PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X
SMA SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KHAIRANI
NIM 209111039
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014.” Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para Pembantu Dekan serta seluruh Staf Pegawai Administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif Siregar, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik, 5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, 7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd. dan Hendra K. Pulungan, S.Sos.,
M.I.Kom. sebagai Dosen Pengarah yang telah memberikan pengarahan untuk mempertahankan proposal penelitian,
9. seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dosen MKU, MKDK, serta Staf Pegawai Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang membimbing dan membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini, 10.Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta
guru-guru dan siswa SMA Setia Budi Abadi Perbaungan yang telah memberikan izin untuk dapat mengadakan penelitian,
11.teristimewa buat Ayahanda Amran Damanik dan Ibunda tercinta Maimunah, adik-adikku (Nirwan Fitra dan Herawati) serta saudara-saudara yang selalu memberi semangat dan memberi dukungan do’a kepada penulis dalam penyelesaian Skripsi, dan
12.teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas doa dan motivasinya. Mudah-mudahan semua jasa, bantuan, dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis menjadi amal saleh dan semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allaah ‘Azza wa Jalla, amin.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan dan perbaikan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan kita, amin.
Medan, Januari 2014 Penulis,
Khairani
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESISI PENELITIAN ... 8
A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Hakikat Kemampuan Menulis Cerpen ... 8
a. Pengertian Kemampuan Menulis Cerpen ... 8
b. Ciri-ciri Cerpen ... 10
c. Unsur-unsur Pembangun Cerpen ... 13
d. Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen ... 17
2. Model Examples Non Examples dalam Pembelajaran Menulis Cerpen ... 19
a. Pengertian Model Examples Non Examples ... 19
b. Langkah–langkah Model Examples Non Examples ... 21
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Examples Non Examples.. ... 24
a. Langkah-langkah Model Ekspositori... 27
b. Keunggulan dan Kelemahan Model Ekspositori ... 28
4. Aplikasi Model Pembelajaran Examples Non Examples pada Pembelajaran Menulis Cerpen ... 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian... 35
1. Populasi ... 35
2. Sampel ... 36
D. Desain Penelitian ... 37
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38
F. Prosedur Eksperimen... 39
G.Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 44
H.Teknik Analisis Data ... 46
I. Uji Normalitas ... 48
J. Uji Homogenitas ... 49
K.Uji Hipotesis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Data ... 51
1. Deskripsi Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Examples Non Examples) ... 53
2. Deskripsi Kelas Kontrol (Model Ekspositori) ... 56
B. Analisis Data ... 54
1. Kelas Eksperimen (Model Examples Non Examples) ... 54
2. Kelas Kontrol (Model Ekspositori)... 58
3. Mencari Standar Error Perbedaan Mean Variabel X dan Variabel Y... 63
1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 64
2. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y) ... 66
3. Uji Homogenitas ... 68
D. Pengujian Hipotesis ... 70
E. Rangkuman Hasil Penelitian ... 71
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A. Simpulan ... 73
B. Saran ... 73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan
Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 35
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Control Group Post-Test Only Desaign ... 37
Tabel 3.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Examples Non Examples di Kelas Eksperimen ... 39
Tabel 3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Ekspositori di Kelas Kontrol ... 42
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Menulis Cerpen ... 45
Tabel 4.1 Hasil Post-Test Menulis Cerita Pendek Kelas Eksperimen ... 51
Tabel 4.2 Hasil Post-Test Menulis Cerita Pendek Kelas Kontrol ... 53
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Cerita Pendek pada Kelas Eksperimen ... 54
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelompok Eksperimen ... 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Cerita Pendek Kelas Kontrol (Y)... 59
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelompok Kontrol ... 62
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen (X) ... 64
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol (Y) ... 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Esksperimen ... 56
Gambar 4.2 Identifikasi Kecenderungan Kelompok Eksperimen ... 58
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Silabus ... 77
LAMPIRAN 2 RPP Kelas Eksperimen (X) ... 78
LAMPIRAN 3 RPP Kelas Kontrol (Y) ... 86
LAMPIRAN 4 Tes Kemampuan Menulis Cerpen (Post-Test) ... 91
LAMPIRAN 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 92
LAMPIRAN 6 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors... 93
LAMPIRAN 7 Lengkung Normal Standar pada Titik z ... 94
LAMPIRAN 8 Hasil Post-Test Menulis Cerita Pendek Kelas Eksperimen ... 95
LAMPIRAN 9 Hasil Post-Test Menulis Cerita Pendek Kelas Kontrol ... 96
LAMPIRAN 10 Hasil Penilaian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen ... 97
LAMPIRAN 11 Dokumentasi Penelitian pada Kelas Eksperimen ... 99
LAMPIRAN 12 Surat Izin Penelitian dari FBS ... 101
LAMPIRAN 13 Surat Balasan dari Sekolah ... 102
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.
Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada
orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus disusun dengan baik dan benar agar dapat dipahami oleh penutur maupun pendengar sehingga timbulah respon
yang sesuai dengan harapan.
Keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat. Salah satu aspek keterampilan tersebut adalah keterampilan menulis. Menulis berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan
pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut sehingga
mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan
gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat.
Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah
satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis. Menurut Cahyani
(2010:175) “Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa
yang sangat kompleks, banyak orang menemui kesulitan dalam menguasai
keterampilan menulis.” Siswa pada Sekolah Menengah Atas (SMA) seharusnya
sudah lebih dapat untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaannya
secara tertulis. Namun pada kenyataannya, kegiatan menulis belum sepenuhnya terlaksana. Menulis bukan merupakan pekerjaan mudah, melainkan pekerjaan
Seperti diungkapkan oleh Tarigan (2005:4) bahwa keterampilan menulis
ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Menurut hasil penelitian Rankin dalam Nuraini,
Suryanto dan Mujiyanto (2013:2):
Aktivitas menulis merupakan aktivitas yang paling sedikit dilakukan jika dibandingkan dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lainnya. Aktivitas menulis hanya berkisar 9% saja, sedangkan kegiatan membaca sekitar 16%, berbicara 30%, dan menyimak meraih skor tertinggi yakni sebanyak 45%, itulah yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis.
Dari hasil penelitian di atas, terlihat bahwa kedudukan pelajaran menulis di sekolah sangat diperlukan. Salah satu keterampilan menulis tersebut adalah menulis cerpen. Keterampilan menulis cerpen ini bertujuan agar siswa dapat mengekspresikan gagasan, pendapat, dan pengalamnnya dalam bentuk sastra tertulis yang kreatif.
Kenyataan yang terjadi di lapangan sewaktu peneliti mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T), masih banyak siswa yang kurang
mampu untuk menyusun suatu gagasan, pendapat, dan pengalaman menjadi suatu
rangkaian bahasa tulis yang teratur, sistematis, dan logis itu ditandai dari nilai
siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dengan nilai 70, sementara menulis
cerpen ada pada kelas X SMA pada Standart Kompetensi (SK) menulis dengan
Kompetensi Dasar (KD) nomor 16.2 yaitu menulis karangan berdasarkan
pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
Selain itu penyebab lain rendahnya nilai kemampuan menulis cerpen dikarenakan guru kurang kreatif dalam memilih bahan ajar, model, maupun media
Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya menggunakan model ekspositori yaitu hanya berkisar pada penyampaian materi dengan ceramah dan mencatat, sehingga siswa kurang mendapatkan praktik secara langsung, kemudian tidak adanya contoh yang diberikan guru pada saat pembelajaran berlangsung, membuat siswa cenderung pasif dan merasa bosan dengan proses pembelajaran. Semua itu mengakibatkan minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen masih sangat rendah. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen mengakibatkan hasil yang ditunjukkan siswa rendah.
Berdasarkan hal tersebut, untuk menumbuhkan minat siswa terhadap
kemampuan menulis perlu diupayakan kegiatan pembelajaran yang lebih
bervariasi dan latihan yang intensif. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) disebutkan bahwa Standart Kompetensi, dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus kurikulum operasional harus dikuasai. Dengan demikian
tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk membentuk anak didik
yang terampil berbahasa harus tercapai secara maksimal (Permendiknas No.22
Tahun 2006).
Menurut Widyastuti (2012:30) faktor siswa kesulitan untuk memulai
menulis cerpen adalah:
Untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan, guru perlu
melakukan inovasi model pembelajaran. Dengan inovasi model pembelajaran, diharapkan pembelajaran menulis cerpen dapat terlaksana secara efektif dan
berkualitas sehingga kompetensi menulis cerpen sesuai dengan yang diharapkan.
Maka model yang ditawarkan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen
adalah model Examples Non Examples. Penggunaan model tersebut diharapkan
membuat siswa mudah dalam mengembangkan gagasan dan pikiran yang akan
mereka tuangkan ke dalam sebuah tulisan, karena model ini menggunakan
contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana dapat berupa kasus, isu-isu yang
berkembang di masyarakat, cerita ataupun media yang berupa gambar-gambar
untuk memberikan inspirasi dalam menulis cerpen, sehingga akan mendapatkan
hasil yang maksimal.
Sebuah hasil penelitian Malacrensis (2011) yang berjudul “Penerapan Model Examples Non Examples dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita : Kuasi
Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran
2010/2011” menunjukkan peningkatan sebesar 7,05 di kelas eksperimen yang
menggunakan model Examples Non Examples sedangkan di kelas kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,03. Hal tersebut menunjukkan bahwa model
pembelajaran Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Jika pada penelitian di atas model Examples Non Examples diterapkan
pada pembelajaran menulis teks berita, maka pada penelitian ini peneliti
menggunakan model Examples Non Examples pada pembelajaran menulis cerpen
menulis cerpen, karena kedua pembelajaran tersebut menggunakan SK (Standar
Kompetensi) yang sama yaitu “menulis”.
Atas dasar tersebut, peneliti tertarik untuk menerapkan model
pembelajaran Examples Non Examples pada kemampuan menulis cerpen, ke
dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Examples Non Examples Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa
Kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan T.P. 2013/2014.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. masih kurangnya minat siswa dalam menulis cerpen,
2. siswa kesulitan dalam menuangkan gagasan, pendapat, dan pengalamannya
dalam sebuah kalimat yang baik dan menyusunnya dalam bentuk tulisan,
3. siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide saat menulis cerpen, dan 4. penggunaan model yang kurang inovatif dalam menulis cerpen.
C. Pembatasan Masalah
Melihat begitu luasnya ruang lingkup masalah yang teridenfikasi serta
keterbatasan kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada,
maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh model Examples non Examples
terhadap kemampuan menulis cerpen bertema “Pergaulan” siswa kelas X SMA
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Berapakah rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Setia Budi
Abadi Perbaungan T.P. 2013/2014 dengan menggunakan model Examples Non
Examples?
2. Berapakah rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Setia Budi
Abadi Perbaungan T.P. 2013/2014 dengan menggunakan model Ekspositori?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran
Examples Non Examples terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X
SMA Setia Budi Abadi Perbaungan tahun 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. untuk mengetahui rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Setia
Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model
Examples Non Examples,
2. untuk mengetahui rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
menggunakan model Ekspositori,
3. untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan
model Examples non Examples terhadap kemampuan menulis cerpen siswa
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoretis maupun empiris/praktis, antara lain akan dijelaskan di bawah ini.
Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah mampu memberikan
sumbangan konsep teroretis dalam memperkuat teori-teori menulis cerpen yang
sudah ada sebelumnya, dan menambah referensi bagi penelitian sejenis
berikutnya.
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu manfaat praktis
bagi guru, siswa, peneliti dan lembaga pendidikan yang akan dijabarkan di
bawah ini.
1)Bagi guru, dapat memberi masukan bagi guru mata pelajaran untuk
meningkatkan kemampuan siswanya dalam menulis cerpen dengan cara
memberikan model yang inovatif dan berbeda dalam pembelajaran
menulis cerpen.
2)Bagi siswa, hasil penelitian ini juga berguna untuk mengasah kreativitas,
ide, dan bakat siswa dalam belajar, khususnya dalam menulis cerpen.
3)Bagi peneliti, peneliti sebagai calon guru bahasa Indonesia akan menjadi
lebih paham tentang permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
pembelajaran, khususnya pada pembelajaran menulis cerpen. Dengan itu
peneliti dapat berusaha lebih dalam memilih model pembelajaran yang
lebih kreatif dan inovatif di masa depan.
4)Bagi lembaga pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV maka
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X
SMA Setia Budi Abadi Perbaungan dengan menggunakan model examples
non example tahun pembelajaran 2013/2014 adalah 78,07 dan termasuk
dalam kategori baik.
2. Pemerolehan nilai rata-rata kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X
SMA Negeri Setia Budi Abadi Perbaungan dengan menggunakan model
ekspositori tahun pembelajaran 2013/2014 adalah 62,5 dan termasuk dalam
kategori cukup.
3. Model Examples Non Examples lebih berpengaruh dibandingkan dengan
model Ekspositori di kelas X SMA Setia Budi Abadi Perbaungan dalam
mengajarkan kemampuan menulis cerita pendek.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Setia Budi
Abadi Perbaungan, maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan
untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
1. Hasil belajar menulis cerita pendek siswa meningkat dengan menggunakan
model Examples Non Examples. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tulisan
model Examples Non Examples untuk membantu siswa lebih mampu dalam
menulis cerita pendek yang baik.
2. Jika diterapkan model Examples Non Examples perlu adanya kontrol yang
baik oleh guru pada saat siswa melakukan latihan menulis cerita pendek,
supaya siswa benar-benar memahami materi dengan baik sehingga hasil
tulisan siswa juga baik. Guru juga harus memahami bagaimana
langkah-langkah materi pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan
model Examples Non Examples.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi
masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: PT. Pribumi Mekar.
Arif, Syamsul. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian. Medan: Unimed.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyani, Isah. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Makalah Melalui Model Pembelajaran Berbasis Penelitian pada Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Jurnal Sosiohumanika. Vol. 3 (2), 175-192.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional No 22. 2006. Standar Isi untuk Satuan
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jingga. 2012. Yuk Menulis Yuk Diary, Cerpen, Puisi dan Naskah Drama. Yogyakarta: Araska.
Komalasari, Ai Sri. 2012. Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples yang Dibantu Media Power Point pada Konsep Daur Air di Kelas V SD Negeri 5 Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.2 (1), 1-8.
Kosasih, E. 2004. Ketatabahasaan dan Kesusasteraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Malacrensis, Ingeu. 2011. Penerapan Model Examples Non Examples dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita:Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi: UPI.
Munadi, Yudi. 2008. Sebuah Pendekatan Baru Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Ningrum, Indah Wahyu, dkk. 2013. Peningkatan Konsep Sifat-sifat Bangun Ruang Melalui Metode Examples Non Examples. Jurnal UPI. Vol. 3 (3).
Nuraini, Oktaviana, dkk. 2013. Penerapan Teknik Transformasi Lagu untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa SMA. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Vol.2 (1), 1-6. Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Teori Kajian Fiksi. Yogyakarta: Gadja Mada
University Press.
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiarto, Eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, Cerpen. Yogyakarta: Khitah Publishing.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Thahar, Harris Effendi. 2009. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Widyastuti, Rita Triantari. 2012. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Model