• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI UPT. PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DAN ANAK BALITA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI UPT. PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DAN ANAK BALITA BINJAI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN SENAM LANSIA TERHAUAP

PENURUNAN TEKANAN UARAH PAUA LANSIA

UI UPT. PELAYANAN SOSIAL LANJUT

USIA UAN ANAK BALITA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Oleh:

RAMOT TAMBUNAN NIM. 6103210025

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEUAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

RAMOT TAMBUNAN: Pengaruh Pemberian Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. (Pembimbing : dr. Zulfachri, M.Biomed, AIFM). Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2015.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari latihan senam lansia terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia di UPT. pelayanan sosial lanjut usia dan anak balita Binjai. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan yang digunakan dengan desain penelitian pre test-post test with control group design, yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian senam lansia dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan.

Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 10 orang yang dibagi dalam dua kelompok, 5 kelompok intervensi dan 5 kelompok control, selanjutnya diberikan perlakuan latihan senam lansia 20-30 menit selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Alat pengumpulan data menggunakan sphygmomanometer raksa. Uji analisis data menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dengan analisis Paired Sample T test untuk hipotesis I dan Independent Samples Test untuk hipotesis II.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh latihan senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di UPT.Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Binjai, hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pada kelompok senam lansia sistolik sesudah dan sebelum latihan senam lansia Sign. < α (0,002 <0,05) dan th > ttabel(6,96 >2,13) sedangkan hasil pengujian hipotesis diastolik sesudah dan sebelum latihan senam lansia Sign. < α (0,00 <0,05) dan th > tt ( 12,55 >2,13). pada kelompok kontrol sistolik sesudah dan sebelum pemberian intervensi Sign. > α (0,46 >0,05) dan th< ttabel(-0,82 <2,13) sedangkan hasil pengujian hipotesis diastolik sesudah dan sebelum pemberian intervensi Sign. > α (0,37 <0,05) dan th < tt( 1 <2,13). Hasil pengujian hipotesis II bahwa terdapat perbedaan latihan senam lansia dengan kelompok kontrol terhadap penuruan tekanan darah pada lansia, pada sistolik Sign. < α (0,00 <0,05) dan th < ttabel(-6,77 <2,13) pada diastolik Sign. < α (0,01 <0,05) dan th< tt( -3,48 <2,13).

Dapat disimpulkan bahwa latihan olahraga senam lansia memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia di UPT. Pelayanan Sosial dan Anak Balita Binjai.

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji Syukur kupanjatkan kehadirat-Mu ya Tuhan atas segala karunia yang telah engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku yang telah berusaha membesarkan dan mendidikku hingga akhir studiku. Buat Papa dan Mama inilah kado kecil yang dapat anakmu persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu telah aku susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi memenuhi kebutuhanku.

Ditaonho do udan las ni ari, holan humokkop gellengmi, asa boi taruli lao manomu ari nanaeng ro. Mauliate ma Inang, Mauliate ma Inang disude pambahenanmi anggiatma marparbue i. Mauliate ma Inang, Mauliate ma Inang toho maho pandaune dingoluni sudena gellengmon.

Saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada Papa dan Mama, hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian. Sai anggiat ma anakmon boi gabe pangusandeanmu.

Untuk abang, kakak, dan adikku yang juga telah banyak memberikan dukungan kepada saya, dan ini adalah

merupakan hari kebahagianku dan juga merupakan

kebahagian kalian juga, dan biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua, Amin…..

Kupersembahkan Skripsi ini buat Ayahanda : J. Tambunan dan Ibunda B. br. Sunge.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi Rahmat dan Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Senam Lansia Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Lansia Di UPT. Lansia Dan Anak Balita Binjai”. yang

disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri

Medan.

Selama penyelesaian Skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami berbagai

kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis

dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai

pihak terutama Dosen pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan

bimbingan, motivasi dan arahan mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

(7)

iii

4. Bapak dr. Zulfachri, M. Biomed, AIFM selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Ibu dr. Rika Nailuvar Sinaga selaku Pengarah I, Bapak Agus Salim Samosir, S.Si, M.Or selaku Pengarah II, Ibu Zulaini S. KM, M. Kes selaku Moderator yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak H. Umar.S.Sos selaku Kepala.UPT.Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai yang telah memberikan izin untuk saya dapat melaksanakan penelitian.

7. Teristimewa untuk Jadiman Tambunan dan Ibu Berliana selaku Orang Tua penulis yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan material yang tak terhingga atas semua pengorbanan dan doa yang telah diberikan selama ini kepada saya.

8. Terkhusus untuk Efendi Tambunan selaku abang saya yang telah memberikan arahan dan motivasi yang membuat penulis selalu bersemangat dalam menjalani proses perkuliahan.

9. Sahabat–sahabatku sejawat dan seperjuangan Jurusan Ilmu Keolahragaan kelas A dan B 2010 Unimed yang belum sempat saya tuliskan, terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

(8)

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Kiranya ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(9)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

A Latar Belakang... 1

B Identifikasi Masalat ... 4

C Pembatasan Masalat ... 5

D Rumusan Masalat ... 5

E Tujuan Penelitian ... 5

F Manfaaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS... 7

A Senam Lansia ... 7

B Tekanan Darat ... 17

C Lansia ... 22

D Kerangka Berfikir ... 28

E Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

(10)

C Metode Penelitian ... 32

D Desain Penelitian ... 33

E Defenisi Operasional ... 34

F Instrumen Penelitian ... 35

G Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

A Analisis Data ... 37

B Pengujian Hipotesis ... 40

C Pembatasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V PENUTUP... 48

A Kesimpulan ... 48

B Saran ... 49

(11)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1. TerapiTekanan darah tinggi... 21

Tabel 2.2. Klasifikasi Tekanan Darah ... 21

Tabel 2.3. Pravelensi gangguan pada Lansia ... 27

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 33

Tabel 3.2. Tingkatan Hipertensi ... 36

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Normal ... 37

Tabel 4.2. Analisis TD. Kelompok senam ... 38

Tabel 4.3. Analisis TD. Kelompok kontrol ... 38

Tabel 4.4. Analisis Kelompok senam dan kontrol ... 39

Tabel 4.5. Perbedaan TD.Pretes-postestkel. senam ... 40

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Petunjuk Pelaksanaan Senam Lansia... 52

LAMPIRAN 2: Program Latihan Senam Lansia... 68

LAMPIRAN 3: Form Data Responden... 69

LAMPIRAN 4: Data HasilPre-test... 73

LAMPIRAN 5: Pembagian kelompok... 74

LAMPIRAN 6: DataPost-test... 75

LAMPIRAN 7: Test DistribusiPre-test... 76

LAMPIRAN 8: analisis data sistolik kelompok Senam... 77

LAMPIRAN 9: analisis data diastolik kelompok Senam... 78

LAMPIRAN 10: analisis data sistolik kelompok Kontrol... 79

LAMPIRAN 11: analisis data diastolik kelompok Kontrol... 80

(13)

1

BAB B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perkembangan zaman sekarang ini tingkat pengetahuan dan teknologi

semakin pesat. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta

berhasilnya pembangunan khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan maka

mengakibatkan terjadi penurunan angka kematiaan, sehingga usia harapan hidup

meningkat. Ketika seseorang berusia di atas 60 tahun maka dia dikatakan Manusia

Lanjut Usia.

Manusia lanjut usia adalah seseorang karena usianya mengalami perubahan

biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh

pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan

manusia usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara

dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai

dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam

pembangunan (UU Kesehatan No.23 tahun 1992, pasal 19 ayat 1, Fatimah,

2010:3).

Kurang bergerak atau kurang melakukan olahraga dapat berdampak

terhadap kesehatan yaitu berupa kegemukan (obesitas), penyakit kardiovaskular,

hipertensi, diabetes militus dan kematian. Diantara berbagai penyakit tersebut

penyakit yang paling menakutkan pada sekarang ini adalah diabetes militus dan

hipertensiyang diakibatkan oleh kurangnya seseorang melakukan olahraga.

(14)

2

Lansia cenderung mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh

penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan. Salah satu gangguan kesehatan

yang paling banyak dialami oleh lansia adalah pada sistem kardiovaskuler.Secara

alamiah lansia akan mengalami penurunan fungsi organ dan mengalami labilitas

tekanan darah. Lansia dianjurkan untuk selalu memeriksakan tekanan darah secara

teratur agar dapat mencegah penyakit kardiovaskuler khususnya hipertensi.

Semakin lanjut usia maka tekanan darah semakin tidak menentu, karena di

pengaruhi beberapa faktor seperti curah jantung, tahanan perifer atau isi darah

yang bersikulasi.

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir

di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia

(Lany Gunawan 2011:7)

Menurut Slamet Suyono (2001) dalam bukunya mengatakan bahwa

hipertensi adalah suatu keadaan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan

naiknya tekanan darah sampai melampaui normal. Hipertensi dinyatakan dalam

Milimeter (mm) Merkuri (Hg). Dalam tekanan darah terdapat 2 jenis tekanan

darah diantaranya pada saat berdenyut jantung memompa darah kedalam

pembuluh darah dan meningkat yang disebut dengan tekanan Sistolik dan saat

jantung rileks, tekanan darah menurun hingga tingkat terendahnya yang disebut

tekanan darah Diastolik.

Indonesia pada tahun 1990-2025 akan mempunyai kenaikan jumlah lansia

(15)

3

India 262%, China 220%, Jepang 129%, Jerman 66%, Swedia 33%. Beberapa

hasil penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan meningkatnya umur,

tekanan darah meninggi (Afriwardi, Sp.KO, 2002)

Lebih dari separuh kematian diatas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit

jantung. Dari hasil survey hipertensi yang telah diadakan di Indonesia bahwa

prevalensi hipertensi pada orang Indonesia dewasa berkisar 5-10% dan angka ini

akan menjadi lebih dari 20% pada kelompok umur diatas 50 tahun (Sudiarto, 2007

dalam laporan penelitian Samsuryanti Harahap UNPRI, Medan.2013).

Melakukan olahraga seperti senam lansia mampu mendorong jantung

bekerja secara optimal, dimana olahraga untuk jantung mampu meningkatkan

kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh, dimana akibat peningkatan

tersebut akan meningkatkan aktivitas pernafasan dan otot rangka, dari

peningkatan aktivitas pernafasan akan meningkatkan aliran balik vena sehingga

menyebabkan peningkatan volume sekuncup yang akan langsung meningkatkan

curah jantung sehingga menyebabkan tekanan darah arteri meningkat sedang,

setelah tekanan darah arteri meningkat akan terjadi fase istirahat terlebih dahulu,

akibat dari fase ini mampu menurunkan aktivitas pernafasan dan otot rangka dan

menyebabkan aktivitas saraf simpatis dan epinefrin menurun, setelah itu akan

menyebabkan kecepatan denyut jantung menurun, volume sekuncup menurun,

vasodilatasi arteriol vena, karena penurunan ini mengakibatkan penurunan curah

jantung dan penurunan resistensi perifer total, sehingga terjadinya penurunan

(16)

4

Hasil studi pendahuluan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak

Balita pada tanggal 25 juni 2016, jumlah lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut

Usia dan Anak Balita Binjai berjumlah 180 orang. Dan dari jumlah lansia tersebut

di ketahui dari data poli klinik UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai banyak

lansia yang mengidap penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan latar belakang

tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“ Pengaruh Pemberian Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada

Lansiadi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai ”.

B. Bdentifikasi Masalah

Lansia mulai mengalami penurunan fungsi fisiologis yang menyebabkan

lansia sering mengalami gangguan kesehatan. Dengan adanya gangguan kesehatan

maka banyak lansia yang kurang aktif secara fisik. Kurangnya aktifitas fisik akan

mengakumulasi lemak terutama di sekitar batang tubuh dan pada organ-organ

dalam. Salah satunya terjadi perubahan pada system kardiovaskular ditandai

dengan adanya peningkatan tekanan darah.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka identifikasi masalah penelitian ini

adalah:

“Apakah pemberian senam lansia dapat menurunkan tekanan darah manusia

lanjut usia? Sejauh mana pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah manusia

(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti seperti yang tercantum dalam

identifikasi masalah, maka kiranya perlu menentukan pembatasan masalah pada

hal-hal pokok saja untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai, maka peneliti

membatasi permasalahan berupa pengaruh pemberian senam lansia terhadap

tekanan darah pada lansia di UPT pelayanan sosial lanjut usia dan anak balita

Binjai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian permasalahan di atas dapat dirumuskan masalah

yang akan diteliti yaitu: “Apakah senam lansia memberi pengaruh terhadap

penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia di UPT pelayanan

sosial lanjut usia dan anak balita Binjai.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian senam lansia terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia di UPT pelayanan sosial lanjut usia dan anak balita

Binjai.

2. Untuk mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah diastolik dan sistolik

pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan di UPT pelayanan sosial

(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberi manfaat

antara lain:

1. Sebagai bahan kajian atau referensi mengenai cara penurunan tekanan darah

pada lansia dengan metode senam lansia.

2. Sebagai salah satu acuan usaha untuk kegiatan penelitian selanjutnya agar lebih

baik.

3. Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan

penurunan tekanan darah dengan metode senam lansia.

6. Masukan untuk masyarakat khususnya wargaUPT pelayanan sosial lanjut usia

dan anak balitaBinjai tentang kegunaan senam lansia dalam salah satu proses

(19)

48

BAB B

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdeserken penelitien den pembehesen mengenei pengeruh letihen

ektivites fisik senem lensie terhedep tekenen dereh pede lensie di di UPT.

Peleyenen Sosiel Lensie den Anek Belite Binjei. meke depet diterik kesimpulen

sebegei berikut:

1. Ade pengeruh letihen senem lensie terhedep penurunen tekenen dereh pede

lensie di UPT. Peleyenen Sosiel Lensie den Anek Belite Binjei. Dimene

gemberen tekenen dereh pede kelompok intervensi sebelum den sesudeh

diberiken senem lensie rete-rete tekenen dereh sistolik deri 146,4 mmHg

menjedi 125 mmHg, den diestolik deri 90,6 mmHg menjedi 84,2 mmHg,

terlihet penurunen tekenen dereh beik sistolik meupun diestolik yeitu 15

mmHg sistolik den 5 mmHg untuk tekenen dereh diestolik.

2. Terdepet perbedeen penpenurunen tekenen dereh sistolik den diestolik pede

kelompok senem lensie dengen kelompok kontrol pede lensie di UPT.

Peleyenen Sosiel den Anek Belite Binjei th sebeser 6,958 > 2,13 dengen teref

Sign. < α = 0,05 (0,02 < 0,05) pede sistolik sedengken pede kelompok kontrol

th sebeser -8,16 dengen teref Sign. > α = 0,05 (0,46 > 0,05). Pede diestolik

kelompok senem diperoleh th sebeser 12,55 > 2,13 dengen teref Sign. < α =

0,05 (0,00 < 0,05) sedengken pede kelompok kontrol diperoleh thsebeser 1,00

dengen teref Sign. > α = 0,05 (0,37 < 0,05).

(20)

49

Dimene gemberen tekenen dereh pede kelompok senem sistolik memiliki teref

Sign. < α= 0,05 (0,02 < 0,05) dibendingken dengen kelompok kontrol dengen

teref Sign. > α = 0,05 (0,46 > 0,05). Sedengken pede diestolik senem memiliki

teref Sign. < α = 0,00 (0,00 < 0,05) dibendingken dengen kelompok kontrol

dengen teref Sign. > α = 0,05 (0,37 > 0,05). Dimene penurunen tekenen dereh

diestolik den sistolik lebih signifiken pede kelompok senem dibendingken

dengen kelompok kontrol.

B. Saran

Berdeserken hesil penelitien ini yeng diperoleh, meke depet diberiken seren

sebegei berikut:

1. Begi Pendidiken

Penelitien ini depet dijediken sebegei behen kejien eteu referensi mengenei

cere penurunen tekenen dereh pede lensie dengen metode senem lensie.

2. Begi Penelitien

Penelitien selenjutnye eken lebih beik jike memperhetiken/ mengontrol, seperti

obesites, merokok, konsumsi gerem netrium, stress den konsumsi elkohol.

3. Begi institusi keseheten

Tenege keseheten khususnye konselor lebih ektif delem memberiken

pendidiken keseheten den penyuluhen tenteng pentingnye penurunen hipertensi

pede lensie dengen cere senem lensie.

4. Begi mesyereket

(21)

50

DAFTAR PUSTATA

Afriwardi, Sp.KO. 2002.Ilmu Kedokteran Olahraga.Jakarta.

Beavers, G.D., 2008. Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah, Dian Rakyat, Jakarta.

Buku Ajar. 2003.Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta.

Dahlan Sopiyudin M. 2013.Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan.Jakarta. Darmojo, B. 2006. Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Lanjut Usia, Edisi 3,

Jakarta: Bala Penerbit FKUI.

Depkes 2003. Dalam laporan penelitian I Gusti AGunG (Pelatihan senam lansia menurunkan tekanan darah lansia di banjar tuka dulunG)

Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta. TIM

GanonG 2002, Suharno 2009. Dalam laporan penelitian Sus Handayani

(perbedaan kebuGaran lansia sebelum dan sesudah di lakukan senam lansia di desa leyanGan kecamatan unGaran timur kabupaten semaranG)

Giriwijowo 2007, Suhardo 2001. Dalam laporan penelitian Arfani Asa Baldah ( pengaruh senam aerobic low impact terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di posyandu lansia kelurahan brebes ) Purwokerto, 2013.

Gunawan, Lany. 2011.Hiprtensi Tekanan Drah Tinggi. YoGyakarta. Kanisius.

Guyton. 2001. FisioloGi Manusia Edisi 9, Jakarta: EGC.

Ira Suryani, 2013. Senam Lansia (http://irasuryani5.wordpress.com/2013/10/07/ senam-lansia-2/, diakses 1 Maret 2104).

Kementerian Sosial RI. (2011). Direktorat Pelayanan Lanjut Usia. Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Jakarta

Latif, N 2002, Roni S. 2009 . Sosialisasikan Senam Lansia, Available from: http://www.epsikoloGi.com

LumbantobinG, S.M. 2008. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(22)

51

Marliani 2007, Suroto 2004, Sutanto 2009. Dalam Laporan Penelitian I Gusti AGunG Oka Mayuni. ( Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia di Banjar Tuka Dalung ). Denpasar, 2013.

Menpora. 2008. Senam Lanjut Usia. Jakarta, Kementrian Pendidikan dan OlahraGa.

Mubarak 2006, Sudiarto 2007. Dalam laporan Samsuryanti (Gambaran penGetahuan wanita lansia tentanG hipertensi di linGkunGan II kelurahan tanjunG Gusta Medan)

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

S.Tamher & Noorkasiani, (2009), Kesehatan Lanjut Usia denGan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Edisi Revisi Jakarta:Penerbit Salemba Medika

Sherwood, 2005. PsikoloGi PerkembanGan, dalam laporan penelitian Lilian Irmawati (Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang )

STIKES NGudi Waluyo UnGaran, 2013.

Sumintarsih. (2006). KebuGaran Jasmani Untuk Lansia. OlahraGa , 147-160. Dalam laporan penelitian Sus Handayani ( perbedaan kebugaran lansia sebelum dan sesudah di lakukan senam lansia di desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang).

Susilo Yekti, dan Wulandari Ari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. YoGyakarta. Andi.

Suyono, Slamet. 2001. World Health Organisasion.Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

 Jonathan Portes (1998) : Modal Sosial merupakan suatu konsep dengan berbagai definisi yang saling terkait yang didasarkan pada nilai jaringan

[r]

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua puluh bulan September tahun dua ribu dua belas, bertempat di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII Banjarmasin, Panitia

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan pekerjaan Penggantian dan Penataan Lampu Taman di Pusat Penngelolaan Komplek Kemayoran, Nomor : BA.06/PPBJ/PJU.LT/10/2012 Tanggal 04

Arduino Uno-R3 digunakan untuk menerima perintah dari Smartphone Android melalui media komunikasi Bluetooth HC-05, setiap selesai mengeksekusi sebuah perintah,

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Pangkalpinang, Oktober 2016.. penerimaan retribusi daerah dari tahun ketahun tidak

Kozma dalam Gafur (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas

Selain itu, adanya amaliyah NU disini tujuannya adalah untuk mengenalkan pada siswa mengenai ajaran ahlussunnah waljamaah melalui berbagai kegiatan seperti yang sampean