BAB VI PENUTUP
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan bagi: 1. Bagi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang
Perusahaan diharapkan dapat lebih memahami dan teliti dalam menentukan jumlah besarnya penghasilan bruto karena tidak semua penghasilan dapat diakui sebagai penghasilan bruto sesuai dengan peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku dan perusahaan lebih teliti dalam menentukan besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan menagih dan memelihara penghasilan yang diperkenankan untuk dikurangkan penghasilan bruto.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya meneliti mengenai penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan saja tetapi juga dapat meneliti mengenai penyetoran dan pelaporan pajak penghasilan wajib pajak badan, agar dapat diketahui apakah penghitungan pajak penghasilan wajib pajak yang dilakukan wajib pajak benar-benar sesuai dengan pajak yang dilaporkan dan disetorkan oleh wajib pajak pada suatu tahun pajak.
141
DAFTAR PUSTAKA
Dwijayanti. Ayu. 2013.”Analisis Koreksi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersil Pada PT Citra Sulawesi Sejahtera Di Makasar”. Skripsi dipublikasikan Universitas Hasanudin, Makasar.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/7098/ANALISIS%2
0KOREKSI%20FISKAL.pdf?sequence=1.Diakses pada tanggal 19 November
2016
Gunadi. 2013.Panduan Komprehensif Pajak Penghasilan. Edisi 2013. PT Bee Media Indonesia. Jakarta
Hartono,Jogiyanto.2013. Metodologi Penelitian Bisnis. EdisiKelima BPFE, Yogyakarta
http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/index.php?dok=1&tag=2016&catid=71 00. Diakses pada tanggal 12 Maret 2017.
Lubis, Irwansyah. 2009. Akuntansi Dan Pelaporan Pajak. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Edisi Terbaru 2016. PT Andi,Yogyakarta,
Martini, Dwi. dan Farahmita, Aria. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK. Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
Nurridwan, Muhamad. 2013. “rekonsiliasi fiskal pajak penghasilan badan PT. energi management Indonesia (Perseroan)”. Skripsi dipublikasikan Universitas Indonesia.
https://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=skripsi+perhitungan+pph+bad an+&hl=id&as_sdt=0,5. Diakses pada tanggal 15 februari 2017
Peraturan..Menteri..Keuangan..Nomor..76/PMK.03/2011..Tentang..tata..Cara..Pencata tan Dan Pelaporan Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian Dan Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olahraga, Dan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto
Peraturan..Menteri..Keuangan..Nomor..96/PMK.03/2009Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
Peraturan..Menteri..Keuangan,..Nomor..83/PMK.03/2009..Penyediaan Makanan Dan Minuman Bagi Seluruh Pegawai Serta Penggantian Atau Imbalan Dalam Bentuk Natura Dan Kenikmatan Di Daerah Tertentu Dan Yang Berkaitan
Dengan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja
Peraturan..Menteri..Keuangan..Nomor..104/PMK.03/2009..Biaya..Promosi..Dan Penjualan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto
Purba, Marisi P. 2009. Akuntansi Pajak Penghasilan. Edisi Pertama. Graham ilmu. Yogyakarta.
Resmi, Siti. 2016. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi 9.Salemba Empat, Jakarta. Rori,Handri. 2013. “Analisis penerapan Tax Planning atas pajak penghasilan badan
pada PT Pelandouw Manado”. Artikel dipublikasikan Universitas Sam
Ratulangi..Manado.http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/18 40. diakses pada tanggal 10 Maret 2017
Sari, Elma Della.2012. “ analisis koreksi fiskal dalam rangka perhitungan PPh Badan Pada PT. Asuransi Bumi Putera cabang sekip Palembang”. Artikel dipublikasikan STIE MDP. http://eprints.mdp.ac.id/727//. Diakses pada tanggal 15 Februari 2017
Suandy. Erly. 2016. Perencanaan Pajak. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Supramono., Damayanti Theresia Woro. 2009. Peajakan Indonesia mekanisme dan perhitungan. Revisi 2009. PT Andi,Yogyakarta,
Syukur Theresia Ari Saktiani.2016. ”Evaluasi Penghitungan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan 21 Bagi Pegawai Tetap (Studi Kasus di Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT di Kupang)”. Skripsi
dipublikasikan.Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
https://repository.usd.ac.id/6494/. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016. Suzana, suzi. “analisis perhitungan PPh badan pada PT dwi guna laksana kabupaten,
banjar”.…Artikel..dipublikasikan..oleh..Suzi..Susana.
http://zetzu.blogspot.co.id/2012/06/rekonsiliasi-fiskal.html...Diakses..pada tanggal 15 februari 2017
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ.42/2002 Tentang biaya “Entertainment” dan sejenisnya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpjakan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
Waluyo.2008. Perpajakan Indonesia. Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.
Wahyuningrum. Christina Prima. 2012. Evaluasi penghitungan pajak penghasilan wajib pajak badan (studi kasus PT.XXX). Skripsi dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
htttp://www.library.usd.ac.id?Data%20PDF/F.%20Ekonomi/Akuntansi/05211 4116_full.pdf. diakses pada tanggal 12 Maret 2017
141
141 Lampiran 1
DAFTAR WAWANCARA
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang
1. Apakah dalam penyusunan laporan keuangan komersial tahun 2015 di perusahaan daerah air minum telah berdasarkan SAK yang berlaku di Indonesia?
Jawab : Iya, penyusunan laporan keuangan komersial di Perusahaan Daerah Air Minum pada tahun 2015 sudah berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
2. Bagaimana kebijakan akuntansi perusahaan dalam pemilihan metode penyusutan aktiva tetap perusahaan tahun 2015?
Jawab : Kebijakan akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang dalam penyusutan aktiva tetap perusahaan pada tahun 2015.Aset tetap selain hak atas tanah/ tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan yang dihitung menggunakan metode garis lurus dengan tarif sebagai berikut :
Masa Manfaat Prosentase
g. Bangunan Permanen 20 Tahun 5%
h. Instalasi sumber air 20 Tahun 5%
i. Bangunan Tidak Permanen 10 Tahun 10%
j. Pompa, Trasmisi 8 Tahun 12,5%
dan distribusi
k. Inventaris kantor, kendaraan, dan 4 Tahun 25%
Peralatan produksi
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap sebesar nilai bukunya, dan keuntungannya/ kerugian yang terjadi diakui dalam tahun berjalan. Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai manfaat aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian.
3. Bagaimana kebijakan akuntansi perusahaan dalam Penilaian Persediaan perusahaan perusahaantahun 2015?
Jawab: Persediaan disajikan dengan nilai mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan atau menjual. Pembebanan atas pemakaian persediaan dicatat dengan menggunakan metode First In First Out (FIFO). Pencatatan persediaan dilakukan dengan phsycal inventory method.
4. Bagaimana kebijakan akuntansi perusahaan dalam penentuan komponen pendapatan dan biaya perusahaan pada tahun 2015?
Jawaban : Kebijaan akuntansi perusahaan dalam penentuan komponen pendapatan dan biaya pada perusahaan pada tahun 2015 yaitu pendapatan diakui pada saat produk (air dan non air) telah diterima/ digunakan oleh pelanggan. Biaya diakui pada saat terjadinya transaksi dan sesuai dengan masa manfaatnya (basis akrual).
Pendapatan di golongkan menjadi tiga kelompok yaitu pendapatan air, pendapatan non air dan pendapatan lain-lain.
d. Pendapatan air menurut perusahaan yaitu pendapatan
banyaknya air yang dijual kepada pelanggan dari DRP (Daftar rekening yang ditagihkan), yang terdiri dari harga air, administrasi air,dan lain-lain.
a. Pendapatan Non Air dikelompokan perusahaan seperti,
pendapatan sambungan air baru, bea balik nama, denda, pendapatan pendaftaran baru pelanggan, balik nama dan penjualan air dengan tanki air.
b. Pendapatan Lain-lain dikelompokan perusahaan seperti,
pendapatan sewa aula, pendapatan denda pemasangan air secara illegal, pendapatan jasa giro, pendapatan bunga deposito, dan punishment dari karyawan.
Sama halnya dengan pendapatan, biaya-biaya juga dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu biaya usaha, biaya usaha lainnya dan biaya lain-lain.
d. Biaya Usaha terdiri dari biaya sumber air, biaya pegawai,
biaya listrik, biaya BBM, biaya pemakaian bahan, biaya pemeliharaan, dan biaya penyusutan piutang.
e. Biaya Usaha Lainnya terdiri dari biaya kantor, biaya
hubungan langganan, biaya penelitian dan pengembangan dan biaya umum rupa-rupa.
Biaya umum rupa-rupa dikelompokan menjadi biaya sumbangan, biaya telepon, biaya iklan, biaya sewa system, biaya rapat tamu, biaya alat tulis kantor, biaya keperluan kantor, biaya perjalanan dinas, biaya administrasi kantor dan biaya umum rupa lainnya.
f. Biaya lain-lain yaitu biaya bunga bank.
5. Apakah dalam pelaporan PPh badan yang terutang pada tahun 2015, perusahaansudah melakukan penyesuaian fiskal dengan membuat koreksi fiskal sesuai aturan UU Pajak Penghasilan no.36 Tahun 2008?
Jawab : Iya perusahaan telah membuat penyesuaian fiskal dan melakukan
koreksi fiskal positif atas biaya sumbangan dan representasi sedangkan melakukan koreksi fiskal negatif atas pendapatan bunga deposito dan pendapatan jasa giro pada pelaporan PPh badan yang terutang tahun 2015 sebelum pengisian SPT 1771.
6. Bagaimana perhitungan PPh terutang wajib pajak badan perusahaan dan pengisiannya pada formulir 1771 tahun 2015?
Jawab : a. Perusahaan menentukan penghasilan bruto yaitu dengan
dijumlahkan semua pendapatan yang ada dalam perusahaan selama tahun 2015.
e. Perusahaan tidak membuat hitungan harga pokok penjualan
karena menurut perusahaan daerah air minum, ia merupakan perusahaan jasa.
f. Perusahaan menentukan biaya-biaya yang dikurangi dari
penghasilan bruto yaitu dengan menjumlahkan seluruh biaya usaha dan biaya usaha lainnya berjumlah sebesar perusahaan menjumlahkannya karena bagi perusahaan biaya usaha maupun biaya usaha lainnya merupakan biaya yang dikeluarkan
perusahaan berhubungan langsung dengan pihak ketiga serta untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.
g. Kompensasi kerugian fiskal pada perusahaan tidak pernah dibuat
setiap tahunnya karena perusahaan mengakui adanya hutang pajak untuk setiap tahunnya oleh sebab itu perusahaan membuat kebijakan bahwa jika ada kelebihan pembayaran pajak oleh perusahaan maka akan dikembalikan dalam bentuk pegurangan hutang pajak (kalau ada hutang pajak), tetapi bila tidak ada hutang maka akan dibayarkan ke cicilan tahun berjalan dengan syarat harus diaudit oleh tim dari dirjen pajak (laporan keuangannya). Oleh sebab itu kompensasi kerugian fiskal perusahaan tahun 2015 tidak ada.
h. Penghasilan Kena Pajak yang ditentukan perusahaan pada tahun
2015 langsung senilai dengan penghasilan neto fiskal karena perusahaan tidak membuat adanya kompensasi kerugian fiskal setiap tahunnya.
i. Pajak Penghasilan terutang badan tahun 2015 ditentukan
berdasarkan tarif pajak yang berlaku sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan no 36 tahun 2008 pasal 31E mengenai tarif pajak penghasilan badan, perusahaan memiliki peredaran bruto tahun 2015 sebesar Rp. 8.878.537.154,- karena peredaran bruto perusahaan masuk dalam kelopmpok lebih dari Rp. 4.800.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000.000,- maka perhitungannya untuk menentukan Pajak Penghasilan terutang yaitu :
(50% X 25%) X 25% X
PPh = PKP dari peredaran + PKP dari peredaran
Terutang bruto yang memperoleh bruto yang tidak
j. Pendapatan lain-lain yang ditentukan perusahaan yaitu pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lainnya yang merupakan pendapatan diluar dari kegiatan utama perusahaan pendapatan air dan pendapatan non air.
k. Biaya lain-lain yang ditentukan perusahaan juga merupakan biaya
diluar biaya usaha dan biaya usaha lainnya seperti biaya bunga bank.
l. Penghitungan daftar penyusutan dan amortisasi fiskal perusahaan
tahun 2015 meenggunakan metode garis lurus.
7. Apa saja kendala atau kesulitan yang dialami perusahaan dalam proses perhitungan pajak penghasilan badan?
Jawab : Kendala yang biasa sering terjadi yaitu dalam menentukan biaya-biaya pada saat penyesuaian fiskal dan penentuan tarif pajak untuk perhitungan pajak terutang.
141 Lampiran 2
PEMERINTAH KOTA KUPANG
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang
Jln. S. K.Lerik No.2 Telp.(0380) 828869 – Kupang,E-mail:pdamkotakupang@yahoo.co.id
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang LaporanLabaRugi
UntukTahunBerakhir 2015
Keterangan Catatan JUMLAH
Pendapatan Usaha
Pendapatan Air 2f,17 Rp 7,276,498,943 Pendapatan Non Air 2f,18 Rp 1,602,038,211 Jumlah Pendapatan Usaha Rp 8,878,537,154
Beban Usaha
Beban Sumber Air 2f,19 Rp 771,456,375 Beban Pegawai 2f,20 Rp 2,422,835,196 Beban Listrik 2f,21 Rp 1,088,209,707 Beban BBM 2f,22 Rp 119,911,700 Beban Pemakaian Bahan 2f,23 Rp 28,514,120 Beban Pemeliharaan 2f,24 Rp 474,865,756 Beban Penyusutan 2f,25 Rp 1,176,232,943 Beban Penyisihan Piutang 2f,26 Rp 136,477,691 Beban Usaha Lainnya 2f,27 Rp 1,590,318,721 Jumlah Beban Usaha Rp 7,808,822,209 Laba (Rugi) Usaha Rp 1,069,714,945 Pendapatan (Beban) Lain-lain 2f,28 Rp 28,030,078 Laba (Rugi) SebelumPajak Rp 1,097,745,023
142
PEMERINTAH KOTA KUPANG
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang
Jln. S. K. Lerik No.2Telp.(0380) 828869 – KupangE-mail:pdamkotakupang@yahoo.co.id
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Neraca
UntukTahunBerakhir 2015
ASET catatan JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan JUMLAH
Aset lancar : Kewajiban Jangka Pendek :
kas dan bank 2b,3 Rp 4,477,316,593
Hutang Usaha 10 Rp 8,417,884
Piutang Usaha- bersih 2c,4 Rp 1,996,384,278 Hutang Pajak 11 Rp 81,800,881 Piutang Non Usaha- bersih 5 Rp 79,944,198 Hutang Bank 12 Rp 140,214,850
Persediaan 2d,c Rp 518,013,477 Hutang Lain-lain 13 Rp 9,270,684
Biaya dibayar dimuka 7 Rp -
Jumlah Aset Lancar Rp 7,071,658,546 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp 239,704,299
Aset Tidak lancar :
Aset Tetap 2e,8 Kewajiban Jangka Panjang :
Nilai perolehan Aset Tetap Rp 23,766,757,036
Hutang Bank 12 Rp -
AkumulasiPenyusutan (Rp 6,352,483,313) Kewajiban Imbalan Kerja 14 Rp 73,416,441
NilaiBuku Rp 17,414,273,723
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
143 Jumlah Aset Tidak
Lancar Rp 19,200,720,102
Ekuitas :
Modal 15 Rp 24,861,512,885
Saldo Laba (Rugi) 16 Rp 1,097,745,023
Jumlah Ekuitas Rp 25,959,257,908
JUMLAH ASET Rp 26,272,378,648
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
144 Lampiran 4
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA KUPANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2015
(disajikan dalam rupiah)
Kewajiban Imbalan Kerja 73,416,441
Jumlah Kewajiban Imbalan Kerja 73,416,441 14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
15. MODAL PEMERINTAH DAERAH
Saldo awal 22,351,512,885
Penambahan 2,500,000,000
Jumlah Modal 2,044,759,957
16. SALDO LABA (RUGI)
Saldo awal 1,231,782,954
Laba (rugi) tahun berjalan 894,007,463
Jumlah Saldo Laba (Rugi) 2,044,759,957
17. Pendapatan Air
Harga Air Rp 5,865,013,943
Jasa Administrasi Rp 1,389,185,000 Penjualan Air Lainnya Rp 22,300,000 Jumlah Pendapatan Air Rp 7,276,498,943
145
18. Pendapatan Non Air
Sambungan Baru 1,135,842,143
Bea Balik Nama 43,651,482
Denda -
Pendapatan Pendaftaran 242,977,500
Lain-lain 179,567,086
Jumlah Pendapatan Non Air 1,602,038,211
19. Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Sewa Aula 47,500,000
Pendapatan Denda Pemasangan Ilegal 2,467,080
Pendapatan Jasa Giro 9,613,126
Pendapatan Bunga Deposito 28,030,078
Jumlah Pendapatan Lain-lain 87,610,284
20. Biaya Sumber Air
Biaya Pembelian Air Baku 771,456,375
Jumlah Biaya Sumber Air 771,456,375
21. Biaya Pegawai
Biaya pegawai sumber dan pengelolaan 14,969,110 Biaya pegawai transmisi dan distribusi 5,038,500 Biaya pegawai administrasi dan umun 2,402,827,586
Biaya imbalan kerja -
146 22. Biaya Listrik
Biaya Listrik 1,088,209,707
Jumlah Biaya Listrik 1,088,209,707
24. Biaya BBM
Biaya BBM Operasi Sumber Air 119,911,700
Jumlah Biaya BBM 119,911,700
25. Biaya Pemakaian Bahan
Pemakaian Bahan Pembantu 28,514,120
Jumlah Biaya Pemakaian Bahan 28,514,120
26. Biaya Pemeliaharaan
Biaya Pemeliharaan Sumber Pengelolahan
Air 100,052,126
Biaya Pemeliharaan Transmisi dan
Distribusi 220,057,891
Biaya Pemeliharaan Kantor 154,755,739
Jumlah Biaya Pemeliharaan 474,865,756
23. Biaya Pemeliaharaan
Biaya Pemeliharaan Sumber Pengelolahan
Air 100,052,126
Biaya Pemeliharaan Transmisi dan Distribusi 220,057,891
Biaya Pemeliharaan Kantor 154,755,739
147 27. Biaya Penyusutan
Biaya Penyusutan Instalasi Sumber Air 219,112,157 Biaya Penyusutan instalasi Pompa 337,468,440 Biaya Penyusutan Instalasi Pengolahan Air 850,000 Biaya Penyusutan Instalasi Transmisi dan
Distribusi 478,743,718
Biaya Penyusutan Bangunan Gedung 55,479,913 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 60,027,811 Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 24,413,404 Biaya Penyusutan Inventaris/Perabot Kantor 137,500 Jumlah Biaya Penyusutan 1,176,232,943
28. Biaya Penyisihan Piutang
Biaya Penyisihan Piutang Usaha 136,477,691
Jumlah Biaya Penyisihan Piutang Usaha 136,477,691
29. Biaya Usaha Lainnya
Biaya Kantor 141,433,285
Biaya Hubungan Langganan 62,948,000
Biaya Penelitian dan Pengembangan 36,940,000
Biaya umum rupa 1,348,997,436
Jumlah Biaya Usaha Lainnya 1,590,318,721
30. Biaya Lain-lain
Biaya Bunga Bank 59,580,206
148 Lampiran 5
Rincian beban umum rupa-rupa perusahaan tahun 2015
Keterangan Jumlah
Biaya Sumbangan Rp 500,000
Biaya Telepon Rp 103,868,366
Biaya Iklan / Promosi Rp 100,950,344 Biaya Rapat Tamu Rp 86,340,560 Biaya Representasi Rp 56,250,000 Biaya Sewa Sistem Rp 97,291,920 Biaya Alat Tulis Kantor Rp 104,200,716
Biaya Fotocopy Rp 72,534,500
Biaya cleaning service Rp 91,798,390 Biaya Perjalanan Dinas Rp 89,730,835 Biaya Administrasi Kantor Rp 118,750,360 Biaya konsumsi pegawai Rp 88,250,750 Biaya karanganbunga HUT Bank NTT
ke-52 Rp 2,750,500
Biaya Pajak Rp 80,744,439
Biaya sewa gudang Rp 137,350,000 Biaya transport mahasiswa magang Rp 6,550,000 Biaya Sumbangan Pendidikan Rp 90,616,011
Biaya Materai Rp 20,519,745
149 Lampiran 6
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Kupang Perhitungan Pajak Penghasilan Badan
Per 31 Desember 2015
Keterangan Jumlah
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2014 Rp 1,097,745,023
Ditambah Koreksi Fiskal Positif :
Biaya Bantuan dan Sumbangan Rp 500,000 Biaya Representasi Rp 56,250,000
Jumlah Koreksi Fiskal Positif Rp 56,750,000 Dikurangi Koreksi Fiskal Negatif :
Bunga Deposito Rp 9,613,126
Jasa Giro Rp 28,030,078
Jumlah Koreksi Fiskal Negatif Rp (37,643,204)
Laba Fiskal Setelah koreksi
positif / negative Rp 1,116,851,819
Bagian yang mendapat fasilitas pengurangan :
4.800.000.000 x 1.116.851.819 = 603.803.154 8.878.537.154
1.116.851.819 - 603.803.154 =513.048.666 Pajak yang harus dibayar :
50% x 25% x 603.803.153,56 = 75.475,394 25% x 513.048.665,73 = 128.262.166
Jumlah PPhTerutang 203.737.561 PPh Pasal 25 128.413.000
150
Penyusutan Aset Tetap
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2015 (disajikan dalam rupiah)
KELOMPOK / JENIS HARTA Bulan dan Tahun Perolehan
Harga Perolehan
Masa
Manfaat Prosentase Penyusutan tahunan Alat-alat kerja/ bengkel
Januari 2013 14,481,000 4 tahun 25% 3,620,250 Alat-alat perhubungan Januari 2013 3,450,000 4 tahun 25% 862,500 Inventaris kantor rupa-rupa
Januari 2013 550,000 4 tahun 25% 137,500 Mebel September 2015 180,169,750 4 tahun 25% 15,014,146 Mesin kantor Januari 2014 133,292,158 4 tahun 25% 33,323,040 Peralatan dan perlengkapan rupa-rupa
Januari 2015 28,831,500 4 tahun 25% 7,207,875 Kendaraan roda 2 Januari 2011 65,784,465 5 tahun 20% 13,156,893 Kendaraaan roda 4 November 2015 540,312,504 4 tahun 25% 11,256,511 Instalasi pompa lainnya
Februari 2015
151 Instalasi pompa-peralatan pompa
Januari 2014 467,037,841 8 tahun 12.5% 58,379,730 Instalasi transdit Oktober 2015 15,319,798,967 8 tahun 12.5% 478,743,718 Aula Januari 2012 494,150,000 20 tahun 5% 24,707,500 Bangunan kantor Januari 2009 615,448,250 20 tahun 5% 30,772,413 Instalasi pompa bangunan dan
perbaikannya
Januari 2014
1,268,750 20 tahun 5% 63,438 Instalasi sumber lainnya
Januari 2011
712,214,050 20 tahun 5% 35,610,703 Instalasi sumber reservoir
Januari 2013
1,245,086,914 20 tahun 5% 62,254,346 Instalasi sumber sumur produksi
Januari 2010
874,358,850 20 tahun 5% 43,717,943 Instalasi pengolahan air
Januari 2010
17,000,000 20 tahun 5% 850,000 Instalasi pompa pembangkit listrik
Januari 2013
286,778,813 20 tahun 5% 14,338,941 Instalasi sumber air bangunan dan
perbaikannya
Januari 2013
1,550,583,290 20 tahun 5% 77,529,165 Total Biaya Penyusutan
152 Lampiran 8