• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL (FREATIS) SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI DESA SUKAMANDI HILIR KECAMATAN PAGAR MERBAU KEBUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL (FREATIS) SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI DESA SUKAMANDI HILIR KECAMATAN PAGAR MERBAU KEBUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL (FREATIS)

SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI DESA SUKAMANDI

HILIR KECAMATAN PAGAR MERBAU

KEBUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ANJU SILABAN

NIM. 3103131004

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anju Silaban

Nim : 3103131004

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi,

maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Maret 2015

Saya yang membuat pernyataan,

ANJU SILABAN

(5)

vi

ABSTRAK

Anju Silaban, NIM: 3103131004. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal (Freatis)

Sebagai Sumber Air Minum Di Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keadaan konstruksi sumur, dan (2) kualitas fisik dan kimia air sumur di Desa Sukamandi Hilir kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Di Desa Sukamandi Hilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumur yang terdapat di Desa Sukamandi Hilir yakni 480 sumur. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan random sampling menggunakan rumus Taro Yamane sehingga sampel sumur berjumlah 83 sumur. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, pengukuran dan analisis air dilakukan secara lansung di lapangan (in situ) dan laboratorium. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul: Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal (freatis) sebagai Sumber

Air Minum Di Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Adapun tujuan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis masih banyak mengalami

kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan

berkah dari Allah sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi

hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis dalam kesempatan ini menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya buat

kedua orang tuaku yang tercinta Ayahanda Pandapotan Silaban dan Ibunda

Rumondang Siburian yang selalu menjadi motivator utama dalam menjalani

perkuliahan sampai saat ini dan senantiasa memberikan doa dan restunya pada

penulis yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini demi mendapatkan

gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. M. Arif M.Pd, selaku Dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dalam perkuliahan.

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul , M.pd, selaku Dosen pembimbing skripsi

yang telah membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Darwin P Lubis, S.Si, M.Si yang telah banyak meluangkan waktu

serta memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga dalam

(7)

iv

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah

memberikan ilmu yang berharga selama Penulis menjadi mahasiswa.

9. Bapak Kepala Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten

Deli Serdang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

10.Kepada Adikku Lamria Silaban, Rutdiani Silaban dan Johan Erikson

Silaban, yang telah memberikan semangat kepada Penulis dari awal

penulisan hingga akhir untuk menyelesaikan skripsi ini

11.Seluruh teman-teman seperjuangan M. Ali Badarun, M. Arif Siagian ,

Daya Ihsan, M. Reza Fahrezi, Yadi Simanjuntak, yang selalu mendukung

dan memberikan semangat agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan

teman-teman A Reguler 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan

teman–teman angkatan 2010 Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED.

12.Teman–teman PPLT UNIMED Setia Budi Abadi, yang turut serta

memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini, terkhusus buat

Tengku Amri, Simon T.M Bangun, Rino, Siti Syarah dan Dewi Rahayu

yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam penelitian.

13.Untuk semua informan yang telah banyak memberikan bantuan data atau

informasi yang dibutuhkan Penulis selama penelitian.

Akhir kata Penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan

manfaatnya kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian skripsi

ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan. Sekian dan terima kasih.

Medan, 2015

Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

(9)

viii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 34

E. Teknik Analisa Data ... 35

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH

A. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ... 38

B. Keadaan Non Fisik ... 41

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 70

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Persyaratan Kualitas Air Minum ………... 23

Tabel 2. Parameter yang di Analisis Dalam penentuan kualitas Air sumur... 36

Tabel 3. Indeks Kualitas Airs ... 37

Tabel 4. Penggunaan Lahan ... 43

Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Umur ... 44

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 45

Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Suku... 46

Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Agama………..…………... 47

Tabel 15.Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah……... 53

Tabel 16.Hasil Pemeriksaan Parameter………... 54

Tabel 17. Hasil Pemeriksaan Parameter Suhu………... 54

Tabel 18. Hasil Pemeriksaan Parameter Bau ... 57

Tabel 19. Hasil Pemeriksaan Parameter Rasa... 60

Tabel 20. Hasil Pemeriksaan Parameter Besi... 62

Tabel 21. Hasil Pemeriksaan Parameter Nitrat ... 65

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Sumur gali Tanpa Pompa Tangan……… 15

2. Bagan Kerangka Berpikir ... 29

3. Peta Kabupaten Deli Serdang………... 39

4. Peta Kecamatan Pagar Merbau….. ... 40

5. Peta Desa Sukamandi Hilir ... 41

6.Peta Persebaran Titik Sampel Suhu………... 56

7. Peta Persebaran Titik Sampel Bau ………... 59

8. Peta Persebaran Titik Sampel Rasa………..…………... 61

9. Peta Persebaran Titik Sampel Besi……….... 64

10. Peta Persebaran Titik Sampel Nitrat……… 66

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lembar Observasi……… 79

2. Tabel Kualitas Air Sumur Penduduk... 80

3. Indeks Kualitas air Sumur………... 81

4. Hasil Pengukuran Konstruksi Sumur Dan SPAL….. ... 82

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup terutama

manusia, manusia tidak dapat hidup tanpa adanya air, karena tubuh manusia

sebagian besar terdiri dari air. Air dalam tubuh manusia 65% dari seluruh berat

badan. Apabila seseorsng kehilangan air sebanyak 12% dari tubuhnya, maka yang

bersangkutan akan meninggal (Manik, 2009). Air merupakan unsur utama yang

tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Menurut WHO, tiap orang di

negara-negara maju memerlukan air antara 60-120 liter per hari, sedangkan di

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air antara

30-60 liter per hari.

Air digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum,

mandi, cuci, kakus, dan sebagainya. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut,

Penggunaan air yang paling vital bagi kelangsungan hidup adalah sebagai air

minum. Oleh karena itu, air minum yang ideal harusnya jernih, tidak berwarna,

tidak berasa, dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung

kuman patogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia.

Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat

diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis (Soemiratslamet,

2009).

Di Indonesia, air untuk keperluan sehari-hari tersebut diatur dengan

Peraturan Menteri Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan. Air bersih

(14)

2

memenuhi syarat kesehatan apabila telah dimasak (Permenkes No.416,1990),

sedangkan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi

syarat dan dapat langsung diminum (Kepmenkes No.907, 2002). Dalam kedua

peraturan ini disebutkan bahwa air bersih maupun minum harus memenuhi

persyaratan fisik, kimia dan biologi.

Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi penduduk

di Indonesia terutama di pedesaan (Darmono, 2010). Dalam pemenuhan

kebutuhan air, khususnya air minum, manusia dapat mengambil air dari sumber

air seperti air laut, air hujan, air permukaan, dan air tanah. Dari keempat sumber

air tersebut yang paling banyak digunakan sebagai sumber air minum adalah air

tanah. Air tanah yang dijadikan sumber air oleh manusia ada dua jenis yaitu air

tanah dangkal (sumur gali) dan air tanah dalam (sumur bor). Dari kedua sumber

air tanah tersebut, paling banyak menggunakan air sumur dangkal. Sekitar 45%

penduduk di Indonesia menggunakan sumur sebagai sarana air bersih, dan dari

45% yang menggunakan sarana sumur tersebut, diperkirakan sekitar 75%

menggunakan jenis sumur dangkal (Chandra, 2007).

Air sumur dangkal biasanya menyediakan air yang berasal dari lapisan

tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah. Oleh karena itu, sumur sangat

mudah terkontaminasi unsur pencemar melalui rembesan. Pencemaran biasanya

berasal dari aktivitas manusia, baik itu aktivitas rumah tangga, industri maupun

pertanian. Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat

merupakan sumber kontaminasi, contohnya: sumur dengan konstruksi terbuka

(tidak menggunakan dinding pada bibir sumur dan pengambilan air dengan

(15)

3

kembali secara langsung ke dalam sumur akibat model konstruksi terbuka

tersebut. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik bila

tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur

(Entjang, 2000).

Pencemaran air tanah akibat dari aktivitas rumah tangga biasanya berasal

dari air yang dipergunakan untuk memasak, mencuci dan mandi, serta juga

berasal dari septic tank. Pencemaran tersebut terjadi oleh rembesan air limbah

rumah tangga yang berasal dari parit dan septic tank yang memiliki jarak terlalu

berdekatan dengan sumur. Di Jakarta, terdapat sebuah penelitian yang

memperlihatkan bahwa 285 sampel dari 636 titik sampel sumber air tanah telah

tercemar oleh E. Coli dan 75% dari sampel tersebut tidak memenuhi baku mutu

air minum dengan parameter yang dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan

mangan (UPTPAL Bali, 2013). Di Sleman, dari 5270 air sumur milik warga,

sebanyak 2699 air sumur atau 51,21% tercemar bakteri e-coli. Ada banyak factor

yang menyebabkan pencemaran air sumur ini. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)

sleman, Mafilinda Nuraini mengatakan penyebab air sumur tercemar e-coli, antara

lain dari segi fisik sumur kurang bagus, dekat dengan sumber pembuangan

limbah, mulut sumur belum tertutup serta pencemaran yang bersumber dari air

permukaan yaitu air sungai, sawah, dan kolam (http://www.harianjogja.com)

Aktivitas pertanian yang terlalu dekat dengan sumur juga dapat

mengontaminasi sumur tersebut sehingga menjadi tercemar. Proses kontaminasi

tersebut berasal dari kegiatan pemupukan dan penyemprotan pestisida. Beberapa

jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa

(16)

4

berada di sekitarnya, termasuk juga sumur. Penggunaan pupuk nitrogen atau

fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk

kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman pangan yang tinggi sehingga

menguntungkan para petani. Akan tetapi, nitrat dan fosfat dapat mencemar

sumber-sumber air yang terdapat di sekelilingnya, seperti danau, sungai dan

sumur.

Kandungan nitrat yang tinggi dalam air minum akan dapat menyebabkan

gangguan sistem peredaran darah pada bayi berumur di bawah 3 bulan. Penyakit

ini disebut “gejala bayi biru” (blue baby syndrome). Kasus bayi biru telah banyak

dilaporkan di berbagai Negara. (Saul 1990 dalam Darmono) melaporkan bahwa

WHO mencatat ada 2000 kasus bayi biru antara tahun 1945-1986. Seratus enam

puluh bayi diantaranya meninggal dunia. Kebanyakan bayi tersebut diberi minum

air yang mengandung 25 mg nitrat/L air, dari air tanah di sekitar pekarangannya

sendiri.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Desa Sukamandi Hilir

Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, pada umumnya penduduk

disana masih menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

dikarenakan tidak masuknya sumber air dari PDAM. Penduduk menggunakan air

sumur untuk keperluan minum, mandi, mencuci dan sebagainya. Umumnya

penduduk yang masih menggunakan air sumur sebagai sumber air minum adalah

penduduk yang tingkat pendapatannya masih rendah (wawancara dengan

penduduk desa). Banyak penduduk yang kurang memperhatikan kesehatan

lingkungan sebab banyak penduduk yang membangun sumur dekat dengan

(17)

5

perkebunan. Umumnya sumur-sumur yang ada di desa ini letaknya kurang dari 10

meter dari tangki septik dan ada juga sumur yang dibangun tanpa menggunakan

dinding sumur. Sementara kita tahu bahwa jika sumur tidak dilindungi oleh

dinding maka akan mudah terjadi pencemaran terhadap air sumur, yaitu dengan

merembesnya kembali air buangan ke dalam sumur melalui celah-celah tanah.

Dari hasil pengamatan juga, penulis melihat secara fisik bahwa sebagian besar air

sumur di daerah tersebut mengandung bau seperti bau karat, keruh dan terasa

pahit.

Daerah ini termasuk daerah pertanian dan perkebunan sehingga ada

kemungkinan terjadi pencemaran air sumur dari penggunaan pupuk nitrogen dan

fosfat dalam bidang pertanian dan perkebunan yang telah dilakukan sejak lama

secara meluas. Zat-zat kimia tersebut sangat berbahaya dan dapat berupa nitrit

(NO2) dari limbah pertanian atau perkebunan, besi (Fe) dan mangan (Mn) dari

limbah-limbah anorganik. Zat-zat kimia ini akan semakin mudah larut didalam air

jika derajat keasaman (pH) dari air bersifat asam atau basa.

Kualitas air bersih yang memenuhi syarat mempunyai peranan yang sangat

penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan, serta mempertinggi derajat

kesehatan penduduk. Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit melalui air,

sehingga perlu dilakukan analisa kualitas air serta memperhatikan karakteristik

sumur penduduk. Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk

mengetahui gambaran kualitas air sumur penduduk di Desa Sukamandi Hilir

(18)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan antara lain: Penggunaan air yang paling vital bagi kelangsungan

hidup adalah sebagai air minum, air tanah merupakan sumber air minum yang

sangat vital bagi penduduk, sumber air sumur dangkal biasanya berasal dari

lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah sehingga sangat mudah

tercemar, pencemaran biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia, baik itu

aktivitas rumah tangga, industri maupun pertanian, pencemaran oleh aktivitas

pertanian berasal dari kegiatan pemupukan dan penyemprotan pestisida,

kandungan nitrat yang tinggi dalam air minum akan dapat menyebabkan

gangguan kesehatan, penduduk menggunakan air sumur untuk keperluan minum,

mandi, mencuci dan sebagainya padahal sebagian besar air sumur di daerah

tersebut mengandung bau seperti bau karat, keruh dan terasa pahit, sumur

penduduk terletak kurang dari 10 meter dari tangki septik dan tanpa menggunakan

dinding sumur.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan maka peneliti

membatasi penelitian ini dengan mengkaji konstruksi sumur penduduk dan kulitas

air sumur yang digunakan sebagai air minum berdasarkan aspek fisik (suhu, bau,

(19)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana konstruksi sumur yang digunakan penduduk Desa Sukamandi

Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana kualitas air sumur sebagai sumber air minum berdasarkan aspek

fisik (suhu, bau, dan rasa) dan aspek kimia (Besi, Nitrat dan Nitrit) di Desa

Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Konstruksi sumur yang digunakan penduduk Desa Sukamandi Hilir

Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

2. Kualitas air sumur sebagai sumber air minum berdasarkan aspek fisik (suhu,

bau, dan rasa) dan aspek kimia (Besi, Nitrat dan Nitrit) di Desa Sukamandi

Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi penduduk di Desa Sukamandi

Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, tentang kualitas air

(20)

8

2. Sebagai bahan referensi untuk peneliti lain terutama mengenai kualitas air

sumur yang sesuai dengan syarat kesehatan.

3. Sebagai bahan informasi bagi instansi yang terkait dalam upaya penyediaan

air bersih memenuhi syarat kesehatan

4. Menambah wawasan ilmu pengetahuan peneliti maupun pembaca tentang

kualitas air sumur.

(21)

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Konstruksi sumur di Desa Sukamandi Hilir di ketahui sebanyak 54,22 %

sumur tidak memenuhi syarat dinding sumur yaitu minimal 3 meter, 53,01 %

sumur tidak memenuhi syarat bibir sumur yang baik yakni minimal 80

centimeter, 54,22 % sumur tidak memenuhi syarat lantai sumur yang baik

minimal 1 meter, 81,93 % sumur tidak memiliki penutup sumur, dan 73,49 %

sumur tidak memenuhi syarat jarak antara sumur dengan septic tank yang baik

minimal 10 meter.

2. Kualitas air sumur di Desa Sukamandi Hilir berdasarkan pengukuran di

lapangan dan laboratorium yakni suhu memenuhi kriteria sebagai sumur yang

baik, bau terdapat 50 % sumur memiliki bau, 50 % sumur memiliki rasa,

83,33 % sumur memiliki kadar besi yang tinggi, 38,88 sumur memiliki kadar

nitrat yang tinggi dan 50 % sumur memiliki kadar nitrit yang tinggi. Hasil dari

Indeks Kualitas Air dikategorikan buruk yaitu berkisar antara 26,696 - 46,744

(22)

76

B. SARAN

1. Konstruksi sumur di Desa Sukamandi Hilir sebaiknya diperbaiki mengikuti

kriteria sumur yang baik serta Saluran Pembuangan Air Limbah sebaiknya

dalam keadaan permanen, untuk mencegah masuknya air permukaan ke dalam

sumur.

2. Masyarakat di Desa Sukamandi Hilir perlu melakukan usaha untuk

mengurangi pencemaran air serta memperbaiki kualitas air sumur mereka

dengan melakukan penyaringan air sumur.

3. Perlu diadakan pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

(23)

77

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A, 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan,Penerbit Mutiara Sumber Widya:

Jakarta.

Anisa Intan Sari Wulan. 2005. Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: Jurusan Geografi.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Semarang.

Budiman, Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Andi, Yogyakarta.

Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Jurusan Biologi. FMIPA. USU. Medan: Angkasa

Press.

Darmono. 2010. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Penerbit: Universitas Indonesia: Jakarta.

Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber daya dan Lingkungan

Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Entjang, Indan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Penerbit Alumni, Bandung.

, 2001. Sumur Gali dan Sarana Air Bersih yang Saniter. Penerbit Alumni,

Bandung.

Ginting Valentina. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Freatis (Dangkal) Sebagai Sumber Air Minum Disekitar Wilayah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Skripsi. Medan: Jurusan Geografi . Fakultas Ilmu social. Universitas Negeri Medan.

http://www. Uptpal-Provbali.com/berita/teknologi-pengolahan-air-limbah.html

(diakses selasa,7 oktober 2014 pukul 15:20 wib).

http://www.harianjogja.com/baca/2013/11/09/pencemaran-air-sumur-ini-penyebab-pencemaran-air-sumur-di-sleman.

Indarto. 2010. Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Penerbit Rineka Cipta: Jember.

Imfauziah, D.F. 2013. Analisis Kualitasa Air Sumur Dangkal Di Kecamatan Tamanlanrea Kota Makasar. Skripsi. Jurusan Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin: Makasar.

(24)

78

2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Kusnoputranto, H, 1986. Kesehatan Lingkungan.Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia: Jakarta

, 2000. Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia: Jakarta.

Machfoedz, MS, 2008. Menjaga Kesehatan Rumah dari Berbagai Penyakit Kesehatan

Lingkungan-Kesehatan Masyarakat-Sanitasi Pedesaan dan Perkotaan. Fitramaya:

Yogyakarta.

Mawardi. 2012. Analisis Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Puskesmas I Denpasar Selatan.

Thesis. Surabaya: Program Pascasarjana. Universitas Airlangga.

Menteri Kesehatan RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/Menkes/pp/1990

Tentang Syarat-Syarat Air Bersih. Jakarta.

Manik. K.E.S.2009.Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2005. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No.115 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air Dengan Metode Indeks Pencemaran.

Deputi MENLH. Jakarta.

Soemiratslamet, Juli. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Suprihatin. 1992. Penentuan Status Kualitas Air (Sebuah Pendekatan Kuantitatif dan

Praktis). Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Sutrisno, Totok C, dkk. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Penerbit Rineka Cipta.

Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Minggu, 06 Agustus 2015, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar

[r]

Sesuai dengan Undang-Undang RI No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Akademik Tahun 2010 yang berlaku di Politeknik Negeri Jakarta, bahwa

Hujan stratiform (perintang hujan besar dengan intensitas yang relatif sama) dan dinamis (hujan konvektif yang alaminya deras dengan perubahan intensitas besar dalam jarak

Penulisan dan penelitian yang bertema tentang kondisi Kota Mojokerto pada masa pemerintahan Walikota Samioedin mengacu pada pembangunan bidang sosial, ekonomi, dan

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan, bahwa pada penelitian sebelumnya tidak mendeteksi elemen kamus berupa label kamus selain jenis kata dan elemen

Berdasarkan aturan dalam pelelangan umum dengan pascakualifikasi, maka panitia pengadaan diharuskan melakukan pembuktian kualifikasi terhadap data-data

Berdasarkan hasil analisis model semiotika Charles Sanders Pierce ter- hadap penelitian representasi kesetaraan gender yang ditinjau dari citra laki-laki