• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

21

A.Desain Penelitian

Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel dependen : Student Engagement

2. Variabel independen : Penerimaan Orangtua 3. Variabel kontrol : Social Desirability

B.Definsi Operasional Variabel Penelitian

1. Student Engagement

Student engagement adalah skor responden pada Student Engagement in School Questionnaire (Hart, dkk, 2011). Kuesioner ini terdiri dari 33 aitem, meliputi dimensi affective engagement, behavior engagement dan cognitive engagement. Bertujuanuntuk mengungkap keterlibatan siswa di sekolah. Semakin tinggi skor semakin tinggi engagement siswa di sekolah. Sebaliknya, semakin rendah skor semakin rendah engagement siswa di sekolah.

2. Penerimaan Orangtua

Penerimaan orangtua adalah skor responden pada Subskala Penerimaan Orangtua dari Parental Acceptance-Rejection Questionnaire-Child Version

(2)

warmth/affection yang bertujuan untuk mengungkap penilaian subjektif anak terhadap perlakuan yang diberikan orangtua terhadap dirinya, sejauhmana orangtua menunjukkan penerimaan, kehangatan, dan afeksi terhadap dirinya. Semakin tinggi skor semakin tinggi penerimaan yang diberikan oleh orangtua. Sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah penerimaan orangtua yang diberikan.

3. Social Desirability

Social desirability adalah skor responden pada Reynolds Short-Form of

Marlowe-Crowne Social Desirability Scale (Reynold & Gerbasi, 1982). Skala ini terdiri dari 11 aitem, meliputi aspek menyetujui yang disukai dan menolak yang tidak disukai. Bertujuan untuk mengungkap tinggi rendahnya kecenderungan responden untuk menyetujui hal-hal yang disukai dan tidak menyetujui hal-hal yang tidak disukai (menjawab berdasarkan harapan sosial). Semakin tinggi skor, semakin tinggi responden untuk menjawab menurut norma sosial dan semakin rendah skor semakin rendah responden untuk menjawab berdasarkan norma sosial

C.Subjek Penelitian

Penelitian ini akan melibatkan siswa SMA kelas 3 (XII) di salah satu SMA di Sangatta Utara, Kalimantan Timur. Rencana pengambilan sampel dilakukan dengan membagikan kuesioner penelitian pada siswa kelas 3 (XII), baik siswa pada jurusan IPA ataupun IPS.

(3)

D.Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode self-report berbentuk kuesioner. Kuesioner penelitian ini terdiri dari atas data demografik dan skala psikologis. Skala psikologis dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Skala Student Engagement

Skala student engagement diadaptasi dari Student Engagement in School Questionnaire oleh Hart, dkk (2011). Skala ini dilaporkan berisi 33 aitem dengan koefisien reliabilitas Alpa Cronbach 0.65≤α≤ 0.95 untuk mengungkap keterlibatan

siswa SMP dan SMA di California.

Pola dasar pengukuran skala SESQ ini disusun dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu never (1) sampai dengan

always (5). Kemudian untuk setiap aitemnya pada penelitian ini dimodifikasi dari bentuk pernyataan menjadi bentuk pertanyaan. Nilai total keseluruhan akan menunjukkan skor student engagement yang dirasakan subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi student engagement subjek dan begitupun sebaliknya.

2. Skala Penerimaan Orangtua

Skala penerimaan orangtua diadaptasi dari Parental Acceptance Subscale of Parental Acceptance-Rejection Questionnaire-Child Version (PARQ) yang merujuk dari Parental Acceptance-Rejection Questionnaire-Child Version (PARQ-Child Version) dari Rohner dan Khaleque (2005). PARQ-Child Version

terdiri dari 24 aitem dengan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach untuk versi ayah 0.55 untuk sub skala indifference/neglect dan sampai 0.88 untuk sub skala

(4)

warmth/affection. Sedangkan untuk versi ibu ialah sebesar 0.63 untuk sub skala

indifference/neglect dan sampai 0.84 untuk sub skala hostility/aggression. (Tkalic, Vrselja, & Wertag, 2012). Skala ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana persepsi anak terhadap penerimaan yang dilakukan oleh orangtuanya.

Pola dasar pengukuran Skala PARQ-Child Version ini disusun dengan menggunakan Skala Likert dengan 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu almost always true (4), sometimes true (3), rarely true (2), dan almost never true (1). Dalam penelitian ini, jawaban dimodifikasi dengan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu Selalu (5), Sering (4), Kadang-kadang (3), Jarang (2), dan Tidak Pernah (1). Untuk penelitian ini, scoring hanya dilakukan pada aspek warmth/affection

sehingga semakin tinggi skor semakin tinggi penerimaan yang diberikan oleh orangtua. Sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah penerimaan orangtua yang diberikan.

3. Skala Social Desirability

Didaptasi dari Reynolds Short-Form of Marlowe-Crowne Social Desirability Scale (Reynold & Gerbasi, 1982). Berisi 11 aitem dengan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach 0,74.

Pola dasar pengukuran Skala Reynolds Short-Form of Marlowe-Crowne Social Desirability Scale pada penelitian ini disusun dengan menggunakan 2 (dua) alternatif jawaban yaitu, YA dan TIDAK. Aitem pertanyaan yang mengandung kata PERNAH, scoring untuk jawaban YA (0) dan TIDAK (1). Untuk aitem pertanyaan yang mengandung kata SELALU, scoring untuk jawaban YA (1) dan TIDAK (0). Semakin tinggi skor, semakin tinggi responden untuk menjawab

(5)

menurut norma sosial. Semakin rendah skor, semakin rendah responden untuk menjawab berdasarkan norma sosial.

Tabel 1

Blue Print Student Engagement in School Questionnaire

Dimensi Domain Nomor Aitem Jumlah

Aitem

Affective Liking For Learning 1, 2, 3, 4, 5* 5

Liking For School 6, 7, 8, 9 4

Behavior Effort and

Persistence 10, 11, 12, 13, 14*, 15*, 16*, 17, 18 9 Extracurricular 19, 20, 21 3 Cognitive 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33 12 Jumlah 33 Keterangan : * : aitem unfavourable Tabel 2

Blue Print Parental Acceptance Subscale of Parental Acceptance-Rejection Questionnaire-Child Version

Dimensi Nomor Aitem Jumlah Aitem

Warmth/Affection 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 18 9

Jumlah 9

Tabel 3

Blue Print Reynolds Short-Form of Marlowe-Crowne Social Desirability Scale

Dimensi Nomor Aitem Jumlah Aitem

Menyetujui yang disukai 1, 2, 3, 5, 6, 9, 6

Menolak yang tidak disukai 4, 7, 8, 10, 11, 5

Jumlah 11

E.Metode Analisis Data

Untuk mengolah data yang diperoleh melalui kuesioner, maka peneliti akan melakukan analisis data dengan menggunakan analisis statistik korelasi

(6)

untuk keperluan uji hipotesis. Merujuk pada Gravetter dan Walnau (2013), untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan hipotesis nol (H0)

Merujuk pada hipotesis alternative (Ha) yang disusun oleh peneliti di bagian akhir Bab II, maka hipotesis nihil (H0) yang diajukan untuk diuji secara statistic adalah diprediksikan tidak akan ada hubungan positif antara penerimaan orangtua dan student engagement.

2. Menentukan kriteria untuk penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis nihil

Peneliti menggunakan level signifikansi atau tingkat Alpha ()=0.05 (5%) sebagai dasar penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0). Hipotesis nol

ditolak—artinya hipotesis alternative (Ha) diterima—jika level signifikansi dari koefisien korelasi lebih kecil dari 0.05 (Sig<0.05). Sebaliknya, penelitian ini dikatakan gagal menolak hipotesis nol (H0)—artinya Ha ditolak—jika level signifikansi dari koefisien korelasi lebih besar dari 0.05 (Sig>0.05).

3. Melakukan uji asumsi

Analisis korelasi product moment Pearson dapat digunakan secara tepat jika dua asumsi berikut terpenuhi, yaitu :

a. Normalitas Sebaran

Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansi dari statistic test of normality (Kolmogorov-Smirnov atau Saphiro-Wilk) lebih besar dari 0.05. Itu artinya distribusi data penelitian memiliki bentuk distribusi yang

(7)

sama dengan bentuk distribusi teoritis kurva normal karena tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kedua bentuk distribusi.

b. Linieritas Hubungan

Asumsi linieritas hubungan terpenuhi—artinya variabel independen dan variabel dependen membentuk garis linier (lurus)—jika nilai signfikansi dari F Linearity lebih kecil dari 0.05 (Sig<0.05). Asumsi linieritas semakin kuat jika nilai signifikansi dari F Deviation from Linearity lebih besar dari 0.05 (Sig>0.05). 4. Menghitung koefisien korelasi (r), koefisien determinasi (r2), dan

Interpretasi

Koefisien korelasi Pearson mengukur tingkat dan arah hubungan linier di antara dua variabel. Koefisien korelasi bergerak antara ± 0 sampai ± 1. Tanda + menunjukkan arah positif dari korelasi antara variabel sementara – menunjukkan adanya korelasi negatif di antara kedua variabel. Semakin mendekati 0 berarti kekuatan hubungan di antara variabel melemah, sedangkan semakin mendekati 1 berarti kekuatan hubungan di antara variabel menguat.

Berikut adalah rumus untuk menghitung koefisien korelasi Pearson :

Perhitungan koefisien korelasi dengan rumus tersebut dibantu dengan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) version 23 for windows.

(8)

Sementara itu, koefisien determinasi (r2) menunjukkan proporsi variabilitas pada satu variabel yang dapat ditentukan dari hubungannya dengan variabel lain. Perhitungan koefisien determinasi dilakukan secara manual dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi.

Untuk memaknai hasil penelitian, peneliti menggunakan rujukan dari Cohen (1988) yang menetapkan 3 (tiga) klasifikasi makna koefisien determinasi (r2), yaitu :

Tabel 4

Kriteria Cohen untuk Interpretasi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Koefisien

korelasi

Koefisien determinasi

% varian yang dapat

dijelaskan Kategori

r = 0.10 r2 = 0.01 1% Small effect

r = 0.30 r2 = 0.09 9% Medium effect

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengembangan teknologi hasil penelitian, Balai Penelitian Sungei Putih melakukan studi kelayakan usaha perkebunan karet, menyusun rekomendasi pemupukan, evaluasi

Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat lima produk wakaf yang disalurkan oleh Global Wakaf melalui lima kantor cabang di seluruh Indonesia, dengan adanya variasi

Peneliti memilih metode studi kasus untuk menganalisis secara mendalam berkaitan dengan Pendidikan Bela Negara (PBN) yang dilaksanakan di Universitas Siliwangi sebagai

CAR tidak berpengaruh signifikan pada periode penelitian dapat disebabkan oleh sikap dari manajemen perbankan yang menjaga agar tingkat CAR pada perbankan syariah tetap sesuai

Pembentukan AMF tertuang dalam APSC (ASEAN Political- Security Comunit) Blueprint (2009-20015) yaitu dalam butir A.2.5 Mempromosikan Kerja Sama Maritim ASEAN

Tanggapan responden mengenai Konflik mandor dengan pengusaha dapat diketahui bahwa sebanyak 4 responden atau 13,33 % berpendapat tidak setuju, 7 responden atau 23,33 %

Sedemikian tinggi dan pentingnya Shahih al- Bukhari ini sehingga al-'Allamah Ibnu Khaldun هحمر للها menyatakan, &#34;Sungguh aku telah mendengar para guru kami

[r]