BAB IV PEMBAHASAN
KBM Komersial Kayu Semarang merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara yang berada didalam pengawasan Menteri Kehutanan.Walaupun
usaha kayu ini dijalankan oleh pemerintahan negara, tetapi usaha ini tetap dikenai
pajak atas kegiatan transaksinya. Dalam proses transaksi tersebut terdapat tahap
pemungutan dan pelaporan pajak yang dilakukan oleh Bendahara Umum KBM
Komersial Kayu. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tahap – tahap
pengenaan PPh Pasal 22 dan kesesuaian KBM Komersial Kayu Semarang dalam
pengenaan PPh Pasal 22 atas transaksi dengan Undang – Undang Pajak
Penghasilan yang berlaku tersebut. Dalam pembahasan ini data yang diambil
hanya pada masa bulan Juli dan Agustus, karena pada masa tersebut KBM
Komersial Kayu Semarang secara garis besar sudah mencerminkan penerapan
pemungutan PPh Pasal 22 di sepanjang tahun 2016.
4.1 Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 22 di KBM Komersial Kayu Semarang
Pada masa Agustus 2016 KBM Komersial Kayu Semarang ( NPWP :
01.001.652.5.508.007 ) yang beralamat Jl. Pahlawan No. 15 – 17 Lt.4
Semarang melakukan kegiatan transaksi dengan Kirana Teknik Abadi yang
tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ), dan yang beralamat di
Komersial Kayu Semarang. Pengenaan kegiatan kewajiban perpajakan
tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor
34/PMK.0101/2017. Berikut adalah rincian kegiatan transaksi dan
penghitungan yang dilakukan oleh bendahara umum KBM Komersial Kayu
Semarang dengan Kirana Teknik Abadi pada bulan Juli dan Agustus:
A. Pemungutan PPh Pasal 22
Daftar Transaksi KBM Komersial Kayu Semarang
Tabel 4.1
Rincian Transaksi PPh Pasal 22 Bulan Juli Tgl. Uraian
Pembayaran
Pembayaran
Pokok ( Rp )
PPh ( Rp ) Pembayaran
Bersih ( Rp )
14. Printer ( 4 ) 22.000.000 660.000 22.660.000
17. FotoCopy 521.000 521.000
20. Belanja Barang 2.350.000 2.350.000
24. Pemeliharaan &
Perizinan
12.000.000 360.000 12.360.000
TOTAL 36.871.000 1.020.000 37.891.000
Tabel 4.1.2
Rincian Transaksi PPh Pasal 22 Bulan Agustus Tgl. Uraian
Pembayaran
Pembayaran
Pokok ( Rp )
PPh ( Rp ) Pembayaran
Bersih ( Rp )
5. Alat Tulis Kantor 7.000.000 7.000.000
10. Alat Tulis Kantor 4.730.000 4.730.000
20. Belanja Barang 8.000.000 8.000.000
25. Genset Honda 10.500.000 315.000 10.815.000
TOTAL 30.230.000 315.000 30.545.000
Sumber Data : KBM Komersial Kayu Semarang, 2016
Pembayaran Pokok diatas adalah pembayaran yang dilakukan pihak KBM
Komersial Kayu kepada pihak Kirana atas pembelian barang yang
dilakukan.
Pembayaran Bersih diatas adalah gabungan pengeluaran keuangan
bendahara KBM atas transaksi dengan pungutan KBM yang dilakukan
pada Kirana.
Pada data tersebut dapat dijelaskan bahwa pihak KBM Komersial
dilakukan. Setelah melakukan pembayaran pokok kepada pihak Kirana,
bendahara KBM Komersial Kayu melakukan pungutan PPh Pasal 22 pada
Kirana atas transaksi yang telah dilakukan. KBM Komersial Kayu
melakukan pungutan PPh Pasal 22 pada Kirana Teknik Abadi atas
transaksi barang yang dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Tanggal 14 Juli :
Pungutan PPh Pasal 22 Rp. 22.000.000 x 3% = Rp. 660.000 ( Tidak
Ber-NPWP )
Pungutan PPh Pasal 22 Rp. 22.000.000 x 1,5% = Rp. 660.000 (
Ber-NPWP )
Tanggal 17 Juli :
Pungutan PPh Pasal 22 Rp. 521.000 x 0% = Rp. 0,- ( Dibawah 10 Juta )
Tanggal 24 Juli :
Pungutan PPh Pasal 22 Rp. 12.000.000 x 3% = Rp. 360.000
Badan usaha dengan pembayaran atas pembelian barang atau
bahan untuk kegiatan usahanya diatas Rp. 10,000,000 akan dikenai tariff
pajak sebesar 1,5%. Kegiatan transaksi diatas dikenakan tariff pajak
sebesar 3%, karena Kirana Teknik Abadi tidak memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak ( NPWP ).Pihak Bendahara Umum BUMN KBM Komersial
Kayu Semarang atau pemungut akan mengenakan tariff pajak sebasar
B. Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 22 di KBM Komersial Kayu Semarang
Kegiatan penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 22 dilakukan oleh
bendahara umum KBM Komersial Kayu Semarang dengan NPWP :
01.001.652.5.508.007 yang berada di alamat Jl. Pahlawan No. 15 – 117
Mugasari, Semarang atas kegiatan transaksi barang dengan Kirana
Teknik Abadi yang terutang dan dipungut oleh bendahara umum KBM
Komersial Kayu Semarang.
a. Penyetoran
Penyetoran pajak terutang dilakukan oleh kaur sarpra KBM
Komersial Kayu Semarang setalah kegiatan transaksi dagang
dilakukan , penyetoran tersebut dilakukan pada tanggal 14 Juli
sebesar Rp 660.000, pada tanggal 24 Juli sebesar Rp 360.000, dan
pada tanggal 25 Agustus sebesar Rp 315.000. Penyetoran pajak
tersebut dilakukan kaur sarpa dengan media elektronik yaitu
dengan membuat kode billing melalui website sse.pajak.go.id,
yang sekarang telah diperbarui menjadi sse3.pajak.go.id. Setelah
mendapatkan kode e- billing, pemungut membayarkan pajak yang
terutang ke Bank BRI ( Bank Persepsi ) dengan mentransferkan
b. Pelaporan
Setelah penyetoran pajak dilakukan, pihak pemungut
membuat laporan SPT Masa PPh Pasal 22. SPT ini dibuat dalam 3
rangkap, yaitu : lembar pertama untuk wajib pajak, lembar kedua
untuk Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ), lembar ketiga untuk
pemungut pajak. Pemungut pajak melaporkan bukti pungutan ke
KPP Semarang Selatan pada tanggal 1 Agustus 2016 untuk
kegiatan transaksi bulan Juli dan 1 September 2016 untuk kegiatan
transaksi bulan Agustus.
KBM Komersial Kayu I Jawa Tengah sebagai wajib pajak
atau pemungut pajak yang memungut pajak Masa PPh Pasal 22
yang ditanda tangani oleh pimpinan bendahara umum atau
pemungut yaitu; Didik Dwi Winaryanto dengan NPWP
47.692.848.6.627.000 yang juga melakukan pengecekan terhadap
kebenaran SPT Masa PPh Pasal 22 yang telah diisi. Penulis
melampirkan SPT Masa PPh bulan Juli sebagai contoh SPT Masa
Pasal 22 sebanyak 3 rangkap atas transaksi KBM Komersial Kayu
Semarang dengan Kirana Teknik Abadi.
4.2 Kesesuaian Penerapan Pemungutan dan Pelaporan PPh Pasal 22 BUMN KBM Komersial Kayu Semarang dengan Peraturan Menteri Keuangan
Berdasakan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
34/PMK.0101/ 2017 tentang pemungutan pajak penghasilan pasal 22 ( PPh 22 ),
bahwa pengenaan tariff pemungutan PPh Pasal 22 diperlukan untuk badan –
badan tertentu. Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008 dijelaskan
tentang peraturan – peraturan pengenaan pajak penghasilan terhadap badan usaha
tertentu, khususnya yaitu : Badan Usaha Milik Negara yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara. Berikut ini adalah keterkaitan Peraturan
Menteri Keuangan dengan PPh Pasal 22 di KBM Komersial Kayu Semarang :
Tabel 4.2
Penerapan PMK nomor 34/PMK.0101/2017 dengan KBM Komersial Kayu Semarang
PMK nomor 34/PMK.0101/ 2017 PPh Pasal 22 di KBM Komersial Kayu Semarang
Pasal 1 ayat (1): Pemungut pajak
Pensghasilan:
- Badan Usaha Milik Negara, yaitu badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal
KBM Komersial Kayu Semarang
merupakan pemungut pajak penghasilan
pasal 22, karena KBM merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang berada dibawah
dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Pasal 2 Poin (B) :
Atas pembelian barang atau bahan-bahan
untuk keperluan kegiatan usaha sebesar
1,5% (satu koma lima persen) dari harga
pembelian tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai.
KBM Komersial Kayu Semarang
memungut PPh Pasal 22 atas transaksi
barang dengan Kirana Teknik Abadi. Atas
kegiatan transaksi tersebut KBM
memungut tariff pajak sebesar 1,5% dari
harga pembelian, hanya jika kegiatan
transaksi tersebut diatas 10 juta.
Pasal 2 ayat (4) :
Besarnya tarif pemungutan yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
tidak memiliki Nomor Pokok Wajib
Pajak lebih tinggi 100% (seratus persen)
daripada tarif yang diterapkan terhadap
Wajib Pajak yang dapat menunjukkan
Nomor Pokok Wajib Pajak.
KBM Komersial Kayu Semarang
memungut PPh Pasal 22 atas transaksinya
dengan Kirana Teknik Abadi lebih tinggi
100% yaitu dari 1,5% menjadi 3%, karena
Kirana Teknik Abadi tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Pasal 3 ayat (4) :
1. barang untuk keperluan museum, kebun
binatang, konservasi alam dan tempat
lain semacam itu yang terbuka untuk
umum.
KBM Komersial Kayu Semarang selain
mengelola hutan untuk kegiatan usaha
dagang, KBM Komersial Kayu Semarang
juga mengelola hutan untuk kegiatan
konservasi alam/ wisata alam yang terbuka
Pasal 4 ayat (4) :
Terutang dan dipungut pada saat
pembayaran.
KBM Komersial Kayu Semarang pada saat
dihari pemungut memungut pajak, pihak
pemungut melakukan pembayaran pajak
terutang atas kegiatan transaksinya.
Pasal 5 ayat (4) :
(4) Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal
22 oleh pemungut pajak wajib disetor
oleh pemungut ke kas negara melalui Pos
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, atau
Bank Persepsi yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan.
KBM Komersial Kayu Semarang
memungut PPh Pasal 22 dan menyetorkan
pajak ke Bank BRI ( Bank Persepsi ) dihari
yang sama setelah kegiatan transaksi
barang dilakukan.
Pasal 6 ayat (2):
Pemungut pajak wajib menerbitkan Bukti
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
dalam rangkap 3 (tiga), yaitu:
a. lembar kesatu untuk Wajib Pajak yang
dipungut;
b. lembar kedua sebagai lampiran laporan
bulanan kepada Kantor Pelayanan Pajak
(dilampirkan pada Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Penghasilan Pasal 22); dan
KBM Komersial Kayu Semarang saat
pelaporan pajak melampirkan SPT Masa
PPh Pasal 22 dengan bukti pemungutan 3
rangkap, yaitu :
a. lembar pertama untuk wajib pajak
yang dipungut
b. lembar kedua untuk laporan
bulanan KPP Semarang Selatan
c. lembar ketiga untuk arsip pemungut
pajak yang bersangkutan.
Pasal 7 & 8
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
sebagaimana dimaksud pemungut pajak,
wajib melaporkan hasil pemungutannya
dengan menggunakan Surat
Pemberitahuan Masa ke Kantor
Pelayanan Pajak &dilakukan sesuai
jangka waktu sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai penentuan tanggal
jatuh tempo pembayaran, penyetoran dan
pelaporan pemungutan pajak.
KBM Komersial Kayu Semarang
melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22
kepada Kantor Pelayanan Pajak Semarang
Selatan selambat – lambatnya 14 hari
setelah masa pajak berakhir.
Pada penyetoran bulan Juli KBM
melaporkan pada tanggal 1 Agustus 2016
Pada penyetoran bulan Agustus KBM
melaporkan pada tanggal 1 September
2016