengangguran pada tahun 2013 sebesar 5,36%.

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Total realisasi peserta KB Baru selama tahun 2013 tercatat

sebanyak 30.879 peserta, dari seluruh peserta KB baru tersebut, alat

kontrasepsi terbanyak yang digunakan adalah suntikan yang mencapai

38,04% disusul pil 24,77%, Implant 17,50%, IUD 9,92% dan kondom

sebanyak 7,93%. Sedangkan sisanya sebesar 1,87% menggunakan alat

kontrasepsi lainnya. Keberhasilan keluarga berencana di daerah ini

ditunjang oleh beberapa faktor, seperti diantaranya adalah pengadaan

klinik keluarga berencana (KB) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

yang memadai, disamping itu juga tersedia tenaga yang trampil

dibidangnya.

Upaya untuk memperluas jaringan pelayanan KB kepa da

Pasangan Usia Subur, serta meningkatkan kemandirian para peserta KB,

dilakukan melalui tempat pelayanan KB Swasta, seperti Klinik KB

Swasta, Bidan Praktek Swasta dan Dokter Praktek Swasta. Tempat

pelayanan KB tahun 2013 tercatat sebanyak 51 tempat pela yanan KB,

yang terdiri dari :

- Klinik KB Swasta : 17 unit

- Depkes : 33 unit

- TNI/Polri : 1 unit

Realisasi data keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera di

Kota Prabumulih pada tahun 2013 dapat dirinci se bagaimana tersebut

dibawah ini :

- Pra Sejahtera : 4.097 orang

- Sejahtera I : 7.647 orang

(31)

- Sejahtera III : 16.161 orang

- Sejahtera III+ : 2.011 orang

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan dilakukan

dengan kegiatan pemberian bantuan kepada juara lomba desa,

pendampingan keuangan mitra bank dan kegiatan-kegiatan perlombaan

seperti lomba Desa/Kelurahan, lomba Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat (LPM), lomba Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang

dapat memberikan motivasi masyarakat dalam membangun desa.

Urusan Sosial

Penanganan permasalahan sosial diupayakan melalui program

peningkatan kesejahteraan sosial, rehabilit asi sosial dan bantuan sosial

dengan pola pembinaan manusia, usaha dan lingkungan dengan

organisasi social, kelurahan, relawan social PSM, karang taruna,

sekolah-sekolah untuk penyandang cacat dan panti-panti social. Salah satu

fasilitas social tersebut ad alah panti asuhan. Jumlah panti asuhan yang

dikelola swasta dan pemerintah di Kota Prabumulih pada tahun 2013

sebanyak 3 panti asuhan dengan 81 orang anak asuh, sehingga rasio

banyaknya anak asuh terhadap jumlah panti asuhan pada tahun 2012

adalah 40,5.

Urusan Penanaman Modal

Dalam rangka memberikan kemudahan bagi iklim investasi di

Kota Prabumulih maka diselenggarakan Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu (KPPT). Total perizinan yang diterbitkan oleh KPPT sepanjang

(32)

izin, begitu juga pada tahun 2013 yang ditargetkan sebanyak 3.000 izin

tetapi terealisasi hanya sebanyak 2.936 izin jadi persentase

keberhasilan sebanyak 97,87 persen. Tidak tercapainya target ini dapat

dikarenakan masih kurangny a kesadaran masyarakat dalam membuat

izin, persepsi masyarakat masih menganggap pembuatan izin memakan

waktu lama dan prosedurnya kurang maksimal dalam pelayanan yang

diberikan. Untuk itu telah diberikan pemahaman kepada masyarakat

melalui sosialisasi seca ra rutin dan penyebaran informasi pada setiap

kesempatan.

Prioritas : Pembangunan bidang pendidikan

Urusan Pendidikan

Perkembangan kinerja peningkatan kualitas sumber daya manusia

Kota Prabumulih, terutama sejak diluncurkannya program pendidikan

gratis, telah menggambarkan pencapaian yang menggembirakan.

Adapun capaian yang telah diraih urusan Pendidikan yaitu :

Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni 1.

(APM) dan menurunnya Angka Partisipasi Sekolah, yaitu :

Meningkatnya APK tingkat SD tahun 2012 mencapai 111,77 % a.

menjadi 112,76% pada tahun 2013. APK tingkat SMP/MTs dari

77,25% pada tahun 201 2 menjadi 81,92% pada tahun 201 3. APK

SMA, MA, SMK dari 100,62% tahun 201 2 menjadi 76,66% tahun

2013.

Meningkatnya APM tingkat SD dari 91,46% tahun 201 2 menjadi b.

95,90% tahun 2013. APM tingkat SMP/MTs dari 62,11% pada tahun

2012 menjadi 70,64% pada tahun 2013. APM tingkat SMA, MA, SMK

dari 66,22% pada tahun 2012 menjadi 60,24% pada tahun 2013.

Menurunnya Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SD dari 97,99% c.

(33)

SMP/MTs menurun dari 91,13% pada tahun 2012 menjadi 89,07%

pada tahun 2013. APS tingkat SMA, MA, SMK menurun dari 71,82%

pada tahun 2012 menjadi 65,07% pada tahun 2013.

2. Kemampuan baca tulis merupakan kunci sukses menuju peningkatan

kualitas hidup. Hasil Susenas tahun 2011 menunjukkan penduduk

miskin di Kota Prabumulih yang melek huruf usia 15-44 tahun sebesar

95,14 persen, sedangkan usia 45 tahun keatas hanya 87,45 persen (jauh

dibawah penduduk tidak miskin pada kelompok usia yang sama, dimana

angka melek hurufnya sebesar 83,68 persen). Ini berarti penduduk

miskin yang tidak dapat membaca dan menulis atau buta huruf lebih

banyak dijumpai pada kelompok penduduk miskin usia tua.

3. Melalui Program Sekolah Gratis s ejak tahun 2009 di Sumatera Selatan

telah diberikan biaya operasional sekolah mulai jenjang SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Tahun 2014 jumlah sasaran Program Sekolah

Gratis di Kota Prabumulih adalah 42.078 orang.

Salah satu indikasi keberhasilan dari upaya peningkatan kualitas

pendidikan yang telah dilakukan adalah dengan meningkatnya hasil ujian

siswa di berbagai tingkatan. Tahun ajaran 2012/2013 persentase kelulusan

(SMA, MA) mencapai 100%, Persentase kelulusan ( SMK) tahun ajaran

2012/2013 sebesar 100% m asih sama pada tahun ajaran 201 1/2012

persentase kelulusan mencapai 100%. Di tingkat SMP/SMP Terbuka/MTs

tahun ajaran 2011/2012 persentase kelulusan mencapai 100% , pada tahun

ajaran 2012/2013 meningkat menjadi 100%.

Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Dalam rangka meningkatkan peran serta dan prestasi pemuda

dalam pembangunan, Pemerintah Kota Prabumulih telah melaksanakan

(34)

Urusan Kepemudaan

Sasaran urusan Kepemudaan pada tahun 201 3 perlu

meningkatnya peran serta Pemuda dalam proses pembangunan daerah.

Sasaran tersebut belum secara optimal untuk dapat terealisasi, sehingga

perlu memperhitungkan kembali peran kepemudaan dalam lingkup

pembinaan Kantor Pemuda, Olahraga, Kepemudaan dan Pariwisata Kota

Prabumulih pada Tahun mendatang.

Urusan Olahraga

Sasaran pada urusan olahraga pada tahun 201 5 adalah

meningkatnya kesegaran jasmani dan rekreasi pemassalan olahraga bagi

pelajar dan mas yarakat serta pen ingkatan olahragawan berbakatdan

berprestasi dengan lembaga/instansi lain dan juga menyelenggarakan

kompetisi olahraga.

Untuk pemassalan olahraga pada masyarakat dapat direalisasikan

dengan perincian sebagai berikut :

Pemassalan Olahraga bagi Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat dengan 1.

mempertandingkan 5 cabang olahraga .

Pemberian Penghargaan bagi insan Olahraga yang berdedikasi dan 2.

berprestasi yaitu atlet yang berprestasi dan Pembina Olahraga yang

berprestasi.

Kompetisi Sepak Bola dibawah 15 tahun guna pembentukan regu/tim 3.

sepak bola Kota Prabumulih yang terdiri dari 20 orang atlet Sepak Bola

yang berprestasi.

Kegiatan Olahraga Peringatan Hari Jadi Kota Prabumulih yang 4.

mempertandingkan berbagai cabang olahraga diikuti oleh 2000 orang

(35)

Kegiatan Olahraga pada HUT RI dengan mempertandingkan/ 5.

memperlombakan berbagai cabang olahraga masyarakat umum,

dinas/instansi dan ikuti oleh 5000 orang peserta.

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Dalam rangka menertibkan administrasi kependudukan dan

catatan sipil, pada tahun 201 3 telah terealisasi beberapa capaian,

diantaranya :

Cakupan penerbitan Kartu Keluarga sebesar 42,75%.

-Cakupan penerbitan KTP baik KTP elektronik maupun KTP manual

-sebesar 60,16%, sedangkan penerbitan KTP elektronik pada tahun 2012

sebesar 76,14%.

Cakupan penerbitan Akta Kelahiran sebesar 70,70%

-Cakupan penerbitan Akta kematian sebesar 11%

-Urusan Arsip dan Perpustakaan

Urusan Kearsipan a.

Sejalan dengan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan,

capaian pada tahun 2013 yaitu t ertibnya administrasi kearsipan dijajaran

Pemerintah Kota Prabumulih, t erselamatkannya arsip statis dan arsip

sejarah tetapi masih terkendala terbatasnya SKPD yang menyerahkan arsip

dan baru sebahagian kecil arsip bernilai sejarah yang terkumpul . Guna

mendukung dan mengoptimalkan kegiatan pemerintah dan pembangunan

di Prabumulih serta masyarakat, perlu dilakukan Bimtek kearsipan bagi

SKPD-SKPD agar terlatihnya tenaga teknis kearsipan yang professional

membidangi urusan kearsipan, t erciptanya dan tertatanya tertib arsip

in-aktif di depo dalam roll O’pack sekaligus memudahkan penemuan kembali

arsip bila dibutuhkan sehingga terlatihnya tenaga teknis yang professional

(36)

Urusan Perpustakaan b.

Kantor Perpustakaan Kota Prabumulih saat ini hanya memfasilitasi

kegiatan Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, pada tahun 2009

telah mendapatkan 2 unit perpustakaan desa, tahun 2010 mendapatkan

bantuan buku untuk 3 unit perpustakaan desa, tahun 2011 mendapat

bantuan buku untuk 4 unit perpustakaan desa begitu juga untuk tahun 2013

dan tahun 2014 mendapatkan bantuan masing-masing 3 unit perpustakaan

desa/kelurahan.

Untuk kedepannya kantor Perpustakaan Kota Prabumulih akan

melakukan kunjungan mobil perpustakaan ke desa/kelurahan dan

memberikan informasi dan layanan penyediaan buku bacaan dengan koleksi

yang bervariatif baik untuk dibaca semua kalangan masyarakat serta

berbenah mendesain ruangan guna memberikan kenyamanan bagi pembaca

dan memudahkan mencari keberadaan buku bacaan serta ditunjang dengan

fasilitas jaringan internet dengan hotspot gratis.

Prioritas : Pembangunan bidang kesehatan Urusan Kesehatan

Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, pembangunan

kesehatan diarahkan kepada penyediaan pelayanan kesehatan yang

terjangkau dan bermutu, yang salah satu bentuk pengejawantahannya

melalui program Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) Sumsel Semesta

atau yang lebih dikenal dengan program “Berobat Gratis”.

Beberapa capaian kinerja di urusan kesehatan diantaranya adalah :

1. Persentase Penduduk Kota Prabumulih yang mendapatkan jaminan

pembiayaan pelayanan kesehatan sudah mencapai sebesar 100%.

2. Persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, Pustu,

Polindes dan Poskesdes mencapai 45%. Angka ini jauh melampaui

(37)

rawat jalan di Puskesmas per-hari sebanyak 67 kunjungan

sedangkan kunjungan rawat inap per-hari sebanyak 2 kunjungan.

3. Persentase pelayanan kesehatan swasta yang memiliki izin sebesar

80%, sedangkan persent ase penduduk yang memanfaatkan sarana

pelayanan kesehatan swasta sebesar 65%.

4. Sampai dengan tahun 2013, cakupan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada masyarakat, persentase rumah tangga mencapai

50%, Sementara untuk capaian Desa Siaga Aktif pada tahun 2013

adalah sebesar 40%.

5. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri cukup baik dimana telah

mencapai target sebesar 40%.

6. Pada tahun 2013, persentase puskesmas yang melaksanakan

surveilans gizi sebanyak 80%, sedangkan prevalensi balita gizi

buruk sebesar 0,02%.

7. Persentase kecamatan bebas rawan gizi di Kota Prabumulih untuk

tahun 2013 sebesar 80%.

8. Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air minum yang

berkualitas pada tahun 2013 mencapai 70%, sedangkan kualitas air

minum yang memenuhi syarat sebesar 60%.

9. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten pada tahun 2013 telah mencapai 91,71%, sedangkan

cakupan kunjungan neonatal pertama sebesar 100%.

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Beberapa capaian di urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak adalah tersebarluasnya informasi tentang

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui media cetak

maupun elektronik. Selain itu meningkatnya pendapatan perempuan

(38)

Meningkatnya kapasitas pemberdayaan lembaga masyarakat dan

organisasi perempuan serta tersedianya sistem informasi gender

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Permasalahan Pembangunan Daerah

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kota Prabumulih dan

menjadi tantangan dalam mewujudkan Visi Pembangunan Prabumulih

2013-2018 dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Dalam Konteks Ketahanan Pangan, pembangunan di Kota Prabumulih 1.

dihadapkan pada permasalahan mengenai dampak perubahan iklim yang

menyebabkan adanya ketidakpastian serta mengganggu musim tanam

dan produksi maupun produktivitas pertanian. Selain itu, adanya

kompetisi antara sumber energi dan sumber pangan sehingga

mengganggu ketersediaan pangan.

Dalam Konteks Sosial dan Ekonomi, dengan laju pertumbuhan ekonomi 2.

Kota Prabumulih rata-rata 6,43 persen pada tahun 2007-2010 masih

belum menyelesaikan permasalahan utama dalam pembangunan yaitu

permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Angka ting kat kemiskinan

hingga tahun 2010 masih sebesar 15,47 persen dan angka tingkat

pengangguran terbuka sebesar 6,65 persen. Dengan kondisi tersebut,

kebijakan pembangunan yang bersifat mendukung perluasan lapangan

kerja dan pengurangan kemiskinan harus mendap atkan perhatian yang

lebih besar. Hal lain yang menjadi masalah adalah terbatasnya akses

masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan

yang merupakan isu utama yang harus segera diatasi dengan pemerataan

pembangunan infrastruktur pen didikan dan kesehatan di Kota

Prabumulih.

Dalam Konteks Pembangunan Lingkungan Hidup, pembangunan di Kota 3.

(39)

yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Permasalahan

lingkungan hidup terjadi karena adanya faktor manusia dan aktivitasnya,

jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan

akan lahan sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas. Dengan

adanya kebutuhan akan lahan tersebut memicu terjadinya alih fungsi

lahan yan g mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis. Selain itu

kerusakan lingkungan ini juga berpotensi mendatangkan bencana alam.

Dalam Konteks Pembangunan Prasarana Wilayah, pembangunan di Kota 4.

Prabumulih masih diperlukan peningkatan pelayanan jaringan

transportasi antar dan intra wilayah yang masih terbatas yang dapat

diatasi dengan dukungan pembangunan infrastruktur transportasi

(jalan dan jembatan) secara merata di seluruh wilayah. Potensi Sumber

Daya Alam Prabumulih yang tinggi akan dapat dimanfaatka n secara

optimal serta dapat dioptimalkan dalam mendukung pengembangan

koridor Sumatera apabila didukung dengan pembangunan infrastruktur

utama transportasi wilayah yang baik di Kota Prabumulih. Selain

permasalahan transportasi, tersedianya sumberdaya ener gi (gas) juga

menjadi pertimbangan yang harus segera diberdayakan oleh Pemerintah

Kota Prabumulih.

Dalam Konteks Permasalahan Khusus, pola persebaran pembangunan di 5.

Kota Prabumulih belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang

cukup tinggi antarwilaya h Kecamatan, Hal ini harus segera diatasi

sehingga tidak ada wilayah Kecamatan di Kota Prabumulih yang masuk

(40)

Gambar

Gambar 4.1 Peta Administratif Kota Prabumulih
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

[r]

Dengan demikian di kawasan wisata air terjun Sunggah potensial untuk dibangun unit pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH) dalam memenuhi kebutuhan energi kawasan wisata

Kompetensi adalah suatu kemampuan (keterampilan, sikap, dan pengetahuan) yang dimiliki seseorang yang dapat menunjukkan kinerja unggul dalam melakukan pekerjaan..

Subyek penelitian adalah orang – orang yang dapat memberikan sebuah informasi tentang sesuatu yang sedang di teliti. Peneliti akan memfokuskan penelitiannya

Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen yang piutangnya telah lewat waktu lebih dari 3 (tiga) bulan dan akun diakui sebagai pendapatan

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh propolis terhadap perbaikan klinis selesma pada anak, sehingga dapat dijadikan bukti ilmiah untuk membantu

Sesuai dengan variabel yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu rasio domestik dan non domestik, maka dalam memilih lokasi harus dipastikan bahwa setiap