• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan (studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang NTT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan (studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang NTT)"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Paula Viviani Tuku Rani NIM: 132114130. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Paula Viviani Tuku Rani NIM: 132114130. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Skripsi. EVALUASI PENGHITT]NGAN PAJAK PENGHASILA}I WAJIB PAJAK BAI}AIY Studi kasus di Perusatraan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Pembimbing. I. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak.,. CA. Tanggal: 25 Agustus 2017.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EYALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Dipersiapkan dan Ditrllis oleh: Pauia Viviani Tuku Rani. NIM: 132114130. Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 7 September 2017. dan diny atakan memenuhi sy ar at. Susunan flewan Penguji Nama lengkap Ketua. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA. Sekretaris. LisiaApriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. Anggota. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M", Ak., CA. Anggota. Drs. YP. Supardiyono,M.Si., Ak., QIA., CA. Anggota. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. 31 Oktober 2017 Dharma. Yu$ Yuniarto,. ilt. S.E., M.B.A..

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. SELALU ADA HARAPAN BAGI MEREKA YANG SERING BERDOA DAN SELALU ADA JALAN BAGI MEREKA YANG SERING BERUSAHA. SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: ORANG TUAKU TERCINTA KAKAK NIA RANI DAN ADIKKU EVEN RANI SAHABAT TERSAYANG NANSI, NANDA, ENJEL, ASTRID DAN FELSI. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LTNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI _ PROGRAM STUDI AKLINTNASI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan. judul:. EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAII WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 7 September 2017 adalahhasil karya saya.. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri , berarti gelar dan ijaaah yang telah diberikan oleh universtias batal saya terima.. Yogyakarta,3 1 Oktober 20 1 7 Yang melg[rat p erny ataan, tl. 'Paula. Viviani Tuku Rani.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama. : Paula. Viviani Tuku Rani. Nomor Mahasiswa : 132114130 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. EVALUASI PENGHITT]NGAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Nusa Tenggara Timur Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan dsmikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam. bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,. dan. mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tarrpa perlu memifia izin dari saya untuk memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat. di. Yogyakarta. Pada tanggal : 31 Oktober 2017. Yang menyatakan,. Paula Viviani Tuku Rani. VI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., CA. selaku. Dosen. Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan serta sarandalam penulisan skripsi ini. 5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengetahuan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma 6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan. 7. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu untuk kelancaran penelitian ini. 8. Dinas KESBANGPOL dan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang yang telah membantu untk kelancaran dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk dalam penyelesaian penelitian ini. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9.. Papa saya Anton Rani dan Mama saya Yosefina Barek Tokan, serta Kakak Nia Rani dan Adik Even Rani yang selalu sabar menguatkan saya,. memberikan doa, nasihat. dan selalu memotivasi saya. untuk. menyelesaikan skripsi ini. 10. Om Dan Kota yang membantu penulis mendapatkan tempat penelitian. dan Om Don Ara Kian membantu penulis selama proses penelitian dan. bapak Noldy D.P. Mumu selaku direktur PDAM Kota Kupang yang bersedia memberikan kesempatan kepada penulisan untuk penelitian di. PDAM Kota Kupang. ll.Sahabat saya Nansi yang selalu memberikan motivasi,. semangat,. dukungan dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini 12.. Febri Jaman yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis selama penulisan skripsi ini.. 13. Teman-teman seperjuangan. semangat. Astrid, Nanda, Enjel dan Felsy. kita tak pernah padam selalu sama seperti dulu. semoga. hingga. sekarang dan saling menyemangati safu sama lain 14. Teman-teman kelas C Akuntansi 2013 dan Teman-teman seperjuangan. Akuntansi angkatan 2013 yarirg selalu berbagi ilmu yang bermanfaat, berbagt lawa, carda, dan kenangan indah kebersamaan kita. 15. Teman-teman Kelas MPAT F yang memberikan masukan, dinamika, dan kebersamaalmya selama ini. 16. Serta semua. pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas. Akhir ini. Penulis menyadari bahwa skripsi karena. itu penulis. mengharapkan. ini. masih banyak kekurangan, oleh. kritik dan saran, semoga skripsi ini. bermanfaat bagi pembaca.. Yogyakarta, 31 Oktober 2017 Penulis. Paula. vill. Viviani Tuku Rani. dapat.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING….…………………. HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….. HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........…………….... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI….………. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. KATA PENGANTAR………………………………………………… DAFTAR ISI………………………………………………………….. DAFTAR TABEL……………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. ABSTRAK……………………………………………………………. BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………….. A. Latar Belakang Masalah ……………………………… B. Rumusan Masalah ……………………………………. C. Batasan Masalah ….…………………………………... D. Tujuan Penelitian …..…………………………………. E. Manfaat Penelitian ……………………………………. F. Sistematika penulisan ………………………………… BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………... A. Pajak ………………………………………………….. 1. Pengertian Pajak …………………………………. 2. Fungsi Pajak ……………………………….......... 3. Jenis Pajak ……………………………………….. 4. Sistem pemungutan pajak ……………………….. 5. Tarif Pajak ……………………………………..... B. Pajak Penghasilan …………………………………….. 1. Pengertian Pajak Penghasilan ……………………. 2. Subjek Pajak Penghasilan ………………………... 3. Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan……… 4. Objek Pajak Penghasilan ………………………… 5. Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan……………….......... 6. Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto …………………………… 7. Metode penyusutan asset tetap dan amortisasi…………………………………….. 8. Tarif pajak ……………………………………….. 9. Penghitungan Pajak Penghasilan ………………… C. Penyesuaian Laporan Keuangan Dan Laporan Keuangan Fiskal ……………………….......... D. Langkah-langkah Sistematis Penghitungan PPh wajib Pajak Badan ………………………………... ix. i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiii 1 1 3 3 4 4 5 7 7 7 8 8 10 11 12 12 12 15 17 24 27 38 44 45 47 51.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN …………………………………. A. Jenis penelitian ……………………………………….. B. Tempat dan waktu penelitian ………………………… C. Subjek dan objek penelitian ………………………….. D. Data penelitian ………………………………………... E. Cara pengumpulan data ………………………………. F. Operasional variabel …………………………………. G. Model penelitian ……………………………………… H. Teknik analisis data ………………………………….. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN …………...……… A. Sejarah Perusahaan …………………………………… B. Tujuan Pendirian Perusahaan…………………………. C. Visi, Misi Dan Moto Perusahaan …………………….. D. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………… E. Kebijakan Akuntansi Perusahaan ……………………. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..………………... A. Deskripsi data ………………………………………… 1. Laporan Laba/Rugi………………………………. 2. Penghitungan biaya penyusutan………………….. 3. Neraca…………………………………………….. 4. Rincian Pendapatan dan Biaya …………………... 5. Penyesuaian Fiskal ………………………………. B. Analisis Data ……………………………………......... 1. Membuat penghitungan sesuai Undang-Undang pajak yang berlaku…………….. 2. Membandingkan Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang ………………………............................ 3. Membuat Kesimpulan Dari Perbandingan Data…. C. Pembahasan………………………………………… BAB VI PENUTUP ………………………………………………… A. Kesimpulan ………………………………………………... B. Keterbatasan Penelitian …………………………………… C. Saran ………………………………………………………. Daftar Pustaka……………………………………………………….. Lampiran …………………………………………………………….. x. 55 55 55 56 56 57 58 59 59 62 62 64 64 66 67 71 71 72 73 76 78 82 83 83 104 112 116 134 134 135 135 137 140.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7. Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13. Halaman Laporan laba/ rugi perusahaan……………………………....... Penghitungan penyusutan perusahaan………………………… Neraca…………………………………………………………. Rincian pendapatan dan biaya perusahaan……………………. Penyesuaian fiskal ……………………………………………. Penghitungan menentukan penghasilan bruto Berdasarkan UU PPh…………………………………………. Penghitungan menentukan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan berdasarkan UU PPh………………………………………….. Penghitungan biaya penyusutan berdasarkan UU PPh……….. Penghitungan PKP berdasarkan UU PPh…………………….. Penghitungan PPh terutang wajib pajak badan Berdasarkan UU PPh…………………………………………. Penghitungan PPh Wajib Pajak Badan berdasarkan UU PPh secara menyeluruh……………………………………………. Perbandingan cara menentukan penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan secara menyeluruh …………... Perbandingan komponen-komponen menentukan cara pajak penghasilan wajib pajak badan………………………………... xi. 72 73 76 78 82 84. 86 91 94 98 99 108 113.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8. Data wawancara………………………………………… Laporan laba/rugi perusahaan 2015…………………….. Neraca perusahaan 2015………………………………... Rincian biaya dan pendapatan …………………………. Rincian biaya umum rupa-rupa…………………………. Penghitungan PPh Wajib Pajak………………………… Penghitungan biaya penyusutan perusahaan 2015……… Surat pelaksanaan penelitian…………………………….. xii. Halaman 141 147 148 149 154 155 156 158.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN Studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum KotaKupang Nusa Tenggara Timur. Paula Viviani Tuku Rani NIM : 132114130 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2015 di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang telah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undang Perpajakan yang berlaku. Jenis penelitian adalah studi kasus. Cara pengumpulan data penelitian menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah deskriptif komparatif, yaitu analisis data yang dilakukan dengan membandingkan penghitungan pajak penghasilan terutang wajib pajak badan menurut perusahaan dengan pajak penghasilan menurut Peraturan Perundang-Undang Perpajakan yang berlaku. Hasil penelitian ini menunjukan cara penghitungan penghasilan bruto dan biaya yang dilakukan perusahaan belum sesuai dengan peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku, sedangkan cara penghitungan penghasilan kena pajak dan pajak penghasilan wajib pajak badan telah sesuai peraturan undangundang perpajakan yang berlaku. Penulis dapat menyimpulkan bahwa cara penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan yang dihitung Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang tahun 2015 belum sepenuhnya berdasarkan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku.. Kata Kunci : Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan.. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT AN EVALUATION OF THE CALCULATION OF THE CORPORATE INCOME TAX Case study at Perusahaan Derah Air Minum Kota Kupang, NTT Paula Viviani Tuku Rani NIM : 132114130 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 This research aimed to evaluate the calculation of corporate income tax of 2015 in Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang has been in accordance with the applicable tax laws. This type of research was a case study. The research data collected by using the methods of interviews and documentation. The data analysis technique was descriptive comparative, that is comparing the calculation of corporate income tax by company with the income tax by the applicable tax laws. The result of this research showed that how the calculation of gross profit and expenses by the company was not in accordance with the applicable tax laws, while the manner in which the calculation of taxable income and income tax has complied with the applicable tax laws. The author concluded that the method of calculating corporate income tax by the company of 2015 had not fully based on the rules of applicable tax laws. Keywords: Corporate Income Tax. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam melanjutkan pembangunan karena pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara untuk membiayai sebagian besar pengeluaran negara, tanpa pajak sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan raya, jembatan, sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor polisi, dan semua biaya dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Menurut Waluyo (2008: 17) sistem pemungutan pajak dapat dibagi tiga system yaitu Official Assessment Systemmerupakansistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang,Self Assessment System adalah suatusistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar, With Holding Systemmerupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.Dalam Self assessment system wajib pajak menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang hal ini dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi. 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. dan wajib pajak badan agar tetap dalam koridor yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara maka pungutan pajak harus taat asas dan mematuhi aturan-aturan hukum yang berlaku. Setiap perusahaan sebagai wajib pajak badan diwajibkan membayar pajak penghasilan badan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Menurut Purba, Marisi P. (2009: 1), laba yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan atau laba fiskal, biasanya berbeda jumlahnya denganlaba yang dilaporkan perusahan pada laporan keuangan atau laba komersial. Perbedaan tersebut muncul karena normayang digunakan dalam menyusun surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan dan norma yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan komersial tidak sama. Surat Pemberitahuan Tahunan disusun berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku sekarang ini yaitu UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 dan berbagai Peraturan Undang-Undang Tentang Pajak Penghasilan menurut Surat Edaran, Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Peraturan Menteri Keuangan dan lainnya, sedangkan laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perbedaan standar pembuatan laporan keuangan secara fiskal dan komersial ini yang menyebabkan dibutuhkan adanya pembuatan penyesuaian fiskal untuk mengetahui jumlah pajak penghasilan terutang perusahaan sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku. Berdasarkan dari penjelasan diatas mengenai perbedaan pedoman penyusunan baik secara komersial dan fiskal, penghitungan yang dilakukan.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. perusahaanterkadang terjadi selisih penghitungan yang belum sesuai dengan penghitungan menurut peraturan undang-undangperpajakan yang berlaku. Apabila hal ini terjadi, maka dapat merugikan pihak perusahaanjika terjadi kelebihan pembayaran dan dapat merugikan pihak pemerintah jika terjadi kekurangan pembayaran yang tidak semestinya, selain itu juga perusahaan dapat dikenai sanksi sesuai denganperaturan undang-undang perpajakan yang berlaku.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah apakah penghitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang tahun 2015 sudah berdasarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku?. C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penghitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang tahun 2015. Peneliti menggunakan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badantahun 2015 karena pada saat penelitian dilakukan data laporan keuangan perusahaan tahun 2016 sedang di audit oleh auditor..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasipenghitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang tahun 2015 sudah berdasarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.. Manfaat Bagi Perusahaan Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan bagi perusahaan dalam membuat penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan berdasarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.. 2.. Manfaat Bagi Universitas Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya bagi mahasiswa/i Sanata Dharma Yogyakarta mengenai penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan berdasarkan Peraturan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.. 3.. Manfaat Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi, pengetahuan dan belajar bagi peneliti mengenai penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan sesuai Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan yang berlaku..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. F. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.. Bab II. Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang digunakan peneliti untuk mendukung pengolahan data yaitu teori mengenai Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. Bab ini berisi pengertian pajak, pengertian pajak penghasilan,. penyesuaian. fiskal,. dan. penghitungan. Pajak. Penghasilan Wajib Pajak Badan menurut Peraturan Perundangundangan Perpajakan yang berlaku. Bab III. Metode Penelitian Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data penelitian, cara pengumpulan data, operasional variabel, model penelitian dan teknik analisis data.. Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kebijakan akuntansi perusahaan, tujuan perusahaan, dan visi dan misi perusahaan..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Bab V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi mengenai deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. mengenai. penghitungan. dan. perbandingan. penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan tahun 2015 yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan penulis berdasarkan Peraturan Perundangan-Undangan Perpajakan yang berlaku. Bab VI. Penutup Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pajak 1. Pengertian Pajak Pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani yang dikutip oleh waluyo, (2008: 2) sebagai berikut: Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.. Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. juga dikutip oleh waluyo (2008: 3) yaitu: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.. 7.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 2.. Fungsi Pajak Ada dua fungsi pajak menurut Mardiasmo (2016: 4) yaitu: a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara) Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Fungsi Regularend (Pengatur) Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.. 3.. Jenis Pajak Menurut Resmi Siti (2016: 7) terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu pengelompokan menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungutnya. a.. Menurut golongan Pajak dikelompokan menjadi dua: 1) Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban yang bersangkutan. Contoh: pajak penghasilan (PPh). 2) Pajak tidak langsung merupakan pajak yang akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak,.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa. Contoh: pajak pertambahan nilai (PPN). b.. Menurut sifat Pajak dikelompokan menjadi dua: 1) Pajak. subjektif. merupakan. pajak. yang. pengenaannya. memerhatikan keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya. Contoh: pajak penghasilan (PPh). PPh terhadap wajib pajak orang pribadi. 2) Pajak. objektif. merupakan. pajak. yang. pengenaannya. memerhatikan objeknya, baik berupa benda, keadaan, perbuatan, maupun peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak tanpa memerhatikan keadaan pribadi subjek pajak (wajib pajak) dan tempat tinggal. Contoh: pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), serta pajak bumi dan bangunan (PBB). c. Menurut lembaga pemungut Pajak dikelompokan menjadi dua yaitu: 1) Pajak Negara (pajak pusat) merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN dan PPnBM. 2) Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota), dan digunakan untuk.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Pajak daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Contoh: pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar, pajak air permukaan, pajak rokok, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung wallet, pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. 4.. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Waluyo (2008: 17), sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi beberapa sistem, yaitu: a.. Official Assessment System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah, wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus, Wajib Pajak bersifat pasif, dan utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.. b.. Self Assessment System Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. c.. With Holding System Sistem ini merupakan sistem pemunggutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.. 5. Tarif Pajak Ada 4 macam tarif pajak menurut Mardiasmo (2016: 10) yaitu: a. Tarif sebanding/ proposional Tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proposional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak. b. Tarif tetap Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap c. Tarif progresif Presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar. d. Tarif Degresif Presentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. B. Pajak Penghasilan 1.. Pengertian Pajak Penghasilan Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh subjek pajak dalam tahun pajak Peraturan. Perundang-Undangan. yang. mengatur. Pajak. Penghasilan di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah, Keputusan. Presiden, Keputusan. Menteri Keuangan,. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak. 2. Subjek Pajak Penghasilan Menurut Resmi Siti (2016: 71), Subjek Pajak Penghasilan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan Pajak Penghasilan. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 mengatur tentang Subjek Pajak Penghasilan, Subjek Pajak dikelompokan sebagai berikut:.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. a.. Subjek Pajak Orang Pribadi Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia.. b.. Subjek pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan objek pajak pengganti, menggantikan mereka yang berhak, yaitu ahli waris. Penunjuk warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar pengenaan pajak atas penghasilana yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.. c.. Subjek Pajak Badan Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah merupakan subjek pajak tanpa memperhatikan nama dan bentuknya sehingga setiap unit tertentu dari badan pemerintahan, misalnya lembaga, badan, dan sebagainya yang dimiliki oleh.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan merupakan subjek pajak. Dalam pengertian perkumpulan termaksuk pula asosiasi, persatuan, perhimpunan, atau ikatan dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang sama. d.. Subjek Pajak Bentuk Usaha Tetap (BUT) Bentuk bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat berupa: 1). Tempat kedudukan manajemen. 2). Cabang perusahaan. 3). Kantor perwakilan. 4). Gedung kantor. 5). Pabrik. 6). Bengkel. 7). Gudang. 8). Ruang untuk promosi dan penjualan. 9). Pertambangan dan penggalian sumber alam. 10). Wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi. 11). Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 12). Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan. 13). Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 14). Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas. 15). Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di indonesia. 16). Komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet.. 3.. Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 3 juga mengatur mengenai tidak termasuk dalam Subjek Pajak adalah sebagai berikut: a.. Kantor perwakilan negara asing.. b.. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabatpejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersamasama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik c.. Organisasi-organisasi internasional dengan syaratIndonesia menjadi anggota organisasi tersebut dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;. d.. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.. e.. Organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.. 4.. Objek Pajak Penghasilan Objek pajak sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, Pasal 4 pada Ayat (1) menyatakan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. a.. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini. b.. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan. c.. Laba usaha. d.. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk: 1) Keuntungan. karena. pengalihan. harta. kepada. perseroan,. persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal 2) Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya 3) Keuntungan pemekaran,. karena. likuidasi,. pemecahan,. penggabungan,. pengambilalihan. peleburan,. usaha,. atau. reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun 4) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. ketentuannya diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan 5) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan e.. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak. f.. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang. g.. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. h.. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak. i.. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta. j.. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala. k.. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. l.. Keuntungan selisih kurs mata uang asing. m.. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva. n.. Premi asuransi.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. o.. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas. p.. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak. q.. Penghasilan dari usaha berbasis syariah. r.. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan. s.. Surplus bank indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 Ayat (2) terdapat peraturan mengenai Penghasilan Yang Dikenai Pajak Bersifat Final, yaitu:. a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi b. Penghasilan berupa hadiah undian c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan e. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan pemerintah.. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, selain mengatur mengenai objek pajak penghasilan dan penghasilan yang dikenai pajak bersifat final, terdapat juga aturan dalam Pasal 4 Ayat (3) mengatur mengenai berbagai Penghasilan Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak, yaitu:. a. 1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya. diatur. dengan. atau. berdasarkan. Peraturan. Pemerintah 2) Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan b.. Warisan. c.. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal. Pengertian badan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (1) huruf b menyatakan badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.. d.. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit). e.. Pembayaran. dari. perusahaan. asuransi. kepada. orang. pribadi. sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa f.. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan dan bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor. g.. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai. h.. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. i.. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif j.. Dihapus. k.. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia. l.. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. n.. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.. 5. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 6 juga mengatur mengenai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dalam Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk: a.. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain: 1) Biaya pembelian bahan 2) Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang 3) Bunga, sewa, dan royalti 4) Biaya perjalanan 5) Biaya pengolahan limbah 6) Premi asuransi 7) Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan 8) Biaya administrasi.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 9) Pajak kecuali pajak penghasilan b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A c.. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. d.. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. e.. Kerugian selisih kurs mata uang asing. f.. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. g.. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. h.. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat: 1) Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial 2) Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada direktorat jenderal pajak 3) Telah diserahkan perkara penagihannya kepada pengadilan negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara atau adanya. perjanjian. tertulis. mengenai. penghapusan. piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu 4) Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf k; i.. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. j.. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah k.. Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. l.. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. m. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah. 6.. Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto Menentukan besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap juga terdapat biaya-biaya yang tidak dapat dikurangi penghasilan bruto, telah diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1, yaitu :.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. a.. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. b.. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota. c.. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali : 1) Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang 2) Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh badan penyelenggara jaminan sosial 3) Cadangan penjaminan untuk lembaga penjamin simpanan 4) Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan 5) Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan 6) Cadangan. biaya. penutupan. dan. pemeliharaan. tempat. pembuangan limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri yang ketentuan dan syarat-syaratnya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan d.. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan e.. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. f.. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. g.. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh. pemerintah,. yang. ketentuannya. berdasarkan peraturan pemerintah h.. Pajak penghasilan. diatur. dengan. atau.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. i.. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungannya. j.. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;. k.. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan.. Sesuai Undang-undang nomor 36 tahun 2008 pasal 35 yang berbunyi “Halhal yang belum cukup diatur dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah”.Kemudian dari Peraturan Pemerintah diturunkan aturan pelaksanaan berupa Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak dan aturan pelaksanaan lainnya. Oleh karena itu terdapat beberapa aturan perlakuan pajak terhadap biaya-biaya tertentu, sebagai berikut: a.. Biaya Entertainment Menurut SE-27/PJ.22/1986 biaya entertainment atau jamuan dan sejenisnya dapat dikurangkan sebagai biaya dengan syarat berikut: 1) Benar-benar dikeluarkan dan ada hubungannya dengan kegiatan usaha wajib pajak, 2) Dibuatkan daftar nominatif dan lampirkan dalam SPT Tahunan PPh, yang memuat nomor urut, tanggal dan jenis entertainment, nama tempat, alamat, jumlah, nama relasi, posisi, nama perusahaan dan jenis usaha..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. b.. Biaya Promosi Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 02/ PMK.03/2010 tentang biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto; 1). Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan Biaya Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun. tidak. langsung. untuk. mempertahankan. dan/atau. meningkatkan penjualan 2) Pasal 2 Besarnya biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan akumulasi dari jumlah biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya; biaya pameran produk; biaya pengenalan produk baru; dan/atau biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk. 3) Pasal 3 Tidak termasuk biaya promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah pemberian imbalan berupa uang dan/atau fasilitas, dengan nama dan dalam bentuk apapun, kepada pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan penyelenggaraan kegiatan promosi dan biaya promosi untuk mendapatkan, menagih, dan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. menelihara penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan yang telah dikenai pajak bersifat final. 4) Pasal 4 Dalam hal promosi dilakukan dalam bentuk pemberian sampel produk, besarnya biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah sebesar harga pokok sampel produk yang diberikan, sepanjang belum dibebankan dalam perhitungan harga pokok penjualan. 5) Pasal 5 Biaya promosi yang dikeluarkan kepada pihak lain dan merupakan objek pemotongan Pajak Penghasilan wajib dilakukan pemotongan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6) Pasal 6 (1). Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif atas pengeluaran biaya promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang dikeluarkan kepada pihak lain, menurut ayat. (2) Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus memuat data penerima berupa nama, nomor pokok wajib pajak, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti pemotongan dan besarnya pajak penghasilan yang dipotong. (3). Daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai format sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Menteri Keuangan ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini, (4). Daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan. sebagai. lampiran. saat. Wajib. Pajak. menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan (5). Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) tidak dipenuhi, Biaya Promosi tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.. 7) Pasal 7 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.03/2009 tentang Biaya Promosi dan Penjualan yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 8) Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009. c.. Biaya Penyediaan Makanan dan Minuman Bagi Seluruh Pegawai Peraturan. Menteri. Keuangan. Republik. IndonesiaNomor. 83/PMK.03/2009tentangpenyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai sertapenggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja. Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 36.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e, maka diterbitkan PMK83/PMK.03/2009 yaitu: 1) Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. 2. Pegawai adalah seluruh pegawai termasuk dewan direksi dan komisaris. 2) Pasal 2 Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan. bruto. pemberi. kerja. dan. bukan. merupakan. penghasilan bagi Pegawai yang menerimanya adalah: a.. Pemberian atau penyediaan makanan dan/atau minuman bagi seluruh. pegawai. yang. berkaitan. dengan. pelaksanaan. pekerjaan. b.. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah tersebut..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. c.. Pemberian. natura. dan. kenikmatan. yang. merupakan. keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya. 3). Pasal 3 Pengeluaran untuk penyediaan makanan dan/atau minuman bagi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a meliputi: a.. Pemberian makanan dan/atau minuman yang disediakan oleh pemberi kerja ditempat kerja, atau. b.. Pemberian kupon makanan dan/atau minuman bagi Pegawai yang karena sifat pekerjaannya tidak dapat memanfaatkan pemberian sebagaimana dimaksud pada huruf a, meliputi Pegawai bagian pemasaran, bagian transportasi, dan dinas luar lainnya.. 4). Pasal 4 (1) Penggantian atau imbalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b adalah sarana dan fasilitas di lokasi kerja untuk: a. Tempat tinggal, termasuk perumahan bagi Pegawai dan keluarganya b. Pelayanan kesehatan c. Pendidikan bagi pegawai dan keluarganya d. Peribadatan e. Pengangkutan bagi pegawai dan keluarganya;.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. f. Olahraga bagi pegawai dan keluarganya tidak termasuk. golf, power boating, pacuan kuda, dan terbang layang, sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja harus menyediakannya sendiri. (2) Daerah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b adalah daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum, baik melalui darat, laut maupun udara, sehingga untuk mengubah potensi ekonomi yang tersedia menjadi kekuatan ekonomi yang nyata, penanam modal menanggung risiko yang cukup tinggi dan masa pengembalian yang relatif panjang, termasuk daerah perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh) meter yang dasar lautnya memiliki cadangan mineral. (3). Pengeluaran untuk pembangunan sarana dan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun disusutkan sesuai dengan. ketentuan. Penghasilan. 5) Pasal 5. Pasal. 11. Undang-Undang. Pajak.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Pemberian natura dan kenikmatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c meliputi pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja, pakaian seragam petugas keamanan (satpam), sarana antar jemput Pegawai, serta penginapan untuk awak kapal, dan yang sejenisnya. 6) Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis tata cara pemberian dan penetapan besaran kupon makanan dan/atau minuman bagi Pegawai, kriteria dan tata cara penetapan daerah tertentu, dan batasan mengenai sarana dan fasilitas di lokasi kerja, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. 7) Pasal 7 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.04/2000 tentang Penyediaan Makanan Dan Minuman Bagi Seluruh Pegawai Dan Penggantian Atau Imbalan Sehubungan Dengan Pekerjaan Atau Jasa Yang Diberikan Dalam Bentuk Natura Dan Kenikmatan Di Daerah Tertentu Serta Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 8) Pasal 8.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009. 7.. Metode penyusutan aset tetap dan amortisasi a. Peraturan mengenai penyusutan dan amortisasi aktiva tetap juga diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 11, yaitu : 1) Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut. 2) Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selain bangunan, dapat juga dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas. 3) Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan,.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut. 4) Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, Wajib Pajak diperkenankan melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai menghasilkan. 5) Apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, maka dasar penyusutan atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut. 6). Untuk. menghitung. penyusutan,. masa. manfaat. penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:. dan. tarif.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Tabel 2.1 Tarif penyusutan dan masa manfaat harta berwujud Kelompok harta berwujud I.. II. Bukan Bangunan : Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Bangunan : Permanen Tidak Permanen. Masa Manfaat. Tarif penyusutan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1). Ayat (2). 4 Tahun 8 Tahun 16 Tahun 20 Tahun. 25% 12,5% 6,25% 5%. 50% 25% 12,5% 10%. 20 Tahun 10 Tahun. 5% 10%. Sumber : Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 7). Ketentuanlebih lanjut. mengenai. penyusutan atas harta. berwujud yang dimiliki dan digunakan dalam bidang usaha tertentu diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 8). Apabila terjadi pengalihan atau penarikan harta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d atau penarikan harta karena sebab lainnya, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan. sebagai. penghasilan. pada. tahun. terjadinya. penarikan harta tersebut. 9). Apabila hasil penggantian asuransi yang akan diterima jumlahnya baru dapat diketahui dengan pasti di masa kemudian, maka dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. jumlah sebesar kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dibukukan sebagai beban masa kemudian tersebut. 10). Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, yang berupa harta berwujud, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.. 11). Ketentuan lebih lanjut mengenai kelompok harta berwujud sesuai dengan masa manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.. b.. Peraturan pajak mengenai amortisasi diatur dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 Pasal 11A, yaitu : 1) Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud. dan. pengeluaran. lainnya. termasuk. biaya. perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar atau dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif amortisasi atas pengeluaran tersebut atau atas nilai sisa buku dan pada akhir masa manfaat diamortisasi sekaligus dengan syarat dilakukan secara taat asas..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 1a). Amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk bidang usaha tertentu yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan.. 2) Untuk menghitung amortisasi, masa manfaat dan tarif amortisasi ditetapkan sebagai berikut : Tabel 2.2 Tarif dan masa manfaat amortisasi Kelompok Harta Tak Berwujud. Masa Manfaat. Tarif Amortisasi berdasarkan metode Garis Lurus Saldo Menurun Kelompok 1 4 Tahun 25% 50% Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5% Kelompok 4 20 Tahun 5% 10% Sumber : Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008. 3) Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal suatu. perusahaan. dibebankan. pada. tahun. terjadinya. pengeluaran atau diamortisasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). 4) Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun di bidang penambangan minyak dan gas bumi dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi. 5) Amortisasi. atas. pengeluaran. untuk. memperoleh. hak. penambangan selain yang dimaksud pada ayat (4), hak pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan sumber alam serta.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. hasil alam lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) setahun. 6) Pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi komersial yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dikapitalisasi dan kemudian diamortisasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). 7) Apabila terjadi pengalihan harta tak berwujud atau hak-hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (4), dan ayat (5), maka nilai sisa buku harta atau hak-hak tersebut dibebankan sebagai. kerugian. dan. jumlah. yang. diterima. sebagai. penggantian merupakan penghasilan pada tahun terjadinya pengalihan tersebut. 8) Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, yang berupa harta tak berwujud, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan. 8.. Tarif Pajak Tarif pajak merupakan persentase tertentu yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak penghasilan terutang. Tarif umum diatur dalam pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008. Tarif pajak yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. 2008 Pasal 17 Ayat (1b) bagi wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen). Tarif sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Ayat (1b) menjadi 25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010. Sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 17 Ayat (2b) wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% (lima persen) lebih rendah daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan pemerintah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 31E menyatakan wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah). 9.. Penghitungan Pajak Penghasilan Mardiasmo (2016: 179) menyatakan bahwa cara menghitung pajak penghasilan bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. setahun dihitung dengan cara mengalikan penghasilan kena pajak dengan tarif pajak sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 17. Untuk menghitung Pajak Penghasilan badan digunakan rumus secara sistematik sebagai berikut: Pajak penghasilan (wajib pajak badan) =. Penghasilan kena pajak. X. Tarif pajak Pasal 17 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 Resmi Siti (2016: 128) penghitungan wajib pajak badan dalam negeri menyelenggarakan pembukuan dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.. Tarif pajak yang dikenakan adalah tarif pasal 31E Undang-Undang PPh Nomor 36 Tahun 2008. b.. Penghasilan kena pajak dihitung sebagai berikut: Penghasilan Kena Pajak = ( Peredaran bruto – pengeluaran/ biaya yang boleh dikurangkan ). c.. PPh terutang dihitung dari tarif dikalikan penghasilan kena pajak : PPh Terutang. = Tarif X PKP = Tarif X (Peredaran bruto- pengeluaran/ biaya yang boleh dikurangkan). Tarif pajak yang diberlakukan adalah sesuai dengan pasal 31E UU PPh. Pada peredaran bruto usaha dalam jumlah tertentu, wajib pajak badan menyelenggarakan pembukuan. Dalam hal wajib pajak badan.

Gambar

Gambar 1: Struktur Organisasi PDAM
Tabel 1. Laporan Laba/Rugi Komersial Perusahaan tahun 2015
Tabel 2. Penghitungan Penyusutan Aset Tetap menurut Perusahaan Tahun 2015
Tabel 2.  Penghitungan Penyusutan Aset Tetap menurut Perusahaan Tahun 2015 (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya zona yang rusak “ Crushed Zone ” yang dibentuk oleh Gun Perforasi yang mengakibatkan adanya hambatan aliran atau skin, sehingga dapat diketahui

Dari hasil penelitian dapat dilihat efisiensi penyerapan panas pada solar heater pelat ganda model gelombang dengan penambahan reflektor lebih tinggi dibandingkan

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kadar air, nilai berat jenis (specific gravity), nilai batas cair, nilai batas plastis, indeks plastisitas, nilai persentase

Yang berperan sebagai dokter melakukan kegiatan: menjelaskan mengenai pemeriksaan fisis yang akan dilakukan, mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan fisis,

lingkungan yang dihasilkan oleh sisa sisa pembakaran bahan bakar minyak. Baterai untuk menyimpan energi ini juga bisa diisi ulang dari sumber lain misalnya PLN maupun

Tujuan penelitian dan penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan motif batik khas Bali yang mempunyai bentuk unik dan karakteristik sehingga dapat mencerminkan

Primary house merupakan salah satu bangunan yang terdapat didalam area PRSPP teratai Surabaya yang berfungsi sebagai tempat rehabilitasi narkoba pada tahapan

Inkuiri terbimbing adalah salah satu pendekatan inkuiri yang mana dalam proses pembelajarannya siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh guru