• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI

CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG

NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO

KABUPATEN PASAMAN

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata satu (S- 1)

OLEH:

MEGA GUSNITA

NPM:10030074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

Factors Affecting Production Levels Cacao (Theobroma cacao)

In Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung District

of Rao Pasaman

Mega Gusnita*, Dasrizal**, Nefilinda**

*) the geography educhation student of STKIP PGRI WestSumatera

**) the teacher of geography education of STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This type of research used in this research is the study correlations. The population was 120 people. Proportional sampling technique with random sampling with a total sample of 53 people. The data analysis technique used is descriptive analysis techniques and inductive analysis, with SPSS version 16.0. The results showed that: (1) land management has a positive and significant effect on the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15.795> t table of 1.675 with a significant value 0.001 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between land management to the level of cacao production. (2) Maintenance has a positive and significant related to the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15 033> t table of 1.675 with a significant value 0.003 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between the maintenance of the level of cacao production. (3) The capital has a positive and significant related to the level of cacao production. The value of this coefficient is significant because tcount of 15 417 > t table of 1.675 with a significant value 0.002 <α = 0.05, means Ha accepted and rejected H0 can thus be said that there is a significant effect partially between the capital of the cacao production levels. (4) The third contribution of independent variables land management, maintenance and capital of the cacao production levels indicated by the coefficient of determination R2 of 0.195 or 19.50% which means the contributions of land management, maintenance and capital to the level of cacao production 19.50 %.

(3)

PENDAHULUAN

Kondisi alam negara Indonesia sebagai negara agraris dan maritim yang penduduk sebagian besar bermukim di pedesaan, maka mata pencaharian yang paling dominan adalah bergerak di sektor pertanian, perikanan dan perdagangan. Usaha pertanian yang dilakukan antara lain menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, karet, kopi, dan cokelat. Usaha pertanian merupakan budaya yang dilakukan secara turun temurun dalam menopang kehidupan rakyat di samping usaha lain.

Pembangunan pertanian di Indonesia di arahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian, serta akses masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan distribusi serta keanekaragaman hasil pertanian. Swasembada pertanian harus dimantapkan secara efisien melalui peningkatan ketersediaan, keragaman jenis, dan mutu pertanian secara merata.

Peningkatan masyarakat tani secara kuntitatif maupun kualitatif tidak terlepas dari kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat tani tentunya diperoleh melalui pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau organisasi tertentu. Pendidikan informal pendidikan yang di peroleh seseorang di rumah dalam lingkungan keluarga. Sedangkan pendidikan nonformal di selenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang fungsional sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan, formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat (UU No 2 Tahun 2003). Pendidikan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di bidang pertanian sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan cara pandang petani. Selain itu motifasi dan jam kerja juga mempunyai peranan yang penting bagi masyarakat tani.

Provinsi Sumatera Barat sejak dahulunya menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama karena keadaan geografisnya sangat cocok untuk lahan

pertanian. Hal ini merata di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat dengan usaha pertanian yang dilakukan antara lain berbagai jenis tanaman seperti padi, karet, kopi, dan cokelat, termasuk Kabupaten Pasaman yang terkenal dengan sektor pertanian tanaman pangan.

Kabupaten Pasaman adalah daerah pertanian dan masyarakatnya bergerak di sektor pertanian yang umumnya pertanian tanaman pangan. Untuk pengelolaan lahan, perbaikan irigasi dan modal setiap tahunnya selalu menjadi perhatian masyarakat Pasaman, begitu juga pembangunan jalan usaha tani dengan tujuan untuk menekan biaya produksi pertanian yang diolah masyarakat. Dengan baiknya pengairan pengelolaan lahan dan modal maka otomatis pendapatan masyarakat juga akan meningkat. (Kantor wali nagari tahun 2014) Perkebunan cacao di beberapa daerah merupakan salah satu aspek mata pencaharian penting yang lebih dominan di bandingkan sektor pertanian lainnnya. Sehubungan dengan itu di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao, pertanian juga memegang peranan penting terutama perkebubnan cacao. Namun kenyataan hidup petani di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao masih belum bisa di katakan maju, kehidupan masyarakatnya sama sekali tidak menunjukkan perkembangan. Dengan kata lain bahwa daerah ini masih di golongkan kepada daerah yang masih sedikit tertinggal. Belum tampak ada kemajuan yang berarti baik dari segi ekonomi maupun pendidikan. (Kantor Wali Nagari tahun 2014)

Untuk meningkatkan produksi cacao perlu adanya suatu tindakan atau cara, salah satu cara yang dapat di lakukan adalah rehabilitas. Rehabilitas pertanian cacao adalah memperbaharui cara-cara petani dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam. Cara tersebut dapat terwujutkan melalui pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan informal maupun non formal.

Keberhasilan dari produksi cacao tidak hanya tergantung pada pendidikan saja tetapi juga di lahan cacao dan status kepemilikan, keterampilan semangat kerja

(4)

yang tinggi dan pola pikir yang luas. Lahan yang memiliki produktifitas yang tinggi akan mempengaruhi hasil pendapatan petani. Di samping itu tenaga kerja juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu usaha, baik atau tidak baiknya tenaga kerja akan sangat mempengaruhi pendapatan petani cacao, karena tenaga kerja merupakan faktor yang utama dan merupakan faktor penting dalam proses memperoleh hasil yang baik bagi petani cacao.

Tingkat produksi cacao bisa mempengaruhi pola pangan seorang petani cacao karena apabila tingkat produksi cacao tinggi maka petani cacao akan lebih banyak peluang untuk bekerja di kebunnya, begitu juga pendidikan yang bisa membentuk suatu bangsa untuk lebih baik dan organisasi tertentu, yang seharusnya dapat di peroleh seseorang dari lingkungan keluarganya, tetapi karna kurangnya biaya yang mengakibatkan seseoraang tidak dapat mengenyam pendidikan, karena seperti yang kita lihat masih banyak anak-anak hanya dapat pendidikan sampai tingkat SLTA, itu dapat kita lihat pada keluarga petani cacao. Padahal pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan cara pandang petani.

Berdasarkan observasi awal peneliti pada tanggal 15 Februari 2015 menemukan kenyataannya bahwa, Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman merupakan salah satu daerah yang banyak menghasilkan cacao di Jorong I Tampang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, penduduk Jorong I Tampang bermata pencaharian sebagai petani. Adapun pertanian yang menonjol di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman adalah pertanian cacao. Dari tahun ke tahun tanaman cacao ada yang mengalami peningkatan dan penurunan, pada saat buah cacao naik, harga cacao mencapai Rp.35.000 per kg , sedangkan pada waktu buah cacao pada waktu mengalami penurunan harganya mencapai Rp. 20.000. Untuk tahun ini penjualan cacao kurang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jorong I Tampang. Selain harga cacao yang menurun dan buah cacao yang bisa di panen hanya 2 kali setahun, dan

dalam 1 kali panen masyarakat bisa memanen buah cacao sebanyak ± 900 kg, dan berpenghasilan dalam satu kali panen sebanyak Rp.18.000.000, dan dalam setahun petani dapat memperoleh hasil panen sebanyak Rp.36.000.000 sudah termasuk di dalamnya semua biaya untuk pengelolaan lahan, dan pemeliharaan tanaman cacao. (Kantor Wali Nagari tahun 2014).

Jadi untuk memecahkan masalah di atas perlu di lakukan penelitian sehingga permasalahan parmasalahan pada objek penelitian tersebut dapat diatasi sehubungan dengan itu penulis merasa tertarik mengankat masalah ini ke dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Cacao (Theobroma Cacao) Di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh antara pengelolaan lahan terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman?

2. Apakah terdapat pengaruh antara pemeliharaan cacao terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman?

3. Apakah terdapat pengaruh antara jumlah modal terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman? 4. Apakah terdapat pengaruh

antara pengelolaan lahan, pemeliharaan dan jumlah modal secara bersama-sama terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung

(5)

Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi membahas dan menganalisis tentang:

1. Pengaruh pengelolaan lahan terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.

2. Pengaruh pemeliharaan cacao terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.

3. Pengaruh jumlah modal terhadap peningkatan tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.

4. Pengaruh pengelolaan lahan, pemeliharaan dan jumlah modal secara bersama terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman.

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah serta tujuan penulisan pada bab sebelumnya maka penelitian ini dapat di golongkan pada jenis penelitian Korelasional. Korelasional ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terkait. Suharsimi (2010), penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa elakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Menurut Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh KK petani cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Jumlah KK yang ada di Jorong I Tampang adalah sebanyak 402 KK, sedangkan jumlah KK petani cacao adalah sebanyak 120 KK.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket serta dokumentasi. Sedangkan untuk beberapa hal yang tidak mungkin dikumpulkan dengan angket atau kuisioner maka penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung terhadap objek penelitian dilapangan. Teknik Analisis Data Sesuai dengan jenis data yang terkumpulkan dalam hipotesis yang hendak dibuktikan, maka data diperoleh untuk setiap hipotesis dilakukan pengujian secara statistik. Adapun analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis Statistik Deskriptif, digunakan untuk manganalisis data secara deskriptif, di gunakan untuk melihat kecendrungan penyebaran data variabel. (2) Statistik Inferensial : Uji Normalitas, Uji homogenitas. (3) Uji hipotesis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertama, Berdasarkan pengujian hipotesis I yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengolahan lahan berhubungan signifikan dan positif terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel pengelolaan lahan diperoleh nilai thitung sebesar 15,795 > ttabel sebesar 1,675

dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan

demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengelolaan lahan terhadap tingkat produksi cacao . Hal ini berarti semakin baik pengelolaan lahan, maka akan semakin baik pula tingkat produksi cacao.

Kedua, Berdasarkan pengujian hipotesis II yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pemeliharaan berhubungan terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel pemeliharaan

(6)

diperoleh nilai thitung sebesar 15,033 > ttabel

sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, atau nilai sig 0,003 < 0,05 berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian

dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pemeliharaan terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini berarti semakin baik pemeliharaan maka akan semakin meningkat pula tingkat produksi cacao. Menurut Kristanto (2008: 167-168) pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetasi yang baik.

Ketiga, Berdasarkan pengujian hipotesis III yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pemeliharaan berhubungan terhadap tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel t variabel modal diperoleh nilai thitung sebesar 15.417 > ttabel sebesar

1,675 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan

demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara modal terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini berarti semakin baik modal maka akan semakin meningkat pula tingkat produksi cacao.

Keempat, Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal berhubungan positif tingkat produksi cacao di Jorong I Tampang Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel f yang menyatakan bahwa nilai Fhitung 3.948 >

Ftabel 2.78 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 =

0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisen determinasi diperoleh R Square sebesar 0,195 yang artinya 19,50% perubahan pada variabel terikat (tingkat produksi cacao) dapat dijelaskan oleh variabel bebas (pengolahan lahan, pemeliharaan, dan modal) sedangkan sisanya sebesar 80,50% di pengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

(1)Pengolahan lahan memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini

dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 15,795 > nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,675 atau nilai sig variabel

pengolaan lahan 0,001 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengolaan lahan berpengaruh posotif terhadap tingkat produksi cacao. (2) Pemeliharaan memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔15,033

> nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,676 atau nilai sig. Variabel

pemeliharaan 0,003 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel pemeliharaan berpengaruh positif terhadap tingkat produksi cacao. (3) Modal memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap tingkat produksi cacao. Hal ini dapat dilihat dalam analisis regresi linier sederhana dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 15,417

> nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,676 atau nilai sig. Variabel

modal 0,002 lebih kecil dari α 0,05 dengan arah koefisien positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel Modal berpengaruh positif terhadap tingkat produksi cacao. (4) Sedangkan kontribusi ketiga variabel bebas pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal terhadap tingkat produksi cacao ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasinya R2 sebesar 0,195 atau 19,50% yang berati sumbangan yang diberikan oleh pengolahan lahan, pemeliharaan dan modal terhadap tingkat produksi cacao 19,50%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Kristanto, Aji. 2008. Bisnis & Manfaat Cokelat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Murlianto, Roki. 2014. “Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kolam Ikan Mas di Kenagarian Lansek Kodok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman”. (Skripsi). Padang: STKIP PGRI.

(7)

Riduwan. (2004). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan penelitian mudah. Jakarta : Gramedia.

Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit tanaman perkebunan di Indonesia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suliyanto.2011. ekonometrika terapan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk masing-masing jenis tanaman sela, pada 28 hst, kemangi mempunyai ILD yang sama dengan ILD tomat monokultur dan tumpangsari dengan sereh serta lebih

for pulling her back, worried that Jill would fall off, she push Eustace and wrenched. her hand out of his which make Eustace fall off the

Populasi ternak sapi potong di Indonesia saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dimana secara nasional terjadi gejala penurunan populasi terus-menerus dari tahun

Aset tetap milik PT Bumifood Agro Industri (d/h PT Mitra Bumi Lestari), Entitas Anak kecuali atas tanah dan kendaraan telah diasuransikan pada PT Asuransi Tri Prakarta terhadap

Untuk Mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah elektif agar mendaftar di Bagian Akademik Fakultas Peternakan Univ.. Untuk Mata Kuliah Elektif, kuliah dan praktikum

Dalam kajian ini, kajian dilakukan pada kesiapan 3 komponen yakni atraksi budaya berupa situs dan nilai pluralisme di Desa Balun yang telah ada selama puluhan tahun; aksesibilitas

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 tema, yaitu : melaksanakan peran ibu dalam rumah tangga; melakukan aktivitas sebagai ibu; memenuhi kebutuhan anak,

Manakala Jadual 4 pula menunjukkan ciri-ciri pemilihan jodoh masyarakat Kota Bharu dalam aspek kecantikan di mana pada min yang paling rendah iaitu min=2.8989