• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP EKOSISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP EKOSISTEM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP DAMPAK

PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP EKOSISTEM

(Studi Eksperimen di Kelas VII Semester Genap MTs Babakan Ciamis Tahun Ajaran 2017/2018 )

gilangfajarmuttaqien09011994@gmail.com

Biology Education Departement. Faculty of Educational Sciences and Teacher’s Training. Silliwangi University Tasikmalaya

Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, Email: info@unsil.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of learning cycle 5E learning model on creative thinking of learners on the sub concept of environmental pollution impact on ecosystem in class VII MTs Babakan Ciamis.

This research was conducted in December 2016 until May 2017 at MTs Babakan Ciamis. The research method used is true experimental method with population of entire class VII MTs Babakan Ciamis, with the number of learners 60 people. Samples were taken using cluster random sampling technique of 2 classes, namely Class VII A as control class and VII C as experiment class. To measure the creative thinking skills of learners, used isntrumen in the form of creative thinking skills amounted to 24 items of description. Data analysis technique used is t test with α 0,05.

The result of the research shows that thitung is in rejection area H0. This shows that there is an effect of learning cycle 5E learning model to creative thinking of learners on the sub concept of environmental pollution impact on ecosystem in class VII MTs Babakan Ciamis.

(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem di kelas VII MTs Babakan Ciamis.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Mei 2017 di MTs Babakan Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperimental dengan populasi seluruh kelas VII MTs Babakan Ciamis, dengan jumlah peserta didik 60 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu Kelas VII A sebagai kelas kontrol dan VII C sebagai kelas eksperimen. Untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif peserta didik, digunakan isntrumen berupa tes keterampilan berpikir kreatif berjumlah 24 butir soal uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan α 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan thitung berada didaerah penolakan H0. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem di kelas VII MTs Babakan Ciamis.

Kata Kunci : model pembelajaran learning cycle 5E, berpikir kreatif dan pencemaran lingkungan

PENDAHULUAN

Saat ini untuk menciptakan individu yang berkualitas dirasa sangat sulit, jika kita melihat dari kebiasaan yang dilakukan oleh pendidik saat berada di dalam kelas. Pendidik pada umumnya hanya menekankan peningkatan kemampuan pemahaman terhadap konsep yang dipelajari. Hal ini justru akan menghasilkan individu yang hanya mampu mengerti tentang apa yang dipelajarinya tanpa tahu bagaimana cara mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Individu akan dikatakan berkualitas apabila individu tersebut mampu mengaplikasikan dan mengembangkan pengetahuannya. Agar terciptanya individu yang berkualitas diperlukan kemampuan berpikir kreatif, sehingga individu tersebut mampu meningkatkan, menerapakan serta mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.

Berpikir kreatif tidak semata mata dapat tercipta tanpa adanya rangsangan dan pembiasaan. Rangsangan dan pembiasaan yang dimaksud, berupa sebuah kegiatan yang menanamkan kemapuan untuk berpikir dalam memecahkan sebuah permasalahan, menemukan gagasan serta ide yang timbul dari hasil pemikiran sendiri. Pada proses pembelajaran guru akan dibantu oleh media pembelajaran sebagai sarana dalam menentukan skema yang akan diterapkan pada proses pembelajaran. Hal ini tentunya akan membantu guru untuk merangsang dan membiasakan peserta didik untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif.

Ketercapaian suatu tujuan pendidikan, dapat ditunjang dengan berbagai faktor, di antaranya model pembelajaran. Jadi model pembelajaran dapat memperoleh dua keuntungan sekaligus, yakni sebagai sarana pembiasaan dan rangsangan berpikir kreatif peserta didik juga sebagai sarana dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi peran model pembelajaran masih terkesampingkan sehingga proses pembelajaran berlangsung pasif dikarenakan pendidik memusatkan pembelajaran hanya pada pengetahuannya serta literatur pendukung dalam pembelajaran. Ketidaktepatan dalam memilih model pembelajaran yang diterapkan pada suatu materi pembelajaran disinyalir sering terjadi. Keberagaman model pembelajaran tidak serta merta cocok diterapkan pada setiap materi pembelajaran melainkan perlu disesuaikan terlebih dahulu antara tipe suatu model dengan materi yang akan disampaikan.

(3)

Sejalan dengan hal tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII di MTs Babakan pada tanggal 17 Januari 2017, pukul 11.45 WIB, diperoleh informasi bahwa pembelajaran biologi di kelas VII cenderung pasif, guru cenderung lebih menonjol dibandingkan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu guru mata pelajaran IPA belum pernah mengukur kemampuan berpikir kreatif peserta didik, sehingga memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengukur sejauhmana kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centered) dapat berakibat pada kreativitas peserta didik yang tidak terasah dan cenderung sulit berkembang. Kegiatan pembelajaran seperti ini sangat tidak dianjurkan, dan bertentangan dengan konsep yang di tanamkan pada kurikulum 2013 yang melandaskan penerapan konsep belajar berpusat pada peserta didik. Hal ini tertuang jelas dalam paparan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Republik Indonesia tentang konsep dan implementasi kurikulum 2013. Menurut Kasim, Musliar (2014:43) “Proses pembelajaran menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberi tahu”. Artinya peserta didik mencari dan menemukan pengetahuan dengan sendirinya. Peran guru dalam proses pembelajaran hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan konsep demikian, peserta didik mampu menggali potensi diri serta kemampuannya dalam menemukan ide atau gagasan dari diri sendiri.

Pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centered) dapat berakibat pada kreativitas peserta didik yang tidak terasah dan cenderung sulit berkembang. Kegiatan pembelajaran seperti ini sangat tidak dianjurkan, dan bertentangan dengan konsep yang di tanamkan pada kurikulum 2013 yang melandaskan penerapan konsep belajar berpusat pada peserta didik. Hal ini tertuang jelas dalam paparan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Republik Indonesia tentang konsep dan implementasi kurikulum 2013. Menurut Kasim, Musliar (2014:43) “Proses pembelajaran menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberi tahu”. Artinya peserta didik mencari dan menemukan pengetahuan dengan sendirinya. Peran guru dalam proses pembelajaran hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan konsep demikian, peserta didik mampu menggali potensi diri serta kemampuannya dalam menemukan ide atau gagasan dari diri sendiri.

Pendidik berkewajiban untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan membiasakan peserta didik untuk selalu berpikir kreatif, terlebih lagi pada pelajaran biologi, peserta didik dituntut tak hanya untuk mengerti dan memahami pelajaran tetapi peserta didik harus mampu menerapkan serta mengembangkannya. Hal ini tentunya mengharuskan pendidik menerapkan sebuah model pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dengan model pembelajaran

Lerning cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki orientasi dengan indikator kemampuan berpikir kreatif. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya fase-fase yang ada pada learning cycle yang mampu merangsang peserta didik untuk lebih berpikir kreatif. Menurut Ngalimun (173:2016) “Pada fase exploration peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru”. Artinya pada fase ini peserta didik dituntut untuk menggali pemahaman serta keterampilannya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu learning cycle diharapkan mampu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “apakah terdapat pengaruh model

learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem di kelas VII MTs Babakan tahun ajaran 2016/ 2017 ?”.

(4)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pembelajaran

learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem di kelas VII MTs Babakan tahun ajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design, dengan model pembelajaran learning cycle 5E sebagai variabel bebas serta keterampilan berpikir kreatif peserta didik sebagai variabel terikat.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs Babakan Ciamis tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan nilai rata-rata ulangan peserta didik tahun ajaran 2015/2016 pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Ekosistem, maka keadaan populasi penulis dianggap homogen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode trueeksperimental dengan populasi seluruh kelas VII MTs Babakan Ciamis, dengan jumlah peserta didik 60 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu Kelas VII A sebagai kelas kontrol dan VII C sebagai kelas eksperimen.

DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design.

Kelompok A R O X O

Kelompok B O O

Keterangan :

Kelompok A = Kelompok eksperimen Kelompok B = Kelompok control

R = Randomisasi

X = Treatment dengan menggunakan learning cycle

O = post-test

Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: tahap persiapan yang meliputi mempersipakan judul, melakukan observasi, mengajukan judul, melakukan observasi wawancara kepada guru yang bersangkutan, menyusun proposal dan instrumen penelitan, seminar penelitian, uji coba instrumen penelitian; tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan uji coba isntrumen, pretest, pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran guided inquiry, pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung, postest, dan tahap pengolahan data seperti analisis data terhadap hasil tes keterampilan berpikir kritis yang diperoleh dari hasil penelitian dan membuat kesimpulan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, yaitu tes kreatifitas verbal pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem. Bentuk tes yang digunakan oleh penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk uraian yang diperoleh dari data tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

(5)

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tes kreativitas verbal pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem. Bentuk tes berupa soal uraian yang mengacu pada empat indikator yaitu Fluency, Flexibility, Originality, Elaboration .

Uji validitas tiap butir soal dilakukan dengan menggunakan program Anates versi 4.0 for windows dengan program Anates untuk soal uraian. Berdasarkan hasil analisis butir soal sebanyak 40 butir soal dengan menggunakan program Anates diperoleh 24 butir soal yang memenuhi kriteria valid dan 7 butir soal yang tidak memenuhi kriteria valid, dan diperoleh reliabilitas uji instrumen sebesar 0,91

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji persyaratan analisis menggunakan Uji Normalitas dengan uji lilliefors karena jumlah data ≤ 30 dan Uji homogenitas dengan uji Fmaksimum, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji t dependent

Tempat dan waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Mei 2017 Bertempat di MTs Babakan Ciamis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data pretest, posttest, dan gain kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 1

Statistik Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Di Kelas Eksperimen Dan Kontrol

Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Gain Pretest Posttest Gain

Maksimum 42 72 34 45 61 16

Minimum 28 52 24 31 42 10

Rata-rata 33,2 62,35 29,1 36,9 49,05 12,9 Varians 20,64 37,81 8,04 13,52 19,73 6,54 Standar deviasi 3,69 6,14 2,83 3,67 4,44 2,55

(6)

Pengujian Prasyarat Analisis

Untuk kenormalan data digunakan uji normalitas, Ringkasan perhitungan uji normalitas dan homogenitas Fmaksimum sebagai berikut:

Tabel 2

Ringkasan Hasil Uji Normalitas

Data L0 Lkritis Hasil

analisis Kesimpulan

Kesimpulan analisis Skor pretest

eksperimen 0,94 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Skor posttest

eksperimen 0,08 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal Skor gaineksperim en 0,09 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Skor pretest

kontrol 0,16 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Skor posttest

kontrol 0,95 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Skor gain

kontrol 0,87 0,190 L0< Lkritis Terima H0

Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data skor keterampilan berpikir kreatif peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel 3

Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fmaksimum

Data Fhitung Ftabel Hasil

analisis Kesimpulan

Kesimpulan analisis Skor

pre – post test

eksperimen

1,83 2,16 Fhitung< Ftabel Terima H0 Kedua varians homogen Skor

pre – posttest

kontrol

1,45 2,16 Fhitung< Ftabel Terima H0 Kedua varians homogen gaineksperimenga

inkontrol 1,22 2,16 Fhitung< Ftabel Terima H0

Kedua varians homogen

(7)

Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut disimpulkan bahwa kedua kelompok data memiliki varians yang homogen.

Pengujian Hipotesis

Tabel 4

Ringkasan Hasil Uji t dependent Pretest – Posttest Data thitung ttabel Hasil

Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis Kelas Eksperimen -13,17 2,09 thitung< -ttabel

Tolak H0 Hasil pretesttidak sama dengan hasil posttest

Kelas Kontrol -22,22 2,09 thitung< -ttabel

Tolak H0 Hasil pretesttidak sama dengan hasil posttest

Tabel 5

Ringkasan Hasil Uji t independent Gain Kelas Eksperimen – Kelas Kontrol thitun g ttabel Hasil Analisis Kesimpula n Kesimpulan Analisis

2,19 2,024 thitung> +ttabel Tolak H0 Terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem di kelas VII MTs Babakan tahun ajaran 2016/2017.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan antara skor pretest dan posttest dikelas eksperimen yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran learning cycle

5E diperoleh thitung-13,17 dan ttabel 2,09 dengan kesimpulan hipotesis ada perbedaan berpikir kreatif peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaranlearning cycle

5E pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem di kelas VII MTs Babakan.

Perbedaan skorpretest dan posttest di kelas eksperimen ini diperoleh dari adanya aspek berpikir kreatif pada sintaks model pembelajaran learning cycle 5E. Dari kelima fase yang ada, fase kedua sampai dengan fase keempat memiliki keterkaitan erat dengan aspek berpikir kreatif.

Dari semua fase yang dilakukan, tercipta suasan pembelajaran yang aktif serta komunikatif dari masing-masing peserta didik dalam kelompoknya. Hal ini dikarenakan adanya argumen-argumen serta ide-ide yang muncul dari hampir seluruh anggota masing-masing kelompok. Maka dari itu guru sebagai fasilitator harus terus mengawasi dan membimbing kelompok agar bahasan tidak melebar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan antara skor pretest dan posttest dikelas kontrol yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran discovery learning

diperoleh thitung-2,22 dan ttabel 2,09 dengan kesimpulan hipotesis ada perbedaan berpikir kreatif peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaranlearning cycle

(8)

Babakan. Perbedaan ini dihasilkan oleh bentuk kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan aspek berpikir kreatif.

Dilihat dari sintaks pembelajaran discovery learning, ada tahapan dimana peserta didik berdiskusi untuk memecahkan permasalahan ada pada lembar kerja peserta didik. Hal ini merangsang daya berpikir peserta didik sehingga menghasilkan ide serta gagasan yang muncul.

Jika dibandingkan antara kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran discovery learning keduanya memiliki pengaruh. Hanya saja kelas kontrol tampak lebih unggul dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor sebagai berikut:

a) kelas eksperimen merupakan kelas yang diuggulkan dari keseluruhan kelas VII di MTs Babakan dari segi prestasi akademik;

b) dilihat dari sejarah nilai rata-rata setiap kelas, kelas kontrol memiliki nilai rata-rata unggul dibandingkan dengan kelas eksperimen. Nilai rata-rata yang ambil adalahnilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap individu peserta didik pada kelas kontrol lebih unggul dalam segi kecerdasan; dan c) adanya keterkaitan antara sintaks model pembelajaran discovery learning dengan aspek

berpikir kreatif;

Simpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini bahwa“Terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap berpikir kreatif peserta didik pada sub konsep Dampak Pencemaran Lingkunganterhadap Ekosistem di kelas VII MTs BabakanTahun Ajaran 2016/2017”.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan:

1. model pembelajaran learning cycle 5Edapat diterapkan dalam proses pembelajaran terutama dalam mempelajari sub konsep Dampak Pencemaran Lingkungan terhadap Ekosistem karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik di Kelas VII Semester Genap MTs BabakanTahunAjaran 2016/2017;

2. dalam penerapan model learning cycle 5E, penulis menyarankan agarb guru memperhatikan dengan seksama diskusi yang dilakukan oleh peserta didik. Hal ini dilakukan agar materi yang didiskusikan sesuai dengan kompetensi dasar yang dimaksudkan dalam silabus;

3. bagi penelitiselanjutnyadisarankanmenggunakan model lain padamateri yang sama atau materi lain dengan model yang sama.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Budiyono, Afif. (2001). Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan.

Peneliti Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara. Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim

Chaidir, Diki Muhammad. (2015). Soil Polution. Tasikmalaya. Modul Mata Kuliah Pencemaran Lingkungan – Universitas Siliwangi.

Creswell, Jhon W. (2014). Research Design:Pendekatan Kualitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan, Imam. Et. Al. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. Jurnal. FIP IKIP PGRI Madiun. Hardiyasa, I Made. Et. Al. (2014). Pengaruh Model Siklus Belajar 5E Terhadap

Keterampilan Berpikir Kreatif dan Motivasi Berprestasi Peserta didik. e-Journal

Program Pascasarjana Program Studi IPA-Universitas Pendidikan Ganesha.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Pressindo.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta.

Munandar, Utami. (2012). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ngalimun. (2016). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.

Novianti, Dian. (2014). Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik Dengan Gaya Belajar Investigatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di SMPN 10 Kota Jambi. Artikel Ilmiah - FKIP Universitas Jambi.

Santika, Anggita. Et.Al. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Learing Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik Pada Materi Perubahan Lingkungan.

Jurnal Pena Ilmiah – Universitas Pendidikan Indonesia.

Saefudin, Abdul Aziz. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Al-Bidayah 4(1). Universitas PGR I Yogyakarta.

Sastrawijaya, Tresna. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tawil, Muh dan Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit UNM. 70

93

(10)

Wardhana, Wisnu Arya. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Koseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.

Widianingsih, Dedeh. (2015). Evaluasi Pembelajaran Matematika. FKIP UNSIL. Tasikmalaya: Tidak dipublikasikan.

Widodo, Wahono Et.Al. (2016). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

N Kompetensi Dasar Alok Januari Februari Maret April Mei juni.. Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Diplomski rad će biti podijeljen na sedam poglavlja. U uvodnom poglavlju biti će opisani problem i predmet istraživanja. Na temelju opisanog problema i

Angka koefisien korelasi pada hasil di atas, bernilai positif, yaitu 0,772, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah (jenis hubungan searah), dengan

Menunjuk Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan lslam Kementerian Agama Republik lndonesia Nomor 363 tahun 2017 tentang Panduan Penerbitan Nomor lnduk Siswa Madrasah

mempunyai nilai rata-rata sebesar 59%, dan untuk industri lainnya berada dalam dibawah &lt;50%, yaitu terdapat industri Other atau mencakapu perusahaan perkebunan

Pada tahapan ini setiap kriteria dan alternatif yang telah dikumpulkan dalam tahap dua diklasifikasi dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk

Untuk memenuhi kriteria security pada daerah taktis, dalam sistem OFDM disimulasikan beberapa kemungkinan terjadinya jamming. Pertama dilakukan pembandingan hasil BER

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan teknologi informasi pembelajaran e-learning dengan ADDIE Model dapat memperkaya pedagogi