• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH STRES KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

(Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

NIZAR ABDUL MALIK

NIM 213-13-106

PROGDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

vii MOTTO

”Berlaku, berucap, berfikir untuk sesuatu yang pantas kita perjuangkan”.

(Carstensz Pyramid)

”Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah”.

(HR. Turmudzi)

”Hanyalah persiapan, pengetahuan, dan pengalaman yang membuat kita mampu

bertahan hidup”

(10)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, terimakasih kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang atas segala nikmat yang diberikan untuk penulis, sehingga tiada alasan

untuk penulis untuk berhenti bersyukur dan selalu diberi kemudahaan

Terimakasih kepada semua keluargaku atas doa dan dukungannya.

Buat ayahku (Kamsadi, S.Pd) terimakasih atas bimbingannya selama ini.

Buat ibuku tersayang (Almh Sri Nurhayati) terimakasih ibu telah memberiku

semangat untuk dapat meraih gelar S.E nya, gelar ini buat ibu yang tersayang, aku

sayang ibu.

Terimakasih buat nenekku yang selalu memberi dukungan kepadaku.

Terimakasih kepada kakak-kakakku yang selalu memberi masukan dalam kuliah.

Terimakasih buat semua keponakanku yang selalu menghibur aku.

Terimakasih kepada Bapak Ari Setiawan, MM yang telah membantu dan

membimbing saya dalam membuat skripsi.

Terimakasih kepada semua teman-teman yang telah membantu penyelesaikan

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta

unayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Analisis Pengaruh Stres Kerja, Kompensasi, Motivasi dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Semarang)”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahksn kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita dari zaman

kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.

Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini baik secara moral maupun spiritual, maka penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan

(12)

x

4. Ari Setiawan, MM. Selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan,

masukan, dan menyempurnakan skripsi ini.

5. Segenap Bapak Ibu Dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

6. Seluruh keluargaku yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik

secara moral maupun material.

7. Seluruh teman-teman perbankan syariah S1 angkatan 2013 terimakasih

telah memberikan doa dan bantuankepada penulis.

8. Kepada pimpinan dan seluruh karyawan bank BNI Syariah kantor cabang

Semarang yang telah memberikan bantuan pada saat penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga

kritik dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis

serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

membaca dan mempelajarinya. Amin

Salatiga, 29 September 2017

(13)

xi

ABSTRAK

Malik, Nizar Abdul. 2017. Analisis Pengaruh Stres Kerja, Kompensasi, Motivasi, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja (Bank BNI Syariah Wilayah Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Ari Setiawan S.Pd., MM.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan global yang sangat ketat, sehingga setiap perusahaan atau organisasi harus bekerja bersama-sama secara optimal untuk menghasilkan produk yang berkualitas.Dimana pihak manajemen dituntut untuk menggunakan sistem manajemen yang baik dan dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi, lingkungan kerja dan kinerja di Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang serta untuk mengetahui pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja di Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.Sampel yang diambil sebanyak 62 responden dengan teknik sampel jenuh. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi berganda, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest serta koefisien determinan (R2) dan uji asumsi klasik.

Hasil uji Ttestmenunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, kemudian kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, selanjutnya untuk motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji R2menunjukkanstres kerja, kompensasi, motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 65,9% sisanya 34,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

(14)

xii DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING…...………..i

PENGESAHAN………...ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN……...………..iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI……...……….iv

DECLARATION………...………..v

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI..………..vi

MOTTO……….vii

PERSEMBAHAN……...………..viii KATA PENGANTAR………ix

ABSTRAK………..xi

DAFTAR ISI………..…xii DAFTAR TABEL……… xv DAFTAR GAMBAR………xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….1

B. Rumusan Masalah………7

C. Tujuan………..7

D. Manfaat………8

E. Sistematika Penulisan………...9

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka………...11

B. Landasan Teori………...15

1. Stres Kerja………15

2. Kompensasi………..20

(15)

xiii

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….43

C. Popolasi dan Sampel………..43

D. Teknik Pengumpulan Data………...44

E. Skala Pengukuran………...46

1. Uji Instrumen Penelitian………...48

2. Uji Asumsi Klasik………50

3. Uji Statistik………...53

H. Alat Analisis Data………..56

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Objek Penelitian……….57

B. Analisis Data………..69

1. Uji Deskriptif Statistik………..69

2. Uji Instrumen Penelitian………...70

(16)

xiv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………87

B. Saran………...88

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 :Penelitian Terdahulu……….………...12

Tabel 3.1:Variabel dan Indikator………...47

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden………65

Tabel 4.2:Usia Responden……….………..66

Tabel 4.3 :Tindkat Pendidikan Responden………...67

Tabel 4.4:Masa Kerja Responden………..………..68

Tabel 4.5:Hasil Uji Reliabilitas………..………..69

Tabel 4.6 :Hasil Uji Validitas………..…..71

Tabel 4.7 : Uji Multikolonieritas………73

Tabel 4.8 : Uji Heteroskedastisitas……….75

Tabel 4.9 : Uji Normalitas………..76

Tabel 4.10 : Hasil Regresi Awal………..………..77

Tabel 4.11 : Hasil Regresi dengan DEFFIT……….………..77

Tabel 4.12 : Uji Regresi Berganda………...………..78

Tabel 4.13 : Uji T-test……….………..……….80

Tabel 4.14 : Uji F-test………..………..82

Tabel 4.15 : Uji R2……….83

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka pemikiran……….40

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia kerja pada zaman modern persaingan antara organisasi dan

perusahaan sangatlah ketat untuk mendapatkan pangsa pasar yang

dibidiknya.Perusahaan atau organisasi tersebut harus bisa meningkatkan

kualitasnya.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas

perusahaan.Dari kualitas produk, sampai pada kinerja karyawan pada sebuah

perusahaan.

Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau tidak mau didorong

untuk mencapai suatu organisasi perusahaan yang efektif dan

efisien.Keefektifan dan keefesienan dalam suatu perusahaan sangat diperlukan

agar perusahaan dapat memiliki daya saing maupun keunggulan lebih dari

pesaing, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam dunia persaingan yang

semakin ketat (Gaffar, 2012).

Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan sehingga faktor

keamanan bagi nasabah dalam menyimpan dananya di bank merupakan hal

yang utama bagi perusahaan perbankan di Indonesia untuk dapat bersaing

dengan perbankan lainnya.Dengan demikian perusahaan perbankan harus

dapat mencari sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang terbaik

(20)

Sumber daya manusia merupakan komponen yang paling penting dalam

suatu organisasi perusahaan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah

secara professional agar terwujudnya suatu keseimbangan antara kebutuhan

karyawan dengan keinginan dan kemampuan organisasi perusahaan.

Sehingga perusahaan dapat memiliki sumber daya manusia yang mampu

bersaing dengan perusahaan lain (Nitasari, 2012).

Menurut Bangun (2012) menyatakan kinerja adalah hasil pekerjaan yang

dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan.Sedangkan

menurut Rivai (2009) kinerja adalah perilaku yang diperlihatkan oleh semua

individu sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan.Apabila

individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusia berjalan efektif, maka

perusahaan juga tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu

perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan.

Kinerja karyawan yang merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari

seseorang karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dapat berwujud,

dilihat, dihitung jumlahnya, akan tetapi dalam banyak hal hasil olah pikiran

dan tenaga tidak dapat dihitung dan dilihat, seperti ide-ide pemecahan suatu

persoalan, inovasi baru suatu produk barang atau jasa, bisa juga merupakan

penemuan atas prosedur kerja yang lebih efesien.

Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan

banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

kerja.Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga,

(21)

kecemasan.Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan

yang sering dialami oleh masyarakat dan karyawan khususnya disebut

stres.Stres terhadap kinerja dapat berperan positif dan juga berperan negatif,

dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat

fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja

karyawan.Sedangkan pada dampak negatif stres tingkat yang tinggi adalah

penurunan pada kinerja karyawan yang drastis (Susono, 2004).

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya

adalah dengan memperhatikan stres kerja.Stres merupakan suatu kondisi

keadaan seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang

mempengaruhinya, kondisi tersebut dapat diperoleh dari dalam diri seseorang

maupun lingkungan diluar diri seseorang.Stres menimbulkan dampak negatif

terhadap keadaan psikologis dan biologis bagi karyawan.Stres merupakan

kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan

kondisi fisik seseorang (Siagian, 2009).

Kemudian dengan cara memberikan kompensasi adalah salah satu cara

untuk mengelola kinerja karyawan. Kompensasi merupakan bentuk dari timbal

balik perusahaan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.Kompensasi

yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan terdiri dari 2 jenis, yaitu

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.Kompensasi finansial

biasanya diberikan berdasarkan kemampuan individu karyawan dan besarnya

tanggung jawab karyawan.Sedangkan kompensasi non finansial merupakan

(22)

Pemberian kompensasi adalah sangat penting bagi pegawai guna

merangsang seseorang untuk melakukan pekerjaan melebihi apa yang

diinginkan oleh organisasi. Di samping itu, kompensasi juga berfungsi sebagai

penghargaan bagi karyawan yang telah melakukan suatu pekerjaan yang telah

ditetapkan oleh pimpinan.Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

memang sangat tinggi.Kompensasi adalah sesuatu yang diterima para

karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2003).

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu

kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut

motivasi. Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah

awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis

atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi

tujuan tertentu. Apabila kondisi ini tidak terjadi, maka akan menurunkan

motivasi kerja karyawan dan akan berdampak pada kinerja karyawan yang

menurun.

Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana

dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya

manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi

keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan

imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu

yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Bila

seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk

(23)

itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan

dalam arah yang dikehendaki organisasi.

Manusia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, apabila ditunjang

oleh kondisi lingkungan yang sesuai.Suatu kondisi lingkungan dikatakan

sesuai atau baik apabila manusia dalam melaksanakan kegiatannya merasa

aman dan nyaman.Ketidaksesuaian lingkungan dapat menimbulkan akibat

dalam jangka panjang.Menurut Nitisemito (2006) lingkungan kerja merupakan

semua yang ada pada lingkungan pekerjaan yang mampu mempengaruhi diri

dalam menjalankan pekerjaan.

Penciptaan lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat memenuhi

kebutuhan karyawan akan memberikan rasa puas dan mendorong semangat

kerja mereka. Lingkungan kerja yang kurang mendapat perhatian akan

membawa dampak negatif dan menurunkan semangat kerja, hal ini disebabkan

karyawan dalam melaksanakan tugas mengalami gangguan, sehingga kurang

semangat dan kurang mencurahkan tenaga dan pikirannya terhadap tugasnya.

Dengan lingkungan kerja yang baik dan nyaman, para pekerja akan dapat

bekerja dengan baik tanpa adanya gangguan-gangguan yang berarti.

Lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat memacu produktivitas kerja

karyawan yang tinggi.Lingkungan kerja adalah situasi atau kondisi yang ada

dalam lingkungan pekerjaan itu sendiri seperti bagaimana perlakuan dari

atasan, rekan kerja, penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan

sebagainya. Lingkungan kerja yang produktif akan dapat tercipta apabila

(24)

dalam organisasi perusahaan dengan tidak memandang secara subjektif dan

melihat dengan segala pertimbangan dalam keadilan. (Edy, 2008)

Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja yang berperan dalam

perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai

untuk mendukung pengembangan perusahaan.Di Indonesia memiliki beberapa

perusahaan yang bergerak dibidang perbankan baik perbankan konvensional

maupun perbankan syariah yang bersaing sangat ketat.PT.Bank BNI Syariah

merupakan salah satu perusahaan perbankan yang diminati masyarakat

Indonesia saat ini. PT. Bank BNI Syariah berdiri pada tanggal 29 April 2000

sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang yaitu di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Dengan

berlandaskan pada undang-undang No. 10 Tahun 1998. Selanjutnya UUS BNI

terus berkembangmenjadi 28 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.

Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010mengenai pemberian izin usaha

kepada PT Bank BNI Syariah. Dan didalam Corporate Plan UUS BNI tahun

2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin

off tahun 2009.

Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi

waktu spin off bulan Juni 2010 tidak lepas dari faktor eksternal berupa aspek

regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkan UU No. 19 tahun 2008

(25)

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Di bulan Juni

2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor

Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment

Point.

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa

keikutsertaan karyawan aktivitas persahaan tidak akan berjalan. Karyawan

berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang

ingin dicapai. Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya

mempunyai kinerja yang tinggi, karena dengan memiliki karyawan yang

berkinerja tinggi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi berusahaan.

Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berkinerja tinggi perusahaan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan. Usaha untuk meningkatkan kinerja

karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan stres kerja, memberikan

kompensasi yang sesuai, memberi motivasi kepada karyawannya, dan

memberikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman (Agung, 2017).

Oleh sebab itu penting bagi perusahan PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Semarang untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan

kenyamanan kerja sehingga para karyawan dapat menjalankan kinerjanya

dengan baik dan dapat melaksanakan tugas masing-masing karyawan.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

(26)

Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(Bank BNI

Syariah Cabang Semarang)”.

B. Rumusan Masalah

Peneliti akan meneliti tenteng pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi

dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun rumusan masalah

dari penelitian ini yaitu :

1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.

3. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.

4. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Adapun manfaat dari penelitian ini untuk :

1. Kegun aan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya di bidang manajemen

sumber daya manusia dan pada khususnya pada pihak yang ingin

(27)

motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dengan lama

kerja sebagai variabel moderasi.

2. Kegunaan Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini bagi beberapa

pihak antara lain :

a. Bagi Instansi

Sebagai evaluasi bagian manajemen sumber daya manusia pada bank

syariah untuk meningkatkan kualitas sumber daya dan diharapkan

mampu digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan kepada

perusahaan dalam mengelola kinerja karyawan.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan

pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen sumber daya

manusia.

c. Bagi Pihak Lain

Peneliti berharap dapat dijadikan acua ataupun referensi pada peneliti

selanjutnya dengan tema yang sama.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran

penulis dari awal hingga kesimpukan akhir. Adapun rencana sistematika

penulisan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai berikut :

(28)

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan

landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang

ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini.Perumusan masalah berisi

mengenai pertanyaan keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan

jawaban melalui penelitian.Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan

hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah,

perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab

ini yaitu sistematika penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang

akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan

menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis

hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penilitian yang dilakukan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan degan penelitian

ini.Hipotesis adalah pertanyaan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta

merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi

operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian

akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara operasional.

Penentuan sampel berisi mngenai masalah yang berkaitan dengan jumlah

populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan sampel.Jenis

(29)

penilitian.Metode analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini menjelaskan tentang diskripsi objek penelitian yang

berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian.Analisis data

dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang sederhana yang

mudah dibaca dan yang mudah diintreprestasikan meliputi diskripsi objek

penlitian, analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan.Hasil

penelitian mengungkapkan intreprestasi untuk memaknai implikasi penelitian.

BAB V: PENUTUP

Merupakan bab yang penting dalam skripsi ini, berisi tentang simpulan

(30)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Dari penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar”, bisa dilihat bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar.

Sedangkan stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar.Hal ini berarti

dengan kepemimpinan dan motivasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Suwati (2013) dengan judul

“Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarinda”.Dimana hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda, sedangkan motivasi kerja

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

Tunas Hijau Samarinda.

(31)

kinerja pegawai KPP Pratama Boyolali, sedangkan stres kerja berpengaruh

negatif terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Boyolali.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2014) dengan judul

“Pengaruh Kompensasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada CV. Berkat Anugrah”. Dalam penelitiannya kompensasi,dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keinerja

karyawan pada CV. Berkat Anugrah.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Utami (2010) dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Jumantono Kabupaten

Karanganyar”.Dengan hasil bahwa kepemimpinan, motivasi, lingkungan

kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.Sedangkan komunikasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Astianto (2014) dengan judul

Pengaruh Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM

Surabaya” dengan hasil stres kerja dan beban kerja berpengaruh negatifdan

signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Surabaya.

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terjadi perbedaan hasil temuan

dalam penelitian mengenai pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi, dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan. Untuk itulah

peneliti mencoba menguji kembali variabel-variabel tersebut. Beda penelitian

ini dengan penelitian terdahulu yaitu objek penelitian dilakukan pada Bank

(32)

yang meneliti pada objek tersebut. Perbedaan objek penelitian sebelumnya,

Sari (2012) dengan objek Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Makassar,

Suwati (2013) menggunakan objek Pada PT. Tunas Hjau Samarinda.

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

ISU Adanya pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

GAP Adanya perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh stres kerja, kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Judul Peneliti Tahu n

Metode Variabel Hasil

Pengaruh

(33)
(34)
(35)

PDAM Surabaya penelitian ini

Perkataan stres berasal dari bahasa latinstingere, yang digunakan pada abad XVII untuk menggambarkan kesukaran,

penderitaan dan kemalangan.“ stres adalah ketegangan atau tekanan

emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan

yang sangat besar, hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang

sangat penting yang dapat mempengaruhi emosional, pikiran dan

kondisi fisik seseorang (Hariandja, 2002).

Menurut Siagian (2003) mengemukakan bahwa stres merupakan

kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran,

dan kondisi fisik seseorang.Sedangkan menurut Spielberg (dalam

Imatama, 2006) menyatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan

eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam

lingkungan atau stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.Stres

juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan, atau gangguan yang

(36)

Masalah stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi

gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk

efisien di dalam pekerjaan. Akibat adanya stres kerja tersebut orang

menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis peningkatan

ketegangan pada emosi, proses berpikir dan kondisi fisik individu.

Selain itu, sebagai hasil adanya stres kerja sering menimbulkan

masalah bagi tenaga kerja, baik pada kelompok eksekutif maupun

kelompok pekerja biasa.Stres kerja dapat mengganggu kesehatan

tenaga kerja, baik fisik maupun emosional (Siagian, 2003).

b. Gejala-gejala stres kerja

Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang

mengalami stres kerja, namun demikian gejala-gejala stres kerja tidak

muncul dalam waktu yang bersamaan.Kadang-kadang kemunculannya

bersifat kumulatif, artinya sebenarnya gejala tersebut sudah muncul

dalam waktu yang cukup lama tetapi tidak terdeteksi jika tidak tampak

perilaku tertentu. Menurut Rice, (1992), gejala stres kerja

dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu:

1) Gejala fisik

Termasuk dalam gejala fisik diantaranya adalah detak jantung

dan tekanan darah yang meningkat, sekresi adrenalin dan

noradrenalin yang meningkat, munculnya gangguan perut, timbul

kelelahan fisik, kematian, keluar keringat berlebihan, adanya

(37)

2) Gejala psikis

Yang termasuk dalam gejala ini adalah timbulnya kecemasan,

ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung, perasaan

frustasi, marah dan kesal, emosi menjadi sensitif dan hiperaktif,

perasaan menjadi tertekan, kemampuan berkomunikasi secara

efektif menurun, menarik diri dan depresi, merasa terisolir dan

terasing, bosan dan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja,

muncul kelelahan mental dan menurunnya fungsi intelektual, serta

menurunnya harga diri.

3) Gejala perilaku

Yang termasuk dalam gejala ini yaitu bermalas-malasan dan

berupaya menghindari pekerjaan, kinerja dan produktivitas

menurun, ketergantungan pada alcohol meningkat, melakukan

sabotase pada pekerjaan, makan berlebihan sebagai upaya pelarian

diri dari masalah, mengurangi makan sebagai bentuk perilaku

penarikan diri dan mungkin berkombinasi dengan depresi,

kehilangan selera makan dan berat badan menurun, meningkatnya

perilaku yang beresiko tinggi, agresif, hubungan tidak harmoni

dengan keluarga dan teman, dan kecenderungan untuk melakukan

bunuh diri.

c. Dampak Stres Kerja

Menurut Sopiah (2008) dampak atau akibat dari stress kerja bisa

(38)

1) Fisik

Akibat stres pada fisik mudah dikenali.Adanya sejumlah

penyakit yang disinyalir karena orang tersebut mengalami stres

yang cukup tinggi dan berkepanjangan, diantaranya adalah

penyakit jantung, bisul, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

2) Psikis

Dampak stres kerja pada aspek psikis bisa dikenali, diantaranya

adalah ketidakpuasan kerja, depresi, keletihan, kemurungan, dan

kurang bersemangat.

3) Perilaku

Akibat stres dikenali dengan perilaku, yaitu kinerja rendah,

naiknya tingkat kecelakaan kerja, salah dalam mengambil

keputusan, tingkat absensi yang tinggi, dan agresi ditempat kerja.

d. Pendekatan stres kerja

Mangkunegara (2005) mengemukakan bahwa “four apporoaches

that of ten involve employee ang management cooperation for stress management are social support, meditation, biofeedback and personal

wellness programs”, ada empat pendekatan terhadap stres kerja yaitu

sebagai berikut:

1) Pendekatan dukungan sosial

Dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan memberikan

kepuasan sosial kepada karyawan, misalnya bermain game dan

(39)

2) Pendekatan biofeedback

Dilakukan melalui bimbingan medis yaitu melalui bimbingan

dokter, psikiater, psikolog, sehingga diharapkan karyawan dapat

menghilangkan stres yang dialaminya.

3) Pendekatan kesehatan pribadi

Merupakan pendekatan prevantif sebelum terjadinya

stres.Dalam hal ini karyawan secara periode waktu yang kontinyu

memeriksakan kesehatan, melakukan relaksasi otot, pengaturan

gizi, dan olah raga secara teratur.

4) Pendekatan meditasi

Dilakukan melalui penenangan pikiran, dzikir, dan olahraga

pernafasan.

2. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Pengertian kompensasi menurut Hasibuan (2002) adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung

yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan

kepada instansi pemerintahan.Kompensasi berbentuk uang, artinya

kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada pegawai

bersangkutan.Kompensasi berbentuk barang, artinya kompensasi

(40)

Menurut Panggabean (2002) kompensasi disebut juga dengan

penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai bentuk penghargaan yang

diberikan kepada bawahan sebagai balas jasa atas konstribusi yang

mereka berikan kepada organisasi.

Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh departemen personalia

untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja

karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah segala

sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas kerja yang

telah dilakukan. Kompensasi yang diterima karyawan bisa dalam

bentuk natural (uang) maupun inatural, seperti perumahan, makan,

bahan makanan, pakaian, kendaraan dan berbagai fasilitas serta

berbagai kemudahan lainnya sepanjang diberikan secara gratis atau

Cuma-Cuma sebagai ganti atas pekerjaan yang ia lakukan (Mardahleni,

2013).

b. Tujuan Kompensasi

Tujuan manajemen kompensasi efektif menurut Rivai (2004)

adalah:

1) Memperoleh SDM yang berkualitas

Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk

memberikan daya tarik kepada para pelamar.Tingkat pembayaran

harus responsive terhadap penawaran dan permintaan pasar kerja

karena para pengusaha berkompetisi untuk mendapatkan karyawan

(41)

2) Mempertahankan karyawan yang ada

Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak

kompetitif dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan

yang semakin tinggi.

3) Menjalin keadilan

Manajemen kompensasi selalu berupaya agar keadilan

internal dan eksternal dapat terwujud. Keadilan internal

mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif

sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan

besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran

terhadap pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan

perusahaan lain di pasar kerja.

4) Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan

Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang

diinginkan dan bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku

dimasa depan, rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja,

ketaatan, pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku

lainnya.

5) Mengendalikan biaya

Sistem kompensasi yang rasional membantu perusahaan

(42)

yang beralasan.Tanpa manajemen kompensasi efektif bisa jadi

pekerjaan dibayar di bawah atau di atas standar.

6) Mengikuti aturan hukum

Sistem gaji dan upah yang sehat selalu mempertimbangkan

faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin

pemenuhan kebutuhan karyawan.

7) Memfasilitasi pengertian

Sistem manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah

dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.

8) Meningkatkan efisien administrasi

Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang

untuk dapat dikelola dengan efisien, membuat sistem informasi

SDM optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai

pertimbangan skunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain.

c. Jenis-jenis kompensasi

Menurut Mathis (2002) berpendapat bahwa pada dasanya

kompensasi dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu

kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Berikut

jenis-jenis dari kompensasi:

1) Gaji pokok

Kompensasi dasar yang diterima karyawan biasanya sebagai

gaji atau upah, disebut gaji pokok.Gaji adalah imbalan finansial

(43)

caturwulan, bulanan atau mingguan. Upah merupakan imbalan

finansial langsung yang dibayarkan kepada para pekerja

berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau

banyaknya pelayanan yang diberikan. Pada dasarnya gaji atau upah

diberikan untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi

karyawan.

2) Gaji variabel

Jenis lain dari gaji bersifat langsung adalah gaji variabel, di

mana kompensasi berhubungan langsung dengan pencapaian

kinerja. Jenis yang paling umum dari gaji jenis ini untuk karyawan

adalah program pembayaran bonus atau insentif.

3) Tunjangan

Banyak organisasi memberikan sejumlah imbalan ekstrintik

dalam bentuk yang tidak langsung.Dengan kompensasi yang

bersifat tidak langsung ini, karyawan menerima nilai terukur dari

imbalan tanpa benar-benar menerimanya secara tunai.Tunjangan

karyawan adalah imbalan tidak langsung, seperti asuransi

kesehatan, uang cuti atau uang pension, yang diberikan kepada

karyawan sebagai bagian dari keanggotaannya di organisasi.

3. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Menurut kamus bahasa Indonesia modern, karangan Ali, motif

(44)

seseorang,dasar pikiran dan pendapat, sesuatu yang menjadi pokok.

Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai suatu pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk

bekerja (Arep, 2003).

Danim (2004) menyatakan motivasi kerja merupakan prakondisi

bagi individu untuk berperilaku di dalam pekerjaan yang dia

tekuni.Motivasi yang tinggi cenderung menghasilkan prestasi yang

tinggi dan motivasi yang rendah cenderung menghasilkan prestasi

yang rendah, demikian jugadalam penghargaan. Efek dari penghargaan

itu dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan yang akan memberi

umpan balik terhadap motivasi kerja berikutnya.

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiologi

atau psikolog yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang

ditujukan untuk tujuan insentif. Dengan demikian, kunci untuk

memahami proses motivaasi bergantung pengertian dan hubungan

antara kebutuhan, dorongan, dan intensif (Luthans, 2006).

Menurut Terry dan Rue (2003) mengatakan bahwa motivasi

adalah “ …getting a person to exert a high degree of effort…” yang

artinya adalah “ motivasi membuat seseorang untuk bekerja lebih

berprestasi”.

Dari pemaparan para peneliti tersebut, dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan dorongan atau keinginan yang timbul pada diri

(45)

hasil kerja.Dengan begitu motivasi dapat dipengaruhi keinginan,

tujuan, dorongan untuk melaksanakan suatu pekerjaan sehingga

menghasilkan imbalan berbentuk material maupun non material

tergantung seberapa besar motivasi itu ada dalam diri manusia.

b. Teori Motivasi

Menurut Gibson (2003) teori motivasi terdiri dari, pertama

content theories atau teori kepuasan yang memutuskan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,

mendukung dan menghentikan perilaku. Kedua adalah process theory

atau teori proses yaitu menguraikan dan menganalisis bagaimana

perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan. Kedua

kategori tersebut mempunyai pengaruh penting bagi para manajer

untuk memotivasi karyawan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Desller (2010), menyebutkan bahwa motivasi kerja dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Upah, adalah pembayaran tetap secara bulanan atau mingguan

yang diberikan pada setiap karyawan.

2. Situasi kerja, adalah keadaan yang mempengaruhi kegiatan

(46)

3. Kodisi kerja yang akan mendorong semangat kerja karyawan

seperti ketenangan, keamanan, dan keselamatan kerja.

4. Fasilitas kerja, adalah sarana yang disediakan perusahaan untuk

melancarkan aktivitas, seperti lampu, luas ruangan, komputer,

mesin untuk produksi, mushola, loker dan sebagainya.

5. Sikap manajer terhadap karyawan dimana setiap karyawan ingin

diperlakukan dengan adil.

6. Sikap antar teman kerja, sebbagai makhluk sosial manusia

membutuhkan persahabatan baik antar sesama karyawan.

7. Kebutuhan karyawan berprestasi, setiap karyawan yang berprestasi

hendaknya diberikan penghargaan yang sesuai, penghargaan

tersebut dapat berupa pengakuan yang kemudian disertai pujian,

hadiah, kenaikan gaji, kenaikan jabatan, perpindahan atau

sebagainya.

8. Pelatihan, karyawan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri

dengan kebijakan, prosedur dan manajer baru dengan cepat. Untuk

itu perlu adanya pelatihan dan pengembangan lebih lanjut untuk

melakukan tugas-tugasnya dengan sukses.

9. Insentif, merupakan suatu sistem pemberian balas jasayang berupa

finansial. Insentif adalah suatu pendekatan kompensasi yang menghargai atau memberikan imbalan kepada karyawan atas hasil

(47)

10.Promosi, sistem promosi karyawan terdiri dari tertutup san terbuka.

Sistem promosi tertutup adalah sistem dimana manajer seringkali

secara informal memutuskan karyawan mana yang

dipertimbangkan mendapat peomosi, sistem promosi terbuka

adalah sistem dengan karyawan melamar, diuji di wawancara,

sehubungan dengan pekerjaan yang tersedia yang diumumkan

secara terbuka (Ricky, 1998).

11.Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan, keinginan orang

akan perwujudan diri yaitu kecenderungan untuk mewujudkan

dirinya sebagai apa yang ada dalam kemampuannya.

kecenderunganini dapat diungkapkan makin lama makin istimewa,

untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya.

d. Indikator Motivasi

Menurut Maslow, manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang

diklarifikasikan pada lima tingkat atau hierarki (hierarchy of needs) yang dapat digunakan sebagai indikator-indikator untuk mengetahui

tingkat motivasi kerja pada karyawan. Berikut ini merupakan

penjelasannya (Saigan, 2009).

1. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan yang bersifat materi

atau sebagai kebutuhan primer yaitu, gaji, pakaian, tempat, dll.

2. Kebutuhan akan kesehatan dan rasa aman, merupakan kebutuhan

(48)

psikologis seperti tunjanagn kesehatan, tunjangan kecelakaan,

iklim dan kondisi kerja.

3. Kebutuhan sosial, merupakan kebutuhan seperti rasa bahagia

berkumpul, perasaan diterima dalam kelompok, rasa bersahabat.

4. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri, kebutuhan

mencerminkan harga diri ini seperti menerima keberhasilan diri,

kompensasi, martabat.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan aktualisasi diri meliputi

keinginan mengembangkan diri secara maksimal melalui usaha

sendiri, kreativitas, dan ekspresi diri.

4. Lungkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah bagian sangat penting bagi kehidupan

seseorang, manusia hidup tidak lepas dari lingkungannya, lingkungan

yang sehat memungkinkan manusia bekerja secara sehat dan

bergairah.Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar

perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan

perkembangan perusahaan (Nitisemito, 2004).

Trisnawati (2005) menyebutkan bahwa lingkungan adalah segala

hal yang terkait dengan operasional perusahaan dan bagaimana

kegiatan operasional tersebut dapat berjalan. Lingkungan kerja yang

(49)

dapat dilihat dari peningkatan teknologi, cara produksi, sarana dan

peralatan produksi yang digunakan untuk operasional perusahaan.

Menurut Nitiseminto (2002) mengartikan lingkungan kerja suatu

yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, lingkungan kerja

menjadikan salah satu pertimbangan bagi seseorang didalam memilih

pekerjaan, jika lingkungan kerjanya tidak menyenangkan karyawan

memungkinkan akan mempertimbangkan kembali untuk bekerja

diperusahaan tersebut.

Sedarmayanti (2009) mendefinisikan lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat peraksa dan bahan yang dihadapi lingkungan

sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

perorangan maupun sebagai kelompok meliputi lingkungan kerja fisik

dan non fisik.

Penciptaan lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat

memenuhi kebutuhan pegawai akan memberikan rasa puas dan

mendorong semangat kerja mereka. Lingkungan kerja yang kurang

mendapat perhatian akan membawa dampak negatif dan menurunkan

semangat kerja, hal ini disebabkan pegawai dalam melaksanakan tugas

mengalami gangguan, sehingga kurang semangat dan kurang

mencurahkan tenaga dan pikiran terhadap tugasnya.

Dengan lingkungan kerja yang baik dan nyaman, para pekerja

(50)

yang berarti, misalnyapolusi asap, polusi udara dan

gangguan-gangguan yang lainnya, oleh karena itu lingkungan kerja yang baik

sangat diperlukan oleh setiap orang pada saat bekerja.

Secara genetik, setiap individu mempunyai kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap lingkungan pola perilaku tertentu untuk

menanggulangi masalah lingkungan. Namun demikian pembentukan

lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja akan

menimbulkan kepuasan kerja pekerja dalam suatu organisasi (Fraser,

1993).

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kerja merupakan lingkungan ditempat kerja baik secara fisik maupun

non fisik yang digunakan untuk memproduksi suatu barang atau jasa

dimana kondisi tersebut membuat nyaman, aman dan sehat para

pekerjanya, sehingga karyawan dapat berproduksi secara optimal.

Kesan yang nyaman akan lingkungan kerja dimana karyawan tersebut

bekerja akan mengurangi rasa kejenuhan dan bosan dalam bekerja.

Keadaan sekitar tempat kerja yang aman akan membuat karyawan

merasa aman dari bahaya, dan lingkungan yang sehat menjadikan

karyawan berproduksi secara maksimal. Lingkungan kerja secara

umum merupakan lingkungan pekerja melaksanakan tugas

pekerjaannya yang terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik.

Lingkungan kerja fisik meliputi : tata ruang kerja, penerangan,

(51)

lingkungan kerja non fisik meliputi : suasana kerja, hubungan antar

rekan kerja, organisasi karyawan, hubungan dengan pemimpin.

b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Menurut Siagian (2009) terdapat dua macam lingkungan kerja,

yaitu:

1) Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah kondisi tempat kerja yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja.

Ada beberapa kondisi fisik dari tempat yang baik, yaitu:

a) Bangunan tempat kerja di samping menarik untuk

dipandang, juga dibangun dengan pertimbangan

keselamatan kerja.

b) Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang

dalam suatu ruangan tidak menimbulkan perasaan sempit.

c) Tersedia tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti

kafetaria baik dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya

yang mudah dicapai karyawan.

d) Tersedia tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau

mushola, baik dikelompokkan dalam organisasi maupun

sekitar.

e) Tersedianya sarana transportasi, angkutan, baik yang

diperuntukkan karyawan maupun angkutan umum yang

(52)

2) Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja

menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang

harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya

manusia bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja

merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan

kepuasan.

Menurut Sedarmayati (2009) terdapat lima aspek lingkungan

kerja non fisik yang bisa mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan, yaitu:

a) Struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang

diberikan kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi

yang baik.

b) Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan

bahwa pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab atas

kewajiban mereka.

c) Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan

merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancer,

baik antar teman sekerja ataupun pimpinan.

d) Perhatian dan dukungan pemimpin, yaitu sejauh mana

karyawan merasakan bahwa pemimpin sering memberikan

(53)

e) Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan

merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancer,

baik antar teman sekerja maupun dengan pemimpin.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Seseorang karyawan akan mampu melaksanakan kegiatannya

dengan baik, apabila ditunjang dengan kondisi lingkungan yang sesuai.

Saat kondisi lingkungan dikatakan sesuai apabila karyawan dapat

melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan

nyaman.Ketidak sesuaian lingkungan kerja dapat berakibat dalam

jangka lama.Keadaan lingkungan kerja yang tidak sesuai dapat

menuntut tenaga dan waktu yang lebih lama dan terjadinya sebuah

ketidak efisien.Banyak faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan.

Berikut ini faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

menurut Sedarmayanti (2009), yaitu:

1) Penerangan / cahaya di tempat kerja

Penerangan sangat bermanfaat bagi keselamatan dan

kelancaran kerja.Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya

penerangan yang terang, tetapi tidak menyilaukan.

(54)

Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan

keadaan normal, dengan sistem tubuh yang baik sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh.

Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada

batasannya, yaitu bahwa tubuh manusia dapat menyesuaikan diri

dengan temperatur luar berkisar 20% untuk kondisi panas dan 35%

untuk kondisi dingin, darimkeadaan normal tubuh. Namun

sebenarnya keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap

karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap manusia berbeda,

tergantung didaerah mana karyawan dapat hidup.

3) Kebisingan ditempat kerja

Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan oleh

telinga.Bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan pekerja,

merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan

komunikasi.Maka suara bising harusnya dihindari agar

produktivitas kerja dapat dilakukan dengan baik dan lancar.

4) Tata warna ditempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu diperhatikan, warna

mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan, seperti rasa senang,

sedih dan lain sebagainya, karena dalam warna dapat merangsang

(55)

5) Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga lingkungan kerja tetap aman, maka perlu

adanya satuan petugas pengamanan (SATPAM).

6) Kebersihan

Kondisi dimana lingkungan kerja dalam terjaga

kebersihannya, ruang yang bersih akan membuat suasana menjadi

lebih indah sehingga karyawan akan menjadi lebih semangat dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

5. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam

berbagai bentuk aktivitas. Brahmasari (2008) mengatakan bahwa

kinerja adalah pencapaina atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk

output kuantitatif maupyn kualitatif, kreatifitas, fleksibelitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi.

Sedangkan menurut Dessler (2000) kinerja merupakan prestasi

kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan

standar kerja yang ditetapkan. Pendapat lain yang disampaikan oleh

Mathis (2002) terdapat tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi

bagaimana individu/seorang karyawan dalam bekerja, yaitu:

(1) kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan tersebut, (2)

tingkat usaha yang dicurahkan, dam (3) dukungan organisasi. Kinerja

(56)

karyawan.Akan tetapi, kinerja berkurang apabila salah satu fackor ini

dikurangi atau tidak ada.

Mangkunegara (2009) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang

pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab

yang diberi kepadanya. Dan menurut Soeprihantono (2008)

mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seseorang

karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, misalnya standard, target atau sasaran yang telah

ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

b. Karakteristik Karyawan yang Memiliki Kinerja yang Tinggi

Menurut mangkunegara (2009) sebuah studi tentang kinerja

menemukan beberapa karakteristik karyawan yang memiliki kinerja

yang tinggi, meliputi:

1) Berorientasi pada prestasi

Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi, keinginan yang

kuat membangun sebuah mimpi tentang apa yang mereka inginkan

untuk dirinya.

2) Percaya diri

Karyawan yang kinerja tinggi memiliki sikap mental positif

yang mengarahkannya bertindak dengan tingkat percaya diri yang

tinggi.

(57)

Karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi mempunyai rasa

percaya diri yang sangat mendalam.

4) Kompetensi

Karyawan yang kinerjanya tinggi telah mengembangkan

kemampuan spesifik atau kompensasi berprestasi dalam daerah

pilihan mereka.

5) Persisten

Karyawan yang kinerjanya tinggi memiliki piranti kerja,

didukung oleh suasana psikologis, dan pekerja keras

terus-menerus.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Para pemimpin organisasi atau perusahaan sangatlah menyadari

adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan

lainnya berada di bawah pengawasannya. Walaupun

karyawan-karyawan bekerja pada tempat yang sama namun produktivitas mereka

tidaklah sama. Secara garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan

oleh dua faktor yaitu faktor individu dan situasi kerja.

Menurut Cornick (2003) ada dua variabel yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu:

1) Variabel individu, meliputi : sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik,

minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan,

serta faktor individu lainnya.

(58)

a) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari : metode kerja, kondisi

dan disain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan

fisik (penyinaran, temperature, dan fentilasi).

b) Faktor sosial dan organisasi, meliputi : peraturan-peraturan

organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan,

sistem upah dan lingkungan sosial.

Davis (1989) mengemukakan pendapatnya, bahwa kinerja

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. faktor kemampuan

a) pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan dan minat

b) keterampilan : kecakapan dan kepribadian

2. faktor motivasi

a) kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan

b) serikat kerja kebutuhan individu fisiologi, sosial dan egoistik

c) kondisi fisik : lingkungan kerja

Dari berbagai pendapat ahli tersebut, maka sesuai dengan

penelitian ini, maka kinerja karyawan secara umum dipengaruhi oleh

dua faktor utama yaitu variabel organisasi dan individual.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang sudah diuraikan, maka

kerangka penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel independen

(59)

independen tersebut memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Kerangka

penelitian ini dapat digambarkan pada gambar sebagai berikut:

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang sebenarnya masih harus

diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka

(Martono, 2011).

a. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Stres dapat sangat membantu atau fungsional, tetapi dapat berperan

salah atau merusak prestasi kerja.Secara sederhana hal ini berarti bahwa

stres kerja mempunyai potensi untuk mendorong atau menganggu

Stres kerja

(X1)

Kompensasi

(X2) Kinerja Karyawan

(Y)

Motivasi

(X3)

Lingkungan Kerja

(60)

pelaksanaan kerja.Tergantung seberapa besar tingkat stres kerjanya.Bila

tidak ada stres kerja, tantangan-tantangan kerja juga tidak ada, dan prestasi

kerja atau kinerja karyawan cenderung rendah.Sejalan dengan

meningkatnya stres kerja, maka kinerja karyawan cenderung naik, karena

stres kerja membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya

dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. Bila

stres kerja mencapai puncak, yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan

kerja harian karyawan, maka stres kerja tambahan akan cenderung tidak

menghasilkan perbaikan kinerja. Bila stres kerja menjadi terlalu besar,

maka kinerja akan mulai menurun, karena stres kerja mengganggu

pelaksanaan pekerjaan. Karyawan kehilangan kemampuan untuk

mengendalikannya, menjadi tidak mampu untuk menggambil

keputusan-keputusan dan perilakunya menjadi tidak teratur.Akibat paling ekstrim,

adalah kinerja karyawannya menjadi nol, karena karyawan menjadi sakit

atau tidak kuat bekerja lagi, putus asa, keluar atau melarikan diri dari

npekerjaan, dan mungkin diberhentikan (Suprihhadi, 2014). Hal ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Astianto (2014), Abdillah

(2011), Nur (2013), dan Tunjungsari (2011) yang menyatakan bahwa stres

kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan diatas, maka

hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H1 :Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

(61)

b. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Faktor pendorong yang menyebabkan manusia bekerja adalah

kebutuhan dalam diri manusia yang harus dipenuhi. Dengan kata lain

karena kebutuhan yang harus dipenuhi, manusia akan bekerja dan

mengharapkan imbalan dati tempat ia bekerja. Jika balas jasa yang

diterima karyawan semaikn besar berarti jabatannya semakin tinggi,

statusnya semakin baik dan pemenuhan kebutuhan yang dimikmatinya

semakin baik.Disinilah pentingnya kompensasi bagi karyawan.Bagi

perusahaan kompensasi berarti pengeluaran, tentunya perusahaan

mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan dapat ditukar dengan

prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan tersebut. Apabila karyawan

mendapat tambahan kompensasi dari organisasi, maka ia cenderung akan

berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Jika karyawan merasa imbalan

yang diterimanya telah sebanding dengan kontribusi yang ia berikan, maka

karyawan tersebut akan berusaha untuk mempertahankan dan bahkan

meningkatkan kinerjanya di kemudian hari. Namun apabila karyawan

merasa kompensasi yang ia terima dapat kurang sesuai dengan apa yang

telah ia berikan kepada organisasi atau karyawan merasa sistem pemberian

kompensasi yang ada kurang sesuai, maka karyawan tersebut cenderung

enggan untuk berusaha meningkatkan kinerjanya (Muryanto, 2011).

Demikian juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan

(2014), Suwati (2013), Wijaya (2012), dan Murty (2012) yang sama-sama

(62)

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan pada penelitian terdahulu yang

sudah dipaparkan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H2 : Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan Bank BNI Syariah.

c. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan hasrat di dalam diri seseorang yang menyebabkan

orang tersebut melakukan tindakan.Seseorang sering melakukan tindakan

untuk suatu hal agar dapat mencapai tujuan.Motivasi mempersoalkan

bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau

bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan

keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.Motivasi

seseorang berawal dari kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk

bertindak demi tercapainya kebutuhan atau tujuan.Hal ini menandakan

seberapa kuat dorongan, usaha, intensitas, dan kesediaannya untuk

berkorban demi tercapainya tujuan (Cahyono, 2005). Dalam hal ini

semakin kuat dorongan atau motivasi dan semangat akan semaikn tinggi

kinerjanya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari

(2012), Kurniawan (2012), Subhan (2012), dan Juniantara (2015) yang

menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah

dipaparkan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H3 : Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(63)

d. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Organisasi selaku induk kerja menuntut agar setiap karyawan untuk

selalu bekerja dengan produktif. Salah satu cara agar para karyawan tetap

bekerja dengan produktif yaitu dengan penyediaan lingkungan kerja yang

nyaman dan kondusif. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif tidak

bisa lepas dari faktor pewarnaan ruangan, kebersihan kantor, pertukaran

udara, penerangan, keamanan, dan kebisingan dalam area kerja sehingga

patut diperhatikan, dipersiapkan, dan dirancanakan dengan matang karena

hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi fisik serta psikologi

karyawan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami

(2010), Sofyan (2013), Prihatin (2011), dan Yulianingtyas (2008) yang

menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang sudah

dipaparkan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H4 : Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan

(64)
(65)

46 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Karena peneliti ingin

mengkonfirmasi konsep dengan teori yang telah diterangkan pada bab

sebelumnya dengan fakta dan data yang ditentukan di lapangan. Penelitian

kali ini adalah tentang stres kerja, kompensasi, motivasi, dan lingkungan

kerja terhadap kinerja karyawan.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam waktu 1 bulan yaitu pada bulan Agustus

2017.Penelitian ini dilakukan di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Semarang.Yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 152 Semarang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Martono (2011) populasi merupakan sekelompok data

berupa objek maupun subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, dan

dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan unit dalam ruang lingkup

yang akan diteliti. Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek

penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh

peneliti. Totalitas dari objek dan subjek peneliti, yang memiliki

hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1Kerangka Penelitian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif lain yang dapat digunakan untuk mengurangi atau memulihkan polutan logam berat yaitu dengan menggunakan tanaman tertentu yang dapat menyerap dan mengakumulasi logam

Dari kajian literatur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa pentingnya penelitian ini adalah kita bisa melihat tingkat

Persamaan peneliti dengan penelitian sebelumnya terdapat pada jenis yang digunakan yaitu observasional analitik dan desain cross sectional , serta pengukuran psikologis

ular tangga akuntansi terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran hitung.. Pengukuran dilakukan dengan melihat motivasi siswa kelas X Akuntansi. dalam mata pelajaran

Pengembangan media pembelajaran dibuat bernama Uno Statik yang merupakan kepanjangan dari Uno Stacko Matematik , berupa permainan uno stacko yang terdiri dari

Dapat dilihat pada gambar bahwa setiap sinyal keluaran dari mikrokontroler. dsPIC30f2020 ber-PWM dengan

Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari

menjadi media massa yang memberikan informasi dapat disebut juga surat kabar. atau koran yang terlengkap di Banyumas, Purbalingga, Cilacap,