• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Arsitektur Perbankan Indonesia (API)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Arsitektur Perbankan

Indonesia (API)

Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Vclass Perkuliahan Minggu 5

(31 Maret 2020)

(2)

Arsitektur Perbankan Indonesia

Latar Belakang Perbankan Indonesia

Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat

cepat mulai tahun 1980an

Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

masyarakat mengalami peningkatan yang sangat besar

Prinsip kehati-hatian (Prudence) diabaikan.

Tujuan API

Memperkuat fundamental industri perbankan di Indonesia

Kerangka dasar pengembangan sistem perbankan Indonesia

yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu 5 s/d 10

mendatang

(3)

Sistematika API

Deregulasi Perbankan

Mulai 1980an

Kebutuhan Stabilitas

Keuangan Internasional

Krisis Ekonomi

Mulai 1997an

Based Committee

Upaya Penyehatan

perbankan Nasional

Based Prinsiples

1997

Sistem Perbankan

yang sehat, kuat

dan efisien

API

Kestabilan

System

Keuangan

Pertumbuhan

Ekonomi

Nasional

(4)

Visi API

Menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat

dan efisien

Menciptakan kestabilan sistem keuangan

(5)

Sasaran API

Struktur perbankan domestik yang sehat, mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat, dan mendorong pembangunan ekonomi

nasional

Sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif sesuai

standar internasional

Industri perbankan yang kuat dan berdaya saing tinggi serta

memiliki ketahanan menghadapi ririko

Good corporate governance dalam kondisi internal perbankan

nasional

Infrastruktur lengkap untuk terciptanya industri perbankan yang

sehat

(6)

Tantangan Perbankan

Pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah

Struktur perbankan yang belum stabil

Pemenuhan kebutuhan layanan perbankan yang masih

kurang

Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan

Kapabilitas perbankan yang masih lemah

Profitabilitas dan efisiensi bank yang tidak mampu bertahan

Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan

(7)
(8)

Tahap Pilar 1

Program penguatan struktur perbankan nasional

No Kegiatan (Pilar 1) Periode

Pelaksanaan 1. Memperkuat permodalan bank

a. Meningkatkan persyaratan modal inti minimum bagi bank umum konvensional maupun syariah (termasuk BPD) menjadi Rp 80 miliar

-2007

b. Meningkatkan persyaratan modal inti minimum bagi bank umum konvensional maupun syariah (termasuk BPD) menjadi Rp 80 miliar

-2010

c. Mempertahankan persyaratan modal disetor minimum Rp 3 Triliun untuk pendirian bank umum konvensional sampai dengan 1 Januari 2011

2004-2010

d. Menetapkan persyaratan modal disetor minimum Rp 1 Triliun untuk pendirian bank umum syariah

2005

e. Menetapkan persyaratan modal sebesar Rp 500 miliar bagi bank umum syariah yang berasal dari spin off Unit Usaha Syariah

2006

f. Mempercepat batas waktu pemenuhan persyaratan minimum modal disetor BPR yang semula tahun 2010 menjadi tahun 2008

(9)

Tahap Pilar 1

Program penguatan struktur perbankan nasional

No Kegiatan (Pilar 1) Periode

Pelaksanaan 2. Memperkuat daya saing BPR dan kelembagaan BPRS dan BRPS

a. Meningkatkan linkege program antara bank umum dengan BPR 2007

b. Implementasi prog aliansi strategis lembaga keuangan syariah dgn BPRS melalui kemitraan strategis dalam rangka pengembangan UMKM

2007

c. Mendorong pendirian BPR & BPRS di pulau Jawa dan Bali 2006

2006-2007

d. Mempermudah pembukaan kantor cab BPR dan BPRS bagi yg tlh memenuhi persyaratan

2004-2006

(10)

Tahap Pilar 1

Program penguatan struktur perbankan nasional

No Kegiatan (Pilar 1) Periode

Pelaksanaan 3. Meningkatkan akses kredit dan pembiayaan UMKM

a. Memfasilitasi pembentukan dan monitoring skim penjaminan kredit dan pembiayaan

2004-2007

b. Mendorong perbankan untuk meningkatkan pembiayaan kepada UMKM khususnya bagi masyaraat yang berpenghasilan rendah dan di daerah

pedesaan

2004-2009

c. Meningkatkan akses pembiayaan syariah bagi UMKM dengan pengembangan skema jaminan bagi pembiayaan syariah

2010

d. Mendorong bank syariah untuk meningkatkan porsi pembiayaan berbasis bagi hasil

(11)

Tahap Pilar 2

Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan

No Kegiatan (Pilar 2) Periode

Pelaksanaan 1. Memformalkan proses sindikasi dalam menyusun kebijakan perbankan

a. Melibatkan pihak II dalam setiap pembuatan kebijakan perbankan 2004 b. Membentuk panel ahli perbankan 2004 c. Memfasilitasi pembentukan lembaga riset perbankan di daerah tertentu

maupun pusat

2006

2. Implementasi secara bertahap International Best Practices

a. 25 basel core principles for effective banking sipervisor 2004-2013 b. Basel II Mulai 2008 c. Islamic financial service board (IFSB) bagi bank syariah 2005-2011

(12)

Tahap Pilar 3

Program peningkatan fungsi pengawasan

No Kegiatan (Pilar 3) Periode

Pelaksanaan 1. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga pengawas lain

a. Membuat MOU dengan lembaga pengawas lembaga keuangan lain dalam rangka peningkatan efektifitas pelaksanaan pengawasan bank (kerjasama secara regular)

2004-2006

2. Melakukan reorganisasi sector perbankan di BI

a. Menyempurnakan High Level Organization Structur (HLOS) Sektor perbankan Bank Indonesia

2004-2006

b. Mengkonsolidasikan satker pengawasan dan pemeriksaan termasuk pembentukan Pooling Spesialis

2004-2006

c. Mengkonsolidasikan Direktorat Pengawasan BPR dan Biro Kredit di Bank Indonesia termasuk mengalihkan tugas Penelitian dan pengembangan

UMKM dari Biro Kredit ke Direktorat Pengawasan BPR Pemeriksaan kredit dari Biro Kredit ke Unit Khusus Penyelesaian Aset

(13)

Tahap Pilar 3

Program peningkatan fungsi pengawasan

No Kegiatan (Pilar 3) Periode

Pelaksanaan

d. Penyempurnaan organisasi Derektorat Pengawasan BPR (PBPR) untuk mengakomodasi pengalihan fungsi penjaminan BPR ke Lembaga Penjamin Simpanan serta pemindahan fungsi perisinan BPR baru dan fungsi penelitian dan pengaturan ke satuan kerja lain di BI

2005-2006

e. Menyempurnakan organisasi Direktorat Perbankan Syariah 2005-2006

3. Menyempurnakan Infrastruktur Pendukung Pengawasan Bank

a. Meningkatkan kempetensi pengawas bank umum dan BPR lain

konvensional maupun syariah antara lain melalui program sertifikasi dan attachmen di lembaga pengawas internasional

2004-2005

b. Penyiapan SDM Pengawas Spesialis 2006 c. Menyempuranakan IT pengawasan Bank 2005-2006 d. Menyempuranaan sistem pelaporan BPR 2005-2007

(14)

Tahap Pilar 3

Program peningkatan fungsi pengawasan

No Kegiatan (Pilar 3) Periode

Pelaksanaan

e. Menyempuranaan manajemen dokumen pengawasan bank 2005-2006

4. Menyempurnakan implementasi sistem pengawasan berbasis risiko

a. Menyempurnakan pedoman dan alat bantu pengawasan dalam mendukung implementasi pengawasan berbasis risiko bank umum konvensional dan syariah

2004-2006

5. Meningkatkan efektivitas enforcement

a. Menyempurnakan proses investigasi kejahatan perbankan 2004-2005 b. Meningkatkan transparansi pengawasan dalam mendukung efektifitas

enforcement

2006

(15)

Tahap Pilar 4

Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan

No Kegiatan (Pilar 4) Periode

Pelaksanaan 1. Meningkatkan Good Corporate Govermance

a. Menetapkan minimum standar GCG untuk bank umum konvensional dan syariah

2004-2007

b. Mewajibkan bank untuk melakukan self assessment pelaksanaan GCG 2007 c. Mendorong bank untuk go publlic 2004-2007

2. Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan

a. Mempersayaratkan sertifikasi manajer risiko bank umum konvensional dan syariah

2004-2007

b. Meningkatkan kualitas dan standar SDM BPR dan BPRS a.l. melalui program sertifikasi profesional bagi pengurus BPR dan BPRS

(16)

Tahap Pilar 4

Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan

No Kegiatan (Pilar 4) Periode

Pelaksanaan 3. Meningkatkan kemampuan operasional bank

a. Mendorong bank-bank untuk melakukan sharing penggunaan fasilitas operasional guna menekan biaya

2006-2008

b. Memfasilitasi kebutuhan pendidikan dalam rangka peningkatan operasional bank

(17)

Tahap Pilar 5

Program pengembangan infrastruktur perbankan

No Kegiatan (Pilar 5) Periode

Pelaksanaan 1. Mengembangkan Kredit Bireau (Biro Kredit)

a. Melakukan pembentukan credit bureau (Biro Kredit) 2004-2005 b. Mengembangkan sistem informasi debitur untuk Lembaga Keuangan Non

bank

2006-2008

2. Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah (Islamic Financial Market)

a. Menyusun dan menyempurnakan peraturan pasar keuangan syariah 2006-2010 b. Menyusun peraturan yang berkaitan dengan instrumen pasar keuangan

syariah

2006-2010

3. Meningkatkan peran lembaga fatwa dan lembaga arbitrase syariah

a. Meningkatkan peran lembaga fatwa syariah dan lembaga arbitrase syariah sebagai bagian dari upaya peningkatan kepatuhan bank syariah terhadap prinsip-prinsip syariah

(18)

Tahap Pilar 6

Program peningkatan perlindungan nasabah

No Kegiatan (Pilar 6) Periode

Pelaksanaan 1. Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah

a. Menetapkan persyaratan minimum mekanisme pengaduan nasabah 2004-2005 b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ketentuan yang mengatur

mekanisme pengaduan nasabah

2006-2010

2. Membentuk lembaga mediasi independen

a. Memfasilitasi pendirian lembaga mediasi perbankan 2004-2008

3. Menyusun transparasi informasi produk

a. Memfasilitasi penyusunan standar minimum transparansi informasi produk bank

2004-2005

b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan ketentuan yang mengatur transparansi informasi produk bank

(19)

Tahap Pilar 6

Program peningkatan perlindungan nasabah

No Kegiatan (Pilar 6) Periode

Pelaksanaan 4. Mempromosikan edukasi untuk nasabah

a. Mendorong bank utk melakukan edukasi kepada nasabah mengenai produk-produk finansial

Mulai 2004

b. Meningkatkan efektifitas kegiatan edukasi masyarakat mengenai

perbankan syariah melalui Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKSE)

Referensi

Dokumen terkait

Penyerapan Perbekalan yang Digunakan untuk Penangkapan Ikan Tahun 2015 - 2019.

Jika dikaitkan dengan jeda waktu pemberian perlakuan (uji glukosa dan amilum), maka seharusnya semakin lama jeda waktu sebelum kedua pengujian dilakukan, maka glukosa yang

Untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan masyarakat dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/ atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan, pada

Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial

Tujuan dari perancangan desain ini adalah merancang interior Museum Gunungapi Merapi sebagai sarana informasi bagi pengunjung untuk mengenal, memahami, dan menghayati

Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30-40% kemampuan maksimum seorang pekerja dalam waktu 8 jam sehari. Untuk mengukur kemampuan kerja maksimum

Keramik, vinil, Tegel PC Diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat /produksi dalam negeri, terma suk bahan bangunan sebagai bagian dari sistem pabrikasi komponen. Apabila bahan

Namun telah banyak diperbincangkan mengenai cara yang benar yang harus diikuti tester bila dia menemukan suatu soal yang disekor lebih dari satu tingkat telah gagal pada