1
I. PENDAHULUAN
Keanekaragaman tanaman umbi-umbian semakin menurun, bahkan hampir punah.Meskipun budidayanya mudah dan sederhana, minat petani untuk mengembangkan masih rendah. Dengan demikian budidaya tanaman umbi-umbian ini belum dijadikan alternative sumber pendapatan bagi petani.
Tanaman talas sebagai salah satu tanaman umbi-umbian merupakan bahan pangan sumber kalori nonberas yang ditanam secara turun-temurun di Jawa,Asia,bahkan di Kepulauan Pasifik. Tanamn ini berasal dari Asia Tenggara yang menyebar ke Cina, Jepang, dan daerah Asia tenggara lainnya, dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik oleh migrasi penduduk. Di Indonesia, talas dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan diatas 1000 meter dari permukaan laut Subandi, dkk (2003).
Para pakar pertanian dunia berpendapat bahwa talas merupakan bahan pangan yang potensial pada masa mendatang. Potensi talas sebagai bahan pangan adalah sebagai berikut.
1. Talas merupakan tanaman penghasil kalori yang produktif. Tiap 100 gram bahan mengandung 98 kal yang penting artinya dalam program penganekaragaman (diversifikasi)makanan nonberas.
2. Biaya produksi usaha tani talas relative rendah sehingga dapat dijangkau oleh petani kecil berlahan sempit atau bermodal sedikit
2
3. Pola usaha tani talas tidak terikat oleh iklim. Budidaya talas dapat dilakukan setiap waktu sepanjang tahun dengan resiko kegagalan relative kecil Rukmana R, (1998).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh konsentrasi garam terhadap kualitas keripik talas dan menguji kadar garam yang optimum terhadap kripik talas yang dihasilkan.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan keterangan atau informasi tentang pengaruh konsentrasi garam dalam pembuatan keripik talas.
Bagi politeknik Pertanian Negeri samarinda, data dan informasi tersebut dapat digunakan sebagi pengembangan ilmu pengolahan hasil perkebunan yang sangat berguna bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Talas (Colocasia esculenta L)
Menurut Rukmana (1998) kedudukan tanaman talas dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu) Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta (L.) Schott
Menurut Rukmana (1998) talas sering disebut keladi, taro, gabi, bahkan sinonim dengan talas bogor. Kerabat dekat tanaman talas yang masih satu spesies adalah Dasheen atau talas padang (c. gigantea(Bl) Hook f., sedangkan sejenis talas berbeda genus (marga) adalah kimpul atau talas lahung indung (Xanthosoma violaceum Shott),X. Talas juga termasuk tanaman semusim (setahun), namun dapat tumbuh bertahun-tahun. Karakter tanaman talas bersifat sukulen (herbaceous),artinya banyak mengandung air.
4
B. Tinjauan Umum tentang Keripik Talas
Talas yang paling banyak dibudidayakan secara komersial adalah talas bogor karena hasilnya yang tinggi dan cocok bila digoreng ini pun dibuat kripik. Talas bogor mempunyai ciri daun berbentuk hati,warna pelepah daun bervariasi,rasa umbi enak dan pulen. Selain talas bogor, banyak pula ditanam talas loma (Colocosia esculenta L. schoot). Bogor sebagai sentra utama produksi talas nasional belum terlihat berupaya untuk meningkatkan nilai tambah terhadap komoditi talas yang dimilikinya. Usaha budidaya talas yang ada didaerah bogor, sudah selayaknya ditingkatkan menjadi produk-produk pangan olahan. Untuk kegiatan ini, jenis talas yang dipilih masyarakat untuk dibudidayakan adalah adalah talas bogor. Peluang kita untuk mengekspor keripik talas cukup besar. Dalam hal ini ,budidaya talas dan disertivikasi produk olahannya patut digalakkan. Budidaya talas mudah dilakukan dan tidak bersifat musiman (Anonim, 2003).
Menurut Desi (2008) bahan – bahan pembuat talas adalah 1 kg talas (diiris bentuk korek api), 1 sendok teh garam, 1 sendok teh air kapur sirih, air untuk merendam, minyak untuk menggoreng. Cara pengolahannya dengan merendam talas dalam air yang telah dicampur garam & air kapur sirih selama kurang lebih 1 jam, kemudian ditiriskan lalu goreng dalam minyak panas sampai warnanya coklat matang, biarkan agak dingin lalu masukan ke tempat kedap udara biar keripiknya tetap crunchy.
5
C. Tinjauan Umum Tentang Talas bogor
Ciri-ciri dari talas bogor (C. Esculenta (L.) menurut Rukmana (1998) adalah sebagai berikut.
1. Daun berbentuk hati dengan ujung pelepah daun tertancap agak ketengah helai daun sebelah bawah
2. Ubinya berbentuk silinder samapai agak bulat.
3. Rasa ubinya enak dan mengandung kristal yang menyebabkan gatal-gatal. 4. Warna pelepah daun bervariasi.
5. Habitat tumbuhnya di dataran rendah sampai daerah yang berketinggian 1.000 m dpl.
Tabel Kandungan Zat Gizi dalam Umbi Talas per 100 gr Bahan
Zat Gizi Kandungan
Kalori (kal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin C (mg) Air (gr) 98 1,9 0,2 23,7 28 61 1,0 20 0,13 4 73,8 Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, 1981t
6
D. Tinjauan Umum Tentang Garam
Garam Beriodium adalah Garam yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, dan ternak, dapat sebagai bahan pengasinan ikan dan bahan penolong industri pangan yang komponen utamanya Natrium Chlorida (NaCl) melalui proses iodisasi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (Anonim, 2008).
Menurut BSN (2008) mutu garam diatur dalam SNI 1 -3556-2000. Persyaratan mutu meliputi kadar air maks. 7%b/b; kadar NaCL dihitung dari jumlah Cl- min. 94, 7%b/b; iodium dihitung sebagai KIO3 min. 30 mg/kg; cemaran logam (Pb maks. 10 mg/kg, Cu maks. 10 mg/kg, Hg maks. 0,1 mg/kg); As maks. 0,1 mg/kg. Garam adalah senyawa logam yang terbuat dari asam, yaitu dengan mengganti sebagian atau keseluruhan atom hydrogen dari asam logam basa.
7
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Laboratorium Kimia Analitik Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
2. Waktu
Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 1 bulan yaitu terhitung dari tanggal 25 Agustus 2008 – 25 September 2008.
B. Alat dan Bahan 1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pisau b. Talenan c. Baskom d. Timbangan e. Kompor f. Wajan g. Sutil h. Spiner i. Oven j. cawan
8
2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Talas yang sudah tua 9 kg
b. Garam 216 gram c. Air 9 liter d. Minyak goreng e. Plastik C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan sampel
Persiapan umbi talas bogor sebanyak 9 kg untuk semua perlakuan. 2. Persiapan garam
a. Garam yang dibutuhkan sebanyak 216 gram
b. Lakukan pengenceran kedalam air dengan konsentrasi (K1 16 gram/liter ,
K2. 18 gram/liter, K3 20 gram/liter)
3. Perlakuan
a. Kupas umbi talas lalu iris dengan ketebalan 1-3 mm
b. Kemudian hasil irisan dicuci hingga benar-benar bersih, setelah itu irisan talas di rendam selama 10 menit lalu tiriskan.
c. Goreng irisan talas kedalam minyak yang sudah panas sampai berwarna coklat matang.
d. Kemudian dinginkan hasil gorengan dan masukkan kedalam spiner sampai minyak benar-benar berkurang.
9
Buah
Diagram Alir Pembuatan Keripik Talas
D. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang 3 kali, perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi garam : 16 gram, 18 gram dan 20 gram.
Parameter Pengamatan yang di uji adalah : Dikupas
Dicuci
Pengirisan 1-3 mm
Penggorengan
Pendinginan (diangin-anginkan) Penrendaman selama 15 menit
10
a. Uji Kadar Air
Keripik yang dihasilkan lalu diuji analisis kadar airnya dengan cara : 1) Cuci cawan sebanyak 4 buah
2) Lalu oven dengan suhu 105 0C
3) Kemudian cawan dimasukan kedalam desikator selama 15 menit 4) Lalu timbang cawan tersebut
5) Isi cawan dengan bahan sebanyak 2-3 gram 6) Panaskan dalam oven selama 2 jam
7) Masukan kedalam desikator selama 10 menit 8) Kemudian ditimbang
9) Setelah itu dikeringkan kembali dalam oven sampai diperoleh berat konstan. Kemudian dihitung kadar airnya dengan rumus :
Kadar air = awal Berat W -X x 100% Keterangan :
X = Berat awal (gram)
W = Berat setelah dioven (gram) b. Pengamatan Organoleptik
Parameter yang diamati adalah parameter organoleptik untuk uji kesukaan yang meliputi :
1) Warna 2) Rasa 3) Tekstur 4) Aroma
11
Pengamatan dilakukan berdasarkan tingkat kesukaan panelis dengan menggunakan skala hedonik yang dinyatakan dalam angka sebagai berikut : 1) sangat tidak suka
2) tidak suka 3) agak suka 4) suka 5) sangat suka
Pengujian mutu juga dilakukan terhadap kadar air tiap keripik talas melalui uji analisa kimia.
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
1. Kadar Air
Dari hasil analisa uji kadar air keripik talas dan analisa rancangan percobaan analisis sidik ragam untuk kadar air adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Ansira (analisis sidik ragam) kadar air keripik talas.
SK Db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 2,88 1,44 2,88tn 5,14 10,92 Galat 6 0,03 0,005 Total 8 2,91 Keterangan: tn = tidak nyata
Dari analisis sidik ragam diketahui bahwa perbedaan perlakuan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air keripik talas yang dihasilkan sehingga tidak mempengaruhi kadar air dari masing – masing keripik talas karena kadar air yang diperoleh tidak begitu berbeda jauh. Oleh karena itu proses analisis selanjutnya tidak dilakukan.
Tabel 2. Rata – rata kadar air tiap perlakuan keripik talas. Perlakuan
Konsentrasi garam
Ulangan
Jumlah Rata - Rata
1 2 3
K1 0,70 0,69 0,72 2,11 0,70
K2 0,72 0,64 0,49 1,86 0,62
K3 0,49 0,71 0,44 1,64 0,54
Total 1,91 2,04 1,65 2,41 1,87
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa kadar air terbesar di peroleh pada perlakuan K1 sedangkan kadar air keripik talas terkecil diperoleh pada
13
2. Uji Organoleptik a) Aroma keripik talas
Aroma diukur berdasarkan kesukaan panelis menggunakan uji organoleptik terhadap keripik talas yang dihasilkan dari berbagai jenis perlakuan yang diamati, namun bila nilai tingkat kesukaan terhadap aroma kurang baik maka keripik talas tersebut tidak dapat dikatakan berkualitas baik karena tidak disukai konsumen, untuk itu dalam penelitian ini aroma keripik talas diuji secara organoleptik menggunakan 34 orang panelis. Semakin tinggi nilai yang diperoleh menunjukan bahwa tingkat kesukaan terhadap keripik talas yang dihasilkan dari jenis perlakuan tersebut juga semakin tinggi. Dari hasil analisis ragam aroma keripik talas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. Tabel Ansira (analisis sidik ragam) aroma keripik talas.
SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 299,11 149,56 1,17tn 5,14 10,92 Galat 6 766,14 127,69 Total 8 1065,25 - Keterangan: tn= Tidak nyata
Dari analisis sidik ragam diketahui bahwa perbedaan perlakuan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap aroma keripik talas sehingga uji BNT tidak perlu dilakukan lagi.
b) Warna keripik talas
Warna diuji dengan uji organoleptik kesukaan panelis terhadap warna berbagai perlakuan yang diamati. Dalam penelitian ini warna keripk talas diuji menggunakan 34 orang panelis yang dinilai dengan
14
menggunakan skala hedonik 1–5. Semakin tinggi tingkat nilai kesukaan yang diperoleh maka tingkat kesukaan panelis terhadap warna keripik talas yang dihasilkan juga semakin tinggi. Hasil analisis sidik ragam warna keripik talas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Tabel Ansira (analisis sidik ragam) warna keripik talas.
SK Db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,045tn 5,14 10,92 Galat 6 0,64 0,11 Total 8 0,65 - Keterangan: tn = Tidak nyata
Dari tabel tersebut diketahui bahwa perbedaan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap warna keripik talas yang dihasilkan sehingga uji lanjut BNT tidak dilakukan lagi.
c) Rasa Keripik Talas
Untuk rasa keripik talas juga diuji berdasarkan kesukaan panelis menggunakan uji organoleptik. Dalam penelitian ini uji organoleptik menggunakan 34 orang panelis. Dari hasil analisis ragam rasa keripik talas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8. Tabel Ansira (analisis sidik ragam) rasa keripik talas.
SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,005tn 5,14 10,92 Galat 6 0 0 Total 8 0,01 - Keterangan: tn = tidak nyata
15
Dari analisis sidik ragam diketahui bahwa perbedaan perlakuan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap rasa keripik talas yang dihasilkan sehingga uji lanjut tidak dilakukan lagi.
d) Tekstur keripik talas
Tekstur diuji menggunakan uji organoleptik terhadap sampel keripik talas yang telah dibuat menjadi keripik. Dari hasil analisis ragam tekstur keripik talas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10. Tabel Ansira (analisis sidik ragam) tekstur keripik talas.
SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,005tn 5,14 10,92 Galat 6 0 0 Total 8 0,01 - Keterangan: tn = tidak nyata
Dari analisis sidik ragam diketahui bahwa perbedaan perlakuan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap tekstur keripik talas yang dihasilkan. Dengan demikian uji lanjut BNT tidak dilakukan lagi.
B. Pembahasan
Kadar air yang diperoleh dari masing – masing perlakuan tidak berbeda nyata, namun demikian dilihat dari rata – rata hasil uji kadar air diperoleh hasil bahwa kadar air pada perlakuan K1 lebih tinggi dibanding dengan kadar air
perlakuan K2 dan K3. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan K1 talas
direndam dengan larutan garam dengan konsentrasi lebih kecil, sehingga kadar airnya meningkat akibat tidak terserap oleh larutan garam.
Dari hasil uji organoleptik dihasilkan aroma, warna, rasa dan tekstur yang baik pada keripik talas dengan perlakuan K1 dibanding dengan keripik talas pada
16
perlakuan K2 dan K3 . Hal ini dikarenakan keripik talas yang diberi perlakuan K1
sesuai dengan bahan yang digunakan dan panelis lebih menyukai hasil yang diperoleh dengan perlakuan pemberian garam sebanyak 16 gram (perlakuan K1)
dengan rata-rata penilaian yaitu 3,33-3,4 sehingga kategori penilaian dinyatakan dengan “agak suka” terhadap aroma, rasa, warna dan tekstur.
17
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Pengaruh Konsentrasi Garam Terhadap Kualitas keripik talasdapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbedaan konsentrasi garam berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, aroma, rasa, warna dan tekstur terhadap keripik talas yang dihasilkan 2. Semakin rendah konsentrasi garam yang diberikan terhadap keripik talas, maka aroma, rasa, warna, dan tekstur semakin besar (disukai oleh panelis)
3. Pemberian konsentrasi garam tidak begitu berpengaruh pada kadar air dikarenakan proses penggorengan dan ukuran pengirisan keripik talas. B. Saran
1. Dalam mengolah keripik talas disarankan untuk mencampurkan garam dengan konsentrasi 16 gram (1,6%)/liter air.
2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dilakukan dengan penambahan cita rasa lain sehingga lebih diketahui tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa dari keripik talas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003. http://kuliner.infogue.com/keripik_talas
Anonim, 2000. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan diPedesaan. Jakarta Desi, 2008. Desi multiply.com, http://kuliner.infogue.com/keripik_talas
Rukmana R ,1998.Budidaya Talas. Kanisius, Yogyakarta Rukmana R ,1998.Budidaya Talas. Kanisius, Yogyakarta
Widayati dan Widya Damayanti. 2001. Aneka Penganan dari Talas. Trubus Agrisarana, Surabaya.
19
20
Lampiran 1. Rata-rata perhitungan kadar air keripik talas.
Perlakuan Ulangan Jumlah
(%) Rata-rata (%) U1 (%) U2 (%) U3 (%) K1 0,70 0,69 0,72 2,11 0,70 K2 0,72 0,64 0,49 1,86 0,62 K3 0,49 0,71 0,44 1,64 0,54 jumlah 2,41 1,87 Ket : K1 : 16 Gram K2 : 18 Gram K3 : 20 Gram Kadar air = 100% bahan awal Berat dioven sesudah sampel Bearat -dioven sebelum awal Berat × 1. Kadar air K1 U1 = 100% 4,28 0,03 × = 0,70 % K1 U2 = 100% 4,32 0,03 × = 0,69 % K1 U3 = 100% 4,16 0,03 × = 0,72 % 2. Kadar air K2 U1 = 100% 4,11 0,03 × = 0,72 % K2 U2 = 100% 4,63 0,03 × = 0,64 % K2 U3 = 100% 4,08 0,02 × = 0,49 % 3.. Kadar air K3 U1 = 100% 4,05 0,02 × = 0,49 % K3 U2 = 100% 4,21 0,03 × = 0,71 % K3 U3 = 100% 4,52 0,02 × = 0,44 %
Analisa kadar air 1. t x r Tij FK 2 = 3 3 14 , 2 2 x FK=
21 9 80 , 5 = FK FK=0,64 2. FK t TK JKP= − 2 0,64 3 ) 64 , 1 86 , 1 11 , 2 ( 2 2 2 − + + = JKP 0,64 3 ) 68 , 2 45 , 3 45 , 4 ( − + + = JKP 0,64 3 58 , 10 − = JKP JKP=3,52−0,64 JKP=2,88 3. JKT=T(Yij2)−FK 64 , 0 ) 44 , 0 71 , 0 49 , 0 49 , 0 64 , 0 72 , 0 72 , 0 069 , 70 , 0 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 − + + + + + + + + = JKT 64 , 0 ) 19 , 0 50 , 0 24 , 0 24 , 0 40 , 0 51 , 0 51 , 0 47 , 0 49 , 0 ( − + + + + + + + + = JKT 64 , 0 55 , 3 − = JKT 91 , 2 = JKT 4. JKG=JKT−JKP=2,91−2,88=0,03 5. dbperlakuan = r – 1 = 3 – 1 = 2 6. dbgalat = r (t-1) = 3 (3-1) = 3 x 2 = 6 7. 1,44 2 88 , 2 = = = n dbperlakua JKP KTP
22 8. 0,05 6 03 , 0 = = = dbgalat JKG KTG 9. Fhitung = 288 005 , 0 44 , 1 = = KTG KTP SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 2,88 1,44 288 5,14 10,92 Galat 6 0,03 0.005 Total 8 2,91
a. Jika Fhitung > Ftabel 1% maka dinyatakan berbeda sangat nyata (**)
b. Jika Fhitung > Ftabel 5% maka dinyatakan berbeda nyata (*)
c. Jika Fhitung≤ Ftabel 5% maka dinyatakan tidak berbeda nyata (tn)
10. 0,26 9 41 , 2 = = = t x r Tij y 11. 1,49% 36 , 3 % 5 % 100 28 , 70 26 , 0 % 100 28 , 70 07 , 0 % 100 = = = = = x x x y KTG KK
a. Jika KK besar, minimal 10% pada kondisi homogen dan 20% pada kondisi heterogen.
b. Jika KK sedang, antara 5% – 10% pada kondisi homogen dan antara 10% - 20% pada kondisi heterogen.
c. Jika KK kecil, maksimal 5% pada kondisi homogen dan maksimal 10% pada kondisi heterogen.
Perlakuan Rata – Rata
K1 69,93 K2 70,2 K3 70,73 12. BNTα = tα (dbgalat) x ulangan KTG x 2
23 a. BNT0,05 = t0,05 (6) x 3 07 , 0 2x BNT0,05 = 2,447 x 3 14 , 0 BNT0,05 = 2,447 x 0,0466 BNT0,05 = 2,447 x 0,215 BNT0,05 = 0,52 b. BNT0,01 = t0,01 (6) x 3 07 , 0 2x BNT0,01 = 3,707 x 3 14 , 0 BNT0,01 = 3,707 x 0,0466 BNT0,01 = 3,707 x 0,215 BNT0,01 = 0,79 13. Tabel Notasi Perlakuan K1 K2 K3 K1 - - - K2 0,27 - - K3 0,8 0,53 -
Perlakuan Rata - Rata Notasi
0,05 0,01 K1` 69,93 a A K2 70,2 a AB K3 70,73 b B 14. Kesimpulan a. Taraf 5%
24
2) Perlakuan K3 berbeda signifikan dengan K1.
b. Taraf 1%
1) Perlakuan K2 tidak signifikan dengan K1.
25
Lampiran 2. Rata-rata perhitungan Aroma keripik talas.
Perlakuan Ulangan Jumlah
(%) Rata-rata (%) U1 (%) U2 (%) U3 (%) K1 3,42 3,39 3,29 10,10 3,37 K2 3,32 3,36 3,29 9,97 3,32 K3 3,29 3,27 3,28 9,84 3,28 Ket : K1 : 16 Gram K2 : 18 Gram K3 : 20 Gram 1. t x r Tij FK 2 = 3 3 91 , 29 2 x FK= 9 61 , 894 = FK FK=99,40 2. FK t TK JKP= − 2 99,40 3 ) 84 , 9 97 , 9 10 , 10 ( 2 2 2 − + + = JKP 99,40 3 ) 83 , 96 70 , 996 01 , 102 ( − + + = JKP JKP=398,51−99,40 JKP=299,11 3. JKT=T(Yij2)−FK 40 , 99 ) 28 , 3 27 , 3 29 , 3 29 , 3 36 , 3 32 , 3 29 , 3 39 , 3 42 , 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 − + + + + + + + + = JKT
26 40 , 99 ) 76 , 10 69 , 10 82 , 10 82 , 10 29 , 11 02 , 11 82 , 10 49 , 11 70 , 11 ( − + + + + + + + + = JKT 40 , 99 65 , 1164 − = JKT 11 , 299 = JKT 4. JKG=JKT−JKP=1065,25−299,11=766,14 5. dbperlakuan = r – 1 = 5 – 1 = 4 6. dbgalat = r (t-1) = 5 (3-1) = 5 x 2 = 10 7. 149,56 2 11 , 299 = = = n dbperlakua JKP KTP 8. 127,69 6 14 , 766 = = = dbgalat JKG KTG 9. Fhitung = 1,17 69 , 127 56 , 149 = = KTG KTP SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 299,11 149,56 1,17tn 5,14 10,92 Galat 6 766,14 127,69 Total 8 1065,25 -
27
Lampiran 3. Rata-rata perhitungan Warna keripik talas.
Perlakuan Ulangan Jumlah
(%) Rata-rata (%) U1 (%) U2 (%) U3 (%) K1 3,40 3,32 3,48 10,20 3,40 K2 3,28 3,29 3,50 10,07 3,36 K3 3,36 3,27 3,29 9,92 3,31 Ket : K1 : 16 Gram K2 : 18 Gram K3 : 20 Gram 1. t x r Tij FK 2 = 9 19 , 30 2 = FK 9 44 , 911 = FK FK=101,27 2. FK t TK JKP= − 2 27 , 101 3 ) 92 , 9 07 , 10 20 , 10 ( 2 2 2 − + + = JKP 27 , 101 3 ) 41 , 98 40 , 101 04 , 109 ( − + + = JKP 27 , 101 3 85 , 303 − = JKP 27 , 101 28 , 101 − = JKP 01 , 0 = JKP
28 3. JKT=T(Yij2)−FK 27 , 101 ) 29 , 3 27 , 3 36 , 3 50 , 3 29 , 3 28 , 3 48 , 3 32 , 3 40 , 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 − + + + + + + + + = JKT 27 , 101 ) 82 , 10 28 , 11 30 , 11 25 , 12 82 , 10 76 , 10 11 , 12 02 , 11 56 , 11 ( + + + + + + + + − = JKT 27 , 101 92 , 101 − = JKT 65 , 0 = JKT 4. JKG=JKT−JKP=0,65−0,01=0,64 5. dbperlakuan = r – 1 = 5 – 1 = 4 6. dbgalat = r (t-1) = 5 (3-1) = 5 x 2 = 10 7. 0,005 2 01 , 0 = = = n dbperlakua JKP KTP 8. 0,11 6 64 , 0 = = = dbgalat JKG KTG 9. Fhitung = 0,045 11 , 0 005 , 0 = = KTG KTP SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,045tn Galat 6 0,64 0,11 Total 8 0,65
29
Lampiran 4. Rata-rata perhitungan Rasa Keripik Talas.
Perlakuan Ulangan Jumlah
(%) Rata-rata (%) U1 (%) U2 (%) U3 (%) K1 3,32 3,36 3,30 9,98 3,33 K2 3,30 3,27 3,23 9,80 3,27 K3 3,25 3,28 3,31 9,84 3,28 Ket : K1 : 16 Gram K2 : 18 Gram K3 : 20 Gram 1. t x r Tij FK 2 = 9 62 , 29 2 = FK 9 34 , 877 = FK FK=97,48 2. FK t TK JKP= − 2 97,48 3 ) 84 , 9 80 , 9 98 , 9 ( 2 2 2 − + + = JKP 97,48 3 ) 83 , 96 04 , 96 60 , 99 ( − + + = JKP 97,48 3 47 , 292 − = JKP JKP=97,49−97,48 JKP=0,01
30 3. JKT=T(Yij2)−FK 48 , 97 ) 31 , 3 28 , 3 25 , 3 23 , 3 27 , 3 30 , 3 30 , 3 36 , 3 32 , 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 − + + + + + + + + = JKT 48 , 97 ) 96 , 10 76 , 10 56 , 10 43 , 10 69 , 10 89 , 10 89 , 10 29 , 11 02 , 11 ( + + + + + + + + − = JKT 48 , 97 49 , 97 − = JKT JKT=0,01 4. JKG=JKT−JKP=0,01−0,01=0 5. dbperlakuan = r – 1 = 5 – 1 = 4 6. dbgalat = r (t-1) = 5 (3-1) = 5 x 2 = 10 7. 0,005 2 01 , 0 = = = n dbperlakua JKP KTP 8. 0 6 0 = = = dbgalat JKG KTG 9. Fhitung = 0,005 0 005 , 0 = = KTG KTP SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,005tn Galat 6 0 0 Total 8 0,01 -
31
Lampiran 5. Rata-rata perhitungan Tekstur Keripik Talas.
Perlakuan Ulangan Jumlah
(%) Rata-rata (%) U1 (%) U2 (%) U3 (%) K1 3,41 3,39 3,42 10,22 3,41 K2 3,30 3,29 3,43 10,02 3,34 K3 3,28 3,27 3,35 9,90 3,30 Ket : K1 : 16 Gram K2 : 18 Gram K3 : 20 Gram 1. t x r Tij FK 2 = 9 14 , 30 2 = FK 9 42 , 908 = FK FK=100,94 2. FK t TK JKP= − 2 100,94 3 ) 90 , 9 02 , 10 22 , 10 ( 2 2 2 − + + = JKP 100,94 3 ) 01 , 98 40 , 100 45 , 104 ( − + + = JKP JKP=100,95−100,94 JKP=0,01 3. JKT=T(Yij2)−FK 94 , 100 ) 35 , 3 27 , 3 28 , 3 43 , 3 29 , 3 30 , 3 42 , 3 39 , 3 41 , 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2 2 − + + + + + + + + = JKT
32 94 , 100 ) 22 , 11 69 , 10 76 , 10 76 , 11 82 , 10 89 , 10 69 , 11 49 , 11 63 , 11 ( + + + + + + + + − = JKT 94 , 100 95 , 100 − = JKT JKT=0,01 4. JKG=JKT−JKP=0,01−0,01=0 5. dbperlakuan = r – 1 = 5 – 1 = 4 6. dbgalat = r (t-1) = 5 (3-1) = 5 x 2 = 10 7. 0,005 2 01 , 0 = = = n dbperlakua JKP KTP 8. 0 6 0 = = = dbgalat JKG KTG 9. Fhitung = 0,005 0 005 , 0 = = KTG KTP SK db JK KT Fhitung F tabel 5 % 1% Perlakuan 2 0,01 0,005 0,005tn Galat 6 0 0 Total 8 0,01 -