Penyaji: IGST BGS RAI UTAMA, SE., MMA., MA. Sunday, March 4, 2018 Pertemuan 1 1

(1)

Penyaji:

IGST BGS RAI UTAMA,

SE

., MMA., MA.

(2)

Pendekatan Statistik



Statistik Deskriptif



_{Mengumpulkan, mengolah, menyajikan Data untuk}

dapat menggambarkan tentang sebuah objek tertentu

(tabel, grafik, gambar, dsb)



Statistik Inferensia



_{Menganalisis, menginterpretasikan data untuk dasar}

pengambil keputusan bisnis atau perusahaan.

(3)

DATA STATISTIK



DATA KUANTITATIF



Jika serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam

angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau

pengukuran sedemikian itu dinamakan data kuantitatif



DATA KUALITATIF



Ada juga observasi yang bersifat kualitatif yaitu berupa serangkaian

observasi dimana tiap observasi yang terdapat dalam sampel (atau

populasi) tergolong dalam salah satu kelas-kelas yang saling lepas

(mutually exclusive) dan yang kemungkinannya tidak dapat

dinyatakan dalam angka-angka.



Misal penelitian tentang preferensi (kesukaan) konsumen terhadap

suatu produk, jawabannyak hanya ya dan tidak atau atas bersifat

kualitatif, tetapi bukan berarti data itu tidak bisa dipergunakan untuk

analisa statistik

(4)

SUMBER DATA STATISTIK



data intern



Seorang pimpinan perusahaan memerlukan catatan-catatan akuntansi,

produksi, inventaris, penjualan, personil dan administrasi

perusahaannya. Data tersebut dikategorikan ke dalam data intern,

yang umumnya direncanakan dan dikumpulkan untuk kepentingan

pembuatan laporan keuangan, laporan perpajakan, dan

laporan-laporan lain yang diwajibkan oleh pemerintah.



data ekstern



Selain membutuhkan data intern, seorang pimpinan

perusahaan juga membutuhkan data ekstern, yaitu data

yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaannya.

Misalnya data analisis tentang trend pasar luar

negeri/ekspor dari Departemen Perdagangan, analisis

perkembangan kurs mata uang dari Bank Indonesia.

(5)

data ekstern (data primer dan data

sekunder)



Data primer ialah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

organisasi yang menerbitkannya,



data sekunder ialah data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan

merupakan pengolahnya.



Data sensus merupakan data primer karena dikumpulkan, diolah, serta

diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik itu sendiri.



Data mengenai indeks harga saham yang diterbitkan oleh suatu

majalah atau surat kabar merupakan data sekunder sebab pengolahan

data tersebut dilakukan oleh lembaga lain (bukan penerbit majalah

dan surat kabar ybt.), misal Bursa Efek Jakarta. Secara umum data

primer dipandang lebih baik dibandingkan terhadap data sekunder.

(6)

KEGUNAAN DATA STATISTIK



Kegunaan berbagai jenis data yang telah diuraikan di

atas antara lain untuk pengambilan keputusan,

pemecahan masalah (problem solving), penelitian,

riset pengembangan produk, dan kegiatan pelaporan.

(7)

Statistical Thinking and Management

Three Aspects of Quality Improvement

Management

Philosophy

Behavioral

Tools

Statistical

Methods

(8)

PROSEDUR PENELITIAN DENGAN

DATA STATISTIK



Umumnya metodologi penelitian maupun pemecahan

masalah secara statistik dapat menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:



_{1. Perencanaan penelitian}



_{2. Pengumpulan data atau fakta}



_{3. Pengolahan data dan penataan data}



_{4. Penyajian data ke dalam bentuk tabel maupun grafik}



_{5. Analisis dan interpretasi data.}

(9)

Sunday, March 4, 2018 Pertemuan 1 9

START

Perencanaan penelitian/identifikasi persoalan yg teliti

Pengumpulan data ekstern & intern yg siap sedia dan relevan bagi persoalan yg diteliti

Data yg tersedia cukup?

Klasifikasi, penyederhanaan, pengolahan & penataan data dg menggunakan grafik, table dan berbagai ukuran deskriptif

Penyajian data yg telah dan ditata

data sample??

Pergunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan

STOP

Pengumpulan data asli dg menggunakan wawancara maupun mengirim kuestioner

Pergunakan data sample untuk: 1.menaksir parameter

2.menguji asumsi mengenai parameter

(10)

Perencanaan penelitian

Pengumpulan data yang efisien hanya mungkin

dilakukan bila peneliti mengerti betul inti permasalahan

yang menjadi objek penelitian.

Inti permasalahan tersebut harus dirumuskan secara

seksama sedangkan cara penelitiannya harus

direncanakan secara cermat.

Pada setiap perencanaan penelitian, pertimbangan biaya

selalu memegang peran yang menentukan. Tanpa

perencanaan, pengumpulan data statistik menjadi tidak

terarah bahkan ada kemungkinan terhenti di tengan jalan

karena kekurangan biaya.

(11)

Pengumpulan data atau fakta

1. data yang siap pakai/sudah tersedia

seyogyanya harus akurat, up to date,

comprehensif, dan relevan bagi

permasalahan yang diteliti.

2. pengumpulan data asli.

Dalam melakukan pengumpulan data

untuk penelitian dapat dilakukan dengan

sensus (populasi) maupun penarikan

(12)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

Merencanakan pertanyaan serta membuat daftar

lampiran

Secara teoritis, bentuk pertanyaan maupun daftar

lampiran yang efisien bagi pengumpulan data harus

memiliki lima ciri sebagai berikut:

a) Pertanyaan maupun daftar lampiran pertanyaan

harus jelas

b) Pertanyaan yang bersifat sensitif harus dihindari

c) Jawaban yang diperoleh harus objektif dan dapat

disusun secara berlajur-lajur

d) Instruksi bagi pewawancara maupun perumusan

istilah hasrus singkat dan jelas

e) Susunan pertanyaan harus direncanakan secara

cermat

(13)

(14)

Quota

Types of Sampling Methods

Samples

Non-Probability

Samples

Judgement _Chunk

Probability

Samples

Simple Random Systematic Stratified Cluster

(15)

Probability Samples

Simple

Random Systematic Stratified Cluster

(16)

Simple Random Samples

• Every individual or item from the

target frame has an

equal chance

of

being selected.

• Selection may be

with replacement

or

without replacement

.

• One may use table of random

numbers

(17)

Systematic Samples

• Decide on sample size: n

• Divide population of N individuals into groups of

k individuals: k = N/n

• Randomly select one individual from the 1st group. • Select every k-th individual thereafter.

N = 64 n = 8

(18)

Stratified Samples

• Population divided into

2 or more groups

according

to some common characteristic.

• Simple random sample selected from each.

(19)

Cluster Samples

• Population divided into several

“

clusters

”,

each representative of the population.

• Simple random sample selected from each.

• The samples are combined into one.

Population

divided

into 4

(20)

JENIS-JENIS SAMPEL:

Sampel random

: sebuah sampel yang terdiri dari

unsur-unsur yang dipilih dari populasi dianggap

random apabila tiap unsur yang terdapat dalam

polulasi tersebut memiliki probabilitas yang sama

untuk terpilih.

Sampel sistematis

: sebuah sampel dianggap

sistematis bila proses pemilihannya dilakukan secara

sistematis dari populasinya.

Sampel luas (area sample)

: kadang-kadang disebut

juga dengan sampel kelompok (cluster sample),

namun pada prinsipnya prosedur pemilihan

sampelnya merupakan prosedur pemilihan kelompok

secara random dari unit-unit tertentu.

(21)

Sampel berstrata (stratified sample)

: jika populasi

ternyata terdiri dari berbagai jenis (heterogen),

maka populasi demikian dapat dibagi ke dalam

beberapa stratum dan sampelnya dapat dipilih

secara random dari setiap stratum.

Sampel kuota

: dalam riset tentang pemasaran, yang

melakukan wawancara seringkali diharuskan

memilih kuota dari stratum-stratum tertentu dan

dianggap cukup representatif bagi populasinya.

Biasanya kuota tersebut sudah dispesifikasi secara

cermat dalam merencanakan pengambilan sampel.

(22)

Menggunakan daftar lampiran

Kontak antara peneliti dan pewawancara harus

diusahakan terus-menerus selama pengumpulan

data untuk mempercepat proses pengumpulan

data.

Penyelesaian

pengumpulan data yang berlarut-larut dapat

mengakibatkan bias yang disebabkan oleh

perbedaan waktu pengumpulan data.

(23)

Pengolahan data dan penataan data

Jika data kuantitatif telah terkumpul, tahap berikutnya adalah mengorganisasikan dan mengelompokkan fakta dari data

tersebut guna tujuan penelitian.

Tahap ini lebih banyak berhubungan dengan pengolahan dan penataan data.

Proses pengolahan dan penataan data tersebut dapat dilakukan dengan cara manual yang paling sederhana sampai cara yang mengggunakan peralatan elektronis yang mutakhir.

Beberapa cara menata data yang perlu diperhatikan adalah: a. Lembar pencatatan jumlah (tally sheet)

b. Sortir dengan tangan (hand sorting) c. Tabulasi secara masinal

(24)

Penyajian data ke dalam bentuk tabel

maupun grafik

Penyajian data ke dalam bentuk tabel

maupun grafik yang sesuai biasanya

dilakukan setelah data selesat

disusun/ditata.

Penyajian demikian bersamaan dengan

pengukuran nilai-nilai deskriptif

merupakan proses penyederhanaan data

atau informasi ke dalam bentuk yang

(25)

CARA PENGUMPULAN DATA STATISTIK

1)

Wawancara

: observasi yang bersifat langsung

2)

Kuesioner

: serangkaian pertanyaan yang dikirimkan per pos atau

diserahkan kepada responden untuk diisi.

3)

Test dan skala objektif

: serangkaian test maupun skala yang

objektif, penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri individu atas dasar

angka-angka yang diberikan pada individu melalui test tertentu.

4)

Observasi tingkah laku

: penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri

individu dengan cara melihat dan mendengar sendiri peristiwanya.

5)

Metode proyektif

: dalam analisis psikologi, proyeksi berarti

mencetuskan impulse yang tidak sadar dari diri sendiri dengan

cara melihat sesuatu seakan-akan impulsi

(26)

BEBERAPA

PENGERTIAN

TENTANG ANGKA

DALAM DATA

STATISTIK

(27)

Angka eksak dan angka kira-kira (aproksimasi)

Data merupakan kumpulan angka-angka. Jika data terdiri dari angka-angka yang diperoleh dari proses penjumlahan dan dapat dinyatakan hingga unit terakhir, maka data tersebut terdiri dari angka-angka eksak.

Data tentang jumlah penduduk Indonesia yang diklasifikasi

berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan yang diterbitkan dalam Statistical Pocketbook of Indonesia merupakan data yang

terdiri dari angka-angka eksak.

Jika data terdiri dari angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, maka data yang demikian itu terdiri dari angka-angka yang bersifat kira-kira (aproksimasi).

Data tentang hasil pengukurann tinggi badan merupakan data yang terdiri dari angka kira-kira, tidak sampai angka atau digit terakhir, jadi merupakan perkiraan.

(28)

Angka aproksimasi sebagai interval

Setiap angka aproksimatif sebenarnya memiliki

nilai yang sesungguhnya (true value). Nilai itu

terletak di antara dua batas (limits).

Berdasarkan logika, hasil pengukuran berat

badan 75 kg seharusnya memiliki nilai

sesungguhnya yang mendekati 75 kg. Nilai

tersebut seharusnya tidak akan lebih besar

sebanyak ½ kg di bawah atau di atas 75 kg. Jika

beratnya ¾ di bawah 75 kg maka nilai tersebut

seharusnya lebih mendekati 74 kg.

(29)

Pembulatan angka

Pembulatan angka desimal statistik umumnya dilakukan dengan mengikuti suatu proses yang lazim digunakan dalam dunia

statistik.

Jika kita membulatkan angka 80,212 hingga dua desimal, maka kita akan memperoleh angka 80,21. Jika kita membulatkan angka 91,319 hingga dua desimal maka akan diperoleh angka 91,32.

Pembulatan yang menyangkut dengan penghilangan angka 5 membutuhkan suatu pedoman tertentu.

Jika angka yang terdapat di depan angka 5 bersifat genap, maka angka 5 harus dihilangkan tanpa mengubah angka yang terdapat di depan angka 5.

Jika angka yang terdapat di depan angka 5 bersifat ganjil, maka dilakukan pembulatan ke atas seperti biasa.