• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 67 K / PM.I-07 / AD / VI / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 67 K / PM.I-07 / AD / VI / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 67 – K / PM.I-07 / AD / VI / 2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

N a m a : Sitta Tombang Pangkat / NRP : Serma / 530622 Jabatan : Ba Motoris Kesatuan : Kodim 0901/Smd

Tmp/Tgl lahir : Tanah Toraja, 12 Juni 1964 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas.

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini dari Denpom VI/1 Nomor : BP-35/A.35/VIII/2012, Bulan Agustus 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 091/Asn selaku Papera Nomor : Kep/ 37 / X /2012 tanggal 8 Oktober 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/55/K/AD/I-07/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012.

3. Surat Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang Penunjukkan Hakim Nomor : Tap/ 125 /PM.I-07/AD/ X / 2012 tanggal 31 Oktober 2012.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tap/ 125 /PM.I-07/AD/ XI / 2012 tanggal 2 November 2012.

5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/55/K/AD/I-07/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

(2)

Memperhatikan : Tuntutan Pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik yang menimbulkan rasa sakit dalam lingkup rumah tangga”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 44 ayat (1) Jo Pasal 5 huruf a Jo Pasal 6 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004.

dan oleh karenanya Oditur Militer, mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

Pidana : Penjara selama 7 (tujuh) bulan.

Diajukan kepersidangan sebagai bukti berupa surat-surat : Surat – surat :

- 1 (satu) lembar Kutipan Akta Perkawinan dari Catatan Sipil No. Tujuh Puluh Tiga atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989, atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar KPI Nomor Reg. T.262/VI/1989 tanggal 5 Juni 1989 atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Samarinda No. 02/DINAS/2010 tanggal 1 Februari 2010 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

- 1 (satu) lembar Kartu Keluarga No. 6472021511076719 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa, menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal 12 Juni 2010 dan pada tanggal 21 Februari 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2010 dan tahun 2011 di Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana :

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik yang menimbulkan rasa sakit dalam lingkup rumah tangganya”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa Sitta Tombang masuk menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata pada tahun 1985 di Dodik Secata Malino Rindam VII/Wrb, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Susjurta POM di Cimahi Bandung, setelah lulus ditugaskan di Paspampres Jakarta,

(3)

kemudian pada tahun 1988 dimutasi ke Pomdam VI/Tpr, selanjutnya pada tahun 1990 dimutasi ke Denpom VI/I Smd dan pada tahun 1994 mengikuti Pendidikan Secaba Reg Ter di Rindam VI/Tpr, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda lalu kembali bertugas di Denpom VI/I Smd, kemudian pada tahun 1996 dipindahtugaskan ke Kodim Sampit dan pada tahun 2001 dimutasi ke Kodim 0910/Smd dan pada saat kejadian ini Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0910/Smd dengan pangkat Serma NRP. 530622.

b. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-1 Sdri. Dina Pamean atas dasar saling mencintai di Gereja Toraja Jemaat Minanga pada tanggal 31 Januari 1989 sesuai dengan Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 januari 1989 dan telah dan telah dicatat pernikahannya di Pencatatan Sipil sesuai Kutipan Akta Perkawinan No. Tujuh Puluh Tiga tanggal 2 Februari 1989, dan atas pernikahan tersebut telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu Citra Angela umur 23 tahun, Ade Putra umur 22 tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 tahun.

c. Bahwa pada tahun 1990 hubungan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1 sudah mulai tidak harmonis, karena Saksi-1 sering berkata kasar kepada Terdakwa dan merendahkan Terdakwa dengan mengatakan kalau Terdakwa hanya lulusan SD berpangkat rendah, kemudian apabila orang tua Terdakwa datang berkunjung, Saksi-1 selalu marah-marah karena merasa tidak senang jika keluarga Terdakwa datang berkunjung, bahkan Saksi-1 pernah tidak memberi makan Ibu Terdakwa yang berada di dalam kamar yang gelap sampai Ibu Terdakwa menangis, mengetahui kejadian tersebut Terdakwa menanyakan hal tersebut, lalu Terdakwa menasehati Saksi-1, namun Saksi-1 tidak menerimanya. d. Bahwa pada tahun 2000 Terdakwa pada saat itu berada di Sampit, Terdakwa pernah disuruh oleh Saksi-1 untuk membuat Surat Pernyataan Cerai, namun Terdakwa menolaknya karena Terdakwa sudah mempunyai anak dari pernikahannya dengan Saksi-1, kemudian pada tahun 2006 saat Terdakwa bertugas di Koramil Samarinda Seberang, Saksi-1 kembali meminta Terdakwa untuk menceraikannya dan Terdakwa tetap menolak permintaan Saksi-1 tersebut sampai Saksi-1 pergi ke Tanah Toraja tanpa ijin Terdakwa selama 1 (satu) bulan, sehingga permasalahan tersebut diselesaikan oleh Danramil, dan sejak itulah Terdakwa dengan Saksi-1 pisah ranjang sehingga hubungan suami-isteri sudah tidak pernah dilakukan lagi.

e. Bahwa sejak tahun 2008 hubungan rumah tangga antara Saksi-1 dengan Terdakwa sudah mulai dilanda pertengkaran, dan Saksi-1 sering dimarahi dan dianiaya oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 pernah meminta kepada Terdakwa untuk diceraikan dan hal tersebut Saksi-1 lakukan berulang sampai kedua kali, atas kejadian tersebut akhirnya Terdakwa memutuskan untuk menceraikan Saksi-1 dengan membuat Surat Pernyataan Cerai.

f. Bahwa setelah Surat Pernyataan cerai dibuat oleh Terdakwa, kemudian 1 diminta untuk menanda tangani surat pernyataan tersebut, namun Saksi-1 tidak mau menanda tanganinya, sehingga Terdakwa menjadi marah lalu memukul dan menendang Saksi-1 serta mengusir Saksi-1 untuk pergi dari rumah, tetapi Saksi-1 tidak mau dan akhirnya Terdakwa memutuskan yang keluar dari rumah untuk tidak tinggal bersama dengan Saksi-1 dan Terdakwa tinggal di rumah adiknya yang terletak di depan rumah Terdakwa.

g. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2010 sekira pukul 12.00 Wita, saat itu Saksi-1 sedang berada di rumah di lantai 2 yang beralamat di Jl. Patimura Blok E Dalam Rt.37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim, tiba-tiba datang Terdakwa menemui Saksi-1 dengan tujuan meminta untuk menandatangani Surat Pernyataan Cerai yang dibuat oleh Terdakwa sendiri, namun Saksi-1 menolaknya sehingga Terdakwa marah-marah lalu memukul/menempeleng, menendang, menginjak dan menjambak rambut Saksi-1.

(4)

h. Bahwa melihat kejadian tersebut Saksi-4 Sdri. Fila Delfia Veronica yang pada saat itu akan berangkat sekolah bermaksud akan melerai, tetapi justru Saksi-4 mendapat tendangan pada bagian paha sebelah kanan dari Terdakwa lalu diseret sampai keluar rumah dan hamper jatuh dari atas loteng.

i. Bahwa selain itu pada tanggal 21 Februari 2011 sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa kembali mendatangi Saksi-1 dengan tujuan meminta Saksi-1 untuk menandatangani Surat Pernyataan Cerai, namun Saksi-1 tetap tidak mau menanda tanganinya, hal itu menbuat Terdakwa kembali marah dan memukul serta menendang Saksi-1. sehingga Saksi-1 mengalami sakit disekujur badannya. j. Bahwa menurut Saksi-1 yang menyebabkan Terdakwa ingin bercerai, mungkin karena Saksi-1 pernah meminjam uang ke Persit sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) tanpa meminta ijin terlebih dulu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa juga sering dipengaruhi oleh saudaranya yang bernama Maertin Tombang untuk bercerai dengan Saksi-1.

Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 44 ayat (1) Jo Pasal 5 huruf a Jo Pasal 6 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwakan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1:

Nama : Dina Pamean

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tempat Tanggal Lahir : Malang, 24 Februari 1964 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 1988 karena sebagai isterinya dan menikah dengan Terdakwa pada tanggal 31 Januari 1989 di Jemaat Minanga Gereja Toraja sesuai Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 dan telah dicatat perkawinannya di Kantor Catatan Sipil sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan No. 73 tanggal 2 Februari 1989, sehingga Saksi dengan Terdakwa sampai sekarang masih terikat sebagai suami-isteri.

(5)

2. Bahwa hubungan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa pada awalnya berjalan harmonis dan dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu Citra Angela umur 23 tahun, Ade Putra umur 22 tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 tahun.

3. Bahwa sejak tahun 2008 hubungan rumah tangga antara Saksi dengan Terdakwa sudah mulai dilanda pertengkaran, dan Saksi sering dimarahi dan dianiaya oleh Terdakwa, sehingga Saksi pernah meminta kepada Terdakwa untuk diceraikan dan hal tersebut Saksi lakukan berulang sampai kedua kali, atas kejadian tersebut akhirnya Terdakwa memutuskan untuk menceraikan Saksi dengan membuat Surat Pernyataan Cerai.

4. Bahwa setelah Surat Pernyataan cerai dibuat oleh Terdakwa, kemudian Saksi diminta untuk menanda tangani surat pernyataan tersebut, namun Saksi tidak mau menanda tanganinya, sehingga Terdakwa menjadi marah lalu memukul dan menendang Saksi serta mengusir Saksi untuk pergi dari rumah, tetapi Saksi tidak mau dan akhirnya Terdakwa memutuskan yang keluar dari rumah untuk tidak tinggal bersama dengan Saksi dan Terdakwa tinggal di rumah adiknya yang terletak di depan rumah Terdakwa.

5. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2010 sekira pukul 12.00 Wita, saat itu Saksi sedang berada di rumah Jl. Patimura Blok E Dalam Rt.37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim, tiba-tiba datang Terdakwa menemui Saksi dengan tujuan meminta untuk menandatangani Surat Pernyataan Cerai yang dibuat oleh Terdakwa sendiri, namun Saksi menolaknya sehingga Terdakwa marah-marah lalu memukul/menempeleng, kemudian Terdakwa mendorong tubuh Saksi namun Terdakwa terpeleset hingga kaki Terdakwa menginjak kaki Saksi, namun Saksi tidak mengalami luka tetapi hanya rasa sakit di bagian pipi. 6. Bahwa melihat kejadian tersebut Saksi-4 Sdri. Fila Delfia Veronica bermaksud akan melerai, tetapi justru Saksi-4 mendapat tendangan pada bagian paha sebelah kanan dari Terdakwa lalu ditarik sampai keluar rumah menyuruh berangkat sekolah.

7. Bahwa selain itu pada tanggal 21 Februari 2011 sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa mengulangi lagi perbuatannya dengan mendatangi Saksi dengan tujuan meminta Saksi untuk menandatangani Surat Pernyataan Cerai, namun Saksi tetap tidak mau menanda tanganinya, hal itu membuat Terdakwa kembali marah dan memukul bahu Saksi, sehingga Saksi tidak mengalami rasa sakit disekujur badannya.

8. Bahwa selalin itu Terdakwa sejak tahun 2008 juga tidak memberi uang gaji pada setiap bulannya dan juga Terdakwa tidak lagi memberi nafkah lahir maupun bathin kepada Saksi, sehingga Saksi merasa menderita atas perbuatan Terdakwa tersebut, namun Terdakwa memberikan biaya langsung kepada anak-anaknya.

9. Bahwa menurut Saksi yang menyebabkan Terdakwa ingin bercerai, mungkin karena Saksi-1 pernah meminjam uang ke Persit sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dengan tanpa meminta ijin terlebih dulu kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa juga sering dipengaruhi oleh saudaranya yang bernama Martin Tombang untuk bercerai dengan Saksi.

10. Bahwa Saksi sudah memaafkan perbuatan Terdakwa karena Terdakwa meminta maaf tidak mengulani lagi dan berjanji membina kembali rumah tangganya yang lebih baik.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan menolak sebagian yaitu tidak memukul, menendang namun hanya mendorong tetapi Saksi tetap pada keterangannya.

(6)

Saksi-2 :

Nama : Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Tempat Tanggal Lahir : Samarinda, 7 Oktober 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sebagai anaknya dan sejak tahun 2008 kehidupan rumah tangga orang tuanya sudah tidak harmonis lagi karena Terdakwa tinggal di rumah adiknya di depan rumah, dan sejak itu juga Terdakwa hanya memberi uang gajinya kepada Saksi apabila anak-anak Terdakwa meminta uang, sedangkan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya ibunya (Saksi-1) diperoleh dari hasil uang sewa rumah.

2. Bahwa Saksi hanya mendengar kalau Terdakwa sejak tahun 2011 mau menceraikan Saksi-1 dengan membuat Surat pernyataan Cerai yang harus ditanda tangani oleh Saksi-1, namun Saksi-1 tidak mau atau menolaknya, sehingga Terdakwa marah-marah dan memukuli Saksi-1 walaupun Saksi berusaha untuk mencegahnya, namun Terdakwa tetap memukuli Saksi-1 dan Saksi mendengar cerita bahwa kejadian tersebut juga terjadi pada tahun 2010. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang menyebabkan Terdakwa ingin menceraikan Saksi-1, namun Saksi bersama adiknya menginginkan jangan sampai terjadi perceraian dan ingin bersama lagi dengan kedua orang tuanya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 :

Nama : Fila Delfia Veronica Pekerjaan : Pelajar

Tempat Tanggal Lahir : Sampit (Kalteng), 27 September 1998 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Sdri. Dina Pamean karena sebagai anaknya.

2. Bahwa Saksi mengetahui sejak tahun 2008 kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Sdri. Dina Pamean (Saksi-1) sudah tidak harmonis lagi, karena sering terjadi pertengkaran dan sejak saat itu Terdakwa sudah tidak tinggal bersama dengan Saksi-1 dan anak-anaknya lagi, tetapi tinggal dirumah adiknya yang kebetulan didepan rumah Saksi.

3. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2010 sekira pukul 12.00 Wita saat Saksi akan berangkat ke sekolah, tiba-tiba Terdakwa datang sambil berteriak-teriak memaksa Saksi-1 untuk menandatangani Surat Pernyataan Cerai, tetapi Saksi-1 tidak mau sehingga Terdakwa marah dan memukul dan menempeleng Saksi-1 pada bagian muka dan kepala belakang lalu rambut Saksi-1 dijambak oleh Terdakwa.

(7)

4. Bahwa melihat kejadian tersebut Saksi bermaksud akan melerainya, tetapi Saksi justru malah dipegang dan ditarik disuruh pergi kesekolah, namun Saksi tidak mau dan tetap bertahan sehingga Terdakwa memegang tangan Saksi dan menariknya keluar rumah dan saat itu Saksi sempat melihat Terdakwa menampar Saksi-1 di bagian pipi.

5. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami benjol dikeningnya dan jari-jari kakinya bengkak, sedangkang Saksi mengalami memar pada paha sebelah kanannya akibat ditendang oleh Terdakwa.

6. Bahwa Saksi bersama kedua orang kakaknya tidak menyetujui apabila orang tuanya (Terdakwa dan Sdri. Dina Pamean) bercerai.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 :

Nama : Marten Tombang

Pekerjaan : Swasta

Tempat Tanggal Lahir : Toraja, 24 Agustus 1965 Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Jl. Patimura Blok E Dalam Rt. 37 Kel. Mesjid Mangkupalas Samarinda Seberang Kaltim.

Bahwa Saksi Marten Tombang tidak hadir dipersidangan namun telah memberikan keterangannya dibawah sumpah didepan penyidik sesuai Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di sidang karena sedang pergi berlayar maka keterangan saksi dalam Berita Acara pemeriksaan tersebut di bacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sebagai kakak kandung Saksi, sedangkan dengan Saksi-1 beserta anak-anaknya juga kenal sebagai Kakak ipar dan keponakan.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa menikah dengan Saksi-1 pada tahun 1989 dan telah mempunyai 3 (tiga) orang anak yang pertama bernama Sdri. Citra Paamean, yang kedua bernama Sdr. Ade Putra dan yang ketiga bernama Sdri. Rika.

3. Bahwa hubungan rumah tangga antara Terdakwa dengan Saksi-1 sudah tidak harmonis lagi, hal itu bermula pada saat ibu Terdakwa datang ke Samarinda dan bermalam di rumah Terdakwa, ternyata Saksi-1 memperlakukan ibu Terdakwa dengan tidak sopan, sehingga Terdakwa menjadi marah terhadap Saksi-1, namun Saksi-1 juga ikut marah kepada Terdakwa dan meminta cerai dengan alasan Terdakwa tidak pantas jadi suami Saksi-1 yang hanya lulusan SMA, sedangkan Saksi-1 Sarjana.

4. Bahwa menurut Saksi dari situlah awal mulanya pertengkaran-pertengakaran dalam kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1, sehingga kehidupan rumah tangganya tidak lagi harmonis apalagi saat ini Terdakwa sudah tidak tinggal serumah dengan Saksi-1.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang memenuhi kebutuhan hidup istri Terdakwa, sedangkan untuk anak-anak Terdakwa dipenuhi oleh Terdakwa sendiri, kemudian sepengetahuan Saksi kalau Terdakwa sudah 6 (enam) tahun tidak berhubungan layaknya suami isteri dengan Saksi-1.

(8)

6. Bahwa atas kejadian ini Saksi setuju jika Terdakwa bercerai dengan Saksi-1, karena Saksi-1 jahat dengan keluarga Terdakwa.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 1985 melalui pendidikan Secata di Dodik Malino Rindam VII/Wrb, lulus dan di lantik dengan pangkat Prada, kemudian di lanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susjurta POM di Cimahi, setelah lulus kemudian di tugaskan di Paspampres Jakarta, selanjutnya pada tahun 1988 Terdakwa dimutasikan di Pomdam VI/Tpr, kemudian Tahun 1994 Terdakwa mengikuti pendidikan secaba Reguler, lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda, kemudian di tugaskan di Denpom VI/1 Samarinda, tahun 1996 Terdakwa di mutasi ke Kodam Sampit dan pada tahun 2001 Terdakwa kembali di mutasikan ke Kodim 0901/Smd .

2. Bahwa Terdakwa telah menikah dengan Saksi Dina Pamean pada tanggal 31 Januari 1989 di Gereja Toraja Jemaat Minaga sesuai dengan Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989 dan pernikahan tersebut telah dicatat di Pencatatan Sipil sesuai Kutipan Akta Perkawinan No. Tujuh puluh tiga tanggal 2 Pebruari 1989 dan dari hasil pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai Tiga anak yaitu Citra Angela umur 23 Tahun, Ade Putra umur 22 Tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 Tahun dan pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean tersebut sampai saat ini masih ada karena belum pernah terjadi perceraian di antara keduanya.

3. Bahwa sejak tahun 1990 rumah tangga Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean sudah tidak harmonis lagi karena Saksi Dina Pamean selaku isteri Terdakwa suka berkata kasar dan memfitnah Terdakwa dengan mengatakan Terdakwa berpangkat rendah dan hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).

4. Bahwa apabila ada keluarga atau Orang Tua Terdakwa yang datang kerumah Terdakwa, Saksi Dina Pamean sering marah-marah dan tidak senang dengan kehadiran Orang Tua maupun keluarga Terdakwa.

5. Bahwa pada tahun 2000 ketika Terdakwa bertugas di Sampit isteri Terdakwa (Saksi Dina Pamean) pernah meminta cerai kepada Terdakwa dengan cara membuat surat pernyataan cerai, namun Terdakwa tolak karena sudah mempunyai anak dan pada tahun 2006 kembali isteri Terdakwa (Saksi Dina Pamean) minta cerai yang kemudian keluar rumah pulang ke Toraja selama 1 (satu) bulan tetapi permintaan cerai tersebut Terdakwa tolak dan akhirnya masalah keluarga Terdakwa tersebut didamaikan oleh Dan Ramil.

6. Bahwa sejak tahun 2008 karena sudah tidak cocok dan sering terjadi keributan dalam rumah tangganya akhirnya Terdakwa meninggalkan rumahnya dan tinggal bersama adiknya dan kemudian Terdakwa membuat surat pernyataan cerai dan ketika Terdakwa meminta tanda tangan kepada Saksi Dina Pamean untuk menanda tangani surat pernyataan cerai tersebut, Saksi Dina Pamean tidak mau menandatangani dan menolak untuk bercerai dengan Terdakwa.

7. Bahwa pada tahun 2010 sekira bulan Juni, Terdakwa datang kerumahnya untuk meminta isterinya menandatangani surat pernyataan cerai yang dibuat oleh Terdakwa tetapi isterinya (Saksi Dina Pamean) menolaknya dan akhirnya Terdakwa marah-marah lalu menempeleng dan mendorong isterinya hingga jatuh, dan ketika terjadi keributan tersebut datang anak Terdakwa yaitu Saksi Fila Delfia Veronica yang bermaksud akan melerai tetapi Terdakwa malah menghalau anaknya tersebut dengan kakinya.

(9)

8. Bahwa walaupun Terdakwa sudah pisah ranjang dengan isterinya sejak tahun 2008 namun Terdakwa masih menafkahi keluarganya tiap bulannya sebesar Rp. 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada anaknya tetapi Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah bathin kepada isterinya yaitu Saksi Dina Pamean .

9. Bahwa Terdakwa sadar dan berjanji akan membina rumah tangganya dengan baik dan akan kembali pulang kerumahnya kumpul dengan isteri dan anak-anaknya.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Kutipan Akta Perkawinan dari Catatan Sipil No. Tujuh Puluh Tiga atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989, atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar KPI Nomor Reg. T.262/VI/1989 tanggal 5 Juni 1989 atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Samarinda No. 02/DINAS/2010 tanggal 1 Februari 2010 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

- 1 (satu) lembar Kartu Keluarga No. 6472021511076719 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

Telah diperlihatkan dan dibacakan di depan Terdakwa dan para Saksi dan telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan dari Terdakwa dan dari para saksi dibawah sumpah serta barang bukti dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 1985 melalui pendidikan Secata di Dodik Malino Rindam VII/Wrb, lulus dan di lantik dengan pangkat Prada, kemudian di lanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susjurta POM di Cimahi, setelah lulus kemudian di tugaskan di Pasipanpers Jakarta, selanjutnya pada tahun 1988 Terdakwa dimutasikan di Pomdam VI/Tpr, kemudian Tahun 1994 Terdakwa mengikuti pendidikan secara Reguler, lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda, kemudian di tugaskan di Denpom VI/1 Samarinda, tahun 1996 Terdakwa di mutasi ke Kodam Sampit dan pada tahun 2001 Terdakwa kembali di mutasikan ke Kodim 0901/Smd sampai sekarang dengan pangkat Serma.

2. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan Saksi Dina Pamean pada tanggal 31 Januari 1989 di Gereja Toraja Jemaat Minaga sesuai dengan Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989 dan,

(10)

pernikahan tersebut telah dicatat di Pencatatan Sipil sesuai Kutipan Akta Perkawinan No. Tujuh puluh tiga tanggal 2 Pebruari 1989 dan dari hasil pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai Tiga anak yaitu Citra Angela umur 23 Tahun, Ade Putra umur 22 Tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 Tahun dan pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean tersebut sampai saat ini masih terikat perkawinan karena belum pernah terjadi perceraian di antara keduanya.

3. Bahwa benar sejak tahun 1990 rumah tangga Terdakwa dan Saksi Dina Pamean mulai tidak harmonis di karenakan Terdakwa lebih mementingkan mengurus keluarganya yaitu orang tua dan saudara-saudaranya daripada rumah tangganya sendiri, hingga berlanjut pada tahun 2000 Terdakwa pernah disuruh membuat surat pernyataan cerai oleh Saksi Dina Pamean namun Terdakwa menolaknya.

4. Bahwa benar sejak 2008 rumah tangga Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean sering terjadi pertengkaran – pertengkaran hingga akhirnya Terdakwa memutuskan untuk bercerai dengan Saksi Dina Pamean dengan membuat surat pernyataan cerai dan selanjutnya Terdakwa pisah ranjang dengan Saksi Dina Pamean dan Terdakwa tidak memberi nafkah lahir dan batin kepada Saksi Dina Pamean sampai dengan sekarang namun Terdakwa masih memberikan uang kepada anak-anaknya untuk biaya sekolah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

5. Bahwa benar pada tanggal 12 Juni 2010 sekira pukul 12.00 Wita Terdakwa mendatangi Saksi Dina Pamean dirumahnya untuk meminta tanda tangan surat pernyataan yang dibuat oleh Terdakwa tetapi Saksi Dina Pamean tidak mau menandatangani surat tersebut sehingga Terdakwa marah kepada Saksi Dina Pamean lalu memukul, dan kemudian kaki Terdakwa mendorong tubuh Saksi Dina Pamean tetapi Terdakwa malah terpeleset hingga kakinya menginjak kaki Saksi Dina Pamean, hingga Saksi Dina Pamean merasa kesakitan

6. Bahwa benar pada saat Terdakwa memukul Saksi Dina Pamean di saksikan oleh anak Saksi Dina Pamean yaitu Saksi Fila Delfia Veronica yang bermaksud akan melerai keributan tersebut, tetapi sebaliknya Saksi Fila Delfia Veronica malah didorong oleh Terdakwa dengan menggunakan kakinya.

7. Bahwa benar pada tanggal 21 Pebruari 2011 sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa kembali datang kerumah Saksi Dina Pamean untuk meminta tanda tangan surat Akta Perceraian, tetapi Saksi Dina Pamean tidak mau dan akhirnya Saksi Dina Pamean kembali di pukul bahunya oleh Terdakwa.

8. Bahwa benar saat ini rumah tangga Terdakwa dan Saksi Dina Pamean sudah rukun kembali, namun Terdakwa sampai saat ini masih tinggal di rumah saudaranya yang berada di depan rumah Terdakwa dan Terdakwa berjanji setelah sidang ini akan kembali ke rumah kumpul dengan keluarganya.

9. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa tersebut Saksi Dina Pamean selaku isteri Terdakwa telah memaafkannya dan Terdakwa juga meminta maaf dan ingin bersama lagi untuk membina rumah tangganya yang lebih baik lagi. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang di

kemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan uraian pembuktian unsur-unsur delik dari Oditur Militer, namun dalam hal penjatuhan pidananya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan.

(11)

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal, mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : Setiap orang.

2. Unsur kedua : Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik yang mengakibatkan rasa sakit.

3. Unsur ketiga : Dalam lingkup rumah tangganya.

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur Pertama : “Setiap orang”.

Yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja yang termasuk WNI dan tunduk pada ketentuan Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan setiap orang selaku subjek hukum/pelaku yang diduga melakukan perbuatan yang didakwakan apabila terbukti memenuhi semua unsur dari tindak pidana dan mampu bertanggungjawab menurut hukum, dengan demikian setiap orang yang dimaksud dalam unsur ini adalah Suami.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Terdakwa dan para saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain dapat diungkap hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 1985 melalui pendidikan Secata di Dodik Malino Rindam VII/Wrb, lulus dan di lantik dengan pangkat Prada, kemudian di lanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susjurta POM di Cimahi, setelah lulus kemudian di tugaskan di Pasipanpers Jakarta, selanjutnya pada tahun 1988 Terdakwa dimutasikan di Pomdam VI/Tpr, kemudian Tahun 1994 Terdakwa mengikuti pendidikan secara Reguler, lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda, kemudian di tugaskan di Denpom VI/1 Samarinda, tahun 1996 Terdakwa di mutasi ke Kodam Sampit dan pada tahun 2001 Terdakwa kembali di mutasikan ke Kodim 0901/Smd sampai sekarang dengan pangkat Serma.

2. Bahwa benar Terdakwa sebagai prajurit TNI yang adalah termasuk sebagai warga Negara RI yang harus tunduk kepada undang-undang Negara RI karena Terdakwa sehat jasmani dan rohani dan mampu bertanggung jawab secara hukum.

3. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa dan para Saksi dimana identitas telah dicocokan dengan identitas yang tertuang di dalam Surat Dakwaan Oditur Militer No.Sdak/55/K/AD/I-07/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012, beserta berkas perkara atas nama para Tersebut ternyata cocok antara satu dengan yang lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke muka persidangan.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur pertama : “Setiap orang” telah terpenuhi.

(12)

2. Unsur kedua : “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik yang mengakibatkan rasa sakit”

Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan fisik menurut pasal 6 UU No. 23 tahun 2004 adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, luka berat atau terganggunya kesehatan seseorang, karena dimana secara alternatif Majelis berpendapat unsure tersebut harus dikaitkan dengan Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang No 23 tahun 2004 sehingga yang lebih tepat adalah rasa sakit sedang yang lain diatur dalam Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang No 23 tahun 2004. Bahwa perbuatan ini adalah disengaja dan dilakukan dengan penuh kesadaran dimaksud memang untuk memberikan rasa sakit bagi korban, sehingga unsur dengan sengaja ini merupakan salah satu bentuk dari kesalahan Terdakwa, bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak berwenang atau melawan hukum dan merupakan unsur kesalahan si pelaku. Pengertian membuat rasa sakit adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan sebagainya dilakukan kepada orang lain berarti yang menderita sakit atau luka adalah orang lain bukan diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta - fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan Saksi Dina Pamean pada tanggal 31 Januari 1989 di Gereja Toraja Jemaat Minaga sesuai dengan Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989 dan, pernikahan tersebut telah dicatat di Pencatatan Sipil sesuai Kutipan Akta Perkawinan No. Tujuh puluh tiga tanggal 2 Pebruari 1989 dan dari hasil pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai Tiga anak yaitu Citra Angela umur 23 Tahun, Ade Putra umur 22 Tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 Tahun dan pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean tersebut sampai saat ini masih terikat perkawinan karena belum pernah terjadi perceraian di antara keduanya.

2. Bahwa benar sejak tahun 1990 rumah tangga Terdakwa dan Saksi Dina Pamean mulai tidak harmonis di karenakan Terdakwa lebih mementingkan mengurus keluarganya yaitu orang tua dan saudara-saudaranya daripada rumah tangganya sendiri, hingga berlanjut pada tahun 2000 Terdakwa pernah disuruh membuat surat pernyataan cerai oleh Saksi Dina Pamean namun Terdakwa menolaknya.

3. Bahwa benar sejak 2008 rumah tangga Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean sering terjadi pertengkaran – pertengkaran hingga akhirnya Terdakwa memutuskan untuk bercerai dengan Saksi Dina Pamean dengan membuat surat pernyataan cerai dan selanjutnya Terdakwa pisah ranjang dengan Saksi Dina Pamean dan Terdakwa tidak memberi nafkah lahir dan batin kepada Saksi Dina Pamean sampai dengan sekarang namun Terdakwa masih memberikan uang kepada anak-anaknya untuk biaya sekolah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

4. Bahwa benar pada tanggal 12 Juni 2010 sekira pukul 12.00 Wita Terdakwa mendatangi Saksi Dina Pamean dirumahnya untuk meminta tanda tangan surat pernyataan yang dibuat oleh Terdakwa tetapi Saksi Dina Pamean tidak mau menandatangani surat tersebut sehingga Terdakwa marah kepada Saksi Dina Pamean lalu memukul, dan kemudian kaki Terdakwa mendorong tubuh Saksi Dina Pamean tetapi Terdakwa malah terpeleset hingga kakinya menginjak kaki Saksi Dina Pamean, hingga Saksi Dina Pamean merasa kesakitan

(13)

5. Bahwa benar pada saat Terdakwa memukul Saksi Dina Pamean di saksikan oleh anak Saksi Dina Pamean yaitu Saksi Fila Delfia Veronica yang bermaksud akan melerai keributan tersebut, tetapi sebaliknya Saksi Fila Delfia Veronica malah didorong oleh Terdakwa dengan menggunakan kakinya.

6 Bahwa benar pada tanggal 21 Pebruari 2011 sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa kembali datang kerumah Saksi Dina Pamean untuk meminta tanda tangan surat Akta Perceraian, tetapi Saksi Dina Pamean tidak mau dan akhirnya Saksi Dina Pamean kembali di pukul bahunya oleh Terdakwa.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua “yang melakukan kekerasan fisik yang menyebabkan rasa sakit“ telah terpenuhi.

3. Unsur ketiga : “Dalam lingkup rumah tangga”

Yang dimaksud dengan unsur diatas adalah sebagaimana diatur dalam pasal 2 huruf a UU No.23 tahun 2004 ialah suami, istri dan anak, dalam hal ini Terdakwa adalah suami sedangkan pasal 2 huruf b ialah orang yang mempunyai hubungan perkawinan dalam hal ini Terdakwa selaku suami Saksi-1 sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a.

Bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta - fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan Saksi Dina Pamean pada tanggal 31 Januari 1989 di Gereja Toraja Jemaat Minaga sesuai dengan Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989 dan pernikahan tersebut telah dicatat di Pencatatan Sipil sesuai Kutipan Akta Perkawinan No. Tujuh puluh tiga tanggal 2 Pebruari 1989 dan dari hasil pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai Tiga anak yaitu Citra Angela umur 23 Tahun, Ade Putra umur 22 Tahun dan Fila Delfia Veronica umur 15 Tahun dan pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi Dina Pamean tersebut sampai saat ini masih ada karena belum pernah terjadi perceraian di antara keduanya.

2. Bahwa benar saat ini rumah tangga Terdakwa dan Saksi Dina Pamean sudah rukun kembali, namun Terdakwa sampai saat ini masih tinggal di rumah saudaranya yang berada di depan rumah Terdakwa dan Terdakwa berjanji setelah sidang ini akan kembali ke rumah kumpul dengan keluarganya.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ketiga “dalam lingkup rumah tangga“ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik yang menimbulkan rasa sakit dalam lingkup rumah tangga”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal : 44 ayat (1) Jo pasal 5 huruf a Jo pasal 6 UU RI No. 23 tahun 2004.

Menimbang : Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan Hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer.

(14)

- Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat.

- Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang termasuk menjaga keharmonisan keluarga Terdakwa sendiri.

- Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit, sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Mejelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa adalah karena sifat arogansi dan sifat memaksakan keinginannya sendiri dengan menunjukkan kekuasaan dan kekuatan fisik terhadap isteri dan anaknya.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa terjadi dilingkungan rumah tangga karena Terdakwa selaku kepala rumah tangga seharusnya Terdakwa dapat melindungi dan mengayomi keluarga agar merasa aman lahir dan bathin dan Terdakwa melakukan Tindak Pidana ini agar Saksi Dina Pamean mau mengerti dan mau menghormati Terdakwa sehingga tidak merendahkan Terdakwa selaku suaminya.

3. Bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa terjadi dalam rumah tangga yang sengaja menyakiti dengan cara kekerasan fisik menunjukkan yang arogan terhadap keluarganya yang seharusnya dilindungi, disayangi dan dihormati hak-haknya selaku isterinya.

4. Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan Saksi Dina Pamean mengalami rasa sakit termasuk juga anaknya Saksi Fila Delfia Veronica mengalami sakit fisik akibat tendangan Terdakwa.

5. Bahwa Terdakwa melakukan Tindak Pidana ini karena terpengaruh oleh adiknya Saksi Marten Tombang dan Terdakwa kesal dengan sikap Saksi Dina Pamean yang telah meminta cerai setiap terjadi keributan dan merendahkan Terdakwa karena hanya lulusan SD dan berpangkat rendah.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Mejelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dalam sidang sehingga memperlancar jalannya sidang.

2. Terdakwa belum pernah dihukum.

3. Bahwa Terdakwa sudah meminta maaf kepada saksi-1 dan Saksi-1 sudah memaafkan perbuatan Terdakwa.

(15)

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa dilakukan kepada isterinya yang seharusnya dilindungi.

2. Bahwa perbuatan dilakukan didepan anak-anaknya yang berakibat mempengaruhi kejiwaan anak-anaknya.

Menimbang : Bahwa tujuan Undang-Undang No 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dibuat adalah untuk melindungi Kaum Perempuan dari perbuatan kekerasan, namun dalam persidangan Terdakwa dan Saksi Dina Pamean telah bersepakat untuk berdamai dan kembali akan membina Rumah Tangganya kembali, oleh karena itu majelis berpendapat bahwa penjatuhan Pidana bersyarat lebih bermanfaat di terapkan kepada Terdakwa dari pada harus menjalani pidana di Lembaga Permasyarakatan, dan memberikan kesempatan kepada Terdakwa untuk membina Rumah Tangganya kembali dan penjatuhan pidana bersyarat ini tidak mengganggu kepentingan militer .

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Perkawinan dari Catatan Sipil No. Tujuh Puluh Tiga atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar foto copy Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989, atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar foto copyKPI Nomor Reg. T.262/VI/1989 tanggal 5 Juni 1989 atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

- 1 (satu) lembar foto copy Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Samarinda No. 02/DINAS/2010 tanggal 1 Februari 2010 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

- 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga No. 6472021511076719 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

Perlu ditentukan statusnya.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat tersebut diatas merupakan bukti petunjuk yang melingkupi perbuatan Terdakwa, maka Majelis menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 44 ayat (1) jo Pasal 5 huruf a Jo Pasal 6 UU RI No.23 tahun 2004 Pasal 14 a KUHP dan pasal 15 KUHPM serta Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

(16)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : Sitta Tombang, Serma Nrp. 530622, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangganya” 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 4 ( empat ) bulan dengan masa percobaan 6 (enam) bulan dengan perintah bahwa pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada perintah Hakim yang menentukan lain disebabkan Terpidana melakukan suatu tindak pidana atau pelanggaran disiplin sebagaimana tercantum dalam pasal 5 UU No. 26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Militer sebelum masa percobaan tersebut habis.

3. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Perkawinan dari Catatan Sipil No. Tujuh Puluh Tiga atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

b. 1 (satu) lembar foto copy Surat Nikah Gereja Toraja No. 03/JM/89 tanggal 31 Januari 1989, atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

c. 1 (satu) lembar KPI Nomor Reg. T.262/VI/1989 tanggal 5 Juni 1989 atas nama Sitta Tombang dan Dina Pamean.

d. 1 (satu) foto copy lembar Surat Pemberitahuan Nomor Induk Kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Samarinda No. 02/DINAS/2010 tanggal 1 Februari 2010 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

e. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Keluarga No. 6472021511076719 atas nama Sitta Tombang selaku Kepala keluarga.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(17)

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 20 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, SH Mayor Chk Nrp. 573973 sebagai Hakim Ketua dan Mulyono, SH Mayor Chk Nrp. 522672 serta Nurdin Raham, SH Kapten Chk Nrp. 522551 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di

atas, Oditur Militer Purwanto, SH Mayor Chk Nrp. 636726, Panitera Agustono, SH Kapten Chk Nrp. 21940080960873, dihadapan Umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua

Ibnu Sudjihad, S.H. Mayor Chk Nrp. 573973

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Mulyono, S.H. Nurdin Raham, S.H. Mayor Chk Nrp. 522672 Kapten Chk Nrp. 522551 P a n i t e r a Agustono, S.H. Kapten Chk Nrp. 21940080960873

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa wujud pelanggaran kesantunan berbahasa tuturan manyambati dalam bahasa Banjar terdiri atas manyambati

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan

Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi menggunakan GA sebagai operator dalam menentukan nilai k yang bertujuan mengatasi kelemahan tersebut (untuk selanjutnya MkNN

Perencanaan mall dengan konsep ocean (laut) yang menerapkan prinsip tradisional- modern serta memiliki fasilitas masjid dapat menjadi icon Kabupaten Rembang

Menurut Anda, apa pentingnya ketekunan dalam berbisnis? Bagaimana tekun menurut Anda? Ketekunan sangat penting dalam bisnis, terutama dalam bisnis kita tahu selalu ada

Untuk itu dalam mengkaji pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran yang digunakan terhadap kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa, dilibatkan 3 faktor lain

Narasumber dalam penelitian ini ialah pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT, antara lain

Penulis memilih media sosial Instagram karena dari sekian banyak media sosial yang dipakai, Instagram memiliki banyak followers dibandingkan dengan media sosial yang