• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI-"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI ORGANISASI UMUM

-EKONOMI-

Disusun Oleh :

(2)

RUANG LINGKUP EKONOMI

1. Definisi dan Metologi Ekonomi

Manusia, untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, harus memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Apa sajakah kebutuhan manusia itu? Kebutuhan manusia paling utama tentu saja makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Akan tetapi, kebutuhan manusia ternyata tidak hanya sebatas ketiga hal tersebut. Ia membutuhkan lebih dari sekedar sandang, pangan, dan papan. Perhatikanlah sekitar kita, dan akan kita lihat bagaimana saat ini, semakin banyak orang yang membutuhkan berbagai peralatan elektronik (misal : TV, komputer, VCD player, Playstation), kendaraan bermotor, kebutuhan akan pendidikan tinggi, rekreaksi, dan lain sebagainya.

Semua kebutuhan manusia yang semakin beragam saat ini sebetulnya diawali dengan jenis kebutuhan yang sederhana, yang pada masa ini sangat mudah diperoleh. Sebagai Homo Economicus, keinginan manusia tidak terbatas. Sifat ketidakpuasan yang menjadi sifat dasar manusia membuatnya selalu menginginkan berbagai keperluan bagi hidupnya supaya ia lebih makmur senantiasa, padahal mungkin saja apa yang ia inginkan itu tidaklah sepenting apa yang ia butuhkan. Di sinilah kita mengenal perbedaan kata keinginan (wants) dan kebutuhan (needs).

Kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas itu dapet mewujud menjadi permintaan yang tidak terbatas (unlimited demand). Tetapi kita harus sadar bahwa apabila seluruh kebutuhan dan keinginan manusia harus dipenuhi, maka harus disediakan pula barang dan jasa yang tidak terbatas. Hal ini menjadi mungkin apabila tersedia sumber daya yang tidak terbatas. Sayangnya, sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia (antara lain tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan) terbatas jumlahnya (limited resources)! Dan inilah yang membawa kita pada intisari masalah ilmu ekonomi.

Kini kita dapat menarik definisi dari ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah

ilmu yang mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas menggunakan sumber daya yang terbatas. Sumber daya yang terbatas itu disebut pula dengan faktor-faktor produksi yang terdiri dari : tanah (land), tenaga kerja (labour), modal (capital), dan kewirausahaan (enterprenuer). Termasuk ke dalam tanah adalah segala bahan baku di bawah tanah, laut, dan sungai, juga segala yang ada pada permukaan tanah, dan yang tumbuh dari tanah. Tenaga kerja adalah kerja keras manusia yang dupayakan oleh angkatan kerja. Termasuk ke dalam angkatan kerja adalah mereka yang mau dan sanggup bekerja. Modal adalah mesin-mesin, pabrik, sumber daya keuangan, dan

(3)

gedung-gedung yang dipergunakan untuk menghasilkan output. Kewirausahaan

adalah aktor keorganisasian yang dimiliki oleh para wirausahaan yang berani mengambil resiki untuk menjalankan usaha.

Semua faktor produksi ini terbatas jumlahnya, dan keterbatasan faktor-faktor produksi ini dinamakan dengan kelangkaan (scarcity). Tahukah kalian apa yang menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas kebutuhan ini terjadi antara lain karena keterbatasan persediaan sumber daya alam, keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah alam, keserakahan manusia seperti penebangan hutan secara liar, meningkatkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan untuk menghasilkan dan belum ditemukannya sumber-sumber baru.

Dari kelangkaan ini maka manusia harus menentukan pilihan-pilihan. Pilihan (choices) yang dibuat manusia ini merupakan keputusan ekonomi yang harus ia ambil guna memenuhi kebuthan dan keinginannya yang tidak terbatas sebagai akibat sumber daya yang terbatas. Pada saat memilih setiap keputusan ekonomi, maka manusia harus membuat sebuah daftar pilihan (skala prioritas), untuk menentukan mana yang hendak ia putuskan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sebagai pilihan ekonominya. Hal ini tentu memudahkan manusia untuk mengatasi masalah ekonomi yang ia hadapi.

(4)

2. Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa masalah-masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan tersebut. Keinginan manusia jumlahnya jauh melebihi kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya. Oleh sebab itu masyarakat harus membuat pilihan-pilihan sehingga mereka dapat mencapai kesejahteraan yang paling tinggi dan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

Saat membuat pilihan itu timbul masalah seperti barang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi barang tersebut dan untuk siapa barang-barang itu diproduksi. Setiap masyarakat menghadapi dan mengatasi masalah-masalah ekonomi tersebut dengan cara yang berbeda, sehingga muncul berbagai sistem ekonomi (organisasi perekonomian), dan bagaimana setiap sistem ekonomi tersebut memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.

Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis kergiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dalam suatu perekonomian. Sementara itu, berdasarkan corak analisis dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah membagi berbagai permasalahan ekonomi sebagaimana dihadapi suatu masyarakat menjadi tiga persoalan pokok sebagai berikut .

a. Barang dan jasa apa yang harus diproduksi?

b. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut? c. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

Apa yang Harus Diproduksi? (What to Produce)

Mengingat keterbatasan sumber daya atau faktor-faktor produksi sebagaimana telah dijelaskan diatas maka harus ditentukan produk apa yang dihasilkan dan berapa jumlahnya. Kali ini penentuannya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Sebagai contoh, sendainya ada tanah tersedia, sebaiknya digunakan untuk apa tanah itu? Perkebunan kelapa sawit, karet, industr, real eatate, ataukah untuk perkantoran? Begitu pula jika banyak remaja saat ini sedang dilanda trend bermain bola basket, apakah perlu diproduksi bola basket? Berapa pula banyaknya jumlah yang harus diproduksi untuk remaja saat ini? Perlukah juga diproduksi kaos dan celana basket?

(5)

Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang dan jasa apa saja yang diperlukan bagi perekonomian, dan berapa banyak jumlah produksi barang dan jasa tersebut. Kemajemukan masyarakat beserta kebutuhannya dengan sendirinya menuntut diadakannya survei pasar yang cermat. Tanpa langkah ini, pihak produsen hanya akan berspekulasi dalam menentukan jenis dan jumlah produk yang akan dihasilkan. Sudah tentu hal ini akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang akan diraih pihak produsen pun menjadi hilang. Saat ini, usaha-usaha jasa di bidang survei ataupun riset mulai bnyk bermunculan. Gejala ini memperhatikan betapa pentingnya suatu data statistik mengenai kebutuhan aktual masyarakat diperoleh.

Bagaimana Cara Memproduksi? (How to Produce?)

Setelah diperoleh kepastian mengenai jenis dan jumlah barang ataupun jasa yang diinginkan oleh masyarakat, selanjutnya dirancang cara dan langkah memproduksi barang ataupun jasa yang dimaksud. Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan dalam berproduksi.

a. Bagaimana mengkombinasikan sumber daya dan factor produksi yang tersedia (sumber daya alam, tenaga kerja, dan juga modal) sehingga diperoleh hasil maksimal yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat?

b. Bagaimana mengatur biaya pengkombinasian tadi agar dapat ditekan seminimum mungkin untuk meraih keuntungan tertentu?

c. Bagaimana menentukan teknik produksi?

d. Manakah yang harus lebih dominant, intensifikasi modal (lebih banyak menggunakan mesin/peralatan) atau intensifikasi tenaga kerja (padat karya)? Cara produksi padat karya mungkin hasilnya kurang banyak, tetapi memberikan kesempatan kerja bagi orang banyak.

e. Bagaimana kestabilan harga dan nilai uang serta pengaruh ekonomi dunia?

Untuk Siapa Barang dan Jasa Didistribusikan? (For Whom?)

Terkait dengan maslah untuk siapa barang dan jasa diproduksi, maka hal-hal berikut ini perlu menjadi pertimbangan.

a. Siapa yang mengkonsumsi atau membeli hasil produksi

b. Bagaimanakah pendistribusian hasil produksi kepada konsumen nantinya? c. Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atau tempat mencari nafkah?

Kalau tingkat pengangguran tinggi, daya beli masyarakat akan rendah dan akan berakibat pada terbengkalainya hasil produksi.

(6)

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi, kini kita akan mencoba menemukan hubungan yang nyata dari masalah ekonomi ini dengan kehidupan sehari-hari sebagai individu dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan negara, bahkan lingkungan dunia. Setiap hari kita selalu dihadapkan dengan masalah ekonomi. Seorang pelajar, dengan sejumlah uang yang dimili, harus menentukan apakah ia akan membeli buku, menonton bioskop, atau mentraktir teman-temannya.

Tidak hanya pelajar yang menghadapi masalah ini. Orang tua, guru, pegawai negeri juga menghadapi masalah yang sama. Orang tua kita harus mengambil keputusan yang terbaik dalam mengalokasikan penghasilan mereka untuk membeli kebutuhan pokok keluarga, membiayai pendidikan anak-anaknya, juga membiayai kesehatan seisi keluarga.

3. SISTEM PEREKONOMIAN

Masyarakat manapun juga, apakah itu suatu suku dipedalaman, sebuah negara industri maju yang sudah mapan, atau sekelompok masyarakat di kutub utara, pasti harus menghadapi dan memecahkan masalah ekonomi yang mendasar dan saling terkait. Sebagaimana telah dibahas di atas, ketiga masalah ekonomi mendasar tersebut adalah: (1) output/komoditi apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa: (2) bagaimana cara menghasilkannya, atau dengan teknologi seperti apa setiap input digabungkan agar diperoleh output yang diinginkan; (3) untuk siapa output tersebut dihasilkan dan disalurkan. Juga telah dibahas bahwa dalam menghadapi permasalahan ekonomi, terdapat empat pelaku ekonomi : konsumen, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

Tiga masalah tersebut dan juga para pelaku ekonomi tersebut merupakan hal yang sangat mendasar dan umum terjadi pasa semua corak perekonomian, setiap masyarakat memecahkannya dengan cara atau sistem yang berbeda. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh budaya, ilmu pengetahuan, maupun faktor politik yang ada pada masyarakat bersangkutan. Sebagai contoh, cara masyarakat primitif memecahkan masalah ekonominya tentu berbeda dengan cara masyarakat yang sudah maju. Begitu pula diantara masyarakat maju sendiri juga terdapat sejumlah perbedaan. Dari sinilah timbul bermacam-macam sistem ekonomi, antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi pasar, dan sistem ekonomi campuran.

(7)

Sebelum kita membahas berbagai sistem ekonomi tersebut, sebaiknya kita mengtahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Sistem adalah satu kesatuan susunan, di mana masing-masing unsur yang ada di dalamnnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap keseluruhan kesatuan susunan tersebut. Dalam suatu sistem, masing-masing unsur maupun keseluruhannya sebagai kesatuan, saling berkaitan dan saling membutuhkan. Jadi,

sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem Ekonomi Tradisional

Pada masyarakat primitif atau tradisional, segenap aspek kehidupan dan perilaku diatur oleh tradisi. Semua kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai kebiasaan (tradisi) yang diwariskan oleh nenek moyang. Teknologi produksi sangat sederhana dan produktivitas sangat rendah. Keperluan hidup pun terbatas dan ditentukan oleh kebiasaan turun temurun. Apa yang dikonsumsi dan dikerjakan oleh nenek moyang adalah itu pula yang akan dikonsumsi dan dikerjakan oleh penerusnya. Oleh karena itu hasil (output) tidak ditentukan oleh perhitungan tentang apa yang perlu bagi manusia dimasa mendatang, tetapi berpedoman pada masa lalu. Kegiatan ekonomi tertuju untuk mempertahankan yang sudah ada, bukan untuk menciptakan yang baru.

Pada sistem ekonomi tradisional, perubahan produksi dan konsumsi hampir tidak pernah ada karena masyarakat tradisional umumnya sulit menerima pembaruan. Demikian juga dengan pilihan-pilihan yang tersedia. Orang tidak memperhatikan ataupun mempersoalkan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu harus dilakukan. Tujuan utama mereka adalah untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama. Orang bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sementara itu, peningkatan standar hidup bukan menjadi tujuan utama, karena standar hidup yang ada sudah dianggap memadai. Mereka juga tidak mempersoalkan hubungan antara faktor-faktor produksi yang tebatas atau langka dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Kehidupan sehari-hari harus dijalankan menurut norma-norma yang telah ditentukan dan dilakukan dari generasi ke generasi. Jika ada diantara anggota masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut, ia harus dihukum atau diasingkan dari masyarakat tersebut.

(8)

Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando ini disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat atau tersentralisasi. Dalam sistem komando, jumlah dan jenis barang yang harus diproduksi ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah mengatur dan merencanakan alternatif penggunaan faktor produksi yang terbatas. Sebagai contoh, jika pada masa tertentu dibutuhkan banyak mesin traktor, maka faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang lain (misalnya mobil) dialihkan untuk memproduksi traktor. Pada sistem komando biasanya dibentuk badan perencana ekonomi pusat. Badan itu akan menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang harus dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang ada dalam negeri itu. Itulah mengapa sistem komando memungkinkan pemerintah untuk menyusun dan menyelenggarakan program-program besar dan bersifat massal.

Menurut sistem ini, pemerintah mempunyai kekuasaan yang besar terhadap faktor-faktor produksi karena sebagian besar modal dan alat produksi dimiliki oleh pemeritah. Seluruh kegiatan ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemegang kekuasaan (pemerintah). Pemerintah mendata kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya dan mengatur penggunaan alat-alat pemuas kebutuhan, produksi, dan pendistribusiannya.

Kegiatan-kegiatan pemerintah tidak selalu didasarkan pada usaha untuk mencari keuntungan atau mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Keadaan tersebut memungkinkan pemerintah untuk menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat dlam perekonomian dan mentolerir pengangguran tersamar atau orang yang bekerja hanya beberapa jam sehari. Dengan demikian, pada sistem komando, pengengguran dapat dihapuskan dan didistribusi pendapatan lebih mudah disesuaikan dengan dikehendaki.

Sistem ekonomi komando memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut : 1. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perekonomian

2. Relatif mudah melakukan pemerataan pendapatan dan pengendalian harga 3. Relatif mudah menentukan dan melaksanakan prodksi dan distribusi barang 4. Pengangguran dapat dieliminasi

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga meiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

1. Kurang menghargai dan memerhatikan karya cipta pribadi atau perseorangan. Setiap orang harus menerima dan menjalankan semua keputusan yang diambil oleh pemerintah, tanpa mempersoalkan apakah orang itu setuju atau tidak.

(9)

2. Konsumen tidak selalu memperoleh barang dan jasa sesuai dengan keinginan. Pemerintah memutuskan apa yang harus diproduksi, dan ini belum tentu sama dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.

3. Pemerintah pada praktiknya mengalami kesulitan untuk menghitung semua kebutuhan masyarakat dan besarnya biaya kegiatan produksi secara terpusat, karena keseluruhan masalah perekonomian sebenarnya sangat kompleks.

Sistem Ekonomi Pasar

Salah satu pokok pemikiran Adam Smith dalam buku ”An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, atau dengan ringkas, “The Wealth of Nations” adalah sebagai beikut.

Kemakmuran bangsa aka terjamin jika setiap prang diberikan kebebasan untuk

menentukan sendiri apa, berapa, di mana, dan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi.

Pokok pemikiran Adam Smith diatas dianggap sebagai pokok pangkal kemunculan system ekonomi pasar atau system ekonomi liberal, atau biasa disebut juga sebagai perekonomian kapitalis.

Tata ekonomi yang paling mendukung kesejahteraan bangsa menurut pokok pemikiran di atas adalah tata ekonomi dimana pemerintah memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta untuk menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangannya sendiri. Jenis dan jumlah produsi alat pemuas kebutuhan, bagaimana pendistribusiannya, dan untuk siapa alat pemuas kebutuhan tersebut ditujukan, semuanya ditentukan oleh mekanisme pasar.

Kelebihan dari system ekonomi pasar ini adalah sebagai berikut :

1. Kebebasan meilih alat produksi dan modal. Menurut sistem ekonomi pasar, faktor-faktor produksi dan kekayaan dimiliki oleh perseorangan atau badan-badan swasta. Mereka mempunyai kebebsan memiliki dan menjalankan usaha dengan modal yang berasal dari mereka sendiri. Keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang diderita tergantung pada kemampuan pengusaha dalam mengelola dan mengendalikan usahanya.

2. Kebebasan berusaha, memilih pekerjaan, dan menentukan konsumsi. Pihak swasta diberi kebebasan dan keleluasaan untuk mengorganisir sumber-sumber produksi dan bebas pula menjualnya di pasar. Bahkan mereka juga bebas untuk masuk atau keluar dari suatu industri. Demikian pula, konsumen

(10)

mempunyai kebebasan untuk memilih jenis barang yang disukainya dan yang sesuai dengan pendapatan yang diperolehnya. Pilihan konsumen itu sangat menentukan janis-jenis barang yang harus diproduksi.

3. Terdapat persaingan di antara pengusaha. Sebagai akibat persaingan tersebut, Motif ekonomi dalam sistem ekonomi pasar selalu dilandaskan pada usaha untuk memaksimalkan keuntungan. Para pengusaha akan memaksimalkan keuntungan, para pembeli akan memaksimalkan perolehan barang-barang yang dibelinya, dan para pekerja akan selalu berusaha memperoleh pendapatan yang maksimal. Keinginan setiap anggota masyarakat untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh dan mengefisienkan penggunaan faktor produksi akan menciptakan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi.

Di samping beberapa kelebihan di atas, pada sistem ekonomi pasar juga terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan sebagai berikut :

1. Terjadi persaingan yang tidak sehat. Sebagai akibat dari persaingan, muncul sebagian pengusaha yang dapat berkembang dan memiliki modal yang lebih kuat dibanding pengusaha lainnya, sehingga pengusaha itu dapat mempengaruhi keadaan pasar. Situasi semacamm ini dapat menimbulkan monopili yang dpat merugikan masyarakat

2. Timbul distribusi pendapatan dan kekayaan yang sangat tidak merata. Sistem ekonomi bebas cenderung untuk memberi balas jasa yang sangat besar kepada pihak yang mempunyai kepandaian dan keahlian yang tinggi, dan sebaliknya balas jasa yang sangat kecil bagi orang yang tidak memiliki keahlian. Pemberi balas jasa seperti itu menciptakan kesenjangan antar golongan yang sangat besar di masyarakat. Sebagian anggota masyarakat mempunyai penghasilan dan kekayaan yang sangat besar, sementara sebagian lain hidup dalam kemiskinan.

3. Timbul eksternalitas atau dampak imbasan. Eksternalitas muncul jika perusahaan atau pihak tertentu menimbulkan kerugian atau keuntungan kepada pihak lain di luar konteks pasar. Contoh elsternalitas yang menimbulkan kerugian masyarakat adalah pencemaran lingkungan seperti polusi udara daan libah berbahaya yang merupakan produk sampingan dari kegiatan pabrik-pabrik tertentu. Dalam hal ini, mekanisme pasar tidak mengatur misalnya memberikan sanksi berupa ganti rugi, kepada pihak-pihak yang menimbulkan kerugian kepada orang lain,. Diperlukan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

(11)

Sistem Ekonomi Campuran

Pada masa kini sistem ekonomi campuran merupakai sistem ekonomi yang dipakai oleh kebanyakan negara. Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem organisasi ekonomi yang ditandai dengan keikutsertaan pemerintah dalam hal penentuan cara cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Akan tetapi campur tangan tersebut tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak swasta yang berjalan menurut prinsip-prinsip kegiatan ekonomi dalam perekonomian pasar. Melalui interverensi atau campur tangan pemerintah, kegiatan produksi nasional diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, faktor-faktor produksi dapat digunakan dengan efisien dan pada tempatnya, distribusi pendapatan menjadi lebih merata, dan perkembangan ekonomi yang mantap di masa depan dapat tercipta.

Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai oleh pemerintah antara lain ikut secara langsung dalam kegiatan-kegiatan ekonomi, seperti mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang menyediakan barang dan jasa yang vital bagi kehidupan masyarakat, misalnya perusahaan air minum, listrik, telekomunikasi, dan angkutan. Selain itu, pemerintah juga dapat mengambil kebijakan fiskal (perpajakan dan anggaran) dan moneter (suku bunga dan jumlah uang beredar) untuk mengatur kegiatan ekonomi. Pemerintah juga menetapkan beberapa peraturan dan undang-undang agar mekanisme pasar dapat berfungsi dengan lebih sempurna, dan persaingan yang kurang sehat dapat diatasi.

Sejauh ini dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan konsep antara sistem ekonomi pasar dengan sistem ekonomi komando, di mana kelemahan-kelemahan yang ada dari kedua sistem itu dicoba untuk dieliminasi pada sistem ekonomi ini. Meskipun banyak negara yang menganut sistem ekonomi campuran ini, tidak berarti bahwa sistem di negara-negara tersebut sama antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan-perbedaan tetap ada kerea masing-masing negara mempunyai proporsi yang berbeda-beda dalam mengambil unsur-unsur sistem, baik dari ekonomi pasar maupun sistem ekonomi komando.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa kandungan sulfur yang paling baik adalah miliki minyak biji mangga karena rendah jika dibandingkan dengan solar murni dan biosolar pertamina dari minyak

Pada penelitian ini penulis meneliti tentang bagaimana kompetensi profesional guru PAI alumni IAIN Antasari di Palangka Raya dan STAIN Palangka Raya, dalam

Dengan mengasumsikan lokasi PLTN adalah di Ujung Lemahabang, Kabupaten Jepara, dilakukan kajian untuk mempelajari dampak pembangunan PLTN tersebut terhadap pola

Mahasiswa PPL tahun 2016 dengan lokasi di SKB Wonogiri berjumlah dengan rincian 15 mahasiswa prodi PLS. Seluruh mahasiswa regular diserahkan oleh dosen

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dengan keikhlasan dan kemuliaan hati telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam upaya menyediakan sumber daya, menyediakan

Untuk sistem yang fully addressable, maka satu module hanya dipasang satu detector sehingga lokasi kebakaran lebih gampang dicari.. Output

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian di SMAN 2 Sidoarjo, dapat diketahui bahwa guru sejarah SMAN 2 Sidoarjo belum menyusun soal-soal evaluasi