• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KAMERA KEAMANAN DENGAN TELEPON GENGGAM BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KAMERA KEAMANAN DENGAN TELEPON GENGGAM BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KAMERA KEAMANAN DENGAN TELEPON GENGGAM BERBASIS ANDROID

Amelinda Arum Widyasari¹, Asep Mulyana², Inung Wijayanto³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Abstrak

Dengan semakin meningkatanya kesadaran masyarakat akan keamanan, saat ini telah digunakan dan dikembangkan berbagai sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Adanya teknologi IP (Internet Protocol) memungkinkan pengguna untuk dapat melihat hasil tangkapan kamera keamanan dimana saja dan kapan saja baik melalui PC, laptop, ataupun telepon seluler. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. OS Android ini akan semakin populer, karena Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri.

Pada Proyek Akhir kali ini akan dibuat sistem keamanan ruangan menggunakan Webcam, dan IC sebagai kontrol utamanya. Penambahan komponen lain berupa sensor PIR dan Motor Servo juga digunakan. Saat sensor mendeteksi adanya gerakan manusia, maka mikrokontroler akan

mengirimkan dan menyimpan suatu isyarat ke dalam database melalui komunikasi serial Visual Basic yang dapat diakses pada aplikasi di telepon seluler Android pengguna. Setelah memasukan ID pengguna, maka pengguna akan dapat langsung melihat hasil tangkapan kamera secara real time dan dapat mengendalikan pergerakan sudut tangkapnya sesuai dengan yang diinginkan. Server streaming dirancang menggunakan komputer yang telah terinstal software Webcam7 terhubung dan LAN atau internet.

Hasil yang didapatkan pada proyek akhir ini adalah sebuah prototype sistem keamanan dengan harga terjangkau yang menggunakan jaringan LAN Wi-Fi. Sehingga, dapat dikendalikan oleh telepon seluler berbasis Android. Gambar situasi tempat sistem terpasang dapat dikirimkan secara realtime beserta status dan gambar hasil tangkapan saat terjadi perubahan kondisi pada lingkungan. Jarak maksimal deteksi PIR adalah 8 m. Kecepatan pengiriman request yang terukur pada sistem, rata-rata adalah 3.39 detik pada pukul 09.00 WIB dan 3.99 detik pada pukul 16.00 WIB.

(2)

Abstract

Along with the growth of people‟s concern on security, various security systems have been used to satisfy the needs. The existence of IP (Internet Protocol) has made it possible to capture videos recorded from security cameras anywhere and anytime through your PC, laptop, or even your cell phone.

Android is a Linux-based operating system for cell phones. This particular operating system is gaining its popularity more and more each day since it provides open platforms for developers to create their own applications.

On this final project, I will try to invent a security system using Webcam and IC as the main controls. The addition of other components like PIR sensor and Motor Servo are also required. When the sensors detect any particular movements, the microcontroller will send and save some codes on the database through Visual Basic serial communications which is accessible through particular applications on user‟s Android cell phone. As soon as the user logged in, the user will be able to see the real-time captured videos and will be able to set the angles of the camera. Server streaming is designed using computer that is Webcam7-installed and connected to LA N or internet.

This project‟s main objective is to invent using Webcam, so that users can create and have their own CCTV network with affordable cost of implementation. The outcome of this final project is a prototype of security system with affordable cost of implementation with Wi-Fi as the network. So, the user can control the system using the application on his Android mobile phone. The videos of the environment condition can be transferred real-time with the captured images and status when the condition was change. The maximum range of PIR detection is 8 m. The average speed of the request data transfer is 3.39 second at 09.00 and 3.99 second at 16.00 in local time

Keywords : Android application, webcam, microcontroller, Wi-Fi

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan, saat ini telah banyak dikembangkan dan digunakan berbagai macam sistem keamanan. Kamera CCTV (Closed Circuit Televison) merupakan sistem pengamanan standar yang biasa ditempatkan di banyak gedung dan rumah-rumah. CCTV dipasang agar sang pengguna dapat tetap mengawasi suatu tempat meskipun tidak berada di tempat tersebut. Namun, untuk dapat memiliki jaringan CCTV sendiri, biaya yang akan dikeluarkan tentulah tidak murah. Apalagi ditambah dengan tingginya mobilitas masyarakat yang menyebabkan munculnya kebutuhan baru, yaitu fleksibilitas sistem pemantauan. Hal tersebut menjadi tantangan baru karena untuk dapat mengaplikasikannya kita harus memiliki IP Camera yang harganya juga tidaklah murah.

Berdasarkan masalah di atas, banyak cara telah dilakukan. Salah satunya menggantikan posisi IP Camera dengan Webcam dan server untuk pengoperasiannya. Namun, penggunaan Webcam juga memiliki kekurangan karena alat tersebut tidak memiliki firmware yang dapat mengontrol pergerakannya secara remote.

Oleh karena itu, pada proyek akhir kali ini penulis ingin mengembangkan sebuah sistem keamanan ruangan yang masih menggunakan Webcam namun, dengan tambahan beberapa fitur komponen yaitu sensor PIR (Pasif Infrared Receiver), Motor Servo, database dan aplikasi Android. Kelebihan dari sistem ini adalah, saat sensor mendeteksi adanya gerakan manusia, maka mikrokontroler akan mengirimkan dan menyimpan suatu isyarat dan gambar ke dalam database melalui komunikasi serial Visual Basic yang dapat diakses pada aplikasi di telepon seluler Android pengguna. Setelah memasukan ID pengguna, maka pengguna akan dapat langsung melihat hasil tangkapan kamera secara real time dan dapat mengendalikan pergerakan sudut tangkapnya

(4)

E-16

sesuai dengan yang diinginkan. Server streaming dirancang menggunakan komputer yang telah terinstal software Webcam7 dan terhubung pada LAN atau internet.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penyusunan Proyek Akhir yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dihadapi dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana merancang bentuk rangkaian sistem keamanan yang akan

dibuat?

2. Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian sistem keamanan ini?

3. Bagaimana cara kerja dari rangkaian sistem keamanan yang akan dibuat?

4. Bagaimana cara membuat kontrol gerakan dengan motor servo secara remote pada Webcam?

5. Bagaimana cara membuat interface antara mikrokontroler dengan komputer server sehingga isyarat dari sensor dan perintah gerakan dapat terbaca?

6. Bagaimana cara membuat interface antara komputer dan aplikasi Android agar dapat terjadi pertukaran data?

7. Bagaimana cara merancang sebuah aplikasi android yang dapat memantau dan mengontrol pergerakan Webcam secara real time?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan tujuan dari Proyek Akhir kali ini antara lain.

1. Merancang sistem keamanan yang dapat melakukan fungsi pengawasan dan pengontrolan gerak dari sebuah aplikasi pada telepon genggam Android berbasis Mikrokontroler menggunakan Webcam dan sensor PIR (Motion Detector).

(5)

2. Mengetahui komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem keamanan ini.

3. Mengetahui cara kerja dari rangkaian sistem keamanan yang dibuat.

4. Mengetahui cara membuat kontrol gerakan pada Webcam menggunakan motor servo.

5. Mengetahui cara membuat interface antara mikrokontroler dengan komputer server sehingga isyarat dari sensor dan perintah gerakan dapat terbaca.

6. Mengetahui cara membuat interface antara komputer dan aplikasi Android agar dapat terjadi pertukaran data.

7. Mengetahui cara merancang sebuah aplikasi android yang dapat memantau dan mengontrol pergerakan Webcam secara real time.

1.4Batasan Masalah

Untuk mempermudah dan membatasi cakupan pembahasan masalah pada Proyek Akhir kali ini, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut.

1. Sistem keamanan yang dirancang berupa prototipe 2. Sistem hanya bisa ditempatkan pada ruangan indoor 3. Sistem diuji coba menggunakan jaringan LAN.

4. Sistem diuji coba menggunakan satu (1) buah acces point 5. Server menggunakan IP static yaitu 192.168.1.105 6. Gambar yang diambil berasal dari satu sumber. 7. Aplikasi hanya diperuntukkan untuk satu pengguna.

8. Aplikasi hanya untuk Android dengan platform 2.1 ke atas.

9. Telepon genggam Android yang digunakan harus memiliki koneksi Wi-fi

10.Gerakan yang dapat diberikan pengguna kepada sistem hanya 5 jenis gerakan yaitu: kiri, setengah kiri, tengah, setengah kanan, dan kanan yang inputannya berupa kode ASCII.

(6)

E-18

11.Gambar yang berhasil ditangkap oleh Webcam harus dapat dikirimkan secara streaming melalui jaringan Wi-fi kepada pengguna.

12.Pemberitahuan “warning” yang merupakan output dari sensor PIR hanya bisa dilihat setelah aplikasi dijalankan.

13.Sistem kerja dasar dari mikrokontroller AVRATmega8535 sebagai sistem minimum, termasuk program dan cara kerja alat mikrokontrolernya.

14.Pada Proyek Akhir ini tidak membahas mengenai teknik propagasi gelombang dan link budget

15.Tidak membahas mengenai hardware secara mendetail. 16.Tidak membahas teknik keamanan jaringan secara mendetail

1.5Metode Penelitian

Pelaksanaan Proyek Akhir berupa aplikasi pengawasan dan pengendalian kamera keamanan dengan telepon genggam berbasis Android ini menggunakan metodologi sebagai berikut.

1. Study literature

a. Pencarian dan pemngumpulan literatur-literatur dan kajian-kajian yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada Proyek Akhir kali ini, baik berupa artikel, buku referensi, internet, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah Proyek Akhir.

b. Pengumpulan data-data dan spesifikasi sistem yang diperlukan untuk meningkatkan performansi sistem.

2. Analisa Masalah

Dengan jalan menganalisa semua permasalahan yang ada dan berdasarkan pengamatan yang ada terhadap masalah tersebut. 3. Perancangan dan pembuatan sistem

Meliputi implementasi konsep yang telah diperoleh dalam merancang sistem keamanan menggunakan Webcam sampai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

(7)

4. Simulasi sistem

Setelah tahap perancangan berdasarkan standar yang ada, tahap selanjutnya adalah melakukan simulasi sistem untuk melihat kinerja sistem tersebut.

5. Konsultasi

Konsultasi dilakukan berkala dengan dosen pembimbing mengenai petunjuk dan pertimbangan praktis mengenai perancangan dan realisasi perangkat.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi yang digunakan, tujuan dan metode penelitian yang dilakukan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas mengenai teori yang mendasari permasalahan berupa konsep dasar komponen-komponen pendukung dari rangkaian sistem keamanan, konfigurasi pembuatan aplikasi,konfigurasi database, Visual Basic dan konfigurasi Server Video Streaming secara umum.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Bab ini membahas mengenai rancangan prosedur dan tahap-tahap serta langkah-langkah perancangan dari perangkat sistem keamanan baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah diimplementasikan pada proyek akhir kali ini.

(8)

E-20

Bab ini membahas mengenai pengujian dan analisis perangkat sistem keamanan yang telah diimplementasikan. Pengujian dan analisis sistem akan mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan untuk mengetahui apakah hasil perancangan sesuai dengan spesifikasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan hasil kerja yang telah dilakukan beserta rekomendasi dan saran untuk pengembangan dan perbaikan selanjutnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa terhadap sistem, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem yang dirancang dapat meningkatkan keamanan pada suatu ruangan. 2. Sistem dirancang menggunakan Visual Basic sebagai interface antara

hardware dan aplikasi pada Android.

3. Streaming video yang dirancang menggunakan software webcam7 dapat menampilkan gambar situasi, dimana sistem dipasang dan dapat mengirimkannya secara real time ke telepon genggam pengguna.

4. Sistem deteksi objek oleh sensor PIR memicu pemberian peringatan yang dirancang dapat memberikan informasi keadaan berupa teks dan gambar yang diupdate dari database saat pengguna menjalankan aplikasi di telepon genggam Androidnya beserta gerakan yang diinput terakhir.

5. Kecepatan respon eksekusi peringatan dan kontrol gerak oleh sistem bernilai paling cepat adalah 2.80 detik dan paling lama adalah 4.11 detik.

6. Sensor PIR (Motion Detector) yang digunakan hanya dapat mendeteksi objek dengan jarak maksimal 8 meter.

7. Kualitas video dan kecepatan transfer data yang menggunakan metode HTTP request untuk tersambung dengan server sangat bergantung kepada kualitas Wi-Fi.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat diambil dari Proyek Akhir ini agar pada penelitian berikutnya dapat dikembangkan sistem yang lebih baik diantara lain: 1. Agar desain perangkat keras (hardware) lebih compact.

2. Agar alert “warning” dapat sampai ke pengguna, seperti notification, meskipun aplikasi tidak diaktifkan dan tidak perlu di-refresh terlebih dahulu.

(10)

E-69

3. Agar desain sistem lebih sederhana, sehingga tidak terlalu banyak tools software yang dipakai

4. Dalam perancangan server streaming, sebaiknya menggunakan protocol RTP atau RTSP dan pemilihan codec yang tepat agar delay transmisi data yang didapatkan lebih kecil.

5. Pada saat kondisi malam hari agar tampilan video streaming pada website lebih jelas agar ditambahkan LED infrared pada webcam.

6. Penggunaan sensor PIR dapat digantikan dengan motion detector menggunakan fasilitas image processing yang terdapat pada software webcam7.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(11)

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Ary Herianto ST, M Ary & Adi P, Ir. Wisnu. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMega8535. Andi Yogyakarta. Yogyakarta; 2008. [2] Budiharto, Widodo.Panduan Praktikum Mikrokontroler AVR ATmega16.

Elex Media Komputindo;2008

[3] Burns, K. (2003). TCP/IP Analysis and Troubleshooting Toolkit. Indianapolis: WileyPublishing, Inc.

[4] Tanenbaum, Andrew S. Computer Networks,BFourth Edition. s.l. : Prentice Hall, 2003. 0-13- 066102-3.

[5] Stallings, William. Data and Computer Communications 6th. Hong Kong : Pearson Education Asia Pte.Ltd, Quarry Bay, 2001. 979-9549-05-1. [6] Mulyadi. Membuat Aplikasi Untuk Android. Yogyakarta: Multimedia

Center Publishing

[7] Arbie. ManajemenDatabase dengan MySQL.Yogyakarta :Andi Yogyakarta:2003

[8]

http://payztronics.blogspot.com/2010/02/servo-introduction-motor-servo.html “Teori Kontrol Servo”, diakses pada tanggal 30 Juni 2010.

[9]

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat alat mendeteksi bayi, maka secara otomatis sensor akan membaca dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler yang kemudian data akan otomatis tersimpan, lalu ditampilkan

Hasil dari komponen pemrosesan yang telah dirancang untuk mendeteksi gerakan objek manusia menggunakan metode kalman filter seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Alat ini akan mempermudah penjagaan dan pengawasan terhadap ruangan, sistem keamanan ini menggunakan beberapa sensor untuk mendeteksi keberadaan penyusup antara

SMS pada modul GSM akan dimanfaatkan oleh mikrokontroler ATmega 32 selaku otak pada sistem untuk mengirimkan data hasil olahan beberapa sensor yang digunakan

Sensor yang digunakan adalah sensor MQ2 yang berfungsi untuk mendeteksi asap rokok, jika ada asap rokok maka sensor akan mengirimkan data yang nantinya

Aplikasi mobile dapat mengirimkan perintah dari smartphone melalui web server yang telah terhubung dengan sensor dan alat berbasis Internet of Things yang ada di kandang, sebaliknya

3) Modul Nrf24l01 bertugas untuk mengirimkan data yang telah dikumpulkan oleh mikrokontroler yang berasal dari sensor menggunakan gelombang radio dengan frekuensi

Kamera akan berhenti mengambil gambar ketika ada kejadian khusus yang di akuisisi oleh sensor infrared kemudian mikrokontroler akan mengirimkan data ”A” melalui komunikasi