• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENCAPAIAN PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN PERSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP PENGUNGKAPAN INFORMASI AKUNTANSI LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Maufaktur di BEI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENCAPAIAN PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN PERSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP PENGUNGKAPAN INFORMASI AKUNTANSI LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Maufaktur di BEI)."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENCAPAIAN PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN PERSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP

PENGUNGKAPAN INFORMASI AKUNTANSI LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Maufaktur di BEI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

RENI SEPRIATIN NIM. 7103220056

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Reni Sepriatin, 7103220056. Pengaruh Pencapain Profitabilitas, Tingkat Leverage, dan Persentase Kepemilikan Manajemen Terhadap Pengungkapan Informasi Akuntansi Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan 2015.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan secara parsial.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sejumlah 136 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 41 perusahaan. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Program for Social Science)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan baik secara parsial maupun secarasimultan. Hasil uji T menunjukkan bahwa pencapaian profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -1,167>0,05, tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -1.227>0,05, dan persentase kepemilikan manajemen juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -0,830>0,05.Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung 0,910 < Ftabel 2,866, dan nilai signifikan 0,446 > 0,05. Nilai Adjusted R Square sebesar -0,007 atau sebesar -0,7 %, nilai ini menunjukkan variable dependen tidak mampu dijelaskan variable independen, sedangkan sisanya sebesar 99,3% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar penelitian ini. Standar Error of Estimate adalah sebesar 0,150462. Semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variable dependen.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen secara parsial dan simultan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

(6)

ii ABSTRACT

Reni Sepriatin, 7103220056. Accomplishment Effect of Profitability, Leverage Levels and Management Ownership Percentage Against Disclosure of Environmental Accounting (Empirical Study On Manufacturing Company on the Stock Exchange). Thesis. Accounting Major. Faculty Of Economics. University of Medan in 2015.

The problems discussed in this study is whether the achievement of profitability, leverage, and the percentage of ownership of management influence on environmental accounting information disclosure partially.

The population in this study are all manufacturing company located in Indonesia Stock Exchange in 2013 some 136 companies. The sample selection is done by purposive sampling method. The company that became a sample of 41 companies. Source of data in this study are secondary data obtained from www.idx.co.id. Data analysis method used is multiple regression analysis with SPSS (Statistical Program for Social Science)

The results showed that the lack of influence the achievement of profitability, leverage, and the percentage ownership of the management of environmental accounting information disclosure either partially or simultaneously. T test results showed that the achievement of profitability does not affect the environmental accounting information disclosure -1.167 significance> 0.05, the level of leverage does not affect the disclosure of environmental accounting information with significance -1227> 0.05, and the percentage of ownership does not affect the management of disclosure environmental accounting information with significance -0.830> 0,05.Hasil F test shows that the value of F 0.910 <Ftable 2.866, and a significant value 0.446> 0.05. Adjusted R Square value of -0.007 or equal to -0.7%, this value indicates the dependent variable is not able to explain the independent variable, while the remaining 99.3% is explained by variables outside of this research. Standard Error of Estimate is equal to 0.150462. The greater the SEE will make less precise regression models in predicting the dependent variable.

The conclusion of this study is that the achievement of profitability, leverage, and the percentage ownership of partial and simultaneous management has no effect on the disclosure of environmental accounting information.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala pujian syukur, hormat dan kemuliaan hanya kepada Tuhan Yesus

Kristus Yang Maha Kuasa, karena kasih dan anugerahNya yang begitu besar

kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Pencapaian Profitabilitas, Tingkat Leverage, dan Persentase

Kepemilikan Manajemen Terhadap Pengungkapan Informasi Akuntansi

Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Tujuan

penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

Dalam proses perkuliahan hingga sampai proses pembuatan skripsi ini,

penulis telah banyak mendapat dukungan, bimbingan, nasihat, dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan ketulusan

hati mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si,Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

sekaligus dosen penguji yang memberikan kritik dan saran dalam

(8)

iv

5. Bapak Dr. Arfan Ikhsan Lubis, SE. M.Si, selaku dosen pembimbing saya

yang memberika nmasukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Chandra Situmeang SE. M.SM. Ak. CA., selaku dosen penguji yang

memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak, selaku dosen penguji yang memberikan

kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

9. Bang Ricky Adrian selaku pegawai di jurusan akuntansi yang telah banyak

membantu dalam pengurusan administrasi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015

Penulis

(9)

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan yang luar biasa ini penulis juga mengucapkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang turut membantu

penulis, baik berupa dukungan doa, daya dan terlebih dukungan dananya.

Pihak-pihak yang luar biasa tersebut adalah:

1. Terimakasih kepada ibuku M.br. Sigalingging, yang dengan segala usaha,

doa, dan pengorbanan yang sudah engkau lakukan membuat kami

anak-anakmu sadar dan berjuang untuk hidup yang lebih baik. Terimakasih ibu

atas doa, semangat, didikan, motivasi, dan nasehat-nasehatmu hingga aku

bisa menyelesaikan sekolahku hingga aku sarjana. Aku mengasihimu, tak

ada satu hal pun yang mampu membalas kasihmu.

2. Terimakasih untuk abang-abangku, Fredrik Arianto Limbong, Dicky Prima

Limbong, Maraden Limbong, dan Daniel Bimbingan Limbong atas bantuan

doa, dana, tenaga, waktu, motivasi, nasehat, dan masukan-masukan yang

membangun, begitu juga untuk eda-edaku, Mak Dea dan Kak Eva, serta

keponakanku Deandra Limbong.

3. Teimakasih untuk sahabatku Jenni Rukia Girsang yang selalu setia

mendengar keluh kesahku, menyemangati, mendoakan, dan memberikan

saran yang membangun. Aku selalu terberkati tiap kali aku bercerita

denganmu.

4. Untuk seseorang yang selalu setia menemaniku selama lima tahun terakhir,

membantuku dalam perkuliahan, mendoakan, mengkritik, menasehati,

(10)

vi

untukku. Aku mengasihimu, seperti Tuhan juga mengasihiku. Aku

bersyukur telah dipertemukan denganmu.

5. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan,Osin, Marisa, Ciput,

Ibel,dan Tama yang sudah bersedia berbagi suka dan duka selama

perkuliahan. Banyak hal yang sudah kita lalui bersama, dan semoga bisa

jadi pembelajaran untuk kita masing-masing.

6. Terimakasih untuk komting abadi, Hafiz Yazid, terimakasih untuk

teman-teman akuntansi jurusan akuntansi stambuk 2010 B, terimakasih untuk

waktu yang telah kita habiskan bersama selama masa perkuliahan. Kalian

luar biasa.

7. Terimakasih untuk rekan-rekan seperjuangan selama proses penyelesaian

skripsi ini, itog Herman, Elshinta, Arjuna, Andi, Alpian, Kak Lena, Dian,

Destya, Rosmei, Mayo, Lisna, Marisah, Lince, Lamria, dan Rince untuk

semangat, masukan dan bantuan yang sudah kalian berikan.

8. Terimakasih untuk Bou Onita, Kak Martha, Kak Meli, Ronal, Maruli,

Johannes, Amang Pendeta Manurung, Amang Capen, dan Kak Mariati, atas

doa dan bantuan-bantuannya, dan terkhusus untuk Donita yang sudah

mengingatkan lagi untuk melakukan kontak doa, dan terimakasih juga

untuk adik-adik sekolah minggu yang dengan melihat senyum kalian, aku

bisa sesaat melupakan masalahku. Terimakasih untuk semua rekan-rekan

(11)

vii DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PERNYATAAN ORIGINALITAS SKRIPSI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

(12)

viii

2.1.2 Pengungkapan Informasi Akuntansi Lingkungan

(PIAL) ... 13

2.1.3 Standar yang Digunakan Dalam PIAL ... 18

2.1.4 Teori Pencapaian Profitabilitas ... 21

2.1.5 Teori Tingkat Leverage ... 23

2.1.6 Teori Persentase Kepemilikan Manajemen ... 25

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27

2.3 Kerangka Berpikir ... 20

2.3.1 Pencapaian Profitabilitas Berpengaruh Terhadap PIAL 30

2.3.2 Tingkat Leverage Berpengaruh Terhadap PIAL ... 31

2.3.3 Persentase Kepemilikan Manajemen Berpengaruh Terhadap PIAL ... 32

2.4 Paradigma Penelitian ... 33

2.5 Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .. . 36

3.3.1 Variabel Penelitian ... 36

3.3.1.1 Variabel Dependen ... 36

3.3.1.2 Variabel Independen ... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

(13)

ix

3.5.1 Statistik Deskriptif ... 40

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.5.2.1 Uji Normalitas ... 41

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 42

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42

3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 43

3.5.3Uji Regresi... 43

3.5.4 Uji Hipotesis ... 44

3.5.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Individual (Parsial) ... 44

3.5.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Bersama (Simultan) ... 45

3.5.4.3Analisis Koefisien Detrminasi R2 ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 46

4.2 Teknik Analisis Data. ... 48

4.2.1 Statistik Deskriptif... 48

4.2.2Uji Asumsi Klasik ... 50

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 50

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 52

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52

(14)

x

4.2.3 Uji Regresi ... 53

4.2.4 Uji Hipotesis ... 54

4.2.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 54

4.2.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 56

4.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 56

4.3Pembahasan dan Hasil Peneltian ... 57

4.3.1 Pengaruh Pencapaian Profitabilitas Terhadap PIAL ... 57

4.3.2 Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap PIAL ... 60

4.3.3 Pengaruh Persentase Kepemilikan Manajemen Terhadap PIAL ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 66

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu 29

Tabel 3.1 Keputusan Autokorelasi 43

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria 46

Tabel 4.2 Jumlah Sampel 47

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Penelitian 48

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi 53

Tabel 4.8 Hasil Uji T 54

Tabel 4.9 Hasi Uji F 56

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 33

Gambar 4.1 Gambar Histogram 51

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Lampiran 1 Tabulasi Data

Lampiran 2 Nilai Variabel Penelitian

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Lampiran 1 Tabulasi Data

Lampiran 2 Nilai Variabel Penelitian

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perusahaan dan lingkungannya adalah dua hal yang tidak terpisahkan

dan saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi,

terkhusus bagi perusahaan industri. Pencemaran lingkungan yang banyak

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan industri membuat keadaan lingkungan

sekitar semakin memburuk. Menurut Bertens (dalam Agoes, 2011)

mengungkapkan bahwa dalam pertumbuhan ekonomi global saat ini telah

memunculkan enam persoalan lingkungan hidup, yaitu akumulasi bahan beracun,

efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam, deforestasi dan

penggurunan, serta kematian bentuk-bentuk kehidupan.

Penyebab persoalan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua

faktor, yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Menurut Alamendah,

(2 September 2014), beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di

Indonesia akibat kegiatan manusia antara lain:

 Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21%

dari 133 juta hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan

menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa

bencana alam, dan terancamnya kelestarian flora dan fauna.

 30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami

(20)

2

pesisir, mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan

produksi perikanan laut.

 Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan

pencemaran laut di Indonesia. Bahkan pada tahun 2010, Sungai Citarum

pernah dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia oleh situs

huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan Jakarta sebagai kota

dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing,New Delhi & Mexico City.

 Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah.

Menurut catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan

127 tumbuhan berada dalam status keterancaman tertinggi (Critically

Endangered), 205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan berstatus

Endangered, 557 spesies hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.

Dalam ruang media Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (2012)

ditemukan kasus perusahaan-perusahaan pencemaran Kali Surabaya, Jawa Timur

yang telah dijatuhkan sanksi. Limbah yang dihasilkan pabrik tersebut sudah

melebihi standar baku mutu. Contoh lain kerusakan lingkungan karena industri

adalah peristiwa lumpur lapindo dan pencemaran tailing (limbah) di Teluk Buyat.

Selain itu terdapat juga empat puluh kasus DAS (Daerah Aliran Sungai) di daerah

Jawa Barat yang tercemar karena pabrik industri, dan masalah lingkungan yang

menjadi alasan penelitian ini ialah masalah pencemaran Sungai Citarum yang

salah satu penyebab utamanya ialah karena pembuangan limbah dari perusahaan

tekstil dan perusahaan manufaktur lainnya yang berada di sekitar Sungai Citarum

(21)

3

Kerusakan lingkungan akibat industri adalah hal yang harus segera

ditanggulangi, sebab kelangsungan lingkungan hidup memiliki dampak signifikan

bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Oleh karena itu pengelolaan industri

harus diimbangi dengan pengelolaan lingkungan hidup, agar permasalahan

kerusakan lingkungan oleh industri tidak terjadi lagi.

Melihat semakin maraknya isu-isu permasalahan lingkungan yang

dilakukan perusahaan-perusahaan membuat pertimbangan atas penerapan

akuntansi lingkungan menjadi sangat penting di setiap perusahaan, khususnya

bagi perusahaan industri. Akuntansi lingkungan merupakan bagian dari akuntansi

sosial sebagai bentuk tanggung jawab social (corporate social responsibility).

Pentingnya akuntansi lingkungan dilakukan untuk mewujudkan kesadaran penuh

dari perusahaan ataupun organisasi yang mengambil manfaat dari lingkungan.

Perusahaan perlu mempertimbangkan usaha dalam meningkatkan konservasi

lingkungan secara berkelanjutan. Usaha yang dapat ditempuh perusahaan yaitu

dengan memasukkan anggaran lingkungan pada laporan keuangan dan

pertanggungjawaban perusahaan.

Akuntansi keuangan konvensional dianggap belum dapat menyajikan

informasi asset, liabilitas, pendapatan dan beban atau biaya yang terkait dengan

pelestarian lingkungan. Hal ini dikarenakan PSAK yang dijadikan sebagai

pedoman belum mengatur secara jelas dan tegas kewajiban menyajikan informasi

terkait dengan pelestarian lingkungan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 1 (Revisi Tahun 2009) tentang penyajian laporan keuangan, paragraf

(22)

4

“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan”.

Hal ini pula yang mendasari adanya pengungkapan atas informasi akuntansi

lingkungan. Pengungkapan atas informasi akuntansi lingkungan tersebut ialah

berupa informasi tentang proses, hasil kegiatan konservasi lingkungan, item-item

yang membentuk dasar akuntansi lingkungan, dan biaya-biaya konservasi

lingkungan yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk lingkungan sekitar.

Pengungkapan ini dilakukan agar masyarakat dan pengguna laporan keuangan

dapat menilai dan membandingkan kesesuaian terhadap laporan dan kenyataan

yang terjadi, serta dampak yang akan ditimbulkan bagi perusahaan tersebut

terhadap lingkungan sekitar.

Adapun jenis-jenis pengungkapan menurut Ikhsan et al (2013:329) yang

berhubungan dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu: “Pengungkapan

wajib (mandatory), dan Pengungkapan sukarela (voluntary) “. Pengungkapan atas

informasi akuntansi lingkungan merupakan pengungkapan sukarela, hal ini

dikarenakan belum adanya aturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan

pengungkapan atas informasi sosial perusahaan. Pengungkapan sukarela yang

dilakukan suatu perusahaan atas informasi internal perusahaan yang dapat

dipercaya (reliability) tentunya akan memberikan nilai tambah atas perusahaan

tersebut, sehingga akan mengurangi ketidakpastian pengguna laporan keuangan

tentang prospek masa depan perusahaan. Pengungkapan informasi sosial

(23)

5

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi

bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan informasi sosialnya kepada pemegang

saham, sehingga dapat dijelaskan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan

entitas untuk menghasilkan laba demi meningkatkan nilai pemegang saham. Oleh

karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka perusahaan

cenderung melaksanakan dan mengungkapkan program tanggung jawab sosialnya

(Hackston & Milne (1996), dalam Dyah (2008)). Hal yang mendasari adalah

karena pengungkapan informasi sosial merupakan sebuah kegiatan yang

memerlukan pembiayaan sehingga jika suatu perusahaan lebih profitable,

dimungkinkan perusahaan tersebut akan melaksanakan pengungkapan informasi

sosial yang lebih besar. Anggraini (2006) juga berhasil membuktikan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan pengungkapan informasi

sosial suatu perusahaan. Tetapi penelitian Fitriani (2001) menunjukkan hasil

adanya hubungan yang signifikan antara profitabilitas dengan luas pengungkapan

informasi sosial.

Masalah lingkungan dapat pula terkait dengan akuntansi (keuangan)

lingkungan menurut Hill & Jones, dalam Marina (2010) yang menyatakan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan sosial dengan tingkat

financial leverage, yang berarti bahwa semakin tinggi rasio hutang yang dipunyai

perusahaan maka semakin sedikit perusahaan untuk melakukan pengungkapan

sosialnya. Dyah (2008) dalam penelitiannya menemukan adanya pengaruh

leverage terhadap pengungkapan informasi lingkungan. Sedangkan Anggraini

(24)

6

terhadap kebijakan pengungkapan informasi sosial. Leverage berpengaruh

signifikan dan negatif, karena manajemen dengan tingkat leverage yang tinggi

cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial agar tidak menjadi

sorotan dari para debtholders.

Pengungkapan informasi akuntansi lingkungan juga dipengaruhi

persentase kepemilikan manajemen. Anggraini (2006) menyatakan bahwa

persentase kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap pengungkapan

informasi sosial. Seorang manajer akan mengungkapkan informasi sosial

perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan penilaian positif terhadap

perusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas

pengungkapan tersebut. Adanya kepemilikan manajemen akan menimbulkan

suatu pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh

manajemen perusahaan. Perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh

investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan oleh

perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh informasi tentang perusahaan,

maka semakin detail pula pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan (Tamba,

2011). Namun Dyah (2008) menyimpulkan bahwa dalam penelitiannya tidak

ditemukan pengaruh porsi saham publik terhadap pengungkapan informasi

lingkungan hidup.

Perlunya pengungkapan informasi akuntansi lingkungan digunakan

untuk mengidentifikasi, menilai, mengukur, menyajikan biaya pengelolaan

lingkungan atas kegiatan operasional yang dilakukan suatu perusahaan sebagai

(25)

7

jawab sosial industri. Adapun tujuan dari penerapan pengungkapan informasi

akuntansi lingkungan adalah sebagai sebuah alat manajemen lingkungan dan

sebagai alat komunikasi dengan masyarakat.

Dari penjelasan permasalahan yang terjadi diatas, maka penelitian ini

mereplikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu

mengenai pengungkapan sosial dan lingkungan hidup. Adapun perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel, populasi dan sampel

penelitian, serta periode penelitian laporan tahunan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan

perusahaan manufaktur sebagai populasi penelitian dikarenakan peneliti

menganggap bahwa dilihat dari produksinya, perusahaan manufaktur mau tidak

mau akan menghasilkan limbah produksi dan hal ini berhubungan erat dengan

masalah pencemaran lingkungan. Greenpeace Indonesia (2012) menyatakan

bahwa pencemaran Sungai Citarum adalah akibat industri manufaktur yang berada

di sekitar Sungai Citarum. Limbah bahan kimia berbahaya yang dibuang oleh

perusahaan manufaktur dari sisa proses produksi yang dilakukan perusahaan

tersebut membuat Sungai Citarum menjadi salah satu sungai terkotor di dunia.

(Alamendah, 2010)

Dari latar belakang diatas mendasari peneliti untuk melaksanakan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Pencapaian Profitabilitas, Tingkat

(26)

8

Informasi Akuntansi Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur di BEI)”.

1.2Identifikasi Masalah

1. Pertumbuhan ekonomi global yang semakin pesat telah menciptakan

berbagai masalah lingkungan.

2. Perusahaan-perusahaan perlu mempertimbangkan usaha dalam

meningkatkan konservasi lingkungan dengan memasukkan anggaran

lingkungan pada laporan keuangan dan pertanggungjawaban perusahaan.

3. Akuntansi keuangan konvensional dianggap belum dapat menyajikan

informasi asset, liabilitas, pendapatan dan beban atau biaya yang terkait

dengan pelestarian lingkungan.

4. Perlu adanya pengungkapan atas informasi akuntansi lingkungan.

5. Belum adanya aturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan

pengungkapan atas informasi sosial perusahaan membuat Pengungkapan

atas informasi akuntansi lingkungan menjadi suatu pengungkapan yang

bersifat sukarela.

6. Apakah pencapaian profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan ?

7. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan informasi

akuntansi lingkungan ?

8. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan informasi

(27)

9

9. Apakah tingkat persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan ?

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi hanya menganalisis pengaruh pencapaian

profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan. Perusahaan yang menjadi obyek

penelitian merupakan perusahaan manufaktur terdaftar sebagai perusahaan

manufaktur di BEI dengan laporan keuangan tahunan yang akan digunakan

sebagai dasar penelitian yaitu tahun 2013.

1.4Rumusan Masalah

1. Apakah pencapaian profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan ?

2. Apakah tingkat leverage, berpengaruh terhadap pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan ?

3. Apakah persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan ?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pencapaian profitabilitas terhadap

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan.

3. Untuk mengetahui pengaruh persentase kepemilikan manajemen

(28)

10

1.6Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti:

a. Menambah wawasan pengetahuan Peneliti mengenai konsep akuntansi

lingkungan, khususnya dalam hal pengungkapan informasi akuntansi

lingkungan di Indonesia.

b. Serta untuk memperkuat penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan ada atau tidaknya pengaruh pencapaian profitabilitas, tingkat

leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

2. Bagi Lingkungan Akademis

a. Untuk menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi para mahasiswa

lainnya yang akan melakukan penelitian mengenai akuntansi

lingkungan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(29)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya beberapa kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1 Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis pertama (H1), penelitian

ini tidak berhasil menemukan pengaruh yang signifikan dari pencapaian

profitabilitas terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

Penelitian ini tidak mendukung teori keagenan yang dinyatakan oleh

Jensen dan Meckling, dalam Nursiam dan Gemitasari (2012) yang

menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki biaya kontrak dan biaya

pengawasan yang rendah cenderung akan melaporkan laba lebih rendah

atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan

manajemen, salah satunya biaya yang dapat meningkatkan reputasi

perusahaan di mata masyarakat yaitu biaya-biaya yang terkait dengan

tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini juga tidak

mendukung teori yang menyatakan bahwa dengan adanya laba yang

tinggi maka manajemen akan melakukan pengungkapan sosial yang luas.

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara pencapaian

profitabilitas dengan pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diasumsikan bahwa kemungkinan

besar perusahaan di Indonesia, khususnya yang terdaftar sebagai

(30)

65

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan hanya untuk mendapatkan

legitimasi ataupun pengakuan dari masyarakat sebagai perusahaan yang

sudah patuh melaksanakan aturan yang berlaku.

2 Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kedua (H2), penelitian ini

juga tidak berhasil menemukan pengaruh yang signifikan dari tingkat

leverage (TL) terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Anggraini (2006) yang juga tidak menemukan adanya hubungan

yang signifikan antara tingkat leverage terhadap kebijakan pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan dikarenakan sudah terjadi hubungan yang

baik antara perusahaan dengan dengan debtholders, yang mengakibatkan

debtholders tidak terlalu memperhatikan rasio debtholders perusahaan.

Besar kecilnya leverage yang dimiliki oleh perusahaan tidak

mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi akuntansi lingkungan

perusahaan tersebut. Hal ini karena adanya UU No. 40 Tahun 2007 yang

mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga

tanggung jawab sosial perusahaan hanya merupakan program tahunan

yang harus dilakukan dan dipublikasikan oleh perusahaan. Berdasarkan

teori stakeholders, pengungkapan informasi akuntansi lingkungan cukup

disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya pengungkapan informasi

akuntansi lingkungan yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhannya akan

(31)

66

3 Berdasarkan hasil penelitian pengujian terhadap hipotesis ketiga (H3) ,

maka penelitian ini juga tidak menemukan pengaruh yang signifikan dari

persentase kepemilika manajemen (PKM) terhadap pengungkapan

informasi akuntansi lingkungan. Penelitian ini tidak mendukung

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggraini (2006) yang

menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persentase

kepemilikan manajemen dengan pengungkapan informasi akuntansi

lingkunga. Perbedaan penelitian ini dimungkinkan karena secara statistik

rata-rata jumlah kepemilikan saham manajerial pada perusahaan di

Indonesia relatif kecil sehingga belum terdapat keselarasan kepentingan

antara pemilik dan manajer. Adanya kepemilikan manajerial yang relatif

kecil menyebabkan manajer belum dapat mememaksimalkan nilai

perusahaan melalui pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan keterbatasan

yang peneliti alami selama dalam proses penelitian, maka terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Bagi penelititi selanjutnya diharapkan agar terus melakukan penyempurnaan

baik dalam hal peraturan yang berlaku maupun instrument pengukuran indeks

pengungkapan informasi akuntansi lingkungan berdasarkan perkembangan

yang terjadi.

2. Masih minimnya perusahaan di Indonesia yang memiliki saham kepemilikan

(32)

67

Peneliti berharap agar peneliti selanjutnya mengganti variabel persentase

kepemilikan manajemen menjadi persentase kepemilikan institusional.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memfokuskan objek

penelitian selanjutnya pada satu perusahaan saja dengan mengambil data

secara primer agar informasi dan data yang diperoleh lebih jelas dan

(33)

64

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. dan Ardana, I Cenik. 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan

Membangung Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat

Alamendah, 2010. Citarum Menjadi Sungai Paling Tercemar di Dunia. Diambil

pada 27 Januari 2015, dari http://alamendah.org

Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan

Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi, Padang,

Indonesia, hal 1-21.

Anonim, 2012. Pencemaran Sungai Citarum Akibat Perusahaan Industri

Manufaktur. Diambil pada 27 Januari 2015, dari

http://www.greenpeacindonesia.org

Antara, 2014. Pemerintah Saja Sudah Nyerah dengan Asap,Kita Ngungsi Sajalah.

Diambil pada 25 Juni 2014, dari http://regional.kompas.com

Bagus Prasojo, T. 2012. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pelaksanaan

Akuntansi Lingkungan (Studi Pada KLH/BLH/, Dinkeb, dan PDAM

Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah). Skripsi diterbitkan.

Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Chaniago, Junaidi.2010. Mengapa Adjusted R-Square Negatif ?. Diambil pada 28

Maret 2015, dari http://wordpress.com

Dyah, I.2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi

(34)

69

Perusahaan PROPER yang Terdaftar di BEI).Skripsi diterbitkan.

Malang: Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya

Fajrina, T. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada

Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Islam Negeri.

Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan

Wajib dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang

Terdaftar di BEI. Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung,

Indonesia.

Ghozali, Imam 2012..Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Hadjoh, R. Amelia, dan Sukartha, I Made. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kinerja Keuangan dan Eksposur Media Pada Pengungkapan Informasi

Lingkungan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.4 No.1 ISSN

2302-8556, hal 1-17.

Harrison, Walter T., Horngren, Charles T., Thomas, William C., dan Suwardy, T.

2013. Akuntansi Keuangan Jilid 2, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ika Permanasari, W. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan. Skripsi diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi,

(35)

70

Ikhsan,A.2008.Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Ikhsan, A.,& Misri, H. 2012. Metodologi Penelitian Untuk Manajemen, Akuntansi

dan Bisnis. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Ikhsan, A., Muhyarsyah & Rasdianto. 2013. Teori Akuntansi.Bandung:

Citapustaka Media Perintis.

Kartika, A. 2010. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI). Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol.2 NO.1

ISSN:1979-4878, hal 62-82.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2001. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No.30 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan

Hidup yang Diwajibkan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Marina, A. 2010. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dalam Praktek di

Perusahaan Go Public di Indonesia.Surabaya: Fakultas Ekonomi,

UniversitasMuhammadiyah.

Mutaqqin. H. 2013. Teori Kepemilikan Perusahaan dan Pengertian Kepemilikan

Perusahaan. Diambil pada 8 Juli 2014, dari

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/06/teori-kepemilikan-perusahaan-dan.html.

Nursiam dan Gemitasari, R. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada

(36)

2009-71

2011).ISBN:978-979-636-147-2 Kapasitas UMKM Menuju Kemandirian

Ekonomi Nasional, hal 196-203.

Panggabean, R. Ria dan Deviarti, H. 2012. Evaluasi Pengungkapan Akuntansi

Lingkungan Dalam Perspektif PT. Timah (Persero) Tbk. Binus Business

Reviem Vol.3 No. 2 November 2012:1010-1028

Pemerintah Indonesia. 1999.Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 Tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jakarta: Sekretariat Negara.

Priantana, R. Dedi dan Yustian, A. 2011. Pengaruh Struktur Good Corporate

Governance Responsibility Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 1

Januari 2011, hal 65-78

Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 Tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.

Rustiarni, Wayan Ni. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajemen Pada

Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Denpasar: Fakultas

Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Sembirng, E. Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan

Tanggung Jawab Soial: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di

Bursa Efek Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi VIII: Solo.

Suartana, I. Wayan. 2010. Akuntansi Lingkungan dan Triple Bottom Line

Accounting: Paradigma Baru Akuntansi Bernilai Tambah. Jurnal Bumi

Lestari, Volume 10 No.1 Februari 2010, hlm 105-112.

(37)

72

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130420-pengertian-profitabilitas/#ixzz36tEQiAaG.

Tamba, E.G.H. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajemen Terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufacturing Secondary Sectors yang Listing di BEI

Tahun 2009). Skripsi diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi,

Universitas Diponegoro.

Wahana Lingkungan Hidup.2012.Empat Puluh DAS di Jabar Kondisinya

Tercemar.Diambil pada 8 Juli 2014, dari http://www.walhi.or.id

Wijaya, M. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tannggung

Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi- Vol.1 No.1 Januari

2012, hal 25-30.

www.menlh.go.id

www.dephut.go.id

www.proper.menlh.go.id

www.wikipedia.org

Yuniarti, R. 2012. Leverage. Diambil pada 08 Juli 2014, dari

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Topik epidemiologi sosial dan social determinant of health berusaha membantu mahasiswa dapat mendiskusikan dan menolong kepala daerah dan kepala megara dalam mengangkat

Evaluasi aspek manfaat dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku kepentingan sebagai penerima manfaat

Tujuan evaluasi dosis radiasi eksterna terhadap pekerja radiasi PRSG adalah untuk melakukan evaluasi penerimaan dosis yang diterima oleh pekel:ia radiasi selama lima tahun..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi Struktur, Nilai, dan Fungsi Syair “Sintung” Di Desa Tambaagung Barat Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep,

Untuk menghitung return tiap saham, dapat menggunakan data closing price tiap saham yang tergabung dalam LQ-45.. 25 3.5.4 Menghitung return market /

(3) Variasi kecepatan udara dingin (fresh air) yang berfungsi sebagai air flow atau ventilation rate dapat meningkatkan penyebaran difusi dan atau

(4) Terdapat pengaruh tingkat inflasi, nilai suku bunga SBI, nilai kurs dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tahun 2005-2008 di Bursa Efek

Probolinggo Sit i Rokaiya Guru Kelas RA RA Nurul Hidayah 38 Kab. Probolinggo Rahm aw at i Guru Kelas RA RA Izzul Islam