PENGARUH PENCAPAIAN PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, DAN PERSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN TERHADAP
PENGUNGKAPAN INFORMASI AKUNTANSI LINGKUNGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Maufaktur di BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
RENI SEPRIATIN NIM. 7103220056
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Reni Sepriatin, 7103220056. Pengaruh Pencapain Profitabilitas, Tingkat Leverage, dan Persentase Kepemilikan Manajemen Terhadap Pengungkapan Informasi Akuntansi Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan 2015.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan secara parsial.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sejumlah 136 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Perusahaan yang menjadi sampel sebanyak 41 perusahaan. Sumber data dalam penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Program for Social Science)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan baik secara parsial maupun secarasimultan. Hasil uji T menunjukkan bahwa pencapaian profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -1,167>0,05, tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -1.227>0,05, dan persentase kepemilikan manajemen juga tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan dengan signifikansi -0,830>0,05.Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung 0,910 < Ftabel 2,866, dan nilai signifikan 0,446 > 0,05. Nilai Adjusted R Square sebesar -0,007 atau sebesar -0,7 %, nilai ini menunjukkan variable dependen tidak mampu dijelaskan variable independen, sedangkan sisanya sebesar 99,3% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar penelitian ini. Standar Error of Estimate adalah sebesar 0,150462. Semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variable dependen.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pencapaian profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen secara parsial dan simultan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
ii ABSTRACT
Reni Sepriatin, 7103220056. Accomplishment Effect of Profitability, Leverage Levels and Management Ownership Percentage Against Disclosure of Environmental Accounting (Empirical Study On Manufacturing Company on the Stock Exchange). Thesis. Accounting Major. Faculty Of Economics. University of Medan in 2015.
The problems discussed in this study is whether the achievement of profitability, leverage, and the percentage of ownership of management influence on environmental accounting information disclosure partially.
The population in this study are all manufacturing company located in Indonesia Stock Exchange in 2013 some 136 companies. The sample selection is done by purposive sampling method. The company that became a sample of 41 companies. Source of data in this study are secondary data obtained from www.idx.co.id. Data analysis method used is multiple regression analysis with SPSS (Statistical Program for Social Science)
The results showed that the lack of influence the achievement of profitability, leverage, and the percentage ownership of the management of environmental accounting information disclosure either partially or simultaneously. T test results showed that the achievement of profitability does not affect the environmental accounting information disclosure -1.167 significance> 0.05, the level of leverage does not affect the disclosure of environmental accounting information with significance -1227> 0.05, and the percentage of ownership does not affect the management of disclosure environmental accounting information with significance -0.830> 0,05.Hasil F test shows that the value of F 0.910 <Ftable 2.866, and a significant value 0.446> 0.05. Adjusted R Square value of -0.007 or equal to -0.7%, this value indicates the dependent variable is not able to explain the independent variable, while the remaining 99.3% is explained by variables outside of this research. Standard Error of Estimate is equal to 0.150462. The greater the SEE will make less precise regression models in predicting the dependent variable.
The conclusion of this study is that the achievement of profitability, leverage, and the percentage ownership of partial and simultaneous management has no effect on the disclosure of environmental accounting information.
iii
KATA PENGANTAR
Segala pujian syukur, hormat dan kemuliaan hanya kepada Tuhan Yesus
Kristus Yang Maha Kuasa, karena kasih dan anugerahNya yang begitu besar
kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Pencapaian Profitabilitas, Tingkat Leverage, dan Persentase
Kepemilikan Manajemen Terhadap Pengungkapan Informasi Akuntansi
Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Tujuan
penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan.
Dalam proses perkuliahan hingga sampai proses pembuatan skripsi ini,
penulis telah banyak mendapat dukungan, bimbingan, nasihat, dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan ketulusan
hati mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si,Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
sekaligus dosen penguji yang memberikan kritik dan saran dalam
iv
5. Bapak Dr. Arfan Ikhsan Lubis, SE. M.Si, selaku dosen pembimbing saya
yang memberika nmasukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Chandra Situmeang SE. M.SM. Ak. CA., selaku dosen penguji yang
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak, selaku dosen penguji yang memberikan
kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
9. Bang Ricky Adrian selaku pegawai di jurusan akuntansi yang telah banyak
membantu dalam pengurusan administrasi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2015
Penulis
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam kesempatan yang luar biasa ini penulis juga mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang turut membantu
penulis, baik berupa dukungan doa, daya dan terlebih dukungan dananya.
Pihak-pihak yang luar biasa tersebut adalah:
1. Terimakasih kepada ibuku M.br. Sigalingging, yang dengan segala usaha,
doa, dan pengorbanan yang sudah engkau lakukan membuat kami
anak-anakmu sadar dan berjuang untuk hidup yang lebih baik. Terimakasih ibu
atas doa, semangat, didikan, motivasi, dan nasehat-nasehatmu hingga aku
bisa menyelesaikan sekolahku hingga aku sarjana. Aku mengasihimu, tak
ada satu hal pun yang mampu membalas kasihmu.
2. Terimakasih untuk abang-abangku, Fredrik Arianto Limbong, Dicky Prima
Limbong, Maraden Limbong, dan Daniel Bimbingan Limbong atas bantuan
doa, dana, tenaga, waktu, motivasi, nasehat, dan masukan-masukan yang
membangun, begitu juga untuk eda-edaku, Mak Dea dan Kak Eva, serta
keponakanku Deandra Limbong.
3. Teimakasih untuk sahabatku Jenni Rukia Girsang yang selalu setia
mendengar keluh kesahku, menyemangati, mendoakan, dan memberikan
saran yang membangun. Aku selalu terberkati tiap kali aku bercerita
denganmu.
4. Untuk seseorang yang selalu setia menemaniku selama lima tahun terakhir,
membantuku dalam perkuliahan, mendoakan, mengkritik, menasehati,
vi
untukku. Aku mengasihimu, seperti Tuhan juga mengasihiku. Aku
bersyukur telah dipertemukan denganmu.
5. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan,Osin, Marisa, Ciput,
Ibel,dan Tama yang sudah bersedia berbagi suka dan duka selama
perkuliahan. Banyak hal yang sudah kita lalui bersama, dan semoga bisa
jadi pembelajaran untuk kita masing-masing.
6. Terimakasih untuk komting abadi, Hafiz Yazid, terimakasih untuk
teman-teman akuntansi jurusan akuntansi stambuk 2010 B, terimakasih untuk
waktu yang telah kita habiskan bersama selama masa perkuliahan. Kalian
luar biasa.
7. Terimakasih untuk rekan-rekan seperjuangan selama proses penyelesaian
skripsi ini, itog Herman, Elshinta, Arjuna, Andi, Alpian, Kak Lena, Dian,
Destya, Rosmei, Mayo, Lisna, Marisah, Lince, Lamria, dan Rince untuk
semangat, masukan dan bantuan yang sudah kalian berikan.
8. Terimakasih untuk Bou Onita, Kak Martha, Kak Meli, Ronal, Maruli,
Johannes, Amang Pendeta Manurung, Amang Capen, dan Kak Mariati, atas
doa dan bantuan-bantuannya, dan terkhusus untuk Donita yang sudah
mengingatkan lagi untuk melakukan kontak doa, dan terimakasih juga
untuk adik-adik sekolah minggu yang dengan melihat senyum kalian, aku
bisa sesaat melupakan masalahku. Terimakasih untuk semua rekan-rekan
vii DAFTAR ISI
Hal LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PERNYATAAN ORIGINALITAS SKRIPSI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 9
1.4 Rumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1 Kerangka Teoritis ... 11
viii
2.1.2 Pengungkapan Informasi Akuntansi Lingkungan
(PIAL) ... 13
2.1.3 Standar yang Digunakan Dalam PIAL ... 18
2.1.4 Teori Pencapaian Profitabilitas ... 21
2.1.5 Teori Tingkat Leverage ... 23
2.1.6 Teori Persentase Kepemilikan Manajemen ... 25
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27
2.3 Kerangka Berpikir ... 20
2.3.1 Pencapaian Profitabilitas Berpengaruh Terhadap PIAL 30
2.3.2 Tingkat Leverage Berpengaruh Terhadap PIAL ... 31
2.3.3 Persentase Kepemilikan Manajemen Berpengaruh Terhadap PIAL ... 32
2.4 Paradigma Penelitian ... 33
2.5 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 34
3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .. . 36
3.3.1 Variabel Penelitian ... 36
3.3.1.1 Variabel Dependen ... 36
3.3.1.2 Variabel Independen ... 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
ix
3.5.1 Statistik Deskriptif ... 40
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 41
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 41
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 42
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42
3.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 43
3.5.3Uji Regresi... 43
3.5.4 Uji Hipotesis ... 44
3.5.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Individual (Parsial) ... 44
3.5.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Bersama (Simultan) ... 45
3.5.4.3Analisis Koefisien Detrminasi R2 ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 46
4.2 Teknik Analisis Data. ... 48
4.2.1 Statistik Deskriptif... 48
4.2.2Uji Asumsi Klasik ... 50
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 50
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 52
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52
x
4.2.3 Uji Regresi ... 53
4.2.4 Uji Hipotesis ... 54
4.2.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 54
4.2.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 56
4.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 56
4.3Pembahasan dan Hasil Peneltian ... 57
4.3.1 Pengaruh Pencapaian Profitabilitas Terhadap PIAL ... 57
4.3.2 Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap PIAL ... 60
4.3.3 Pengaruh Persentase Kepemilikan Manajemen Terhadap PIAL ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 66
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu 29
Tabel 3.1 Keputusan Autokorelasi 43
Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria 46
Tabel 4.2 Jumlah Sampel 47
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Penelitian 48
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas 51
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas 52
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi 53
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi 53
Tabel 4.8 Hasil Uji T 54
Tabel 4.9 Hasi Uji F 56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 33
Gambar 4.1 Gambar Histogram 51
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Lampiran 1 Tabulasi Data
Lampiran 2 Nilai Variabel Penelitian
Lampiran 3 Hasil Output SPSS
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Lampiran 1 Tabulasi Data
Lampiran 2 Nilai Variabel Penelitian
Lampiran 3 Hasil Output SPSS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Perusahaan dan lingkungannya adalah dua hal yang tidak terpisahkan
dan saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi,
terkhusus bagi perusahaan industri. Pencemaran lingkungan yang banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan industri membuat keadaan lingkungan
sekitar semakin memburuk. Menurut Bertens (dalam Agoes, 2011)
mengungkapkan bahwa dalam pertumbuhan ekonomi global saat ini telah
memunculkan enam persoalan lingkungan hidup, yaitu akumulasi bahan beracun,
efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam, deforestasi dan
penggurunan, serta kematian bentuk-bentuk kehidupan.
Penyebab persoalan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua
faktor, yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Menurut Alamendah,
(2 September 2014), beberapa fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di
Indonesia akibat kegiatan manusia antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21%
dari 133 juta hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, meningkatkan peristiwa
bencana alam, dan terancamnya kelestarian flora dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami
2
pesisir, mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan
produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan
pencemaran laut di Indonesia. Bahkan pada tahun 2010, Sungai Citarum
pernah dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia oleh situs
huffingtonpost.com. World Bank juga menempatkan Jakarta sebagai kota
dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing,New Delhi & Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah.
Menurut catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan
127 tumbuhan berada dalam status keterancaman tertinggi (Critically
Endangered), 205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan berstatus
Endangered, 557 spesies hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.
Dalam ruang media Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (2012)
ditemukan kasus perusahaan-perusahaan pencemaran Kali Surabaya, Jawa Timur
yang telah dijatuhkan sanksi. Limbah yang dihasilkan pabrik tersebut sudah
melebihi standar baku mutu. Contoh lain kerusakan lingkungan karena industri
adalah peristiwa lumpur lapindo dan pencemaran tailing (limbah) di Teluk Buyat.
Selain itu terdapat juga empat puluh kasus DAS (Daerah Aliran Sungai) di daerah
Jawa Barat yang tercemar karena pabrik industri, dan masalah lingkungan yang
menjadi alasan penelitian ini ialah masalah pencemaran Sungai Citarum yang
salah satu penyebab utamanya ialah karena pembuangan limbah dari perusahaan
tekstil dan perusahaan manufaktur lainnya yang berada di sekitar Sungai Citarum
3
Kerusakan lingkungan akibat industri adalah hal yang harus segera
ditanggulangi, sebab kelangsungan lingkungan hidup memiliki dampak signifikan
bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Oleh karena itu pengelolaan industri
harus diimbangi dengan pengelolaan lingkungan hidup, agar permasalahan
kerusakan lingkungan oleh industri tidak terjadi lagi.
Melihat semakin maraknya isu-isu permasalahan lingkungan yang
dilakukan perusahaan-perusahaan membuat pertimbangan atas penerapan
akuntansi lingkungan menjadi sangat penting di setiap perusahaan, khususnya
bagi perusahaan industri. Akuntansi lingkungan merupakan bagian dari akuntansi
sosial sebagai bentuk tanggung jawab social (corporate social responsibility).
Pentingnya akuntansi lingkungan dilakukan untuk mewujudkan kesadaran penuh
dari perusahaan ataupun organisasi yang mengambil manfaat dari lingkungan.
Perusahaan perlu mempertimbangkan usaha dalam meningkatkan konservasi
lingkungan secara berkelanjutan. Usaha yang dapat ditempuh perusahaan yaitu
dengan memasukkan anggaran lingkungan pada laporan keuangan dan
pertanggungjawaban perusahaan.
Akuntansi keuangan konvensional dianggap belum dapat menyajikan
informasi asset, liabilitas, pendapatan dan beban atau biaya yang terkait dengan
pelestarian lingkungan. Hal ini dikarenakan PSAK yang dijadikan sebagai
pedoman belum mengatur secara jelas dan tegas kewajiban menyajikan informasi
terkait dengan pelestarian lingkungan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 (Revisi Tahun 2009) tentang penyajian laporan keuangan, paragraf
4
“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri di mana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan”.
Hal ini pula yang mendasari adanya pengungkapan atas informasi akuntansi
lingkungan. Pengungkapan atas informasi akuntansi lingkungan tersebut ialah
berupa informasi tentang proses, hasil kegiatan konservasi lingkungan, item-item
yang membentuk dasar akuntansi lingkungan, dan biaya-biaya konservasi
lingkungan yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk lingkungan sekitar.
Pengungkapan ini dilakukan agar masyarakat dan pengguna laporan keuangan
dapat menilai dan membandingkan kesesuaian terhadap laporan dan kenyataan
yang terjadi, serta dampak yang akan ditimbulkan bagi perusahaan tersebut
terhadap lingkungan sekitar.
Adapun jenis-jenis pengungkapan menurut Ikhsan et al (2013:329) yang
berhubungan dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu: “Pengungkapan
wajib (mandatory), dan Pengungkapan sukarela (voluntary) “. Pengungkapan atas
informasi akuntansi lingkungan merupakan pengungkapan sukarela, hal ini
dikarenakan belum adanya aturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan
pengungkapan atas informasi sosial perusahaan. Pengungkapan sukarela yang
dilakukan suatu perusahaan atas informasi internal perusahaan yang dapat
dipercaya (reliability) tentunya akan memberikan nilai tambah atas perusahaan
tersebut, sehingga akan mengurangi ketidakpastian pengguna laporan keuangan
tentang prospek masa depan perusahaan. Pengungkapan informasi sosial
5
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi
bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan informasi sosialnya kepada pemegang
saham, sehingga dapat dijelaskan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan
entitas untuk menghasilkan laba demi meningkatkan nilai pemegang saham. Oleh
karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka perusahaan
cenderung melaksanakan dan mengungkapkan program tanggung jawab sosialnya
(Hackston & Milne (1996), dalam Dyah (2008)). Hal yang mendasari adalah
karena pengungkapan informasi sosial merupakan sebuah kegiatan yang
memerlukan pembiayaan sehingga jika suatu perusahaan lebih profitable,
dimungkinkan perusahaan tersebut akan melaksanakan pengungkapan informasi
sosial yang lebih besar. Anggraini (2006) juga berhasil membuktikan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan pengungkapan informasi
sosial suatu perusahaan. Tetapi penelitian Fitriani (2001) menunjukkan hasil
adanya hubungan yang signifikan antara profitabilitas dengan luas pengungkapan
informasi sosial.
Masalah lingkungan dapat pula terkait dengan akuntansi (keuangan)
lingkungan menurut Hill & Jones, dalam Marina (2010) yang menyatakan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pengungkapan sosial dengan tingkat
financial leverage, yang berarti bahwa semakin tinggi rasio hutang yang dipunyai
perusahaan maka semakin sedikit perusahaan untuk melakukan pengungkapan
sosialnya. Dyah (2008) dalam penelitiannya menemukan adanya pengaruh
leverage terhadap pengungkapan informasi lingkungan. Sedangkan Anggraini
6
terhadap kebijakan pengungkapan informasi sosial. Leverage berpengaruh
signifikan dan negatif, karena manajemen dengan tingkat leverage yang tinggi
cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial agar tidak menjadi
sorotan dari para debtholders.
Pengungkapan informasi akuntansi lingkungan juga dipengaruhi
persentase kepemilikan manajemen. Anggraini (2006) menyatakan bahwa
persentase kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap pengungkapan
informasi sosial. Seorang manajer akan mengungkapkan informasi sosial
perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan penilaian positif terhadap
perusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas
pengungkapan tersebut. Adanya kepemilikan manajemen akan menimbulkan
suatu pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh
manajemen perusahaan. Perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh
investor dapat mempengaruhi tingkat kelengkapan pengungkapan oleh
perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh informasi tentang perusahaan,
maka semakin detail pula pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan (Tamba,
2011). Namun Dyah (2008) menyimpulkan bahwa dalam penelitiannya tidak
ditemukan pengaruh porsi saham publik terhadap pengungkapan informasi
lingkungan hidup.
Perlunya pengungkapan informasi akuntansi lingkungan digunakan
untuk mengidentifikasi, menilai, mengukur, menyajikan biaya pengelolaan
lingkungan atas kegiatan operasional yang dilakukan suatu perusahaan sebagai
7
jawab sosial industri. Adapun tujuan dari penerapan pengungkapan informasi
akuntansi lingkungan adalah sebagai sebuah alat manajemen lingkungan dan
sebagai alat komunikasi dengan masyarakat.
Dari penjelasan permasalahan yang terjadi diatas, maka penelitian ini
mereplikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu
mengenai pengungkapan sosial dan lingkungan hidup. Adapun perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel, populasi dan sampel
penelitian, serta periode penelitian laporan tahunan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan
perusahaan manufaktur sebagai populasi penelitian dikarenakan peneliti
menganggap bahwa dilihat dari produksinya, perusahaan manufaktur mau tidak
mau akan menghasilkan limbah produksi dan hal ini berhubungan erat dengan
masalah pencemaran lingkungan. Greenpeace Indonesia (2012) menyatakan
bahwa pencemaran Sungai Citarum adalah akibat industri manufaktur yang berada
di sekitar Sungai Citarum. Limbah bahan kimia berbahaya yang dibuang oleh
perusahaan manufaktur dari sisa proses produksi yang dilakukan perusahaan
tersebut membuat Sungai Citarum menjadi salah satu sungai terkotor di dunia.
(Alamendah, 2010)
Dari latar belakang diatas mendasari peneliti untuk melaksanakan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Pencapaian Profitabilitas, Tingkat
8
Informasi Akuntansi Lingkungan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur di BEI)”.
1.2Identifikasi Masalah
1. Pertumbuhan ekonomi global yang semakin pesat telah menciptakan
berbagai masalah lingkungan.
2. Perusahaan-perusahaan perlu mempertimbangkan usaha dalam
meningkatkan konservasi lingkungan dengan memasukkan anggaran
lingkungan pada laporan keuangan dan pertanggungjawaban perusahaan.
3. Akuntansi keuangan konvensional dianggap belum dapat menyajikan
informasi asset, liabilitas, pendapatan dan beban atau biaya yang terkait
dengan pelestarian lingkungan.
4. Perlu adanya pengungkapan atas informasi akuntansi lingkungan.
5. Belum adanya aturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan
pengungkapan atas informasi sosial perusahaan membuat Pengungkapan
atas informasi akuntansi lingkungan menjadi suatu pengungkapan yang
bersifat sukarela.
6. Apakah pencapaian profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan ?
7. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan informasi
akuntansi lingkungan ?
8. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan informasi
9
9. Apakah tingkat persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan ?
1.3Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi hanya menganalisis pengaruh pencapaian
profitabilitas, tingkat leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan. Perusahaan yang menjadi obyek
penelitian merupakan perusahaan manufaktur terdaftar sebagai perusahaan
manufaktur di BEI dengan laporan keuangan tahunan yang akan digunakan
sebagai dasar penelitian yaitu tahun 2013.
1.4Rumusan Masalah
1. Apakah pencapaian profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan ?
2. Apakah tingkat leverage, berpengaruh terhadap pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan ?
3. Apakah persentase kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan ?
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pencapaian profitabilitas terhadap
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh persentase kepemilikan manajemen
10
1.6Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti:
a. Menambah wawasan pengetahuan Peneliti mengenai konsep akuntansi
lingkungan, khususnya dalam hal pengungkapan informasi akuntansi
lingkungan di Indonesia.
b. Serta untuk memperkuat penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan ada atau tidaknya pengaruh pencapaian profitabilitas, tingkat
leverage, dan persentase kepemilikan manajemen terhadap
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
2. Bagi Lingkungan Akademis
a. Untuk menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi para mahasiswa
lainnya yang akan melakukan penelitian mengenai akuntansi
lingkungan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya beberapa kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1 Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis pertama (H1), penelitian
ini tidak berhasil menemukan pengaruh yang signifikan dari pencapaian
profitabilitas terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
Penelitian ini tidak mendukung teori keagenan yang dinyatakan oleh
Jensen dan Meckling, dalam Nursiam dan Gemitasari (2012) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki biaya kontrak dan biaya
pengawasan yang rendah cenderung akan melaporkan laba lebih rendah
atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan
manajemen, salah satunya biaya yang dapat meningkatkan reputasi
perusahaan di mata masyarakat yaitu biaya-biaya yang terkait dengan
tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini juga tidak
mendukung teori yang menyatakan bahwa dengan adanya laba yang
tinggi maka manajemen akan melakukan pengungkapan sosial yang luas.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara pencapaian
profitabilitas dengan pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diasumsikan bahwa kemungkinan
besar perusahaan di Indonesia, khususnya yang terdaftar sebagai
65
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan hanya untuk mendapatkan
legitimasi ataupun pengakuan dari masyarakat sebagai perusahaan yang
sudah patuh melaksanakan aturan yang berlaku.
2 Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis kedua (H2), penelitian ini
juga tidak berhasil menemukan pengaruh yang signifikan dari tingkat
leverage (TL) terhadap pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Anggraini (2006) yang juga tidak menemukan adanya hubungan
yang signifikan antara tingkat leverage terhadap kebijakan pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan dikarenakan sudah terjadi hubungan yang
baik antara perusahaan dengan dengan debtholders, yang mengakibatkan
debtholders tidak terlalu memperhatikan rasio debtholders perusahaan.
Besar kecilnya leverage yang dimiliki oleh perusahaan tidak
mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi akuntansi lingkungan
perusahaan tersebut. Hal ini karena adanya UU No. 40 Tahun 2007 yang
mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga
tanggung jawab sosial perusahaan hanya merupakan program tahunan
yang harus dilakukan dan dipublikasikan oleh perusahaan. Berdasarkan
teori stakeholders, pengungkapan informasi akuntansi lingkungan cukup
disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya pengungkapan informasi
akuntansi lingkungan yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhannya akan
66
3 Berdasarkan hasil penelitian pengujian terhadap hipotesis ketiga (H3) ,
maka penelitian ini juga tidak menemukan pengaruh yang signifikan dari
persentase kepemilika manajemen (PKM) terhadap pengungkapan
informasi akuntansi lingkungan. Penelitian ini tidak mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggraini (2006) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persentase
kepemilikan manajemen dengan pengungkapan informasi akuntansi
lingkunga. Perbedaan penelitian ini dimungkinkan karena secara statistik
rata-rata jumlah kepemilikan saham manajerial pada perusahaan di
Indonesia relatif kecil sehingga belum terdapat keselarasan kepentingan
antara pemilik dan manajer. Adanya kepemilikan manajerial yang relatif
kecil menyebabkan manajer belum dapat mememaksimalkan nilai
perusahaan melalui pengungkapan informasi akuntansi lingkungan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan keterbatasan
yang peneliti alami selama dalam proses penelitian, maka terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Bagi penelititi selanjutnya diharapkan agar terus melakukan penyempurnaan
baik dalam hal peraturan yang berlaku maupun instrument pengukuran indeks
pengungkapan informasi akuntansi lingkungan berdasarkan perkembangan
yang terjadi.
2. Masih minimnya perusahaan di Indonesia yang memiliki saham kepemilikan
67
Peneliti berharap agar peneliti selanjutnya mengganti variabel persentase
kepemilikan manajemen menjadi persentase kepemilikan institusional.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memfokuskan objek
penelitian selanjutnya pada satu perusahaan saja dengan mengambil data
secara primer agar informasi dan data yang diperoleh lebih jelas dan
64
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S. dan Ardana, I Cenik. 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan
Membangung Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat
Alamendah, 2010. Citarum Menjadi Sungai Paling Tercemar di Dunia. Diambil
pada 27 Januari 2015, dari http://alamendah.org
Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan
Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi, Padang,
Indonesia, hal 1-21.
Anonim, 2012. Pencemaran Sungai Citarum Akibat Perusahaan Industri
Manufaktur. Diambil pada 27 Januari 2015, dari
http://www.greenpeacindonesia.org
Antara, 2014. Pemerintah Saja Sudah Nyerah dengan Asap,Kita Ngungsi Sajalah.
Diambil pada 25 Juni 2014, dari http://regional.kompas.com
Bagus Prasojo, T. 2012. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pelaksanaan
Akuntansi Lingkungan (Studi Pada KLH/BLH/, Dinkeb, dan PDAM
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah). Skripsi diterbitkan.
Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Chaniago, Junaidi.2010. Mengapa Adjusted R-Square Negatif ?. Diambil pada 28
Maret 2015, dari http://wordpress.com
Dyah, I.2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi
69
Perusahaan PROPER yang Terdaftar di BEI).Skripsi diterbitkan.
Malang: Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya
Fajrina, T. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada
Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri.
Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan
Wajib dan Sukarela Pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang
Terdaftar di BEI. Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung,
Indonesia.
Ghozali, Imam 2012..Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hadjoh, R. Amelia, dan Sukartha, I Made. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kinerja Keuangan dan Eksposur Media Pada Pengungkapan Informasi
Lingkungan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.4 No.1 ISSN
2302-8556, hal 1-17.
Harrison, Walter T., Horngren, Charles T., Thomas, William C., dan Suwardy, T.
2013. Akuntansi Keuangan Jilid 2, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Erlangga
Ika Permanasari, W. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan. Skripsi diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi,
70
Ikhsan,A.2008.Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Ikhsan, A.,& Misri, H. 2012. Metodologi Penelitian Untuk Manajemen, Akuntansi
dan Bisnis. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Ikhsan, A., Muhyarsyah & Rasdianto. 2013. Teori Akuntansi.Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Kartika, A. 2010. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI). Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol.2 NO.1
ISSN:1979-4878, hal 62-82.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2001. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No.30 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan
Hidup yang Diwajibkan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Marina, A. 2010. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial dalam Praktek di
Perusahaan Go Public di Indonesia.Surabaya: Fakultas Ekonomi,
UniversitasMuhammadiyah.
Mutaqqin. H. 2013. Teori Kepemilikan Perusahaan dan Pengertian Kepemilikan
Perusahaan. Diambil pada 8 Juli 2014, dari
http://pustakabakul.blogspot.com/2013/06/teori-kepemilikan-perusahaan-dan.html.
Nursiam dan Gemitasari, R. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada
2009-71
2011).ISBN:978-979-636-147-2 Kapasitas UMKM Menuju Kemandirian
Ekonomi Nasional, hal 196-203.
Panggabean, R. Ria dan Deviarti, H. 2012. Evaluasi Pengungkapan Akuntansi
Lingkungan Dalam Perspektif PT. Timah (Persero) Tbk. Binus Business
Reviem Vol.3 No. 2 November 2012:1010-1028
Pemerintah Indonesia. 1999.Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 Tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Priantana, R. Dedi dan Yustian, A. 2011. Pengaruh Struktur Good Corporate
Governance Responsibility Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 1
Januari 2011, hal 65-78
Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rustiarni, Wayan Ni. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajemen Pada
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Denpasar: Fakultas
Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Sembirng, E. Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Soial: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi VIII: Solo.
Suartana, I. Wayan. 2010. Akuntansi Lingkungan dan Triple Bottom Line
Accounting: Paradigma Baru Akuntansi Bernilai Tambah. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 10 No.1 Februari 2010, hlm 105-112.
72
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130420-pengertian-profitabilitas/#ixzz36tEQiAaG.
Tamba, E.G.H. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajemen Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufacturing Secondary Sectors yang Listing di BEI
Tahun 2009). Skripsi diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro.
Wahana Lingkungan Hidup.2012.Empat Puluh DAS di Jabar Kondisinya
Tercemar.Diambil pada 8 Juli 2014, dari http://www.walhi.or.id
Wijaya, M. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tannggung
Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi- Vol.1 No.1 Januari
2012, hal 25-30.
www.menlh.go.id
www.dephut.go.id
www.proper.menlh.go.id
www.wikipedia.org
Yuniarti, R. 2012. Leverage. Diambil pada 08 Juli 2014, dari